UTSMSDM1 - Senin211123 - Usaid Abdul Kadir 210313316 - M212i
UTSMSDM1 - Senin211123 - Usaid Abdul Kadir 210313316 - M212i
UTSMSDM1 - Senin211123 - Usaid Abdul Kadir 210313316 - M212i
210313316
M212I
SEMESTER 3
Hal tersebut biasanya dikarenakan job analysis membantu dalam menentukan standar
suatu pekerjaan. Tentunya seluruh kinerja karyawan akan lebih mudah diukur dan juga
dinilai sesuai dengan standar yang ada.
Keadaan dan juga tanggung jawab dalam mengemban tugas bisa dapat dilihat dengan
mudah menggunakan analisis jabatan tersebut. tentunya adanya hal tersebut akan
memudahkan dalam menentukan kompensasi yang harus diberikan oleh manajer
sumber daya manusia kepada karyawannya.
a) Pengintegrasian dalam fungsi manajemen sumber daya manusia adalah kegiatan untuk
mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan agar tercipta kerja sama yang
serasi dan saling menguntungkan
b) Hubungan antar manusia ( human relation ) adalah komunikasi antar pribadi yang manusiawi,
berarti komunikasi yang telah memasuki tahap psikologis yang komunikator dan komunikasinya
saling memahami pikiran, perasaan dan melakukan tindakan bersama.
c) Teori motivasi adalah teori yang mengulas mengenai motivasi serta mengelompokkannya menjadi
beberapa bentuk dari kurun waktu ke waktu. Motivasi sendiri merupakan salah satu kosa kata atau
istilah yang tentunya tidak asing untuk Grameds dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
d) Teori kepemimpinan merupakan beberapa teori yang mencakup hal-hal dasar mengenai
kepemimpinan. Pada dasarnya, banyak terdapat teori yang membahas mengenai kepemimpinan
5. a) Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja
adalah sistem formal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja karyawannya agar sesuai
dengan standar kerja yang telah ditetapkan. Evaluasi kinerja karyawan harus dilakukan secara
terbuka, jujur dan objektif.
b) Tujuan penilaian kinerja menurut Sedarmayanti dalam Ainnisya (2018:134) sebagai berikut: 1.
Mengetahui keterampilan dan kemampuan karyawan. 2. Sebagai dasar perencanaan bidang
kepegawaian khususnya penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja.
c)