MAKALAH AUDITING Management Letter

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH AUDITING

MANAGEMENT LETTER DAN CLIENT REPRESENTATIVE LETTER

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Auditing I

diampu oleh Fitra Oliyan, S.S.T.,M.Si

OLEH

KELOMPOK 2

MELSI GUSWINDI (2011021016)

DWI ADRIANI ZAHARA (2011022037)

LAMESYA FAZILAH (2011022043)

SEKAR WANGI KEDHATON (2011022055)

FARHAN ARWIS (2011024004)

KELAS 3C D4 AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI PADANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan
karunia yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun judul dari makalah kami adalah “Management Letter dan Client
Representative Letter”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah Auditing yang diampu oleh Ibu Fitra Oliyan, S.S.T.,M.Si. Selain itu, makalah ini
diharapkan dapat memberikan banyak informasi terkait Management Letter dan Client
Representative Letter sehingga meningkatkan wawasan kita.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Fitra Oliyan, S.S.T.,M.Si selaku dosen
mata kulian Auditing atas bimbingan beliau kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang
berguna dalam menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.

Padang, 3 Desember 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... 1

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 3

1.3 Tujuan ....................................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................... 4

2.1 Pengertian Management Letter ................................................................................................. 4

2.2 Cara Membuat Manajemen Letter yang Baik. ........................................................................... 5

2.3 Manfaat Management Letter .................................................................................................... 6

2.4 Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Tim Audit Dalam Membuat Membuat Manajemen
Letter............................................................................................................................................... 7

2.5 Pengertian Client Representation Letter ............................................................................... 12

2.6 Kegunaan Client Representation Letter ................................................................................... 13

2.7 Isi dari Client Representation Letter ....................................................................................... 14

2.8 Contoh Client Representation Letter ....................................................................................... 15

BAB III PENUTUP .......................................................................................................................... 19

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................. 19

3.2 Saran ...................................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 20

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai akuntan publik, profesionalisme merupakan syarat utama profesi ini.
Karena selain profesi yang bekerja atas kepercayaan masyarakat, kontribusi
akuntan publik terhadap ekonomi sangatlah besar. Peran auditor untuk
meningkatkan kredibilitas dan reputasi perusahaan sangatlah besar. Sederhananya
bahwa agar mesin perekonomian suatu negara dapat menyalurkan dana
masyarakat ke dalam usaha-usaha produktif yang beroperasi secara efisien, maka
perlu disediakan informasi keuangan yang andal, yang memungkinkan para
investor untuk memutuskan kemana dan amereka akan di investasikan. Untuk itu
dibutuhkan akuntan publik sebagai penilai kewajaran informasi yang disajikan
manajemen. Jadi jelas bahwa begitu besarnya peran akuntan publik dalam
perekonomian, khususnya dalam lingkup perusahaan menuntut profesi in untuk
selalu profesional serta taat pada etika dan aturan yang berlaku. Tidak terlepas dari
pembahasan di atas bahwa untuk memulai dan mengatur beberapa tugas auditor
maka yang pertama kali diperlukan yakni teori, konsep dan standar dalam
melakukan auditing terhadap suatu perusahaan atau bidang jasa keuangan lainnya.
Audit merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti
tentang informasi ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian informasi
ekonomi tersebut dengan kriteria kriteria yang telah ditetapkan, kemudian
melaporkan hasil pemeriksaan tersebut (Arens&Leobbecke: 1998). Berdasarkan
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa audit merupakan salah satu jasa
atestasi dari profesi akuntan publik dimana orangnya disebut dengan istilah auditor
sedangkan pekerjaannya disebut dengan auditing.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, KAP tidak diperbolehkan yang
diberikan kantornya atau jasa yang diberikan kantornya, karena jika hal tersebut
dilakukan berarti KAP tersebut melanggar Aturan Etika Kompartemen Akuntan
Publik-IAI. Salah satu cara untuk mendapatkan langganan (client) adalah bekerja
sebaik mungkin dalam memeriksa laporan keuangan suatu perusahaan, sehingga
jika perusahaan tersebut puas atas jasa pemeriksaan dari KAP, diharapkan
manajemen perusahaan akan merekomendasikan kepada teman-teman usahanya

1
untuk menggunakan jasa KAP tersebut.
Dalam hal ini Management Letter merupakan suatu laporan tambahan dari
KAP, disamping laporan pemeriksaan akuntan (audit report), yang diharapkan
dapat memperbesar kepuasan langganan. Diharapkan perusahaan akan senang jika
diberitahu kelemahan-kelemahan dalam pengedalian internnya beserta saran-saran
perbaikannya.
Dalam menyelesaikan audit, auditor sering kali menghadapi kendala waktu
yang ketat,terutama ketika klien berusaha mendapatkan tanggal yang cepat untuk
menerbitkan laporan audit.Meskipun waktu bukan merupakan mitra bagi auditor,
namun auditor harus memanfaatkan waktutersebut untuk membuat pertimbangan
professional yang baik dan menyatakan pendapat yang tepatdalam situasi
bersangkutan. Untuk tujuan pembahasan, tanggung jawab auditor dalam
menyelesaikanaudit dibagi menjadi tiga kategori yaitu
(1)menyelesaikan pekerjaan lapangan
(2)mengefaluasi temuan, dan
(3)berkomunikasi dengan klien.
Setelah menjelaskan aktifitas-aktifitas yang terlibat dalam penyelesaian
audit, kemudian harusdiberikan pertimbangan pada tanggung jawab auditor
sesudah audit. Tanggung jawab ini bersangkutandengan peristiwa yang terjadi
sesudah tanggal laporan auditor.
Dalam menyelesaikan pekerjaan lapangan, auditor melaksanakan
prosedur audit spesifikuntuk mendapatkan bukti audit tambahan. Prosedurnya
adalah:
· Review Peristiwa Subsequent Event.
· Memahami Risalah Rapat· Mendapatkan Bukti Mengenai Litigasi, Klaim,
dan Penilaian.
· Client Represetation Letter· Mendapatkan surat representasi klien
· Melaksanakan prosedur analitis
SA Seksi 333 (PSA No. 17) mensyaratkan auditor untuk memperoleh
representasi tertulis darimanajemen. Tujuan dari Representation Letter ini adalah untuk
mengingatkan manajemen akantanggung jawabnya mengenai asersi dalam laporan
keuangan dan mendokumentasikan tanggapanmanajemen atas pernyataan mengenai
berbagai aspek audit.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil dari
pembuatan makalah ini adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan management letter ?
2. Bagaimana membuat management letter yang baik ?
3. Apa manfaat dari management letter ?
4. Apa tugas dan tanggung jawab anggota tim audit dalam membuat management
letter ?
5. Bagaimana contoh management letter ?
6. Apa yang dimaksud client representation letter ?
7. Apa kegunaan client representation letter ?
8. Apa isi dari client representation letter ?
9. Bagaimana contoh client representation letter ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil dari
pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian management letter.

2. Mengetahui bagaimana membuat management letter yang baik.

3. Mengetahui manfaat management letter.

4. Mengetahui tugas dan tanggung jawab anggota tim audit dalam membuat
management letter.

5. Mengetahui contoh management letter.

6. Mengetahui apa itu client representation letter.

7. Mengetahui kegunaan dari client representation letter.

8. Mengetahui isi dari client representation letter.

9. Mengetahui contoh client representation letter.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Management Letter


Management Letter merupakan suatu surat yang dibuat oleh Kantor Akuntan Publik (KAP),
ditujukan kepada manajemen perusahaan yang diperiksa laporan keuangannya (di audit),
yang isinya memberitahukan kelemahan dari pengendalian intern perusahaan (baik material
maupun immaterial weaknesses) yang ditemukan selama pelaksanaan pemeriksaan, disertai
dengan saran-saran perbaikan dari KAP.
Menurut Whittington, O. Ray dan Kurt Paniy (2001), management letter adalah
suatu laporan kepada manajemen yang berisi rekomendasi untuk perbaikan kelemahan-
kelemahan yang diungkapkan akuntan public setelah mempelajari dan mengevaluasi
pengendalian intern perusahaan. Disamping untuk menyampaikan informasi-informasi
yang bermanfaat kapada manajemen, management letter juga membantu membatasi
tanggung jawab akuntan publik seandainya dikemudian hari kelemahan pengendalian intern
mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Dalam menjalankan usahanya, KAP tidak diperbolehkan mengiklankan kantornya atau
jasa yang diberikan kantornya, karena jika hal tersebut dilakukan berarti KAP tersebut
melanggar Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik – IAI. Salah satu cara untuk
mendapatkan langganan adalah bekerja sebaik mungkin dalam memeriksa laporan
keuangan suatu perusahaan, sehingga jika perusahaan tersebut puas atas jasa pemeriksaan
dari KAP, diharapakan manajemen perusahaan akan merekomendasikan kepada teman-
teman usahanya untuk menggunakan jasa KAP tersebut.
Untuk mempelajari dan mengevaluasi pengendalian intern, akuntan public bisa
menggunakan:
1. Internal Control Questionnaires;
2. Flow Chart (bagan arus dokumen) yang menggambarkan arus dokumen dalam
memproses suatu transaksi, dari awal sampai akhir dengan menggunakan
symbol-simbol tertentu;
3. Menggunakan Narrative Memo (penjelasan tertulis dari system dan prosedur
akuntansi).
Dari ketiga cara tersebut, akuntan publik akan mendapatkan suatu gambaran mengenai
pengendalian intern mengenai pengendalian intern yang ada di perusahaan secara teoritis.

4
Hal tersebut masih harus dibuktikan lebih lanjut dengan menggunakan Complience test
(test ketaatan). Dalam compliance test, yang diperiksa adalah :
1. Transaksi pengeluaran kas
2. Transaksi penerimaan kas
3. Transaksi penjualan
4. Transaksi pembelian
5. Transaksi pembayaran gaji
6. Transaksi koreksi/penyesuaian
Dalam hal ini yang diperhatikan adalah hal-hal berikut :
1. Apakah setiap transaksi didukung oleh dokumen pendukung yang lengkap
2. Apakah setiap transaksi diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang
3. Apakah perhitungan matematis dalam dokumen pembukuan sudah benar
4. Apakah pendebitan dan pengkreditan transaksi ke masing-masing perkiraan
buku besar sudah benar.
Setelah melakukan compliance test, akuntan public harus menarik kesimpulan mengenai
kebaikan-kebaikan dan kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam pengendalian intern
perusahaan. Kemudian hasil temuan tersebut harus diberitahukan kepada manajemen
perusahaan, beserta saran-saran perbaikannya dalam sebuah surat yang disebut Manajemen
Letter.

2.2 Cara Membuat Manajemen Letter yang Baik.


Dalam membuat management letter, perlu diperhatikan beberapa hal penting agar
dihasilkan suatu management letter yang baik dan efektif:
1. Management letter harus tepat waktu (timely), sehingga perusahaan masih sempat
melakukan perbaikan-peraikan dalam pengendalian intern. Jika management letter
terlambat diberikan, kemungkinan besar kelemahan-kelemahan dalam
pengendalian intern sudah mengakibatkan terjadinya kesalahan dan kecurangan
yang merugikan perusahaan.
2. Management letter harus berisi saran-saran yang bermanfaat dan bisa diterapkan.
3. Komentar dan saran-saran dalam management letter tidak boleh merupakan sesuatu
yang “SURPRISE” (mengejutkan). Untuk itu, sebelumnya, konsep management
letter harus di diskusikan terlebih dahulu dengan manajemen perusahaan dan bagian
yang berkaitan dan dimintakan komentar dari manajemen.

5
4. Management letter harus ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik, halus dan
tidak menyinggung perasaan orang lain.
5. Kelemahan dan saran yang diberikan bisa diurut berdasarkan urutan-urutan pos
laporan posisi keuangan (neraca) dan laba rugi (misalnya mulai dari kas, piutang,
persediaan dan seterusnya) atau menurut hal-hal yang paling penting yang
memerlukan perhatian khusus dari manajemen dan perlu penanganan secepat
mungkin.
6. Saran-saran yang diberikan harus sesuai dengan kondisi bisnis perusahaan dan
harus menunjukkan kemauan baik kantor akuntan public untuk membantu
pengembangan usaha perusahaan.
7. Pada bagian akhir management letter jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih
kepada manajemen dan seluruh staf perusahan, atas segala bantuan dan kerjasama
yang diberikan mereka selama akuntan public melaksanakan pemeriksaannya.

2.3 Manfaat Management Letter


Management letter mempunyai banyak manfaat untuk klien tetapi untuk KAP dan staf
(anggota tim pemeriksa) dari KAP, antara lain:
1. Untuk klien :
a. dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam pengendalian
intern perusahaannya;
b. dalam mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan tersebut, berdasarkan saran-saran yang diberikan dalam
management letter, sehingga bisa mengurangi kemungkinan terjadinya
kesalahan dan kecurangan di dalam perusahaan.
2. Untuk KAP :
a. menjadikan nama kantor akuntan public menjadi bertambah baik, karena
disamping laporan pemeriksaan akuntan, juga memberikan management letter
yang sangat bermanfaat bagi perusahaan;
b. jika manajemen perusahaan puas, tentunya akan menyarankan kepada teman-
teman bisnisnya untuk memakai jasa kantor akuntan public tersebut;
c. jika teman-teman bisnis tersebut tertarik, tentunya akan menambah jumlah klien
kantor akuntan public.
3. Untuk staf kantor akuntan publik (anggota tim pemeriksan) :

6
a. jika klien kantor akuntan publik bertambah, tentunya kesejahteraan pegawai
dapat lebih ditingkatkan;
b. mendapat banyak kesempatan untuk mempelajari pengendalian intern
diberbagai macam/jenis perusahaan;
c. mendapat kesempatan untuk mempelajari bagaimana membuat management
letter yang baik.

2.4 Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Tim Audit Dalam Membuat Membuat
Manajemen Letter.
Berikut tugas dan tanggung jawab dari masing-masing tim audit (dari KAP) dalam membuat
management letter:

1. Asisten Auditor (Junior Staff)


a. sebagai petugas yang terjun ke lapangan (ke kantor perusahaan) setiap hari,
bertugas mengumpulkan data dan informasi yang terdapat dalam
pengendalian intern perusahaan, baik mengenai kebaikan maupun kelemahan
pengendalian intern.
b. Mendokumentasikan data dan informasi tersebut beserta fotocopy bukti
pendukung dalam kertas kerja pemeriksaan, untuk ditelaah lebih lanjut oleh
senior auditornya.
2. Senior Auditor (Pimpianan Tim Pemeriksa)
a. menelaah kertas kerja pemeriksaan yang dibuat asisten auditor, khususnya
yang berkaitan dengan informasi mengenai kelemahan pengendalian intern
perusahaan.
b. mengumpulkan hal-hal yang bisa dimasukkan dalam management letter,
sekaligus menyusun konsep management letter.
c. mendiskusikan konsep management letter tersebut dengan bagian pajak dan
bagian management service dari kantor akuntan public, untuk mendapatkan
komentar mereka dari segi perpajakan dan system akuntansi.
d. menyerahkan konsep management letter kepada audit supervisior/manager
untuk ditelaah.
e. setelah ditelaah oleh atasan, melakukan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan.
3. Audit supervisor/manajer

7
a. Menelaah dan mengedit konsep management letter, mengusulkan perbaikan-
perbaikan yang diperlukan kepada senior auditor.
b. Menyerahkan konsep management letter yang sudah diperbaiki, kepada audit
partner untuk ditelaah.
c. Setelah ditelaah audit partner dan diperbaiki (jika ada saran perbaikan dari
audit partner), mendiskusikan konsep management letter tersebut dengan
manajemen perusahaan.
d. Melaporkan kepada audit partner mengenai hasil diskusi dengan manajemen
perusahaan, dan meminta persetujuan audit partner jika ada saran perubahan
dari manajemen perusahaan.
e. Memerintahkan konsep terakhir management letter untuk difinalisasi.

4. Audit partner
a. Menelaah dan mengedit konsep management letter yang diterima dari audit
manager dan mendiskusikannya dengan audit manager dan (jika perlu) dengan
audit senior.
b. Mengembalikan konsep tersebut berikut saran-saran perbaikan (jika ada)
kepada audit manager.
c. Menelaah kembali konsep yang sudah diperbaiki, kemudian meminta audit
manager untuk mendiskusikannya dengan manajemen perusahaan.
d. Membahas dengan audit manager, hasil diskusi konsep management letter
yang telah dilakukan oleh audit manager dengan manajemen perusahaan.
e. Menandatangani management letter yang final untuk dikirimkan kepada
manajemen perusahaan.

8
2.5 Contoh Management Letter
Jakarta, 13 April 2016
No : ML/0013/1247/2006
Hal : Management Letter
Kepada Yth.,
Direksi PT RENIKU
Jl.Bougenvile No.47
Jakarta Utara

Kami telah melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan PT RENIKU untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 dan telah mengeluarkan laporan pemeriksaan tertanggal 12 April 2016.
Sebagai bagian dari pemeriksaan tersebut, kami telah melakukan studi dan evaluasi terhadap pengendalian
perusahaan intern, seperti yang diperbolehkan dalam Standar Akuntan Publik Profesional. Tujuannya adalah
untuk menentukan sifat dan luasnya ruang lingkup pemeriksaan serta jenis prosedur audit yang harus dilakukan.
Evaluasi terhadap pengendalian intern perusahaan ini, bukanlah suatu pemeriksaan khusus terhadap
pengendalian intern perusahaan, dan laporan yang kami lakukan ini merupakan suatu laporan tambahan dari
laporan pemeriksaan kami.
Keadaan pengendalian internal serta pengendalian internal perusahaan secara umum cukup baik, tetapi selama
pemeriksaan berlangsung kami menemukan beberapa kelemahan-kelemahan yang perlu mendapat perhatian
manajemen untuk diperbaiki.

Untuk mencapai pengendalian intern yang lebih baik lagi, berikut ini kami sampaikan beberapa kelemahan
dalam pengendalian intern perusahaan beserta saran perbaikannya.

1.Anggaran (Budget)
Perusahaan belum menggunakan budget dalam menjalankan kegiatan operasinya. Kami sarankan agar
perusahaan mulai menggunakan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan/ pengendalian dalam
menjalankan kegiatan operasinya. Karena itu setiap saat dapat memantau apakah ada kegiatan yang
menyimpang dari rencana dan jika ada, dapat segera diambil tindakan untuk mengatasi penyimpangan tersebut.
Pada akhirnya dapat dibuat perbandingan antara budget dengan aktual dan dianalisis varians yang terjadi, dan
dapat diketahui bagian mana yang bekerja secara efisien dan bagian mana yang tidak efisien.
Komentar Manajemen:
Kami akan mencoba manajemen sistem anggaran di tahun 2012.

2. Internal Auditor
Perusahaan belum memiliki internal auditor yang bertanggung jawab atas penyediaan informasi yang cukup
dan efektif untuk pengendalian internal dan mutu pekerjaan organisasi perusahaan. Kami menyarankan agar
perusahaan memiliki bagian audit internal untuk membantu setiap organisasi anggota dalam melaksanakan
tanggung jawab mereka secara efektif, serta menyediakan analisis-analisis, penilaian-penilaian, rekomendasi-
rekomendasi, nasihat, dan informasi mengenai kegiatan objek yang diperiksa. Juga untuk memeriksa ketelitian
9
dan kesulitan data dan informasi akuntansi yang dihasilkan bagian akuntansi serta memeriksa apakah keahlian
yang telah ditetapkan manajemen sudah diatur oleh setiap bagian.
Komentar Manajemen:
3. Prenumbered Document
Saat ini dokumen pembukaan yang digunakan perusahaan (purchase order, sales invoice, delivery order, dan
lain-lain) belum menggunakan nomor urut tercetak (prenumbered).
Kami sarankan agar perusahaan menggunakan formulir/dokumen pembukuan yang prenumbered, untuk
meningkatkan pengendalian intern atas pembelian dan penjualan.
Dengan digunakannya prenumbered document akan bisa dihindari penyalahgunaan dokumen perusahaan
untuk kepentingan pribadi.
Komentar Manajemen :
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.

4. Monthly Statement of Account dari Piutang Usaha


Selama ini perusahaan belum mengirimkan monthly statement of account kepada masing-masing langganan
Akibatnya banyak jawaban konfirmasi piutang yang hasilnya berbeda. Kami sarankan agar perusahaan
mengirimkan monthly statement of account kepada masing-masing langganan agar piutang yang tercatat di
pembukuan perusahaan menggambarkan tagihan yang sesungguhnya kepada masing-masing langganan.
Selain itu seandainya terjadi perbedaan saldo bisa ditelusuri perbedaannya sebelum akhir tahun.
Komentar Manajemen :
Setuju, tahun 2016 kami akan menugaskan bagian internal audit untuk mengirimkan monthly statement of
account.

5. Journal Voucher
Kami menemukan cukup banyak journal voucher yang tidak dibubuhi paraf yang membuat atau paraf dari
otorisator.
Kami sarankan agar semua journal voucher diparaf oleh petugas yang membuatnya, supaya jelas siapa yang
bertanggung jawab dan diparaf oleh otorisator untuk mencegah kesalahan yang mungkin timbul.
Komentar Manajemen :
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.

6. Kami menemukan sebagian besar bukti pembayaran (faktur pembelian, laporan penerimaan barang,
bukti pengeluaran kas) tidak distempel lunas.
Kami sarankan agar semua bukti pembayaran distempel hanas, untuk mencegah bukti-bukti tersebut
digunakan untuk kedua kalinya dalam proses pembayaran.
Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbuild tahun depan.

7. Perangkapan Tugas
Kami melihat adanya perangkapan tugas, seperti salesman yang merangkap sebagai pengirim barang dan
sebaga petugas penagihan (collector). Untuk mencegah terjadinya kecurangan oleh salesman, karena adanya
perangkapan tugas tersebut, kam sarankan agar tugas pengiriman barang dan penagihan piutang dilakukan oleh
petugas yang terpisah dari petugas yang menjual.
10
Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan
8. Inventarisasi Aset Tetap
Perusahaan tidak pernah melakukan inventarisasi atas aset tetap yang dimilikinya. Kami sarankan agar,
minimal setahun sekali, perusahaan melakukan inventarisasi (pemeriksaan fisik) atas seluruh aset tetap yang
dimilikinya, untuk memeriksa kelengkapan aset tetap perusahaan (ada yang bilang atau tidak) dan bagaimana
kondisi fisiknya (apakah dalam keadaan baik atau rusak). Selain itu seluruh aset tetap perusahaan perlu diberi
nomor kode, untuk mempermudah pengawasannya.
Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.

9. Penyimpanan Barang di Gudang


Pada waktu pemeriksaan fisik persediaan, kami melihat bahwa penyimpanan barang kurang teratur, banyak
barang ditumpuk dengan barang yang berlainan jenisnya, sehingga mempersulit perhitungan persediaan. Kami
sarankan agar barang disimpan secara teratur, jangan tercampur aduk, agar perhitungan fisik bisa mendapat
hasil yang akurat.
Komentar Manajemen:
Hal tersebut terjadi karena luas gudang tidak seimbang dengan jumlah barang akan kami usahakan untuk
memperluas gudang.

Surat komentar ini ditujukan hanya untuk memberikan informasi kepada manajemen perusahaan, dan bukan
untuk disajikan pada pihak-pihak di luar perusahaan, untuk mencegah kemungkinan timbulnya salah
pengertian dari pihak-pihak yang kurang memahami mengenai tujuan dan keterbatasan dari suatu
pengendalian intern dan evaluasi serta tes yang kami lakukan atas pengendalian intern tersebut.

Seandainya ada hal-hal yang kurang jelas atau memerlukan penjelasan lebih lanjut, kami bersedia untuk
mendiskusikan hal tersebut.

Kantor Akuntan Publik


Dra. Astrid Krisantl, Ak., M.M.

(Dra. Astrid Krisanti. Ak.. M.M.)


Izin Akuntan Publik AP-24188

11
2.5 Pengertian Client Representation Letter
Dalam suatu general audit/financial audit (pemeriksaan umum), akuntan public pada
akhir pemeriksaannya harus mengeluarkan laporan akuntan public yang terdiri dari
pendapat auditor(auditor’s opinion) mengenai kewajaran laporan keuangan klien dan
laporan keuangan yangtelahdiaudit, yang merupakan tanggung jawab manajemen (klien).
Namun demikian, sebelum laporan audit diserahkan kepada klien, auditor harus
memintasurat pernyataan langganan (client representation letter), dan klien harus
memberikannya.Tanggal surat pernyataan langganan harus sama dengan tanggal
tanggal selesainya pemeriksaan lapangan (audit field work) dan tanggal laporan akuntan
public.
Tanggal tersebut menunjukkan sampai batas waktu mana auditor harus
menjelaskan hal-halatau kejadian penting sesudah tanggal neraca. Surat pernyataan
langganan tersebut harus ditandatangani pejabat perusahaan (klien) yang berwenang,
biasanya Direktur Keuangan dan Akuntansi atau Direktur Utama dan ditik diatas kop
surat klien, walaupun konsep surat tersebut disiapkan oleh kantor akuntan public.
Jadi, surat pernyataan langganan surat yang dibuat oleh klien, ditujukan kepada
kantor akuntan public, yang berisi pernyataan mengenai beberapa hal yang penting, antara
lain:
1. Bahwa manajemen menyadari, merekalah yang bertanggung jawab terhadap
kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umumdi Indonesia(Standar Akuntansi Keuangan).
2. Bahwa semua data, catatan akuntansi, notulen rapat direksi dan pemegang saham
sertainformasi-informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan audit, seluruhnya
sudah diperlihatkan kepada akuntan public dan tidak ada yang disembunyikan.
3. Penjelasan mengenai pos-pos laporan keuangan, misalnya :
 Piutang yang disajikan di neraca semuanya bisa tertagih atau sudah dibuatkan
penyisihanyang cukup untuk piutang yang diragukan bisa tertagih.
 Aktiva tetap yang tercantum di neraca semuanya merupakan milik
perusahaan dandicatat berdasarkan harga perolehannya.
 Hutang yang tercantum di neraca betul-betul merupakan kewajiban perusahaan
dan tidakada hutang atau kewajiban kepada pihak ketiga yang belum
dicantumkan di neraca.

12
4. Menyatakan ada atau tidaknya aktiva perusahaan yang dijadikan jaminan atas kredit yang
diperoleh dari bank. Jika ada aktiva yang dijadikan jaminan, harus dijelaskan aktiva apa
sajayang dijaminkan dan dijaminkan kepada siapa.
5. Menyatakan ada atau tidaknya kewajiban bersyarat (contingent liability) per tanggal
neraca. Kalau ada harus dijelaskan dalam bentuk apa. Contingent liability adalah
kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga yang mungkin terjadi,mungkin juga tidak
terjadi, tergantung pada kejadian di periode yang akan datang. Contingent liability bisa
berasal dari pendiskontoan wesel tagih atau jika ada tuntutan terhadap perusahaan
di pengadilan yang pada tanggal neraca, belum ada keputusan hukum dari pengadilan
tersebut.
6. Menyatakan ada atau tidaknya transaksi-transaksi hubungan istimewa (related party
transaction) dengan perusahaan induk (holding company) atau perusahaan afiliasi.
Jikaada hubungan transaksi istimewa, misalnya dalam bentuk pembelian atau penjualan
barang dagangan antar perusahaan dalam satu group, maka harus dinyatakan bahwa
transaksi tersebut dilakukan dengan harga pasar yang wajar (arms
lengthtransactions), dan harus dijelaskan juga berapa jumlah transaksi tersebut.
7. Menyatakan ada atau tidaknya kejadian penting sesudah tanggal neraca yang
mempunyai pengaruh yang penting atau material terhadap kewajaran laporan keuangan,
misalnya terjadinya kebakaran sesudah tanggal neraca namun sebelum laporan akuntan
diterbitkan.

2.6 Kegunaan Client Representation Letter


Manfaat client representation letter bagi kantor akuntan public sangat besar sekali.
Misalnya jika ternyata klien tidak mencatat transaksi perusahaan secara keseluruhan atau
ada bukti-bukti yang disembunyikan/tidak diperlihatkan kepada kantor akuntan,
sehingga ada pihak-pihak yang menggunakan laporan keuangan klien dan merasa
dirugikan lalu mengajukan tuntutan kepada akuntan public di pengadilan. Dalam hal ini
akuntan public dapat menunjukkan surat pernyataan langganan tersebut sebagai bukti di
pengadilan, sehingga tidak bisa disalahkan.
Jika akuntan public tidak memiliki surat pernyataan langganan, maka ia bisa disalahkaan
di pengadilan dan harus membayar ganti rugi atau dicabut izin prakteknya oleh Menteri
Keuangan jika terbukti lalai dalam melakukan pemeriksaannya sehingga merugikan pihak
lain.

13
2.7 Isi dari Client Representation Letter
Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan dalam Standar ProfesionalAkuntan Public (PSA
No. 17), bahwa surat pernyataan langganan (representasi tertulis) umumnya meliputi hal-
hal berikut, jika dimungkinkan :
1. Pengakuan manajemen mengenai tanggung jawabnya untuk menyajikan laporan
keuangan secara wajar, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus
kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis
akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Tersedianya catatan keuangan dan data yang berkaitan.
3. Kelengkapan dan tersedianya semua notulen rapat pemegang saham, direksi
dan dewan komisaris.
4. Tidak terdapat kesalahan dalam laporan keuangan dan transaksi yang tidak tercatat.
5. Informasi mengenai transaksi antar pihak yang memiliki hubungan istimewa dan
piutang atau utang antar pihak yang memiliki hubungan istimewa.
6. Ketidakpatuhan dengan pasal-pasal perjanjian kontrak yang mungkin
berdampak terhadap laporan keuangan.
7. Informasi mengenai peristiwa kemudian.
8. Ketidakberesan yang melibatkan manajemen dan karyawan.
9. Komunikasi dari instansi pemerintah mengenai ketidakpatuhan terhadap atau
kelemahan dalam praktik laporan keuangan.
10. Rencana atau maksud yang mungkin akan mempengaruhi nilai atau klasifikasi
aktiva atau kewajiban.
11. Pengungkapan saldo kompensasi atau perjanjian yang menyangkut pembatasan
terhadap saldo kas, dan pengungkapan line-of-credit atau perjanjian yang serupa.
12. Pengurangan kelebihan atau keusangan persediaan menjadi nilai yang dapat
direalisasikan.
13. Rugi dari komitmen penjualan.
14. Hak atas aktiva, hak gadai atas aktiva, dan aktiva yang dijaminkan.
15. Perjanjian untuk membeli kembali aktiva yang sebelumnya dijual.
16. Rugi dari komitmen pembelian untuk jumlah persediaan yang melebihi kebutuhan
atau padaharga diatas harga pasar.
17. Pelanggaran atau kemungkinan pelanggaran hukum atau peraturan yang
dampaknya harus dipertimbangkan untuk diungkapkan dalam laporan keuangan
atau sebagai dasar untuk mencatat rugi bersyarat.

14
18. Kewajiban lain dan laba atau rugi bersyarat yang harus diungkapkan.
19. Tuntutan yang tidak diungkapkan meskipun telah diberitahukan
kemungkinannya oleh penasehat hukum klien.
20. Hak atau perjanjian pembelian kembali saham perusahaan atau modal saham yang
disisihkanuntuk hak pembelian saham, warrant, konversi, atau persyaratan lainnya.

2.8 Contoh Client Representation Letter

15
16
17
18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan :
1. Management Letter merupakan suatu alat komunikasi antara kantor akuntan publik
dengan maajemen perusahan yang diaudit, mengenai pengendalian intern dan
kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam pengendalian intern perusahaan.
2. Management Letter merupakan dokumentasi tertulis mengenai kelemahan
pengendalian intern yang pernah dibicarakan dan disarankan perbaikan kepada
klien. Sehingga jika dikemudian hari ada kecurangan yang merugikan perusahan
karena kelemahan pengedalian intern yang belum diperbaiki, akuntan publik tidak
bisa disalahkan.
3. Management Letter bermanfaat baik bagi perusahan yang diaudit, kantor akuntan
public, maupun staf kantor akuntan publik.
4. Management Letter dapat merupakan”iklan tidak langsung” bagi kantor akuntan
publik.
5. Semua kantor akuntan publik harus membiasakan diri untuk memberikan
management letter yang baik dan bermanfaat bagi kliennya.
6. Sebelum laporan audit diserahkan kepada klien, auditor harus meminta surat pernyataan
langganan (client representation letter), dan klien harus memberikannya.Tanggal surat
pernyataan langganan harus sama dengan tanggal tanggal selesainya pemeriksaan
lapangan (audit field work) dan tanggal laporan akuntan public. Tanggal tersebut
menunjukkan sampai batas waktu mana auditor harus menjelaskan hal-hal atau kejadian
penting sesudah tanggal neraca. Surat pernyataan langganan tersebut harus ditandatangani
pejabat perusahaan (klien) yang berwenang, biasanya Direktur Keuangan dan Akuntansi
atau Direktur Utama dan ditik diatas kop surat klien, walaupun konsep surat tersebut
disiapkan oleh kantor akuntan public.

3.2 Saran
Dengan adanya penjelasan materi tentang Management Letter dan Client
Representative Letter diharapkan pembaca dapat memahami dan menguasai terkait
materi tersebut. Kelompok dua berharap agar materi ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dan menambah referensi bacaan untuk meningkatkan wawasan
pembaca.

19
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S. (2018). Auditing : Petunjuk Praktis Pemeriksaan Keuangan Akuntan oleh


Akuntan Publik (5th ed.). Salemba Empat.
Institut Akuntan Publik Indonesia. per 3 desember 2022. Standar Profesional
AkuntanPublik.Jakarta:Penerbit Salemba Empat
http://nirwansuparwan2.blogspot.com/2012/06/client-representation-letter-surat.html,
diakses pada 3 Desember 2022 pukul 14.12

20

Anda mungkin juga menyukai