Stase Pra Nikah Dan Pra Konsepsi
Stase Pra Nikah Dan Pra Konsepsi
Stase Pra Nikah Dan Pra Konsepsi
Disusun oleh
NELY AGUSTIN
NIM : 52223061
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI PADA ASUHAN
KEBIDANAN Nn. M USIA 16 TAHUN DENGAN ANEMIA RINGAN
DI RS CITRA MEDIKA DEPOK
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
hidayah – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Asuhan Kebidanan Pada Pranikah dan
Prakonsepsi pada Asuhan Kebidanan nn. A usia 16 tahun dengan Anemia Ringan di PMB
bidan Dea Maya Novianti” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan Laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak, baik dari institusi, keluarga dan teman-teman terdekat lainnya. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. E.K Budi Santoso, SE., MM sebagai Ketua Yayasan Cerdas Mutiara Bangsa
2. Lusy Pratiwi, S.Tr.Keb., M.K.M sebagai Direktur Politeknik Tiara Bunda
3. Ruth Yohana Girsang, S.SiT., M.Tr.Keb selaku Kaprodi Pendidikan Profesi bidan dan
selaku Pempimbing Akademik.
4. Teman-teman satu angkatan dan keluarga yang sudah mendukung kelancaran kuliah prodi
pendidikan profesi bidan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan selanjutnya dan mudah-
mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.
LAPORAN PENDAHULUAN...............................................................................................1
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................................2
LAPORAN PENDAHULUAN...............................................................................................2
KATA PENGANTAR................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................5
B. TUJUAN..........................................................................................................................6
C. MANFAAT......................................................................................................................6
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................................................7
D. Definisi Remaja Putri.......................................................................................................7
E. Anemia.............................................................................................................................8
BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................................................13
BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................................15
BAB V PENUTUP...................................................................................................................16
A. KESIMPULAN..............................................................................................................16
B. SARAN..........................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anemia merupakan keadaan di mana terjadinya penurunan jumlah sel darah merah
atau penurunan konsentrasi sel darah merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin di dalam
sirkulasi darah. Anemia terjadi apabila jumlah sel darah merah berkurang. Dengan
berkurangnya hemoglobin atau darah merah tadi, tentu kemampuan sel darah merah untuk
membawa oksigen ke seluruh tubuh berkurang. Akibatnya, tubuh kita kurang mendapatkan
pasokan oksigen, yang menyebabkan tubuh lemas dan cepat lelah
Anemia merupakan penurunan jumlah hemoglobin darah masih menjadi permasalahan
kesehatan saat ini, serta merupakan jenis malnutrisi dengan prevalensi tertinggi di dunia. Hal
ini ditunjukkan dengan masuknya anemia ke dalam daftar Global Burden of Disease dengan
jumlah penderita sebanyak 1,159 miliar orang di seluruh dunia (sekitar 25 % dari jumlah
penduduk dunia). Sekitar 50% dari semua penderita anemia mengalami defisiensi besi
(Mairita dkk, 2018).
Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia yang tidak
hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Penderita anemia diperkirakan
dua milyar dengan prevalensi terbanyak di wilayah Asia dan Afrika. World Health
Organization (WHO) menyebutkan bahwa anemia merupakan 10 masalah kesehatan terbesar
di abad modern, kelompok yang berisiko tinggi anemia adalah wanita usia subur, ibu hamil,
anak usia sekolah, dan remaja (WHO, 2016).
Remaja sangat rentan menderita anemia khususnya kurang zat besi. Diperkirakan 25 %
remaja Indonesia mengalami anemia. Meski tidak menular namun anemia sangat berbahaya
karena bisa mempengaruhi derajat kesehatan calon bayinya kelak. Anemia terjadi bila jumlah
sel darah merah berkurang. Dengan berkurangnya hemoglobin atau darah merah tadi, tentu
kemampuan sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh berkurang.
Umumnya perempuan lebih rentan mengalami anemia daripada laki – laki salah
satunya, karena setiap bulan perempuan mengalami menstruasi yang secara otomatis
mengeluarkan darah sehingga kebutuhan zat besi pada perempuan lebih besar daripada laki -
laki untuk mengembalikan kondisi tubuhnya pada keadaan semula. Bagi remaja putri yang
mengalami anemia masalah anemia akan terus berlanjut setelah remaja, karena mengalami
menstruasi dilanjutkan proses kehamilan dan menyusui. Mengingat adanya dampak yang
merugikan dari anemia, maka perlu upaya untuk menanggulangi maupun mencegah kejadian
anemia khususnya pada remaja putri (Dinas Kesehatan, 2015).
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi remaja putri?
2. Untuk mengetahui pengertian anemia?
3. Untuk mengetahui tanda-tanda anemia pada remaja putri?
4. Untuk mengetahui penyebab anemia pada remaja putri?
5. Untuk mengetahui dampak anemia pada remaja putri?
C. MANFAAT
1. Mengetahui definisi remaja putri?
2. Mengetahui pengertian anemia?
3. Mengetahui tanda-tanda anemia pada remaja putri?
4. Mengetahui penyebab anemia pada remaja putri?
5. Mengetahui dampak anemia pada remaja putri?
BAB II
TINJAUAN TEORI
Identitas
Nama : Nn. R
Usia : 16 tahun
Tanggal Pemeriksaan : 21-11-2022
A. Data Subyektif
Pasien mengeluh badan terasa lemas, sering pusing dan nafsu makan berkurang
B. Data Obyektif
1. Tanda-tanda Vital
TD : 90/70,
S: 36,5 0C
RR: 19x/menit
Nadi: 86x/menit
KU: Baik
Kesadaran Composmentis
BB: 45 kg
2. Pemeriksaan penunjang/ Hasil lab: HB : 10,7 gr/dl
C. Assasment
Nn. R usia 16 tahun dengan Anemia Ringan
D. Planning
1. Memberitahu kepada pasien bahwa keadaan nya saat ini mengalami anemia
ringan. Anemia adalah suatu kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah yang
mengandung hemoglobin untuk menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh
2. Memberikan penkes dampak anemia pada remaja putri adalah seorang wanita yang
akan hamil dan melahirkan seorang bayi, sehingga memperbesar resiko kematian
ibu melahirkan, bayi lahir premature dan berat bayi lahir rendah (BBLR).
3. Memberikan penkes kepada pasien untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi, vit c, B12, asam folat.
4. Hindari minum kopi, teh, susu karena akan mengganggu penyerapan zat besi.
5. Menganjurkan pasien untuk istirahat yang cukup, tidur siang 2 jam dan tidur 8
jam. Agar mengurangi keluhan yang pasien rasakan
6. Menganjurkan pasien untuk meminum tablet fe secara teratur untuk membantu
menambah kadar darah hemoglobin pasien.
7. Mengingatkan kembali kepada pasien cara meminum obat fe tidak boleh diminum
dengan susu atau teh, karena akan menghambat absorbsi zat besi di dalam tubuh.
Diminum dengan air putih atau dengan air jeruk saja dan diminum pada malam
hari karena efek samping meminum penambah darah adalah mual.
8. Menganjurkan pasien untuk cek lab darah ulang 1 bulan kemudian
9. Menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi pada tanggal 21-12-
2022 dan segera kontrol jika ada keluhan
BAB IV
PEMBAHASAN
Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah/ hemoglobin (Hb) dalam
darah yang kurang dari normal, yaitu pada wanita/ usia remaja ((<12gr/ dL). Kekurangan Fe
atau zat besi dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengakibatkan anemia defisiensi
besi. Zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah (Hemoglobin). Anemia terjadi
karena dampak dari kurangnya zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat mikro
(vitamin dan mineral) yang kurang dalam tubuh.
Pada kasus ditemukan remaja pranikah dengan anemia ringan dan tenaga kesehatan
atau bidan dari PMB bidan Dea pun melakukan asuhan kebidanan dan penanganaan anemia
pada pasien tersebut dengan cara sesuai prosedur dan sesuai dengan teori dan dapat
disimpukan bahwa perilaku pencegahan anemia pada remaja putri di masyarakat ditentukan
oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, petugas fasilitas kesehatan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah/ hemoglobin (Hb) dalam
darah yang kurang dari normal, yaitu pada wanita/ usia remaja (<12gr/ dL). Kekurangan Fe atau zat
besi dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengakibatkan anemia defisiensi besi.
Umumnya perempuan lebih rentan mengalami anemia daripada laki – laki salah
satunya, karena setiap bulan perempuan mengalami menstruasi yang secara otomatis
mengeluarkan darah sehingga kebutuhan zat besi pada perempuan lebih besar daripada laki
- laki untuk mengembalikan kondisi tubuhnya pada keadaan semula. Bagi remaja putri
yang mengalami anemia masalah anemia akan terus berlanjut setelah remaja, karena
mengalami menstruasi dilanjutkan proses kehamilan dan menyusui.
B. SARAN
Saran untuk klien dan tenaga kesehatan sesuai dengan planning pada asuhan kebidanan
tersebut, yaitu :
1. Memberikan penkes dampak anemia pada remaja putri adalah seorang wanita yang
akan hamil dan melahirkan seorang bayi, sehingga memperbesar resiko kematian
ibu melahirkan, bayi lahir premature dan berat bayi lahir rendah (BBLR).
2. Memberikan penkes kepada pasien untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi, vit c, B12, asam folat.
3. Hindari minum kopi, teh, susu karena akan mengganggu penyerapan zat besi.
4. Menganjurkan pasien untuk istirahat yang cukup, tidur siang 2 jam dan tidur 8
jam. Agar mengurangi keluhan yang pasien rasakan
5. Menganjurkan pasien untuk meminum tablet fe secara teratur untuk membantu
menambah kadar darah hemoglobin pasien.
6. Mengingatkan kembali kepada pasien cara meminum obat fe tidak boleh diminum
dengan susu atau teh, karena akan menghambat absorbsi zat besi di dalam tubuh.
Diminum dengan air putih atau dengan air jeruk saja dan diminum pada malam
hari karena efek samping meminum penambah darah adalah mual.
7. Menganjurkan pasien untuk cek lab darah ulang 1 bulan kemudian
8. Menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi pada tanggal 21-12-
2022 dan segera kontrol jika ada keluhan.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.poltekkesjakarta3.ac.id/repository/LTA_VINNA.pdf
Depkes RI. (2007). Modul Pekatihan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Jakarta.
Departemen Kesehatan RI.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-arumwulann-5862-2-babii.pdf
WHO. 2008. “Worldwide Prevalence of Anaemia 1993-2005; WHO Global Database on
Anaemia”. Geneva : WHO.