7137-Article Text-13578-1-10-20180528
7137-Article Text-13578-1-10-20180528
7137-Article Text-13578-1-10-20180528
INOVASI PEMBELAJARAN
Abstract
Innovation is needed to solve many kinds of problem in human life. Monotony or boredom can be also avoided by
creative and innovative ways of doing things. This article describes the importance of innovation in instructional strategies.
Four examples of innovation in instructional strategy at school and one example in improving the community welfare are
presented and analysed. The article concludes that to succeed the implementation of an innovation, a set of procedures in
difusing should be followed properly.
yang bermutu dan memberi dampak yang efektif dan dilakukan dengan perencanaan sistematis untuk
efisien. Untuk itulah diperlukannya inovasi dalam memberi perubahan yang positif serta dianggap baru
dunia pendidikan, khususnya dalam strategi bagi seseorang atau sekelompok orang yang
pembelajaran, yang dapat memberikan jawaban bagi menggunakannya. Inovasi digunakan untuk
permasalahan yang ada. mencapai tujuan tertentu atau memecahkan suatu
Belajar dan membelajarkan berlangsung masalah, sedangkan difusi adalah proses meng-
sepanjang hayat. Setiap orang dapat belajar dari siapa komunikasikan suatu inovasi melalui saluran tertentu
saja, melalui apa saja, dan kapan saja. Dengan dalam kurun waktu tertentu kepada anggota kelompok
demikian, belajar-membelajarkan tidak hanya sosial tertentu (Roger, 2003). Jadi pengertian inovasi
berlangsung di dalam kelas/ruang kuliah saja. dalam pendidikan ialah suatu ide/gagasan, strategi/
Masyarakat secara kelompok dapat belajar dan metode, atau barang, yang dirasakan dan diamati
dibelajarkan untuk meningkatkan kemampuannya sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok
sehingga kemudian mampu memperbaiki kualitas orang dan akan digunakan untuk mencapai tujuan
hidupnya. Dalam membelajarkan masyarakat, juga pendidikan atau untuk memecahkan masalah
strategi pembelajaran yang inovatif agar proses belajar- pendidikan. Cepat atau lambatnya penerimaan inovasi
membelajarkan itu dapat mencapai tujuan seperti yang oleh masyarakat luas dipengaruhi oleh karakteristik
diharapkan. inovasi itu sendiri serta ketepatan mendifusikannya.
Permasalahan Roger mengemukakan beberapa ciri atau karakteristik
Sudah banyak usaha dan upaya yang inovasi:
dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah 1. Keuntungan relatif, yaitu sejauh mana inovasi
Daerah untuk meningkatkan pemerataan kesempatan dianggap menguntungkan bagi penerimanya.
memperoleh kesempatan pendidikan dan Makin menguntungkan bagi penerima, makin cepat
meningkatkan mutu pendidikan. Upaya itu antara lain tersebarnya inovasi.
membangun gedung sekolah, membangun ruang kelas 2. Kompatibel (Compatibility), ialah tingkat kesesuaian
baru, merehabilitasi gedung, mengembangkan sekolah inovasi dengan nilai (values), pengalaman lalu, dan
terbuka dan pendidikan luar sekolah, mengadakan kebutuhan dari penerima. Inovasi yang tidak sesuai
laboratorium dan perpustakaan sekolah, dan menatar dengan nilai atau norma yang diyakini oleh
pendidik dan tenaga kependidikan. Akan tetapi di penerima tidak akan diterima secepat inovasi yang
samping upaya Pemerintah itu, diharapkan sekolah sesuai dengan norma yang ada.
sendiri melakukan berbagai usaha dan terobosan 3. Kompleksitas (Complexity), ialah tingkat kesukaran
untuk meningkatkan daya tampung sekolahnya serta untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi
usaha-usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan penerima. Suatu inovasi yang mudah dimengerti
di masing-masing sekolah. dan mudah digunakan oleh penerima akan cepat
Proses pembelajaran masyarakat juga dilakukan tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti
oleh Pemerintah dan swasta melalui berbagai atau sukar digunakan oleh penerima akan lambat
penyuluhan atau penataran. Masyarakat sendiri proses penyebarannya.
kadang-kadang tidak sepenuhnya menyadari bahwa 4. Trialabilitas (Trialability), ialah dapat dicoba atau
melalui kegiatan itu terjadi belajar-membelajarkan tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Suatu
yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya menjadi inovasi yang dapat dicoba akan cepat diterima oleh
lebih sejahtera dan menyenangkan. masyarakat daripada inovasi yang tidak dapat
Oleh karena itu, tulisan ini mencoba mencermati dicoba lebih dulu.
inovasi apa dalam strategi pembelajaran yang 5. Dapat diamati (Observability), ialah mudah
dilakukan oleh lembaga pendidikan dan di kalangan tidaknya diamati suatu hasil inovasi. Suatu inovasi
masyarakat untuk meningkatkan mutu proses dan yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat
hasil pembelajaran. diterima oleh masyarakat, dan sebaliknya inovasi
yang sukar diamati hasilnya, akan lama diterima
PEMBAHASAN oleh masyarakat.
Agar diadopsi oleh calon pengguna, inovasi perlu
Kata “innovation” (dalam bahasa Inggris) sering didifusikan. Dalam kaitannya dengan difusi itu, Roger
diterjemahkan sebagai segala hal yang baru atau mengemukakan beberapa elemen difusi, yang antara
pembaharuan. Inovasi adalah segala sesuatu (berupa lain sebagai berikut.
gagasan, praktek, barang atau objek) perubahan yang 1. Ide baru atau inovasi
Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 16 Th. VIII Oktober 2007 103
Inovasi Pembelajaran
Syarat utama agar dapat terjadi proses difusi 3. Tahap keputusan (decision)
inovasi adalah adanya ide, cara, atau obyek yang Tahap keputusan dalam proses pengambilan
dianggap baru atau ada inovasinya. Jadi proses keputusan inovasi berlangsung jika seseorang
difusi inovasi bisa terjadi tentu jika ada inovasi, melakukan pilihan untuk menerima atau menolak
atau dengan perkataan lain tanpa inovasi tidak inovasi. Menerima inovasi berarti sepenuhnya akan
akan terjadi proses difusi. menerapkan inovasi. Menolak inovasi berarti tidak
2. Saluran komunikasi menerapkan inovasi itu.
Difusi dapat diartikan sebagai salah satu bentuk 4. Tahap implementasi (implementation)
komunikasi yang berisi pesan tentang ide baru. Tahap implementasi dalam proses pengambilan
Dalam difusi terjadi penyampaian informasi keputusan inovasi terjadi apabila seseorang
tentang ide baru kepada satu orang atau beberapa menerima dan menerapkan inovasi. Dalam tahap
orang. Proses komunikasi atau kegiatan implementasi ini berlangsung keaktifan baik
penyampaian informasi tersebut dapat terjadi mental maupun perbuatan. Keputusan penerimaan
apabila ada empat hal, yaitu: (a) ada ide baru, (b) gagasan inovasi terlihat secara nyata dalam
ada pihak yang memiliki pengetahuan tentang ide prakteknya.
baru, (c) ada pihak yang belum memiliki 5. Tahap konfirmasi (confirmation)
pengetahuan dan pengelaman tentang ide baru itu, Dalam tahap konfirmasi ini, seseorang mencari
dan (d) ada saluran komunikasi yang dapat penguatan terhadap keputusan yang telah
menghubungkan kedua belah pihak tersebut. diambilnya. Dalam tahap ini ia membuktikan
3. Dimensi waktu dalam difusi apakah keputusan untuk menerima dan
Difusi merupakan kegiatan yang memerlukan menggunakan inovasi bermanfaat bagi dirinya.
waktu. Satuan waktu yang diperlukan dalam Apabila ternyata inivasi itu sesuai dengan
proses difusi bisa dalam hari, bulan, tahun, bahkan harapannya maka ia akan meneruskan
puluhan tahun, tergantung pada jenis inovasinya. menggunakan inovasi itu sehingga menjadi suatu
Dimensi waktu dalam proses difusi melibatkan tiga kebiasaan. Akan tetapi, apabila inovasi itu tidak
hal, yaitu: (a) proses keputusan oleh individu mulai sesuai dengan harapannya, ia akan menghentikan
dari tahap pengetahuan sampai tahap menerima menerima dan menggunakan inovasi tersebut.
atau menolak inovasi, (b) keinovatifan individu atau
Berdasarkan cepat lambatnya kepekaan
unit pengadopsi dilihat dari cepat atau lambatnya,
seseorang terhadap inovasi, adaptor dapat
dan (c) kecepatan adopsi dalam sistem sosial dalam
dikategorikan menjadi lima jenis: (a) inovator, (b)
arti jumlah anggota yang mengadopsi dalam
pemula/early adopter, (c) mayoritas awal/early
periode waktu tertentu.
majority, (d) mayoritas akhir/late majority, dan (e)
Selanjutnya, Rogers menyebutkan proses
terlambat/laggards. Rogers menggambarkan kelima
keputusan inovasi terdiri dari lima tahap, yaitu:
kategori penerima inovasi itu dalam bentuk kurva
1. Tahap pengetahuan (knowledge)
Proses keputusan inovasi dimulai dengan tahap sebagai berikut.
pengetahuan, yaitu tahap dimana seseorang
menyadari adanya suatu inovasi dan ingin tahu
bagaimana fungsi inovasi tersebut. Pengertian
menyadari dalam hal ini adalah membuka diri
untuk mengetahui informasi.
2. Tahap persuasi (persuasion)
Pada tahap persuasi dalam proses pengambilan
keputusan inovasi, seseorang membentuk sikap INNOVATORS EARLY EARLY LATE LAGGARDS
2,5 % ADOPTER MAJORITY MAJORITY 16 %
menyenangi atau tidak menyenangi inovasi yang 13.5 % 34 % 34 %
telah dikenal dalam tahap pengetahuan. Jika pada Gambar 1. Kategori penerima inovasi berdasarkan kepekaan inovasi.
tahap pengetahuan proses kegiatan mental yang (Rogers, 2003)
utama bidang kognitif maka pada tahap persuasi Dimensi waktu dalam proses difusi inovasi
yang berperan utama adalah bidang afektif atau adalah kecepatan penerimaan inovasi. Apabila
perasaan. Seseorang tidak dapat menyenangi sejumlah warga masyarakat menerima suatu inovasi
inovasi setelah ia terlebih memiliki pengetahuan dan dibuat diagram frekuensi kumulatif berdasarkan
tentang inovasi itu dan kemudian yakin bahwa waktu maka hasilnya akan berupa kurva yang
inovasi itu berguna baginya. berbentuk S.
104 Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 16 Th. VIII Oktober 2007
Inovasi Pembelajaran
4. Suatu sistem sosial demikian, sejauh mana pengenalan website itu dapat
Sistem sosial adalah seperangkat jaringan yang dianggap sebagai suatu inovasi dalam pembelajaran
terbentuk atas dasar kebersamaan untuk dapat dikatakan sebagai sebuah inovasi, akan dikaji
pemecahan masalah atau mencapai suatu tujuan. dari kriteria inovasi seperti yang disebutkan Rogers
Sistem sosial tersebut terdiri atas individu, (2003). Rogers menyebutkan bahwa sesuatu itu dapat
kelompok informal, organisasi, atau sub sistem. disebut inovasi apabila menguntungkan, sesuai
Contoh sub sistem sosial yang dimaksud adalah: dengan nilai-nilai, tingkat kerumitan yang dapat
penduduk suatu desa, dokter dalam suatu rumah ditoleransi, dapat diuji coba, dan hasilnya dapat
sakit, seluruh konsumen dalam suatu daerah, dan diamati.
masyarakat dalam sebuah negara. a. Keuntungan
Inovasi website di sekolah ini memberikan
PEMBAHASAN keuntungan kepada guru, siswa, orang tua, dan
alumni sekolah. Website memungkinkan guru
Pembahasan berikut ini didasarkan pada hasil memuat serta melakukan pemutakhiran dan
pengamatan ke empat sekolah dan sebuah Bank Desa pengayaan bahan pelajaran secara lengkap dan
oleh enam mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan, cepat. Dengan demikian, guru dapat menghemat
FIP, UNJ dalam tahun 2007. Sekolah yang diamati waktu penyajian bahan pelajaran di kelas dan
ialah (1) Sekolah SMPN 252, (2) Sekolah Dasar Islam mempergunakan lebih banyak waktu untuk diskusi
Yahya, Bekasi Timur., (3) Sekolah Dasar Kristen Tirta dan kegiatan lain untuk meningkatkan hasil belajar
Marta BPK Penabur Jakarta Selatan., (4) SMAN 21 siswa. Sementara itu, siswa dapat dengan mudah
Jakarta., dan (5) Bank Desa di Leuwinanggung. mencari bahan dan informasi di dalam belajar serta
1. SMP Negeri No. 252 (Oleh: Mega Annisa) mempersiapkan diri lebih baik sebelum interaksi
Tingginya persaingan antarsekolah, membuat di kelas. Selain itu, dengan adanya inovasi juga
sekolah-sekolah tersebut bersaing secara sehat dengan dapat memudahkan orang tua untuk lebih
meningkatkan kualitas sekolah mereka serta mengetahui berbagai macam jenis mata pelajaran
meningkatkan kualitas siswa yang berada di sekolah dan kegiatan yang diadakan di sekolah. Hal ini
tersebut. Hal inilah yang akhirnya melandasi tujuan juga tentunya sangat membantu bagi siswa, orang
SMPN 252 Jakarta menjadi sekolah standar nasional tua atau bahkan alumni yang membutuhkan
yang lebih baik dan menciptakan lulusan yang informasi tentang kurikulum, event-event, atau
memiliki kapabilitas yang baik. SMPN 252 Jakarta banyak yang lainnya. Banyaknya keuntungan yang
kemudian membuat suatu inovasi dengan didapatkan dari inovasi ini, membuat inovasi ini
menggunakan internet, dalam hal ini “Website menjadi cepat tersebar dan dapat diterima oleh
Sekolah”, yang digunakan sebagai media penunjang guru, siswa, orang tua dan pihak-pihak yang
proses belajar dan administrasi sekolah. berkepentingan.
Penggunaan website untuk keperluan b. Kesesuaian
pembelajaran tentu mengubah metode dan teknik Inovasi website yang ada di sekolah ini, juga
belajar-membelajarkan di sekolah itu. Sungguhpun mampu memenuhi ciri kesesuaian, karena siswa
Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 16 Th. VIII Oktober 2007 105
Inovasi Pembelajaran
sangat membutuhkan informasi dan data yang diterapkan di sekolah. Namun, mereka
lebih banyak dan akurat di dalam proses berpendapat bahwa penggunaan website dapat
pembelajaran Selain itu, inovasi website ini sesuai dipergunakan sebagai strategi belajar-
dengan nilai yang berlaku di sekolah ini, yaitu membelajarkan serta media informasi yang dapat
sekolah ingin menjadikan siswa-siswanya belajar meningkatkan citra sekolah.
lebih cepat, lebih baik, dan lebih cerdas sesuai b. Persuasi
dengan kemajuan informasi dan teknologi. Setelah melakukan uji coba, pihak SMPN 252
c. Kerumitan Jakarta yakin website dapat dijadikan sebagai
Pengadaan website di SMPN 252 ini memiliki informasi untuk belajar-membelajarkan serta
tingkat kesulitan yang tidak terlalu besar, karena sebagai media informasi sekolah. Mereka pun
semua siswa di SMPN ini telah mengenal komputer memberikan sikap positif terhadap penggunaan
dasar, dan juga telah mendapatkan pelajaran website. Sikap itu ditunjukkan oleh kepala sekolah,
tentang fasilitas yang terdapat di dalam internet. guru, dan siswa. Mereka semakin yakin bahwa
Selain itu, di sekolah juga disediakan perangkat website juga dapat dipergunakan sebagai sumber
komputer yang dapat digunakan untuk akses belajar.
internet. Kemudahan penggunaan website bukan c. Keputusan
hanya dirasakan oleh siswa yang telah mengenal Tahap ini adalah tahap ketika akhirnya
ilmu dasar komputer, tetapi hal ini juga dapat SMPN 252 memutuskan untuk menggunakan
dirasakan oleh para guru dan siapa saja yang telah inovasi. Setelah guru, siswa, dan orang tua
mengenal ilmu komputer dasar. Desain website yang mendukung penggunaan website, kepala sekolah
digunakan pun memberikan kemudahan bagi siapa yang mempunyai wewenang mengambil
saja untuk mengaksesnya. keputusan di sekolah, memutuskan menggunakan
d. Kemungkinan uji coba website SMPN 252.
Penggunaan website di SMPN 252 diuji coba d. Implementasi
terlebih dahulu sehingga calon pengguna dapat Setelah memutuskan untuk menggunakan
mengetahui kemungkinan penggunaan dan website, SMPN 252 Jakarta, mulai menggunakan
manfaatnya. Suatu inovasi yang dapat diuji coba inovasi ini semenjak pertengahan Juli 2005. Website
akan cepat diterima oleh si penerima maupun itu dipergunakan untuk keperluan informasi
masyarakat. Dengan berkembang pesatnya tentang SMPN 252 dan keperluan belajar-
pengetahuan tentang dunia internet maka banyak membelajarkan.
pihak dengan mudah dapat mencoba sejauh mana e. Konfirmasi
website ini cukup layak untuk digunakan. Tahap terakhir di dalam keputusan inovasi
e. Keteramatan adalah konfirmasi, yaitu tahap SMPN 252
Inovasi website dan hasilnya di SMPN 252 mengukuhkan penggunaan inovasi karena manfaat
Jakarta ini tergolong mudah diamati, karena para yang diperoleh. Website SMPN 252 ini semakin
siswa dengan mudah dapat melihat dan mengakses sering digunakan, karena website ini membuat siswa
isi website ini. Kemudahan ini tidak hanya lebih mudah mencari berbagai sumber informasi
didapatkan oleh siswa saja, tetapi juga oleh guru untuk belajar. Sementara itu, guru pun dapat
maupun orang luar yang ingin mengetahui segala mempersiapakan dan mengelola pembelajaran
hal yang ada di SMPN 252 Jakarta. dengan lebih baik. Di lain pihak berbagai informasi
Adapun tahapan yang dilakukan dalam tentang SMPN 252 dapat disebarluaskan melalui
mendifusikan website sebagai suatu inovasi kepada website.
warga SMPN 252 selaras dengan teori Rogers, ialah Penggunaan website di SMPN 252 dilakukan
melalui tahapan sebagai berikut. melalui proses difusi inovasi yang dapat dikaji dari
a. Pengetahuan aspek inovasi, saluran komunikasi, waktu, dan sistem
Pada tahap awal ini pihak SMPN 252 Jakarta sosial.
mencari dan mendapatkan informasi awal tentang a. Inovasi
pengertian internet, pengertian website, proses Pengadaan dan penggunaan website di
pembuatan, dan juga kegunaan internet khususnya SMPN 252 Jakarta merupakan suatu gagasan dan
tentang website. Dengan pengetahuan yang metode yang baru di sekolah ini. Sesudah ada
demikian mereka menganggap penggunaan website website, waktu guru tidak lagi terbatas untuk
merupakan hal yang baru dan belum pernah menyajikan bahan pelajaran. Sebelumnya proses
belajar-membelajarkan terjadi hanyalah di dalam 2. Sekolah Dasar Islam Yahya, Bekasi Timur (Oleh :
sekolah.Melalui website ini, siswa dapat belajar Mira Adyamiranti)
kapan saja dan di mana saja asal dapat memperoleh Pada akhir tahun ajaran 2005-2006 pihak
akses ke internet. Selain itu, penggunaan website sekolah menemukan fakta bahwa prestasi belajar
sebagai media informasi juga merupakan hal yang siswa menurun setelah memasuki kelas 3. Selain itu,
baru di sekolah ini. Oleh sebab itu, dapat dikatakan siswa-siswa kelas 1 dan 2 yang sebelumnya
bahwa pengaadaan website SMPN 252 adalah bersemangat mengikuti pelajaran, selama dua tahun
suatu inovasi. terakhir mengalami penurunan motivasi. Dari hasil
b. Saluran komunikasi pengamatan wali kelas dilaporkan bahwa siswa
Saluran komunikasi yang digunakan untuk cenderung tidak berkonsentrasi pada pelajaran dan
menyebarkan inovasi di SMPN 252 Jakarta ini banyak bermain-main selama pelajaran berlangsung.
adalah dengan menggunakan saluran Keadaan ini cukup mengganggu daya serap siswa
interpersonal atau hubungan secara langsung terhadap pelajaran, terlihat dari hasil belajar yang
antarindividu. Oleh karena hal ini dianggap lebih mengalami penurunan.
efektif untuk mempengaruhi atau membujuk Dari hasil obrolan guru/wali kelas dengan
seseorang agar mau menerima inovasi, terutama siswa, tercetus beberapa pernyataan yang menyiratkan
karena penggunaan website ini ditujukan secara siswa merasa bosan di dalam kelas dan lebih senang
khusus untuk kebutuhan SMPN 252 ini. Adanya bermain di luar atau di dalam kelas. Pihak sekolah
kesamaan tujuan untuk membuat proses belajar- kemudian melakukan pengamatan di kelas 1 dan 2
membelajarkan di SMPN 252 menjadi lebih mudah serta menemukan bahwa kegiatan belajar di kedua
dengan adanya inovasi website, membuat kelas tersebut cenderung kaku dan kurang menarik.
komunikasi ini mampu berjalan dengan lebih Siswa yang terbiasa bermain selama di jenjang TK,
mudah. Hal ini dapat terlihat dari antusias guru diharuskan masuk ke dalam kelas dan duduk rapi di
dan siswa untuk menggunakan website ini, walau depan meja untuk mendengarkan penjelasan guru dan
untuk siswa, guru harus mendorong mereka mengerjakan latihan soal. Kondisi ini menimbulkan
menggunakan website ini. kejenuhan bagi siswa, apalagi siswa kelas 1 dan 2
c. Waktu yang masih berada pada usia bermain. Diperkirakan
Waktu adalah elemen yang penting dalam hal ini menyebabkan menurunnya motivasi siswa
proses difusi karena waktu merupakan aspek untuk belajar sehingga mempengaruhi prestasi belajar
utama dalam proses komunikasi. Di SMPN 252, mereka di kelas yang lebih tinggi.
pengadaan dan penggunaan inovasi website, telah Untuk mengatasi kondisi ini maka pihak
dimulai sejak Juli 2005. Selama kurang lebih 1,5
sekolah memutuskan untuk mengubah strategi
tahun, inovasi website di SMPN ini terus mengalami
pembelajaran di kelas 1 dan 2 untuk memperbaiki
perkembangan dan perbaikan, walau belum secara
motivasi belajar siswa, sehingga prestasi belajarpun
keseluruhan.
d. Sistem sosial diharapkan dapat membaik. Kemudian diperkenalkan
Sistem sosial ialah hubungan antarindividu program “Bermain Sambil Belajar” (BSB).
atau unit dengan bekerja sama untuk memecahkan Program BSB didasarkan pada konsep active
masalah guna mencapai tujuan tertentu. Sistem learning, yaitu bahwa siswa akan belajar lebih banyak
sosial akan mempengaruhi proses difusi inovasi jika dilibatkan secara aktif dalam belajar. Hal lain yang
karena semua anggota sistem sosial bekerja sama mendasari program ini adalah kenyataan siswa usia
untuk memecahkan masalah belajar dengan 6-7 tahun berada pada tahapan di mana ia lebih
menggunakan inovasi website, guna mewujudkan senang bermain dan mengeksplorasi lingkungannya,
tujuan bersama. Dalam hal ini sistem sosialnya serta memiliki rentang waktu konsentrasi yang pendek.
adalah SMPN 252 Jakarta, dan para anggotanya Dengan didasarkan kepada teori ini maka jelaslah
yang bekerja sama adalah kepala sekolah, guru, bahwa metode yang digunakan guru selama ini
karyawan, siswa, dan para orang tua siswa SMPN dengan mengharuskan siswa duduk rapi di depan
252 Jakarta. meja dan tidak banyak berbicara menjadi tidak tepat
Dengan mencermati proses penggunaan website sama sekali. Pembelajaran selayaknya memperhatikan
di SMPN 252, dapat disimpulkan bahwa sekolah itu karakteristik siswa dan memfasilitasi apa yang
telah melakukan inovasi dalam strategi pembelajaran menjadi minat dan kesukaannya. Selain itu, juga
untuk meningkatkan proses dan hasil belajar- hendaknya memberikan ruang bagi siswa untuk
membelajarkan di SMPN 252. terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 16 Th. VIII Oktober 2007 107
Inovasi Pembelajaran
Siswa juga selayaknya tidak “diganggu” dari belajar siswa, serta sesuai pula dengan
keasyikannya mengamati sesuatu dengan adanya harapan guru untuk memiliki kelas yang
pergantian mata pelajaran yang dipatok oleh jadwal aktif, kondusif dan menyenangkan baik bagi
yang kaku. Selain itu, belajar juga akan lebih bermakna siswa maupun bagi guru. Program tersebut
jika disampaikan dalam konteks yang dekat dengan juga sesuai dengan kurikulum yang
dunia siswa. Oleh karenanya, program ini juga diberlakukan saat ini yaitu Kurikulum
menggunakan tema-tema sebagai pengantar atau Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
kemasan bagi setiap kegiatan. Tema ini diambil dari 3) Kerumitan
aspek sehari-hari yang dikenal siswa, dan sedikit demi Dari sisi kerumitan, memang pada awal
sedikit meningkat ke hal-hal lain di luar lingkungan persiapannya program ini memerlukan kerja
siswa, dengan tujuan untuk memperluas wawasan keras dari pihak guru sebagai pelaksana di
siswa mengenai pengetahuan umum yang penting lapangan. Kerja keras tersebut meliputi
untuk diketahuinya. mencari variasi permainan, menentukan
Program BSB ini menerapkan beberapa tema yang tepat, pembuatan alat peraga,
ketetapan sebagai berikut. persiapan setting (latar) pembelajaran yang
a. Pembagian waktu yang fleksibel, tidak terpatok harus dilakukan setiap hari, sampai
pada pembagian jam pelajaran. penyusunan metode evaluasi yang harus
b. Penghapusan jadwal pelajaran yang kaku. pula disesuaikan dengan model baru
c. Penerapan metode bermain dalam setiap tersebut. Berbagai masalah tersebut diatasi
kegiatan belajar. Materi-materi pelajaran yang dengan menyediakan waktu yang cukup
disampaikan dikemas dalam bentuk permainan bagi tahap persiapan, yang meliputi
yang menyenangkan sehingga siswa tertarik perencanaan, penyusunan tema,
untuk mengikuti setiap kegiatan tanpa penyusunan Satuan Kegiatan Mingguan
menyadari bahwa pada saat yang sama banyak (SKM) dan Satuan Kegiatan Harian (SKH),
hal yang telah dipelajarinya. Lembar Kerja Siswa (LKS) serta alat-alat
d. Penggunaan tema sebagai kemasan bagi setiap peraga. Selama persiapan kepala sekolah
kegiatan pembelajaran. beserta stafnya dari Bidang Kurikulum dan
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan Kesiswaan turut memberikan bantuan
selama dua minggu maka dapat dilakukan analisis langsung baik dalam bentuk bimbingan
dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang terkait pengetahuan maupun penyediaan sarana
dengan inovasi. Analisis tersebut dapat diuraikan dan fasilitas. Dengan adanya dukungan
sebagai berikut. penuh ini para guru menyatakan kerumitan
a. Berdasarkan ciri-ciri inovasi persiapan menjadi jauh berkurang.
1) Keuntungan relatif 4) Dapat diuji coba
Program tersebut dapat memberikan Program ini telah diujicobakan selama satu
keuntungan dari sisi peningkatan minat dan bulan di kelas 2, dan hasilnya cukup baik.
motivasi belajar siswa, memperbaiki cara Hal ini terlihat dari meningkatnya
pandang siswa terhadap belajar itu sendiri, konsentrasi siswa dalam mengikuti kegiatan
serta dapat meningkatkan daya serap siswa belajar, serta beberapa komentar siswa dan
terhadap materi pelajaran sehingga hasil orangtua siswa yang menyatakan bahwa
belajar dapat membaik pula. Guru dapat anaknya sekarang lebih senang dan
memperoleh keuntungan dengan bersemangat berangkat ke sekolah dibanding
meningkatnya motivasi belajar siswa bulan-bulan sebelumnya. Orang tua juga
sehingga mengurangi waktu yang menyampaikan bahwa anak-anak mereka
dibutuhkan untuk memperoleh minat siswa banyak bercerita bahwa di sekolah sekarang
dan menjelaskan pelajaran. Bagi pihak mereka lebih banyak bermain, dan mereka
sekolah keuntungan yang didapat adalah menyukainya.
meningkatnya hasil belajar siswa sehingga 5) Keteramatan
dapat menaikkan prestasi dan citra sekolah Melalui observasi yang telah dilakukan
secara keseluruhan. dapat diamati bahwa perubahan strategi
2) Kesesuaian pembelajaran ini disambut baik oleh siswa
Program tersebut sesuai dengan kebutuhan dan guru. Kelas menjadi lebih mudah
sekolah akan peningkatan prestasi dan hasil dikendalikan, dan guru tidak memerlukan
108 Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 16 Th. VIII Oktober 2007
Inovasi Pembelajaran
3. Sekolah Dasar Tirta Marta BPK Penabur, Jakarta apabila memenuhi syarat dilihat dari keuntungan,
Selatan (Oleh : Dini Putri H) kesesuaian, kerumitan, kemungkinan ujicoba, dan
Pembelajaran matematika dan IPA di jenjang keteramatan.
pendidikan Sekolah Dasar bukanlah merupakan 1) Keuntungan
pembelajaran yang dengan sangat mudah dapat Penggunaan CD Pembelajaran dan LCD
dipelajari dan dimengerti oleh siswa. Sebagian besar dalam proses pembelajaran Matematika dan
materi yang dibahas pada kedua mata pelajaran ini IPA telah memberikan keuntungan baik dari
memerlukan taori dan praktek yang keduanya harus pihak siswa maupun guru. Guru tidak lagi
dilakukan dengan seimbang yakni disesuaikan harus menjelaskan secara panjang lebar
keperluannya dengan kebutuhan materi yang dibahas. mengenai suatu topik materi yang abstrak.
Jadi untuk memahami sesuatu, siswa tidak hanya Misalnya, pada pelajaran IPA mengenai
diberikan teori yang mendasar saja tapi juga proses gunung meletus, bagi siswa SD tidak
diperlukan pemahaman yang lebih lanjut dengan cukup ditampilkan hanya dalam bentuk
praktek atau simulasi lebih lanjut mengenai topik yang gambar melainkan dengan video
dibahas. Ini bertujuan agar siswa benar-benar mengerti pembelajaran yang menayangkan proses
dan menguasai materi pelajarannya dan tujuan meletusnya gunung berapi. Dengan melihat
pembelajaranpun dapat tercapai dengan baik. tayangan itu, siswa tertarik dan cepat dapat
Demikian pula yang terjadi dalam proses pembelajaran mengerti bagaimana proses terjadinya
di SDK Tirta Marta BPK Penabur Jakarta Selatan. gunung meletus. Belajar dengan menonton
Proses pembelajaran yang berlangsung di SDK melalui video yang menggunakan LCD
Tirta Marta BPK Penabur Jakarta Selatan juga merupakan sesuatu yang baru,
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa. menyenangkan, serta memotivasi siswa untuk
Masalah yang terjadi pada proses pembelajaran, belajar lebih banyak. Siswa tidak lagi bingung
khususnya pada mata pelajaran Matematika dan IPA, terhadap suatu konsep atau teori yang
di SD ini adalah diperlukannya media yang lebih dijelaskan.
konkret yang lebih memotivasi siswa belajar dan 2) Kesesuaian
membuat suasana pelajaran yang menurut mereka sulit Pengguanan media ini tidak bertentangan
dan membosankan menjadi lebih mudah dan dengan nilai dan norma yang berlaku di
menyenangkan. Awalnya pembelajaran dilakukan lingkungan sekolah maupun dalam
hanya menggunakan media yang sederhana seperti kehidupan mereka baik siswa maupun guru.
model atau dengan penggunaan OHP. Namun pada CD dan LCD itu sendiri merupakan alat yang
pelajaran IPA dibutuhkan media lain yang dapat memiliki nilai netral.
membuat sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkret. 3) Kerumitan
Misalnya, pada pelajaran IPA mengenai proses gunung Penggunaan media ini tidak terlalu rumit
meletus, bagi siswa SD tidak cukup ditampilkan hanya untuk dipelajari guru dan siswa serta alat
dalam bentuk gambar melainkan dengan video dan fasilitas yang diperlukan telah tersedia
pembelajaran yang menayangkan proses meletusnya di sekolah ini. Guru hanya perlu mempelajari
gunung berapi. teknik penggunaannya dan disesuaikan
Keberadaan media CD dan LCD pembelajaran dengan materi pelajaran.
di sekolah ini sudah lama namun dalam 4) Kemungkinan uji coba
penggunaannya belum dimanfaatkan secara Media CD dan LCD pembelajaran dalam mata
maksimal dalam proses pembelajaran terutama pada pelajaran Matematika dan IPA dengan mudah
pelajaran Matematika dan IPA. LCD hanya dipakai dapat diujicobakan oleh guru dan siswa.
untuk memutar film jika ada jam pelajaran yang Tahap pertama diujicobakan di kelas 6
kosong dan belum dimanfaatkan untuk proses kemudian dilihat hasilnya. Ternyata
pembelajaran. penggunaanCD dan LCD itu dapat
a. Persyaratan inovasi memudahkan siswa memahami konsep
Penggunaan CD pembelajaran dan LCD matematika dan IPA serta membuat
dalam mata pelajaran IPA dan Matematika di SD pembelajaran lebih menyenangkan.
ini merupakan sebuah inovasi karena telah 5) Keteramatan
memenuhi syarat-syarat inovasi. Regers (1995) Hasil uji coba penggunaan media ini dapat
sesuatu itu dapat disebutkan sebagai inovasi diamati hasilnya melalui hasil belajar siswa
dalam bentuk nilai rapor selama satu semester. guru ialah kesulitan untuk menguperasikan
Nilai yang dihasilkan oleh para siswa media ini. Untuk mengatasinya, guru yang
meningkat dan kinerja guru semakin optimal telah mahir menggunakannya mengajarkan
dalam membelajarkan siswa dalam mata teknik penggunaannya kepada guru lainnya.
pelajaran Matematika dan IPA. 7) Adopternya ialah guru-guru SD secara
b. Proses difusi inovasi keseluruhan yang memberikan pembelajaran
Pendifusian inovasi ini dilakukan secara top- langsung kepada siswa.
down dari kantor pusat Yayasan BPK Penabur ke Inovasi ini sekarang telah mencapai
seluruh cabang sekolah BPK Penabur yang ada di kesepakatan untuk dilakukan dan dipakai oleh semua
Jakarta. Penggunaan LCD dan CD Pembelajaran ini guru yang memberikan pembelajaran. Pemanfaatan
diwajibkan dan disertakan dalam kurikulum dan media ini kemudian dikembangkan agar dalam
silabus yang dibakukan oleh BPK Penabur pusat yang pelaksanaannya dapat lebih efektif membantu proses
kemudian pengembangannya disesuaikan oleh pembelajaran.
kemampuan sekolah masing-masing. Ini dilakukan Penggunaan CD dan LCD dalam pembelajaran
bertujuan agar terjadi kesamaan dan keseragaman di SD ini telah terlihat manfaatnya oleh para guru dan
mutu pendidikan di semua sekolah yang berada di siswa yang terlibat dalam proses belajar. Pembelajaran
bawah Yayasan BPK Penabur. menjadi lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa
Pendifusian inovasi ini awalnya hanya
dan siswa tidak takut lagi menghadapi pelajaran
diperkenalkan manfaatnya kepada beberapa guru
Matematika dan IPA yang awalnya mereka anggap
bidang studi Matematika dan IPA saja dan yang dapat
sulit dan membosankan. Di samping itu, inovasi ini
mengoperasikannya hanya guru bidang studi tersebut.
mempermudah guru dalam memberikan materi
Namun, ketika inovasi ini dianggap efektif untuk
proses pembelajaran, kemudian inovasi ini juga pelajaran dan menjelaskan sesuatu yang abstrak.
diperkenalkan kepada semua guru-guru SD ini. Peningkatan nilai dari para siswa pun dapat terlihat
Pendifusian kepada semua guru dilakukan dengan dari hasil belajar yang mereka raih.
mengajarkan teknik penggunaan LCD dan komputer 4. SMA Negeri 21 Jakarta (Oleh : Rina Khairana)
(dengan pelatihan) lalu kemudian dikomunikasikan Semakin pesatnya perkembangan teknologi saat
mengenai manfaat penggunaan LCD dan CD ini menuntut SDM yang unggul, berkualitas, dan
pembelajaran dalam membantu proses pembelajaran. berdaya guna sehingga mampu menghadapi segala
Tidak ada pelatihan secara khusus dilaksanakan. tantangan, terutama di era globalisasi saat ini.
Pendifusian kepada guru-guru dilakukan dari guru Persaingan adalah ciri khas era globalisasi. Saat ini
satu ke guru lainnya. SDM yang unggul semakin eksis dan bertumbuh
c. Penerapan inovasi namun tidak semua lembaga pendidikan dapat
Penerapan Inovasi penggunaan CD dan LCD memenuhi semua kebutuhan SDM untuk menjadi
dalam proses pembelajaran di SDK Tirta Marta BPK sumber daya yang berkualitas. Selain itu, sudah
Penabur berlangsung sebagai berikut. banyak sekolah swasta yang menawarkan pendidikan
1) Dilakukan secara merata di seluruh sekolah yang bertaraf internasional yang dapat menghasilkan
yang berada di bawah bimbingan Yayasan SDM yang unggul. Namun untuk masuk ke lembaga
BPK Penabur (top-down). pendidikan swasta tersebut membutuhkan biaya yang
2) Inovasi dibutuhkan untuk menjawab
mahal, padahal seperti kita ketahui sekarang ini
permasalahan yang telah disebutkan
kondisi perekonomian di negara kita sedang tidak
sebelumnya.
stabil. Jadi tidak semua orang memiliki kesempatan
3) CD Pembelajaran diperoleh sekolah ini dari
untuk memperoleh pendidikan tersebut. Fenomena
Universitas Terbuka dan dari Yohanes Surya.
inilah yang mendorong SMAN 21 membuka program
4) Sekarang inovasi ini telah sampai kepada
tahapan evaluasi. pendidikan bertaraf Internasional, sesuai dengan Visi
5) Cara memasyarakatkan inovasi. dan Misi Pemerintah DKI Jakarta yang ingin
Dari pusat ke Cabang secara top-down melalui mewujudkan Jakarta sebagai kota yang memiliki
kurikulum. Di sekolah dilakukan dengan cara kemampuan daya saing global mendorong lembaga
dari guru yang satu (yang telah merasakan pendidikan untuk berperan dan menghasilkan
manfaatnya) ke guru yang lain. lulusan yang handal serta berkualitas. Dengan
6) Kendala dalam inovasi: ada tetapi tidak begitu harapan generasi muda Indonesia bisa bersaing dan
besar. Kendala yang dialami oleh beberapa berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan.
Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 16 Th. VIII Oktober 2007 111
Inovasi Pembelajaran
pendidikan yang berbentuk program. Program ini tantangan untuk bisa bersaing di era globalisasi
diselenggarakan karena adanya keprihatinan pihak ini.
sekolah terhadap dunia pendidikan saat ini yang 4) Tahap implementasi
lulusannya kurang dapat bersaing dari segi kualitas Kelas internasional di SMAN 21 telah
dengan pendidikan yang diselenggarakan oleh dimplementasikan sejak dua tahun yang lalu,
sekolah-sekolah yang bertaraf internasional baik tepatnya pada tahun ajaran 2005/2006. Pada
didalam maupun luar negeri yang merupakan salah tahun pertama kelas internasional ini hanya
satu tuntutan di era globalisasi sekarang ini. dibuka satu kelas, kemudian di tahun berikutnya
1) Tahap pengetahuan ditambah lagi satu kelas. Setiap kelas hanya
terdiri dari 24 orang siswa.
Tahap pengetahuan terjadi saat Pak
Strategi pembelajaran yang digunakan
Syamsir sebagai seorang pemerhati pendidikan
pada kelas internasional ini berbeda dengan
di Depdiknas merekomendasikan SMAN 21
kelas reguler. Selain itu, kurikulum yang
untuk menyelenggarakan kelas internasional.
digunakan merupakan perpaduan antara
Selain itu, SMAN 21 juga memperoleh
kurikulum nasional dan kurikulum
pengetahuan mengenai kelas internasional dari
internasional (Cambridge).
rapat-rapat yang diselenggarakan oleh Dikmenti
5) Tahap konfirmasi
bersama beberapa Kepala SMA di Jakarta.
Karena program kelas internasional di
Pengetahuan juga diperoleh melalui kunjungan-
SMAN 21 baru berjalan dua tahun (2005/2006)
kunjungan yang mereka lakukan ke beberapa
maka belum terlihat hasil (lulusannya). Jadi
sekolah swasta yang bertaraf internasional di
belum ada konfirmasi dari pihak sekolah apakah
Jakarta.
akan tetap mempertahankan inovasi ini. Namun,
2) Tahap persuasi
berdasarkan hasil wawancara yang telah
Tahap persuasi terjadi ketika Pak Syamsir
dilakukan, pihak sekolah merasa yakin akan
sebagai penggagas kelas internasional ini
keberhasilan program ini dan menghasilkan
meyakinkan ke pihak Diknas bahwa SMAN 21
lulusan yang berkualitas. Kebetulan juga,
mampu menyelenggarakan kelas internasional
sekolah ini baru saja mendapatkan hasil dari
ini. Setelah ia meyakinkan pihak Diknas
IGCSE (International General Certificate of Secondary
selanjutnya ia meyakinkan pihak 21 bahwa kelas
Education) bahwa 98% siswa dinyatakan lulus
internasional ini dapat diselenggarakan dan
ujian.
mempunyai keuntungan-keuntungan. Dengan
melihat keuntungan yang akan didapat dengan Uraian di atas menunjukkan bagaimana SMAN
21 melakukan pembaharuan dalam membuat sekolah
menggunakan program kelas internasional ini
itu menjadi lebih bermutu dan menarik bagi
maka timbullah sikap simpati pada SMAN 21
masyarakat. Kelas internasional yang diterapkan
terhadap inovasi ini.
dapat dikategorikan sebagai suatu inovasi karena
3) Tahap pengambilan keputusan
memenuhi syarat dilihat dari bentuk dan isinya serta
Tahap pengambilan keputusan di SMAN
cara mendifusikannya, sebagaimana dikemukakan
21 terjadi saat pihak sekolah memutuskan untuk
oleh Rogers dalam teorinya.
menerima inovasi ini (kelas internasional)
5. Inovasi Bank Desa di Leuwinanggung (Oleh : Listya)
setelah sebelumnya mempertimbangkan
Bank Desa adalah salah satu inovasi dalam
keuntungan-keuntungan yang didapat oleh
bidang ekonomi kerakyatan yang dicetuskan oleh
sekolah yang terlebih dahulu telah menerapkan Muhammad Yunus, seorang pendidik dari
kelas internasional yaitu di SMA 8 dan SMA 70. Bangladesh. Pada awalnya di negeri asalnya Bank
Setelah melihat keuntungan yang didapat Desa ini disebut dengan nama Grameen Bank yang
oleh sekolah-sekolah angkatan pertama yang merupakan sebuah lembaga keuangan mikro
menyeleng-garakan kelas internasional yaitu (microfinancial) yang memberikan kredit kepada orang
SMA 8 dan SMA 70, SMAN 21 memutuskan miskin di pedesaan. Definisi Grameen Bank sendiri
menerima untuk menyeleng-garakan kelas diambil dari bahasa Bengali yang artinya Bank Desa
internasional sebagai suatu inovasi. SMAN 21 atau Bank Pedesaan. Perbedaan Grameen Bank
juga menganggap hal itu sebagai suatu dengan lembaga kredit lain terlihat pada tabel berikut.
a) Program ini termasuk rumit untuk dibandingkan dengan 9 orang lainnya, dan
diterapkan baik dari segi pengetahuan terbuka terhadap pembaharuan.
maupun segi mental para peserta, sehingga 2) Early Majority: 9 orang ibu rumah tangga
membutuhkan waktu yang cukup lama (sebelumnya ada 10 orang, namun setelah
untuk dipelajari. program berjalan 4 minggu ada 1 orang yang
b) Beberapa orang dari peserta ada yang buta mengundurkan diri). Sebagian dari mereka telah
aksara, sehingga transfer pengetahuan mempunyai usaha kecil di rumahnya masing-
tidak bisa sepenuhnya menggunakan masing, sehingga sedikit banyak telah mempunyai
tulisan, namun lebih kepada pengarahan pengalaman dalam berwirausaha.
secara lisan, sedangkan penerapan c. Model dan saluran difusi inovasi
pengetahuan yang sudah didapatnya Difusi inovasi diartikan sebagai suatu proses
harus terpantau lebih intensif dan bekerja dimana inovasi dikomunikasikan melalui saluran-
sama dengan anggota lain di dalam tim
saluran komunikasi tertentu, pada suatu kurung
masing-masing untuk mengatasinya.
waktu tertentu, kepada anggota suatu sistem sosial.
Sejauh ini tim ComDev memang lebih
Dapat dikatakan bahwa difusi inovasi merupakan
banyak memberikan pengarahan secara
satu bentuk komunikasi yang berhubungan dengan
lisan.
suatu pemikiran baru. Rogers (2003) mengemukakan
4) Triability (dapat dicoba)
beberapa model penyebaran informasi dalam
Program ini bisa diujicobakan kepada sebagian
peranannya mempengaruhi masyarakat yaitu sebagai
kecil masyarakat disana. Hal ini terbukti
berikut.
dengan adanya dua kelompok kecil yang
1) Model komunikasi satu tahap (one step flow
sedang melaksanakan program Bank Desa.
model). Model ini menyatakan bahwa
5) Observability (dapat diamati)
informasi mengalir langsung berpengaruh
a) Program ini bisa diamati dengan baik
karena interaksi yang intensif antara tim pada audiensnya tanpa membutuhkan
perantara atau media massa langsung pada
ComDev dengan kelompok wirausaha
audiens.
cukup tinggi. Sehingga tingkat kemajuan
2) Model Komunikasi dua tahap (two step flow
peserta dalam hal penerapan teori-teori
praktis ekonomi dan konsep Bank Desa itu model). Dalam model ini, informasi pada
sendiri bisa terlihat dengan jelas. mulanya tersebar melalui media massa yang
kemudian diterima oleh pemuka pendapat,
b) Setiap hari Sabtu seluruh tim ComDev
informasi tersebut kemudian disebarkan
melakukan evaluasi kinerja para peserta,
kepada masyarakat.
memberikan saran atau masukan terhadap
3) Model komunikasi banyak tahap (multi step
hambatan yang mereka hadapi, dan
memberikan tips-tips praktis yang mudah flow model). Model ini menunjukkan adanya
dicerna para peserta. banyak variasi dalam penyebaran informasi
dari sumber kepada khalayak.
b. Karakteristik adaptor
Dari model yang ada, inovasi ini menggunakan
Tidak semua masyarakat serta merta menerima
model komunikasi satu tahap (one step flow model). Hal
pembaharuan, hal ini terkait dengan beberpa faktor di
ini karena dalam penyebaran inovasi tidak
antaranya tingkat pendidikan, pengalaman, dan cara
menggunakan media massa, namun langsung
pandang terhadap inovasi itu sendiri.
mengadakan pendekatan kepada perangkat
Pada tahap awal penerima inovasi (adaptor)
masyarakat. Dengan kata lain, informasi langsung
hanya terbagi ke dalam dua kelompok yaitu early
disampaikan person to person atau melalui saluran
adopter dan early majority dengan penjabaran berikut. komunikasi antarpribadi. Dalam hal ini yang bertindak
1) Early Adopter: Salah satu dari bagian kelompok sebagai saluran antarpribadi adalah tim ComDev itu
ini adalah Ibu Sri Waluyo (salah satu tokoh sendiri yang sekaligus sebagai agent of change juga.
masyarakat) yang juga ikut ke dalam salah satu Pemilihan saluran komunikasi antarpribadi dapat
kelompok inovasi Bank Desa. Beliau termasuk dikatakan sudah tepat, karena walaupun masyarakat
dalam kategori masyarakat yang kosmolit, Leuwinanggung sudah mendapat akses informasi dan
mempunyai pengaruh yang cukup luas bagi media massa dengan baik namun karena tingkat
sebagian besar masyarakat terutama kaum ibu di pendidikan mereka yang relatif masih rendah
Leuwinanggung, berpendidikan lebih tinggi mempengaruhi cara pandang mereka terhadap sekitar
(tingkat kosmopolit-nya bisa dibilang masih rendah) Dalam mengantarkan informasi atau inovasi
membuat proses transfer knowladges akan jauh lebih terdapat tahapan pengenalan, persuasi, keputusan,
efektif bila menggunakan komunikasi antarpribadi. implementasi, dan konfirmasi sebagaimana terlihat
d. Tahap-tahap difusi inovasi Bank Desa pada gambar berikut ini.
PRIOR CONDITION
1. Variabel Personal
- Pengetahuan
1. Situasi awal dari masyarakat - Pendidikan
2. Kebutuhan dan problem - Umur
Pengenalan - Pengalaman
3. Innovativenes/ daya serap inovasi
4. Norma dan nilai - Aset Usaha
- Jumlah Keluarga
2. Kebutuhan dan problem
1. Adopsi
Keputusan 2. Menolak
Continued adoption
Implementasi Later adoption
Berikut ini adalah penjabaran dari proses (c) Cara mengevaluasi pelatihan dan
tersebut. motivasi bisnis ini adalah dengan
a) Tahap pengenalan (Agustus-September) mendatangi rumah setiap anggota
Pada tahap ini tim ComDev melakukan kelompok untuk menjelaskan maksud
pendekatan kultural terhadap masyarakat pembentukan kelompok, pemberian
yang terintegrasi dengan program-program bantuan modal dan tata-caranya,
lain pada bidang pendidikan dan kesehatan diakhiri dengan tantangan untuk
sehingga secara tidak langsung kepercayaan mengambil peluang ini.
terhadap tim ComDev (agent of change) 2) Minggu keempat Oktober
terbentuk dengan baik. Pada tahap ini mereka Mengumpulkan semua anggota kelompok
mengenalkan inovasi Bank Desa kepada di base camp untuk me-review penjelasan
salah satu tokoh masyarakat yaitu ibu Sri yang telah diberikan di rumah masing-
Waluyo. masing.
b) Tahap persuasi (Minggu keempat September- d) Tahap implementasi
Minggu kedua Oktober) 1) Minggu Kedua Desember
(a) Pada tahap ini, dana usaha sebesar
1) Melalui ibu Sri Waluyo, tim ComDev
Rp 500.000,00 diberikan kepada
mengundang ibu-ibu untuk datang pada orang pertama pada masing-masing
acara sosialisasi program Bank Desa. kelompok.
2) Memberikan pelatihan dan motivasi (b) Beberapa peserta sudah mulai
bisnis kepada para peserta. menerapkan konsep Bank Desa pada
c) Tahap keputusan (Minggu ketiga-keempat usaha yang mereka jalani.
(c) Diciptakan iklim bersaing sehat pada
Oktober)
masing-masing kelompok.
1) Minggu ketiga Oktober 2) Minggu ketiga Desember
(a) Dari hasil pelatihan dan motivasi (a) Orang pertama pada masing-masing
bisnis terdapat 11 orang yang kelompok terlihat lebih cepat dalam
memutuskan untuk mengikuti menerapkan ilmu kewirusahaan dan
program ini. ekonomi praktis pada usaha yang
mereka jalani, hal ini karena memang
(b) Kelompok sementara sudah terbentuk
mereka yang pertama kali mendapat
dua kelompok dan masing-masing kesempatan lebih besar dalam
kelompok terdiri dari 5 ibu rumah menerapkan pengetahuan kewira-
tangga usahaan yang ada, sedangkan peserta
lainnya yang menjadi bagian tim ikut (b) Beberapa parameter penilaian
belajar dari orang-orang pertama menurut tim ComDev adalah sebagai
tersebut. berikut.
Tabel 2. Parameter Penilaian Menurut Tim ComDev.
Nilai
Kisi-kisi Parameter
Kurang Cukup Baik
A Mental
- Motivasi/semangat menjalankan usaha
- Optimis keberhasilan
B Pengetahuan
- Penerapan pengembangan modal usaha
- Penerapan konsep tabungan usaha
- Penerapan catatan kegiatan usaha
C Hubungan dengan Tutor
- Kejelasan penyampaian informasi/pengetahuan
- Metode pengajaran yang diterapkan
D Tingkat keberhasilan
- Pemahaman pada materi yang disampaikan
- Penerapan pada usaha yang dilakukan