Makalah Pesawat Angkat Angkut
Makalah Pesawat Angkat Angkut
Makalah Pesawat Angkat Angkut
Disusun Oleh :
RAMADANI
19620124
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
berjudul " Tinjauan Hukum Terhadap Jual Beli Tanah akta dibawah
Tangan Di Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala
". Disamping itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu saya selama pembuatan makalah ini berlangsung
sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini bisa
bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya bisa diperbaiki.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................2
BAB IV PENUTUP...............................................................................................14
4.1 Kesimpulan..................................................................................................14
4.2 Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Conveyor,komponen - komponen Chain Conveyor,fungsi dan juga
keuntungan dan kerugian dari Chain Conveyor
1.3 Tujuan
1. Memahami sistem kerja Chain Conveyor.
2. Mengatahui komponen yang ada di Chain Conveyor.
3. Memahami fungsi dari setiap komponen Chain Conveyor.
1.4 Manfaat
1. Mengerti sistem kerja Chain Conveyor.
2. Mengerti komponen Chain Conveyor.
3. Dapat mengerti fungsi Chain Conveyor.
4. Bisa mengoptimalkan kerja dari Chain Conveyor.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
1) Belt Conveyor
2) Chain Conveyor :
3) Scraper Conveyor
4) Apron Conveyor
5) Bucket Conveyor
6) Bucket Elevator
7) Screw Conveyor
8) Pneumatic Conveyor
A. BELT CONVEYOR
4
Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu (Wahyu,
2014) :
• Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan
sudut maksimum sampai dengan 18.
• Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
• Kapasitas tinggi.
• Serba guna.
• Dapat beroperasi secara kontinu.
Kapasitas dapat diatur.
• Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
• Dapat naik turun.
• Perawatan mudah.
Kelemahan -kelemahan dari belt conveyor:
• Jaraknya telah tertentu.
• Biaya relatif mahal.
• Sudut inklinasi terbatas.
Kegunaan Belt Conveyor Yaitu :
5
B. CHAIN CONVEYOR
6
2. Chain Rolling (Penggulungan rantai)
3.
C. SCREW CONVEYOR
7
sederhana dan murah, biasanya konveyor tersebut itu disusun
dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang konveyor pendek
disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan
disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga
dapat dipasang dengan konveyor pendek lainnya, yaitu
dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah konveyor
ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang satunya
lagi.
Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja ,
Panjang sebuah wadah antara 8, 10, dan 12 ft. Tipe wadah
yang paling sederhana hanya bagian dasarnya, yang
berbentuk setengah lingkaran dan terbuat dari baja,
sedangkan sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari kayu. Untuk
mendapatkan sebuah wadah yang panjang, wadah-wadah
pendek disusun sehingga sesuai dengan panjang konveyor.
menunjukkan wadah yang lebih rumit yang konstruksinya
semuanya terbuat.
D. PNEUMATIC CONVEYOR
8
menghasilkan kehampaan yang sedang dan sedotannya
dihubungkan dengan sistem pengangkulan. Bahan -bahan akan
terhisap naik melalui selang yang dapat dipindahpindahkan ujungnya.
Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam
bentuk suspensi akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke
pompa
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya
akan merusak pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika
dibuang ke udara, dengan kala lain debu adalah produk yang tidak
diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara
siklon dan pompa.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan
yang kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian,
bahan-bahan lumat seperti soda abu, dan lain-lain) supaya
keadaannya tetap baik dan tidak mengandung zat-zat beracun
seperti timbal dan arsen.
Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-
bahan yang berbentuk bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp
kering, dan bahan lainnya yang sejenis. Kadang-kadang juga
digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelok- kelok atau jika
bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe konveyor
lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-
7500 fpm dan pada kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm.
Sedangkan jumlah udara yang digunakan untuk mengangkut tiap ton
bahan per jam adalah 50-200 cfm, tergantung pada keadaan dan berat
bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan, dan lain-lain.
Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian
energinya lebih besar dibanding jenis konveyor lainnya untuk jumlah
pengangkutan yang sama. Perhitungan-perhitungan pada konveyor
pneumatik sama sekali empiris dan memuat faktor-faktor yang tidak
9
terdapat di luar data-data peralatan pabrik.
BAB III
10
3.2 Cara Kerja
11
• Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.
12
2) Bucket digerakkan dengan rantai
3) Biaya relatif murah.
4) Rangkaian sederhana.
5) Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.
6) Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
7) Kapasitas kecil 100 ton/jam. Kelemahan -kelemahan bucket
conveyor :
8) Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.
9) Investasi mahal.
10) Kecepatan rendah
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pemilihan alat angkut (konveyor) selain didasarkan pada sifat-
sifat bahan yang berpengaruh terhadap alat angkut, maka hal-hal
lain yang perlu dipertimbangkan adalah jarak angkut, kemiringan
atau perbedaan ketinggian dari posisi bahan yang hendak diangkut.
Jumlah bahan yang hendak diangkut, kecepatan pengangkutan
yang diperlukan dan Untuk pengangkutan bahan yang tidak
berhamburran serta volumenya juga yang cukup besar, maka
digunakan alat pangangkut sabuk. Alat angkut sekrup digunakan
untuk mengangkut bahan dalam wadah yang tertutup dan jarak
angkutnya dekat.
Sedangkan pengangkutan yang membutulkan kecepatan aliran
dan aliran yang tujuannya berbagai arah digunakan konveyor
pneumatik yang mengalir dengan menggunakan tekanan. Pemilihan
alat yang digunakan untuk mengangkut material yang sedikit basah
atau lembab lebih sukar dibandingkan dengan pemilihan alat yang
digunakan untuk mengangkut material yang halus serta kering,
karena material yang lembab bisa melekat pada alat angkut
sehingga dapat mengganggu proses pengangkutan.
4.2 SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Alfian, H. 2011. Analisa Pengaruh Butir dan Tingkat Kelembaban Pasir Terhadap
Performansi Belt Conveyor pada Pabrik Pembuatan Tiang Beton. Jurnal
Dinamis Fakultas Teknik USU, Volume II No. 8, Medan, Sumatera Utara
Dunlop, F. 2010. Conveyor Belt Technique Design and Calculation. Australia
Kurniawati Loli. 2018. Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kerupuk Merah
Kapasitas 75 KG. Padang: Universitas Bung Hatta
Muhib Zainuri Ach, ST. 2006. Mesin Pemindah Bahan (Material Handling
Equipment), Edisi Pertama. CV.Andi Ofset. Yogyakarta
Rudianto Raharjo. Dkk, 2012. Rancagan bagun belt conveyor Trainner Sebagai
alat bantu pembelaran. Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin
Politeknik Kediri.
Yahya Wahyu Prasetya, Dkk. 2014. . Perencanaan Sistem Penyalur Daya Pada
Perancangan Portable Belt Conveyor Untuk Meningkatkan Efisiensi
Proses Pengangkutan Tebu Di Pabrik Gula Kebonagung Malang.
15