Makalah Pesawat Angkat Angkut

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PESAWAT ANGKAT ANGKUT

Tentang Chain Convayer

Disusun Oleh :
RAMADANI
19620124

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN


MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
FAKULTAS TEKNIK MESIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
berjudul " Tinjauan Hukum Terhadap Jual Beli Tanah akta dibawah
Tangan Di Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala
". Disamping itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu saya selama pembuatan makalah ini berlangsung
sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini bisa
bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya bisa diperbaiki.

Banjarmasin, November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................3


2.1 Pengertian Conveyor.....................................................................................3
2.2 Klasifikasi Conveyor.....................................................................................3

BAB III KOMPONEN DAN ALAT KERJA........................................................10


3.1 Chain Conveyor...............................................................................10
3.2 Cara Kerja.......................................................................................10
3.3 Komponen-Komponen Chain Convayor........................................11

BAB IV PENUTUP...............................................................................................14
4.1 Kesimpulan..................................................................................................14
4.2 Saran............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam industri, bahan-bahan yang digunakan kadangkala
merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu
diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut
mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa
kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari
karyawan. Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah
Conveyor yang berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang
berbentuk padat. Pemilihan alat transportasi (conveying equipment)
material padatan antara lain tergantung pada :
Kapasitas material yang ditangani Setiap conveyor memiliki
kapasitasnya masing - masing dan memiliki jenis material apa yang
mampu dan sesuai untuk masing - masing conveyor
Jarak perpindahan material Jarak dari pada pemindahan Material juga
merupakan hal yang penting dan diperhitungkan, Karena tidak semua
conveyor di desain untuk jarak yang jauh.Disamping itu setiap pabrik juga
mempertimbangkan atas biaya yang dikeluarkan
Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi Sebelum
menggunakan/memilih jenis conveyor apa yang akan digunakan,
tentunya harus terlebih dahulu mengetahui medan yang ada di lapangan,
sehingga saat penentuan penggunaan jenis conveyor tidak salah guna agar
diperoleh hasil yang efektif dan efisien.
Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties) Ada
klafikasi tersendiri bagi tiap tiap jenis conveyor sesuai kapasitas dan
kemampuanya masing - masing.
Harga peralatan tersebut. Mengenai Harga adalah keputusan
pabrik setelah di diskusikan dengan matang. Oleh karena itu, dalam
pembahasan makalah ini akan di bahas tentang sistem kerja Chain

1
Conveyor,komponen - komponen Chain Conveyor,fungsi dan juga
keuntungan dan kerugian dari Chain Conveyor

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sistem kerja dari Chain Conveyor?
2. Apa saja komponen dari Chain Conveyor?
3. Apa fungsi dari setiap komponen Chain Conveyor?

1.3 Tujuan
1. Memahami sistem kerja Chain Conveyor.
2. Mengatahui komponen yang ada di Chain Conveyor.
3. Memahami fungsi dari setiap komponen Chain Conveyor.

1.4 Manfaat
1. Mengerti sistem kerja Chain Conveyor.
2. Mengerti komponen Chain Conveyor.
3. Dapat mengerti fungsi Chain Conveyor.
4. Bisa mengoptimalkan kerja dari Chain Conveyor.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Conveyor


Conveyor adalah bagian umum dari peralatan penanganan
material mekanis yang bergerak dari. satu lokasi ke lokasi lain.
Conveyor terutama berguna dalam aplikasi yang melibatkan
transportasi bahan berat atau besar. System conveyor memungkinkan
transportasi cepat dan efisien untuk berbagai bahan. (Zainuri, ST,
2006)
Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala
merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia.
Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan -
bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia
baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun
keselamatan kerja dari karyawan.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah
Conveyor yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri
yang berbentuk padat. Pemilihan alat transportasi (conveying
equipment) material padatan antara lain tergantung pada:
• Kapasitas material yang ditangani.
• Jarak perpindahan material.
• Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi.
• Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties).
• Harga peralatan tersebut.

2.2 Klasifikasi Conveyor


Secara umum (Alfian, H. 2011). jenis/type Conveyor yang
sering digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

3
1) Belt Conveyor
2) Chain Conveyor :
3) Scraper Conveyor
4) Apron Conveyor
5) Bucket Conveyor
6) Bucket Elevator
7) Screw Conveyor
8) Pneumatic Conveyor

A. BELT CONVEYOR

Belt Conveyor pada dasarnya mernpakan peralatan yang


cukup sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan
terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada
belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya
dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis
dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan
yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan
terhadap panas.

4
Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu (Wahyu,
2014) :
• Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan
sudut maksimum sampai dengan 18.
• Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
• Kapasitas tinggi.
• Serba guna.
• Dapat beroperasi secara kontinu.
Kapasitas dapat diatur.
• Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
• Dapat naik turun.
• Perawatan mudah.
Kelemahan -kelemahan dari belt conveyor:
• Jaraknya telah tertentu.
• Biaya relatif mahal.
• Sudut inklinasi terbatas.
Kegunaan Belt Conveyor Yaitu :

Conveyor terdiri dari bagian-bagain standard dengan


teknologi maju, sederhana dan mudah dalam pemeliharaan.
Mesin Vibration SBM dapat digunakan pada crushing plant tetap
maupun mobile crushing plant. Mesin ini secara luas digunakan
dalam industri pertambangan, metalurgi dan batu bara,
mentransfer pasiran, material besar, atau material dalam
kemasan.
Berdasarkan perbedaan barang yang akan ditransfer,
sistem transfer dapat berdiri sendiri ataupun multi conveyor atau
digabungkan dengan alat transfer lainnya. Belt conveyor dapat
dipasang secara horisontal atau tertidur untuk memenuhi
kebutuhan transfer yang berbeda.

5
B. CHAIN CONVEYOR

Chain Conveyor adalah conveyor dimana rantainya tidak


terputus dari jenis seluruh konveyor yang melakukan tarikan dari unit
penggerak daripada beberapa hasil pembawa beban untuk transport.
Konveyor rantai terutama cocok untuk sistem konveyor yang
membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan debu, seksi
penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat
sedang, kombinasi horizontal dan garis edar vertikal, penanganan
material pada temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang
diperbaiki oleh pabrik.(Rajardjo,2012)

Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah


berkurang selama 30 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada
pemiliharaan tinggi yang tidak pantas. Banyak masalah yang
dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh ketidak cukupan
engineering dan atraksi ekonomi besar “penawaran rendah“.
Hal ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk
merakit sistem konveyor rantai yang menggunakan komponen
standar murah. Sistem konveyor yang dibuat dengan baik dengan
komponen kwalitas tinggi terbuat dari baja logam campuran yang
diperlakukan panas atau tuangan yang tidak pasti murah.
Spesifikasi Pokok
Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis
konveyor adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah
ditentukan pada dasar faktor friksi/gesekan yang disertakan dengan
pergerakan rantai (penyorong
atau penggulungan ) dan pergerakan material (penyorongan atau
dibawah) adalah sebagai berikut :
1. Chain Sliding ( Penyorongan rantai )

6
2. Chain Rolling (Penggulungan rantai)
3.
C. SCREW CONVEYOR

Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan


padat berbentuk halus atau bubur adalah konveyor sekrup (screw
conveyor)Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin
mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau
berpilin ini disebut flight.(Dunlof,2010)
Macam-macam flight adalah:
• Sectional flight
Konveyor berfiight section dibuat dari pisau-pisau pendek
yang disatukan - tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan
cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku
keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang
panjang.
• Helicoid flight
Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang
berpilin mengelilingi suatu poros . Untuk membentuk suatu
konveyor, flight- flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada
poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya.
• Special flight, terbagi:
1. Cast iron flight : digunakan dimana suhu dan tingkat
kerusakan tinggi
2. Ribbon flight : Untuk bahan yang lengket
3. Cut flight: Untuk mengaduk digunakan cut flight, Flight
pengaduk ini dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara
memotong-motong flight biasa lalu membelokkan
potongannya ke berbagai arah.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih

7
sederhana dan murah, biasanya konveyor tersebut itu disusun
dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang konveyor pendek
disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan
disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga
dapat dipasang dengan konveyor pendek lainnya, yaitu
dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah konveyor
ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang satunya
lagi.
Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja ,
Panjang sebuah wadah antara 8, 10, dan 12 ft. Tipe wadah
yang paling sederhana hanya bagian dasarnya, yang
berbentuk setengah lingkaran dan terbuat dari baja,
sedangkan sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari kayu. Untuk
mendapatkan sebuah wadah yang panjang, wadah-wadah
pendek disusun sehingga sesuai dengan panjang konveyor.
menunjukkan wadah yang lebih rumit yang konstruksinya
semuanya terbuat.

D. PNEUMATIC CONVEYOR

Menurut Loli (2018) Konveyor yang digunakan untuk


mencangangkul bahan yang ringan atau berbentuk bongkahan kecil
adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor). Pada jenis
konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran
udara.
Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:
• Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran
udara.
• Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
• Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.
Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan

8
menghasilkan kehampaan yang sedang dan sedotannya
dihubungkan dengan sistem pengangkulan. Bahan -bahan akan
terhisap naik melalui selang yang dapat dipindahpindahkan ujungnya.
Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam
bentuk suspensi akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke
pompa
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya
akan merusak pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika
dibuang ke udara, dengan kala lain debu adalah produk yang tidak
diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara
siklon dan pompa.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan
yang kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian,
bahan-bahan lumat seperti soda abu, dan lain-lain) supaya
keadaannya tetap baik dan tidak mengandung zat-zat beracun
seperti timbal dan arsen.
Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-
bahan yang berbentuk bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp
kering, dan bahan lainnya yang sejenis. Kadang-kadang juga
digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelok- kelok atau jika
bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe konveyor
lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-
7500 fpm dan pada kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm.
Sedangkan jumlah udara yang digunakan untuk mengangkut tiap ton
bahan per jam adalah 50-200 cfm, tergantung pada keadaan dan berat
bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan, dan lain-lain.
Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian
energinya lebih besar dibanding jenis konveyor lainnya untuk jumlah
pengangkutan yang sama. Perhitungan-perhitungan pada konveyor
pneumatik sama sekali empiris dan memuat faktor-faktor yang tidak

9
terdapat di luar data-data peralatan pabrik.

BAB III

KOMPONEN ALAT DAN CARA


KERJA

3.1 Chain Conveyor

Chain Conveyor adalah conveyor dimana rantainya tidak


terputus dari jenis seluruh konveyor yang melakukan tarikan dari unit
penggerak daripada beberapa hasil pembawa beban untuk transport.
Konveyor rantai terutama cocok untuk sistem konveyor yang
membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan debu, seksi
penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat
sedang, kombinasi horizontal dan garis edar vertikal, penanganan
material pada temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang
diperbaiki oleh pabrik.

Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah


berkurang selama 30 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada
pemiliharaan tinggi yang tidak pantas. Banyak masalah yang
dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh ketidak cukupan
engineering dan atraksi ekonomi besar “penawaran rendah“.
Hal ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk
merakit sistem konveyor rantai yang menggunakan komponen
standar murah. Sistem konveyor yang dibuat dengan baik dengan
komponen kwalitas tinggi terbuat dari baja logam campuran yang
diperlakukan panas atau tuangan yang tidak pasti murah.

10
3.2 Cara Kerja

Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai,


pada pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk
pengangkatan yang ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat
ditekan/ditarik oleh rantai dengan pencantelan khusus pada rantai.
Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan pada material
terhadap marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman.
Program pemeliharaan preventive biasanya dapat menghindari
kerusakan tidak pada waktunya dan interupsi/ gangguan pada proses
produksi.

3.3 Komponen-Komponen Chain Convayor

Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu :

3.3.1 Scraper Conveyor


Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan
paling murah diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor
jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan yang besar.
Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material -
material ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan
kepingan.
Karakteristik dan performance dari scaper conveyor :
• Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.
• Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
• Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
• Harganya murah.
Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor :
• Mempunyai jarak yang pendek.
• Tenaganya tidak konstan.
Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur.

11
• Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.

3.3.2 Apron Conveyor


Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan
untuk beban yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron
Conveyor yang sederhana terdiri dari dua rantai yang dibuat dari
mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat
tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan A diantara
rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor.
Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama dapat
ditambahkan roda (roller) pada alat tambahan A. Selain digunakan
roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja untuk
mengangkut bahan yang berat. Karakteristik dan performance dan
apron conveyor :
1) Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
2) Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
3) Kecepatan maksimum 100 ft/m.
4) Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun
yang besar.
5) Perawatan murah.
Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
1) Kecepatan yang relatif rendah.
2) Kapasitas pengangkutan yang kecil.
3) Hanya satu arah gerakan.
3.3.3 Bucket Conveyor
Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang
menyerupai conveyor apron yang dalam.
Karakteristik dan performance dari bucket conveyor :
1) Bucket terbuat dari baja

12
2) Bucket digerakkan dengan rantai
3) Biaya relatif murah.
4) Rangkaian sederhana.
5) Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.
6) Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
7) Kapasitas kecil 100 ton/jam. Kelemahan -kelemahan bucket
conveyor :
8) Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.
9) Investasi mahal.
10) Kecepatan rendah

3.3.4 Bucket Elevator


Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material
dengan kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi
pada sudut yang lebih besar dari 15-20° dan scraper jarang melebihi
30°. Sedangkan kadangkala diperlukan pengangkutan material
dengan kemiringan yang curam.
Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevalor. Secara umum
bucket elevator terdiri dari timba -timba (bucket) yang dibawa oleh
rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba (bucket) yang
digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya
masing -masing.

13
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pemilihan alat angkut (konveyor) selain didasarkan pada sifat-
sifat bahan yang berpengaruh terhadap alat angkut, maka hal-hal
lain yang perlu dipertimbangkan adalah jarak angkut, kemiringan
atau perbedaan ketinggian dari posisi bahan yang hendak diangkut.
Jumlah bahan yang hendak diangkut, kecepatan pengangkutan
yang diperlukan dan Untuk pengangkutan bahan yang tidak
berhamburran serta volumenya juga yang cukup besar, maka
digunakan alat pangangkut sabuk. Alat angkut sekrup digunakan
untuk mengangkut bahan dalam wadah yang tertutup dan jarak
angkutnya dekat.
Sedangkan pengangkutan yang membutulkan kecepatan aliran
dan aliran yang tujuannya berbagai arah digunakan konveyor
pneumatik yang mengalir dengan menggunakan tekanan. Pemilihan
alat yang digunakan untuk mengangkut material yang sedikit basah
atau lembab lebih sukar dibandingkan dengan pemilihan alat yang
digunakan untuk mengangkut material yang halus serta kering,
karena material yang lembab bisa melekat pada alat angkut
sehingga dapat mengganggu proses pengangkutan.

4.2 SARAN

Penggunaan chain conveyor sangat efisien dalam sebuah


industri, jadi akan sangat baik jika kita terus mengembangkan
teknologi terkait chain conveyor.

14
DAFTAR PUSTAKA
Alfian, H. 2011. Analisa Pengaruh Butir dan Tingkat Kelembaban Pasir Terhadap
Performansi Belt Conveyor pada Pabrik Pembuatan Tiang Beton. Jurnal
Dinamis Fakultas Teknik USU, Volume II No. 8, Medan, Sumatera Utara
Dunlop, F. 2010. Conveyor Belt Technique Design and Calculation. Australia
Kurniawati Loli. 2018. Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kerupuk Merah
Kapasitas 75 KG. Padang: Universitas Bung Hatta
Muhib Zainuri Ach, ST. 2006. Mesin Pemindah Bahan (Material Handling
Equipment), Edisi Pertama. CV.Andi Ofset. Yogyakarta
Rudianto Raharjo. Dkk, 2012. Rancagan bagun belt conveyor Trainner Sebagai
alat bantu pembelaran. Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin
Politeknik Kediri.
Yahya Wahyu Prasetya, Dkk. 2014. . Perencanaan Sistem Penyalur Daya Pada
Perancangan Portable Belt Conveyor Untuk Meningkatkan Efisiensi
Proses Pengangkutan Tebu Di Pabrik Gula Kebonagung Malang.

15

Anda mungkin juga menyukai