3.1.a.4.3. Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep Kasus 2
3.1.a.4.3. Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep Kasus 2
3.1.a.4.3. Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep Kasus 2
Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), yakni jika saya tidak mengembalikan uang
kelebihan itu saya akan merugikan apotekernya yang harus mengganti rugi kepada apotik, dan
saya yakin jika ibu saya sembuh dari sakitnya karena hasil pembelian obat dengan uang yang
tidak halal maka selamanya saya akan dihantui rasa bersalah dan tidak tenang.
3. Mari kita terapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada studi kasus Anda.
Nilai yang bertentangan adalah saya memegang uang yang cukup untuk membelikan obat ibu
yang sedang sakit, sedangkan uang itu bukanlah hak saya.
Yang terlibat adalah; dokter yang menyarankan harus membeli obat ke apotik, ibu yang sedang
sakit dan harus minum obat yang hanya bisa dibeli di apotik, Siti yang harus membeli obat
untuk ibunya sedangkan uangnya tidak mencukupi, apoteker yang memberikan kelebihan uang
berlebih.
Fakta yang relevan adalah; Rumah sakit tidak memiliki stok pbat untuk penyakitnya ibunya Siti,
uang Siti tidak mencukupi untuk membeli obat di apotik sesuai anjuran dokter, Apoteker
memberikan kelebihan uang kembalian yang bisa saja Siti gunakan untuk menambah pembelian
obat untuk ibunya
d. Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.
Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal) : tidak ada
pelanggaran hukum
Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji
regulasi) : tidak ada pelanggaran kode etik baik dari dokter maupun apoteker.
Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji
intuisi) : Ya, Siti menerima kelebihan uang kembalian yang seharusnya Siti kembalikan ke
apoteker agar apoteker tidak perlu mengganti rugi
Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran?
Apakah anda merasa nyaman? Ya saya merasa nyaman jika dipublikasikan, karena
dengan keputusan tersebut saya sudah bertindak jujur dan tidak merugikan apoteker.
Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
Panutan saya pasti akan melakukan hal yang sama dengan saya lakukan.
e. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi
tersebut?
Prinsip yang saya pakai adalah Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
g. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
Ada, segera mengembalikan kelebihan uang dan menemui saudara untuk meminta pinjaman
uang agar mencukupi untuk menebus obat ibu.
Segera mengembalikan dan menebus obat sesuai kemampuan dahulu, sambil menunggu obat
ibu habis saya bisa mengupayakan mencari tambahan uang dengan bekerja sesuai kemampuan,
namun jika masih belum mencukupi saya akan dengan terpaksa meminta bantuan pinjaman
uang kepada saudara.
Saya sangat yakin dengan keputusan saya untuk mengembalikan uang sebagai bentuk kejujuran
dan keyakinan saya bahwa sesuatu yang dikerjakan/dihasilkan dari jalan yang tidak benar pasti
tidak akan membawa ketenangan dan kebahagiaan.
Selanjutnya, di bawah ini adalah beberapa pertanyaan pengayaan, CGP dapat memilih 2 (dua)
dari 4 (empat) pertanyaan berikut untuk dijawab berdasarkan analisis studi kasus CGP diatas.
1. Dari kesembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan, apakah ada langkah-
langkah yang Anda anggap lebih penting daripada langkah lainnya, mengapa?
o Sesuai cerita kasus 2 diatas, uji intuisi sangat dibutuhkan untuk menajamkan sifat
kejujuran dan menghargai hak orang lain. Siswa yang sudah tertanam jiwa jujur
dalam dirinya, maka mereka akan mudah mendapatkan kepercayaan dari orang
lain. Semakin kita terbiasa berbicara dan bertindak jujur, maka hidup kita akan
semakin bahagia dan damai ketika tidak ada yang disembunyikan, pikiran merasa
tenang. Selain itu sikap mampu menghargai hak orang lain akan mempertajam
jiwa empati kita sebagai makhuk sosial yang pasti behubungan dengan orang lain
agar hubungan kita dengan orang lain harmonis dan tetap terjaga.
Bila Anda menerapkan 9 langkah tersebut, apakah dapat dipastikan bahwa keputusan
yang Anda ambil akan bisa mengakomodasi semua pemangku kepentingan
(stakeholder) sekolah? Mengapa?
o Belum tentu, karena masing-masing orang mempunyai sudut pandang yang
berbeda. Mungkin menurut saya setelah melakukan 9 langkah untuk
pengambilan dan pengujian keputusan itu sudah baik, belum tentu itu hasil
akhirnya juga baik pula untuk orang lain. Selain melalui 9 langkah diatas,
menurut saya pengambilan keputusan juga harus dilandaskan pada urgency dan
emergency.