PMP Llla - Kadar Air & Kadar Abu - 08.demas
PMP Llla - Kadar Air & Kadar Abu - 08.demas
PMP Llla - Kadar Air & Kadar Abu - 08.demas
Dosen Pengampu :
Ir. Budianto, MP
Ainu Rahmi, SP., MP
Farida, SST
Disusun Oleh :
1. Demas Rengging P. 04.01.19.260
2. Inda Nurjannah 04.01.19.267
3. Muhammad Ausyat I. 04.01.19.272
4. Silvia Nur Aissyah 04.01.19.281
5. Siti Rugayah 04.01.19.282
6. Yuni Kusumaningrum 04.01.19.287
1. Kadar Air
Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat
dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering
(dry basis). Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar
100% sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100%.
(Syarif dan Halid, 1993) Menurut Rusmono (1981), kadar air dibagi menjadi tiga
tipe berdasarkan derajat keterikatan air.
Tipe I adalah molekul air yang terikat pada molekul-molekul lain melalui
suatu ikatan hidrogen yang berenergi besar. Air tipe ini tidak dapat membeku
pada proses pembekuan, tetapi sebagian air ini dapat dihilangkan dengan
cara pengeringan biasa. Air tipe ini terikat kuat dan sering kali disebut air
terikat dalam arti sebenarnya.
Air tipe III inilah yang sering kali disebut dengan air bebas. Air tipe ini mudah
diuapkan dan dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan mikroba dan media
bagi reaksi-reaksi kimiawi. Apabila air tipe ini diuapkan seluruhnya,
kandungan air bahan berkisar antara 12-25 % dengan AW (water activity)
kira-kira 0,8% tergantung dari jenis bahan dan suhu.
Tipe IV adalah air yang tidak terikat dalam jaringan suatu bahan atau air
murni dengan sifat-sifat air biasa dan keaktifan penuh.
Alat yang digunakan untuk mengukur kadar air adalah moisture meter. Ada
beberapa jenis dari moisture meter, yaitu :
Grain Moisture Meter, alat ini dibuat khusus untuk mengukur kadar air bijian.
Wood Moisture Meter, alat ini diproduksi untuk digunakan sebagai alat
pengukur kadar air pada kayu.
Paper Moisture Meter, alat ini hampir sama fungsinya seperti wood moisture
meter, namun alat ini dibuat secara khusus untuk mengukur kadar air pada
kertas seperti karton dan sejenisnya
Meat Moisture Meter, alat ukur ini dibuat untuk memudahkan mengukur
kadar air pada daging.
1. Daging sapi 66
2. Daging ayam 56
3. Daging kambing 70
4. Dendeng sapi 25
5. Telur ayam 74
6. Telur itik 71
7. Susu (sapi) 88
8. Keju 34
Penentuan kadar abu total bertujuan untuk menentukan baik atau tidaknya
suatu pengolahan , mengetahui jenis bahan yang digunakan, dan sebagai penentu
parameter nilai gizi suatu bahan makanan. Abu adalah zat anorganik sisa hasil
pembakaran suatu bahan organik. Penentuan kadar abu berhubungan erat
dengan kandungan mineral yang terdapat dalam suatu bahan, kemurnian serta
kebersihan suatu bahan yang dihasilkan (Zahro, 2013).
Terdapat dua metode pengabuan antara lain metode pengabuan kering dan
metode pengabuan basah. Kadar abu suatu bahan ditetapkan pula secara
gravimetri. Bobot abu yang diperoleh sebagai perbedaan bobot cawan berisi abu
dan cawan kosong. Apabila suatu sampel di dalam cawan abu porselen
dipanaskan pada suhu tinggi sekitar 650°C akan menjadi abu berwarna putih.
Ternyata di dalam abu tersebut dijumpai garam-garam atau oksida-oksida dari K,
P, Na, Mg, Ca, Fe, Mn, dan Cu, disamping itu terdapat dalam kadar yang sangat
kecil seperti Al, Ba, Sr, Pb, Li, Ag, Ti, As, dan lain-lain. Besarnya kadar abu dalam
daging ikan umumnya berkisar antara 1 hingga 1,5 %. Kadar abu/mineral
merupakan bagian berat mineral dari bahan yang didasarkan atas berat keringnya.
Abu yaitu zat organik yang tidak menguap, sisa dari proses pembakaran atau hasil
oksidasi. Penentuan kadar abu ada hubungannya dengan mineral suatu bahan
(Susi, 2013).
%Kadar %Kadar
No. BahanUji No. BahanUji
Abu Abu
Daftar Pustaka
Rahayu, D. P. (2021). Analisis Kadar Air Dan Abu, Serta Komponen Kimia Pada
Sampel Batang Pisang Dengan Variasi Waktu Hidrolisis.
Nadia, L. Analisis Kadar Air Bahan Pangan. Modul. ( Diakses tanggal 17 Oktober
2022 )
Ilmah, M., Kartika, E. Y., Astuti, E. N. N., & Damayanti, N. A. (2014). Penentuan
kadar air dan kadar abu dalam biskuit. Fakultas Ilmu Tabiyah Dan
Keguruan. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatul Jakarta.
B. Metode yang digunakan dalam analisis
1. Oven,
2. Desikator,
3. Neraca Sartorius
4. Cawan porselin
5. Gelas erlenmeyer 500 ml
6. Tanur busuk listrik
D. Diagram Alir
55
Perhitungan kadar air dengan rumus:
%Wb = (A + B ) – C x 100% B
%Db = A – (C – B) x 100%
C-A
Hasil
Daftar Pustaka
A, Munib. 2018. Diagram Alir Analisa Kadar Air dan Kadar Abu,
http://repository.ub.ac.id/10497/7/LAMPIRAN.pdf, diakses 16 Oktober
2022
2. Diagram Alir Analisa Kadar Abu
Penghalusan
Pengeringan dalam oven selama 24jam
pada suhu 105oC
Penimbangan sebanyak 8 g
Pendinginan dalam desikator
Peletakan ke dalam cawan petri
selama 15 menit
dan dioven pada suhu 105oC
selama 24 jam
Penimbangan berat awal cawan
porselen Pendinginan dalam desikator
selama 15 menit
Hasil
Daftar Pustaka
A, Munib. 2018. Diagram Alir Analisa Kadar Air dan Kadar Abu,
http://repository.ub.ac.id/10497/7/LAMPIRAN.pdf, diakses 16
Oktober 2022
Agustin, H. (2017). Developing Method of Moisture Content Determination of Saga
(Adenanthera pavonina L) Seed by Low and High Temperature (Vol.
21, Issue 1).
Darma, W., & Marpaung, P. (2020). ANALISIS JENIS DAN KADAR SAPONIN
EKSTRAK AKAR KUNING (Fibraurea chloroleuca Miers) SECARA
GRAVIMETRI Analysis Of The Types And Levels Of Akar Kuning
(Fibraurea chloroleuca Miers) Extract By Gravimetric. In Jurnal
Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia (Vol. 3, Issue 1).
Ilmah, M., Kartika, E. Y., Astuti, E. N. N., & Damayanti, N. A. (2014). Penentuan
kadar air dan kadar abu dalam biskuit. Fakultas Ilmu Tabiyah Dan
Keguruan. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatul Jakarta.
Nadia, L. Analisis Kadar Air Bahan Pangan. Modul. ( Diakses tanggal 17 Oktober
2022 )
Rahayu, D. P. (2021). Analisis Kadar Air Dan Abu, Serta Komponen Kimia Pada
Sampel Batang Pisang Dengan Variasi Waktu Hidrolisis.