Tugas 2 - Manajemen Kinerja

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2

Manajemen kinerja adalah suatu proses yang dirancang untuk meningkatkan kinerja
organisasi, kelompok dan individu yang digerakkan oleh para manajer. Artinya ada sinergi
yang dibangun antara manajer, individu dan kelompok terhadap suatu pekerjaan di dalam
organisasi. Manajemen yang digunakan dengan tepat tentu kan memberikan manfaat.
Perancangan adalah langkah awal dalam manajemen kinerja. Jika langkah awal sudah salah
maka sudah dapat dipastikan langkah langkah berikutnya kan ikut salah. Karenanya perlu
pengetahuan pula tyerkait dasar dasar perancangan manajemen kinerja. Terkait dengan hal
ini, saudara diminta untuk:
1. Menjelaskan manfaat manajemen kinerja bagi manajer, individu dan karyawan dan
organisasi
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan perancangan sistem manajemen kinerja
menggunakan prinsip prinsip efektif, efisien, transparan, objektif dan akuntabel.
3. Menyebutkan dan menjelaskan dasar-dasar perancangan sistem manajemen kinerja
dalam organisasi/perusahaan.
Nama : Evie Damayanti
NIM : 041359371

Jawab :
1.Menjelaskan manfaat manajemen kinerja bagi manajer, individu dan karyawan dan
organisasi ?
Ditinjau dari sudut pandang manajer, sistem manajemen kinerja bermanfaat atau membantu
manajer untuk:
a.menjadi guru, pembimbing dan teman, lebih dari sekedar menjadi pemimpin ataupun orang
yang menghakimi;
b. mempercayai orang untuk memakai metodenya sendiri untuk mencapai apa yang
diharapkan manajer;
c. mendelegasikan kewenangan berdasarkan kepercayaan (trust); dan
d. menjadi pemimpin „post-heroic‟ yang memahami bahwa setiap masalah dapat diatasi
dengan cara mengembangkan kapasitas orang lain untuk mengatasinya.

Manfaat manajemen kinerja bagi individu untuk :


(1) memotivasi diri meningkatkan kinerja,
(2) mengingatkan diri kita mengapa kita melakukannya dan bagaimana hal itu akan
menghemat waktu, dan
(3) menghindarkan kita dari kesulitan, serta memecahkan masalah.

Sementara bagi karyawan adalah karyawan memperoleh manfaat dari pemahaman yang lebih
baik mengenai pekerjaan dan tanggung jawab kerja mereka. Dengan demikian karyawan
mengetahui batas-batas atau ruang lingkup mereka, sehingga mereka dapat bertindak bebas
dalam lingkup parameter tersebut.

Bagi organisasi adalah untuk:


(1) meningkatkan keberhasilan, semangat, dan produktivitas perusahaan;
(2) sebagai sarana komunikasi,
(3) merangsang mencapai sasaran kerja,
(4) memberikan komentar tentang kepemimpinan atasan,
(5) mengomunikasikan nilai-nilai baru,
(6) menyusun program pelatihan dan pengembangan karyawan,
(7) menyusun program suksesi dan kaderisasi, dan
(8) pembinaan karyawan.

Sumber : - EKMA4263/MODUL 2 hal 2.24

2.Menjelaskan apa yang dimaksud dengan perancangan sistem manajemen kinerja


menggunakan prinsip prinsip efektif, efisien, transparan, objektif dan akuntabel?
Efektif, artinya relatif dapat memuaskan semua pihak, baik manajer maupun karyawan.
Efisien artinya hemat waktu tenaga, dan biaya.
Transparan artinya terbuka atau jangan ada sesuatu yang ditutup-tutupi, harus jujur.
Partisipatif artinya melibatkan semua karyawan.
Demokratis artinya menghargai perbedaan pendapat, tidak memaksakan kehendak,
mengambil keputusan berdasarkan kesepakatan.
Objektif, artinya berdasarkan data dan informasi apa adanya, data tidak direkayasa misalnya
ditambah atau dikurangi berdasarkan kepentingan.
Akuntabel artinya hasil perancangan dapat dipertanggungjawabkan oleh para perancangnya.
Sumber : EKMA4263/MODUL 2 hal 2.32

3.Menyebutkan dan menjelaskan dasar-dasar perancangan sistem manajemen kinerja dalam


organisasi/perusahaan?
Menurut Maskell (1981), ada 7 (tujuh) dasar yang harus dipenuhi perusahaan dalam
merancang sistem manajemen kinerja. Ketujuh dasar perancangan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Berkaitan langsung dengan strategi perusahaan.
2. Variabel-variabel diukur secara nonfinansial.
3. Fleksibel dan bervariasi tergantung lokasi perusahaan.
4. Dinamis dan selalu diperbaharui seiring perubahan zaman.
5. Sederhana dan praktis (mudah dilaksanakan).
6. Memungkinkan adanya umpan balik yang cepat bagi operator dan manajer yang
bertanggung jawab melaksanakan proses perbaikan.
7. Ditujukan untuk proses perbaikan.

Globerson (Stoop, 1996) memberikan tujuh dasar perancangan sistem manajemen kinerja
sebagai berikut:
1. Kriteria kinerja yang akan diukur dalam setiap level organisasi berasal dari tujuan
perusahaan.
2. Sistem manajemen kinerja yang dirancang memungkinkan untuk dipakai sebagai alat
membedakan antarperusahaan sejenis (kaji banding atau benchmarking).
3. Tujuan perancangan sistem manajemen kinerja didefinisikan dengan jelas sejak awal.
4. Metode pengumpulan dan pengolahan data yang akan dipakai didefinisikan dengan jelas.
5. Dalam penentuan besaran variabel, penggunaan rasio variabel lebih disukai dibandingkan
dengan penggunaan angka absolut.
6. Kriteria kinerja yang dirancang di bawah kendali unit organisasi yang berhak
mengevaluasinya.
7. Kriteria kinerja kuantitatif lebih disukai daripada kualitatif.

Dasar-dasar perancangan sistem manajemen kinerja menurut Wibosono (2006) adalah:


1. mudah dimengerti,
2. berorientasi jangka panjang,
3. basis waktu,
4. fokus pada perbaikan berkelanjutan, dan
5. menggunakan pendekatan kuantitatif

Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen kinerja yang
dirancang harus dapat mengakomodasi sistem operasi dari sebuah perusahaan. Tahap-tahap
perancangan sistem manajemen kinerja adalah 5 (lima) tahap perancangan sistem manajemen
kinerja, yaitu:
1. tahap 0: fondasi,
2. tahap 1: informasi dasar,
3. tahap 2: perancangan,
4. tahap 3: penerapan, dan
5. tahap 4: penyegaran.

Sumber : - EKMA4263/MODUL 2 hal 2.38-2.39

Anda mungkin juga menyukai