Makalah Informatika Kelas 9
Makalah Informatika Kelas 9
Makalah Informatika Kelas 9
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Tata boga adalah pengetahuan di bidang boga (seni mengolah masakan) yang
mencakup ruang lingkup makanan, mulai dari persiapan pengolahan sampai dengan
menghidangkan makanan itu sendiri yang bersifat tradisional maupun Internasional.
Memperkenalkan dan mengajarkan pengetahuan bahan dasar/utama, nutrisi dan gizi,
teknik pembuatan dan pengolahan berbagai jenis masakan dari seluruh dunia secara benar
dan higienis sampai menjadi produk bercitarasa tinggi, serta teknik penyajiannya yang
benar. Disiplin ilmu ini diajarkan di SMK dan jenjang pendidikan SMP dan sederajat.
Tak terkecuali di SMP Miftahul Faalah.
Prakarya Tata Boga di sekolah ini diisi dengan penilaian ujian praktek kelas IX
hasil memasak siswa yang dibagi dalam beberapa kelompok. Berdasarkan pantauan,
Ahad (20/03/2022), siswa Kelas IX A & B di Jl Letnan Sucipto No 47, Kelurahan
Sendang , Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, begitu antusias menghidangkan hasil
masakan mereka di meja. "Kami dibagi beberapa kelompok. Lalu mula mengeksekusi
berbagai menu hidangan utama yaitu nasi, sate ayam, lontong, aneka buah-buahan. Lalu
dibawa ke sekolah. Dilengkapi hidangan penutup dessert, penganan ringan dan kue
tradisional," tutur salah seorang siswa kelas IX.B, Silvi.
Setelah dilakukan penilaian, para siswa dan Guru Pembina makan bersama.
Mereka tampak menikmati kebersamaan. Meleburkan persatuan tanpa sekat.
B. Rumusan Masalah
BAB II
Pembahasan
1. Pengertian E-Government
E-government adalah aplikasi teknologi informasi yang berbasis internet dan perangkat
digital lainnya yang dikelola pemerintah untuk keperluan penyampaian informasi dari
2
pemerintah ke masyarakat, mitra bisnis, pegawai, badan usaha, dan lembaga-lembaga lainnya
secara online.
3
Era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan telah membuat isu-isu
semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good corporate governance, perdagangan
bebas menjadi hal-hal utama yang harus diperhatikan oleh setiap pemerintahan. Dalam format
ini, pemerintah harus mengadakan reposisi terhadap perannya dari yang bersifat internal menjadi
lebih berorientasi eksternal dan fokus kepada bagaimana memposisikan masyarakat dan
pemerintahnya di dalam sebuah pergaulan global.
Pada dasarnya, setiap pembaruan dan perubahan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, dimaksudkan dalam rangka menuju terwujudnya pemerintahan yang demokratis guna
terwujudnya sistem pemerintahan yang lebih baik (good governance). Salah satu ciri good
governance adalah transparansi yang dibangun atas dasar arus informasi yang bebas, dimana
seluruh proses pemerintahan dan informasinya dapat diakses oleh semua pihak yang
berkepentingan. Untuk kepentingan transparansi informasi sebagaimana dimaksud, diperlukan
sarana komunikasi yang menjamin kelancaran informasi antara pemerintah dengan masyarakat
dan dunia usaha, dan tentunya komunikasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta
antar pemerintah daerah.
4. Masyarakat Informasi
5
2. Adanya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya informasi dalam berbagai aktivitas
kehidupan.
4. Terbukanya pandanagan dan wawasan masyarakat dalam pmanfaatan teknologi informasi
secara tepat guna.
5. Kemajuan sumber daya manusia, informasi dan fisik yang memanfaatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
6. Informasi dikelola dengan baik, disajikan tepat waktu dan dikemas dengan teknologi dapat
dikembangkan sebagai suatu komoditi yang bernilai ekonomis.
Sistem informasi adalah sistem yang digunakan untuk menyimpan sekaligus menganalisa
data-data yang sudah diinput serta menghasilkan suatu format laporan yang merepresentasikan
data-data yang telah diinput. Sistem informasi merupakan gabungan antara bahasa program yang
didukung dengan sistem database
Penyediaan data dan informasi oleh pemerintah, merupakan upaya yang ditempuh untuk
mewujudkan akuntabilitas publik serta membangun citra pemerintah yang bersih, berwibawa dan
bertanggungjawab. Manajemen data dan informasi dalam suatu pengelolaan basis data yang
terintegrasi akan memudahkan berbagai pihak mengetahui potensi dan permasalahan di suatu
daerah. Ketersediaan data dan informasi yang dimiliki oleh suatu institusi/pemerintahan akan
sangat membantu proses pengambilan kebijakan yang menyangkut kepentingan bersama.
Pengambilan kebijakan yang didukung oleh data akan berpengaruh besar terhadap pola
implementasi di lapangan.
6
MANTRA (Manajemen integrasi dan pertukaran data)
Aplikasi MANTRAbermanfaat untuk menjembatani pertukaran data antar instansi pemerintah
meskipun berbeda Database, Aplikasi maupun Sistem Operasinya. Aplikasi MANTRA dapat
difungsikan sebagai GSB (Government Service Bus) dan Web-API (Application Programming
Interface).
GSB merupakan suatu sistem yang mengelola integrasi informasi dan pertukaran data antar
instansi pemerintah. GSB mampu mensinergikan informasi dari beberapa Web-API (Application
Programming Interface). Web-API dapat dipandang sebagai media Interoperabilitas Sistem
Informasi.
Aplikasi ini merupakan digitalisasi dari Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 6 Tahun
2011 tentang Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Aplikasi ini telah disosialisasikan melalui bimbingan teknis di beberapa instansi pemerintahan
baik pusat dan daerah di Indonesia antara lain di Pemkab Sukoharjo, Pemkab Bangka Tengah,
7
Pemkab Ende, Pemkab Banyuasin, Pemkot Tegal, Pemkab Pasaman, Direktorat PII (Ditjen
Aplikasi Informatika, Kemkominfo) dan Pemprov Jawa Tengah.
PrivateBox (PNSBox)
Untuk membangun jaringan antar instansi pemerintah dengan Sistem Jaringan Private (Private
Network Security), digunakan ISP lokal dan PNS Box sebagai router.
Penerapan e-government Pemkot Surabaya dikelompokan menjadi dua, yakni dalam hal
pengelolaan keuangan daerah dan e-government untuk pelayanan masyarakat. Untuk pengelola
keuangan daerah meliputi:
E-Budgeting
Untuk menyusun sistem anggaran dilakukan dengan e-budgeting dengan cara mencantumkan
berapa besar biaya perjalanan dinas, sampai kebutuhan straples di masing-masing SKPD.
Acuannya menggunakan SNI. Setiap dinas harus menggunakan e-budgeting dalam mengusulkan
anggaran.
E-Project
8
Untuk membuat projek perencanaan menggunakan e-project planning misalnya apakah ada yang
dikerjakan secara swakelola sampai kapan selesianya. Begitu ada jadwalnya, ada uangnya,
Walikota membuat kontrak kinerja dengan kepala dinas.
E-Procurement
Kalau nilai proyek lebih dari Rp 100 juta otomatis masuk ke e-pocurement karena harus di
lelang. Dimana ada jadwalnya, kapan dilelang dan kapan selesai lelangnya.
E-Controlling
Untuk mengetahui progress fisik masing-masing kegiatan setiap bulan, apakah sesuai e-project
planning dan e-delivery atau tidak. Semua dikontrol setiap bulan melalui e-controling.
E-Delivery
Kontrak yang disepakati bersama-sama, antara penyedia jasa dan pelaksana yang dimana sudah
disiapkan standar kontraknya. Misalnya, kontrak dibagi lima termin. Termin I misalnya 10%
termasuk pembayaran, tanpa perlu mengisi lagi karena sudah ada kesepakatan per termin. Jadi
tinggal menagih tanpa perlu buat usulan-usulan baru. Secara otomatis pihak dinas akan
menghitung sesuai e-project planning, karena proses pencariannya lewat e-delivery yang mana
akan ketahuan jika sudah dicairkan dan jika belum dicairkan.
E-Performance
Di akhir tahun ada e-performance, yakni kinerja masing-masing dinas. Membandingkan kinerja
masing-masing antara planning dan realisasi, sehingga akan ketahuan performance-nya.
E-Sapawarga
E-Perijinan,
E-Musrenbang
Pengaduan secara elektronik.
9
Pemerintah Kota Surabaya kini memiliki layanan terpadu bernama “Surabaya Single
Window” (SSW). Layanan ini akan memudahkan warga kota maupun warga asing yang ingin
berinvestasi di Surabaya. SSW adalah salah satu layanan pengurusan perizinan pemerintah kota
Surabaya yang terintegrasi secara online.
Prinsip dasar SSW adalah kesalingterhubungan antara Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
(DCKTR) dengan System Informasi Management (SIM) di beberapa SKPD atau unit kerja yang
dikoordinasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan selanjutnya Unit Pelayanan
Terpadu Satu Atap (UPTSA) sebagai tempat untuk melakukan verivikasi bagi pemohon.
Mekanisme pemrosesan program SSW ini dapat dilakukan secara pararel, yakni beberapa
izin yang diajukan pemohon dapat diproses secara simultan, tidak saling tunggu antara izin satu
dengan izin lainnya. Keunggulan lain SSW yakni waktu penyelesaian lebih cepat. Dengan
mekanisme pararel, yang otomatis akan memangkas waktu proses perizinannya. Sebagai
gambaran, dengan sistem seri, misalnya saja mengurus 5 perizinan yang masingmasing
membutuhkan waktu 5 hari, maka seluruh izin tersebut baru selesai dalam 25 hari. Sebab, izin
akan diproses satu per satu.
Selama izin yang satu belum selesai, maka proses belum bisa dilanjutkan ke izin
berikutnya. SSW mempermudah perizinan usaha dan mempercepat pelayanan di bidang
perijinan.Sistem tersebut diperkirakan memudahkan masyarakat dalam berinvestasi karena ,
karena dikerjakan dengan sistim online. Melalui SSW seluruh izin dapat langsung diproses
secara bersamaan. Rentang waktu penyelesaian perizinan di SSW ini beragam, mulai dari 14 hari
hingga 30 hari tergantung jenis izin yang diajukan.
Pemanfaatan media teknologi dan informasi oleh pemerintah daerah akan dapat
memaksimalkan pelayanan publiknya kepada masyarakat. Dengan adanya perizinan satu pintu
ini maka dampak positif yang akan di timbulkannya antara lain adalah efisiensi dan efektivitas
kinerja para birokrat. Kecepatan pelayanan publik melalui SSW dalam jangka panjang akan
mengubah persepsi bahwa birokrasi perijinan memakan waktu lama dan mahal.
10
SSW akan menciptakan hubungan yang baik diantara ketiga elemen good government
yaitu pemerintah, masyarakat, dan swasta. SSW diharapkan juga dapat mengurangi praktek-
praktek kecurangan dalam birokrasi. Program ini diciptakan oleh pemerintah daerah Surabaya
salah satunya untuk mengurangi praktek kecurangan dilingkungan birokrasi pemerintahan.
Misalnya saja dapat mengurangi praktek KKN yang sering terjadi dalam kepengurusan
perizinan. SSW potensial untuk menambah pendapatan daerah dari sektor pajak. Jika pengurusan
perizinan mudah maka masyarakat dalam negeri maupun luar negeri akan berlomba-lomba untuk
menanamkan modalnya di daerah tersebut. Sehingga dampaknya adalah perekonomian daerah
tersebut akan lebih ramai dari sebelumnya.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi saat ini menuntut masyarakat untuk lebih
maju dan sadar akan kebutuhan teknologi informasi. Teknologi informasi yang dapat
mempermudah masyarakat dalam mengakses segala informasi yang diinginkan. Hal ini juga
11
menuntut pemerintah dalam memberikan informasi kepada masyarakat, termasuk informasi
mengenai pemerintahan suatu negara dan kemudahan dalam setiap prosedur yang ada dalam
suatu pemerintahan. Tuntutan itu dapat diterapkan dengan menggunakan E-government. E-
government adalah aplikasi teknologi informasi yang berbasis internet dan perangkat digital
lainnya yang dikelola pemerintah untuk keperluan penyampaian informasi dari pemerintah ke
masyarakat, mitra bisnis, pegawai, badan usaha, dan lembaga-lembaga lainnya secara online. E-
government bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi dalam proses penyelenggaaran pemerintah daerah agar dapat
terbentuk kepemerintahan yang bersih dan transparan, dan agar dapat menjawab tuntutan
perubahan secara efektif. Salah satu solusi dan alternatif yang menjanjikan untuk menciptakan
transparansi dalam mewujudkan Good Governance adalah sistem pengelolaan pemerintahan
secara elektronik atau electronic government (e-government). Tuntutan pemerintah dalam
memberikan informasi data dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada saat ini
pemerintah telah berusaha untuk mewujudkannya agar terciptanya pemerintahan yang efektif dan
efisien. Dalam penggunaannya pemerintah telah menggunakan beberapa aplikasi dalam
pelaksaan proses pemerintahaan dalam mengelola data dalam intansi maupun dalam mengelola
PNS.
Saran
Dalam pelaksanaan E-governance pemerintah harus lebih serius dan pemerintah harus
terus mengupdate data yang diberikan agar lebih akurat. Karena pada dasarnya E-government
bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi dalam proses penyelenggaaran pemerintah daerah agar dapat terbentuk
12
kepemerintahan yang bersih dan transparan, dan agar dapat menjawab tuntutan perubahan secara
efektif.
Daftar Pustaka
13
“Masyarakat Informasi dan sistem informasi dalam pemerintahan ”. Diakses pada 20 November
2015 : http://blog.binadarma.ac.id/hardiyansyah/?p=35
Indrajit,Richardus Eko. Electronic Government, Yogyakarta: Penerbit Andi
14