MAKALAH Pengabungan Usaha

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENGGABUNGAN USAHA

“Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan
Lanjutan 1”

Dosen Pengampu : Ade Gunawan, SAB, M,AK.

Disusun Oleh :

Nadila (5304201251)
Ainal Yakin (5304201255)
Udrika Fakhruziana (5304201262)
Ayuni (5304201273)
Mela Sunarsih (5304201274)
Akma (5304201281)
Dini Supriyanti (5304201324)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI KEUANGAN PUBLIK

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

T.A 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran allah swt yang


telah melimpahkan nikmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah “AKUNTANSI
KEUANGAN LANJUTAN 1”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penulisan makalah ini kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga allah memberikan imbalan yang setimpal


kepada mereka yang memberikan bantuan kepada kami dan dapat menjadikan
semua bantuan ini menjadi imbalan ibadah. amin ya robbal allaminnn.

Bengkalis, 5 November 2022

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................ 4
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 4
C. TUJUAN ......................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
A. PENGGABUNGAN USAHA............................................................................... 6
B. PENENTUAN JUMLAH SAHAM DALAM PENGGABUNGAN USAHA ................... 8
C. PERLAKUAN AKUNTANSI METODE BY PURCHASE ...................................... 10
D. PERLAKUAN AKUNTANSI METODE BY POOLING OF INTEREST ................... 15
BAB III ................................................................................................................. 21
KESIMPULAN.................................................................................................... 21
A. KESIMPULAN ............................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggabungan usaha terjadi apabila dua perusahaan atau lebih membentuk


suatu organisasi tunggal untuk menjalan usaha. Penggabungan usaha dapat
dilakukan dalam banyak bentuk yang berbeda. Penggabungan kesatuan-kesatuan
usaha ini sering kali dicapai melalui penyatuan bermacam-macam perusahaan
menjadi unit-unit tunggal yang lebih besar. Pengendalian terhadap Kesatuan
Usaha dapat dicapai melalui pemilikan saham atau melalui dewan pimpinan yang
saling berpautan satu sama lain. Bermacam-macam tujuan dapat dicapai dalam
penggabungan usaha.Tujuannya antara lain adalah perolehan daerah pemasaran
yang lebih luas dan volume penjulan yang lebih besar, perolehan atau
pengembangan organisasi yang lebih kuat dan produksi yang lebih baik serta
bakat manajemen, penghematan biaya, efisiensi pada skala operasi yang lebih
besar, peningkatan pengendalian pasar, perbaikan posisi bersaing dan lainnya.

Akuntansi untuk penggabungan usaha terdiri dari dua metode yaitu


penggabungan usaha berdasarkan penyatuan kepentingan (Pooling of interest) dan
dengan metode pembelian (Metode Purchase). Metode penyatuan kepemilikan
dianggap kurang relevan dan bernilai ekonomi yang ditukar dalam transaksi
sehingga dilarang penggunaannya diberbagai Negara maju, namun di Indonesia
kedua metode ini masih digunakan.

B. Rumusan Masalah
a. Apa itu penggabungan usaha ?
b. Bagaimana penentuan jumlah saham dalam penggabungan usaha ?
c. Bagaimana perlakuan akuntansi metode by purchase ?
d. Bagaimana perlakuan akuntansi metode by pooling of interest ?

4
C. Tujuan
a. Mengetahui dan memahami tentang penggabungan usaha
b. Memahami dan mengetahui bagaimana penentuan jumlah saham dalam
pengganungan usaha
c. Mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi metode by purchase
d. Mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi metode by pooling of interest

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penggabungan Usaha

Penggabungan usaha (business combinations) merupakan usaha untuk


menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain ke
dalam satu kesatuan ekonomis. Sedangkan bentuk-bentuknya tergantung dari segi
mana melihatnya. Jika dilihat dari segi jenis usahanya, dibedakan menjadi 3 (tiga),
yaitu:

1. Horizontal combinations, terjadi jika perusahaan yang bergabung tersebut


menjalankan fungsi produksi dan penjualan barang-barang sejenis.
2. Vertical combinations, terjadi jika perusahaan yang bergabung tersebut
mempunyai hubungan pelanggan dan pemasok.
3. Conglomerate combinations, merupakan kombinasi dari horizontal
combinations dan vertical combinations.

Jika dilihat dari segi kejadian hukumnya, dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:

1) Merger adalah jenis penggabungan perusahaan di mana hanya ada satu


perusahaan yang bertahan, sedangkan perusahaan lainnya dilikuidasi. Aset
dan kewajiban perusahaan yang dilikuidasi dialihkan ke perusahaan yang
masih bertahan. Bila digambarkan sebagai berikut:

PT A

PT A

PT B

6
2) Konsolidasi adalah penggabungan perusahaan di mana kedua perusahaan
Yang bergabung dibubarkan. Aset dan kewajiban kedua perusahaan
tersebut dialihkan ke perusahaan yang baru dibentuk dan tidak satupun
perusahaan yang bergabung masih tetap berdiri sejak dilakukan
konsolidasi. Bila digambarkan sebagai beriku :

PT A

PT C

PT B

3) Akuisisi saham adalah penggabungan perusahaan di mana suatu


perusahaan mengakuisisi saham berhak suara (saham biasa) dari
perusahaan Iain dan kedua perusahaan tetap beroperasi sebagai dua entitas
Yang terpisah, tetapi mempunyai hubungan istimewa. Dalam akuisisi,
tidak ada perusahaan yang dilikuidasi; perusahaan pengakuisisi
memperlakukan kepemilikannya di perusahaan yang diakuisisi sebagai
investasi. Hubungan istimewa ini disebut hubungan induk dan anak
perusahaan. Bila digambarkan sebagai berikut :

PT A PT A

PT B PT B

7
B. Penentuan Jumlah Saham Dalam Penggabungan Usaha

Untuk mengatasi masalah penentuan jumlah saham Yang akan diterbitkan


ada 2 (dua) cara, yaitu:

Berdasarkan kontribusi relatif dari aset bersih (net assets). Dalam cara ini
jumlah saham yang akan diterbitkan sama dengan jumlah aset bersih (net assets)
dari perusahaan yang digabungkan.

Berdasarkan kontribusi relatif dari laba. Dalam cara ini jumlah saham
Yang akan diterbitkan ditentukan dengan cara mengkapitalisasikan laba tiap-tiap
perusahaan dengan tingkat kapitalisasi tertentu. Besarnya tingkat kapitalisasi
tertentu tersebut tidak boleh melebihi tingkat laba terendah tiap-tiap perusahaan
yang bergabung.

Dengan demikian tingkat kapitalisasi tersebut merupakan tingkat laba


normal dari perusahaan yang bergabung.

Contoh : Pada awal tahun 2012, PT A, PT B, dan PT C sepakat untuk melakukan


penggabungan badan usaha dengan membentuk PT ABC. Datanya diringkas
sebagai berikut :

Rekening PT A PT B PT C
Aset Rp. 150 Juta Rp. 225 Juta Rp. 300 Juta
Hutang 25 Juta 50 Juta 100 Juta
Ekuitas 125 Juta 25 Juta 200 Juta
Laba 25 Juta 35 Juta 40 Juta

Tentukan jumlah saham yang harus diterbitkan oleh PT ABC dengan asumsi :

a. Berdasarkan kontribusi relatif dari aset bersih.


b. Berdasarkan kontribusi relatif dari laba.
c. Buatlah jurnal bagi PT ABC.

8
Penyelesaian (a) : Berdasarkan kontribusi relatif dari aset bersih

Rekening PT A PT B PT C Jumlah
Aset Rp. 150 Juta Rp. 225 Juta Rp. 300 Juta Rp. 675 Juta
Hutang (25 Juta) (50 Juta) (100 Juta) (175 Juta)
Aset bersih 125 Juta 175 Juta 200 Juta 500 Juta
Kontibusi relatif 25% 35% 40% 100%

Atas dasar perhitungan di atas, maka PT ABC akan menerbitkan saham senilai
Rp. 500 Juta dengan rincian sebagai berikut :

a. Untuk PT A = 25% x Rp. 500 Juta = Rp. 125 Juta


b. Untuk PT B = 35% x Rp. 500 Juta = Rp. 175 Juta
c. Untuk PT C = 40% x Rp. 500 Juta = Rp. 200 Juta

Penyelesaian (b) : Berdasarkan kontribusi relatif dari laba

Berdasarkan kesepakatan, ditetapkan bahwa tingkat kapitalisasi laba 20%

Akun PT A PT B PT C Jumlah
Laba Rp. 25 Juta Rp. 35 Juta Rp. 40 Juta Rp. 100 Juta
Tingkat kepitalisasi laba 20% 20% 20% 20%
Jumlah modal saham 125 Juta 175 Juta 200 Juta 500 juta
Kontribusi relatif 25% 35% 40% 100%

Atas dasar perhitungan di atas, maka PT ABC akan menerbitkan saham senilai
Rp. 500 Juta dengan rincian sebagai berikut :

a. Untuk PT A = 25% x Rp. 500 Juta = Rp. 125 Juta


b. Untuk PT B = 35% x Rp. 500 Juta = Rp. 175 Juta
c. Untuk PT C = 40% x Rp. 500 Juta = Rp. 200 Juta

9
Penyelesaian (c) : Buatlah Jurnal Bagi PT ABC

Keterangan D K
Aset Rp. 675 Juta
Hutang Rp. 175 Juta
Ekuitas Rp. 500 Juta

C. Perlakuan Akuntansi Metode By Purchase


Metode ini mengasumsikan bahwa pemilik perusahaan yang digabungkan
menyerahkan aset bersihnya kepada perusahaan lain yang membeli, dengan
diganti saham perusahaan lain tersebut atau dengan uang atau aset selain kas.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode pembelian (by purchase method)
ini adalah :

1. Aset bersih (= jumlah aset dikurang jumlah hutang) dari perusahaan yang
dibeli harus direvaluasi berdasarkan harga pasar atau harga yang wajar.
2. Jika saham yang diserahkan (menurut harga pasar) nilainya lebih besar
dari aset bersih yang diterima (menurut harga pasar), maka selisihnya
diperlakukan sebagai goodwill (muhibah).
3. Jika saham yang diserahkan (menurut harga pasar) nilainya lebih kecil dari
aset bersih yang diterima (menurut harga pasar), maka selisihnya
diperlakukan sebagai pengurang aset selain kas.
4. Jika saham yang diserahkan (menurut harga pasar) nilainya sama dengan
dari aset bersih yang diterima (menurut harga pasar), maka tidak ada
goodwill dan tidak ada pengurang aset selain kas.

10
Contoh :
Berikut laporan posisi keuangan dari PT A dan PT B per 31 Desember 2012

Rekening PT A (Rp) PT B (Rp)


Aset
Kas 2.000,- 3.000.-
Piutang 3.000,- 4.000,-
Persedian barang dagangan 3.600,- 6.000,-
Macam-macam aset tetap (net) 5.400,- 7.000,-
Jumalh Aset 14.000,- 20.000,-
Rekening PT A (Rp) PT B (Rp)
Liabilitas dan Ekuitas
Macam-macam hutang 4.000,- 6.000,-
Modal saham @ Rp 10 8.000,- 10.000,-
Agio saham 800,- 1.600,-
Saldo laba 1.200,- 2.400,-
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 14.000,- 20.000,-

Tanggal 02 January 2013 kedua perusahaan sepakat untuk mengadakan business


combinations dengan ketentuan sebagai berikut :

1. PT A bersedia membeli aset bersih PT B sehingga PT A melanjutkan


usahanya :
2. Aset PT B dinilai kembali sesuai dengan harta pasar dengan rincian :
a. Piutang menjadi Rp. 3.800,-
b. Persedian menjadi Rp. 8.000,-
c. Macam-macam aset tetap (net) menjadi Rp. 9.200,-
3. Sebagai alat pembayaran, PT A menerbitkan saham sebanyak 1.500
lembar, dengan asumsi bahwa harga pasarnya saat itu adalah ;
a. Sebesar Rp. 14,- per lembar
b. Sebesar Rp. 12,- per lembar
c. Sebesar Rp. 10,- per lembar

11
Diminta : Buatlah jurnal untuk mencatat penggabungan perusahaan tersebut dan
siapkan laporan posisi keuangan pembukuan per 02 january 2013.

Penyelesaian asumsi (3.a) :

a. Menentukan goodwill dan agio saham.

Jumlah nilai saham menurut harga pasar = Rp. 21.000,-


Jumlah aset bersih menurut harga pasar = Rp. 18.000,-
Goodwill = Rp. 3.000,-
Agio saham = Rp. 4,0,- x 1.500 lembar = Rp. 6.000,-

b. Mencatat pemilikan aset dan hutang PT B dan menerbitkan saham PT A.

Keterangan D K
Kas Rp. 3.000,-
Piutang 3.800,-
Persedian barang dagangan 8.000.-
Macam-macam aset tetap 9.200.-
Goodwill 3.000.-
Macam-macam hutang Rp. 6.000.-
Modal saham PT A 15.000.-
Agio saham 6.000.-

c. Membuat laporan posisi keuangan pembukuan PT A (setelah


penggabungan).

PT A
Laporan Posisi Keuangan Pembukuan
Per 02 January 2013

Aset Rupiah Liabilitas dan Ekuitas Rupiah


Kas 5.000.- Macam-macam hutang 10.000.-
Piutang 6.800.- Ekuitas :
Persedian brg dagangan 11.600.- Modal saham 23.000.-
Macam-macam aset tetap (net) 14.600.- Agio saham 6.800.-
Goodwill 3.000.- Saldo laba 1.200.-
Jumlah Aset 41.000.- Jumlah Liabilitas & Ekuitas 41.000.-

12
Penyelesaian asumsi (3.b) :

a. Menentukan goodwill dan agio saham.

Jumlah nilai saham menurut harga pasar = Rp. 18.000,-


Jumlah aset bersih menurut harga pasar = Rp. 18.000,-
Goodwill = Rp. 0,-
Agio saham = Rp. 2,0,- x 1.500 lembar = Rp. 3.000,-

b. Mencatat pemilikan aset dan hutang PT B dan menerbitkan saham PT A.

Keterangan D K
Kas Rp. 3.000,-
Piutang 3.800,-
Persedian barang dagangan 8.000.-
Macam-macam aset tetap 9.200.-
Macam-macam hutang Rp. 6.000.-
Modal saham PT A 15.000.-
Agio saham 3.000.-

c. Membuat laporan posisi keuangan pembukuan PT A (setelah


penggabungan).

PT A
Laporan Posisi Keuangan Pembukuan
Per 02 January 2013

Aset Rupiah Liabilitas dan Ekuitas Rupiah


Kas 5.000,- Macam-macam hutang 10.000,-
Piutang 6.800,- Ekuitas :
Persedian brg dagangan 11.600,- Modal saham 23.000,-
Macam-macam aset tetap (net) 14.600,- Agio saham 3.800,-
Saldo laba 1.200,-
Jumlah Aset 38.000,- Jumlah Liabilitas & Ekuitas 38.000,-

13
Penyelesaian asumsi (3.c) :

a. Menentukan goodwill dan agio saham.

Jumlah nilai saham menurut harga pasar = Rp. 15.000,-


Jumlah aset bersih menurut harga pasar = Rp. 18.000,-
Pengurangan aset selain kas = (Rp. 3.000,-)

b. Mencatat pemilikan aset dan hutang PT B dan menerbitkan saham PT A.

Keterangan D K
Kas Rp. 3.000,-
Piutang 3.800,-
Persedian barang dagangan 8.000.-
Macam-macam aset tetap 9.200.-
Pengurangan aset selain kas 3.000,-
Macam-macam hutang Rp. 6.000.-
Modal saham PT A 15.000.-

c. Membuat laporan posisi keuangan pembukuan PT A (setelah


penggabungan).

PT A
Laporan Posisi Keuangan Pembukuan
Per 02 January 2013

Aset Rupiah Liabilitas dan Ekuitas Rupiah


Kas 5.000,- Macam-macam hutang 10.000,-
Piutang 6.800,- Ekuitas :
Persedian baragan dagangan 11.600,- Modal saham 23.000,-
Macam-macam aset tetap (net) 11.600,- Agio saham 800,-
Saldo laba 1.200,-
Jumlah Aset 35.000,- Jumlah Liabilitas & Ekuitas 35.000,-

14
D. Perlakuan Akuntansi Metode By Pooling Of Interest
Metode ini mengasumsikan bahwa pemilik perusahaan yang bergabung
tidak mengalami perubahan, sehingga hanya aset dan hutang perusahaan yang
digabungkan menjadi satu, tetapi pemiliknya tetap pada para pemilik lama.
Dengan demikian, tidak akan menimbulkan goodwill dan perihal jumlah modal
juga tidak akan terjadi perubahan, yang berubah hanya komposisi modalnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode penyatuan kepentingan (by pooling
of interest) adalah:

1. Aset bersih (=jumlah aset dikurang jumlah hutang) perusahaan yang


digabungkan harus dinilai berdasarkan nilai buku.
2. Jika modal saham setelah penggabungan nilainya lebih besar dari modal
saham sebelum penggabungan dan selisihnya tidak melebihi agio saham,
maka selisih tersebut dibebankan menambah modal saham dan mengurang
agio saham.
3. Jika modal saham setelah penggabungan nilainya lebih besar dari jumlah
modal saham sebelum penggabungan dan selisihnya melebihi agio saham,
maka selisih tersebut dibebankan menambah modal saham, mengurang
agio saham, dan mengurang laba.
4. Jika modal saham setelah penggabungan nilainya lebih kecil dari jumlah
modal saham sebelum penggabungan, maka selisih tersebut dibebankan
menambah agio saham, dan mengurangi modal saham.
5. Jika modal saham seteJah penggabungan nilainya sama dengan jumlah
modal sebelum penggabungan, maka komposisi modal tidak akan berubah.

Metode ini dalam praktiknya tidak diperbolehkan. Meskipun demikian,


kita perlu mengetahuinya. Sebab, kebanyakan manajemen perusahaan menyukai
metode ini dengan beberapa alasan.Pertama, dengan berdasar nilai buku atas aset
bersih dari perusahaan yang diakuisisi dibandingkan merevaluasi ke nilai
wajarnya yang sering lebih tinggi dibanding nilai bukunya, perusahaan hasil
penggabungan dapat menghindari peningkatan biaya penyusutan atas aset yang
direvaluasi yang berdampak kepada laba yang diperoleh. Kedua, dalam metode ini

15
tidak menimbulkan goodwill, karenanya perusahaan bisa menghindari pengakuan
beban amortisasi yang berdampak kepada laba yang diperoleh.

Contoh :
Berikut laporan posisi keuangan dari PT A dan PT B per 31 Desember 2012

Rekening PT A (Rp) PT B (Rp)


Aset
Kas 2.000,- 3.000.-
Piutang 3.000,- 4.000,-
Persedian barang dagangan 3.600,- 6.000,-
Macam-macam aset tetap (net) 5.400,- 7.000,-
Jumalh Aset 14.000,- 20.000,-
Rekening PT A (Rp) PT B (Rp)
Liabilitas dan Ekuitas
Macam-macam hutang 4.000,- 6.000,-
Modal saham @ Rp 10.000,- 8.000,- 10.000,-
Agio saham 800,- 1.600,-
Saldo laba 1.200,- 2.400,-
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 14.000,- 20.000,-

Tanggal 02 January 2013 kedua perusahaan sepakat untuk mengadakan business


combinations dengan ketentuan sebagai berikut :

1. PT A bersedia membeli aset bersih PT B sehingga PT A melanjutkan


usahanya :
2. Sebagai alat pembayaraan, PT A menerbitkan modal saham dengan asumsi
sebagai berikut :
a. PT A menerbitkan saham senilai Rp. 11.000,-
b. PT A menerbitkan saham senilai Rp. 12.500,-
c. PT A menerbitkan saham senilai Rp. 8.000,-
d. PT A menerbitkan saham senilai Rp. 10.000,-

Diminta : Buatlah jurnal untuk mencatat penggabungan perusahaan tersebut dan


siapkan laporan posisi keuangan pembukuan per 02 january 2013.

16
Penyelesaian asumsi (2.a) :
a. Menentukan selisih modal saham sebelum dan setelah penggabungan.
Modal saham setelah penggabungan = Rp. 11.000,-
Modal saham sebelum penggabungan = Rp. 10.000,-
Selisih = Rp. 1.000,-

Jika modal saham setelah penggabungan nilainya lebih besar dari modal
saham sebelum penggabungan dan selisihnya tidak melebihi agio saham, maka
selisih tersebut dibebankan menambah modal saham dan mengurang agio saham.

b. Menentukan penggabungan aset dan hutang PT B dan menerbitkan saham


PT A.

Keterangan D K
Kas Rp. 3.000,-
Piutang 4.000,-
Persedian barang dagangan 6.000.-
Macam-macam aset tetap 7.000.-
Macam-macam hutang Rp. 6.000.-
Modal saham PT A 11.000.-
Agio saham 600.-
Saldo laba 2.400,-

c. Membuat laporan posisi keuangan pembukuan PT A (setelah


penggabungan).

PT A
Laporan Posisi Keuangan Pembukuan
Per 02 January 2013

Aset Rupiah Liabilitas dan Ekuitas Rupiah


Kas 5.000.- Macam-macam hutang 10.000.-
Piutang 7.000.- Ekuitas :
Persedian brg dagangan 9.600.- Modal saham 19.000.-
Macam-macam aset tetap (net) 12.400.- Agio saham 1.400.-
Saldo laba 3.600.-
Jumlah Aset 34.000.- Jumlah Liabilitas & Ekuitas 34.000.-

17
Penyelesaian asumsi (2.b) :
a. Menentukan selisih modal saham sebelum dan setelah penggabungan.
Modal saham setelah penggabungan = Rp. 12.500,-
Modal saham sebelum pengggabungan = Rp. 10.000,-
Selisih = Rp. 2.500,-

Jika modal saham setelah penggabungan nilainya lebih besar dari jumlah
modal saham sebelum penggabungan dan selisihnya melebihi agio saham, maka
selisih tersebut dibebankan menambah modal saham, mengurang agio saham, dan
mengurangi laba.

b. Mencatat penggabungan aset dan hutang PT B dan menerbitkan saham PT


A.

Keterangan D K
Kas Rp. 3.000,-
Piutang 4.000,-
Persedian barang dagangan 6.000.-
Macam-macam aset tetap 7.000.-
Macam-macam hutang Rp. 6.000.-
Modal saham PT A 12.500.-
Agio saham 0.-
Saldo laba 1.500,-

c. Membuat laporan posisi keuangan pembukuan PT A (setelah


penggabungan).

PT A
Laporan Posisi Keuangan Pembukuan
Per 02 January 2013

Aset Rupiah Liabilitas dan Ekuitas Rupiah


Kas 5.000,- Macam-macam hutang 10.000,-
Piutang 7.000,- Ekuitas :
Persedian brg dagangan 9.600,- Modal saham 20.500,-
Macam-macam aset tetap (net) 12.400,- Agio saham 800,-
Saldo laba 2.700,-
Jumlah Aset 34.000,- Jumlah Liabilitas & Ekuitas 34.000,-

18
Penyelesaian asumsi (2.c) :
a. Menentukan selisih modal saham sebelum dan setelah penggabungan.
Modal saham setelah penggabungan = Rp. 8.000,-
Modal saham sebelum penggabungan = Rp. 10.000,-
Selisih = Rp. 2.000,-

Jika modal saham setelah penggabungan nilainya lebih kecil dari jumlah
modal saham sebelum penggabungan, maka selisih tersebut dibebankan
menambah agio saham, dan mengurangi modal saham.

b. Mencatat penggabungan aset dan hutang PT B dan menerbitkan saham PT


A.

Keterangan D K
Kas Rp. 3.000,-
Piutang 4.000,-
Persedian barang dagangan 6.000.-
Macam-macam aset tetap 7.000.-
Macam-macam hutang Rp. 6.000.-
Modal saham PT A 8.000.-
Agio saham 3.600,-
Saldo laba 2.400,-

c. Membuat laporan posisi keuangan pembukuan PT A (setelah


penggabungan).

PT A
Laporan Posisi Keuangan Pembukuan
Per 02 January 2013

Aset Rupiah Liabilitas dan Ekuitas Rupiah


Kas 5.000,- Macam-macam hutang 10.000,-
Piutang 7.000,- Ekuitas :
Persedian brg dagangan 9.600,- Modal saham 16.000,-
Macam-macam aset tetap (net) 12.400,- Agio saham 4.400,-
Saldo laba 3.600,-
Jumlah Aset 34.000,- Jumlah Liabilitas & Ekuitas 34.000,-

19
Penyelesaian asumsi (2.d) :
a. Menentukan selisih modal saham sebelum dan setelah penggabungan.
Modal saham setelah penggabungan = Rp. 10.000,-
Modal saham sebelum penggabungan = Rp. 10.000,-
Selisih = Rp. 0,-

Jika modal saham seteJah penggabungan nilainya sama dengan jumlah


modal sebelum penggabungan, maka komposisi modal tidak akan berubah baik
agio saham, dan saldo laba.

b. Mencatat penggabungan aset dan hutang PT B dan menerbitkan saham PT


A.

Keterangan D K
Kas Rp. 3.000,-
Piutang 4.000,-
Persedian barang dagangan 6.000.-
Macam-macam aset tetap 7.000.-
Macam-macam hutang Rp. 6.000.-
Modal saham PT A 10.000.-
Agio saham 1.600,-
Saldo laba 2.400,-

c. Membuat laporan posisi keuangan pembukuan PT A (setelah


penggabungan).

PT A
Laporan Posisi Keuangan Pembukuan
Per 02 January 2013

Aset Rupiah Liabilitas dan Ekuitas Rupiah


Kas 5.000,- Macam-macam hutang 10.000,-
Piutang 7.000,- Ekuitas :
Persedian brg dagangan 9.600,- Modal saham 18.000,-
Macam-macam aset tetap (net) 12.400,- Agio saham 2.400,-
Saldo laba 3.600,-
Jumlah Aset 34.000,- Jumlah Liabilitas & Ekuitas 34.000,-

20
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Penggabungan usaha dilakukan untuk tujuan tertentu dari dua perusahaan atau
lebih menjadi unit-unit tunggal yang lebih besar. penggabungan usaha dapat
dilakukan dalam banyak bentuk yang berbeda. Akuntansi untuk penggabungan
usaha terdiri dari dua metode, antara lain metode penyatuan kepemilikan (pooling
of interest) dan metode pembelian (Purchase Method) dimana kedua-duanya
masih dipakai di Indonesia.

Metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) mengasumsikan bahwa


pemilik perusahaan yang bergabung tidak mengalami perubahan, sehingga hanya
aset dan hutang perusahaan yang digabungkan menjadi satu, tetapi pemiliknya
tetap pada para pemilik lama. Dengan demikian, tidak akan menimbulkan
goodwill dan perihal jumlah modal juga tidak akan terjadi perubahan, yang
berubah hanya komposisi modalnya.

Metode pembelian (Purchase Method) Metode ini mengasumsikan bahwa


pemilik perusahaan yang digabungkan menyerahkan aset bersihnya kepada
perusahaan lain yang membeli, dengan diganti saham perusahaan lain tersebut
atau dengan uang atau aset selain kas.

21
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.binadarma.ac.id/7986/1/BAB%201%20penggabungan%20badan%2
0usaha.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/17947-ID-penggabungan-usaha-
perusahaan-publik.pdf
https://www.studocu.com/id/document/universitas-andalas/introduction-to-
accounting-1/penggabungan-usaha/10505979

22

Anda mungkin juga menyukai