MAKALAH Pengabungan Usaha
MAKALAH Pengabungan Usaha
MAKALAH Pengabungan Usaha
PENGGABUNGAN USAHA
“Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan
Lanjutan 1”
Disusun Oleh :
Nadila (5304201251)
Ainal Yakin (5304201255)
Udrika Fakhruziana (5304201262)
Ayuni (5304201273)
Mela Sunarsih (5304201274)
Akma (5304201281)
Dini Supriyanti (5304201324)
T.A 2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penulisan makalah ini kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu penggabungan usaha ?
b. Bagaimana penentuan jumlah saham dalam penggabungan usaha ?
c. Bagaimana perlakuan akuntansi metode by purchase ?
d. Bagaimana perlakuan akuntansi metode by pooling of interest ?
4
C. Tujuan
a. Mengetahui dan memahami tentang penggabungan usaha
b. Memahami dan mengetahui bagaimana penentuan jumlah saham dalam
pengganungan usaha
c. Mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi metode by purchase
d. Mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi metode by pooling of interest
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penggabungan Usaha
Jika dilihat dari segi kejadian hukumnya, dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:
PT A
PT A
PT B
6
2) Konsolidasi adalah penggabungan perusahaan di mana kedua perusahaan
Yang bergabung dibubarkan. Aset dan kewajiban kedua perusahaan
tersebut dialihkan ke perusahaan yang baru dibentuk dan tidak satupun
perusahaan yang bergabung masih tetap berdiri sejak dilakukan
konsolidasi. Bila digambarkan sebagai beriku :
PT A
PT C
PT B
PT A PT A
PT B PT B
7
B. Penentuan Jumlah Saham Dalam Penggabungan Usaha
Berdasarkan kontribusi relatif dari aset bersih (net assets). Dalam cara ini
jumlah saham yang akan diterbitkan sama dengan jumlah aset bersih (net assets)
dari perusahaan yang digabungkan.
Berdasarkan kontribusi relatif dari laba. Dalam cara ini jumlah saham
Yang akan diterbitkan ditentukan dengan cara mengkapitalisasikan laba tiap-tiap
perusahaan dengan tingkat kapitalisasi tertentu. Besarnya tingkat kapitalisasi
tertentu tersebut tidak boleh melebihi tingkat laba terendah tiap-tiap perusahaan
yang bergabung.
Rekening PT A PT B PT C
Aset Rp. 150 Juta Rp. 225 Juta Rp. 300 Juta
Hutang 25 Juta 50 Juta 100 Juta
Ekuitas 125 Juta 25 Juta 200 Juta
Laba 25 Juta 35 Juta 40 Juta
Tentukan jumlah saham yang harus diterbitkan oleh PT ABC dengan asumsi :
8
Penyelesaian (a) : Berdasarkan kontribusi relatif dari aset bersih
Rekening PT A PT B PT C Jumlah
Aset Rp. 150 Juta Rp. 225 Juta Rp. 300 Juta Rp. 675 Juta
Hutang (25 Juta) (50 Juta) (100 Juta) (175 Juta)
Aset bersih 125 Juta 175 Juta 200 Juta 500 Juta
Kontibusi relatif 25% 35% 40% 100%
Atas dasar perhitungan di atas, maka PT ABC akan menerbitkan saham senilai
Rp. 500 Juta dengan rincian sebagai berikut :
Akun PT A PT B PT C Jumlah
Laba Rp. 25 Juta Rp. 35 Juta Rp. 40 Juta Rp. 100 Juta
Tingkat kepitalisasi laba 20% 20% 20% 20%
Jumlah modal saham 125 Juta 175 Juta 200 Juta 500 juta
Kontribusi relatif 25% 35% 40% 100%
Atas dasar perhitungan di atas, maka PT ABC akan menerbitkan saham senilai
Rp. 500 Juta dengan rincian sebagai berikut :
9
Penyelesaian (c) : Buatlah Jurnal Bagi PT ABC
Keterangan D K
Aset Rp. 675 Juta
Hutang Rp. 175 Juta
Ekuitas Rp. 500 Juta
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode pembelian (by purchase method)
ini adalah :
1. Aset bersih (= jumlah aset dikurang jumlah hutang) dari perusahaan yang
dibeli harus direvaluasi berdasarkan harga pasar atau harga yang wajar.
2. Jika saham yang diserahkan (menurut harga pasar) nilainya lebih besar
dari aset bersih yang diterima (menurut harga pasar), maka selisihnya
diperlakukan sebagai goodwill (muhibah).
3. Jika saham yang diserahkan (menurut harga pasar) nilainya lebih kecil dari
aset bersih yang diterima (menurut harga pasar), maka selisihnya
diperlakukan sebagai pengurang aset selain kas.
4. Jika saham yang diserahkan (menurut harga pasar) nilainya sama dengan
dari aset bersih yang diterima (menurut harga pasar), maka tidak ada
goodwill dan tidak ada pengurang aset selain kas.
10
Contoh :
Berikut laporan posisi keuangan dari PT A dan PT B per 31 Desember 2012
11
Diminta : Buatlah jurnal untuk mencatat penggabungan perusahaan tersebut dan
siapkan laporan posisi keuangan pembukuan per 02 january 2013.
Keterangan D K
Kas Rp. 3.000,-
Piutang 3.800,-
Persedian barang dagangan 8.000.-
Macam-macam aset tetap 9.200.-
Goodwill 3.000.-
Macam-macam hutang Rp. 6.000.-
Modal saham PT A 15.000.-
Agio saham 6.000.-
PT A
Laporan Posisi Keuangan Pembukuan
Per 02 January 2013
12
Penyelesaian asumsi (3.b) :
Keterangan D K
Kas Rp. 3.000,-
Piutang 3.800,-
Persedian barang dagangan 8.000.-
Macam-macam aset tetap 9.200.-
Macam-macam hutang Rp. 6.000.-
Modal saham PT A 15.000.-
Agio saham 3.000.-
PT A
Laporan Posisi Keuangan Pembukuan
Per 02 January 2013
13
Penyelesaian asumsi (3.c) :
Keterangan D K
Kas Rp. 3.000,-
Piutang 3.800,-
Persedian barang dagangan 8.000.-
Macam-macam aset tetap 9.200.-
Pengurangan aset selain kas 3.000,-
Macam-macam hutang Rp. 6.000.-
Modal saham PT A 15.000.-
PT A
Laporan Posisi Keuangan Pembukuan
Per 02 January 2013
14
D. Perlakuan Akuntansi Metode By Pooling Of Interest
Metode ini mengasumsikan bahwa pemilik perusahaan yang bergabung
tidak mengalami perubahan, sehingga hanya aset dan hutang perusahaan yang
digabungkan menjadi satu, tetapi pemiliknya tetap pada para pemilik lama.
Dengan demikian, tidak akan menimbulkan goodwill dan perihal jumlah modal
juga tidak akan terjadi perubahan, yang berubah hanya komposisi modalnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode penyatuan kepentingan (by pooling
of interest) adalah:
15
tidak menimbulkan goodwill, karenanya perusahaan bisa menghindari pengakuan
beban amortisasi yang berdampak kepada laba yang diperoleh.
Contoh :
Berikut laporan posisi keuangan dari PT A dan PT B per 31 Desember 2012
16
Penyelesaian asumsi (2.a) :
a. Menentukan selisih modal saham sebelum dan setelah penggabungan.
Modal saham setelah penggabungan = Rp. 11.000,-
Modal saham sebelum penggabungan = Rp. 10.000,-
Selisih = Rp. 1.000,-
Jika modal saham setelah penggabungan nilainya lebih besar dari modal
saham sebelum penggabungan dan selisihnya tidak melebihi agio saham, maka
selisih tersebut dibebankan menambah modal saham dan mengurang agio saham.
Keterangan D K
Kas Rp. 3.000,-
Piutang 4.000,-
Persedian barang dagangan 6.000.-
Macam-macam aset tetap 7.000.-
Macam-macam hutang Rp. 6.000.-
Modal saham PT A 11.000.-
Agio saham 600.-
Saldo laba 2.400,-
PT A
Laporan Posisi Keuangan Pembukuan
Per 02 January 2013
17
Penyelesaian asumsi (2.b) :
a. Menentukan selisih modal saham sebelum dan setelah penggabungan.
Modal saham setelah penggabungan = Rp. 12.500,-
Modal saham sebelum pengggabungan = Rp. 10.000,-
Selisih = Rp. 2.500,-
Jika modal saham setelah penggabungan nilainya lebih besar dari jumlah
modal saham sebelum penggabungan dan selisihnya melebihi agio saham, maka
selisih tersebut dibebankan menambah modal saham, mengurang agio saham, dan
mengurangi laba.
Keterangan D K
Kas Rp. 3.000,-
Piutang 4.000,-
Persedian barang dagangan 6.000.-
Macam-macam aset tetap 7.000.-
Macam-macam hutang Rp. 6.000.-
Modal saham PT A 12.500.-
Agio saham 0.-
Saldo laba 1.500,-
PT A
Laporan Posisi Keuangan Pembukuan
Per 02 January 2013
18
Penyelesaian asumsi (2.c) :
a. Menentukan selisih modal saham sebelum dan setelah penggabungan.
Modal saham setelah penggabungan = Rp. 8.000,-
Modal saham sebelum penggabungan = Rp. 10.000,-
Selisih = Rp. 2.000,-
Jika modal saham setelah penggabungan nilainya lebih kecil dari jumlah
modal saham sebelum penggabungan, maka selisih tersebut dibebankan
menambah agio saham, dan mengurangi modal saham.
Keterangan D K
Kas Rp. 3.000,-
Piutang 4.000,-
Persedian barang dagangan 6.000.-
Macam-macam aset tetap 7.000.-
Macam-macam hutang Rp. 6.000.-
Modal saham PT A 8.000.-
Agio saham 3.600,-
Saldo laba 2.400,-
PT A
Laporan Posisi Keuangan Pembukuan
Per 02 January 2013
19
Penyelesaian asumsi (2.d) :
a. Menentukan selisih modal saham sebelum dan setelah penggabungan.
Modal saham setelah penggabungan = Rp. 10.000,-
Modal saham sebelum penggabungan = Rp. 10.000,-
Selisih = Rp. 0,-
Keterangan D K
Kas Rp. 3.000,-
Piutang 4.000,-
Persedian barang dagangan 6.000.-
Macam-macam aset tetap 7.000.-
Macam-macam hutang Rp. 6.000.-
Modal saham PT A 10.000.-
Agio saham 1.600,-
Saldo laba 2.400,-
PT A
Laporan Posisi Keuangan Pembukuan
Per 02 January 2013
20
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Penggabungan usaha dilakukan untuk tujuan tertentu dari dua perusahaan atau
lebih menjadi unit-unit tunggal yang lebih besar. penggabungan usaha dapat
dilakukan dalam banyak bentuk yang berbeda. Akuntansi untuk penggabungan
usaha terdiri dari dua metode, antara lain metode penyatuan kepemilikan (pooling
of interest) dan metode pembelian (Purchase Method) dimana kedua-duanya
masih dipakai di Indonesia.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.binadarma.ac.id/7986/1/BAB%201%20penggabungan%20badan%2
0usaha.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/17947-ID-penggabungan-usaha-
perusahaan-publik.pdf
https://www.studocu.com/id/document/universitas-andalas/introduction-to-
accounting-1/penggabungan-usaha/10505979
22