MAKALAH - Sejarah - Psi-Iain Kediri

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ALIRAN FUNGSIONALISME

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Sejarah Aliran Psikologi
Dosen Pengampu :
Bpk. Hanis RibutMakasara M,Si,Psikolog

Disusun Oleh :
● Abdallah Najih Fasya (22104185)
● Afifah (22104169)
● Zuhara Qurrah ‘Aini MZ. (22104207)
● Muhammad Abim Aditiansyah (22104206)
● Laila Alfina Najma (22104198)
● Lailatul Maghfiroh (22104200)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN& DAKWAH
INSTITUTE AGAMA ISLAM KEDIRI
2022

I
Kata Pengantar

Dunia Psikologi merupakan suatu yang tidak dapat dipisahkan dalam


hidup, berbagai macam keilmuan dan pekerjaan banyak yang mencangkup ilmu
ilmu Psikologi. Pada tahun 1879 Psikologi Modern sudah mulai bermunculan
diiringi berbagai teori dan pembuktian para ilmuan psikologi, hingga abad 20
Psikologi masih dipakai dan masih akan terus berkembang mengikuti alur
kehidupan. Permasalahan yang tumbuh dari manusia dan kehidupan sosial terus
dibahas dan diteliti agar mendapatkan titik terang untuk dunia Psikologi, tak heran
banyak buku mengenai Psikologi karakter dan lain lain yang mudah kita jumpai
diberbagai tempat buku. Perbandingan dan perselisihan berbagai keilmuan telah
mencapai berbagai puncaknya, hingga terjadinya permasalahan dunia. Tak lupa
untuk menyelesaikan permasalah juga, kita harus mempelajari asal muasal dan
titik awal terbangunnya Psikologi Modern, sebaiknya kita juga mengenang para
pemikir dan jasa atas lahirnya teori - teori yang sangat berpengaruh ditahun –
tahun sekarang, para pemuda yang masih memiliki jiwa keingintahuan tinggi
harus mempelajari berbagai keilmuan agar ilmu kita tidak mati termakan zaman.

Kediri, 16 Oktober 2022

Penulis

I
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................................................I
Daftar Isi............................................................................................................................................II
BAB I.................................................................................................................................................1
1. Latar Belakang......................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah?...............................................................................................................1
3. Tujuan Pembahasan...............................................................................................................1
Bab II..................................................................................................................................................2
1. Pengertian Fungsionalisme...................................................................................................2
2. Metode Fungsionalisme........................................................................................................4
3. Tokoh dan Teori Fungsionalisme..........................................................................................5
a. William James...................................................................................................................5
b. John Dewey.......................................................................................................................5
c. Hugo Munsterberg............................................................................................................7
d. Granville Stanly Hall........................................................................................................8
e. James McKeen Cattell....................................................................................................10
f. James Rowland Angell.........................................................................................................10
g. Harvey A. Carr..................................................................................................................11
4. Sumbangsih bagi Dunia Psikologi......................................................................................12
5. Kritik terhadap Fungsionalisme..........................................................................................13
BAB III.............................................................................................................................................14
A. Kesimpulan..........................................................................................................................14

II
BAB I

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pengetahuan merupaka alat untuk menaklukan dunia, dan juga


dasar menjalani hidup pada masa depan. Psikologi merupakan ilmu yang
sangat penting untuk mempelajari perilaku manusia, dan juga memahami
berbagai reaksi sosial yang saling beriringan terhadap ilmu Sosial. Augus
Comte merupan ilmuan yang berpengaruh terhadap dunia Psikologi dan
sekaligus Bapak Sosiologi. Banyak aliran yang sudah terkenal hingga saat
ini salah satunya Struktural – fungsional, banyak porlemik berperilaku
yang diteliti oleh ilmuan yang berlandaskan aliran Struktural – Fungsional.
6Fungsional adalah hal penting untuk mempelajari tingkah laku manusia.
Hidup bukanlah hidup tanpa adanya sejarah, mempelajari sejarah bukan
berarti kita kuno, tetapi memahami dan mempelajari apa yang mendasari
penemuan penemuan pada saat ini, Aliran Fungsionalisme merupakan
dasar dan teori pendahulu yang sangat berpengaruh hingga saat ini, lalu
bagaimana kita memahami Aliran Fungsionalisme?

2. Rumusan Masalah?
a. Apa Itu Aliran Fungsionalisme?
b. Siapakah pemikir Aliran Fungsionalisme?
c. Apa saja teori dalam Aliran Fungsionalisme?
3. Tujuan Pembahasan
a. Mengetahui dan mempelajari Aliran Fungsionalisme.
b. Mengetahui dan meneladani para pemikir Aliran Fungsionalisme.
c. Mengetahui berbagai teori dalam Aliran Fungsionalisme.

1
Bab II

Pembahasan

1. Pengertian Fungsionalisme

Menurut KBBI kata fungsional memiliki arti “dilihat dari fungsi”1,


menurut Angell, Psychology (1904)
Psikologi Fungsional adalah psikologi cara kerja mental, yang berbeda
dengan struktualisme, yang merupakan psikologi unsur-unsur mental.
Pendekatan elementalistik Tichener masih memiliki pendukungnya, dan
Angell mempromosikan fungsionalisme dalam arah yang berlawanan
langsung dengannya. Tugas fungsionalisme adalah mengungkapkan
bagimana sebuah proses mental bekerja, apa yang dicapainya, dan dalam
kondisi seperti apa ia muncul.2

Kaitan fungsionalisme dan cara kerja merupakan kesatuan yang padu jika
kita melihat pengertian dari kedua sumber diatas.

Harvey A. Carr ilmuan asal United States mengelaborasi posisi


teoritis Angell. Dalam karyanya Psychology (1925) ia menyempurnakan
kata fungsionalisme, ada 2 poin penting dalam teori Harvey A. Carr. 3 Car
mendefinisakan pokok kajian psikologi sebagai aktifitas mental proses-
proses seperti memori, persepsi, perasaan, imajinasi, penilaian dan
kemauan.

1. Fungsi-fungsi aktifitas mental ini akan mendapat, menguatkan,


mempertahankan, mengorganisir dan mengevaluasi pengalaman
dan menggunakan pengalaman-pengalaman ini untuk menentukan
tindakan seseorang. Carr menyebut bentuk tindakan yang spesifik
di mana aktifitas mental terjadi sebagai tingkah laku “adaptif” atau
“adjustive” (menyesuaikan).3

Gagasan gagasan yang dikemukakan oleh Carr menuju kepada proses-


proses mental tidak seperti teori angell yang menitik beratkan kepada
unsur-unsur mental.
1
(KBBI Kemenbud, 2016)
2
(DIane P. Schultz, 2021)
3
Ibid. Hlm. 49

2
Sejauh ini pengertian psikologi fungsionalisme tidak memiliki
bentuk tunggal, banyak yang mengemukakan teori mengenai psikologi
fungsionalis, salah satunya Robert Woodworth di Universitas
Columbia. Robert Woodworth memasukan Psikologi dinamis 4
kedalam Fungsionalisme dengan mengelaborasi ajaran Dewey dan
William James5. Menurutnya psikologi harus mempertimbangkan
organisme sebagai tersisip di antara stimulus dan respon. Oleh sebab
itu Woodworth mengusulkan, pokok kajian psikologi seharusnya
adalah kesadaran dan tingkah laku. (Posisi ini diadopsi oleh psikologi
humanistik dan teoris pembelajaran sosial.).

Fungsionalisme juga lahir atas kritikan terhadap Strukturalisme


yang menitik beratkan kepada struktur dari pikiran, fungsionalisme
memilih berpendapat bawa tujuan dari perilaku lebih penting dari pada
struktur dari pikiran. Aliran fungsionalisme berusaha menafsirkan
fenomena mental berkaitan dengan peran yang dimainkan dalam
kehiudpan. Aliran ini tidak cukup hanya mempersoalkan apa dan
mengapa sesuatu terjadi (struktur). Tetapi juga untuk apa sesuatu
tersebut terjadi (fungsi). Artinya, dalam memahami proses
penyesuaian perilaku manusia terhadap lingkungan, fungsionalisme
lebih menekankan pada aksi daripada gejala psikis, fungsionalisme
juga lebih menaruh perhatian pada fungsi mental daripada elemen-
elemennya.

Perbedaan fungsionalisme dengan strukturalisme dapat


digambarkan sebagai berikut.

a. Segi pendekatan,

4
Sistem Psikologi Woodworth, yang memfokuskan pada pengaruh faktor-faktor kausal dan
motivasi terhadap perasaan dan tingkah laku
5
Ibid. Hlm. 52.

3
Strukturalisme menganalisis struktur pikiran, sedangkan
fungsionalisme menyoroti fungsi dari tingkah laku individu
pada lingkungan.
b. Segi yang ditanyakan,
Strukturalisme fokus pada pertanyaan Apa itu kesadaran?,
Fungsionalisme menanyakan Apa tujuan dari kesadaran dan
perilaku?
c. Segi Objektivitas,
Strukturalisme memfokuskan diri pada elemen kesadaran,
sedangkan fungsionalisme lebih menekankan perilaku.
Namun, keduanya menggunakan metode yang sama, yaitu
observasi. Bedanya observasi pada strukturalisme
mengarah pada introspeksi. Adapun pada fungsionalisme,
observasi ditujukan pada perilaku yang muncul.6
2. Metode Fungsionalisme
Aliran ini mempelajari fungsi dan tingkah laku atau proses mental,
bukan hanya mempelajari struktural. Metode yang dipakai oleh aliran
fungsionalisme dikenal sebagai metode observasi tingkah laku dan
instropeksi ..
a. Metode observasi tingkah laku terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:
i. Metode Fisiologis
Menguraikan tingkah laku dari sudut pandang anatomi dan
ilmu faal. Jadi, mempelajari perilaku yang dikaitkan dengan organ-
organ tubuh dan sistem sarafnya.
ii. Metode Variasi Kondisi
Tidak semua tingkah laku manusia dapat dijelaskan dengan
anatomi dan fisiologi, karena manusia mempunyai sudut
psikologis. Metode variasi kondisi inilah yang merupakan metode
eksperimen dari aliran fungsionalisme.

b. Metode Instrospeksi

6
(Irawan, 2015)

4
Stimulus berasal dari lingkungan secara alamiah, bisa pada
banyak bagian sekaligus sehingga jiwa menunjukkan fungsinya.
Metode ini terlalu bersifat subjektif sehingga sulit di sistematikan dan
sulit dikuantitatifkan.7

3. Tokoh dan Teori Fungsionalisme


a. William James
Filsuf kelahiran tahun 1842 – 1910 seprang filsuf asal
Amerika Serikat yang menjadi salah satu perintis aliran
pragmatisme.8 James juga salah satu perintis psikologi pendidikan.
Menempuh pendidikan di Universitas Harvard dan belajar psikolog
di Jerman dan Prancis. Ia mengajar di Harvard hingga tahun 1907.
Disiplin ilmiah yang diajarkan antara lain anatomi, fisiologi,
psikologi, dan filsafat. Ia mengajar menggunakan metode diskusi.9
James merupakan bapak psikologi fungsionalisme, James
muncul sebagai kritik terhadap aliran strukturalisme. Jika
strukturalisme menekankan pada fakta atau struktur kesadaran,
fungsionalisme lebih menekankan fungsi kesadaran. James
beralasan dengan mengetahui kesadaran, kita dapat mengetahui
pikiran dan perilaku manusia secara total dalam pola hubungannya
dengan lingkungan.10 Pemikirannya tersebut dilandasi
pemikirannya yang berkaitan dengan pragmatisme.11

b. John Dewey
Seorang Filsuf Asal Amerika, yang lahir di Burlington pada
tahun 1859 dan menempuh pendidikan di baltimore. Semasa
hidupnya, ia bekerja sebagai profesor di bidang filsafat dan
pendidikan di beberapa universitas. Dewey menghasilkan karya
tulis sebanyak 40 buku dan artikel yang sedikitnya berjumlah 700
7
(Lydia Sepvirna E P, 2009)
8
(Adinda S, 2017)
9
(Hidayah, Sejarah perkembangan psikologi pendidikan, 2017)
10
(Irawan, 2015)
11
(Alizamar, 2016)

5
artikel. Pengaruhnya yang terpenting adalah pemikiran untuk
menggunakan psikologi dalam kehidupan praktis. Di Amerika
Serikat, ia menjadi pendiri dari laboratorium psikologi pendidikan
pertama di Universitas Chicago dan juga yang kedua di Universitas
Columbia.12
John Dewey adalah salah satu bapak pendiri fungsionalisme
-psikologi yang hebat. Psikologi penting ini akan bertepatan dan
mulai bekerja sama dengan salah satu murid William James, James
Angell (yang sangat memperluas fungsionalisme di berbagai
bidang).
Dewey bekerja dan menganalisis dalam beberapa aspek
karyanya yang paling penting seperti busur refleks, sampai pada
kesimpulan bahwa visi strukturalis tradisional yang didasarkan
pada membaginya menjadi fragmen independen seperti sensasi, ide
dan tindakan tidak dapat menjelaskan fenomena tersebut, hanya
berguna sebagai deskripsi semata. Dari sudut pandang pragmatis
dan fungsional, John dewey menganggap perlunya memahami
lengkungan ini secara keseluruhan, lebih dari sekedar jumlah
sederhana dari bagian-bagiannya.
Dia menganjurkan pendekatan molar dan dinamis di mana
perilaku harus dipertimbangkan saat bekerja daripada membangun
partisi acak dan fakta bahwa itu berkembang dan berubah dari
waktu ke waktu. Jika Anda melihat semuanya, Anda dapat
mengamati efek biologis dan adaptif dari respons fisik. Dia juga
percaya bahwa, seperti pandangan James tentang fungsi respons
emosional, perilaku inilah yang memungkinkan untuk memberi
makna pada perasaan.

Dibawa ke dunia pendidikan, diusulkan bahwa jenis


pemisahan menjadi bagian yang berbeda merupakan penyebab
kegagalan akademik karena tidak memungkinkan untuk mewakili

12
(Hidayah, Psikologi Pendidikan, 2017)

6
keseluruhan yang mengintegrasikan semua informasi. Memori
sederhana tidak berguna atau tidak berguna karena tidak memiliki
makna yang memungkinkan kelangsungan hidup. Dia
menganjurkan untuk mengubah pendidikan yang merangsang
pemikiran dan eksplorasi, fleksibilitas dan aktivitas. Dia juga
mempromosikan inklusi.
Sebagian besar dari karirnya memiliki peran yang
berpengaruh dalam psikologi pendidikan dan psychopedagogy.
Bahkan, dia akan terus memberi saran kepada pemerintah negara-
negara seperti Cina dan Rusia.13

c. Hugo Munsterberg
Munsterberg lahir di Danzig Polandia, pada tanggal 1Juni
1863 dan meninggal pada tahun 1916 karena serangan stroke.
Munsterberg pernah belajar di bawahan arahan Wundt dan
mendapatkan gelar Ph. D. dalam bidang psikologi pada tahun 1885.
Ia pernah menjadi asisten Wundt tapi pada saat inilah Munsterberg
malah menunjukkan ketidaksepahamannya terhadap Wundt bahwa
melalui intropeksi, keinginan, itu bisa disadari .
Bagi Munsterberg keinginan itu bukanlah sesuatu yang bisa
dikenadalikan secara sadar, tapi keinginan itu merupakan produk
dari aktivitas tubuh sehingga tidak mungkin bisa dikendalikan.
Pada tahun 1889, Munsterberg dianggakat sebegai direktur
Hardvard Psychological Laboratory menggantikan William James
yang direkomendasikan oleh James sendiri. Awalnya ia sempat
ragu dengan kemungkinannya menerapkan psikologi namun,
karena terpengaruh oleh koleganya di Jerman yang terlebih dahulu
sudah mencoba, Munsterberg kemudian bisa dibilang sebagai
pionir dalam berbagai bidang psikologi terapan.
Dalam psikologi klinis dan psikoterapi, Munsterberg
berupaya mengatasi masalah-masalah kejiwaan, dan bahkan

13
(Garcia, 1992)

7
memberikan layanan gratis bagi penderita disfungsi seksual, fobia,
ataupun kecanduan obat-obatan dan alkohol. Dalam mengobati
klaiennya Munsterberg biasa menggunakn terapi sugesti, dan
sempat juga menggunakna terapi hipnotis. Dalam bidang forensik,
ia menginisiasi penelitian mengenai saksi persidangan.
Munsterbreg berpikir keras untuk bisa menuingkatkan
kinerja pegawai, dan menghilangkan faktor-aktor pengahambatnya.
Menurutnya, faktor kepribadian, kecerdasan, sikap dan juga
kelelahan merupakn faktor yang dapat berpengaruh terhadap
kinerja seorang pegawai.14

d. Granville Stanly Hall


Hall lahir pada tanggal 1 Februari 1844 di Massachusetts
Amerika, dan meninggal pada tahun 1924, di Worcester
Massachusetts. Awalnya, Hall kuliah dalam bidang ilmu filsafat,
dan sempat mengajar ilmu filsafat di Antioch Collage Ohio pada
tahun 1871. Disana Hall membaca sebuah bukunya Wundt,
Principle of Physiological Psychology, dan membuatnya kemudian
tertarik dengan ilmu psikologi. Gelar Doktor dalam bidang
psikologi, diperolehnya di Hadrvard Univercity pada tahun 1878.
Dan disinilah kemudian Hall berteman baik dengan James.
Hall sempat tertarik dan sempat pula menghadiri
ceramahnya Wundt tapi Hall justru lebih tertarik pada
pemikirannya James, bahkan Hall dianggap sebagai orang yang
paling mewarisi semangat fungsionalisme James. Dengan
reputasinya ini kemudian Hall diangkat oleh Daniel Gilman,
Presiden Johns Hopkin University menjadi seorang pengajar
filsafat disana pada tahun 1882. Sikap Hall yang menolak
pemikiran Wundt yang mekanisme dan matrealistis, dan ingin
menciptakan psikologi yang lebih ramah terhadap agama adalah
salah satu hal yang membuat Gilman tertarik dengan pribadi Hall.

14
Agus Abdul Rahman, SEJARAH PSIKOLOGI Dari Klasik Hngga Modern,2017. 141-143

8
Hall mendapatkan kesuksesan yang menetereng dalam
mengembangkan ilmu psikologi. Dan pada tahun 1887, Hall
mendirikan laboratorium psikologi pertama yang didirikan di
Amerika Serikat, dan beliau mendapatkan gelar kehormatan
profesor dan merupakan profesor pertama disana. Hall dianggap
sebagai orang kedua, setalah James, yang paling berpengaruh
terhadap perkembangan psikologi Amerika.
Psikologi yang dikembangkan Hall bukan semata psikologi
yang berbasis ilmu fisiologi seperti psikologinya Wundt ataupun
Titchenner. Greenwood menggambarkan psikologi Hall adalah
psikologi komparatif (psikologi yang didasari oleh teori evolusi),
psikologi eksperimen (psikologi yang didasari oleh fisiologi), dan
psikologi sejarah (psikologi yang mirip dengan volkerpsykology-
nya Wundt). Menurut Hall, evolusi juga berlaku pada aspek
psikologis manusia sehingga untuk memahami seorang individu
sebaiknya juga memahami sejarah spesies manusia.
Hall mempunyai teori yakni keyakinannya tersebut adalah
recapitulation theory, yaitu teori yang menjelaskan bahwa seorang
anak dalam perkembangannya merupakan ulangan dari sejarah
spesies manusia, dari masa negara tanpa aturan dan kasar (sama
dengan masa bayi) sampai dengan masa modern dengan peradaban
yang sangat tinggi (sama dengan masa dewasa). Pikiran-pikiran
Hall mengenai konversi agama, sublimasi, psikologi pendidikan,
psikologi anak, ataupun psikologi perkembangan. Penelitiannya
mengenai psikologi perkembangan antara lain terfokus pada masa
anak dan remaja.
Salah satu pemikiran Hall yang cukup mengagetkan seperti
tergambar pada bukunya Adolescense: Its Psychology and Its
Relations to phsiology, Anthropology, Sociology, Sex, Crime,
Relegion, and Education adalah penekanannya terhadap seks dan
pendidikan seks. Baginya seks adalah sesuatu yang sangat penting
bagi perkembangan anak ataupun remaja, bagi remaja putra

9
merupakan saatnya melakukan katarsis seksual, sedangakan bagi
remaja putri merupakan saatnya persiapan menjadi seorang ibu.15
e. James McKeen Cattell
Cattell dilahirkan pada tanggal 25 Mei 1860, dan
meninggal pada tanggal 20 Januari 1944. Cattell sangat berhasil
dalan mengembangkan psikologi di Columbia University. Ia
melahirkan beberapa murid sekelas Edward L. Thorndike dan
Robert S. Woodworth, ia juga pernah terpilih sebagai presiden
APA keempat dan bersama Baldwin menerbitkan Psychological
Review yang kemudian menjadi juranl terdepan yang ada dibawah
naungan APA.
Cattel mengatakan bahwa karena bukan ilmu fisika,
psikology akan sulit memperoleh kepastian dan keakuratan, kecuali
menggunakan eksprementasi dan pengukuran. Sebagai seorang
fungsionalis, bagi Cattell psikologi akan bermakna jiwa berguna
bagi kehidupan sehari-hari. Dan kemudian Cattell terkenal karena
upayanya mengaplikasikan psikologi dengan melakukan
pengukuran terhadap aspek-aspek psikologi (mental test) dan
dengan demikian diharapkan berguna bagi dunia pendidikan
ataupun dunia industri. Ia melakukan pengukuran terhadap
ketajaman penglihatan (visual acuity), ketajaman pendengaran
(auditory acuity), kekuatan pegangan, dan waktu reaksi. Namun
demikian Cattell tidak berhasil membuat mental test yang memiliki
predictive validity yang bagus. Kolerasi antara hasil pengukuran
Cattel dan nilai akadamik ternyata tidak signifikan.16

f. James Rowland Angell


James Rowland Angell adalah murid dari William James.
Pada tahun 1906 ia menjabat sebagai Presiden "American
Psychological Association".

15
Ibid.143-146
16
Ibid.147-148

10
Dalam papernya yang berjudul "The Province of Functional
Psychology" ia menyebutkan tiga macam pandangannya terhadap
fungsionalisme, yaitu:
1. Fungsionalisme adalah psikologi tentang mental operation
sebagai lawan dari psikologi tentang elemen-elemen mental.
2. Fungsionalisme adalah psikologi tentang kegunaan dasar dari
kesadaran, yang jiwa merupakan perantara antara kebutuhan-
kebutuhan organisme dan lingkungannya, khususnya dalam
keadaan emergency.
3. Fungsionalisme adalah psikofisik, yaitu psikologi tentang
keseluruhan organisme yang terdiri atas jiwa dan badan. Oleh
karena itu, ia menyangkut juga dengan hal-hal yang di balik
kesadaran, seperti kebiasaan, tingkah laku yang setengah disadari,
dan sebagainya.17

g. Harvey A. Carr
Harvey Carr adalah seorang mahasiswa jurusan Matematika
di Universitas DePaw di Indiana dan Universitas Colorado. Ia
mengubah minatnya pada psikologi karena dia menyukai
dosennya. Karena di Colorado tidak ada laboratorium psikologi,
Harvey Carr dikirim ke Universitas Chicago, yang mana mata
kuliah pertama psikologi eksperimental diajarkan oleh asisten
dosen yang masih muda, James Rowland Angell.
Pada tahun kedua, ia menjadi asisten laboratorium bersama
temannya John B. Watson yang juga menjadi salah satu pendiri
aliran pemikiran behavioris. Carr juga menjadi penerus Angell
sebagai dekan fakultas psikologi di Chicago.
Bagi Carr, penting bagi kita untuk mempertimbangkan dua
dari beberapa poin utama.

17
Sobur, Alex. Psikologi umum,2009.109

11
- Carr mendefinisikan pokok kajian psikologi sebagai aktifitas
mental, proses-proses seperti memori, persepsi, perasaan,
imajinasi, penilaian, dan kematian.
- Fungsi-fungsi aktifitas mental ini akan mendapatkan,
menguatkan, mempertahankan, mengorganisir, dan mengevaluasi
pengalaman dan menggunakan pengalaman-pengalaman ini untuk
menentukan tindakan seseorang. Carr menyebut bentuk tindakan
yang spesifik dimana aktifitas mental terjadi sebagai tingkah laku
adaptif atau adjustive
Carr menerima data dari metode-metode instrospektif
maupun eksperimental. Sama seperti Wundt, Carr yakin bahwa
penciptaan yang literer dan artistik dari sebuah budaya dapat
memberikan informasi mengenai aktifitas-aktifitas mental yang
menghasilkannya.
Aliran fungsionalisme Chicago mendorong terjadinya
pergeseran dari studi eksklusif terhadap pikiran atau kesadaran
subyektif menuju ke studi tingkah laku yang tampak nyata dan
obyektif. Fungsional membantu mendefinisikan kembali psikologi
Amerika sampai pada titik di mana pada akhirnya ia hanya akan
memfokuskan pada tingkah laku saja, dan sepenuhnya
menyingkirkan studi terhadap pikiran.18

4. Sumbangsih bagi Dunia Psikologi

a. Mengembangkan ruang lingkup psikologi dari segi kelompok


subyek(anak, binatang) maupun bidang kajian (psikologi abnormal,
psychological testing, psikologi terapan). Hal ini dimungkinkan
karena aliran fungsionalisme lebih terbuka kepada perbedaan
individual dan bidang aplikasi daripada strukturalisme. Salah satu
pelopor psychological testing adalah James McKeen Cattell,
mantan murid Wundt. Selanjutnya bidang psychological testing ini
menjadi salah satu bidang kajian penting dan paling populer dalam
psikologi. Memperkenalkan pentingnya perilaku nyata sebagai
18
Ibid.48-50

12
representasi dari aktivitas mental. Pandangan ini mempersiapkan
jalan bagi berkembangnya aliran baru, behaviorisme yang
berpegang pada perilaku nyata sebagai satu-satunya obyek
psikologi

b. Memperkenalkan konsep penyesuaian diri sebagai obyek


psikologi. Konsep adaptasi dan adjustmen ini menjadi konsep yang
sangat penting dan sentral bagi beberapa bidang studi psikologi
selanjutnya, seperti kesehatan mental dan psikologi abnormal.

5. Kritik terhadap Fungsionalisme

a. Kritik utama dari aliran strukturalisme adalah lebih pentingnya


isi/elemen mentaldaripada prosesnya. Pada masa dimana terjadi
persaingan ketat antara fungsionalismedan strukturalisme, kritik ini
cukup mendapat perhatian penting.

b. Kurang adanya fokus yang jelas dan terarah dalam aliran


fungsionalisme. Para tokoh tidak pernah terlalu jelas dan elaboratif
dalam mengungkapkan konsep-konsepnyadalam karya mereka.
Akibatnya aliran ini dianggap tidak terlalu utuh dan terintegrasi
dan berdampak pada posisinya yang kurang kuat sebagai sebuah
sistem.

c. Bersifat teleological, sesuatu ditentukan oleh tujuannya. Hal ini


menggambarkanorientasi pragmatisme yang seringkali dikritik
sebagai lebih berorientasi pada hasil dan tidak memperhatikan
proses.

d. Terlalu eklektik, mencampurkan berbagai ide dan konsep dari


beragam sumber sehingga terkesan kompromistis dan kehilangan
bentuk asli. Pada dasarnya,fungsionalisme memang tidak ingin
muncul sebagai sebuah aliran yang strict dan lebih memilih untuk
dapat lebih fleksibel dalam mencapai tujuan-tujuannya.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Psikologi Fungsional adalah psikologi cara kerja mental,


yang berbeda dengan struktualisme, yang merupakan psikologi
unsur-unsur mental. Fungsionalisme juga lahir atas kritikan
terhadap Strukturalisme yang menitik beratkan kepada struktur dari
pikiran, fungsionalisme memilih berpendapat bawa tujuan dari
perilaku lebih penting dari pada struktur dari pikiran.Artinya,
dalam memahami proses penyesuaian perilaku manusia terhadap
lingkungan, fungsionalisme lebih menekankan pada aksi daripada
gejala psikis, fungsionalisme juga lebih menaruh perhatian pada
fungsi mental daripada elemen-elemennya.Tokoh james sendiri
lebih menekan pada studi terhadap fungsi kesadaran. Dipengaruhi
oleh teori Evolusi Darwin dan filsafat pragmatism,james berupaya
membumikan psikologi dalam memecahkan masalah yang dialami
dalam kehidupan sehari hari.Pemikiran james kemudian diikuti
oleh banyak tokoh yang berafiliasi dengan perguruan tinggi yang
sudah ditempuh seperti William james di Harvard University,John
Dewey di Clark University,Granville Stanly Hall di John Hopkins
University,James McKeen Cattel di Columbia University,James
Rowland Angell di University of Chicago,Harvey A.Carr di
DeePaw University dan Colorado University.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rahman, Agus Abdul. 2019. Sejarah Psikologi Dari Klasik Hingga Modern.
Rajawali Pers, Depok

Sobur, Alex. 2009. Psikologi Umum. CV. Pustaka Setia Bandung

Schultz, Duane dan Schultz, Sydney Ellen. 2021. Fungsionalisme,


Perkembangan, dan Pendiriannya (Seri Sejarah P/sikologi Modern) . Nusa Media

Adinda S, A. J. (2017). Menelusuri pragmatisme: Pengantar pada Pemikiran


Pragmatisme dari Pierce hingga Habermas. Sleman: PT Kanisus.
Alizamar. (2016). Psikologi Persepsi dan Desain Informasi. Dalam Alizamar,
Sebuah kajian psikologi persepsi dan prinsip kognitif untuk kependidikan
dan desain informasi (hal. 7). Yogyakarta: Media Akademi.
DIane P. Schultz, S. E. (2021). Fungsionalisme, Perkembangan dan Pendirinya :
Seri Sejarah Psikologi Modern. Bandung: Nusa Media.
Garcia, L. M. (1992). Sejarah Psikologi. Madrid: Abad 21.
Hidayah, N. d. (2017). Psikologi Pendidikan. Psikologi Pendidikan, 18-19.
Hidayah, N. d. (2017). Sejarah perkembangan psikologi pendidikan. Dalam N. d.
Hidayah, Psikologi pendidikan (hal. 18-19). Malang: Universitas Negeri
Malang.
Irawan, E. N. (2015). Pemikiran Tokoh-Tokoh Psikologi; dari klasik sampai
modern. Yogyakarta: ircisoD.
KBBI Kemenbud. (2016). Fungsionalis. Diambil kembali dari KBBI Kemenbud:
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/fungsional
Lydia Sepvirna E P, M. S. (2009). Metode Fungsionalisme. Aliran
Fungsionalisme, 2-3.

15
16

Anda mungkin juga menyukai