MAKALAH - Sejarah - Psi-Iain Kediri
MAKALAH - Sejarah - Psi-Iain Kediri
MAKALAH - Sejarah - Psi-Iain Kediri
ALIRAN FUNGSIONALISME
Disusun Oleh :
● Abdallah Najih Fasya (22104185)
● Afifah (22104169)
● Zuhara Qurrah ‘Aini MZ. (22104207)
● Muhammad Abim Aditiansyah (22104206)
● Laila Alfina Najma (22104198)
● Lailatul Maghfiroh (22104200)
I
Kata Pengantar
Penulis
I
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................................................I
Daftar Isi............................................................................................................................................II
BAB I.................................................................................................................................................1
1. Latar Belakang......................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah?...............................................................................................................1
3. Tujuan Pembahasan...............................................................................................................1
Bab II..................................................................................................................................................2
1. Pengertian Fungsionalisme...................................................................................................2
2. Metode Fungsionalisme........................................................................................................4
3. Tokoh dan Teori Fungsionalisme..........................................................................................5
a. William James...................................................................................................................5
b. John Dewey.......................................................................................................................5
c. Hugo Munsterberg............................................................................................................7
d. Granville Stanly Hall........................................................................................................8
e. James McKeen Cattell....................................................................................................10
f. James Rowland Angell.........................................................................................................10
g. Harvey A. Carr..................................................................................................................11
4. Sumbangsih bagi Dunia Psikologi......................................................................................12
5. Kritik terhadap Fungsionalisme..........................................................................................13
BAB III.............................................................................................................................................14
A. Kesimpulan..........................................................................................................................14
II
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah?
a. Apa Itu Aliran Fungsionalisme?
b. Siapakah pemikir Aliran Fungsionalisme?
c. Apa saja teori dalam Aliran Fungsionalisme?
3. Tujuan Pembahasan
a. Mengetahui dan mempelajari Aliran Fungsionalisme.
b. Mengetahui dan meneladani para pemikir Aliran Fungsionalisme.
c. Mengetahui berbagai teori dalam Aliran Fungsionalisme.
1
Bab II
Pembahasan
1. Pengertian Fungsionalisme
Kaitan fungsionalisme dan cara kerja merupakan kesatuan yang padu jika
kita melihat pengertian dari kedua sumber diatas.
2
Sejauh ini pengertian psikologi fungsionalisme tidak memiliki
bentuk tunggal, banyak yang mengemukakan teori mengenai psikologi
fungsionalis, salah satunya Robert Woodworth di Universitas
Columbia. Robert Woodworth memasukan Psikologi dinamis 4
kedalam Fungsionalisme dengan mengelaborasi ajaran Dewey dan
William James5. Menurutnya psikologi harus mempertimbangkan
organisme sebagai tersisip di antara stimulus dan respon. Oleh sebab
itu Woodworth mengusulkan, pokok kajian psikologi seharusnya
adalah kesadaran dan tingkah laku. (Posisi ini diadopsi oleh psikologi
humanistik dan teoris pembelajaran sosial.).
a. Segi pendekatan,
4
Sistem Psikologi Woodworth, yang memfokuskan pada pengaruh faktor-faktor kausal dan
motivasi terhadap perasaan dan tingkah laku
5
Ibid. Hlm. 52.
3
Strukturalisme menganalisis struktur pikiran, sedangkan
fungsionalisme menyoroti fungsi dari tingkah laku individu
pada lingkungan.
b. Segi yang ditanyakan,
Strukturalisme fokus pada pertanyaan Apa itu kesadaran?,
Fungsionalisme menanyakan Apa tujuan dari kesadaran dan
perilaku?
c. Segi Objektivitas,
Strukturalisme memfokuskan diri pada elemen kesadaran,
sedangkan fungsionalisme lebih menekankan perilaku.
Namun, keduanya menggunakan metode yang sama, yaitu
observasi. Bedanya observasi pada strukturalisme
mengarah pada introspeksi. Adapun pada fungsionalisme,
observasi ditujukan pada perilaku yang muncul.6
2. Metode Fungsionalisme
Aliran ini mempelajari fungsi dan tingkah laku atau proses mental,
bukan hanya mempelajari struktural. Metode yang dipakai oleh aliran
fungsionalisme dikenal sebagai metode observasi tingkah laku dan
instropeksi ..
a. Metode observasi tingkah laku terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:
i. Metode Fisiologis
Menguraikan tingkah laku dari sudut pandang anatomi dan
ilmu faal. Jadi, mempelajari perilaku yang dikaitkan dengan organ-
organ tubuh dan sistem sarafnya.
ii. Metode Variasi Kondisi
Tidak semua tingkah laku manusia dapat dijelaskan dengan
anatomi dan fisiologi, karena manusia mempunyai sudut
psikologis. Metode variasi kondisi inilah yang merupakan metode
eksperimen dari aliran fungsionalisme.
b. Metode Instrospeksi
6
(Irawan, 2015)
4
Stimulus berasal dari lingkungan secara alamiah, bisa pada
banyak bagian sekaligus sehingga jiwa menunjukkan fungsinya.
Metode ini terlalu bersifat subjektif sehingga sulit di sistematikan dan
sulit dikuantitatifkan.7
b. John Dewey
Seorang Filsuf Asal Amerika, yang lahir di Burlington pada
tahun 1859 dan menempuh pendidikan di baltimore. Semasa
hidupnya, ia bekerja sebagai profesor di bidang filsafat dan
pendidikan di beberapa universitas. Dewey menghasilkan karya
tulis sebanyak 40 buku dan artikel yang sedikitnya berjumlah 700
7
(Lydia Sepvirna E P, 2009)
8
(Adinda S, 2017)
9
(Hidayah, Sejarah perkembangan psikologi pendidikan, 2017)
10
(Irawan, 2015)
11
(Alizamar, 2016)
5
artikel. Pengaruhnya yang terpenting adalah pemikiran untuk
menggunakan psikologi dalam kehidupan praktis. Di Amerika
Serikat, ia menjadi pendiri dari laboratorium psikologi pendidikan
pertama di Universitas Chicago dan juga yang kedua di Universitas
Columbia.12
John Dewey adalah salah satu bapak pendiri fungsionalisme
-psikologi yang hebat. Psikologi penting ini akan bertepatan dan
mulai bekerja sama dengan salah satu murid William James, James
Angell (yang sangat memperluas fungsionalisme di berbagai
bidang).
Dewey bekerja dan menganalisis dalam beberapa aspek
karyanya yang paling penting seperti busur refleks, sampai pada
kesimpulan bahwa visi strukturalis tradisional yang didasarkan
pada membaginya menjadi fragmen independen seperti sensasi, ide
dan tindakan tidak dapat menjelaskan fenomena tersebut, hanya
berguna sebagai deskripsi semata. Dari sudut pandang pragmatis
dan fungsional, John dewey menganggap perlunya memahami
lengkungan ini secara keseluruhan, lebih dari sekedar jumlah
sederhana dari bagian-bagiannya.
Dia menganjurkan pendekatan molar dan dinamis di mana
perilaku harus dipertimbangkan saat bekerja daripada membangun
partisi acak dan fakta bahwa itu berkembang dan berubah dari
waktu ke waktu. Jika Anda melihat semuanya, Anda dapat
mengamati efek biologis dan adaptif dari respons fisik. Dia juga
percaya bahwa, seperti pandangan James tentang fungsi respons
emosional, perilaku inilah yang memungkinkan untuk memberi
makna pada perasaan.
12
(Hidayah, Psikologi Pendidikan, 2017)
6
keseluruhan yang mengintegrasikan semua informasi. Memori
sederhana tidak berguna atau tidak berguna karena tidak memiliki
makna yang memungkinkan kelangsungan hidup. Dia
menganjurkan untuk mengubah pendidikan yang merangsang
pemikiran dan eksplorasi, fleksibilitas dan aktivitas. Dia juga
mempromosikan inklusi.
Sebagian besar dari karirnya memiliki peran yang
berpengaruh dalam psikologi pendidikan dan psychopedagogy.
Bahkan, dia akan terus memberi saran kepada pemerintah negara-
negara seperti Cina dan Rusia.13
c. Hugo Munsterberg
Munsterberg lahir di Danzig Polandia, pada tanggal 1Juni
1863 dan meninggal pada tahun 1916 karena serangan stroke.
Munsterberg pernah belajar di bawahan arahan Wundt dan
mendapatkan gelar Ph. D. dalam bidang psikologi pada tahun 1885.
Ia pernah menjadi asisten Wundt tapi pada saat inilah Munsterberg
malah menunjukkan ketidaksepahamannya terhadap Wundt bahwa
melalui intropeksi, keinginan, itu bisa disadari .
Bagi Munsterberg keinginan itu bukanlah sesuatu yang bisa
dikenadalikan secara sadar, tapi keinginan itu merupakan produk
dari aktivitas tubuh sehingga tidak mungkin bisa dikendalikan.
Pada tahun 1889, Munsterberg dianggakat sebegai direktur
Hardvard Psychological Laboratory menggantikan William James
yang direkomendasikan oleh James sendiri. Awalnya ia sempat
ragu dengan kemungkinannya menerapkan psikologi namun,
karena terpengaruh oleh koleganya di Jerman yang terlebih dahulu
sudah mencoba, Munsterberg kemudian bisa dibilang sebagai
pionir dalam berbagai bidang psikologi terapan.
Dalam psikologi klinis dan psikoterapi, Munsterberg
berupaya mengatasi masalah-masalah kejiwaan, dan bahkan
13
(Garcia, 1992)
7
memberikan layanan gratis bagi penderita disfungsi seksual, fobia,
ataupun kecanduan obat-obatan dan alkohol. Dalam mengobati
klaiennya Munsterberg biasa menggunakn terapi sugesti, dan
sempat juga menggunakna terapi hipnotis. Dalam bidang forensik,
ia menginisiasi penelitian mengenai saksi persidangan.
Munsterbreg berpikir keras untuk bisa menuingkatkan
kinerja pegawai, dan menghilangkan faktor-aktor pengahambatnya.
Menurutnya, faktor kepribadian, kecerdasan, sikap dan juga
kelelahan merupakn faktor yang dapat berpengaruh terhadap
kinerja seorang pegawai.14
14
Agus Abdul Rahman, SEJARAH PSIKOLOGI Dari Klasik Hngga Modern,2017. 141-143
8
Hall mendapatkan kesuksesan yang menetereng dalam
mengembangkan ilmu psikologi. Dan pada tahun 1887, Hall
mendirikan laboratorium psikologi pertama yang didirikan di
Amerika Serikat, dan beliau mendapatkan gelar kehormatan
profesor dan merupakan profesor pertama disana. Hall dianggap
sebagai orang kedua, setalah James, yang paling berpengaruh
terhadap perkembangan psikologi Amerika.
Psikologi yang dikembangkan Hall bukan semata psikologi
yang berbasis ilmu fisiologi seperti psikologinya Wundt ataupun
Titchenner. Greenwood menggambarkan psikologi Hall adalah
psikologi komparatif (psikologi yang didasari oleh teori evolusi),
psikologi eksperimen (psikologi yang didasari oleh fisiologi), dan
psikologi sejarah (psikologi yang mirip dengan volkerpsykology-
nya Wundt). Menurut Hall, evolusi juga berlaku pada aspek
psikologis manusia sehingga untuk memahami seorang individu
sebaiknya juga memahami sejarah spesies manusia.
Hall mempunyai teori yakni keyakinannya tersebut adalah
recapitulation theory, yaitu teori yang menjelaskan bahwa seorang
anak dalam perkembangannya merupakan ulangan dari sejarah
spesies manusia, dari masa negara tanpa aturan dan kasar (sama
dengan masa bayi) sampai dengan masa modern dengan peradaban
yang sangat tinggi (sama dengan masa dewasa). Pikiran-pikiran
Hall mengenai konversi agama, sublimasi, psikologi pendidikan,
psikologi anak, ataupun psikologi perkembangan. Penelitiannya
mengenai psikologi perkembangan antara lain terfokus pada masa
anak dan remaja.
Salah satu pemikiran Hall yang cukup mengagetkan seperti
tergambar pada bukunya Adolescense: Its Psychology and Its
Relations to phsiology, Anthropology, Sociology, Sex, Crime,
Relegion, and Education adalah penekanannya terhadap seks dan
pendidikan seks. Baginya seks adalah sesuatu yang sangat penting
bagi perkembangan anak ataupun remaja, bagi remaja putra
9
merupakan saatnya melakukan katarsis seksual, sedangakan bagi
remaja putri merupakan saatnya persiapan menjadi seorang ibu.15
e. James McKeen Cattell
Cattell dilahirkan pada tanggal 25 Mei 1860, dan
meninggal pada tanggal 20 Januari 1944. Cattell sangat berhasil
dalan mengembangkan psikologi di Columbia University. Ia
melahirkan beberapa murid sekelas Edward L. Thorndike dan
Robert S. Woodworth, ia juga pernah terpilih sebagai presiden
APA keempat dan bersama Baldwin menerbitkan Psychological
Review yang kemudian menjadi juranl terdepan yang ada dibawah
naungan APA.
Cattel mengatakan bahwa karena bukan ilmu fisika,
psikology akan sulit memperoleh kepastian dan keakuratan, kecuali
menggunakan eksprementasi dan pengukuran. Sebagai seorang
fungsionalis, bagi Cattell psikologi akan bermakna jiwa berguna
bagi kehidupan sehari-hari. Dan kemudian Cattell terkenal karena
upayanya mengaplikasikan psikologi dengan melakukan
pengukuran terhadap aspek-aspek psikologi (mental test) dan
dengan demikian diharapkan berguna bagi dunia pendidikan
ataupun dunia industri. Ia melakukan pengukuran terhadap
ketajaman penglihatan (visual acuity), ketajaman pendengaran
(auditory acuity), kekuatan pegangan, dan waktu reaksi. Namun
demikian Cattell tidak berhasil membuat mental test yang memiliki
predictive validity yang bagus. Kolerasi antara hasil pengukuran
Cattel dan nilai akadamik ternyata tidak signifikan.16
15
Ibid.143-146
16
Ibid.147-148
10
Dalam papernya yang berjudul "The Province of Functional
Psychology" ia menyebutkan tiga macam pandangannya terhadap
fungsionalisme, yaitu:
1. Fungsionalisme adalah psikologi tentang mental operation
sebagai lawan dari psikologi tentang elemen-elemen mental.
2. Fungsionalisme adalah psikologi tentang kegunaan dasar dari
kesadaran, yang jiwa merupakan perantara antara kebutuhan-
kebutuhan organisme dan lingkungannya, khususnya dalam
keadaan emergency.
3. Fungsionalisme adalah psikofisik, yaitu psikologi tentang
keseluruhan organisme yang terdiri atas jiwa dan badan. Oleh
karena itu, ia menyangkut juga dengan hal-hal yang di balik
kesadaran, seperti kebiasaan, tingkah laku yang setengah disadari,
dan sebagainya.17
g. Harvey A. Carr
Harvey Carr adalah seorang mahasiswa jurusan Matematika
di Universitas DePaw di Indiana dan Universitas Colorado. Ia
mengubah minatnya pada psikologi karena dia menyukai
dosennya. Karena di Colorado tidak ada laboratorium psikologi,
Harvey Carr dikirim ke Universitas Chicago, yang mana mata
kuliah pertama psikologi eksperimental diajarkan oleh asisten
dosen yang masih muda, James Rowland Angell.
Pada tahun kedua, ia menjadi asisten laboratorium bersama
temannya John B. Watson yang juga menjadi salah satu pendiri
aliran pemikiran behavioris. Carr juga menjadi penerus Angell
sebagai dekan fakultas psikologi di Chicago.
Bagi Carr, penting bagi kita untuk mempertimbangkan dua
dari beberapa poin utama.
17
Sobur, Alex. Psikologi umum,2009.109
11
- Carr mendefinisikan pokok kajian psikologi sebagai aktifitas
mental, proses-proses seperti memori, persepsi, perasaan,
imajinasi, penilaian, dan kematian.
- Fungsi-fungsi aktifitas mental ini akan mendapatkan,
menguatkan, mempertahankan, mengorganisir, dan mengevaluasi
pengalaman dan menggunakan pengalaman-pengalaman ini untuk
menentukan tindakan seseorang. Carr menyebut bentuk tindakan
yang spesifik dimana aktifitas mental terjadi sebagai tingkah laku
adaptif atau adjustive
Carr menerima data dari metode-metode instrospektif
maupun eksperimental. Sama seperti Wundt, Carr yakin bahwa
penciptaan yang literer dan artistik dari sebuah budaya dapat
memberikan informasi mengenai aktifitas-aktifitas mental yang
menghasilkannya.
Aliran fungsionalisme Chicago mendorong terjadinya
pergeseran dari studi eksklusif terhadap pikiran atau kesadaran
subyektif menuju ke studi tingkah laku yang tampak nyata dan
obyektif. Fungsional membantu mendefinisikan kembali psikologi
Amerika sampai pada titik di mana pada akhirnya ia hanya akan
memfokuskan pada tingkah laku saja, dan sepenuhnya
menyingkirkan studi terhadap pikiran.18
12
representasi dari aktivitas mental. Pandangan ini mempersiapkan
jalan bagi berkembangnya aliran baru, behaviorisme yang
berpegang pada perilaku nyata sebagai satu-satunya obyek
psikologi
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Rahman, Agus Abdul. 2019. Sejarah Psikologi Dari Klasik Hingga Modern.
Rajawali Pers, Depok
15
16