Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Analisa Beban Kerja Di Rsud Cibabat

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN INSTITUSI

ANALISA BEBAN KERJA


DI RSUD CIBABAT

OLEH:

MIKA ERLANITA SAMOSIR PO.71.31.2.19.004


YULISTIA AVTINA PO.71.31.2.19.012

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................4
A. Pengertian Analisis Beban Kerja...................................................................4
B. Metode Analisis Beban Kerja........................................................................
C. Jenis-jenis Analisis Beban Kerja....................................................................
D. Peran Analisis Beban Kerja...........................................................................
E. Tipe-tipe Analisis Beban Kerja......................................................................
F. Faktor-faktor Analisis Beban Kerja...............................................................
G. Manfaat Analisis Beban Kerja.......................................................................
H. Sistem Perhitungan Beban Kerja...................................................................
I. Cara Mengitung Analisis Beban Kerja..........................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang
yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu
tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan
berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang
tepat dilimpahkan kepada seorang petugas.
Tujuan analisis beban kerja adalah untuk memperoleh seberapa besar beban
kerja relative dari seseorang tenaga kerja, suatu jabatan (pekerjaan), suatu unit kerja
(seksi, bagian, divisi, cabang, wilayah), bahkan suatu organisasi/perusahaan secara
keseluruhan (Kurnia,2008) (Ridha et al., 2013). Dengan cara membagi isi pekerjaan
yang mesti diselesaikan oleh hasil kerja rata-rata satu orang, maka akan memperoleh
waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan pekerjaan tersebut. Atau akan
memperoleh jumlah pega
Menurut Menpan (1997) Pengertian beban kerja adalah sekumpulan atau
sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang
jabatan dalam jangka waktu tertentuwai yang dibutuhkan melalui jumlah jam kerja
setiap pegawai tersebut.
Pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu teknik untuk mendapatkan
informasi tentang efisiensi dan efektivitas kerja suatu unit organisasi, atau
pemegang jabatan yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan teknik
analisis jabatan, teknik analisis beban kerja atau Teknik manajemen lainnya. Lebih
lanjut dikemukakan pula, bahwa pengukuran beban kerja merupakan salah satu
teknik manajemen untuk mendapatkan informasi jabatan, melalui proses penelitian
dan pengkajian yang dilakukan secara analisis. Informasi jabatan tersebut
dimaksudkan agar dapat digunakan sebagai alat untuk menyempurnakan aparatur
baik di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia.
Metode beban kerja adalah teknik yang paling akurat dalam peramalan
kebutuhan tenaga kerja untuk jangka pendek (short-term). Peramalan jangka pendek
ini untuk waktu satu tahun dan selama-lamanya dua tahun.
Dengan cara membagi isi pekerjaan yang mesti diselesaikan oleh hasil kerja
rata-rata satu orang, maka akan memperoleh waktu yang dibutuhkan untuk
merampungkan pekerjaan tersebut. Atau akan memperoleh jumlah pegawai yang
dibutuhkan melalui jumlah jam kerja setiap pegawai tersebut.
Dalam manajemen kepegawaian, kegiatan penerimaaan dan penempatan
pegawai mutlak harus dilakukan didalam satu unit organisasi, baik organisasi
pemerintah maupun swasta. Kegiatan manajemen kepegawaian adalah kegiatan
untuk mendapatkan landasan guna penerimaan dan penempatan pegawai yang pada
awalnya dilakukan terlebih dahulu melalui analisis jabatan (job analysis), yang
berarti suatu kegiatan untuk memberikan gambaran tentang syarat-syarat jabatan
(job specification) yang diperlukan bagi setiap pegawai yang akan diterima dalam
menduduki suatu jabatan didalam suatu organisasi.
Perencanaan kebutuhan pegawai suatu instansi mutlak diperlukan dalam rangka
memenuhi kebutuhan pegawai yang tepat baik jumlah dan waktu, maupun kualitas.
Melalui studi analisis beban kerja yang dilakukan akan dapat memberikan gambaran
pegawai yang dibutuhkan baik kuantitatif maupun kualitatif yang dirinci menurut
jabatan dan unit kerja.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang rumusan masalah tersebut maka dapat dirumuskan
permasalahan yang akan diangkat pada penelitian ini antara lain sebagai
berikut :
“Bagaimana nilai beban kerja masing-masing setiap operator di RSUD
CIBABAT KOTA CIMAHI ?”
C. Tujuan
Untuk memilih jumlah karyawan yang diperlukan untuk menanggulangi suatu
pekerjaan dan memilih jumlah karyawan dalam beban kerja yang bisa diluapkan
kepada seorang karyawan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Beban Kerja

Analisis Beban Kerja ialah prosedur untuk memastikan jumlah jam kerja
tiap individu yang diperlukan untuk menjalani suatu pekerjaan dalam jangak
periode yang spesifik. Analisis beban kerja adalah untuk menyediakan instrumen
dalam proses penataan kelembagaan/SDM Sekretariat Daerah, melakukan
penilaian beban kerja Unit Kerja, yang hasilnya akan dipergunakan sebagai
bahan (input) bagi proses perencanaan penataan/penyempurnaan struktur
organisasi dan kepegawaian Sekretariat Daerah.

Beban kerja (workload) merupakan suatu perbedaan antara kapasitas atau


kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Mengingat
kerja manusia bersifat mental dan fisik, maka masing-masing mempunyai
tingkat pembebanan yang berbeda-beda.

Kesesuaian beban kerja yang diatur oleh perusahaan terhadap kondisi


pekerja perlu diperhatikan. Beban kerja yang berlebih dapat menimbulkan
suasana kerja yang kurang nyaman bagi pekerja karena dapat memicu timbulnya
stres kerja yang lebih cepat. Sebaliknya kekurangan beban kerja dapat
menimbulkan kerugian bagi organisasi.

B. Metode Analisis Beban Kerja

Dalam rangka mendapatkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan


ini dilakukan dengan 3 pendekatan yaitu :

1. Pendekatan Organisasi
Organisasi dipahami sebagai wadah dan sistem kerja sama dari
jabatan-jabatan. Melalui pendekatan organisasi sebagai informasi, akan
diperoleh informasi tentang : nama jabatan, struktur organisasi, tugas
pokok, fungsi dan tanggung jawab, kondisi kerja, tolok ukur tiap
pekerjaan, proses pekerjaan, hubungan kerja, serta persyaratan-
persyaratan seperti : fisik, mental, pendidikan, ketrampilan, kemampuan,
dan pengalaman.
Berdasarkan pendekatan organisasi ini dapat dibuatkan prosedur
kerja dalam pelaksanaan kerja yang menggambarkan kerja sama dan
koordinasi yang baik. Kegiatan dan hubungan antar unit organisasi perlu
dibuatkan secara tertulis, sehingga setiap pegawai tahu akan tugasnya
bagaimana cara melakukannya serta dengan siapa pegawai itu harus
mengadakan hubungan kerja.
Selanjutnya tugas dan fungsi setiap satuan kerja dihitung beban
tugasnya. Hambatannya karena belum adanya ukuran beban tugas, hal ini
perlu kesepakatan tiap satuan kerja yang sejenis. Dengan demikian
ukuran beban tidak hanya satu, tetapi bisa dua, tiga atau lebih.
2. Pendekatan analisis jabatan
Jabatan yang dimaksud tidak terbatas pada jabatan struktural dan
fungsional, akan tetapi lebih diarahkan pada jabatan-jabatan non
struktural yang bersifat umum dan bersifat teknis (ingat kriteria jabatan
baik aspek material maupun formal). Melalui pendekatan ini dapat
diperoleh berbagai jenis informasi jabatan yang meliputi identitas
jabatan, hasil kerja, dan beban kerja serta rincian tugas. Selanjutnya
informasi hasil kerja dan rincian tugas dimanfaatkan sebagai bahan
pengkajian beban kerja.
Beban kerja organisasi sesuai prinsip organisasi akan terbagi
habis pada sub unit-sub unit dan sub unit terbagi habis dalam jabatan-
jabatan. Melalui pendekatan analisis jabatan ini akan diperoleh suatu
landasan untuk penerimaan, penempatan dan penentuan jumlah kualitas
pegawai yang dibutuhkan dalam periode waktu tertentu antara lain :
 Sebagai landasan untuk melakukan mutase.
 Sebagai landasan untuk melakukan promosi.
 Sebagai landasan untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan
(Diklat)
 Sebagai landasan untuk melakukan kompensasi
 Sebagai landasan untuk melaksanakan syarat-syarat lingkungan
kerja
 Sebagai landasan untuk pemenuhan kebutuhan peralatan atau
prasarana dan sarana kerja
3. Pendekatan Administratif
Melalui pendekatan ini akan diperoleh berbagai informasi yang
mencakup berbagai kebijakan dalam organisasi maupun yang erat
kaitannya dengan sistem administrasi kepegawaian.
C. Jenis-jenis Beban Kerja

Adapun dua jenis beban kerja yaitu beban kerja fisik dan beban kerja
mental. Beban kerja yang ditimbulkan dari aktivitas mental antara lain
disebabkan oleh :

1. Keharusan tetap dalam kewaspadaan tinggi dalam waktu yang lama.


2. Kebutuhan untuk mengambil keputusan yang melibatkan tanggung
jawab besar.
3. Menurunnya konsentrasi akibat aktivitas yang monoton.
4. Kurangnya kontak dengan orang lain, terutama tempat kerja yang
terisolasi (lepas pantai, perkebunan).
D. Peran Analisis Beban Kerja
Berikut ini adalah beberapa peran analisis beban kerja yaitu:
1. Dalam Perekrutan dan Seleksi Karyawan
2. Dalam Perancangan Karir
3. Dalam Pengembangan Karyawan
4. Dalam Perancangan Indikator Kinerja Utama
5. Dalam Perancangan Sistem Kompensasi dan Benefit Karyawan
6. Dalam Penentuan Kestabilan Keuangan Perusahaan terkait dengan
beban gaji.

Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan kemampuan untuk menentukan


hasil kerja utama karyawan/unit kerja, perhitungan waktu efektif,
perhitungan waktu kerja normal, perhitungan beban kerja sesuai dengan
jabatan yang dipegang, dan pengalokasian tenaga kerja yang optimum
sehingga tepat daya dan tepat guna sesuai dengan tujuan perusahaan.

E. Tipe-tipe Analisis Beban Kerja


Berikut ini adalah beberapa tipe-tipe analisis beban kerja yaitu :
1. Analisis Numerik
Menghitung jumlah output (produk/jasa) yang dihasilkan pada waktu
tertentu (cycle time). Banyak perusahaan menggunakan tipe analisis beban
kerja seperti ini untuk jenis pekerja operator produksi di shop floor dengan
sangat spesifik (jumlah langkah dan menit yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu proses pekerjaan) dengan perhitungan time motion
study.
2. Analisis Proses
Dalam analisis proses dengan menentukan langkah-langkah apa saja
dalam pengerjaan suatu tugas untuk menghasilkan output terukur.
Identifikasi hal- hal dibawah ini :
1. Output yang dibuat dan diukur
2. Titik awal dari tugas
3. Langkah – langkah yang khas dalam tugas
4. Titik akhir dari tugas.
Identifikasi melalui analisis proses ini akan menuntut anda
memahami faktor-faktor apa saja yang akan mempengaruhi kinerja dan
mempertanyakan mengapa tindakan tertentu yang diambil. Analisis Proses
juga menyediakan informasi apakah perlu kita mendisain ulang proses kerja
atau melakukan down sizing terhadap jumlah SDM yang ada saat ini.
F. Faktor-faktor Analisis Beban Kerja
Berikut ini adalah beberapa faktor pengaruh analisis beban kerja yaitu :
a) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang memiliki pengaruh dari luar
tubuh pekerja. Berikut ini merupakan contoh faktor eksternal adalah task
(tugas itu sendiri), organisasi dan lingkungan kerja. Ketiga aspek ini disebut
stressor dalam fatique management.
1. Tugas
Tugas dapat berupa fisik: stasiun kerja, sikap kerja, beban yang
diangkut, peralatan, dan sarana informasi (visual management). Tugas dapat
berupa mental: tingkat kesulitan pekerjaan, tanggung jawab terhadap
pekerjaan.
2. Organisasi
Organisasi disini contohnya berupa lama waktu kerja, waktu istirahat,
kerja bergilir, kerja malam, model struktur organisasi, sistem pelimpahan
tugas dan wewenang, jenjang karir.
3. Lingkungan Kerja
 Lingkungan kerja fisik: Intensitas penerangan, kebisingan,
temperatur ruangan, getaran.
 Lingkungan kerja kimia: Debu, Gas – gas pencemar udara,
Uap logam.
 Lingkungan kerja biologis: Bakteri, virus, jamur, binatang.
 Lingkungan kerja psikososial: pemilihan dan penempatan
tenaga kerja, hubungan pekerja dengan pekerja, atasan dan
bawahan.
b) Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh
pekerja itu sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja
eksternal. Reaksi tubuh tersebut dikenal sebagai strain. Berat
ringannya strain dapat dinilai secara subjektif dan objektif. Penilaian
secara subjektif berkaitan erat dengan harapan, keinginan dan
kepuasaan yang dapat diukur dengan Indeks Employee Engagement
(IEE). Penilaian secara objektif dinilai melalui perubahan fisiologis.
Faktor internal meliputi faktor somatis dan faktor psikis (motivasi,
persepsi, kepercayaan, kepuasan, keinginan).
G. Manfaat Analisis Beban Kerja
Berikut ini adalah beberapa manfaat analisis beban kerja yaitu :
1. Memahami Peran Analisis Beban Kerja pada departemen/divisi kerja
suatu perusahaan.
2. Memahami perhitungan jam efektif dan perhitungan waktu standar
dalam sistem manajemen kualitas agar tercapai kondisi yang
optimum.
3. Menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan dengan optimum
agar terhindar dari 12 Jenis Pemborosan dalam Sistem Manajemen
Kualitas.
4. Menghitung kebutuhan kalori pekerja dalam melakukan aktifitas
pekerjaan dalam sistem kesehatan dan keselamatan kerja pekerja agar
terhindar dari penyakit terkait kerja atau penyakit akibat kerja yang
harus dilaporkan kepada disnaker setempat.
H. Sistem Perhitungan Beban Kerja
Analisis beban kerja dilaksanakan dengan cara menyamakan beban
kerja dengan asas waktu dan kapasitas kerja. Tujuan beban kerja dijelaskan
menurut strategi kerja ataupun tujuan yang harus diperoleh oleh tiap
kedudukan. Berikut ini terdapat 2 sistem perhitungan dari beban kerja, yakni
sebagai berikut :
1. Pengukuran Kerja untuk Beban Kerja Visioner
Berikut ini terdapat beberapa pengukuran kerja untuk beban kerja
visioner, antara lain:
1. Hamparan atau penjelasan tugas kedudukan
2. Saluran setiap tugas dalam dasar tugas Jumlah periode yang
diperlukan setiap tugas
3. Periode penuntasan tugas sebagai multiplikasi beban kerja dengan
asa waktu
4. Periode kerja yang efisien
2. Pengukuran Kerja untuk Beban Kerja Visibel
Berikut ini terdapat beberapa pengukuran kerja untuk beban kerja visibel,
antara lain :
1. Penjelasan tugas kedudukan
2. Dasar hasil kerja
3. Jumlah periode yang diperlukan setiap tugas
4. Tujuan periode kerja dalam dasar waktu
5. Kapasitas kerja ialah multiplikasi beban kerja dengan asas waktu
6. Periode kerja yang efisien
I. Cara Menghitung Analisis Beban Kerja
Sebelum menghitung analisis beban kerja, perusahaan harus mengetahui
jam kerja efektif dari setiap karyawan. Hal ini sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 175/PMK.01/2016 yang di
dalamnya menjelaskan bahwa jam kerja efektif dari setiap pekerja setiap
harinya adalah adalah 6 jam 25 menit (6,416 jam).
Jumlah jam efektif ini diperoleh dengan cara mengurangi waktu yang
digunakan untuk kebutuhan karyawan lain, seperti istirahat makan dan waktu
ke kamar mandi.
Setelah itu, perusahaan harus menghitung isi kerja karyawan. Untuk
melakukannya, pihak perusahaan bisa mengelola setiap data yang diperoleh
dari unit pelaksana dengan menggunakan rumus berikut ini:

Isi Kerja = Beban Kerja X Waktu.

Bila sudah menghitung isi kerja, maka bisa dilanjutkan dengan


menjumlahkannya agar bisa memperoleh isi kerja jabatan dan juga isi kerja
unit dengan satuan orang jam atau yang biasa disebut dengan OJ.
Terdapat setidaknya empat waktu kerja yang dinilai efektif, yakni
perhari, perminggu, perbulan atau pertahun. Perhitungan waktu dari keempat
waktu kerja efektif tersebut adalah sebagai berikut :
Per hari = 1 hari x 6,416 jam =385 menit
Per minggu = 5 hari x 6,416 jam =32,08 jam = 1.924,8 menit
Per bulan = 20 hari x 6,416 jam =128,32 jam = 7.699,2 menit
Per tahun = 240 hari x 6,416 jam =1.539,84 jam = 92.390,4 menit
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan lengkap diatas bisa kita simpulkan bahwa
analisis beban kerja adalah suatu cara yang dilakukan agar bisa
menghitung beban kerja dengan berdasarkan suatu posisi kerja agar bisa
menentukan berapa orang pekerja yang memang dibutuhkan.
Analisis tersebut mencakup berbagai proses perhitungan beban
kerja yang berkaitan dengan waktu lamanya suatu pekerjaan bisa
diselesaikan dalam posisi tertentu. Dasarnya adalah waktu kerja dan
jumlah orang yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan dengan
cara yang optimal.
Manfaat yang bisa diperoleh perusahaan dengan melakukan
analisis beban kerja adalah bisa menentukan jumlah pekerja yang akan
ditempatkan atau direkrut oleh tim HR, sebagai bahan pertimbangan
dalam hal menambah atau mengurangi jumlah karyawan untuk suatu unit
kerja, dan mendukung sempurnanya struktur organisasi perusahaan.
Analisis ini bisa dilakukan secara mudah apabila perusahaan
mempunyai sistem yang sudah terintegrasi, seperti dengan menggunakan
software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online yang mampu
membantu mengolah data perusahaan, khususnya dalam mencatat dan
membuat laporan keuangan.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai