Terapi Kognitif Perilaku Dapat Menurunkan Kecemasan Sosial Pada Pasien Waham: Literature

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No.

1 Maret 2021 133

TERAPI KOGNITIF PERILAKU DAPAT MENURUNKAN


KECEMASAN SOSIAL PADA PASIEN WAHAM : LITERATURE
REVIEW
Jihan Fauziah1), Femi Kesumawati2)
1,2
Akademi Keperawatan Bina Insan Jakarta
[email protected]

ABSTRAK
Kasus gangguan jiwa di Indonesia meningkat. Salah satunya adalah skizofrenia. Skizofrenia ini
menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita dan keluarganya. Pandangan mayoritas
masyarakat tentang gejala-gejala tersebut membuat masyarakat enggan untuk berinteraksi dengan
penderita skizofrenia. Disatu sisi penderita skizofrenia membutuhkan penerimaan lingkungan untuk
mengurangi resiko kekambuhan dan menekan munculnya waham. Oleh karena itu dibutuhkan
terapi untuk mengurangi kekambuhan. Salah satu terapinya yaitu Terapi Kognitif Perilaku. Tujuan
mengetahui pengaruh terapi kognitif perilaku terhadap penurunan kecemasan sosial pada pasien
waham. Hasil didapatkan 5 jurnal sejenis dan 1 jurnal pembanding dengan intervensi yang berbeda.
Kesimpulan terapi CBT dan musik efektif untuk menurunkan kecemasan pada pasien gangguan
jiwa, khusunya pasien skizofrenia dengan waham.

Kata Kunci: Skizofrenia, Terapi Kognitif Perilaku, Waham

ABSTRACT
Cases of mental disorders in Indonesia are increasing. One of them is schizophrenia.
Schizophrenia causes stress and suffering for sufferers and their families. The view of the majority
of people about these symptoms makes people reluctant to interact with people with schizophrenia.
On the one hand, people with schizophrenia need environmental acceptance to reduce the risk of
relapse and suppress the emergence of delusions. Therefore, therapy is needed to reduce
recurrence. One of the therapies is Cognitive Behavioral Therapy. The purpose of knowing the
effect of cognitive behavioral therapy on reducing social anxiety in delusional patients. The results
obtained 5 similar journals and 1 comparison journal with different interventions. Conclusion CBT
and music therapy are effective in reducing anxiety in mental patients, especially schizophrenia
patients with delusions.

Keyword: Delusions, Cognitive Behavioral Therapy, Schizophrenia


Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 1 Maret 2021 133

PENDAHULUAN Pandangan mayoritas masyarakat


tentang gejala-gejala tersebut membuat
Kesehatan jiwa atau mental masyarakat enggan untuk berinteraksi dengan
didefiniskan sebagai keadaan baik dimana penderita skizofrenia. Disatu sisi penderita
setiap individu menyadari potensi dirinya skizofrenia membutuhkan penerimaan
sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang lingkungan untuk mengurangi resiko
normal, dapat bekerja secara produktif dan kekambuhan dan menekan munculnya
bermanfaat serta dapat memberikan waham. Disisi lain keluarga dan masyarakat
kontribusi untuk dirinya atau masyarakatnya. tidak memberi dukungan dan perhatian pada
Gangguan jiwa adalah perilaku atau pola penderita skizofrenia. Stigma melekat pada
psikologis yang ditunjukan individu yang penderita skizofrenia membuat keluarga dan
menyebabkan distress, gangguan fungsi dan masyarakat tidak memberikan dukungan
penurunan kualitas hidup. sosial dan kasih sayang, hal ini akan
Pada tahun 2012, hasil survey World membuat proses pengembalian keberfungsian
Health Organization (WHO) menunjukan sosial penderita terhambat dan meningkatkan
bahwa sekitar 450 jiwa penduduk di seluruh resiko kekambuhan penderita.
dunia mengalami gangguan kesehatan jiwa, Penilitian yang dilakukan oleh
hal ini berarti bahwa jumlah penduduk dunia beberapa penulis menyebutkan bahwa
10% nya mengalami gangguan kesehatan penggunaan cognitive behavior therapy
jiwa, kenyataan serupa ditunjukan dengan (CBT) dalam pengobatan skizofrenia dapat
adanya laporan dari hasil riset bank dunia mengubah distorsi pemikiran yang telah
dan hasil survey badan pusat statistic yang terjadi dan membawa penderita skizofrenia
melaporkan bahwa penyakit yang merupakan melihat segala sesuatu lebih rasional dan
akibat masalah kesehatan jiwa mencapai realistik. (CBT) yang dilakukan secara
angka 8,1% yang merupakan angka tertinggi perlahan tetapi pasti membantu pasien untuk
dibanding presentasi penyakit lain. melihat alternative cara berpikir tentang
Kasus gangguan jiwa di Indonesia sesuatu hal. Beberapa pembuktian tentang
berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar efikasi CBT pada pasien skizofrenia yang
(Rikesdas) tahun 2018 meningkat. memiliki simtom persisten menunjukan
Peningkatan jumlah menjadi 7 permil rumah kemajuan yang baik yang telah dilakukan
tangga dengan ODGJ, sehingga jumlahnya melalui berbagai studi kasus dan beberapa
diperkirakan sekitar 450 ribu ODGJ berat. penelitian dengan menggunakan metode
Puskesmas kecamatan Cilandak, Jakarta pengambilan sempel acak sehingga uji klinis
Selatan mencatat kenaikan 25% jumlah yang melibatkan pasien-pasien skizofrenia
pasien gangguan jiwa selama 2016-2017. baik pada fase akut maupun kronis.
Pada 2016, tercatat jumlah pasien yang Perawat memiliki peran dalam upaya
datang mencapai 23.188 orang dan pelaksana asuhan keperawatan dengan
meningkat pada 2017 menjadi 30.926 orang. menggunakan konsep perilaku manusia dan
Selain itu, jumlah pasien dengan kategori perkembangan kepribadian. Perawat
berat, seperti skizofrenia, mengalami melaksanakan perannya dengan memberi
peningkatan. Pada 2016 ada 187 orang, lalu pendidikan keperawatan pada pasien secara
meningkat menjadi 203 orang pada tahun lalu individu agar mampu melakukan perawatan
dan pada juli 2018 telah mencapai 227 orang. pada diri sendiri. Pengelola keperawatan ini
Skizofrenia ini menimbulkan stress perawat harus menunjukan sikap
dan penderitaan bagi penderita dan kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam
keluarganya. Penderita skizofrenia akan mengelola asuhan keperawatan. Pelaksana
menimbulkan dua gejala yaitu gejala positif penelitian ini perawat mengidentifikasi
dan negatif. Gejala positif merupakan gejala masalah dalam bidang keperawatan jiwa
yang nyata seperti waham, pembicaraan dan menggunakan hasil penelitian serta
tingkah laku yang kacau. Sedangkan gejala pengemban ilmu teknologi untuk
negatif adalah gejala yang samar seperti efek meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan
datar, tidak memiliki kemauan dan menarik keperawatan.
diri secara sosial atau adanya rasa tidak Berdasarkan uraian diatas dan peran
nyaman dalam bersosialisasi. perawat kesehatan jiwa penulis tertarik untuk
melakukan pengelolaan kasus penurunan
134

kecemasan pada pasien waham dengan oleh Adib Asrori (2015). Intervensi terapi
menerapkan intervensi pengaruh perawatan kognitif perilaku terhadap kecemasan
Terapi Kognitif Perilaku sebagai bentuk studi dilakukan di Fakultas Psikologi Universitas
kasus. Muhammdiyah Malang dengan melibatkan
22 responden. Langkah awal yang dilakukan
pemilihan kriteria inklusi dan eksklusi
METODE PENELITIAN kemampuan berinteraksi dilakukan tiga
Teknik terapi (pretest dan postest). Uji
Metode dalam penulisan yang statistik menggunakan paired test. Hasil
digunakan adalah literature review dengan penelitian menunjukkan mayoritas responden
cara menelaah 5 buah jurnal yang meneliti tingkat kecemasan sebelum pelakuan berada
intervensi dan variebel yang sama, serta 1 pada kategori cemas sedang (81,8%) dan
buah jurnal yang meneliti intervensi lain setelah perlakuan berada pada kategori cemas
sebagai pembanding dengan variebel yang ringan (59,1%).
sama. Penelitian kedua dilakukan oleh Adib
Asrori (2015). Intervensi terapi kognitif
perilaku untuk menurunkan kecemasan sosial
HASIL DAN PEMBAHASAN pada pasien skizofrenia. Pengambilan sample
menggunakan purposive sampling dengan
Waham adalah keyakinan pasien yang tiga orang target responden. Langkah awal
tidak sesuai dengan kenyataan yang tetap dilakukan pemilihan kriteria inklusi dan
dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara eksklusi kemudian kemampuan berinteraksi
logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dilakukan tujuh langkah (study kasus). Uji
dari pemikiran pasien yang sudah kehilangan statistik menggunakan efektivitas terapi.
control. Intervensi yang ditambahkan pada Selanjutnya kelompok intervensi membuat
rencana keperawatan waham adalah terapi subjek merasa lebih nyaman dan tidak cemas.
kognitif perilaku .pada pemberian terapi target yang dicapai oleh subjek anatara lain
kognitif perilaku ini diyakini akan menurun tingkat kecemasan dan selain itu
menurunkan kecemasan sosial karena pada target subjek verbal yakni mengubah pola
hasil penelitian sebelumnya penurunan piker dan berkurangnya pikiran negative.
kecemasan sosial pada pasien skizofrenia Penelitian ketiga dilakukan oleh
setelah diberikan terapi kognitif perilaku Endang Caturini S dan Siti Handayani (2014)
maka dari itu pada studi kasus menerapkan dengan judul Pengaruh Cognitive Behavioral
terapi kognitif perilaku pada pasien Therapy (CBT) Terhadap Perubahan
skizofrenia. Kecemasan, Mekanisme Koping, Harga Diri
Terapi kognitif perilaku terdiri dari pada Pasien Gangguan Jiwa dengan
tindakan observasi, terapeutik, edukasi dan Skizofrenia di RSJD Surakarta. Penelitian
kolaboratif. Tindakan terapeutik adalah dilakukan kepada 64 pasien yang dibagi
memberikan terapi kognitif perilaku. menjadi dua kelompok (kontrol dan
Intervensi yang digunakan pada kasus ini intervensi). Data dianalisis menggunakan
adalah Latihan keseharian pasien dengan Paired t-tes., independent t-test regresi linier
melakukan kegiatan yang positif. Seseorang ganda. Langkah awal dilakukan pemilihan
akan diberikan pembelajaran dan cara kriteria inklusi dan eksklusi kemudian
melakukan interaksi dan mengurangi dilakukan 5 pertemuan dan 5 sesi (pretest dan
kecemasa pada dirinya. Terapi koginitif postest). Hasil penelitian membuktikan
perilaku dilakukan dengan baik, maka adanya perbedaan yang bermakna
seseorang dapat mengontrol kecemasannya kecemasan, mekanisme koping dan hargadiri
terhadap diri sendiri dan memberikan respon rendah sebelum dan sesudah pemberian CBT
positif terhadap lingkungan serta mengurangi (p value < 0,05), hal ini membuktikan adanya
respon negatif yang ada pada diri orang perubahan yang bermakna pada pasien yang
tersebut. mendapatkan CBT dibandingkan yang tidak
Jurnal penelitian pertama meneliti mendapatkan terapi tersebut .
tentang Tindakan terapi kognitif perilaku Penelitian Keempat berjudul
terhadap penurunan kecemasan sosial pada Cognitive Behaviour Therapy pada
pasien skizofrenia pertama kali dilakukan Skozofrenia dilakukan oleh Ira Aini Damia
135

(2019). Intervensi terapi kognitif perilaku pikiran dan perilaku secara konsisten melalui
pada pasien skizofrenia. Metode adanya strategi yang baik. Musik memiliki kekuatan
suatu ikatan antara pasien psikotik dengan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan
pemeriksa yang harus selalu terjaga dan kemampuan pikiran seseorang. Terapi musik
dipelihara disetiap sesi pertemuannya. merupakan sebuah aktivitas terapeutik yang
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi jumlah menggunakan music sebagai media untuk
pasien yang terlalu sedikit tidak adanya memperbaiki, memelihara, mengembangkan
kelompok pembanding. Alat ukur dengan mental, fisik, dan kesehatan emosi.
sistematika review dan uji statistik
menggunakan uji klinis. CBT dapat
mengurangi simtom yang buruk, mengurangi KESIMPULAN
angka drop out oleh karena pemakaian obat
antipsikotik dan menekan biaya pengobatan. Berdasarkan hasil penelurusan dan
Penelitian kelima dilakukan oleh pembahasan dapat disimpulkan dari lima
Monica T. William, Michelle Capozzoli, jurnal yang telah di review, terapi CBT dan
Erica V. Buckner dan David Yusko (2015) . musik efektif untuk menurunkan kecemasan
Penelitian berjudul Cognitive-Behavioral pada pasien gangguan jiwa, khusunya pasien
Treatment of Social Anxiety Disorder and skizofrenia dengan waham.
Comorbid Paranoid Schizophrenia. Sample
menggunakann 24 orang. Langkah awal
dilakukan kriteria inklusi dan eksklusi DAFTAR PUSTAKA
kemudian memakai sistematika test.
Intervensi Psikoedukasi tentang faktor-faktor WHO, “Mental health,” Geneva, 2014.
yang mempertahankan kecemasan sosial dan G. . Stuart, Buku Saku Keperawatan Jiwa.
meningkatkan isolasi sosial. Hasil studi kasus Jakarta: EGC, 2013.
ini menunjukkan bahwa gejala SAD pada WHO, “Risks to mental health : an overview
pasien yang mengalami psikosis dapat of vulnerabilities and risk factors,”
diobati secara efektif menggunakan CBT. Geneva, 2012.
Selain terapi kognitif perilaku, terdapat Kemenkes RI, “Hasil Utama RISKESDAS
terapi lain yang juga dapat menurunkan 2018,” Jakarta, 2018.
kecemasan pada pasien dengan gangguan G. . Stuart, Keperawatan Kesehatan Jiwa.
jiwa. Salah satu terapinya adalah terapi Indonesia: Elsevier, 2016.
musik. Hal ini diteliti oleh Wachidah R. E. Ariananda, “Stigma Masyarakat
Yuniartika, dkk (2019) pada pasien Terhadap Penderita Skizofrenia,”
skizofrenia. Penelitian menggunakan metode 2015.
quasi experiment dengan pretes-tpostest with A. Asrori, “Terapi Kognitif Perilaku untuk
control group. Penelitian ini dilaksanakan di Mengatasi Gangguan Kecemasan
Rumah sakit jiwa daerah Surakarta pada Sosial,” J. Ilm. Psikol, vol. 03, no. 01,
bulan Desember 2017. Cara pengambilan pp. 89–107, 2015.
sampel dengan cara purposive sampling. E. C. S and S. Handayani, “Pengaruh
Instrumen untuk mengetahui tingkat Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
kecemasan dengan Hamilton Rating Scale Terhadap Perubahan Kecemasan,
For Anxiety (HARS), Terapi music Mekanisme Koping, Harga Diri pada
menggunakan music klasik yang tenang. Pasien Gangguan Jiwa dengan
Hasil penelitian pada kelompok intervensi Skizofrenia di RSJD Surakarta,” J.
kecemasan sebelum intervensi berada dalam Terpadu Ilmu Kesehat., vol. 3, no. 1,
kategori kecemasan ringan dengan nilai rata- pp. 41–50, 2014.
rata 18.05, setelah diberikan terapi musik I. A. Dania, “Cognitive Behaviour Therapy
terdapat penurunan kecemasan dengan nilai pada Skozofrenia,” J. Penelit.
rata-rata 10.32 dalam katagori tidak cemas. Keperawatan Med., vol. 2, no. 1, pp.
Terap musik dan cognitive behavior 30–37, 2019.
therapy sangat diperlukan peran perawat M. T. Williams, M. C. Capozzoli, E. V
yaitu memberikan asuhan keperawatan jiwa. Buckner, and D. Yuska, “Cognitive-
Terapi CBT dapat memperkuat keyakinan Behavioral Treatment of Social
dan kemauan pasien dalam mengontrol Anxiety Disorder and Comorbid
136

Paranoid Schizophrenia Cognitive-


Behavioral Treatment of,” Clin. Case
Study, vol. 14, no. 5, pp. 323–341,
2015.
W. Yuniartika, C. N. Santi, and N. Azizah,
“Pernurunan kecemasan pada pasien
skizofrenia di rumah sakit jiwa
menggunakan terapi musik,” J.
PPKM, vol. 6, no. 1, pp. 26–30, 2019.

Anda mungkin juga menyukai