Terapi Kognitif Perilaku Dapat Menurunkan Kecemasan Sosial Pada Pasien Waham: Literature
Terapi Kognitif Perilaku Dapat Menurunkan Kecemasan Sosial Pada Pasien Waham: Literature
Terapi Kognitif Perilaku Dapat Menurunkan Kecemasan Sosial Pada Pasien Waham: Literature
ABSTRAK
Kasus gangguan jiwa di Indonesia meningkat. Salah satunya adalah skizofrenia. Skizofrenia ini
menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita dan keluarganya. Pandangan mayoritas
masyarakat tentang gejala-gejala tersebut membuat masyarakat enggan untuk berinteraksi dengan
penderita skizofrenia. Disatu sisi penderita skizofrenia membutuhkan penerimaan lingkungan untuk
mengurangi resiko kekambuhan dan menekan munculnya waham. Oleh karena itu dibutuhkan
terapi untuk mengurangi kekambuhan. Salah satu terapinya yaitu Terapi Kognitif Perilaku. Tujuan
mengetahui pengaruh terapi kognitif perilaku terhadap penurunan kecemasan sosial pada pasien
waham. Hasil didapatkan 5 jurnal sejenis dan 1 jurnal pembanding dengan intervensi yang berbeda.
Kesimpulan terapi CBT dan musik efektif untuk menurunkan kecemasan pada pasien gangguan
jiwa, khusunya pasien skizofrenia dengan waham.
ABSTRACT
Cases of mental disorders in Indonesia are increasing. One of them is schizophrenia.
Schizophrenia causes stress and suffering for sufferers and their families. The view of the majority
of people about these symptoms makes people reluctant to interact with people with schizophrenia.
On the one hand, people with schizophrenia need environmental acceptance to reduce the risk of
relapse and suppress the emergence of delusions. Therefore, therapy is needed to reduce
recurrence. One of the therapies is Cognitive Behavioral Therapy. The purpose of knowing the
effect of cognitive behavioral therapy on reducing social anxiety in delusional patients. The results
obtained 5 similar journals and 1 comparison journal with different interventions. Conclusion CBT
and music therapy are effective in reducing anxiety in mental patients, especially schizophrenia
patients with delusions.
kecemasan pada pasien waham dengan oleh Adib Asrori (2015). Intervensi terapi
menerapkan intervensi pengaruh perawatan kognitif perilaku terhadap kecemasan
Terapi Kognitif Perilaku sebagai bentuk studi dilakukan di Fakultas Psikologi Universitas
kasus. Muhammdiyah Malang dengan melibatkan
22 responden. Langkah awal yang dilakukan
pemilihan kriteria inklusi dan eksklusi
METODE PENELITIAN kemampuan berinteraksi dilakukan tiga
Teknik terapi (pretest dan postest). Uji
Metode dalam penulisan yang statistik menggunakan paired test. Hasil
digunakan adalah literature review dengan penelitian menunjukkan mayoritas responden
cara menelaah 5 buah jurnal yang meneliti tingkat kecemasan sebelum pelakuan berada
intervensi dan variebel yang sama, serta 1 pada kategori cemas sedang (81,8%) dan
buah jurnal yang meneliti intervensi lain setelah perlakuan berada pada kategori cemas
sebagai pembanding dengan variebel yang ringan (59,1%).
sama. Penelitian kedua dilakukan oleh Adib
Asrori (2015). Intervensi terapi kognitif
perilaku untuk menurunkan kecemasan sosial
HASIL DAN PEMBAHASAN pada pasien skizofrenia. Pengambilan sample
menggunakan purposive sampling dengan
Waham adalah keyakinan pasien yang tiga orang target responden. Langkah awal
tidak sesuai dengan kenyataan yang tetap dilakukan pemilihan kriteria inklusi dan
dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara eksklusi kemudian kemampuan berinteraksi
logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dilakukan tujuh langkah (study kasus). Uji
dari pemikiran pasien yang sudah kehilangan statistik menggunakan efektivitas terapi.
control. Intervensi yang ditambahkan pada Selanjutnya kelompok intervensi membuat
rencana keperawatan waham adalah terapi subjek merasa lebih nyaman dan tidak cemas.
kognitif perilaku .pada pemberian terapi target yang dicapai oleh subjek anatara lain
kognitif perilaku ini diyakini akan menurun tingkat kecemasan dan selain itu
menurunkan kecemasan sosial karena pada target subjek verbal yakni mengubah pola
hasil penelitian sebelumnya penurunan piker dan berkurangnya pikiran negative.
kecemasan sosial pada pasien skizofrenia Penelitian ketiga dilakukan oleh
setelah diberikan terapi kognitif perilaku Endang Caturini S dan Siti Handayani (2014)
maka dari itu pada studi kasus menerapkan dengan judul Pengaruh Cognitive Behavioral
terapi kognitif perilaku pada pasien Therapy (CBT) Terhadap Perubahan
skizofrenia. Kecemasan, Mekanisme Koping, Harga Diri
Terapi kognitif perilaku terdiri dari pada Pasien Gangguan Jiwa dengan
tindakan observasi, terapeutik, edukasi dan Skizofrenia di RSJD Surakarta. Penelitian
kolaboratif. Tindakan terapeutik adalah dilakukan kepada 64 pasien yang dibagi
memberikan terapi kognitif perilaku. menjadi dua kelompok (kontrol dan
Intervensi yang digunakan pada kasus ini intervensi). Data dianalisis menggunakan
adalah Latihan keseharian pasien dengan Paired t-tes., independent t-test regresi linier
melakukan kegiatan yang positif. Seseorang ganda. Langkah awal dilakukan pemilihan
akan diberikan pembelajaran dan cara kriteria inklusi dan eksklusi kemudian
melakukan interaksi dan mengurangi dilakukan 5 pertemuan dan 5 sesi (pretest dan
kecemasa pada dirinya. Terapi koginitif postest). Hasil penelitian membuktikan
perilaku dilakukan dengan baik, maka adanya perbedaan yang bermakna
seseorang dapat mengontrol kecemasannya kecemasan, mekanisme koping dan hargadiri
terhadap diri sendiri dan memberikan respon rendah sebelum dan sesudah pemberian CBT
positif terhadap lingkungan serta mengurangi (p value < 0,05), hal ini membuktikan adanya
respon negatif yang ada pada diri orang perubahan yang bermakna pada pasien yang
tersebut. mendapatkan CBT dibandingkan yang tidak
Jurnal penelitian pertama meneliti mendapatkan terapi tersebut .
tentang Tindakan terapi kognitif perilaku Penelitian Keempat berjudul
terhadap penurunan kecemasan sosial pada Cognitive Behaviour Therapy pada
pasien skizofrenia pertama kali dilakukan Skozofrenia dilakukan oleh Ira Aini Damia
135
(2019). Intervensi terapi kognitif perilaku pikiran dan perilaku secara konsisten melalui
pada pasien skizofrenia. Metode adanya strategi yang baik. Musik memiliki kekuatan
suatu ikatan antara pasien psikotik dengan untuk mengobati penyakit dan meningkatkan
pemeriksa yang harus selalu terjaga dan kemampuan pikiran seseorang. Terapi musik
dipelihara disetiap sesi pertemuannya. merupakan sebuah aktivitas terapeutik yang
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi jumlah menggunakan music sebagai media untuk
pasien yang terlalu sedikit tidak adanya memperbaiki, memelihara, mengembangkan
kelompok pembanding. Alat ukur dengan mental, fisik, dan kesehatan emosi.
sistematika review dan uji statistik
menggunakan uji klinis. CBT dapat
mengurangi simtom yang buruk, mengurangi KESIMPULAN
angka drop out oleh karena pemakaian obat
antipsikotik dan menekan biaya pengobatan. Berdasarkan hasil penelurusan dan
Penelitian kelima dilakukan oleh pembahasan dapat disimpulkan dari lima
Monica T. William, Michelle Capozzoli, jurnal yang telah di review, terapi CBT dan
Erica V. Buckner dan David Yusko (2015) . musik efektif untuk menurunkan kecemasan
Penelitian berjudul Cognitive-Behavioral pada pasien gangguan jiwa, khusunya pasien
Treatment of Social Anxiety Disorder and skizofrenia dengan waham.
Comorbid Paranoid Schizophrenia. Sample
menggunakann 24 orang. Langkah awal
dilakukan kriteria inklusi dan eksklusi DAFTAR PUSTAKA
kemudian memakai sistematika test.
Intervensi Psikoedukasi tentang faktor-faktor WHO, “Mental health,” Geneva, 2014.
yang mempertahankan kecemasan sosial dan G. . Stuart, Buku Saku Keperawatan Jiwa.
meningkatkan isolasi sosial. Hasil studi kasus Jakarta: EGC, 2013.
ini menunjukkan bahwa gejala SAD pada WHO, “Risks to mental health : an overview
pasien yang mengalami psikosis dapat of vulnerabilities and risk factors,”
diobati secara efektif menggunakan CBT. Geneva, 2012.
Selain terapi kognitif perilaku, terdapat Kemenkes RI, “Hasil Utama RISKESDAS
terapi lain yang juga dapat menurunkan 2018,” Jakarta, 2018.
kecemasan pada pasien dengan gangguan G. . Stuart, Keperawatan Kesehatan Jiwa.
jiwa. Salah satu terapinya adalah terapi Indonesia: Elsevier, 2016.
musik. Hal ini diteliti oleh Wachidah R. E. Ariananda, “Stigma Masyarakat
Yuniartika, dkk (2019) pada pasien Terhadap Penderita Skizofrenia,”
skizofrenia. Penelitian menggunakan metode 2015.
quasi experiment dengan pretes-tpostest with A. Asrori, “Terapi Kognitif Perilaku untuk
control group. Penelitian ini dilaksanakan di Mengatasi Gangguan Kecemasan
Rumah sakit jiwa daerah Surakarta pada Sosial,” J. Ilm. Psikol, vol. 03, no. 01,
bulan Desember 2017. Cara pengambilan pp. 89–107, 2015.
sampel dengan cara purposive sampling. E. C. S and S. Handayani, “Pengaruh
Instrumen untuk mengetahui tingkat Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
kecemasan dengan Hamilton Rating Scale Terhadap Perubahan Kecemasan,
For Anxiety (HARS), Terapi music Mekanisme Koping, Harga Diri pada
menggunakan music klasik yang tenang. Pasien Gangguan Jiwa dengan
Hasil penelitian pada kelompok intervensi Skizofrenia di RSJD Surakarta,” J.
kecemasan sebelum intervensi berada dalam Terpadu Ilmu Kesehat., vol. 3, no. 1,
kategori kecemasan ringan dengan nilai rata- pp. 41–50, 2014.
rata 18.05, setelah diberikan terapi musik I. A. Dania, “Cognitive Behaviour Therapy
terdapat penurunan kecemasan dengan nilai pada Skozofrenia,” J. Penelit.
rata-rata 10.32 dalam katagori tidak cemas. Keperawatan Med., vol. 2, no. 1, pp.
Terap musik dan cognitive behavior 30–37, 2019.
therapy sangat diperlukan peran perawat M. T. Williams, M. C. Capozzoli, E. V
yaitu memberikan asuhan keperawatan jiwa. Buckner, and D. Yuska, “Cognitive-
Terapi CBT dapat memperkuat keyakinan Behavioral Treatment of Social
dan kemauan pasien dalam mengontrol Anxiety Disorder and Comorbid
136