Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2 (Agustina Rahayu)
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2 (Agustina Rahayu)
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2 (Agustina Rahayu)
learning loss. Namun seperti sebuah frasa yang kita sering kita dengar bahwa semua musibah selalu ada hikmah
dibaliknya. Merdeka Belajar lahir yang lahir di tengah masa-masa sulit tersebut menjadi sebuah gebrakan dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim. Mas Nadiem (begitu ia ingin disapa) berpikir bahwa
proses pendidikan dan nuansa pendidikan harus berubah, dimana pembentukan karakter menjadi hal yang
sangat penting untuk dikedepankan.
Kebutuhan dan keberagaman murid harus menjadi perhatian seiring dengan suasana belajar yang
mengedepankan komunikasi dua arah yang menyenangkan. Untuk melaksanakan cita-cita mulia tersebut, Mas
Nadiem mengisyaratkan bahwa peran guru menjadi sangat penting, untuk itu kemudian lahirlah Program Guru
Penggerak sebagai motor utama dari pelaksanaan kurikulum ini. Program Guru Penggerak diharapkan
melahirkan guru-guru yang memiliki peran sesuai kompetensi dan percaya akan nilai-nilai yang harus dimilikinya,
demi cita-cita mulia, melahirkan generasi yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang memiliki enam ciri
utama yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong
royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Melihat pentingnya sebuah nilai mempengaruhi tingkah laku dan pola keseharian, maka menjadi penting
bagi seorang guru penggerak memahami, menjiwai dan mengimplementasikan nilai-nilai dari seorang guru
penggerak yang diharapkan menjadi dorongan untuk melakukan perubahan pembelajaran sesuai yang telah
disebutkan di atas.
Seiring usia remaja mereka dihadapkan pada perubahan sikap dan perilakunya. Diantara perubahan yang
mungkin terjadi adalah mudah sekali bosan dan tentu hal ini akan berpengaruh pada gaya belajarnya. Maka
menjadi penting sebagai guru untuk jeli untuk menciptakan strategi pembelajaran yang tepat untuk
menuntun siswa menuju kompetensi yang ingin dicapai dengan memperhatikan beberapa perubahan yang
dihadapi oleh siswa tadi. Berikut adalah contoh ketika saya menerapkan pembelajaran pada aplikasi
Trigonometri dengan penggunaan alat bantu ajar yaitu Klinometer dan Kartu Trigonometri.
Diantara peran yang harus dilakukan oleh seorang Guru Penggerak, Peran yang jarang saya lakukan
adalah “Menggerakkan Komunitas Praktisi”, karena saya belum pernah membuat komunitas belajar
untuk para rekan guru tapi hanya sebagai pengikut/anggota di komunitas tersebut. Kedepannya saya
ingin berbuat banyak baik untuk diri sendiri maupun rekan sejawat.
Selain peran yang telah disampaikan di atas, berikut adalah nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang
guru penggerak dan telah saya coba untuk jiwai dan implementasikan, diantaranya adalah sebagai
berikut.
Seperti yang tertuang pada Modul 1.2 bahwa Segala keputusan yang diambil oleh seorang Guru
Penggerak harus didasari oleh semangat untuk memberdayakan dirinya serta memanfaatkan
aset/kekuatan yang ada untuk menyediakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang positif serta
berkualitas bagi muridnya. Segala hal yang Guru Penggerak lakukan, harus bergeser dari pemuasan
kepentingan diri sendiri, maupun pihak lain, menuju kepentingan pembelajaran murid. Guru Penggerak
yang memiliki nilai ini, akan selalu berpikir mengenai pertanyaan utama yang mendahulukan muridnya,
seperti: “apa yang murid butuhkan?”, “apa yang bisa saya lakukan agar suasana belajar dan proses
pembelajaran ini lebih baik?”, “bagaimana saya dapat membuka lebih banyak kesempatan bagi anak
untuk mewujudkan dunia yang mereka idamkan?” Sebagai contoh dari pelaksanaan nilai ini sebagai guru
saya menyediakan berbagai kebutuhan sesuai gaya belajar peserta didik pada kompetensi yang ingin
dicapai, seperti memberikan bahan ajar yang berbeda, baik Power Point, Video, maupun Modul.
Penyediaan bahan ajar itu saya anggap mewakili kebutuhan bahan belajar murid. Selain itu metode
pembelajaran dapat dilakukan klasikal maupun berkelompok.
3. Reflektif
Nilai Reflektif merupakan suatu kemampuan untuk menghubungkan pengetahuan yang
diperolehnya dengan pengetahuan sebelumnya, sehingga diperoleh suatu kesimpulan untuk
menyelesaikan permasalahan yang baru. Saya adalah seseorang yang suka membaca dan
menganalisis sesuatu, selain itu saya juga menyenangi untuk mempelajari dunia psikologi demi
menyelami psikologi manusia secara umum dan murid secara khusus. Hal ini saya gunakan untuk
membuat sebuah refleksi baik di awal maupun di akhir pembelajaran. Saya berharap, dengan hal ini
semoga menjadi modal kompetensi bagi saya untuk mampu menganalisa setiap kejadian untuk
menemukan solusi dalam membimbing menuntun dan menginspirasi murid saya menjadi manusia
unggul.
Gambar 9. Berdiskusi dengan Wakil Kurikulum dan Pengawas Pembina SMA dan rekan sejawat
Gambar 9. Menerima bantuan dari orangtua siswa dalam upaya pengadaan sarana pendukung belajar
5. Inovatif
Makna dari nilai Inovatif adalah seorang Guru Penggerak mampu senantiasa memunculkan
gagasan segar dan tepat guna maka seorang guru penggerak harus selalu melakukan inovasi dalam
pembelajaran baik dari segi metode, sarana dan alat penunjang pembelajaran menuju hasil
maksimal yang diinginkan. Nilai – nilai ini sedang saya upayakan dengan peran saya menjadi guru
yang kreatif dalam penggunaan bahan ajar, penggunaan metode yang tidak monoton seperti yang
telah saya sebutkan pada peran – peran di atas.
Demikian adalah hal – hal yang dapat saya usahakan demi cita-cita saya menjadi guru yang baik,
membawa perubahan dan bermanfaat. Semoga dengan peran dan nilai – nilai tersebut di atas, mampu
membawa saya menuju cita – cita mulia tersebut. Salam dan Bahagia.