Laporan Dinpop Tasya
Laporan Dinpop Tasya
Laporan Dinpop Tasya
Oleh :
Natasya Rebekka Manalu
200302050
II/A
LABORATORIUM EKOTOKSIKOLOGI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
berkatnya, penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Ekotoksikologi yang
berjudul “Aklimatisasi pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus)” sesuai dengan
yang diharapkan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Ibu Ipanna Enggar Susetya, S.Kel., M.Si, Bapak Rusdi Leidonald, SP., M.Sc, dan
Bapak Dr. Ahmad Muhtadi, S.Pi., M.Si yang telah banyak membantu dan juga
seluruh asisten laboratorium yang juga membantu dan mendukung sepenuhnya
dalam penyelesaian laporan ini.
Demikian laporan penulis selesaikan, penulis menyadari laporan ini masih
jauh dari kata sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
demi perbaikan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pihak yang membutuhkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang........................................................................................ 1
Tujuan Pratikum..................................................................................... 3
Manfaat Pratikum................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA
Jumlah Trip............................................................................................. 4
Alat Tangkap Ikan Selar (Caranx leptolepis)......................................... 5
CPUE (Catch per Unit Effort) Ikan Selar (Caranx leptolepis)............... 7
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum................................................................ 9
Alat dan Bahan Praktikum...................................................................... 9
Prosedur Praktikum................................................................................. 9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil........................................................................................................ 13
Pembahasan............................................................................................ 13
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan............................................................................................. 16
Saran....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu hewan air yang berdarah dingin, mempunyai
tulang belakang, insang, sirip, dan terutama ikan sangat bergantung pada air
sebagai media untuk tempat mereka tinggal. Ikan memiliki kemampuan bergerak
di dalam air dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya
sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah
angin. Ikan merupakan bahan pangan yang berprotein tinggi dan mudah dicerna
oleh tubuh, karena ikan mengandung asam amino essensial, asam lemak jenuh,
omega 3, dan DHA yang berfungi sebagai pencegah penyakit jantung
aterosklerosis. Salah satu jenis ikan yang dapat dibudidayakan yaitu jenis ikan air
tawar (Anshari et al., 2013).
Ikan nila (Oreochromis sp.) merupakan salah satu jenis ikan yang banyak
dibudidayakan, karena mudah dalam pembudidayaannya dan permintaan
konsumen yang terus meningkat, sehingga ikan nila sangat potensial untuk terus
dikembangkan. Salah satu pengembangan pada kegiatan budidaya ikan nila adalah
kegiatan pembesaran ikan nila di air laut. Pembesaran ikan nila di air laut
dilakukan karena adanya faktor yang mendukung yaitu, ikan nila dapat
dibudidayakan di berbagai habitat yaitu air tawar, air payau dan air laut karena
mampu beradaptasi dengan baik pada kisaran salinitas yang luas (euryhaline)
yaitu 0-35 ppt (Asri, 2012).
Aklimatisasi merupakan suatu upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi
dari suatu organisme terhadap suatu lingkungan baru yang akan dimasukinya. Hal
ini didasarkan pada kemampuan organisme untuk dapat mengatur morfologi,
perilaku, dan jalur metabolisme biokimia di dalam tubuhnya untuk
menyesuaikannya dengan lingkungan. Beberapa kondisi yang pada umumnya
disesuaikan adalah salinitas, suhu lingkungan, derajat keasaman (pH), dan kadar
oksigen. Proses penyesuaian ini berlangsung dalam waktu yang cukup bervariasi
tergantung dari jauhnya perbedaan kondisi antara lingkungan baru yang akan
dihadapi, dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu
(Asri, 2012).
2
Ikan nila yang diaklimatisasikan dari air tawar dengan salinitas 0 ppt ke air
laut dengan salinitas 30 ppt akan mengalami osmoregulasi. Osmoregulasi
merupakan pertukaran air dari dan ke dalam tubuh hewan air. Kemampuan
osmoregulasi pada ikan nila yang diadaptasikan ke air laut sangat tergantung pada
penambahan salinitasnya, semakin tinggi salinitas yang ditambahkan semakin
banyak energi yang dibutuhkan untuk melakukan osmoregulasi. Selain itu organ-
organ seperti ginjal, insang, dan kulit sebagai tempat berlangsunganya
osmoregulasi akan semakin aktif bekerja (Asri, 2012). Kualitas air merupakan
salah satu kunci dalam keberhasilan dalam budidaya ikan. Pengukuran parameter
kualitas air dilakukan untuk mengetahui kondisi air yang digunakan pada saat
pemeliharaan ikan nila. Kualitas air yang diukur saat penelitian meliputi suhu, pH,
DO dan salinitas. sebagian besar ikan dapat beradaptasi dengan baik pada
lingkungan perairan yang mempunyai pH berkisar antara 5-9. Tinggi rendahnya
pH di luar kisaran toleransi ikan menyebabkan rendahnya pertumbuhan ikan.
kadar oksigen terlarut yang optimal untuk pembesaran ikan nila lebih dari 3 ppm
Tujuan Pratikum
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui aklimatisasi pada ikan nila (Oreochromis niloticus).
2. Untuk mengetahui prosedur pada ikan nila (Oreochromis niloticus).
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aklimatisasi pada ikan
nila (Oreochromis niloticus).
Manfaat Pratikum
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai aklimatisai pada ikan nila (Oreochromis niloticus).
Laporan ini juga menjadi syarat masuk laboratorium Dinamika Populasi Ikan pada
pertemuan selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Salinitas yang cocok untuk nila adalah 0-35 ppt (part per thousand), pertumbuhan
ikan nila secara optimal pada saat salinitas 0-30 ppt. Nila dapat hidup
padasalinitas 31-35 ppt, tetapi pertumbuhannya lambat. morfologi ikan Nila
dalam habitat air tawardan air payau berdasarkan kriteria mata (Organum visus),
warna sisik (Squama), lima buah sirip yaitu sirip punggung ( Dorsal fin), sirip
dada (pectoral fin), sirip perut (ventral fin), sirip danus (Danal fin) dan sirip ekor
(Caudal fin), Operkulum (Operculum), serta bagian perut (Abdomen) dengan
dilakukan deskrispi minggu pertama dan minggu Akhir ( Hari, 2018). Ikan nila
menjadi ikan konsumsi air tawar yang banyak diminati oleh konsemen karena
ikan nila memiliki rasa daging yang enak, gurih, dan tidak memiliki banyak duri.
Tingginya konsumsi ikan nila menyebabkan budidaya ikan nila mulai
dikembangkan. Keunggulan dari ikan nila dibandingkan ikan konsumsi lain
adalah ikan nila mampu tumbuh cepat hanya dengan pakan yang rendah protein,
memijah sepanjang tahun, bersifat omnivora, berdaging tebal, dan rasa dagingnya
mirip dengan kakap merah (
Ekotoksikologi
Toksikologi merupakan salah satu cabang ilmu yang paling tua dari pada
farmakologi. Secara tradisional, toksikologi dianggap sebagai ilmu racun yang
berhubungan dengan nyawa manusia, dan itu pulalah sebabnya bahwa toksikologi
merupakan cabang dari ilmu kedokteran. Toksikologi ini sebagai cabang dari ilmu
kedokteran yang berhubungan dengan keadaan (nature), sifat-sifat pengaruh dari
penggunaan (detection) dari pada racun. Di sini juga termasuk metabolisme,
ekskresi, bekerjanya (action) dan cara mengatasi (treatment), analisis kimia dan
fisika, serta diagnosa keracunan.
Kata Ekotoksikologi pertama kali diperkenalkan oleh Djamar Tumpal F
Lumban Batu sebagai langkah awal pembentukan mata kuliah Ekotoksikologi
Perairan. Kata ekotoksikologi berasal dari kata cko (oikos) yang bermakna rumah
atau tempat untuk hidup: toksik (toxic) artinya racun, dan logi (logos) berarti
Ilmu. Jadi, Ekotoksikologi adalah suatu ilmu tentang hubungan antara bahan-
bahan racun dan organisme yang hidup dalam suatu lingkungan. Sementara
Ekotoksikologi Perairan adalah suatu ilmu tentang hubungan antara bahan-bahan
racun dengan organisme yang hidup dalam suatu lingkungan perairan (
5
Aklimatisasi
Dalam budidaya ikan terdapat satu proses perpindahan ikan dari
lingkungan baru ke lingkungan lama. Tahapan ini seringkali diabaikan oleh
pembudidaya, bahkan yang sudah menjadi rutinitas terkadang lupa. Aklimatisasi
dilakukan guna mencegah terjadinya shock lingkungan pada ikan. Hal ini
disebabkan perbedaan pH, suhu dan kualitas air yang sebelumnya ke tempat yang
baru. Aklimatisasi juga dilakukan untuk mencegah terjadinya kematian masal
akibat stress lingkungan atau proses fisiologis dan osmoregulasi yang mendadak
berubah.
Aklimatisasi merupakan proses penyesuaian pada kondisi lingkungan yang
berbeda (dari hatchery ke perairan tambak) sehingga kondisi tersebut tidak
menimbulkan stress bagi benur. Hal ini dapat dilakukan dikarenakan setiap
organisme memliki kemampuan mengatur morfologi pada tubuh mereka sehingga
dapat menyatu dengan lingkungan hidup yang baru.merupakan suatu upaya
penyesuaian fisiologis dan adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu
lingkungan baru yang akan dimasukinya. Metode aklimatisasi adalah suatu cara
yang digunakan kepada ikan untuk menyesuaikan diri pada lingkungan baru
tersebut. Ikan akan merasakan perbedaan pada suhu, tekanan, pH, salinitas serta
jumlah oksigen yang didapatkan (Hazarika, 2013).
Prosedur Aklimatisasi
Proses aklimatisasi dilakukan dalam beberapa tahap yakni penyamaan
lingkungan perairan, adaptasi suhu dan pH. Terlebih dahulu ikan dalam wadah
seperti wadah plastik pada gambar diatas diapungkan dalam kolam. Proses ini
biasanya dilakukan 10-15 menit atau hingga ikan terlihat 'megap-megap'. Proses
ini bertujuan untuk menyamakan suhu lingkungan perairan dalam wadah dengan
lingkungan kolam. Selanjutnya wadah dibuka dan air kolam dicampurkan sedikit
demi sedikit ke dalam wadah. Ini dilakukan untuk menyamakan kualitas air kolam
dengan air yang berada dalam wadah setidaknya nilai pH dan DO. Kemudian
dibiarkan hingga ikan mencari jalan keluarnya sendiri. Ketika ikan sudah terlihat
berenang-renang hendak keluar menuju kolam, maka ikan sudah dapat dilepaskan
(
7
Prosedur Praktikum
Prosedur Praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Dibuka kembali sheet baru dan rename “ Jumlah Trip” kemudian buatlah tabel
sebagai berikut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Jumlah Trip Penangkapan di Pelabuhan Perikanan Provinsi Bengkulu
Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Jumlah hasil tangkapan, upaya penangkapan yang telah distandarisasi dan
CPUE selama tahun 1994-1998, upaya penangkapan terbesar adalah sebesar
103. 778 trip pada tahun 1993, sedangkan yang terendah sebesar 34.454 trip
pada tahun 1997. Adapun nilai rata-ratanya per tahun adalah sebesar 62. 151
trip.Alat tangkap yang digunakan dalam pengkapan ikan selar berjumlah 5
yaitu payang, dongol, pukat pantai, jaring insang hanyut dan jaring insang
tetap.
2. CPUE terbesar adalah sebesar 108,975 ton/trip pada tahun 1997, sedangkan
yang terendah sebesar 0,00629 ton/trip pada tahun 1993. Peningkatan CPUE
diduga karena produksi ikan kembung memiliki kecenderungan meningkat,
sedangkan upaya penangkapannya cenderung menurun setiap tahunnya.
Saran
Adapun saran penulis dalam penulisan makalah ini adalah agar praktikan
dengan baik membaca serta memahami isi makalah ini dan saat praktikum materi
yang diberi lebih mudah untuk dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA