Kekasaran Permukaan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

1

KEKASARAN PERMUKAAN

Tujuan Pembelajaran
• Menjelaskan pentingnya kekasaran permukaan
• Membedakan kekasaran umum, kekasaran khusus.
• Menjelaskan macam kekasaran hasil permesinan.

Kreterian Penilaian
1. Menjelaskan symbol-simbol kekasaran permukaan.
2. Menjelaskan cara penempatan pada gambar.
3. Menjelaskan tingkat kekasaran permukaan.
4. Membaca tabel kekasaran permukaan yang dapat dicapai oleh mesin.
5. Membuat gambar kerja lengkap kekasarannya.
6. Membaca gambar kerja yang lengkap.

Eko hendry suyono ST,MMT.MT


2

KEKASARAN PERMUKAAN

8.1.Simbol-simbol yang dipergunakan untuk menunjukkan kekasaran


permukaan
Simbol permukaan tanpa angka, huruf atau perkataan.

Simbol Arti
Simbol dasar
Semua jenis pengerjaan boleh dilakukan pada permukaan
yang diberi simbol dasar ini, kecuali dengan mesin.
Simbol dasar ditambah garis mendatar
Permukaan yang diberi simbol semacam ini diperoleh dari
pengerjaan pemotongan mesin perkakas, misalnya : mesin
bubut, mesin sekrap dll.
Simbol dasar ditambah lingkaran
Semua jenis pengerjaan tidak boleh dilakukan pada
permukaan yang diberi simbol semacam ini.

Simbol permukaan dengan simbol tingkat kekasaran atau harga kekasaran


Simbol
Pengerjaan potong Arti
bebas wajb dilarang
Permukaan dituntut memiliki
tingkat kekasaran tertinggi N8
atau harga kekasaran tertinggi 3,2
m

Permukaan dituntut memiliki


tingkat kekasaran tertinggi N9
dan terendah N7 atau harga
kekasaran tertinggi 6,3  m dan
terendah 1,6  m

Eko hendry suyono ST,MMT.MT


3

Simbol permukaan dengan tuntutan pelengkep


Letak Jenis tuntutan
Harga/tingkat kekasaran

b Jenis pengerjaan
c Ukuran lebih (alloance) (mm)
d Arah alur/serat pengerjaan
potong
Keterangan untuk d : dapat berupa ⊥ ; X ; =
Contoh penerapan
Pengerjaan akhir pada permukaan yang diberi
tanda harus berupa penggerindaan.

Permukaan yang bersangkutan dikerjakan


dengan mesin (misalnya : mesin bubut, mesin
gerinda dsb.) sampai mencapai N7 (tingkat
kekasaran tertinggi), dan akhirnya dikrom
dengan tingkat kekasaran tertinggi N5.

Arah alur/serat bekas luka potong harus tegak


lurus dengan bidang proyeksi

Ukuran lebih (allowance) sebesar 5 mm harus


diberikan kepada permukaan yang
bersangkutan untuk pengerjaan selanjutnya.

8.2. Prinsip kriteria kekasaran permukaan (Ra)


Prinsip kriteria kekasaran permukaan ditunjukkan dengan tingkat
kekasaran pada tabel 11, dibuat untuk menghindari salah pengertian dari nilai-
nilai kekasaran yang mungkin ditulis dengan satuan yang berbeda ( mikro meter
dan mikro inch)

Eko hendry suyono ST,MMT.MT


4

Tabel 11. Nilai kekasaran


Nilai kekasaran (Ra) Nomor tingkat
m  inch kekasaran
50 2000 N 12
25 1000 N 11
12,5 500 N 10
6,3 250 N9
3,2 125 N8
1,6 63 N7
0,8 32 N6
0,4 16 N5
0,2 8 N4
0,1 4 N3
0,05 2 N2
0,025 1 N1

Eko hendry suyono ST,MMT.MT


5

LATIHAN :
buatlah gambar TOO POST HOLDER dibawah ini kedalam gambar kerja, pada
kertas A3 (gbr susunan) dan A4 (gambar bagian) serta lengkapi dengan ukuran,
toleransi linier, toleransi bentuk, toleransi posisi dan kekasaran permukaan.
Proyeksi kwd 1, skala 1:1

Eko hendry suyono ST,MMT.MT


6

Proses pengerjaan, tingkat kekasaran permukaan

normal: tingkat kekasaran dapat dicapai dengan pengerjaan normal


halus : tingkat kekasaran dapat dicapai dengan cara/metode khusus
kasar : tingkat kekasaran dapat dicapat dengan pengerjaan
kasar/roughing

Catatan : satuan untuk besarnya harga kekasaran (Ra) ialah  m

Eko hendry suyono ST,MMT.MT


7

8.3. Penunjukan pada gambar

Simbol digambarkan untuk dapat dengan mudah dibaca dari bawah


atau dari sebelah kanan gambar kerja. Bila keadaan tidak memungkinkan,
simbol dapat digambarkan dengan posisi lain, tetapi dengan syarat tidak
ditambahkan penunjukan lain, kecuali harga kekasaran yang dikehendaki.
Simbol atau panah harus tepat pada benda kerja (dari luar) atau pada
perpanjangan garis.

Gambar 8.1. Penunjukan pada gambar

Sesuai dengan prinsip umum penunjukan kekasaran ukuran simbol


digunakan satu kali untuk permukaan dan bila mungkin pada pandangan yang
bditunjukan ukurannya.

Gambar 8.2.Cara penunjukan yang lain

Eko hendry suyono ST,MMT.MT


8

Jika harga kekasaran digunakan sama pada semua permukaan, simbol


ditunjukkan dibelakang nomor bagian atau bila tidak ada nomor bagian
ditempatkan dipojok kiri atas.

Gambar 8.3. Kekasaran umum

Bila bentuk permukaan yang dikehendaki sama pada sebagian besar


permukaan (kekasaran umum), ditunjukan seperti pada gambar 13. tetapi
dengan penambahan
• Simbol dasar (dalam kurung)
• Simbol dengan harga kekasaran lainnya yang dikehendaki (dalam
kurung)

Gambar 8.4 Nilai kekasaran yang lain

Eko hendry suyono ST,MMT.MT


9

8.4. Perbandingan antara simbol perintah pengerjaan yang baru dan yang lama
Jenis permukaan Simbol
baru lama
A. TANPA PENGERJAAN
TAMBAHAN / DENGAN
PENGERJAAN TANPA
POTONGAN
1. Permukaan dibiarkan tetap kasar,
misalnya hasil tuangan, rol tempa
dll.

2. Dituntut permukaan dengan


tingkat kekasaran sesuai seperti
yang tertulis tetapi tanpa
pengerjaan pemotongan.
3. Permukaan yang telah ada tidak
boleh dikerjakan sama sekali

4. Dituntut pengerjaan tanpa


pemotongan sebagai pengerjaan
akhir pada permukaan ybs. Sesuai
dengan perintah tertulis
5. Permukaan yang diperoleh dari
pengerjaan tanpa pemotongan,
tetapi diperoleh dari hasil
pengerjaan seperti yang tertulis
B. DENGAN PENGERJAAN PEMO-
TONGAN DAN TINGKAT KEKA-
SARAN YANG DITUNTUT
1. Permukaan yang dihasilkan
dengan pengerjaan pemotongan
dan dituntut memiliki tingkat
kekasaran seperti yang tertulis.
N 12 ……………. N 10

N 9 ………………N 7

N 6 ………………N 4

N 3 ………………N 1

Eko hendry suyono ST,MMT.MT


10

2. Permukaan harus dihasilkan


dengan pengerjaan pemotongan
dan pengerjaan akhir seperti yang
tertulis serta dituntut tingkat
kekasaran yang harus sesui seperti
yang tertulis.

LATIHAN
Buatlah gambar V- BLOCK CLAMP dibawah ini kedalam gambar kerja, pada
kertas A3 (gbr susunan) dan A4 (gambar bagian) serta lengkapi dengan ukuran,
toleransi linier, toleransi bentuk, toleransi posisi dan kekasaran permukaan.
Proyeksi kwd 1, skala 1:1

Eko hendry suyono ST,MMT.MT


11

LATIHAN
Gambar susunan (assembley drawing) dari sebuah “RECHEST” yang terdiri dari 9
bagian atau komponen. Buatlah gambar susunannya.

Eko hendry suyono ST,MMT.MT


12

LATIHAN
Gambar bagian (gambar detail) dari sebuah “RECHEST” yang terdiri dari 9
bagian atau komponen. Buatlah gambar kerjanya lengkap, toleransi, tanda
pengerjaan dan suaian.

Eko hendry suyono ST,MMT.MT


13

DAFTAR PUSTAKA

1. G. Takashi Sato N, Sugiarto H, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, PT


Pradnya Paramita, Jakarta 1992

2. Sirod Hantoro, Pardjono, Menggambar Mesin I, PT. Hanindita

3. Giesecke, Mitchell dkk. Technical Drawing, Macmillan Publishing, USA, 1985

4. Jensen, Hasel, Engineering Drawing and Design, Mc Graw Hill

5. Warren J Luzadder, Fuindamental of Engineering Drawing, Prentice – Hall, Inc

6. H. Sudibyo, Djunarso, Toleransi, ATMI Press Surakarta

Eko hendry suyono ST,MMT.MT

Anda mungkin juga menyukai