Role Play Supervisi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

NASKAH ROLE PLAY SUPERVISI

DI RUANGAN MAWAR RS ABDUL MOELOEK LAMPUNG

Disusun Oleh : Kelompok 1


Dosen Pengampu : Nova Nurwinda Sari, S.Kep., M.Kep
1) Rahmadina Defi Safiri : 185140067
2) Maresa Viana : 185140053
3) Shintia Dewi : 185140076
4) Lisa Tamara : 185140051
5) Rosa Bella : 185140072
6) Dimas Chukoy N.P : 185140041
7) Agnes Rini Arti : 185140025

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Di Ruangan Mawar RS Abdul Moeloek Lampung akan dilakukan supervisi.
Setelah itu, Karu Dimas memanggil Katim 1 Defi untuk menanyakan terkait jumlah
bed dan kondisi pasien.

Karu Dimas : “Selamat pagi, minta tolong Katim 1 shift malam bisa masuk

ke ruangan saya”

Katim 1 Defi : “Baik Ners, (setelah di ruangan). Maaf Ners, Apa ada yang bisa

saya bantu?

Karu Dimas : “Saya mau menanyakan kan, ada berapa bed yang tersedia? dan

berapa jumlah pasien hari ini?”

Katim 1 Defi : “Jumlah bed ada 5, jumlah pasien sekarang ada 2 dan tidak ada

pasien baru”

Karu Dimas : “Untuk diagnosa medis pasien di ruangan ini apa saja?”

Katim 1 Defi : “Pasien Ny. Agnes usia 45 tahun diagnosa medisnya DM tipe II

dan Ny. Shintia diagnosa medis hipertensi”

Karu Dimas : “Apakah pasien bisa melakukan mobilisasi sendiri dan untuk

pemenuhan kebutuhan dasar bisa dilakukan sendiri atau perlu

dibantu?”

Katim 1 Defi : “Pasien Ny. Agnes dan Ny. Shintia untuk pemenuhan kebutuhan

dasar perlu dibantu karena pasien masih mengeluhkan lemas dan

pusing.”

Karu Dimas : “Baik kalau begitu, Terimakasih Katim Defi atas laporannya nya.

15 menit lagi kita akan melakukan supervisi.

Setelah itu Karu Dimas menyampaikan tentang melakukan supervisi seperti yang
telah dikatakannya nya kepada Katim Defi sebelumnya, supervisi yang akan dilakukan
adalah pengecekan GDS karena mendapatkan laporan lisan dari keluarga pasien
bahwa perawat pelaksana yang melakukan GDS tidak sesuai dengan prosedur.

Karu Dimas : “Ya, seperti yang sudah saya sampaikan kepada Katim Defi pagi ini

saya akan melakukan supervisi kepada perawat pelaksana. Jadi,


tujuan dilakukan dilakukannya supervisi adalah untuk meningkatkan
kualitas pelayanan di ruangan ini.”

Katim 1 Defi : “Baik Ners, untuk supervisi sendiri tindakannya apa yang
akan disupervisi kan?”
Karu Dimas : “Pada hari ini kan, Saya akan melakukan kan supervisi terhadap
Tindakan pengecekan GDS. Ada beberapa laporan yang mengatakan
bahwa pengecekan GDS dilakukan dengan tidak ramah dan terkesan
asal- asalan. Maka dari itu, Saya akan melakukan supervisi untuk
pasien kita pada hari ini, adakah pesan dari Dokter untuk di cek GDS
nya?”
PP 1 Maresa : “Untuk hari ini, kita mendapatkan pesan dari Dokter untuk melakukan

pemberian insulin terhadap pasien bernama Ny. Agnes usia 45 tahun


dengan diagnosa medis DM tipe II, sebelum insulin diberikan di cek
berapa GDS nya. Sedangkan kondisi pasien tersebut keadaan
umumnya baik tapi tadi malam ada keluhan pusing dan lemas”

Karu Dimas : “Baik, pada hari ini kita melakukan supervisi pengecekan GDS. Jadi,

nanti saya akan melakukan beberapa penilaian terhadap beberapa


instrumen tindakan seperti standar operasional pengecekan GDS
yang benar. Mungkin ini ada beberapa format/ instrumen penilaian
silakan dibaca dulu (menyerahkan map kepada Katim dan PP).

Katim 1 Defi : “Ya Ners (menerima map).”

Karu Dimas : “Ada yang ingin ditanyakan dari format penilaian

tersebut?”

PP 1 dan Katim : “Tidak ada Ners.”

Karu Dimas : “Baik kalau begitu tolong siapkan alat-alat untuk melakukan

tindakan tersebut?
PP 1 dan Katim : “Baik Ners”

Karu Dimas : “Bagaimana perlengkapan untuk pengecekan GDS? Sudah

lengkap? Apakah ada yang rusak?”

PP 1Maresa : “Sudah lengkap dan tidak ada yang rusak Ners”

Karu Dimas : “Baik, kita ke bed pasien sekarang ya.”

Setelah itu Karu, Katim dan PP 1 menuju ke ruangan Ny. Agnes.

Katim 1 Defi : "Selamat pagi bu?

Pasien Agnes : "Ya pagi."

Katim 1 Defi : "Bagaimana kabarnya?"

Pasien Agnes : “Sudah lumayan sus, tapi saya agak lemas.”

PP 1 Maresa : “Baiklah bu perkenalkan saya Perawat Maresa yang bertugas dari

jam 8 pagi sampai jam 2 siang nanti, ibu bisa sebutkan nama dan

tanggal lahirnya?”

Pasien Agnes : “Nama saya Agnes Tanggal lahir 03 Juli 1976

PP 1Maresa : “Baik cocok yaa, jadi saya akan mengecek gula darah ibu,

tujuannya untuk melihat apakah gula darah ibu masih tinggi atau

stabil. Bagaimana bu? Apakah ibu mengizinkan?”

Pasien Agnes : “Iya sus, silahkan.”

Katim 1 Defi : “Apakah ada yang ibu dan keluarga tanyakan

sebelumnya?”

Pasien Agnes : “Tidak ada sus.”

Katim 1 Defi : “Baik bu, kita lakukan pemeriksaan gula darahnya dulu yaa?”

PP 1Maresa : “Saya akan lakukan pengecekan gula darahnya” (Sambil membawa

troli kedekat pasien) ibu kita cek dulu gula darahnya yaa”
Pasien Agnes : “Maaf sus sebelumnya tangan suster agak kotor apakah tidak

dicuci dulu?”

PP 1 Maresa : “Oh, iya maaf saya lupa.” (Perawat Maresa mencuci tangan terlebih
dahulu)

Kemudian PP 1 melakukan pengecekan GDS pada Ny. Agnes setelah


melakukan pengecekan GDS.

Katim 1 Defi : “Ibu, kami sudah melakukan pengecekan gula darah ya bu, gula

darah ibu masih 200mg/dl.”

Pasien Agnes : “Iya sus, terimakasih”

Karu Dimas : “Bagaimana bu sebelumnya ada yang ditanyakan?”

Pasien Agnes : “Apa saya boleh makan-makanan dari luar tidak pak, dari

kemarin saya pengen nasi padang?”

Karu Dimas : “Tidak boleh ya bu, agar kondisi ibu membaik, sebaiknya

makan makanan yang sudah disediakan dirumah sakit yaa”

Pasien Agnes : “Oh begitu, baik pak.”

Karu Dimas : “Baik mba kalau gitu, kami kembali ke ruangan dulu yaa. Selamat

pagi”

Pasien Agnes : “Pagi”

Diruangan karu,

Karu Dimas : “Tadi saya sudah melakukan penilaian terhadap hasil kerja

pengecekan GDS pada hari ini. Ada 2 hal yang perlu kita

perhatikan bersama.
PP1 Maresa : "Apa itu ners?"

Karu Dimas : "Dalam tindakan tadi sebenarnya saat pengecekan sudah benar dan

bagus tetapi tadi kurangnya interaksi kepada pasien. Jika seperti itu
pasien akan menganggap kita tidak ramah, selain itu tindakan harus
sesuai dengan standar operasional prosedurnya, jangan sampai hal
penting seperti cuci tangan bisa terlupakan.
Sepertinya hal itu yang perlu kita perhatikan. Baik, ada yang ingin
di klarifikasi?"

PP 1 Maresa : "Iya Ners, saya menyadari akan hal itu dan nanti akan kami perbaiki."

Karu Dimas : "Ya bagus sekali, interaksi dan komunikasi dalam hal ini komunikasi

terapeutik sangat penting dilakukan ya untuk


membangun kepercayaan pasien, serta tindakan yang
sesuai SOP harus dilakukannya, apalagi cuci tangan,
karena kita tahu hal
tersebut bisa saja menyebabkan penularan infeksi pada pasien."

PP 1 Maresa : "iya Ners saya mengerti."

Setelah melakukan supervise kepada PP tim 1, karu juga melakukan


supervise kepada PP tim 2

Karu Dimas : "Perawat Tamara, hari ini saya akan melakukan supervise sesuai dengan

yang tadi sudah saya katakan, nah saya ingin melakukan


supervisi untuk tindakan pemeriksaan TTV"

Katim 2 Tamara : "Baik ners, kebetulan untuk hari ini, kita mendapatkan pesan dari dokter

untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah setiap 2 jam sekali


terhadap pasien bernama Ny. Shintia umur 40 tahun dengan
diagnosa medis hipertensi, kondisi pasien tersebut keadaan
umumnya baik tetapi tadi malam ada keluhan pusing dan lemas"

Karu Dimas : "Baik, jadi nanti saya akan melakukan beberapa penilaian terhadap

tindakan yang akan dilakukan dan nanti saya akan


memberikan penilaian terhadap beberapa instrumen tindakan
seperti standar operasional pengecekan TTV yang benar.
Mungkin ini ada beberapa format/instrumen penilaian
silahkan dibaca dulu (menyerahkan map kepada katim dan
PP).

Katim 2 Tamara : "Iya Ners (menerima map)."

Karu Dimas : " Ada yang ingin ditanyakan dari format penilaian

tersebut?"

PP 2 & Katim 2 : "Tidak ada ners."

Karu Dimas : "Bagaimana perlengkapan untuk pengecekan pemeriksaan tekanan

darah Sudah lengkap? Apakah ada yang rusak?"

PP 2 Bella : "Sudah Ners, tidak ada yang rusak ners."

Karu Dimas : "Baik, kita ke pasien sekarang ya."

Setelah itu Karu, Katim 2 dan PP 2 menuju ruangan Ny. Shintia

Pasien Shintia : “Sudah lumayan sus, tapi saya agak lemas “

PP 2 Bella : “Baik bu, Perkenalkan saya perawat Bella yang bertugas dari jam 8

pagi sampai jam 2 siang nanti, Ibu bisa sebutkan nama dan
tanggal lahirnya ?”

Pasien Shintia : “Nama saya Shintia Tanggal lahir 08 Juni 1981

PP 2 Bella : “Baik cocok ya, jadi saya akan mengecek suhu dan tekanan darah Ibu

Terlebih dahulu, kemudian pengecekan tanda vital lainnya


tujuannya untuk mengetahui keadaan umum Ibu. Bagaimana bu?
Apa ibu mengizinkan ?”
Pasien Shintia : “ Iya sus, silahkan.”

PP 2 Shintia : “ Adakah yang ingin ibu tanyakan sebelumnya?”

Pasien Shintia :” Tidak ada sus.”


Kemudian PP 2 melakukan pengecekan suhu dan tekanan darah terlebih
dahulu pada Ny. Shintia setelah melakukan pengecekan tekanan darah.

PP 2 Bella : “Ibu kami sudah melakukan pengecekan tekanan darah, dan

hasilnya 140/90 mmHg “

Pasien Shintia : “Berarti masih tinggi ya sus”

PP 2 Bella : “ Iya bu, masih tinggi.”

Selanjutnya PP 2 melanjutkan pemeriksaan TTV hingga selesai ke pengkajian nyeri.

Pasien Shintia : “ Saya boleh makan makanan dari luar tidak sus, saya kepingin

makan bakso?”

Katim 2 Tamara : “ Tidak boleh ya bu, agar kondisi ibu membaik, sebaiknya

makan-makanan yang sudah di sediakan oleh rumah sakit ya

bu.”

Pasien Shintia : “ Oh begitu, baik sus.”

Karu Dimas : “ Baik bu, kalo gitu kami kembali ke ruangan dulu ya,

Selamat Pagi .”

Pasien Shintia : “ Pagi ”

Di Ruang Karu

Karu Dimas : “Baik, perawat Tamara saya sudah melakukan penilaian untuk

tindakan yang sudah perawat Tamara lakukan .”

PP 2 Bella : "Jadi bagaimana Ners? Apa saya melakukan kesalahan?"

Karu Dimas : "Tadi sudah bagus, interaksi dengan pasien juga sudah lumayan baik,

tapi tadi sebaiknya perawat Tamara juga sekalian melakukan penkes


kepada pasien dan keluarga karena tekanan darah pasien masih
tinggi."
PP 2 Bella : "Baik kalau begitu, setelah ini saya akan menyiapkan untuk

penkes terhadap Ny. Shintia"

Karu Dimas : "Bagus kalau begitu, untuk kedepannya tolong lakukan yang lebih

baik lagi ya."

PP 2 Bella :"Baik Ners

Karu Dimas : "Baiklah, perawat maya bisa melanjutkan pekerjaan lagi


sekarang."
PP 2 Bella : "Baik Ners saya permisi

Anda mungkin juga menyukai