10 Bencana Alam Di Dunia
10 Bencana Alam Di Dunia
10 Bencana Alam Di Dunia
Bencana alam merupakan kejadian bencana yang mengerikan yang terjadi di alam
semesta dan disebabkan oleh alam itu sendiri. Gempa bumi, Tsunami, Tornado, Banjir adalah
contoh dari bencana alam yang kita ketahui, sudah tak terhitung berapa banyak bencana alam di
dunia yang telah terjadi.
Anda pasti belum pernah dengar bencana ini, tapi kebakaran liar yang terjadi di Peshtigo,
Wis, menyebabkan hangusnya lebih dari 1 juta are tanah disana. Akhirnya pada October 1871,
kebakaran liar ini dinobatkan sebagai kebakaran hebat sepanjang sejarah Amerika. Percikan api
ditambah ayunan angin yang kencang sempat membuat "tornado of fire" di tempat kejadian,
dan 1,200 orang dicatat telah menjadi korban.
Meskipun gempa yang satu ini bukan gempa yang paling mematikan ataupun paling
menghancurkan dalam sejarah, tapi dalam segi kekuatan, gempa ini memiliki kekuatan 9.5
magnitude dan juga menyebabkan Tsunami di Valdivia, Chili. Hasil dari gempa tersebut adalah
1,600 orang meninggal dan 2 juta orang korban selamat.
Dari namanya saja sudah mengerikan, bagaimana dengan badainya? Yang hanya bisa
dijelaskan pada saat itu adalah 148 tornado yang sedang memporak porandakan 13 negara bagian
di Amerika. Badai ini tidak berlangsung dalam 1-2 jam saja, tapi berlangsung selama 24
jam penuh.
Akhirnya pada tahun 1974, berita resmi mengumumkan korban meninggal sebanyak 330
orang dan 5,000 orang terluka. Jika 148 tornado tersebut digabungkan, maka akan menghasilkan
badai seluas 2,500 mil/segi.
Di banding gempa Sichuan yang terjadi pada tahun 2008 lalu (69,000 orang meninggal),
gempa tersebut tidak bisa dibandingkan gempa Thangsan pada tahun 1976 di China. Gempa
Thangsan menewaskan lebih dari 255,000 orang, bahkan melalui data resmi, korban meninggal
ternyata dua kali lipat dari hasil tersebut. Gempa tersebut berkekuatan 7.5 SkalaRichter.
Kejadian ini terjadi sekitar 2,000 tahun lalu, yaitu tahun 79 A.D. Ada sebuah Gunung berapi
bernama Vesuvius yang akhirnya meletus pada hari itu selama 1 hari penuh, mengeluarkan abu
dan zat racun yang sangat-sangat banyak hingga mengubur kota yang saat itu dinamakan
Pompei (peristiwa ini dimanakan pyroclastic flow).
7. Krakatoa / Krakatau (Aug. 26-27, 1883)
Ketika Krakatau meledak di ledakan ke-4 pada August 1883, Gunung api itu melepaskan
3 kubik mil magma dan itu sama dengan kekuatan energi 1 bom atom. Letusannya terdengar
hingga ribuan mil jauhnya. Ledakan Krakatau menggemparkan seluruh negara-negara lautan
pasifik, ledakan tersebut menyebabkan seluruh Pulau Krakatau tenggelam hingga dasar laut dan
menenggelamkan lebih dari 100 pulau disekitarnya.
Akibat dari letusan Krakatau, 36.000 korban meninggal, kebanyakan disebabkan oleh
Tsunami. Abu dari ledakan Krakatau bahkan sampai ke New York melalui udara dan lautan,
sehingga menyebabkan penurunan suhu di seluruh dunia selama setahun.
5 Jenis Badai Katrina yang langsung menghajar Gulf Coast pada August 2005 merupakan
hal yang tidak asing lagi. Lebih dari 1,800 orang meninggal karena badai Katrina yang
menghajar bangunan-bangunan disana yang dibangun tanpa bisa menahan badai tersebut.
80% daerah New Orleans tergenang oleh air dan daun-daun dari ranting pohon yang
berterbangan sangat jauh. Merupakan sebuah peringatan dari alam agar selalu waspada akan
bencana alam yang kita tidak akan pernah tahu kapan datangnya.
9. Indian Ocean Tsunami (Dec. 26, 2004)
Semua peristiwa ini diawali dengan gempa bumi yang sangat besar. Gempa yang
berkekuatan 9.1 SkalaRichter itu mengguncang Sumetra, yang berada di kepulauan Indonesia.
Gempa tersebut terjadi selama 8 menit yang mematikan. Bagaimanapun juga, gempa sebesar itu
masih merupakan awal dari segala bencana.
Setelah beberapa saat, Tsunami yang tercatat terkuat dalam sejarah pun terbentuk dan
menuju ke 14 negara berbeda. Korban tewas sebanyak 230,000 jiwa dan 1.7 juta orang korban
selamat. Tinggi level air di dunia sempat naik drastis beberapa kaki dalam beberapa hari, hal
tersebut akhirnya terukir dalam sejarah sebagai tsunami terkuat yang pernah ada.
Mungkin saja ini kejadian sejarah atau cerita sejarah tentang kejadian pensucian seluruh
dunia. Banjir yang sangat mematikan terjadi di seluruh dunia dan kepada seluruh ras di dunia.
Banyak juga yang selamat berkat Noah's Ark yang berlayar dengan ras Sumerian, Indian and
Native American legends dan masih banyak lagi. Dan tentu saja ini merupakan salah satu
legenda, yaitu seluruh dunia bersatu! Seluruh pendosa akan mati! Species akan terlahir ulang!
Macam – macam Iklim
1) Iklim Matahari :
Dasar :
Banyak sedikitnya Sinar matahari
Klasifikasi :
Ø Daerah Tropis :
* Mengalami 2 Iklim
* Penguapan Besar
* Curah hujan tinggi
* Suhu tinggi (Rata-rata 26,3 C)
* Pemanasan sepanjang tahun
* Tekanan Udara Rendah
* Amplitudo Kecil
Klasifikasi :
Ø IklimA (Iklim Tropis) :
* Suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 18°C
* Suhu rata-rata tahunan 20°C-25°C
* Curah hujan rata-rata lebih dari 70 cm/tahun
* Tumbuhan yang tumbuh beraneka ragam
Ø Daerah Sedang :
* Tinggi tempat antara 600 - 1500 m dari atas permukaan laut
* Suhu rata-rata 22°C - 17,1°C
* Tanamannya : padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran
Ø Daerah Sejuk :
* Tinggi tempat 1500 - 2500 m dari atas permukaan laut
* Suhu rata-rata 17,1°C - 11,1°C
* Tanamannya : teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran
Ø Daerah Dingin :
* Tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut.
* Suhu rata-rata 11,1°C - 6,2°C
* Tidak ada tanaman budidaya
Cerita Rakyat
Kehidupan terus berjalan. Pada suatu hari, Andung terlihat termenung seorang diri. “Ya Tuhan,
apakah kehidupanku akan seperti ini selamanya? Aku ingin hari depanku lebih baik daripada hari
ini. Tapi…bagaimana caranya?” kata Andung dalam hati. Sejenak ia berpikir mencari jalan
keluar. Tiba-tiba, terlintas dalam pikiran Andung untuk pergi merantau. “Hmm…lebih baik aku
merantau saja. Dengan begitu aku dapat mengamalkan ilmu pengobatan yang telah aku peroleh
dari abah dulu. Siapa tahu dengan merantau akan mengubah hidupku,” gumam Andung dengan
semangat. Namun, apa yang ada dalam pikirannya tidak langsung ia utarakan kepada umanya.
Rasa ragu masih menyelimuti hati dan pikirannya. Jika ia pergi merantau, tinggallah umanya
sendiri. Tetapi, jika ia hanya mencari kayu bakar dan bambu setiap hari, lalu kapan
kehidupannya bisa berubah. Pikiran-pikiran itulah yang ada dalam benaknya.
Hari berganti hari. Minggu berganti minggu. Andung benar-benar sudah tidak tahan lagi
hidup miskin. Keraguannya untuk meninggalkan umanya pun lenyap. Dorongan hati Andung
untuk merantau sudah tak terbendung lagi. Suatu hari, ia pun mengutarakan maksud hatinya
kepada umanya. “Uma, Andung ingin mengubah nasib kita. Andung memutuskan untuk
merantau ke negeri seberang. Oleh karena itu, Andung mohon izin dan doa restu, Uma,” kata
Andung dengan hati-hati memohon pengertian umanya. “Anakku, sebenarnya Uma sudah
bersyukur dengan keadaan kita saat ini. Tetapi, jika keinginan hatimu sudah tak terbendung lagi,
dengan berat hati Uma akan melepas kepergianmu,” sahut Uma Andung memberikan izin.
Setelah mendapat restu dari umanya, Andung segera berkemas dengan bekal seadanya.
Andung membawa masing-masing sehelai kain, baju dan celana. Memang hanya itu yang ia
miliki. Ketika Andung hendak meninggalkan gubuk reotnya, Uma berpesan kepadanya.
“Andung ..., ingatlah Uma! Ingat kampung halaman dan tanah leluhur kita. Jangan pernah
melupakan Tuhan Yang Mahakuasa. Walau berat, Uma tak bisa melarangmu pergi. Jika takdir
menghendaki, kita tentu akan berkumpul kembali,” kata sang Uma dengan sedihnya.
Mendengar nasihat umanya, Andung tak kuasa menahan air matanya. “Andung, bawalah
kalungmu ini. Siapa tahu kelak kamu memerlukannya,” ujar Uma Andung melanjutkan. Setelah
menerima kalung itu, Andung kemudian berpamitan kepada umanya. Andung mencium tangan
umanya, lalu umanya membalasnya dengan pelukan erat. Sesaat, suasana haru pun meliputi hati
keduanya. Ketika Uma memeluk Andung, beberapa tetes air mata menyucur dari kelopak
matanya, jatuh di atas pundak Andung. “Maafkan Andung, Uma! Andung berjanji akan segera
kembali jika sudah berhasil,” kata Andung memberi harapan kepada umanya. “Iya Nak. Cepatlah
kembali kalau sudah berhasil! Hanya kamulah satu-satunya milik Uma di dunia ini,” jawab Uma
penuh harapan. Beberapa saat kemudian, Uma berucap kepada Andung. “Segeralah berangkat
Andung, agar kamu tak kemalaman di tengah hutan.”
Andung mencium tangan umanya untuk terakhir kalinya, lalu pamit. Andung berangkat
diiringi lambaian tangan Uma yang sangat dikasihinya. “Selamat jalan, anakku. Jangan lupa
cepat kembali,” teriak Uma dengan suara serak. “Tentu, Uma!” sahut Andung sambil berjalan
menoleh ke arah umanya. “Jaga diri baik-baik, Uma! Selamat tinggal! Uma baru beranjak dari
tempatnya setelah Andung yang sangat disayanginya hilang di balik pepohonan hutan. Sejak itu,
tinggallah Uma Andung sendirian di tengah hutan belantara.
Berbulan-bulan sudah Andung meninggalkan umanya. Andung terus berjalan. Banyak
kampung dan negeri telah dilewati. Berbagai pengalaman didapat. Ia juga telah mengobati setiap
orang yang memerlukan bantuannya.
Suatu siang yang terik, tibalah Andung di Kerajaan Basiang yang tampak sunyi. Saat
menyusuri jalan desa, Andung bertemu dengan seorang petani yang kulitnya penuh dengan
koreng dan bisul. Andung kemudian mengobati petani itu. Dari orang tersebut Andung
mengetahui jika Negeri Basiang sedang tertimpa malapetaka berupa wabah penyakit kulit.
Karena berhutang budi kepada Andung, orang itu mengajak Andung tinggal di rumahnya. Setiap
hari, penduduk yang terjangkit penyakit berdatangan ke rumah orang tua itu untuk berobat
kepada Andung. Seluruh penduduk yang telah diobati oleh Andung sembuh dari penyakitnya.
Berita perihal kepandaian Andung dalam mengobati pun menyebar ke seluruh negeri.
Suatu hari, berita kepandaian Andung mengobati penyakit tersebut akhirnya sampai ke
telinga Raja Basiang. Sang Raja pun mengutus hulubalang menjemput Andung untuk mengobati
putrinya. Beberapa lama kemudian, hulubalang tersebut sudah kembali ke istana bersama
Andung. Andung yang miskin dan kampungan itu sangat takjub melihat keindahan bangunan
istana. Ia berjalan sambil mengamati setiap sudut istana yang dihiasi ratna mutu manikan. Tak
disadari, ternyata sang Raja sudah ada di hadapannya. Andung pun segera memberi salam dan
hormat kepadanya. “Salam sejahtera, Tuanku,” sapa Andung kepada Baginda.
Sang Raja menyambut Andung dengan penuh harapan. Dia kemudian menyampaikan
maksudnya kepada Andung. “Hai anak muda! Ketahuilah, putriku sudah dua minggu tergolek
tak berdaya. Semua tabib di negeri ini sudah saya kerahkan untuk mengobatinya, namun tak
seorang pun yang mampu menyembuhkannya. Apakah kamu bersedia menyembuhkan putriku?”
tanya sang Raja. “Hamba hanya seorang pengembara miskin. Pengetahuan obat-obatan yang
hamba miliki pun sedikit. Jika nantinya hamba gagal menyembuhkan Tuan Putri, hamba mohon
ampun Paduka,” kata Andung merendah.
Andung pun dipersilakan masuk ke kamar Putri. Putri tergolek kaku di atas
pembaringannya. Wajahnya pucat pasi dan bibirnya tertutup rapat. Walupun pucat pasi, wajah
sang Putri tetap memancarkan sinar kecantikannya. “Aduhai, cantik sangat sang Putri,” ucap
Andung menaruh hati kepada sang Putri. Sesaat kemudian, Andung pun mengeluarkan seluruh
kemampuannya untuk membangunkan sang Putri. Namun, sang Putri tetap tak bergerak. Andung
mulai panik. Tiba-tiba, hati Andung tergerak untuk mengambil kalung pemberian kakek yang
ditolongnya dulu. Andung meminta kepada pegawai istana agar disiapkan air dalam mangkuk.
Setelah air tersedia, lalu Andung segera merendam kalungnya beberapa saat. Kemudian air
rendaman diambil dan dibacakan doa, lalu ia percikkan beberapa kali ke mulut sang Putri. Tak
berapa kemudian, sang Putri pun terbangun. Matanya yang kuyu perlahan-lahan terbuka.
Wajahnya segar kembali. Akhirnya, Putri dapat bangkit dan duduk di pembaringan.
Semua penghuni istana turut bergembira dan merayakan kesembuhan sang Putri. Paduka
Raja sangat berterima kasih atas kesembuhan putri satu-satunya yang sangat ia cintai Atas
jasanya tersebut, Andung kemudian dinikahkan dengan sang Putri. Pesta perkawinan
dilaksanakan tujuh hari tujuh malam. Semua rakyat bersuka ria merayakannya. Putri tampak
berbahagia menerima Andung sebagai suaminya. Demikian pula Andung yang sejak pandangan
pertama sudah jatuh cinta pada sang Putri. Mereka berdua melalui hari-hari dengan hidup
bahagia.
Minggu dan bulan terus berganti. Istri Andung pun hamil. Dalam kondisi hamil muda
sang Putri mengidam buah kasturi yang hanya tumbuh di Pulau Kalimantan. Karena cintanya
kepada sang Putri begitu besar, Andung pun mengajak beberapa hulubalang dan prajurit untuk
ikut bersamanya mencari buah kasturi ke Pulau Kalimantan.
Setibanya di Pulau Kalimantan, Andung berangkat ke daerah Loksado untuk mencari
sebatang pohon kasturi yang dikabarkan sedang berbuah di sana. Alangkah terkejutnya Andung,
karena pohon kasturi itu berada tepat di depan rumahnya dulu. Andung segera mengajak
hulubalang dan para prajuritnya kembali. Rupanya ia tidak mau bertemu dengan umanya.
Mendengar keributan di luar rumahnya, seorang nenek tua renta berjalan terseok-seok
menuju ke arah rombongan tersebut. “Andung..., Andung Anakku...!” suara nenek tua yang serak
memanggil Andung. Dengan terbungkuk-bungkuk nenek itu mengejar rombongan Andung.
Andung menoleh. Ia tersentak kaget melihat sang Uma yang dulu ditinggalkannya sudah
tua renta. Karena malu mengakui sebagai umanya, Andung membentak, “Hai nenek tua! Aku
adalah raja keturunan bangsawan. Aku tidak kenal dengan nenek renta dan dekil sepertimu! ujar
Andung kemudian memalingkan muka dan pergi.
Hancur luluh hati sang Uma dibentak dan dicaci maki oleh putra kandungnya sendiri.
Nenek tua yang malang itu pun berdoa, “Ya, Tuhan Yang Mahakuasa, tunjukkanlah kekuasaan
dan keadilan-Mu,” tua renta itu berucap pelan dengan bibir bergetar. Belum kering air liur tua
renta itu berdoa, halilintar sambar-menyambar membelah bumi. Kilat sambung-menyambung.
Langit mendadak gelap gulita. Badai bertiup menghempas keras. Tak lama kemudian,
hujan lebat tumpah dari langit. Andung berteriak dengan keras, “Maafkan aku, Uma...!” Tapi
siksa Tuhan tak dapat dicabut lagi. Tiba-tiba Andung berubah menjadi batu berbentuk bangkai
manusia.
Sejak itu, penduduk di sekitarnnya menamai gunung tempat peristiwa itu terjadi dengan
sebutan Gunung Batu Bangkai, karena batu yang mirip bangkai manusia itu berada di atas
gunung. Gunung Batu Bangkai ini dapat dijumpai di Kecamatan Loksado, Hulu Sungai Selatan,
Kalimantan Selatan.