Narasi Pembuatan Bokashi Pupuk Kompos

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

NARASI BOKASHI PUPUK KANDANG KOTORAN SAPI

Limbah peternakan merupakan produk dari usaha peternakan, yang keberadaannya tidak
dikehendaki sehingga harus dibuang. Limbah peternakan terdiri dari banyak jenis sesuai ternak
yang menghasilkannya. Usahabudidaya ternak (sapi) menghasilkan limbah berupa kotoran ternak
(feces, urine), sisa pakan ternak seperti potongan rumput, jerami, dedaunan, dedak, konsentrat
dan sejenisnya. Setiap harinya, seekor sapi menghasilkan kotoran 10-15 kg.Salah satu upaya
yang dapat ditempuh dalam meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh limbah ternak
(khususnya kotoran sapi) secara sederhana dan cepat serta memberikan manfaat ekonomis bagi
para peternak adalah melakukan proses pengolahan dengan menggunakan bantuan EM4
(Effective Microorganism 4).Selama ini pemanfaatan pupuk kandang langsung digunakan untuk
pemupukan, tanpa melalui proses pengolahan. Kondisi ini dimungkinkan terjadi mengingat
antara lain: tidak disadarinya manfaat dan fungsi pengolahan kotoran sapi, kurangnya
pengetahuan proses pembuatan pupuk organik secara sederhana dan cepat, kurangnya
pemahaman mengenai nilai tambah pupuk organik dari kotoran ternak dan kurangnya
pemahaman para peternak khususnya terhadap dampak negatif yang ditimbulkan dari
pencemaran lingkungan oleh kotoran ternak, dengan adanya pengolahan limbah ternak ini selain
dapat mengatasi masalah lingkungan juga dapat memberikan nilai tambah bagi peternak karena
mempunyai nilai ekonomis. Pembuatan kompos dapat mendukung kegiatan pertanian untuk
mengembalikan kesuburan lahan.

Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan berupa kotoran ternak/feses, sisa


pertanian, sisa makanan dan sebagainya. Proses pelapukan dipercepat dengan merangsang
perkembangan bakteri untuk menghancurkan dan menguraikan bahan-bahan yang dikomposkan.
Penguraian bahan dibantu dengan suhu 60oC. Pengomposan merupakan proses
biodegradasibahan organik menjadi kompos dimana prosesdekomposisi atau penguraian
dilakukan oleh bakteri,yeast dan jamur. Untuk mempercepat prosesdekomposisi bahan-bahan
limbah organik menjadipupuk organik yang siap dimanfaatkan oleh tanamandilakukan proses
penguraian secara artifisial. Kotoranternak sapi dapat dijadikan bahan utama pembuatankompos
karena memiliki kandungan nitrogen,potassium dan materi serat yang tinggi. Kotoran ternakini
perlu penambahan bahan-bahan seperti serbukgergaji, abu, kapur dan bahan lain yang
mempunyai kandungan serat yang tinggi untuk memberikan suplainutrisi yang seimbang pada
mikroba pengurai sehinggaselain proses dekomposisi dapat berjalan lebih cepatjuga dapat
dihasilkan kompos yang berkualitas tinggi. Kompos/pupuk organik menambah unsur hara makro
dan mikro di dalam tanah. Selain itu kompos juga mampu memperbaiki struktur tanah sehingga
dikatakan manfaat kompos adalah perbaikan tanah yang berkekalan.

Salah satu jenis kompos yang banyak dikembangkan saat ini adalah bokashi. Bokashi
merupakan pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan
organikdengan teknologi EM4 (Effective Microorganisms 4) sehingga waktu yang diperlukan
dalam pembuatannya relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan cara konvensional. EM4
sendiri mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik danjamur
pengurai selulosa. Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh  dengan mudah di sekitar
lahan pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam,  pupuk kandang atau serbuk
gergajian. Namun bahan tambahan yang paling baik digunakan sebagai bahan pembuatan
bokashi adalah dedak karena mengandung zat gizi yang sangat baik untuk mikroorganisme .
                

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN BOKASHI PUPUK KANDANG KOTORAN


SAPI

Alat dan Bahan:

Alat yang digunakan dalam pembuatan bokashi pupuk kandang kotoran sapi antara lain:

1. Ember
2. Cangkul/sekop
3. Gembor
4. Plastik/terpal untuk penutup
5. Termometer
6. Timbangan
7. Sak/karung/kantong plastik

Bahan yang digunakan dalam pembuatan bokashi pupuk kandang kotoran sapi antara lain:

1. Pupuk kandang sebanyak 80 kg.


2. Arang sekam sebanyak 10 kg
3. Dedak sebanyak 10 kg.
4. Tetes tebu atau gula sebanyak dua sendok makan (100 ml).
5. EM4 sebanyak dua sendok makan (100 ml)
6. Air secukupnya.

LANGKAH KERJA

1. Pertama-tama dibuat larutan dari EM4, tetes tebu/gula dan air  dengan perbandingan 1 ml
: 1 ml :1 liter air.
2. Bahan pupuk kandang kotoran sapi, arang sekam dan dedak dicampur merata di atas
lantai yang kering.
3. Larutan EM4disiramkan menggunakan gembor secara perlahan dan bertahap sehingga
terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air
yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali
mengembang(kandungan air sekitar 30%).
4. Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm.
Gundukanselanjutnya ditutup dengan terpal atau plastik tebal selama 7-14 hari. Selama
dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-60OC. Jika suhu bahan melebihi 60OC,
maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan
ditutup kembali.
5. Setelah empat belas hari terpal atau plastik tebal dapat dibuka. Pembuatan bokashi
dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah
bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan aromanya sedap. Sedangkan
jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk maka pembuatan bokashi gagal.Bokashi yang
sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi ingin disimpan terlebih dahulu
maka bokashi harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara menganginanginkan di atas
lantai hingga kering. Setelah kering bokashi dapat dikemas di dalam kantung plastik.

PEMBAHASAN

Setelah melakukan pengkomposan dengan EM4 diperoleh hasil bokashi pupuk kandang
kotoran sapi berupa padatan kering, berwarna hitam, dan tidak berbau. Berat bokashi awal
dengan akhir juga berkurang hingga 30% yaitu dari total berat awal 100 kg menjadi 70 kg
bokashi kering. Dalam pembuatan bokashi ini ada beberapa tahap yang kami lakukan, yaitu:

1. Tahap pembuatan bokashi.

Dalam tahap ini kami melakukan pencampuran bahan-bahan seperti dalam metode/langkah
kerja. Kondisi pada saat penutupan adonan menggunakan terpal/plastik haruslah dalam kondisi
rapat/anaerob agar bakteri EM4 yang telah tercampur dengan adonan tidak mati dalam sekali
pembuatan bokashi.

1. Tahap pembusukan.

Dalam tahap ini bokashi pupuk kandang kotoran sapidibiarkan membusuk oleh bakteri EM4
selama 0-2 minggu

1. Tahap pengeringan.

Tahap ini dilakukan setelah minggu ke-2 dan memastikan bahwa pupuk kandang kotoran sapi
busuk. Setelah itu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan di tempat yang teduh dan beratap
serta tidak terkena sinar matahari secara langsung. Tahap pengeringan ini berlangsung dari
minggu ke 2-4 sejak bokashi pupuk kandang kotoran sapi jadi yaitu ditandai dengan adanya
perubahan-perubahan warna menjadi lebih gelap (hitam), bau sedap (seperti “tape”) dan tekstur
lembut meremah.

1. Bokashiyang telah kering siap untuk dikemas dan digunakan

Hasil pengamatan harian (dilakukan dua hari sekali) proses pembuatan bokashi pupuk kandang
kotoran sapi ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel Pengamatan Harian Proses Pembuatan Bokashi Pupuk Kandang Kotoran Sapi

` Hari Ke- Suhu Hasil


1 2 50OC Belum ada perubahan
2 4 54OC warna tetap, masih berbau dan mulai ditumbuhi
jamur
3 6 55OC Pertumbuhan jamur semakin banyak, mulai terjadi
perubahan bau seperti “tape” dan mulai mengering
4 8 55OC Tekstur semakin meremah, bau khas peragian
(seperti bau “tape”)
5 10 52OC Warna semakin gelap (hitam), bau khas peragian
(seperti bau “tape”) dan tekstur meremah
6 12 50OC Warna semakin gelap (hitam), bau khas peragian
(seperti bau “tape”) dan tekstur meremah serta halus
7 14 46OC Warna hitam, bau khas peragian (seperti bau “tape”)
dan tekstur meremah serta halus

Pengamatan pertama yang dilakukan pada hari kedua belum tampak terjadinya perubahan
dikarenakan suhu masih relatif rendah sehingga dilakukan pengadukan lagi kemudian
menutupnya dengan lebih rapat. Hari keempat pengamatan menunjukkan hasil adanya sedikit
perubahan ditandai dengan adanya pertumbuhan jamur berwarna putih lembut disekitar
permukaan gundukan. Pada hari keenam dan kesepuluh dilakukan pengadukan untuk menambah
suplai oksigen. Kekurangan udara mengakibatkan aktivitas mikroba dan suhu menurun dan akan
menimbulkan gas metan yang dapat menimbulkan bau. Pengamatan selanjutnya diperoleh
perubahan-perubahan warna, bau dan tekstur serta suhu yang semakin menurun. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi proses fermentasi dan pembusukan sehingga pada hari ke
empatbelas diperoleh bokashi pupuk kandang kotoran sapi yang telah siap untuk digunakan.
Agar bokashi dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama dan dapat digunakan kembali di
kemudian hari diperlukan tindakan pengeringan dengan cara mengangin-anginkan di ruang teduh
terbuka namun tidak terkena sinar matahari secara langsung dan terhindar dari hujan. Proses
pengeringan bisa berlangsung selama 1-2 minggu. Setelah bokashi pupuk kandang kotoran sapi
benar-benar kering, siap untuk dikemas untuk mempermudah penyimpanan.

Bokashi pupuk kandang kotoran ternak memiliki keuntungan antara lain: 1) proses yang
dilakukan cukup sederhana; 2) pembuatan bokashi menggunakan EM4 bermanfaat untuk
mengembalikan sifat tanah dan unsur-unsur hara di dalam tanah; 3) bokashi pupuk kandang
kotoran ternak sangat baik digunakan untuk melanjutnlan proses pelapukan mulsa dan bahan
organik lainnya di lahan pertanian sehingga sangat sesuai untuk diaplikasikan di lahan sawah; 4)
bokashi pupuk kandang kotoran sapi baik untuk digunakan di dalam pembibitan tanaman dan 5)
biaya pembuatan bokashi pupuk kandang kotoran sapi relatif murah.

Anda mungkin juga menyukai