Makalah Ekonomi Internasional

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EKONOMI INTERNASIONAL

(TEORI KLASIK PERDAGANGAN INTERNASIONAL)

DISUSUN OLEH :

AYU DWI WULANDARI (1911130156)

DENNY RIYANTO (1911130158 )

VIALDI NOVITASARI (1911130165)

SEPJI RIYANDA (1911130159)

DOSEN PENGAMPU :

KATRA PRAMEDEKA, S.EI.,M.EI

PRODI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM

UIN FATMAWATI SUKARNO BENGKULU


KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ekonomi Internasional dengan topik
mengenai Teori Klasik Perdagangan Internasional.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna di karenakan
terbatasnya pemahaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karna itu kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca.

Penyusun

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

1. Latar belakang......................................................................................................... 1
2. Rumusan masalah.................................................................................................... 1
3. Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Perdagangan Internasional........................................................... 2


B. Pandangan Aliran Merkantilisme Terhadap Perdagangan Internasional................. 2
C. Teori Keunggulan Absolut Adam Smith................................................................. 4
D. Teori Keunggulan Komparatif David ricardo ......................................................... 6

BAB III : PENUTUP

1. Kesimpulan.............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori perdagangan internasional membantu menjelaskan serta komposisi
perdagangan antara beberapa Negara serta bagaimana efeknya terhadap struktur
perekonomian suatu Negara, disamping itu teori perdagangan internasional juga dapat
menunjukan adanya keuntungan yang timbul dari adanya perdagangan internasional.
Teori perdagangan internasional yang sampai saat ini masih berkembang secara
umumnya dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu teori klasik, teori modern. Sebelumnya
teori-teori tersebut ada, sudah berkembang paham kaum merkantilisme terutama di
negara-negara Eropa pada abad enam belas dan tujuh belaas. Para penganjurnya antara
lain, Sir Josih Child, Thomas Mun, Jean Bodin. Mereka beranggapan bahwa logam mulia
adalah ukuran kemakmuran suatu negara, semakin banyak memiliki logam mulia maka
negara tersebut akan semakin kaya. Logam mulia diperoleh dari surplus ekspor dan impor
apabila ekspor lebih besar dari impor maka logam mulia akan mengalir ke dalam negeri
lebih banyak dan Peranan pemerintah sangat penting dalam perdagangan internasional,
dengan suatu kebijakan pemerintah maka akan diperoleh ekspor lebih besar dari impor
misalnya tarif quota dan subsidi, dipihak lain impor dapat ditekan.
Aliran klasik muncul pada abad ke 18 yaitu dimasa revolusi industri dimana suasana
waktu itu merupakan awal bagi adanya perkembangan ekonomi. Pada waktu itu sistem
liberal sedang merajalela dan menurut aliran klasik, ekonomi liberal itu disebabkan oleh
adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Mula-
mula kemajuan teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya
terjadi sebaliknya dan perekonomian mengalami kemacetan.
Para pelopor teori klasik sangat menentang teori tersebut. Logam mulia tak mungkin
ditumpuk dengan surplus ekspor karena penumpukan tersebut akan sia-sia. Logam mulia
akan mengalir dengan sendirinya melalui perdagangan internasional (price specie flow
merchanism). Ekspor naik berarti logam mulia masuk ke dalam negeri akibatnya uang
yang beredar bertambah, pertambahan tersebut menyebabkan harga dalam negeri naik
dan akhirnya logam mulia akan kembali lagi keluar sebagai akibat masuknya barang
impor. Dengan adanya spesialisasi, maka negara akan menghasilkan suatu produk
yang mempunyai keunggulan mutlak atau keuntungan komperatif
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan merkantilisme terhadap sistem perdagnagn internasional?
2. Bagaimana Konsep dari teori keunggulan Adam smith
3. Bagaimana konsep dari teori Keunggulan Komparatif David ricardo ?
C. Tujuan
1. Memahami bagaimana pandangan merkantilisme terhadap perdagangan internasional
2. Mamahami Konsep dari teori keunggulan Adam smith
3. Mamahami Konsep dari teori Keunggulan Komparatif David ricardo
BAB II
PEMBAHASAN
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MERKANTILISME

A. Pengertian Perdagangan Internasional


Perdagangan Internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara subyek
ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi negara yang lain, baik mengenai
barang ataupun jasa-jasa. Adapun subyek ekonomi yang dimaksud adalah penduduk
yang terdiri dari warga negara biasa, perusahaan ekspor, perusahaan impor, perusahaan
industri, perusahaan negara ataupun departemen pemerintah yang dapat dilihat dari
neraca perdagangan.
Perdagangan atau pertukaran dapat diartikan sebagai proses tukar menukar yang
didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing pihak
harus mempunyai kebebasan untuk menentukan untung rugi dari pertukaran tersebut,
dari sudut kepentingan masing-masing dan kemudian menetukan apakah ia mau
melakukan pertukaran atau tidak.
B. Pandangan Aliran Merkantilisme Terhadap Perdagangan Internasional
Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan
suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh
negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volum perdagangan global teramat
sangat penting. Merkantilisme menganggap bahwa penimbunan uang, atau logam mulia
yang akan ditempa menjadi uang emas ataupun perak haruslah dijadikan tujuan utama
kebijakan nasional.
Pada saat merkantilisme lahir, sistem masyarakat pada saat itu berdasarkan
feodalisme. Sistem feodal pada dasarnya menanggapi kebutuhan penduduk akan
perlindungan terhadap gangguan perampok. Jaminan keselamatan tersebut diberikan oleh
para raja terhadap para bangsawan, kerabat, dan bawahannya. Sistem inilah yang
melahirkan tuan tanah, bangsawan, kaum petani, dan para vassal yaitu raja-raja kecil
yang diharuskan untuk membayar upeti terhadap raja besar.
Ketika merkantilisme mulai berkembang, sistem feodalisme yang usang sedikit
demi sedikit mulai terkikis, hak-hak istimewa yang dimiliki oleh para tuan tanah dan
para bangsawan mulai dihapus, lapisan-lapisan sosial yang melekat pada sistem feodal
mulai dihilangkan, cara produksi dan distribusi gaya feodal pun mulai ditinggalkan,
Kebijakan yang muncul pada masa merkantilisme adalah mengabaikan sektor pertanian
yang mengakibatkan timbulnya berbagai kritik. Pokok dari pemikiran konsep
merkantilisme adalah neraca perdagangan, mekanisme arus logam mulia, teori kuantitas
uang dan proteksi terhadapnya. Dari ketiga pokok pemikiran paham ekonomi tersebut
menjadi terpusat pada doktrin merkantilisme, yakni hasil neraca perdagangan yang harus
menguntungkan.
Berdasarkan satu doktrin paham merkantilisme tersebut, maka hasil devisa sebuah
negara akan ditentukan dari beberapa hal seperti :Ekspor barang, ekspor jasa, ekspor
logam mulia dan impor modal yang tidak hanya berupa investasi dari luar negeri, namun
juga bentuk keuntungan dari investasi di luar negeri dan bentuk pinjaman-pinjaman
lainnya. Sedangkan, bentuk pembelanjaan devisa bentuknya seperti impor barang-
barang, impor jasa, impor logam mulia, dan ekspor modal.
Dalam sektor perdagangan luar negeri, kebijakan merkantilis berpusat pada dua ide
pokok, yaitu:
1) Pemupukan logam mulia, tujuannya adalah pembentukan negara nasional yang kuat
dan pemupukan kemakmuran nasonal untuk mempertahankan dan mengembangkan
kekuatan negara tersebut;
2) Setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas
impor (neraca perdagangan yang aktif). Untuk memperoleh neraca perdagangan
yang aktif, maka ekspor harus didorong dan impor harus dibatasi.Hal ini
dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri adalah memperoleh tambahan
logam mulia.
Saat memasuki era renaissance dan berkembangnya pemikiran merkantilisme di
Eropa membuat logam mulia menjadi alat ukur untuk kesejahteraan, kekayaan, dan
kekuasaan bagi suatu negara. Artinya semakin banyak logam mulia yang dimiliki oleh
suatu negara imperialisme, maka semakin kaya dan berkuasa pula negara tersebut.
Berikut ini ciri- ciri sebuah sistem ekonomi merkantilisme:
1) Negara adalah satu- satunya bentuk penguasa dari suatu perekonomian
2) Memperoleh logam mulia sebanyak mungkin dan hal tersebut menjadi hal utama
3) Fokus pada neraca perdagangan yang surplus yang merupakan bentuk perolehan
keuntungan yang besar dari perdagangan luar negeri
4) Muncul kebijakan-kebijakan yang bisa menunjang keberlangsungan sistem
merkantilisme ekonomi seperti:
- Membuat negara- negara koloni di luar negara induk kekuasaan mereka
- Melarang darah atau negara koloni tersebut melakukan perdagangan dengan
negara lain, terutama negara pesaing atau tandingannya
- Terjadi monopoli pasar yang memaksimalkan peran dari pelabuhan- pelabuhan
pokok sebagai bagian dari aktivita utama ekonomi tersebut
- Melarang negara koloni untuk melakukan ekspor emas dan perak, bahkan sebagai
alat pembayaran
- Melarang komoditas perdagangan untuk terbawa dalam kapal asing
- Membuat subsidi ekspor, yakni subsidi yang beban biayanya ditanggung oleh
pemerintah pada perusahaan saat mengekspor barang ke luar negeri. Tujuan dari
kebijakan ini adalah agar pihak yang mengekspor dapat menjual barangnya di luar
negeri dengan harga yang lebih murah, sehingga kondisi ekonomi menjadi
kompetitif
- Melakukan promosi di berbagai industri manufaktur lewat penelitian atau riset
subsidi secara langsung oleh pemerintah yang berguna untuk meningkatkan hasil
produksi
- Membatasi upah para pekerja yang tujuannya agar menekan pengeluaran negara
dan perusahaan sehingga pemerolehan keuntungan menjadi lebih maksimal
- Memaksimalkan penggunaan sumber daya dalam negeri yang bertujuan untuk
mengurangi besaran biaya untuk impor barang karena impor bisa meningkatkan
pengeluaran suatu negara
- Membatasi konsumsi domestik lewat hambatan non-tarif perdagangan, dimana
negara berusaha untuk menghalangi masuknya barang- barang impor lewat
berbagai kebijakan di mana kebijakan tersebut bukanlah tarif bea cukai masuk
C. Teori Keunggulan Absolut Adam Smith
Kegagalan teori merkantilisme merupakan kegagalan teori pra-klasik dalam
perkembangan teori-teori perdagangan internasional, maka muncullah teori Absolut
Advantage (keunggulan mutlak) yang dikemukan oleh Adam Smith. Beberapa alasan
yang menjadi kritikan Adam Smith terhadap teori Merkantilisme, adalah:
a. Ukuran kemakmuran suatu negara bukan ditentukan oleh banyaknya
akumulasi emas dan perak atau mata uang yang dimiliki oleh pemerintah (kerajaan)
b. kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya GDP (gross domestic product)
dan sumbangan perdagangan luar negeri terhadap pembentukan GDP negara
tersebut,
c. Untuk meningkatkan GDP dan perdagangan luar negeri, maka pemerintah
harus mengurangi campur tangannya (government intervention) sehingga tercipta
perdagangan bebas (free trade).
d. Dengan free trade maka akan timbul persaingan (competition) yang semakin ketat.
Hal ini mendorong masing-masing negara untuk melakukan spesialisasi dan
pembagian kerja internasional yang didasarkan padakeunggulan absolut
atau absolute advantage yang dimiliki oleh masing-masing Negara
e. Spesialilasi dan pembagian kerja internasional berdasarkanabsolute
advantage, akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi
peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri atau internasional.
f. peningkatan GDP dan perdagangan internasional inilah yangidentik dengan
peningkatan kemakmuran suatu Negara
Berdasarkan pemikiran Adam Smith tersebut maka dikeluarkan teori
Keunggulan Absolut, sebagai penyebab terjadinya perdagangan antar
negara,dengan pemikiran sebagai berikut:
a. suatu negara akan melakukan spesialisasi terhadap ekspor suatu jenisbarang
tertentu, yang diproduksi berdasarkan keunggulan absolut negaratersebut
terhadap negara lain. Dengan kata lain, jika suatu barang dapatdiproduksi secara
efisien atau lebih murah dibanding di negara lain (memilikikeunggulan absolut),
maka suatu negara akan melakukan ekspor barangtersebut,
b. Suatu negara tidak akan memproduksi jenis barang tertentu dimana negara tersebut
tidak memiliki keunggulan absolut terhadap negara lain dalam
memproduksi barang sejenis. Atau jika suatu negara mempunyai absolut
disadvantage terhadap negara lain dalam memproduksi suatu jenis barang tertentu,
maka negara tersebut lebih baik mengimpor barang tersebut daripada
memproduksinya. Perkataan lain, jika suatu barang diproduksi lebih efisien dan
lebih murah di negara lain, maka barang tersebut sebaiknya diimpor daripada
diproduksi di dalam negeri
Asumsi dasar yang melandasi teori Absolut Advantage adalah:
1. faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja
2. kualitas barang yang diproduksi kedua negara adalah sama
3. pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang
4. biaya transport diabaikan
Jika tenaga kerja merupakan satu-satunya faktor produksi, maka harga komoditi yang
dihasilkan ditentukan semata-mata oleh biaya tenaga kerja. Maka produksi yang
memiliki keunggulan dalam biaya tenaga kerja akan menjadi spesialisasi produksi
dan ekspor
Adam Smith berpendapat bahwa sumber tunggal pendapatan adalah produksi hasil
tenaga kerja serta sumber daya ekonomi. Dalam hal ini Adam Smith sependapat dengan
doktrin merkantilis yang menyatakan bahwa kekayaan suatu negara dicapai dari
surplus ekspor. Kekayaan akan bertambah sesuai dengan skill, serta efisiensi dengan
tenaga kerja yang digunakan dan sesuai dengan persentase penduduk yang melakukan
pekerjaan tersebut. Menurut Smith suatu negara akan mengekspor barang tertentu
karena negara tersebut bisa menghasilkan barang dengan biaya yang secara mutlak lebih
murah dari pada negara lain, yaitu karena memiliki keunggulan mutlak dalam produksi
barang tersebut. Adapun keunggulan mutlak menurut Adam Smith merupakan
kemampuan suatu negara untuk menghasilkan suatu barang dan jasa per unit dengan
menggunakan sumber daya yang lebih sedikit dibanding kemampuan negara-negara
lain.
Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada besaran/variabel riil bukan
moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan
internasional. Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel
riil seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang
dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan
akan makin tinggi nilai barang tersebut (Labor Theory of value). TeoriAbsolute
Advantage Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai tenaga kerja.Teori
nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa tenaga
kerja itu sifatnya homogeny serta merupakan satu-satunya faktor produksi. Dalam
kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, faktor produksi tidak hanya satu dan
mobilitas tenaga kerja tidak bebas.
D. Teori Keunggulan Komparatif David Ricardo
Teori David Ricardo didasarkan pada nilai tenaga kerja atau (theory of labor value)
yang menyatakan bahwa nilai atau harga suatu cost comparative produk ditentukan oleh
jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk memproduksinya. Menurutnya,
suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi
relatif lebih efisien serta mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi relatif
kurang efisien.
Konsep perdagangan yang semakin disukai masyarakat internasional, pertama kali
dikemukakan oleh David Ricardo (1997-1823) ini dikenal juga dengan teori
comparative cost/comparative advantage. Dalam teori ini, setiap negara
mengkhususkan produksinya dalam bidang-bidang yang diunggulinya secara
komparatif dan semua negara melakukan perdagangan secara bebas tana hambatan,
maka tercapainya efisiensi dalam penggunaan faktor-faktor produksi dan pada
gilirannya produksi dunia secara keseluruhan akan mencapai maksimum, sehingga
makin tinggi kemakmurannya.
Teori didasarkan pada nilai kerja yang menyatakan bahwa nilai atau harga suatu
produk ditentukan oleh jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk
memproduksinya.
Menurut teori cost comperative advantage (labor efficiency), suatu negara akan
memperoleh manfaat dari peragangan internasional jika melakukan spesialisasi
produksi dan mengeksor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih
efisien. Di bawah ini contoh hipotesis teori comparative advantage dari David Ricardo,
adalah cost comparative advantage.
Data Hipotesis cost comperative

Produksi
Negara
1 Kg Gula 1 M Kain
Indonesia 3 Hari Kerja 4 Hari Kerja
Cina 6 Hari Kerja 5 Hari Kerja
Berdasarkan contoh hipotesis di atas, jika ditinjau dari keunggulan mutlak atau
absolute advantage Adam Smith maka Indonesia unggul mutlak karena labor cost nya
lebih efisien dibandingkan dengan Cina. Dengan demikian tentu tidak akan terjadi
perdagangan antara kedua negara jika didasarkan pada teori Adam Smith.

Akan tetapi, berdasarkan teori David Ricardo walaupun Indonesia memiliki


keunggulan absolute dibandingkan Cina, untuk kedua produk diatas maka akan tetap
dapat terjadi perdagangan internasional yang menguntungkan kedua negara melalui
spesialisasi jika negara negara tersebut memiliki cost comperative advantage atau labor
effeciency.
Tabel Data Perhitungan Cost Comperative (Labor E fficiency)
Perbandingan Cost 1 Kg Gula 1 M Kain
IndonesiaCina 3 /4 HK 4 /5 HK
CinaIndonesia 6 /3 HK 5 /4 HK

Berdasarkan perbandingan cost comperative diatas, dapat dilihat bahwa tenaga


kerja Indonesia lebih efisien dibandingkan tenaga kerja Cina dalam memproduksi 1kg
gula. Hal ini akan mendorong Indonesia melakukan spesialisasi produksi dan ekspor
gula.
Sebaliknya, tenaga kerja Cina lebih efisien dibandingkan tenaga kerja Indonesia
dalam memproduksi 1 meter kain.Hal ini mendorong Cina melakukan spesialisasi
produksi dan ekspor kain.
Tabel Keuntungan Komperatif (output per jam kerja)
Negara Gandum Jagung DTD
Indonesia 10 20 1 Unit Gandum= 2ton jagung
Singapura 8 12 1 ton jagung= 1,5 ton jagung
Jika berdasarkan teori absolut advantage, maka perdagangan tak akan mungkin
terjadi antara Indonesia dan Singapura karena Indoesia mutlak unggul dalm
menghasilkan jagung dan gandum dibandingkan dengan Singapura. Tetapi jika secara
comperative advantage perdagangan antara Indonesia dengan Singapura dapat
terjadi.Dengan dasar tukar internasional yang berada pada ruang gerak masing-masing
negara tersebut. 1,5 ton <DTI<2 ton. Disini jelas Indonesia mempunyai keuntungan
komperatif dalam menghasilkan jagung dan Singapura mempunyaicomperative
advantage dalam menghasilkan gandum.
Apakah suatu negara mempunyai keuntungan komperatif dibandingkan dengan
negara lain dilihat dari segi ongkos tenaga kerja (wage of labor). Apabila ongkos tenaga
kerja rendah, maka harga output akan rendah pula. Suatu negara akan memproduksi
suatu produk yang harag relatif lebih rendah dari negara lain yaitu dengan keunggulan
komparatif.
Kelemahan teori klasik Comparative Advantage tidak dapat menjelaskan mengapa
terdapat perbedaan fungsi produksi antara 2 negara. Sedangkan kelebihannya adalah
perdagangan internasional antara dua negara tetap dapat terjadi walaupun hanya 1 negara
yang memiliki keunggulan absolut asalkan masing-masing dari negara tersebut memiliki
perbedaan dalam cost Comparative Advantage atau production Comparative Advantage.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk
yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu
dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara
lain.
Pada dasarnya ada dua teori yang menerangkan tentang timbulnya perdagangan
internasional yaitu teori klasik dan teori modern. Merkantilisme merupakan suatu
kelompok yang mencerminkan cita-cita dan ideologi kapitalisme komersial, serta
pandangan tentang politik kemakmuran suatu negara yang ditujukan untuk memperkuat
posisi dan kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan. Paham
Merkantilisme mulai menghilang pada paruh kedua abad ke-18 dengan munculnya teori
ekonomi baru oleh Adam Smith.
Adam Smith berpendapat bahwa sumber tunggal pendapatan adalah produksi hasil
tenaga kerja serta sumber daya ekonomi.Dalam hal ini Adam Smith sependapat dengan
doktrin merkantilis yang menyatakan bahwa kekayaan suatu negara dicapai dari surplus
ekspor. Kekayaan akan bertambah sesuai dengan skill, serta efisiensi dengan tenaga kerja
yang digunakan dan sesuai dengan persentase penduduk yang melakukan pekerjaan
tersebut.
Sedangkan David Ricardo mengajukan teori tentang perdagangan internasional
yang disebut theory of comparative Advantage ( Teori Keunggulan Komparatif).
Menurut David Ricardo keunggulan komparatif suatu negara apabila negara tersebut
dapat memproduksi suatu barang atau jasa secara efisien dan lebih murah dibandingkan
negara lain.
DAFTAR PUSTAKA

Apridar.2009.Ekonomi Internasional “Sejarah, Teori, Konsep dan Permasalahan


dalam Aplikasinya.Graha Ilmu
Krugman, Paul R and Maurice Obstfield.2003.Ekonomi Internasional.Edisi
kelima.Indeks.
Rahman, Taufiq. 2010. Teori Ekonomi.http://taufiqrachmanug25.blogspot.com/2010/12/
makalah-teori-ekonomi.html. Diakses 21 Mei 2022
Ismawanto. 2012. Teori PerdaganganInternasional.http://ssbelajar.blogspot.com
/2012/03/teori-perdagangan-internasional.html. Diakses 19 Mei 2022

Anda mungkin juga menyukai