Prosedur Manajemen Limbah

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

No Dok HPE/HSE/DOC-013

Terbit : 11 Februari 2022


PROSEDUR MANAJEMEN LIMBAH No Rev :0
Tgl Rev :-
Hal : 1/3

A. TUJUAN
Tujuan prosedur ini ialah:
1. Memberikan panduan dalam hal penanganan limbah yang dihasilkan dari kegiatan PT. hansa
Pratama Engineering.
2. Memastikan bahwa untuk setiap limbah yang dihasilkan, dilakukan penanganan sesuai
dengan peraturan yang berlaku sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan atau
bahaya kesehatan.

B. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku di semua wilayah Perusahaan termasuk cabang atau site proyek.

C. REFERENSI
Panduan (Manual) Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan (Dok. No. HPE-
HSEMS-MAN-001).

D. DEFINISI
-

E. TANGGUNG JAWAB
1. Project Manager
 Memastikan bahwa semua prosedur dan peraturan yang berhubungan dengan penanganan
limbah dilaksanakan dan dipatuhi dengan konsisten.
 Menyediakan semua peralatan dan perlengkapan untuk pengelolaan dan pengendalian
limbah.
 Memastikan semua karyawan mengetahui prosedur dan peraturan tentang
pengelolaanlimbah.
2. HSE Officer
 Memantau pelaksanaan pengelolaan limbah yang dilaksanakan di Site sesuai denganprosedur
dan peraturan yang berlaku.
 Membuat catatan jumlah dan jenis limbah yang dikumpulkan/ditampung sementara dan
dilaporkan dalam laporan kinerja K3L bulanan.
 Memastikan setiap pihak yang ditunjuk untuk penampungan limbah B3 telah memiliki izin
yang masih berlaku dari Dinas Lingkungan Hidup/Badan Pengendali Dampak Lingkungan dan
Pemerintah Daerah setempat sesuai petunjuk dari Klien/PemilikTambang

F. PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH


1. IDENTIFIKASI LIMBAH
Berikut adalah langkah-langkah dalam mengidentifikasi Limbah:
a. Membentuk tim di masing-masing unit usaha / unit kerja yang terdiri dari personil inti.
b. Melakukan Identifikasi sumber limbah yang ada di lapangan / ruangan / tempat kerja dan
lingkungan sekitarnya, untuk memperoleh jenis limbah yang dihasilkan dari suatu proses
/ kegiatan perusahaan
c. Merencanakan tempat penyimpanan sementara dan pembuangan limbah sesuai hasil
identifikasi. Tempat pembuangan limbah B3 diberi label sesuai , sedangkan tempat
pembuangan limbah lainnya di beri tanda / tulisan untuk membedakan penggunaannya.
d. Menetapkan personil untuk menangani penyimpanan sementara dan pembuangan limbah
yang dihasilkan dari seluruh proses / aktivitas kegiatan perusahaan.
2. JENIS LIMBAH
Setelah diperoleh data dari seluruh sumber limbah yang berpotensi menghasilkan limbah,
kemudian menentukan jenis limbah sesuai kategorinya, yaitu limbah Bahan Berbahaya & Beracun
No Dok HPE/HSE/DOC-013
Terbit : 11 Februari2022
PROSEDUR MANAJEMEN LIMBAH No Rev :0
Tgl Rev :-
Hal : 2/3
(B3) dan Limbah Non B3, yang masing-masing bisa dalam bentuk padat maupun cairan, sebelum
dilakukan penanganan nantinya.
a. Limbah Cair Non B3:
Semua limbah cair domestik dari toilet dibuang langsung ke dalam saluran khusus menuju ke
septictank. Sedangkan air buangan dari aktifitas lainnya (misal pencucian peralatan,
kendaraan dan lain-lainnya) dapat dialirkan ke saluran air umum.
Air sisa pencucian alat-alat (laboratorium, klinik, kuas cat, kemasan bahan kimia dll) jika
diperlukan dialirkan ke bak penampungan sementara untuk di netralisasi sebelum di buang
ke saluran air umum, pastikan sebelum dibuang, PH nya berkisar antara 6 - 9.
b. Limbah Padat Non B3
Limbah padat non B3 dibagi menurut kategorinya menjadi :
o Limbah padat organik (kardus, kertas, sarung, tangan, majun, APD bekas, daun, kayu).
o Non-organik (puing, plastik, karet, gelas/kaca) dibuang pada tempat penampungan (tong
sampah)
o Limbah padat non B3, baik yang organic maupun non organik dibuang ke tempat
penampungan sementara atau bak sampah/limbah induk sesuai dengan jenisnya
masing-masing.
o Pembuangan Limbah padat organik dan non-organik selanjutnya diserahkan ke Dinas
Kebersihan setempat.
o Limbah padat logam berupa seng, besi, drum, kaleng, pelat, tali, dibuang pada drum /
bak sampah khusus untuk logam untuk selanjutnya dibuang ke tempat pengumpul
khusus sampah / limbah logam.

c. Limbah Cair B3
o aLimbah cair B3 dapat berupa cairan oli bekas, sisa tumpahan bahan kimia dan limbah
bahan kimia sisa analisa dari laboratorium (misal dari fasilitas Asphalt Mixing Plan dan
proyek lainnya) ditempatkan ke dalam drum khusus yang telah diberi simbol dan label
jenis limbah dan ditutup rapat.
o Setiap Unit Usaha / Unit Kerja membuat catatan jumlah limbah B3 yang dihasilkan dan
membuat bukti serah terima dengan Petugas yang ditunjuk. Limbah B3 akan diserahkan
kepada pihak yang mendapat ijin dari Pemerintah tetapi tidak terbatas pada satu
instansi saja, jika diperlukan.

d. Limbah Padat B3
Limbah padat B3 berupa kemasan bekas bahan kimia, aki bekas, filter oli bekas,
pasir/majun/serbuk gergaji yang terkontaminasi bahan kimia/oli harus disimpan ditempat
kemasan/drum khusus dan dilengkapi dengan simbol dan label sebelum di simpan sementara
dan kemudian diserahkan ke pengumpul yang memiliki ijin
3. TEMPAT PENAMPUNGAN
Untuk menyeragamkan dalam kegiatan penanganan limbah di lingkungan PT. Cape East Meiso
baik di kantor pusat, Divisi, wilayah, Cabang dan proyek maka wadah/tempat sementara tersebut
dibuat dengan aturan sebagai berikut:

a. Tempat penampungan terbuat dari drum / plastik diberi tutup dan di beri tulisan “sampah
organik”, “sampah non organik” dan “sampah / limbah B3” dan pada tempat penampungan
diberi tulisan penjelasan mengenai jenis-jenis sampah / limbah yang sesuai.

b. Lokasi tempat penampungan tersebut pada butir 4.1, dikomunikasikan kepada pengguna
maupun petugas dalam bentuk site plan / pengumuman.
No Dok HPE/HSE/DOC-013
Terbit : 11 Februari2022
PROSEDUR MANAJEMEN LIMBAH No Rev :0
Tgl Rev :-
Hal : 3/3

4. PENANGANAN LIMBAH B3:

a. Jika limbah B3 akan disimpan sementara di area dalam perusahaan atau proyek maka
kemasan yang dipakai (misal drum, jerigen) harus mempunyai symbol untuk karakteristik B3
(misal beracun, korosif, mudah terbakar, infeksius dll) dan label untuk informasi limbah B3
lainnya.

b. Tempat penyimpanan sementara harus terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan,
mempunyai ventilasi yang cukup, permukaannya harus kedap air dan dilengkapi dengan
sarana penanganan tumpahan (termasuk pembuatan tanggul penahan).

c. Penyimpanan sementara limbah B3 di area perusahaan atau proyek diperbolehkan maksimal


90 hari kecuali jika jumlah limbah yang dihasilkan kurang dari 50 kg per hari bisa lebih dari 90
hari dengan persetujuan intansi terkait (KLH).

d. Pembuangan limbah B3 hanya kepada pihak pengangkut atau pengumpul atau pengolah yang
mempunyai ijin dari pemerintah (yaitu KLH). Jika pihak pengangkut, pengumpul dan pengolah
merupakan institusi atau perusahaan yang berbeda-beda maka ijin yang harus ada untuk
masing-masing perusahaan.

e. Pembuangan limbah B3 harus selalu dilengkapi dengan manifest sebagai bukti transfer
limbah dari perusahaan sebagai penghasil ke pengumpul.

f. Penanggung jawab di bagian / proyek terkait harus memastikan persyaratan penyimpanan


sementara dan pembuang limbah B3 ini dilaksanakan dan ditaati.

Disusun Diperiksa Disetujui Mengetahui


HSE Staff HSE Supervisor HSE Officer Direktur

Nama : Umbara M Nama : Asep Priyono Nama : Nizar Nuril B. Nama : Wibowo Joko Saputro
Tanggal : 11 Februari2022 Tanggal : 11 Februari2022 Tanggal : 11 Februari2022 Tanggal : 11 Februari2022

Anda mungkin juga menyukai