Tugas Makalah

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

PERDANGANGAN ANTARPULAU

Disusun Oleh:
Nama : Nayla Zulfa Sabrina
Kelas : 8A
No.Absen : 25

YAYASAN PENDIDIKAN TANJUNG ANOM SIANG SURABAYA


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
TAHUN AJARAN 2021-2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan penulisan..............................................................................................2
D. Manfaat............................................................................................................2

BAB 2 ISI MATERI................................................................................................3


A. Pengertian Perdagangan Antar Pulau............................................................3
B. Karakteristik Perdagangan Antarpulau.........................................................3
C. Proses perdagangan antar pulau....................................................................4
D. Cara pembayaran perdagangan antar pulau..................................................5
E. Tujuan Perdagangan Antar Pulau.................................................................5
F. Faktor pendorong Perdagangan Antarpulau.................................................5
G. Manfaat Perdagangan Antar Pulau...............................................................6
H. Jalur perdagangan antar pulau.......................................................................7
I. Komoditas yang diperdagangkan..................................................................8
J. Perbedaan antara Perdagangan antar Negara dengan Perdagangan antar Pulau
............................................................................................................................11
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

i
BAB 1
 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perdagangan besar – besaran antarpulau di seluruh Indonesia sudah terjadi
sejak jaman penjajahan Hindia Belanda oleh VOC. Kebanyakan perdagangan ini
dilakukan oleh ras Cina yang merantau ke Indonesia sebagai pedagang.
Perdagangan antardaerah di Indonesia semakin berkembang dikarenakan
munculnya pemekaran yang akhirnya menjadikan Indonesia terbagi menjadi 33
Propinsi dan 434 Kabupaten/Kota. Sangat menarik memang untuk melihat pola
perdagangan antardaerah di Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu
negara terluas yaitu dengan luas wilayah 1.904.556 km², yang terdiri dari 17.508
pulau dengan garis pantai sepanjang 108.000 km. Perdagangan antarregion terjadi
dikarenakan adanya perbedaan sumber daya, baik sumber daya alam maupun
sumber daya manusia, yang dimiliki oleh setiap region sehingga produk atau
komoditi yang dihasilkan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang
beraneka ragam. Oleh karena itu timbul istilah keterkaitan antarregion atau
antardaerah di mana tidak semua input yang dibutuhkan untuk memproduksi
output ataupun tidak semua output untuk dikonsumsi tersedia di dalam daerah
sendiri, sehingga dibutuhkan dukungan dari daerah lain. Besarnya ekspor dan
impor antar Kabupaten/Kota dengan hasil industri utamanya, baik pertanian
maupun manufaktur, dapat dilihat melalui perdagangan. Perdagangan yang terjadi
antardaerah di Indonesia bukan hanya dipicu untuk pemenuhan kebutuhan
masyarakat tetapi karena daerah penghasil sumber daya alam atau bahan mentah
tidak memiliki pabrik untuk mengolah hasil alamnya tersebut. Oleh karena itu,
bahan mentah tersebut diekspor ke daerah yang memiliki pengolahan yang
selanjutnya mengolah bahan mentah tersebut menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi. Kurangnya pabrik pengolahan di suatu daerah menunjukkan tingkat
investasi yang rendah di daerah tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perdagangan antar pulau?
2. Bagaimana karakteristik perdagangan antar pulau?
3. Bagaimana proses perdagangan antar pulau?
4. Bagaimana cara pembayaran perdagangan antar pulau?
5. Apa tujuan perdagangan antar pulau?
6. Apa faktor yang mendorong perdagangan antar pulau?
7. Apa manfaat perdagangan antar pulau?
8. Bagaimana jalur perdagangan antar pulau di Indonesia?

1
9. Apa saja komoditas yang diperdagangkan dalam perdagangan antar pulau di
Indonesia?
10. Apa saja perbedaan antara perdagangan antar negara dengan perdagangan
antar pulau?

C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui pengertian perdagangan antar pulau
2. Mengetahui karakteristik perdagangan antar pulau
3. Mengetahui proses perdagangan antar pulau
4. Mengetahui cara pembayaran perdagangan antar pulau
5. Mengetahui tujuan perdagangan antar pulau
6. Mengetahui faktor yang mendorong perdagangan antar pulau
7. Mengetahui manfaat perdagangan antar pulau
8. Bagaimana jalur perdagangan antar pulau di Indonesia
9. Mengetahui komoditas yang diperdagangkan dalam perdagangan antar pulau
di Indonesia
10. Mengetahui perbedaan antara perdagangan antar negara dengan perdagangan
antar pulau

D. Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian perdagangan antar pulau secara lebih terperinci
2. Dapat mengetahui jaringan perdagangan antar pulau di Indonesia
3. Dapat mengetahui proses perdagangan antar pulau
4. Dapat mengetahui cara pembayaran perdagangan antar pulau
5. Dapat mengetahui tujuan perdagangan antar pulau
6. Dapat mengetahui faktor yang mendorong perdagangan antar pulau
7. Dapat mengetahui manfaat perdagangan antar pulau
8. Bagaimana jalur perdagangan antar pulau di Indonesia
9. Dapat mengetahui komoditas yang diperdagangkan dalam perdagangan antar
pulau di Indonesia
10. Dapat mengetahui perbedaan antara perdagangan antar negara
dengan perdagangan antar pulau

2
BAB 2
ISI MATERI

A. Pengertian Perdagangan Antar Pulau


Pengertian perdagangan antar pulau yaitu perdagangan yang dilakukan oleh
orang perorang atau badan usaha dari suatu pulau ke pulau lainnya dalam lingkup
satu wilayah negara.
Perdagangan antarnegara maupun perdagangan antardaerah hakikatnya
merupakan pertukaran barang dan jasa antarruang. Perdagangan antardaerah
berbeda dengan perdagangan antarnegara. Perdagangan antardaerah adalah
perdagangan yang diselenggarakan antartempat atau wilayah yang berbeda di
dalam Negara yang sama. Perdagangan antardaerah disebut juga perdagangan
domestik. Contoh perdagangan antara provinsi Jawa Timur dengan Papua.
Provinsi Jawa Timur mengirim komoditi pangan ke Papua dan Papua mengirim
tembaga ke Jawa Timur.
Kenyataan menunjukkan bahwa perdagangan antardaerah jauh lebih
bebas  dari perdagangan antarnegara. Untuk wilayah-wilayah di dalam Negara
yang sama, jarak antar pasar cenderung lebih pendek dan kerangka kerja
kelembagaan dan moneter biasanya sama. Dengan demikian wilayah-wilayah itu
memiliki mata uang yang sama, pasar modal yang terintegrasi dan system
perbankan umum semuanya memfasilitasi perdagangan.
Menurut model keunggulan komparatif, masyarakat suatu daerah akan lebih
diuntungkan bila mereka focus pada kegiatan produksi yang biayanya relatif lebih
murah dibandingkan dengan wilayah lainnya. Relatif rendahnya biaya produksi
itu memungkinkan wilayah yang bersangkutan menetapkan harga produksi yang
lebih murah dibandingkan dengan wilayah lainnya. Perbedaan harga ini
selanjutnya memungkinkan wilayah tersebut untuk menjual produknya ke wilayah
lain di mana harga barang yang sama relative lebih tinggi. Perbedaan harga hasil
produksi ini selanjutnya akan mendorong kegiatan perdagangan antardaerah yang
menguntungkan kedua belah pihak.

B. Karakteristik Perdagangan Antarpulau


Ada beberapa karakteristik perdagangan antarpulau. Diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Spesialisasi
Dasar perdagangan antardaerah adalah spesialisasi sebagai hasil dari
pembagian kerja. Jika suatu daerah di suatu Negara mengkhususkan diri dalam
produksi komoditas tertentu, maka daerah lain di Negara itu akan membeli
komoditas yang sama sendiri.
·         Biaya produksi yang rendah.

3
Perdagangan antardaerah bertujuan untuk memproduksi barang dengan biaya
rendah. Dalam perdagangan antardaerah, barang-barang dibeli dari daerah-daerah
yang biaya produksi rendah. Tujuannya adalah untuk memberikan kepuasan
maksimal dengan harga rendah.

2. Pertukaran barang
Tujuan dari perdagangan antardaerah adalah saling tukar berbagai barang.
Pertukaran ini bertujuan untuk pengadaan barang-barang di daerah yang tidak
memiliki persediaan atau yang memiliki persediaan dalam jumlah yang sangat
kecil di tempat tertentu dari daerah yang kemampuan produksinya surplus. Oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa pertukaran adalah tujuan perdagangan
antardaerah.

3. Saling kerja sama


Pedagang di bawah perdagangan antardaerah berpindah dari suatu daerah ke
daerah yang lain. Hal ini menyebabkan hubungan perdagangan yang erat dan
semangat kerja sama di antara mereka.

4. Mengejar laba.
Tujuan dari produsen dalam perdagangan antardaerah adalah untuk
mendapatkan laba. Dalam perdagangan antardaerah, produsen ingin menjual
barangnya di tempat dimana dia bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.

5. Terarah pada konsumen.


Pada perdagangan antardaerah, produsen memproduksi barang-barang yang
disukai oleh konsumen.

6. Kepuasan maksimum.
Perdagangan antardaerah bertujuan untuk mencapai kepuasan maksimum
melalui pertukaran barang dan jasa. Barang-barang yang tidak tersedia di satu
tempat dibuat tersedia di sana melalui perdagangan antardaerah.

7. Transaksi sukarela.
Transaksi dalam perdagangan antardaerah tergantung pada kebijaksanaan
rakyat. 

C. Proses perdagangan antar pulau


Perdagangan antar pulau atau daerah merupakan perdagangan yang terjadi
dengan melewati batas-batas pulau atau daerah. Proses terjadinya perdagangan
antar pulau atau daerah terjadi karena adanya beberapa perbedaan faktor antara

4
pulau/daerah yang satu dengan pulau/daerah yang lainnya. Seperti faktor
perbedaan Hasil Produksi, faktor perbedaan Harga Barang, serta faktor Adanya
keinginan suatu pulau/daerah untuk meningkatkan produktivitasnya. Terjadinya
perdagangan antar pulau ini, biasanya dilakukan menggunakan alat transportasi
seperti kapal, pesawat, mobil, dsb
Sebagai contoh semisal saja pulau/daerah A merupakan wilayah penghasil
buah Apel yang terbesar di Indonesia, selain itu Harganya yang murah
menjadikan masyarakat dari pulau/daerah lain yang tidak memiliki produksi apel,
melakukan pembelian apel di wilayah A guna meningkatkan hasil  produksi
keripik apel rumahannya menjadi lebih banyak mendapatkan keuntungan

D. Cara pembayaran perdagangan antar pulau


Pada saat sekarang ini, perdagangan antar daerah atau antar pulau tidak lagi
dengan cara tradisional, walaupun masih ada beberapa wilayah yang masih
mempertahankan cara tradisional. Jual beli online telah memudahkan masyarakat
untuk melakukan perdagangan lintas daerah bahkan lintas negara. Dengan
bantuan alat komunikasi, jasa kirim, serta internet, jarak bukan lagi masalah.

E.  Tujuan Perdagangan Antar Pulau


1. Memperluas jangkauan pasar
Perdagangan antarpulau akan memberikan kesempatan akan memberikan
kesempatan bagi produsen untuk memperluas daerah pemasaran produknya.
Misalnya: Minyak kelapa sawit diproduksi di pulau Sumatera, maka untuk
memperluas daerah pemasaran minyak kelapa sawit tersebut bisa dijual di pulau
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan pulau-pulau lain.
2. Mendapatkan keuntungan
Dengan luasnya daerah pemasaran dari sebuah produk akan meningkatkan
jumlah penjualan sehingga bisa meningkatkan jumlah Keuntungan yang diperoleh
oleh produsen. Selain itu dengan perbedaan tempat akan memunculkan berbedaan
harga yang lebih tinggi, perbedaan harga itu bisa meningkatkan jumlah
keuntungan.

F. Faktor pendorong Perdagangan Antarpulau


1. Perbedaan harga antarpulau
Harga barang dan jasa yang ada disetiap pulau bisa berbeda, pada suatu pulau
suatu barang bisa murah sedangkan di pulau lain bisa mahal. Perbedaan harga ini
akan mendorong pedagang untuk menjual produknya ke pulaulain karena
mengejar keuntungan yang lebih besar.

5
2. Perbedaan Kepemilikan Faktor Produksi
Setiap Pulau mempunyai perbedaan sumber daya alam sehingga mereka juga
memiliki faktor produksi yang berbeda. Misalnya Pulau Kalimantan mempunyai
sumber daya tambang batubara, sedangkan di pulau Jawa terdapat pembangkit
tenaga listrik yang membutuhkan pasokan batubara, maka dari itu batubara yang
ada di Kalimantan harus dikirim ke pulau Jawa.

3. Perbedaan tingkat kejarangan (scarcity) 


Kebutuhan manusia dapat dikatakan tidak terbatas dalam jumlah dan jenisnya.
Kebiasaan masyarakat itu tidak tetap, walaupun nampaknya statis. Di samping itu
dalam masyarakat senantiasa terdapat kekurangan yang sifatnya relatif yang
menimbulkan ekonomi sebagai ilmu pengetahuan. Inilah yang merupakan azas
daripada ilmu ekonomi, sehingga dasar daripada tindakan ekonomi adalah
pemilihan di antara berbagai kemungkinan pemilihan untuk memenuhi
kebutuhan. 
Kemungkinan-kemungkinan itu bersifat alternatives. Dengan perkataan lain
dasar dari tindakan ekonomis adalah menghubungkan antara relative scarcity
tersebut dengan permintaan (demand). Prinsip ini pun berlaku pada kedua macam
perdagangan tersebut di atas. 
Apabila suatu daerah atau bangsa, tingkat scarcitynya lebih rendah daripada
negara lain, maka dari wilayah ini akan mengalir barang-barang ke wilayah lain di
mana tingkat kejarangannya lebih tinggi. Perdagangan antar daerah dan
perdagangan internasional akan terus berlangsung selama adanya perbedaan
tingkat kelangkaan (scarcity) ini. 

G. Manfaat Perdagangan Antar Pulau


1. Memperbanyak lapangan kerja untuk masyarakat
Perdagangan antarpulau akan mendorong peningkatan jumlah produksi,
produksi yang meningkat akan membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Maka
dari itu akan mengurangi jumlah pengangguran dan bisa meningkatkan
pendapatan masyarakat.

2. Memenuhi kebutuhan konsumen


Dengan perbedaan sumber daya alam yang ada maka setiap pulau memiliki
kelebihan dan kekurangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya :
pulau Jawa merupakan penghasil beras, sedangkan pulau Kalimantan merupakan
penghasil kayu, maka beras  diperdagangkan ke Kalimantan dan sedangkan kayu
diperdagangkan ke Jawa.

6
3. Meningkatkan produktivitas penduduk
Dengan adanya perdagangan antarpulau akan meningkatkan jumlah
permintaan barang dan jasa. Hal tersebut akan mendorong perusahaan untuk
meningkatkan produksi barang dan jasa. Tenaga kerja yang ada akan meningkat
juga produktivitasnya.

4. Memperoleh barang yang tidak diproduksi oleh daerah lain


Dengan adanya perbedaan yang dimiliki oleh daerah satu dengan daerah lain,
maka sebagai daerah yang mengimpor barang dari daerah lain, tujuannya adalah
untuk memenuhi kebutuhan yang tidak diperoleh di daerah sendiri, namun di
produksi oleh daerah lain.

5. Eksistensi tenaga kerja


Eksistensi tenaga kerja sangat diperlukan adanya tenaga kerja karena mereka
adalah pelaku yang melancarkan segala tindakan yang saling berkesinambungan.
Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, maka perusahaan pengekspor akan
kebanjiran pesanan produk, sehingga tenaga kerja yang ada tidak mampu untuk
mengerjakan semuanya sehingga dibutuhkanlah perekrutan tenaga kerja yang baru
untuk menyelesaikan pesananan ekspor yang sangat banyak. Hal ini sangat
menguntungkan satu sama lain.

6. Memperoleh Keuntungan Internal & Eksternal


Tidak dapat dipungkiri bahwa adanya kegiatan perdagangan adalah untuk
mencari keuntungan. Keuntungan yang dicari bukan saja keuntungan internal
melainkan juga keuntungan eksternal. Keuntungan internal adalah keuntungan
yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri misalnya keuntungan melalui banyaknya
pesanan dari luar negeri yang dapat meningkatkan ekspor perusahaan.
Keuntungan yang didapat perusahaan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
alat-alat produksi maupun untuk penambahan fasilitas yang dibutuhkan dalam
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan produksi. Keuntungan yang selanjutnya
yaitu keuntungan eksternal, dalam hal ini keuntungan eksternal yaitu keuntungan
spesialisasi. Keuntungan spesialisasi yaitu keuntungan akibat fungsi dalam
mempertinggi keefisienan penggunaan faktor-faktor produks

H. Jalur perdagangan antar pulau

1. Pulau Sumatera menjual kelapa ke Pulau Jawa


2. Pulau Sumatera menjual jagung ke Pulau Kalimantan
3. Pulau Sumatera menjual jagung ke Pulau Sulawesi
4. Pulau Suamtera menjual karet ke Pulau Kalimantan

7
5. Pulau Sumatera menjual karet ke Pulau Sulawesi
6. Pulau Jawa menjual kopi ke Pulau Kalimantan
7. Pulau Jawa menjual teh ke Pulau Kalimantan
8. Pulau Jawa menjual teh ke Pulau Sulawesi
9. Pulau Jawa menjual Ubi ke Pulau Sulawesi
10. Pulau Jawa menjual tebu ke Pulau Sulawesi
11. Pulau Jawa menjual tebu ke Pulau Kalimantan
12. Pualu Jawa menjual padi ke Pulau Sumatera
13. Pulau Jawa menjual minyak bumi ke Pulau Papua
14. Daerah Jember menjual tembakau ke Daerah Probolinggo
15. Pulau Bali menjual sapi ke Pulau Jawa
16. Pulau Kalimantan menjual kelapa ke Pulau Jawa
17. Pulau Kalimantan menjual kayu ke Pulau Jawa
18. Pulau Kalimantan menjual cengkih ke Pulau Papua
19. Pulau Sulawesi menjual jagung ke Pulau Kalimantan
20. Pulau Maluku menjual sagu ke Pulau Nusa Tenggara
21. Pulau Papua menjual sagu ke Pulau Jawa
22. Pulau Papua menjual emas ke Pulau Jawa

I. Komoditas yang diperdagangkan


Komoditas adalah sesuatu benda nyata yang relatif mudah diperdagangkan,
dapat diserahkan secara fisik, dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu
dan dapat dipertukarkan dengan produk lainnya dengan jenis yang sama, yang
biasanya dapat dibeli atau dijual oleh investor melalui bursa berjangka.
Di Indonesia terdapat aneka ragam kegiatan ekonomi penduduk. Hal ini
terjadi karena pola penggunaan lahan dan pola pemukiman yang berbeda. Pola
yang berbeda membuat setiap daerah mempunyai keunggulan komparatif.
Keunggulan komparatif setiap daerah keunggulam yang tampak ketika suatu
daerah diperbandingkan dengan daerah yang lain.
Perdagangan antardaerah di Indonesia sudah terjadi sejak zaman Hindia
Belanda. Perdagangan antardaerah di Indonesia terjadi karena ada perbedaan
sumber daya, sumber daya alam maupun sumber daya manusia di setiap wilayah.
Kondisi ini mengakibatkan komoditas yang dihasilkan tidak dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat yang beraneka ragam.
Selain itu perdagangan yang terjadi antardaerah di Indonesia juga karena
daerah penghasil sumber daya alam atau bahan mentah tidak memiliki pabrik
untuk memgolah hasil alamnya. Akibatnya daerah penghasil bahan mentah
mengirim bahan mentah tersebut menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi.
Jenis komoditas yang diperdagangkan antardaerah di Indonesia antara lain
meliputi hasil hutan, pertanian dan peternakan. Komoditas perdagangan hasil
hutan meliputi kayu, getah, dan rotan. Komoditas ini banyak berasal dari

8
Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Komoditas yang dihasilkan antara lain adalah
kamper, meranti, kayu ulin dan eukaliptus. Pangsa pasar utama produk kehutanan
dari pulau-pulau tersebut adalah Pulau Jawa.

Tabel komoditas dan sumber daya alam di indonesia


Pulau Provinsi Sumber Daya Alam
Semen Andalas, pupuk AAF,
Aceh minyak,
emas, dan perak
Minyak bumi, kertas, tekstil, dan
Sumatra Utara ban
Mobil
Semen, tenun, timah, batubara,
Sumatra Barat
dan granit
Minyak bumi, emas, perak,
Riau bauksit, dan
Kertas
Sumatra Kepulauan Batubara
Riau
Batubara, emas, minyak bumi,
Jambi
dan karet
Minyak bumi, batubara, karet,
Sumatra
dan pupuk
Selatan
Polipropilen
Bangka Timah
Belitung
Bengkulu Emas, perak, dan batubara
Emas, pupuk, kopi, dan sapi
Lampung
potong
Jawa Jakarta Pupuk TSP, tekstil, kayu
Jakarta lapis,
susu, logam, dan benang
Minyak, teh, susu, sutra alam,
Jawa Barat baterai,
kertas, semen, beras, dan pupuk
Banten Minyak, baja, pipa, dan semen
Semen, pupuk, kertas, kayu
Jawa Tengah lapis, dan
Perkapalan
D.I. Batik, rokok, cerutu, emas,
Yogyakarta perak, dan

9
Kosmetik
Semen, perkapalan, kertas,
pupuk,
baterai, kaca, alkohol, kayu lapis,
Jawa Timur
kereta
api, garam, tembakau, cengkih,
dan rook
Bali Bali Tenun
Semen Kupang, mangan, dan
Nusa Tenggara
minyak
Nusa Timur
Cendana
Tenggara
Nusa Emas, perak, dan mangan
Tenggara Barat
Bauksit, intan, minyak kelapa,
Kalimantan
rotan,
Barat
dan karet
Minyak kelapa, minyak bumi,
Kalimantan
intan,
Tengah
karet, dan rotan
Kalimantan Kalimantan Batubara, intan, bijih besi, dan
Selatan rotan
Kayu lapis, gas alam cair,
Kalimantan
minyak
Timur
bumi, tenun, kristal, dan timah
Kalimantan Minyak, gas, kelautan, dan
Utara tambang
Minyak kelapa, emas, marmer,
Sulawesi Utara
mangan, gips, dan kayu
Sulawesi Emas, bijih besi, nikel, dan mika
Sulawesi Tengah
Sulawesi Nikel, minyak kelapa, aspal, dan
Tenggara kapur
Gorontalo Emas, tembaga, tekstil, dan kayu
Emas, minyak bumi, dan minyak
Maluku kayu
Putih
Maluku
Minyak bumi, nikel, minyak
Maluku Utara kayu
putih, dan asbes
Papua Papua Barat Minyak bumi, kayu gelondong,
kayu

10
lapis, emas, perak, aluminium,
asbes,
dan tembaga
Tembaga, minyak bumi, kayu
lapis,
Papua marmer, aluminium, asbes, dan
kayu
gelondong

Beberapa hasil pertanian yang menjadi komoditas perdagangan adalah gula


tebu dan kopra. Gula tebu dari Pulau Jawa dan Sumatera disebarka  ke wilayah-
wilayah lain di tanah air. Kopra dari Sulawesi disebarkan ke beberapa wilayah
tanah air untuk kebutuhan industri minyak goreng dan sabun.

Komoditas hasil sektor peternakan, seperti sapi perah dan unggas terdapat di
pulau Jawa. Sementara itu, sapi, kuda, dan babi berasal dari Sumatera Utara, Bali,
Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara, dan Papua.

J. Perbedaan antara Perdagangan antar Negara dengan Perdagangan antar


Pulau
1. Peluang perdagangan lebih luas.
Pada perdagangan antarnegara, suatu negara bisa menjual barang/jasanya ke
negara lain dan bisa membeli barang/jasa dari negara lain. Dalam perdagangan
antarpulau, kita hanya dapat melakukan perdagangan antardaerah dan antarpulau
dalam lingkup suatu negara.

2. Adanya kedaulatan bangsa.


Pada perdagangan antarnegara, bangsa-bangsa bisa mengatur aliran
barang/jasa, tenaga kerja dan keuangan. Negara-negara menunjukkan kedaulatan
di sini. Sementara di perdagangan domestik, aliran perdagangan berjalan secara
bebas tanpa regulasi yang berarti dari suatu negara

3. Penggunaan kurs tukar.


Dalam melakukan perdagangan antarnegara, negara-negara menggunakan
kurs tukar yang berbeda-beda. Ini berbeda dengan perdagangan domestik yang
hanya menggunakan satu kurs tukar. Perdagangan antarnegara juga membutuhkan
sistem keuangan antarnegara yang dapat memastikan kelancaran aliran mata uang
ini. Untuk mendukung perkembangan perdagangan di Indonesia, perlu
dikembangkan sektor yang potensial untuk mendukung perdagangan yaitu
ekonomi maritim dan agrikultur

11
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

Dengan memiliki letak posisi silang, kawasan Nusantara menerima dampak


positif dan negative akibat timbulnya hubungan antarnegara yang melewati
wilayah ini. Dampak positif dari posisi silang, yakni Nusantara dapat berperan
menjadi jembatan lalu lintas perdagangan dan pelayaran internasional. Nusantara
pun bias menjadi tempat persinggahan sementara bagi kapal-kapal yang
melewatinya. Adapun dampak negatf dari posisi silang, yaitu mudah
mendatangkan bahaya dan ancaman dari luar terhadap Nusantara. Selain itu,
mudah masuknya budaya luar yang tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat
Nusantara.
Kawasan Nusantara memiliki posisi tersendiri dalam jaringan perdagangan
antara Asia-Eropa. Posisi yang strategis dalam lalu lintas perdagangan
internasional itu telah menyebabkan kawasan Nusantara menjadi incaran dan
ajang perebutan bangsa-bangsa Barat, seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan
Belanda. Khususnya pada masa Kolonial atau masa penjajahan Belanda. Jaringan
perdagangan yang telah lama ada sebelum masuknya Belanda pun semakin
berkembang atau semakin luas jaringan perdagangan tersebut akibat telah
munculnya berbagai teknologi dan tata cara perdagangan yang menguntungkan
pihak pedagang. Ini membuat nama Nusantara semakin dikenal di seluruh penjuru
dunia akibat komoditi dagangannya yang menjadi primadona di dunia, khususnya
bumi eropa
Berganti-gantinya bangsa Barat yang bercokol di Nusantara bukannya
membuat kesejahteraan dan ketenteraman, melainkan rakyat malah menjadi
korban penghisapan oleh kolonialis-imperialis dan sumber daya alam terus
mengalir ke dunia Barat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bamsiswayo, Bambang. 1996. IPS Ekonomi Kelas I. Malang : IKIP Malang


Kindarto, Hartatik. 2004. IPS Ekonomi Kelas IX. Mojokerto : CV Sinar Mulya
Pustaka
Reid, Anthony. 1999. Dari Ekspansi hingga Krisis: Jaringan Perdagangan Global
Asia Tenggara  1450 – 1680. Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.
Reid, Anthony. 2011. Asia Tenggara dalam kurun Niaga (Jilid I:Tanah di Bawah
Angin). Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.
Kartodirjo, Sartono. 1992. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 (Dari
Emporium Sampai Imperium) Jilid I. Jakarta, Gramedia.

13

Anda mungkin juga menyukai