Laporan Lengkap Koralogi
Laporan Lengkap Koralogi
Laporan Lengkap Koralogi
KORALOGI
Laporan Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan pada
Mata Kuliah Koralogi
Oleh:
IRFAN SARIF
I1C119017
Mengetahui,
Koordinator Mata Kuliah
Koralogi
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................v
I. PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat Praktikum...........................................................................3
Manfaat praktikum sebagai berikut,..........................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................4
2.1 Terumbu Karang..................................................................................................4
2.2 Bentuk Pertumbuhan Karang...............................................................................4
2.3 Analisis Data........................................................................................................5
III. METODE PRAKTIKUM....................................................................................7
3.2 Alat dan Bahan.....................................................................................................7
3.3 Metode Pengambilan Data Karang menggunakan Metode LIT..........................7
IV. HASIL....................................................................................................................9
VI. PEMBAHASAN..................................................................................................14
VII. PENUTUP..........................................................................................................16
6.1 Simpulan............................................................................................................16
6.2 Saran..................................................................................................................16
VIII. DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................17
LAMPIRAN...............................................................................................................18
iii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1 Alat dan Bahan Praktikum……………………………………………………....….7
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1 Grafik Presentase Tutupan Karang………………………………………………...13
3 Lampiran…………………………………………………………………………...18
v
I. PENDAHULUAN
Kecamatan Soropia memiliki luas wilayah 6.273 Ha atau 0,92% dari luas daratan
yaitu Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Banda, Sebelah Timur berbatasan
Kendari dan Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bondoala dan Kecamatan
Kapoiala, (Halim,2016).
Tenggara yang memiliki potensi padang lamun cukup besar. Hal ini ditunjang oleh
topografi pantainya yang landai dengan dasar perairan yang potensial untuk lamun
tumbuh dan berkembang yakni terdiri atas pantai berpasir, berlumpur, berbatu, pasir
berlumpur dan pasir yang bercampur dengan karang mati. Lamun tersebut
membentuk padang lamun yang cukup luas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
vegetasi lamun yang ada di perairan Sawapudo memiliki perbedaan kerapatan yang
beragam mulai dari vegetasi lamun yang rapat, sedang dan jarang, (Ira, 2016)
Terumbu karang mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai tempat memijah,
mencari makan, daerah asuhan bagi biota laut dan sebagai sumber plasma nutfah.
1
Terumbu karang juga merupakan sumber makanan dan bahan baku substansi bioaktif
yang berguna dalam farmasi dan kedokteran. Selain itu terumbu karang juga
mempunya fungsi yang tidak kalah pentingnya yaitu sebagai pelindung pantai dari
masyrakat akan sumberdaya yang ada di terumbu karang seperti ikan, udang lobster,
memanfaatkan potensi tersebut semakin besar pula. Dengan demikian tekanan ini
Kondisi ekosistem karang pada saat ini telah mengalami kerusakan dan penurunan
yang disebabkan antara lain oleh pengeboman ikan, pengambilan ikan dengan
menggunakan bahan beracun serta pengambilan dan perdagangan karang hias illegal.
Ekosistem terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut yang penting
karena menjadi sumber kehidupan bagi beraneka ragam biota laut. Di dalam
ekosistem terumbu karang ini pada umumnya hidup lebih dari 300 jenis karang, yang
terdiri dari sekitar 200 jenis ikan dan berpuluh-puluh jenis moluska, crushtacea,
2
1.2 Tujuan dan Manfaat Praktikum
LIT.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam
jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel (Zamdial, 2016).
Menurut Djunaidi (2014), koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang
disebut Polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang
mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak dibagian atas dan
Terumbu karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan
laut. Terumbu karang dan segala kehidupan yang ada didalamnya merupakan salah
satu kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya.
Diperkirakan luas terumbu karang yang terdapat di perairan Indonesia adalah lebih
dari 60.000 km, yang tersebar luas dari Perairan Kawasan Barat Indonesia sampai
Terumbu karang merupakan ekosistem yang dibangun oleh biota laut penghasil
kapur, terutama oleh hewan karang , bersama-sama dengan biota lainnya yang hidup
4
2.2 Bentuk Pertumbuhan Karang
terbagi atas karang Acropora dan non-Acropora. Perbedaan Acropora dan non-
Acropora yaitu terletak pada struktur skeletonnya. Acropora memilki bagian yang
disebut axial koralit dan radial koralit, sedangkan non-Acropora hanya memiliki
(folilose), berbentuk jamur (mushroom), berbentuk oval, berbentuk kokoh, karang api
5
4999
= 87,96 %
b. Analisis Data Karang mati
6
III. METODE PRAKTIKUM
2021, pukul 06:00 -17:00 WITA. Bertempat di Bintang Samudera, Desa. Sawapudo,
- Pensil - 1 Menulis
-Kertas anti air - 1 Menulis data
-Sabak - 1 Alas menulis
2. Bahan
- Data karang - - Untuk
Mengidentifikasi
karang
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode line intercept
7
Adapun metodenya yaitu sebagai berikut:
2. Pergi ke Lokasi
4. Mengamati dan merekam terumbu karang yang dilintasi oleh roll meter
8
IV. HASIL
V. Hasil
9
3620 CM 21 0,42
3630 CM 10 0,20
3670 CM 40 0,80
3690 CB 20 0,40
3729 CE 39 0,78
3735 CM 6 0,12
3744 CMR 9 0,18
3750 CB 6 0,12
3783 R 33 0,66
3790 CM 7 0,14
3815 CE 25 0,50
3827 CM 12 0,24
3839 CB 12 0,24
3846 CS 7 0,14
3870 R 24 0,48
3891 CMR 21 0,42
3915 CB 24 0,48
3939 R 24 0,48
3961 CB 22 0,44
3978 CB 17 0,34
3996 CM 18 0,36
4100 CB 104 2,08
4110 S 10 0,20
4160 CB 50 1,00
4210 S 50 1,00
4235 DCA 25 0,50
4280 CB 45 0,90
4320 S 40 0,80
4340 CS 20 0,40
4360 ACB 20 0,40
4390 CB 30 0,60
4420 DC 30 0,60
4490 R 70 1,40
4520 CD 30 0,60
4630 ACB 110 2,20
4650 CD 20 0,40
4670 R 20 0,40
4709 DCA 39 0,78
4730 DC 21 0,42
10
4760 S 30 0,60
4810 R 50 1,00
4815 CM 5 0,10
4830 CB 15 0,30
4898 R 68 1,36
4916 ACB 18 0,36
4945 CS 29 0,58
4999 CB 54 1,08
Jumlah 4999 100,00
11
CM 0,22
CM 0,60
CM 0,40
CB 0,18
CB 2,00
CM 0,42
CM 0,20
CM 0,80
CB 0,40
CE 0,78
CM 0,12
CMR 0,18
CB 0,12
CM 0,14
CE 0,50
CM 0,24
CB 0,24
CS 0,14
CMR 0,42
CB 0,48
CB 0,44
CB 0,34
CM 0,36
CB 2,08
CB 1,00
CB 0,90
CS 0,40
ACB 0,40
CB 0,60
ACB 2,20
CM 0,10
CB 0,30
ACB 0,36
CS 0,58
CB 1,08
87,96
12
Gambar 2. Presentase tutupan terumbu karang
13
VI. PEMBAHASAN
Bintang Samudera Kendari. Setelah dilakukan maka di dapatkan hasil seperti di atas.
(Line Intercept Transect) dengan alat roll meter. Setelah semuanya sudah disiapkan
life form karang keseluruhan untuk diolah sehingga di peroleh presentase tutupan
Dari analisis yang didapatkan pada kelompok kami terdapat 87.94% tutupan
terumbu karang yang hidup dan terdapat 11,10% tutpan karang yang mati. Menurut
Burke et al (2002), berdasarkan kriteria data kerusakan terumbu karang yang ada di
atas adalah dengan hasil presentase tutupan karang yang hidup dengan nilai 87,94%.
Hal ini menunjukkan bahwa kriteria tutupan terumbu karang yang terdapat di Bintang
Untuk metode yang kami gunakan yaitu metode LIT (LineIntercept Transect)
adalah metode dasar untuk menggambarkan struktur komunitas karang dalam bentuk
presentase karang. Metode transek ini dilakukan dengan mengamati atau mengukur
parameter substrat yang berada pada garis atau meteran dengan ukuran tertentu.
14
Sumberdaya terumbu karang dan ekosistemnya merupakan kekayaan alam bernilai
berkelanjutan. Terumbu karang merupakan rumah bagi 25% dari seluruh biota laut
dan merupakan ekosistem di dunia yang paling rapuh dan mudah punah.
Menurut Thovyan (et all.,2017) suhu perairan memiliki korelasi yang sangat
searah dengan presentase tutupan karang. Hal ini disebabkan suhu perairan
merupakan salah satu factor yang sangat mempengaruhi presentase tutupan karang.
Suhu berpengaruh terhadap tingkah laku makan hewan karang, demikian juga
pertumbuhannya. Selain itu, oksigen terlarut merupakan salah satu factor yang
untuk metabolismenya.
15
VII. PENUTUP
6.1 Simpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa konsentrasi tutupan karang yang
terdapat pada Bintang Samudera yaitu sangat baik dengan nilai tutupan karang
hidupnya yaitu 87,96% dibanding dengan nilai tutupan karang matinya yang hanya
6.2 Saran
Dari praktikum yang sudah dilakukan maka untuk kedepan agar perlatan yang
digunai memadai sehingga hasilnya sesuai yang diharapkan. Selain itu kepada
praktikan agar benar-benar serius dan memperhatikan penjelasan dosen serta asisten
16
VIII. DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
18