Laporan Tutorial Kasus 2 Falsafah Keperawatan
Laporan Tutorial Kasus 2 Falsafah Keperawatan
Laporan Tutorial Kasus 2 Falsafah Keperawatan
DOSEN PENGAMPU
Ardian ID.S.kep., NS.,M.Kep
Suryati, S.Kep.,NS.,M.Kep
Aris Setiawan,S.Kep.,NS.,MHPE
Anggota :
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya,
laporan tugas tutorial kasus 2 dengan topik Teori Dorothea Orem ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan
bagian dari sistem pembelajaran Falsafah Keperawatan di Stikes Surya Global
Yogyakarta.
Dan tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Suryati
,S.kep.Ns.M.,Kep selaku dosen serta semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan tugas tutorial ini.
Kami menyadari laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari pembicara akan sangat kami harapkan guna
perbaikan di masa yang akan datang.
PEMBAHSAN KASUS 2
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Self care
2. Optimal
PERTANYAAN
1. Jelaskan teori self care!
2. Apa manfaat self care?
3. Bagaimana bisa Nampak rumah klien tidak terawatt?
4. Mengapa ana menggunakan teori self care?
5. Apa saja nilai-nilai yang akan diterapkan ana dan kelompoknya dalam teori
tersebut?
JAWABAN
Klarifikasi Istilah
1. Self care adalah kemampuan sesuai merawat dirinya sendiri atau
menjaga kebutuhan diri
2. Optimal adalah sebuah hasil yang bagus nanti nya menjadi
pencapaian proses maksimal
Jawaban pertanyaan
1. Teori yang di terapkan oleh perawat kepada klien terhadap
situasi dan kondisi tubuh
2. Memberikan kenyamanan dan kebersihan terhadap klien
3. Karena lansia tersebut tinggal sendiri di rumah untuk merawat
diri sendiri pun dia tidak mampu apalagi untuk merawat rumah
nya
4. Karena melihat dari kondisi klien maka ana dan kelompok
mengambil kesimpulan untuk menggunakan teori self care
5. Nilai kasih sayang, empati, rasa peduli
Jawaban LO
1. “ Bersihkan segala sesuatu semampu kamu. Sesungguh nya
allah t’ala membangun islam ini atas dasar kebersihan , dan
tidak akan masuk surga setiap yang bersih (HR. Ath thabrani)
2. Dorothea Elizabeth Orem (15 Juli 1914 - 22 Juni 2007), lahir di
Baltimore , Maryland , adalah ahli teori keperawatan dan
pencipta teori keperawatan defisit perawatan mandiri , yang
juga dikenal sebagai model keperawatan Orem.
Pendidikan: Diploma (awal tahun 1930), Pendiri Hospital
School Of Nursing, Washington DC; Orem mendapat Titel
BSN Ed (1939) dan MSN Ed (1945) di The Catholic University
of America, Washington DC. Orem mendapat gelar
kehormatan: Dokter Ilmu Pengetahuan dari Georgetown
University (1976) dan Pendiri Perguruan Tinggi di San
Antonio, Texas (1980); Dokter Surat kemanusiaan dari Illinois
Wesleyan University, Bloomington, Illinois (1988); Gelar
kehormatan dokter, University of Missouri-Columbia (1998).
Dr. Orem melanjutkan untuk aktif dalam pengembangan teori.
Dia menyelesaikan edisi ke-6 dari keperawatan: konsep
praktek, yang diterbitkan oleh Mosby pada Januari 2001.
https://tugasessaiindividuadeliajanuwati.blogspot.com/2019/09/
biografi-dorothe-orem.html
3. Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan
terkemuka di Amerika. Dorothe Orem lahir di Baltimore,
Maryland di tahun 1914. Ia memperoleh gelar sarjana
keperawatan pada tahun 1939 dan Master Keperawatan
pada tahun 1945. Selama karir profesionalnya, dia bekerja
sebagai seorang staf keperawatan, perawat pribadi, perawat
pendidik dan administrasi, serta perawat konsultan. Ia
menerima gelar Doktor pada tahun 1976. Dorothea Orem
adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas Katolik.
Ia mengakui kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan
konseptualisasi keperawatan. Ia pertama kali
mempubilkasikan ide-idenya dalam “Keperawatan : Konsep
praktik”, pada tahun 1971, yang kedua pada tahun 1980 dan
yang terakhir di tahun 1995. https://pdfcoffee.com/makalah-
dorothea-e-orem-revisi-pdf-free.html
4. Teori Self Care
Teori ini mengungkapkan hubungan antara tindakan untuk
merawat diri dengan perkembangan fungsi individu. Self care
adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk
berinisiatif dan membentuk perilaku mereka dalam memelihara
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Bila self care dibentuk
dengan efektif maka hal tersebut akan membantu membentuk
integritas struktur dan fungsi manusia dan erat kaitannya
dengan perkembangan.
Self care agency adalah kemampuan individu atau kekuatan
untuk melakukan self care. Kemampuan untuk melakukan self
care dipengaruhi oleh faktor kondisi seperti usia, jenis kelamin,
status perkembangan, status kesehatan, orientasi sosial budaya,
sistem perawatan kesehatan, keluarga, pola kehidupan, serta
ketersediaan sumber.
Therapeutic self care demand adalah totalitas dari tindakan
self care yang diinisiatif dan dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan self care.
Konsep lain yang berhubungan dengan teori self care
adalah self care requisite yang terdiri dari tiga kategori yakni:
Universal: Pemeliharaan asupan udara, air, makanan,
eliminasi, aktivitas dan istirahat, kesendirian dan interaksi
sosial, pencegahan bahaya, peningkatan fungsi manusia.
Developmental: lebih spesifik dari universal. Pengembangan
siklus kehidupan seperti pekerjaan baru, perubahan struktur
tubuh.
Health Deviation: perubahan kesehatan akibat terjadinya
kerusakan integritas individu untuk melakukan self care akibat
suatu penyakit atau injury.
Teori Self Care Deficit
Teori ini mengungkapkan tentang ketidakmampuan klien dalam
hal ini lansia dalam merawat diri. Dalam teori ini keperawatan
diberikan jika seorang dewasa (pada kasus ketergantungan)
tidak mampu atau terbatas dalam melakukan self care secara
efektif. Asuhan keperawatan diberikan jika kemampuan
merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau adanya
ketergantungan.
Dalam teori ini Orem mengungkapkan ada lima metode yang
dapat digunakan dalam membantu self care, yakni:Tindakan
untuk atau lakukan untuk orang lainMemberikan petunjuk dan
pengarahan Memberikan dukungan fisik dan psychologis
Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung
pengembangan personal Pendidikan
Teori Nursing System
Nursing system dibuat oleh perawat didasarkan pada kebutuhan
self care. Jika ada self care deficit, self care agency, dan self
therapeutic maka keperawatan akan diberikan. Orem
mengidentifikasi tiga klasifikasi dari nursing system
yaitu:Wholly Compensatory system: Situasi dimana individu
tidak dapat melakukan tindakan self care.Partly compensatory
nursing system: Perawat dan klien memiliki peran yang sama
dalam melakukan tindakan self care. Supportive educative
system: Pada sistem ini orang dapat membentuk atau dapat
belajar membentuk internal atau eksternal self care tetapi tidak
dapat melakukannya tanpa bantuan.
https://gustinerz.com/mengenal-konsep-teori-self-care-dari-
orem/
5. Asuhan keperawatan yang diberikan perawat dilakukan
dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan
untuk merawat diri sendiri sehingga membantu
individu dalam memenuhi kebutuhan hidup, memelihara
kesehatan, dan mencapai kesejahteraan.
https://gustinerz.com/mengenal-konsep-teori-self-care-dari-
orem/#:~:text=Asuhan%20keperawatan%20yang%20diberikan
%20perawat,memelihara%20kesehatan%2C%20dan
%20mencapai%20kesejahteraan
6. Penerapan asuhan keperawatan dengan menggunakan
pendekatan Teori Self Care Orem melewati beberapa tahap
proses keperawatan. Pada tahap awal atau diagnostic
operation, merupakan tahap dimana perawat membina
hubungan antara pasien dan perawat/keluarga. Tujuan
proses ini adalah untuk menciptakan hubungan saling
percaya antara perawat dan pasien, karena kepercayaan
merupakan elemen yang sangat penting dalam hubungan
perawat pasien (Trojan & Yonge, 1993). Tahap selanjutnya
yaitu prescriptive operations, tahap dimana perawat
menentukan metode bantuan yang mungkin dapat diterapkan.
Metode bantuan tersebut diantarya doing for, guiding and
directing, teaching, dan providing. Tindakan yang dilakukan
selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan
perawatan diri untuk mencapai proses pemulihan
pasien. Prioritas tindakan ditujukan kepada kebutuhan
perawatan mandiri yang paling esensial yang dibutuhkan
dalam proses fisiologis tubuh seperti oksigenasi.Tahap
selanjutnya yaitu implementasi hasil tahap sebelumnya
dalam regulatory operations untuk merancang,
merencanakan dan menghasilkan suatu nursing system
dengan mempertimbangkan hasil pengkajian pada tahap-
tahap sebelumnya. Rencana intervensi dibuat dengan
mempertimbangkan tingkat kebutuhan self-care pasien yang
dibagi dalam wholly compensatory, partly compensatory
dan supportive-educative. Pada 30 pasien kelolaan,
sebagian besar tingkat kebutuhan pemenuhan self-care
adalah partly compensatory dan supportive-educative. Hal ini
terjadi akibat efek dari kondisi patologis penyakit yang
mengakibatkan terjadi keterbatasan gerak bebas,
termasuk dalam melakukan aktivitas perawatan mandiri,
tetapi pasien masih mampu melakukan sebagian dari proses
perawatan diri dan sebagian dibantu dan dilakukan oleh
perawat.https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/
28405/7774
DAFTAR PUSTAKA
1. .https://tugasessaiindividuadeliajanuwati.blogspot.com/2019/09/biografi-
dorothe-orem.html .
2. https://pdfcoffee.com/makalah-dorothea-e-orem-revisi-pdf-free.html
3. https://gustinerz.com/mengenal-konsep-teori-self-care-dari-orem/
4. https://gustinerz.com/mengenal-konsep-teori-self-care-dari-orem/
#:~:text=Asuhan%20keperawatan%20yang%20diberikan
%20perawat,memelihara%20kesehatan%2C%20dan%20mencapai
%20kesejahteraan
5. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/28405/7774
6. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5746982/11-hadits-
kebersihan-dalam-islam-terapkan-di-sekolah-yuk