Uts Ilmu Ukur Tanah
Uts Ilmu Ukur Tanah
Uts Ilmu Ukur Tanah
Dengan ini saya mahasiswa peserta Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap Tahun
Akademik 2021/2022 Universitas Dian Nusantara, Jakarta :
1. Saya akan melaksanakan Ujian Akhir Semester secara online sesuai jadwal yang
ditetapkan di SISKA.
2. Saya berjanji mentaati tata tertib ujian dengan bersikap jujur, tidak menyontek, tidak
meng-copy paste jawaban ujian orang lain dan tidak melakukan praktek perjokian.
3. Saya siap menerima sanksi nilai E (tidak lulus) apabila melakukan pelanggaran ujian
sesuai dengan butir 2.
4. Bahwa saya telah memahami kewajiban pembayaran uang kuliah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
TATAP MUKA
Fakultas : TEKNIK Kode Mata Kuliah :
LAPAN --> mengelola stasiun bumi dan menyediakan data digital citra penginderaan jauh
Landsat-TM, SPOT, Radar (data acquisition)
BMG --> mengelola stasiun bumi dan menyediakan data digital satelit cuaca (mis: NOAA).
Bakosurtanal --> menyediakan data dasar digital dan non-digital peta dan mengkoordinasikan
pemetaan skala kecil di seluruh Indonesia.
Arah orientasi merupakan salah satu unsur utama dalam proses pengukuran untuk membuat peta,
khususnya peta umum. Pada umumnya setiap peta memiliki arah utama yang ditunjukkan ke arah atas
(utara). Terdapat 3 (tiga) arah utara yang sering digunakan dalam suatu peta.
a. Utara magnetis, yaitu utara yang menunjukkan kutub magnetis.
b. Utara sebenarnya (utara geografis), atau utara arah meridian.
c. Utara grid, yaitu utara yang berupa garis tegak lurus pada garis horizontal di peta.
Ketiga macam arah utara itu dapat berbeda pada setiap tempat. Perbedaan ketiga arah utara ini
perlu diketahui sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan arah pada peta. Arah utara
magnetis merupakan arah utara yang paling mudah ditetapkan, yaitu dengan pertolongan kompas
magnetik. Perbedaan sudut antara utara magnetis dengan arah dari suatu obyek ke tempat obyek
lain searah jarum jam disebut sudut arah atau sering disebut azimuth magnetis. Pada peta yang
dibuat dengan menggunakan kompas, maka perlu diberikan penjelasan bahwa utara yang
digunakan adalah utara magnetis. Lihat gambar 1.22.
Contoh:
Azimuth Magnetis AB (Az, AB) = 70º
Azimuth Magnetis AC (Az, AC) = 310º
2. Lingkaran Vertikal
Lingkaran vertikal adalah piringan dari metal atau kaca tempat skala lingkaran.
Lingkaran ini berputar bersama teropong dan dilindungi oleh alhidade vertikal.
6. Nivo teropong
Nivo teropong digunakan untuk membuat garis bidik mendatar. Pada
kebanyakan teodolit yang baru, nivo teropong sudah tidak ada lagi.
2. Alhidade horizontal
Merupakan pemersatu dari kaki penyangga sumbu II dan pelindung lingkaran
horizontal.
2. Nivo Kotak
Nivo kotak dipakai sebagai penolong dalam pengaturan sumbu vertikal secara
pendekatan.
4. Plat dasar
Plat dasar digunakan untuk menyatukan alat dengan statip. Bagian tengah plat
dasar diberi lubang drat untuk baut instrument.
6. Statip
Merupakan piranti untuk mendirikan alat di lapangan yang terdiri dari kepala
statip dan kaki tiga yang dapat distel ketingginnya. Kepala statip ada yang datar,
melengkung (sferis), ada pula yang menyerupai bonggol (Kern) dengan
sambungan alat entering tongkat teleskopik sekaligus untuk mengukur tinggi
alat.