Mini Proposal
Mini Proposal
Mini Proposal
Oleh :
Eldo Kusuma Wijaya
NIM : 70 2018 004
Pembimbing: drg. Dientiyah Nur Anggina, MPH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum............................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus...........................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................3
1.4.1 Secara Teoritis...........................................................................3
1.4.2 Secara Praktisi...........................................................................3
1.5 Keaslian Penelitian............................................................................3
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
menimbulkan nanah sebagai tanda inflamasi yang dikeluarkan tubuh melalui
permukaan fistula di permukaan gusi. Infeksi kronis menahun pada satu atau
lebih gigi primer yang bisa menyebabkan kerusakan gigi permanen yang sedang
berkembang dibawahnya, dikhawatirkan mereka merasakan komplikasi dan
minder terhadap gambaran dirinya.
2
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Untuk menambah referensi perpustakaan dan sebagai bahan acuan yang
akan datang.
2. Meningkatkan kemampuan berfikir analitis dan sistematis dalam
mengidentifikasi permasalahan di kesehatan masyarakat.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
c. Hipersensitifitas akar gigi
Sakit gigi juga bisa disebabkan oleh akar gigi terbuka. Biasanya,
akar lebih rendah adalah dua pertiga dari gigi yang biasanya dikubur
di tulang. Racun bakteri melarutkan tulang sekitar akar dan
menyebabkan gusi dan tulang surut, memperlihatkan akar. Kondisi
akar terkena disebut "resesi." Akar terbuka dapat menjadi sangat
sensitif terhadap makanan dingin, panas, dan asam karena mereka
tidak lagi dilindungi oleh gusi sehat dan tulang (Miglasi S,2010).
d. Impaksi dan erosi gigi
Sakit gigi bisa berasal dari gigi yang telah gagal tumbuh ke
dalam posisi yang tepat dan tetap di bawah gusi dan / atau tulang.
Ketika molar ketiga hendak tumbuh, gusi di sekitarnya dapat menjadi
meradang dan bengkak. gigi tetangganya terkena dampak dan
menyebabkan rasa sakit ketika mereka memberikan tekanan ke gigi
atau tulang dan meradang atau terinfeksi. (Scully C, 2013)
5
nyeri diproses di medula spinalis dan dirasakan di korteks frontal. Karena
persepsi nyeri melibatkan sistem sensorik yang tumpang tindih dan
komponen emosional, respons individu terhadap rangsangan yang identik
bervariasi (Cohen S, 2017)
6
Metode berputar merupakan varian (bentuk yang dirubah)
metode vertical.Disini dengan bulu-bulunya ke arah apical
ditempatkan setinggi mungkin pada gingival, kemudian dengan
gerakan berputar tangkai singkat.Disarankan untuk membersihkan tiap
daerah dengan gerakan horizontal.
d. Metode Vibrasi/Bergetar
Metode bergetar dimaksudkan untuk orang dewasa dan terutama
ditujukan pada pembersihan gusi selama ini dimungkinkan dengan
sikat gigi. Disini dengan gerakan memutar permukaan elemen-elemen
yang dibersihkan. Pada metode Fones lengkungan gigi-geligi dalam
oklusi dan permukaan bukal dibersihkan dengan melekat sikat tegak
lurus dan membuat gerakan memutar. Gerakannya juga meluas sampai
ke gusi dan permukaan lingual dibersihkan dengan gerakan sirkulasi
kecil dan permukaan oksual dengan gerakan menggosok.
e. Metode Fisiologis
Metode ini gerakannya pada waktu menyikat harus mempunyai
arah yang sama seperti arah makanan. Dengan sikat lunak elemen-
elemen dibersihkan dengan dengan gerakan menyapu dari mahkota ke
gusi.
7
2.2 Kerangka Teori
Faktor Sosiodemografi
(Pendidikan orangtua, pekerjaan orang tua)
2.3 Hipotesis
H0 : Tidak terdapat hubungan antara kebiasaan menggosok gigi dengan sakit gigi
H1: Terdapat hubungan antara kebiasaan menggosok gigi dengan sakit gigi
8
BAB III
METODE PENELITIAN
b. Besar Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
lemeshow. Dengan rumus perhitungan ;
9
Z 2 p (1−p )
α
n=
d²
Dimana :
Zα = 1,96
N = jumlah sampel
p = Proporsi yang akan dilihat. (max estimasi: 0,5)
B. Kriteria Eksklusi
1. Siswa SD Negeri 149 Palembang yang tidak menyetujui untuk
mengisi questioner
2. Siswa kelas I, II dan III pada SD Negeri 149 Palembang
3. Siswa SD Negeri 149 Palembang yang menggunakan orthodontic
braces
10
3.3.4 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Teknik
simple random sampling. Pada penelitian ini, sampel diambil dari SD
Negeri 149 Gandus, Palembang.
Sakit Gigi Nyeri pada gigi Sering: Skor Kuesioner Nominal 1. Sakit (≥ 15)
atau struktur 4 2.Tidak Sakit
pendukungnya, Kadang- (<15)
yang kadang: Skor
disebabkan 3
oleh penyakit Jarang: Skor
gigi atau nyeri 2
yang mengenai Tidak
gigi akibat pernah: Skor
penyakit lain 1
selain dari
struktur gigi
sendiri
Kebiasaan Tingkah laku Sering: Skor Kuesioner Nominal 1. Baik ( ≥23)
Menggosok membersihkan 4 2. Buruk (<23)
gigi gigi yang Kadang-
dilakukan kadang: Skor
seseorang 3
secara terus Jarang: Skor
menerus. 2
11
Tidak
pernah: Skor
1
12
r =
Keterangan :
Kriteria pengujian :
Apabila r hitung < r tabel, maka item pertanyaan adalah tidak valid
b. Uji reliabilitas
Uji realiabilitas merupakan metode uji guna mengetahui dari
instrumen yang telah digunakan dalam hal tersebut secara nyata atau
tidak (Notoadmodjo, 2010). Hasil yang tinggi maupun rendah
berdasarkan reabilitas dapat terlihat dengan angka yang bisa dikatakan
koefisien berdasarkan realitas. Untuk Hasil tinggi-rendahnya nyata
kusisioner dapat dinilai berdasrkan angka cronbatch alpha seperti nilai
corncbacth alpha> nilai pada r tabel di taraf letak kesalahn 5%
(Sugiyono, 2005). Hal ini dapat dikatakan nyata atau sesuai bila
nilainya diatas persen tersebut.
13
Tahap dari persiapan pengolahan data terdiri dari beberapa kegiatan
yang bisa dilakukan sebagai berikut :
1. Editing (pengolahan data)
Merupakan kegiatan untuk mengecek dan perbaikan data
2. Coding (pengkodean data)
Merupakan kegiatan untuk mengubah data yang berbentuk kalimat
menjadi angka
3. Data Entry (pemasukan data)
Merupakan kegiatan dengan proses memasukkan data yang sudah di
coding atau di editing yang selanjutnta dimasukkan kedalam program
4. Cleaning (pembersihan data)
Merupakan kegiatan untuk mengecek kembali data yang telah
dimasukkan apakah terjadi kesalahan atau tidak.
(Notoadmodjo, 2010).
14
3.8 Alur Penelitian
Membagikan Kuesioner
Analisis data
15
DAFTAR PUSTAKA
KM, Cohen S, Berman LH.2017. Cohen’s Pathways of the Pulp (10th ed.) St,Louis,
Mo: Mosby Elsevier
Michele Leonardi Darby, Margaret Walsh, 2014. Dental Hygiene - E-Book: Theory
and Practice. page 318
Miglani S, Aggarwal V, Ahuja B (October 2010). "Dentin hypersensitivity: Recent
trends in management". Journal of Conservative Dentistry. 13 (4): 218–
24. doi:10.4103/0972-0707.73385
Muttaqin A,2010. Gangguan Gastrointestinal. Banjarmasin
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Rahim, R. 2015. Hubungan Kebiasaan Menggosok Gigi Pada Malam Hari dan
Kejadian Karies Pada Anak Sekolah Dasar Negeri karang Tengah 07
Tangerang. Segen, JC.2012. Concise Dictionary of Modern Medicine.
McGraw-Hill Companies
16
Scully, C. 2013. Oral and Maxillofacial Medicine : the Basis of Diagnosis and
Treatment (3rd ed). Edinburgh: Churchill Livingstone/Elsevier.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatitf. Bandung : CV. Alfabeta.
WHO. 2013. The World Oral Health Report. http:// www.who.int/oral
health/media/en/orh-report03- en.pdf
Wong, D.L, DKK. 2008. Wong buku ajar keperawatan pediatrik. Jakarta: EGC
http://ejurnal.esaunggul.ac.id/indekx.php/Formil/article/download/1156/1063.
Diakses: 1 Juni 2021
17
18