Etika Keperawatan (KLMPK 4)
Etika Keperawatan (KLMPK 4)
Etika Keperawatan (KLMPK 4)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, referensi
maupun informasi bagi pembaca dalam memahami tentang KODE ETIK
KEPERAWATAN Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar.........................................................................................
Daftar isi..................................................................................................
BAB I Pendahuluan.................................................................................
1.1 Latar belakang.................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................
1.3 Tujuan.............................................................................................
BAB II Pembahasan................................................................................
2.1 Pengertian kode etik........................................................................
2.2 Tujuan kode etik.............................................................................
2.3 Fungsi kode etik..............................................................................
2.3.1 Menurut Kozier & Erb (1989)..............................................
2.3.2 Menurut PPNI ......................................................................
2.3.3 Biggs dan blocher(1986-10).................................................
2.3.4 Menurut pandangan Hypocrates...........................................
2.4 Kode etik keperawatan indonesia...................................................
2.4.1 Perawat dan Klien ................................................................
2.4.2 Perawat dan Praktek..............................................................
2.4.3 Perawat dan Masyarakat ......................................................
2.4.4 Perawat dan Teman Sejawat.................................................
2.4.5 Perawat dan Profesi .............................................................
BAB III Penutup......................................................................................
3.1 Kesimpulan.....................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan adalah pelayanan professional bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang didasarkan ilmu dan keperawatan kepada individu,
kelompok, atau masyarakat dalam keadaan sehat maupun sakit (Kemenkes,
2017). Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan konflik
yang mungkin meraka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam praktik
profesional. kemajuan dalam bidang kedokteran, hak klien, perubahan sosial dan
hukum telah berperan dalam peningkatan perhatian terhadap etik. Perilaku
standar perawat ditetapkan dalam kode etik yang disusun oleh Assiasi
internasional, nasional, dan negera bagian atau provinsi. Perawat harus mampu
terapkan prinsip etik dalam pengambilan keputusan dan mencakup nilai dan
keyakinan dari klien, profesi, perawat, dan semua pihak yang terlibat. Perawat
memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak pasien.
Perawat dituntut menerapkan sikap yang profesional pada saat memberikan
sikap professional perawat bisa dilihat dari kemampuan perawat dalam
berkomunikasi efektif, bekerjasama dengan teman sejawat, tim dan dengan
pasien. Sikap perawat dalam memberikan pelayanan atau bertindak
sebagai anggota profesi berpedoman pada kode etik keperawatan, perawat dalam
berperilaku sebagai profesi, bagaimana cara mencegah terjadinya masalah etik,
bagaimana membuat keputusan yang benar pada asaat mengalami masalah
dalam memberi pelayanan kesehatan, serta bagaimana untuk memenuhi
kewajiban profesional sesuai tujuan, nilai dan standar keperawatan. Beberapa
perawat mengabaikan etik keperawatan terhadap pasien, berangkat dari hal
tersebut menjadi penyebab terjadinya pelanggaran kode etik keperawatan, yaitu
perawat sebagai profesi tenaga pelayanan keperawatan masih kurang memahami
arti dari kode etik keperawatan sehingga dalam memberi pelayanan keperawatan
tidak berpedoman pada kode etik keperawatan sehingga berdampak pada
keselamatan dan kesembuhan pasien(Setiani, 2018)
Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari
martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan
dari profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan atas nilai dan situasi
individu yang dilayani Kadang-kadang perawat dihadapkan pada situasi yang
memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan. Perawat memberi panti
asuhan kepada klien, keluarga dan masyarakat; menerima tanggung jawab untuk
membuat keadaan lingkungan fisik, sosial dan spiritual yang mendukung untuk
penyembuhan dan pencegahan penyakit; serta meningkatkan kesehatan dengan
penyuluhan kesehatan. Sebagai seorang perawat yang profesional wajib untuk
mengenal etika-etika yang berlaku dalam prosfesinya agar dapat terhindar dari
kesalahan dari tindakan-tindakan yang menyalahi etika profesinya yang akan
diterapkan pada malpraktik atau kelalaian yang merugikan klien atau perawat itu
sendiri dan profesinya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
2. Apa pengertian dari kode etik?
3. Apa tujuan dari kode etik?
4. Apa fungsi dari kode etik?
5. Apa saja kode etik keperawatan?
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari kode etik
2. Untuk mengetahui tujuan dari kode etik
3. Untuk mengetahui fungsi dari kode etik
4. Untuk mengetahui apa saja kode etik keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi kode etik
Kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berhubungan
dengan pertimbangan pembuatan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan
karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang bersumber dari martabat
dan hak manusia, dan kepercayaan profesi.
Kode etik adalah sistem norma, nilai, dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, serta apa yang tidak benar
dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang
benar dan salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan yang harus dihindari.
Tujuan kode etik adalah agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya
kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik, akan melindungi perbuatan
yang tidak profakat.
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai
pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.
Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan
tugas atau fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana
seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian
pelanggaran etik dapat di hindarkan.
Kode etik keperawatan adalah bagian dari etik kesehatan. Inti dari hal
tersebut, yaitu menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau
pelayanan kesehatan masyarakat. Kode etik
keperawatan adalah acuan dasar perawat dalam menjalankan profesinya, baik
yang berkaitan dengan pemakaian teknologi keperawatan maupun pengetahuan
keperawatan. Faktor teknologi yang meningkat, ilmu pengetahuan yang
berkembang memerlukan prinsip dan etik keperawatan, yaitu pertimbangan yang
menyangkut nilai, hak-hak asasi dan tanggung jawab profesi.
2.2 Tujuan kode etik
Tujuan kode etik keperawatan adalah sebuah upaya agar seluruh perawat
yang ada di Indonesia dapat menghargai dan menghormati martabat
manusia(klien) pada saat menjalankan setiap tugas dan fungsinya sebagai
perawat.
Tujuan kode etik keperawatan tesebut yaitu dasar untuk mengatur
hubungan antar perawat, klien atau pasien, teman sebaya, masyarakat, dan unsur
profesi baik dalam profesi keperawatan maupun dengan profesi lain diluar
profesi keperawatan, standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh
praktisi keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam
pelaksanaan tugasnya, untuk mempertahankan jika praktisi dalam menjalankan
tugasnya di perlakukan secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat, dasar
dalam menyusun kurikulum pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang
berorientasi pada sikap profesional keperawatan, untuk memberi pemahaman
kepada masyarakat pengguna tenaga keperawatan akan pentingnya profesional
dalam melaksanakan tugas praktek keperawatan (Hasyim & Prasetyo, 2012)
Tujuan dari kode etik keperawatan pada dasarnya adalah upaya agar para
perawat dalam menjalankan tugas dan fungsinya dapat menghargai dan
menghormati martabat manusia. Secara umum tujuan etika keperawatan yaitu
menciptakan dan mempertahankan kepercayaan antara perawat dan klien,
perawat danperawat juga antara perawat dan masyarakat.
Adapun tujuan etika keperawatan menurut Biro Ethics Commission on
Teaching Amerika yaitu:
1. Mengenal dan mendefinisikan unsur-unsur moral dalam praktik
keperawatan.
2. Membentuk strategi atau cara-cara dan menganalisa masalah-masalah
moral yang terjadi dalam praktik keperawatan.
3. Menghubungkan prinsip-prinsip moral atau pelajaran yang baik dapat
dipertanggung jawabkan kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat dan
kepada Tuhan sesuai dengan kepercayaan nya.
2.3 Fungsi kode etik
2.3.1 Menurut Kozier & Erb (1989)
1. Memberikan dasar dalam mengatur hubungan antara perawat, pasien,
tenaga kesehatan lain, masyarakat dan profesi keperawatan.
2. Memberikan dasar dalam menilai tindakan keperawatan.
3. Membantu masyarakat untuk mengetahui pedoman dalam
melaksanakan praktek keperawatan. Menjadi dasar dalam membuat
kurikulum pendidikan keperawatan.
2.3.2 Menurut PPNI
1. Kode etik perawat menunjukan kepada masyarakat bahawa perawat
diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggung jawab
yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat.
2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan
menjalin hubungan keprofesian sebagai landasan dalam menerapkan
praktik etika.
3. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang
harus dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien atau klien sebagai
advokator, perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai
teman sejawat dengan profesi keperawatan sebagai seorang kontributor
dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan.
4. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.
2.3.3 Biggs dan blocher(1986-10) mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu
1. Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah
2. Mencegah terjadinya suatu pertentangan internal dalam suatu profesi
3. Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
2.3.4 Menurut pandangan Hypocrates, fungsi kode etik adalah:
1. Menghindari ketegangan antar manusia;
2. Memperbaiki status-status kepribadian;
3. menopang pertumbuhan dan perkembangan kehidupan;
4. beranjak dari pandangan Hypocrates tersebut, kode etik merupakan hal
yang penting dalam sistem pelayanan kesehatan serta dalam pelayanan
praktik keperawatan.
2.4 Kode etik keperawatan Indonesia
Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Kode etik
keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia melalui Musyawarah Nasional PPNI VIII di
Balikpapan pada tahun 2010. Kode etik adalah pernyataan standar profesional
yang digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk
membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia
dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional
Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik
sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode etik keperawatan di
Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (DPP PPNI) melalui munas PPNI di Jakarta pada tangal 29 November
1989. Kode tersebut terdiri atas lima bab dan 16 pasal, dimana:
a. Bab kesatu
Menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap individu,
keluarga dan masyarakat, yang terdiri atas empat pasal
1. Perawat dalam rangka pengabdiannya senantiasa berpedoman
kepada tanggung jawab yang pangkal tolak nya bersumber dari
adanya kebutuhan akan perawat untuk individu, keluarga dan
masyarakat.
2. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya dibidang
keperawaatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang
menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat, dan kelangsungan
hidup beragama dari orang seorang, keluarga dan masyarakat.
3. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi orang
seorang, keluarga dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan
rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur
perawatan.
4. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama yang baik
dengan orang seorang, keluarga dan masyarakat dalam
mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesejahteraan
umum sebagai bagian dari tugas, keawajiban bagi kepentingan
masyarakat.
b. Bab kedua
1. Perawat senantiasa merawat mutu pelayanan yang tinggi
disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan
serta keterampilan perawat sesuai dengan kebutuhan orang
seorang atau penderita, keluarga dan masyarakat.
2. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui nya
sehubungan yang dipercayakan kepadanya.
3. Perawat tidak akan mempergunakan pengetahuan dan
keterampilan perawatan untuk tujuan yang bertetangan dengan
norma-norma kemanusiaan.
4. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa
berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis
kelamin, aliran politik yang dianut serta kedudukan sosial.
5. Perawat senantiasa mengupakayakan perlindungan dan
keselamatan penderita dalam melaksanakan tugas keperawatan
serta dengan matang mempertimbangkan kemampuan
menerima atau mengalihtugaskan tanggung jawab yang ada
hubungan nya dengan perawatan.
c. Bab ketiga
Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi
kesehatan lainnya:
1. Perawat senantiasa mememelihara hubungan yang baik antar
sesama perawat dan dengan tenaga kesehatan lainnya, baik
dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja
maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh.
2. Perawat senantiasa menyebar luaskan pengetahuan
keterampilan dan pengalamannya kepada sesama perawat serta
menerima pengetahuan dan pengelaman dari profesi lain
bidang perawatan.
d. Bab keempat
Tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan:
1. Perawat selalu berusaha meningkatkan kemampuan
profesional secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama
dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan
keperawatan.
2. Perawat selalu menjungjung tinggi nama baik profesi perawat
dengan menunjukkan perilaku dan sifat-sifat pribadi yang
luhur.
3. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan
dalam kegiatan-kegiatan pelayanan dan pendidikan perawatan.
4. Perawat secara bersama-sama membinan dan memelihara mutu
organisasi profesi perawatan sebagai sarana pengabdian.
e. Bab kelima
Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah
air:
1. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai
kebijaksanaan yang digariskan oleh pemerintah dalam bidang
dan perawatan.
2. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam
menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan dan perawatan kepada
masyarakat.
Dalam bimbingan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan tugas
pengabdian untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan tanah Air, persatuan
perawat Indonesia menyadari bahwa Perawat Indonesia yang berjiwa Pancasila
dan berlandaskan pada UUD 1945 merasa terpanggil untuk menunaikan
kewajiban dalam bidang keperawatan dengan penuh tanggung jawab,
berpedoman kepada dasar-dasar seperti tertera di bawah ini :
2.4.1 Perawat dan Klien
a) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai
harkat dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, jenis kelamin, aliran
politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
b) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,
adat istiadat dan kelangsungan beragama dan klien.
c) Tanggung jawab adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan.
d) Perawatan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika
diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
2.4.2 Perawat dan Praktek
a) Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang
keperawatan melalui belajar terus menerus.
b) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang
tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta
ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
c) Perawat dalam membuat keputuasan didasarkan pada informasi yang
akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang
bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi
kepada orang lain.
d) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan
dengan selalu menunjukkan perilaku profesional.
2.4.3 Perawat dan Masyarakat
Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk
memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi
kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
2.4.4 Perawat dan Teman Sejawat
a) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat
maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara
keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
b) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan
ilegal.
2.4.5 Perawat dan Profesi
a) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan
pelayanan dan pendidikan keperawatan.
b) Perawat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan profesi
keperawatan.
c) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun
dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan
keperawatan yang bermutu tinggi.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan brtanggung
gugat atas pelayanan/asuhan keperawatan harus berdasarkan pada landasan
hukum dan etika keperawatan. Standar asuhan perawatan di Indonesia sangat
diperlukan untuk melaksanakan praktek keperawatan, sedangkan etika
keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi, hanya saja kode etik yang
dibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan karena bentuk kode etik yg ada
masih belum dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk
tekhnis. Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap perilaku yang
dipertanggung jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah
dan didalam etik terdapat nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari perilaku
manusia (niat).
Kode etik keperawatan adalah bagian dari etik kesehatan. Inti dari hal
tersebut, yaitu menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau
pelayanan kesehatan masyarakat. Kode etik keperawatan adalah acuan dasar
perawat dalam menjalankan profesinya, baik yang berkaitan dengan pemakaian
teknologi keperawatan maupun pengetahuan keperawatan. Faktor teknologi
yang meningkat, ilmu pengetahuan yang berkembang memerlukan prinsip dan
etik keperawatan, yaitu pertimbangan yang menyangkut nilai, hak-hak asasi dan
tanggung jawab profesi.
3.2 Saran
Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan. Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang
mengatur dan sebagai bentuk pelindung hukum baik pemberi dan penerima
praktek keperawatan. Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung
dengan adanya perangkat-perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan
secara baik dilapangan. Sebagai seorang mahasiswa, khususnya mahasiswa
fakultas keperawatan kita harus mengetahui dengan pasti segala bentuk etik
maupun isu etik keperawatan, dan makalah ini merupakan salah satu bagian
pembelajran yg sesuai.
Daftar Pustaka