Pelaporan Keuangan Organisasi Organisasi Sektor Publik
Pelaporan Keuangan Organisasi Organisasi Sektor Publik
Pelaporan Keuangan Organisasi Organisasi Sektor Publik
1 pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk memebantu penyedia dana dan
pemakai lain.
2 Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para penyedia
dana dan pemakai lain.
3 Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat tentang sumber daya,
kewajiban, dan akibat-akibat dari transaksi, kejadian, dan keadaan.
4 Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang kinerja organisasi satu periode.
5 Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang bagaimana oragnisasi
mendapatkan dan membelanjakan kas atau sumber likuid lain, tentang pinjaman dan
pelunasannya.
6 Pelaporan keuangan harus mencukupi penjelasa-penjelasan dan interpretasi-interpreetasi
untuk membantu para pemakai memahami informasi keuangan yang disediakan.
Pp no. 71 2010 tentang SAP mengidentifikasi komponen laporan keuangan pokok yang perlu
disajikan pemerintah meliputi:
Elememen laporan keuangan memuat informasi rincian dari masing-masing komponen laporan
keuangan yang disajikan. Laoran keuangn menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan dalam
hal: (1) Aset, (2) Kewajiban, (3) Ekuitas, (4) Pendapatan-LRA, (5) Belanja, (6) Transfer, (7) pembiyaan,
(8) Saldo Anggaran Lebih, (9) pendapatan-LO, (10) Beban, dan (11) Arus Kas.
Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (PABU). Secara
khusus PABU mengatur akuntansi keuangan yang menyajikan informasi kepada kepada pihak luar
organisasi.
Prinsip akuntansi merupakan ideologi, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metoda,
dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi sebagai
pengetahuan. Standar akuntansi adalah penguguman/ketentuan resmi yang dikeluarkan oleh badan
yang berwenang mengenai konsep, standar, dan metode yang dinyatakan sebagai pedoman utama
dalam praktik akuntansi perusahaan dalam lingkungan (negara) sepanjang ketentuan ini relevan
dengan keadaan perusahaan atau unit usaha tertentu. Standar akuntansi berisi tentang definisi,
pengukuran/penilaian, pengakuan dan pengungkapan elemen laporan keuangan.
1 Menyediakan organisasi sektor publik suatu pedoman akuntansi yang diharapkan dapat
diterapkan bagi pencatatatan transaksi keuangan organisasi sektor publik yang berlaku
dewasa ini;
2 Menyediakan organisasi sektor publik suatu pedoman akuntansi yang dilengkapi dengan
klafikasi rekening dan prosedur pencatatan serta jurnal standar yang telah disesuaikan
dengan silklus kegitan organisasi sektor publik, yang mencakup penanggaran,
pembendarahaan dan pelaporan.
Alasan pentingnya merumuskan standar akuntansi yang relevan bagi lembaga resmi akuntansi,
diantaranya sebagai berikut:
1 Dapat menyajikan informasi tentang posisi keuangan, prestasi, dan kegitan perusahaan.
Informasi yang disusun berdasarkan standar akuntansi yang lazim di harapkan mempunyai
sifat jelas, konsisten, terpercaya, dan dapat diperbandingkan.
2 Memberi pedoman dan peraturan bekerja bagi akuntan publik agar mereka dapat
melaksanka tugan dengan hati-hati, independen, dan dapat mengabdikan keahliannya dan
kejujurannya melalui penyusunan laporan akuntan setelah melelui pemeriksaan akuntan.
3 Memberi data base kepada regulator tentang berbegaiinformasi yang di anggap penting
dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan dan pengaturan
ekonomi, dan peningkatan efisiensi ekonomi dan tujuan-tujuan makro lainnya.
4 standar menghasilkan prinsip dan teori dalam disiplin ilmu akuntansi.
Sedangkan PABU adalah rajutan dari berbagai aturan dan konsep. Aturan dan konsep ini awalnya
dikembangkan dari praktik tetapi telah ditambah dan dikurang oleh badan yang punya otoritas.
1 Objektivitas
2 konsistensi
3 Daya Banding
4 Tepat Waktu
5 Ekonomis Dalam Penyajian Laporan
6 Materialitas