Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
Tujuan Pembelajaran:
PD3I Meliputi:
Tuberkulosis Campak
Difteri Hepatitis virus
Pertusis Poliomyelitis
Tetanus
Tuberculosis
Tuberculosis
Definition:
Tuberculosis
Epidemiology of TB
1/3 penduduk dunia terinfeksi
Tuberculosis
Epidemiology of TB
Indonesia:
(SKRT 1980 & 1986) TB penyebab kematian
ke 4.
SKRT th1992 TB penyebab kematian ke 2
sesudah penyakit kardiovaskular.
Perkiraan WHO Kematian akibat TB setiap
tahunnya 175.000 , kasus TB baru 450.000.
Tuberculosis
Epidemiology of TB
Indonesia:
Tuberculosis
Epidemiology of TB
Angka kesakitan & kematian akibat TB
menetap dan meningkat di daerah prevalensi
HIV tinggi.
Tuberculosis
Epidemiology of TB
Tuberculosis
Epidemiology of TB
Tuberculosis
Epidemiology of TB
Dampak Bagi Kesehatan Masyarakat:
Morfology of Agent
Ukuran 0,5-4 mikron x 0,3-6 mikron
batang tipis, lurus, atau agak bengkok, bergranuler,
tidak punya selubung, tapi punya lapisan luar tebal
(lipoid (terutama asam mikolat).
Tahan asam (BTA)
Tahan dlm keadaan kering dan dingin
Bersifat dorman dan aerob
Tuberculosis
Epidemiology of TB
Tuberculosis
UPAYA PENCEGAHAN
& PENANGGULANGAN
Tuberculosis
UPAYA PENCEGAHAN
& PENANGGULANGAN
Tuberculosis
UPAYA PENCEGAHAN
& PENANGGULANGAN
Tuberculosis
UPAYA PENCEGAHAN
& PENANGGULANGAN
Diphtheria
Definition of Diphtheria
Diphtheria
Epidemiology of Diphtheria
Indonesia:
Sejak adanya program imunisasi DPT (1974) kasus
berkurang sangat drastis.
Diphtheria
Epidemiology of Diphtheria
Diphtheria
Morfology of Agent
Diphtheria
Corynebacterium diphtheriae
Diphtheria
Transmition of Diphtheria
Diphtheria
PERJALANAN PENYAKIT DIFTERIA
Tertular penyakit
Cara Pencegahan:
Cara Pencegahan:
Diphtheria
PERTUSSIS
Diphtheria
Definition of Pertussis
Pertusis
Epidemiology of Pertussis
Pertusis
Epidemiology of Pertussis
Di Indonesia:
Sejak th1991 kasus pertusis yang sering
dilaporkan diantara PD3I pada balita.
Th 1996 7796 kasus pertusis terbesar sejak th
1976.
40% kasus pertusis menyerang balita.
Akhir-akhir ini dilaporkan kasus pertusis pada
orang dewasa dan KLB pada anak dan remaja
semakin meningkat.
Provinsi Jabar: 4970 kasus pada th 1990 dg
tingkat kematian 0,2%.
Pertusis
Bordetella pertussis
Pertusis
Epidemiology of Pertussis
Pertusis
Pertussis Clinical Features
Paroxysmal
cough stage 1-6 weeks
Pertusis
Pertussis Clinical Features
Pertusis
TETANUS
Tetanus
Definition of Tetanus
Tetanus
Epidemiology of Tetanus
Tetanus
Epidemiology of Tetanus
Indonesia Tetanus
Epidemiology of Tetanus
Tetanus
Clostridium tetani
Tetanus
Perjalanan penyakit Tetanus
Tertular penyakit
Masa inkubasi (pada umumnya
<14 hari)
Gejala awal
● Kelemahan umum
● Sakit leher
● Kekakuan (kejang) otot
● Neonatus sering menangis dan tidak mau mengisap
1–2 minggu
Tetanus
Tetanus Neonatorum
Tetanus
Tetanus Neonatorum
Tetanus
UPAYA PENCEGAHAN
& PENANGGULANGAN
Tetanus
CAMPAK
Campak
Pendahuluan
Campak
Etiologi Campak
Gejala Klinis :
b. Tahap erupsi :
Saat demam masih tinggi, mulai dari belakang telinga,
muka, badan, lengan kaki timbul rush bertahan 4-6
hari
Bekas kehitaman, mengelupas
Tetanus
Campak
Diagnosis
Gejala Klinis :
c. Tahap konvalesens:
Tetanus
Campak
Diagnosis
Tetanus
Campak
UPAYA PENCEGAHAN
& PENANGGULANGAN
Pengobatan:
Suportif: antipiretik, ekspektoran, anti
konvulsan,, nutrisi, cairan, vitamin A
Tergantung penyulit: antibiotika
Pencegahan:
Imunisasi: Campak/ MMR, vaksin hidup yang
dilemahkan bayi berusia 9 bulan
(perlindungan 14 tahun)
Campak
Program pemberantasan:
Hepatitis B
Epidemiology of HBV
Seluruh dunia diperkirakan melibatkan sekitar 2
trilliun orang
Hepatitis B
Risk of Chronic HBV Carriage
by Age of Infection
100
90
80
Carrier risk (%)
70
60
50
40
30
20
10
0
Birth 1-6 mo 7-12 mo 1-4 yrs 5+ yrs
Age of infection
Global Patterns of
Chronic HBV Infection
High (>8%): 45% of global population
lifetime risk of infection >60%
early childhood infections common
Inkubasi
Meninggal Meninggal
Perjalanan Hepatitis B
95% Sembuh
0.5% infeksi
Dewasa
INFEKSI DEWASA 5%
80% ASIMPTOMATIK KARIER Karsinoma
20% HEPATITIS AKUT KRONIK
1% FULMINAN dan
Hepato
95% Serosis Seluler
Sampai 40%
5% anak yang
INFEKSI ANAK Sembuh
95% ASIMTOMATIK
terinfeksi
4% HEPATITIS AKUT Laki > Peremp
1% FULMINAN
Perjalanan infeksi HBV kronik
Serosis
Resolusi Terkompensasi
(pulih) Stabil
poliomyelitis
Epidemiology of Poliomyelitis
Sebelum masa imunisasi, Poliomielitis
tersebar di seluruh dunia Asia Selatan, Asia
Tenggara, dan Afrika.
Kasus terakhir virus polio 3 di Sri Lanka TH
1993,
Jawa Tengah (1995): virus polio 1 & polio 3
Thailand (1997): virus polio 1
India menyebarkan Virus polio China dan
Syria (th 1999), ke Bulgaria (th 2001),
Lebanon th 2003
poliomyelitis
Epidemiology of Poliomyelitis
Indonesia:
Virus polio liar th 2005 berasal dari Sudan/
Nigeria yang berada di Arab Saudi melalui
jamaah haji, umroh, dan tenaga kerja lainnya.
Kasus polio pertama kali di Cidahu (th 1995),
Sukabumi Jawa Barat Provinsi Banten, DKI
Jakarta, Jatim, Jateng dan Lampung.
Data terakhir melaporkan secara total terdapat
295 kasus polio 1 yang tersebar di 10 provinsi
dan 22 kab/ kota di Indonesia.
poliomyelitis
Risk Factor of Poliomyelitis
Bayi dan anak adalah usia yang sering
terserang polio.
Kelompok yang paling rentan adalah anak
yang tidak diimunisasi, kelompok
minoritas, para pendatang musiman, dan
orang-orang yang bepergian ke daerah
endemis.
poliomyelitis
Poliovirus
Enterovirus (RNA)
Three serotypes: 1, 2, 3
Minimal heterotypic immunity
between serotypes
Rapidly inactivated by heat, formaldehyde,
chlorine, ultraviolet light
Most poliovirus infections are asymptomatic
Poliomyelitis
Epidemiology
Poliomyelitis
Poliomyelitis Pathogenesis
Poliomyelitis
Outcomes of Poliovirus Infection
0 20 40 60 80 100
Percent
Poliomyelitis
Poliovirus Epidemiology
Reservoir Human
Transmission Fecal-oral
Oral-oral possible
Communicability 7-10 days before
onset
Virus present in stool
3-6 weeks
Poliomyelitis
Poliomyelitis
UPAYA PENCEGAHAN
& PENANGGULANGAN
ERAPO
Pemberantasan terhadap penyebab penyakit
polio (virus polio liar) dunia bebas dari polio
Tidak ditemukan virus polio liar regional
(minimal 3 tahun berturut-turut)
dengan dukungan surveilans AFP yang
berkualitas tinggi.
Poliomyelitis
UPAYA PENCEGAHAN
& PENANGGULANGAN
Poliomyelitis
POLIOVACCINES
Poliomyelitis
NUR SIYAM