Ambulasi Dini
Ambulasi Dini
Ambulasi Dini
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun oleh:
ENNY FAJRIYANTI
1114114
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul
“Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Mobilisasi Dini Pasca
Heacting”.
Karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan
bantuan berbagai pihak yang tidak bisa sebutkan satu persatu, dan pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dengan setulus-tulusnya
kepada:
1. Kuswanto Hardjo,dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M.Keb selaku Ketua Program Studi D-3 Kebidanan
3. Ristiana Eka Ariningtyas, S.ST MPH selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun usulan penelitian ini
kepada penulis dari awal sampai selesai.
4. Fatimah Dewi Anggraeni, S.ST., MPH selaku penguji yang berkenan
memberikan pengarahan demi kesempurnaan dalam menyusun usulan
penelitian ini.
5. dr. Widi Danang Prabowo, MPH. selaku direktur utama RS PKU
Muhammadiyah Bantul yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk
meneliti di RS PKU Muhammadiyah Bantul.
6. Orang tua, adik dan keluarga yang selalu memberikan semangat dan dukungan
kepada saya
7. Teman-teman seperjuangan mahasiswa angkatan 2014 Stikes Jenderal Achmad
Yani yang selalu memberikan semangat dan bersedia membantu.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,
atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis
semoga usulan penelitian ini berguna bagi semua.
Penulis
Enny Fajriyanti
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian .........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian........................................................................................5
E. Keaslian Penelitian .......................................................................................6
v
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................35
A. Hasil penelitian ........................................................................................35
B. Pembahasan ..............................................................................................39
C. Keterbatasan penelitian ............................................................................43
vi
DAFTAR TABEL
Hal
vii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Kerangka Teori .............................................................................. 21
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ........................................................................... 22
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG
MOBILISASI DINI PASCA HEACTING DI RS PKU MUHAMMADIYAH
BANTUL YOGYAKARTA
INTISARI
Enny Fajriyanti1 Ristiana Eka Ariningtyas2
LatarBelakang: Mobilisasi dini pada masa post partum, merupakan aktifitas
yang dilakukan pada ibu beberapa jam setelah persalinan. Konsep mobilisasi dini,
berlangsung sekitar 2-3 hari, dan kunjungan ulang 1 minggu kemudian untuk
pemeriksaan luka jahitan pasca heacting. Kurangnya pengetahuan ibu post partum
tentang ambulasi dini maka menyebabkan ibu akan merasa malas, rasa takut dan
capek untuk melakukan mobilisasi dini. RS PKU Muhammadiyah Bantul
merupakan rumah sakit swasta dengan jumlah ibu nifas rata-rata perbulan yaitu 50
orang, menurut informasi bidan di bangsal An-nissa mengatakan ibu post partum
belum sepenuhnya mengerti, terutama pada ibu dengan persalinan pertama kali
dan dilakukan penjahitan robekan jalan lahir sehingga ibu agak merasa takut
melakukan mobilisasi dini.
TujuanPenelitian: Mengetahui gambaran pengetahuan ibu post partum tentang
mobilisasi dini pasca heacting di RS PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta.
MetodePenelitian: Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi
dalam penelitian ini adalah ibu post partum pasca heacting yang dirawat di ruang
An-nissaRS PKU Muhammadiyah Bantul tahun 2017. Metode yang digunakan
adalah Accidental sampling, dengan jumlah sampel 32 ibu post partum pasca
heacting. Analisis univariat dalam bentuk presentase.
Hasil: Pada penelitian gambaran pengetahuan ibu post partum mobilisasi dini
pasca heacting ini lebih yaitu kategori cukup yaitu16 orang (50,5%), pengertian
mobilisasi dini pada kategori baik yaitu 13 orang (40,6%), cara mobilisasi dini
pada kategori baik yaitu 13 orang (40,6%), tujuan/manfaat mobilisasi dini lebih
pada kategori cukup (40,6%), resiko tidak melakukan mobilisasi dini pada
kategori kurang yaitu 15 orang (46,9%), dan perubahan fisiologi masa nifas pada
kategori cukup yaitu 13 orang (40,6%).
Kesimpulan: Pengetahuan ibu post partum tentang mobilisasi dini pasca heacting
di RS PKU Muhammadiyah Bantul sebagian besar dalam kategori cukup.
x
THE DESCRIPTION OF POST NATAL MOTHERS ABOUT EARLY
MOBILIZATION IN POST HEACTING PERIOD IN PKU
MUHAMMADIYAH HOSPITAL OF
BANTUL YOGYAKARTA
ABSTRACT
Enny Fajriyanti1 Ristiana Eka Ariningtyas2
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu melahirkan merupakan salah satu indikator penting
dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat secara umum. Menurut World
Health Organization (WHO) 2012 AKI di dunia sebesar sebesar 359/100.000
kelahiran hidup,sedangkan di Indonesia 214/100.000 kelahiran hidup. Angka
tersebut masih jauh dari salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs)
tahun 2015 yaitu mengurangi Angka Kematian Ibu hingga 70/100.000 kelahiran
ibu pada tahun 2030 (WHO, 2012).
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun
2012, menunjukan bahwa penyebab utama Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu
karena terjadi komplikasi selama persalinan, diantaranya seperti partus lama
(memanjang) 37% dari kelahiran, ketuban pecah sebelum 6 jam bayi lahir 17%,
perdarahan pervaginam 9%, dan dua komplikasi lainnya yaitu infeksi jalan lahir
7%, dan kejang pada ibu 2%. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia
(DepKes) tahun 2012, faktor utama penyebab kematian ibu melahirkan yaitu
perdarahan (28%), infeksi (24%), dan preeklamsi (11%) (DepKes, 2012).
Penyebab kematian langsung pada ibu dapat terjadi di tempat pertolongan
pertama seperti puskesmas, bidan dan rumah bersalin. Diperlukan pengetahuan
baik oleh petugas maupun ibu dalam mengenali tanda bahaya yang dapat
membahayakan ibu dan bayinya, sehingga tanda bahaya tersebut dapat dideteksi
dini untuk segera dapat dilakukan rujukan ke tempat yang lebih baik fasilitasnya
(Manuaba, 2007).
Masa nifas merupakan salah satu bagian penting dari proses kelahiran,
karena merupakan salah satu proses memasuki peran baru sebagai ibu. Kejadian
kematian pada masa nifas, yang harus ditindak lanjuti dengan memberikan asuhan
kebidanan pada masa nifas secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan ibu
dan bayi yang dilahirkan (Bahiyatun, 2009). Masa dimulai beberapa jam sesudah
plasenta lahir sampai 6 minggu setelah melahirkan. Masa nifas dimulai setelah
1
2
ditetapkan (87%). Dari data tersebut diketahui bahwa angka nifas yang ditangani
oleh kesehatan di DIY sangat tinggi.Wilayah kabupaten Bantul menduduki posisi
kedua pelayanan kesehatan ibu nifas yaitu dengan jumlah 11.968 (95,0%)(Dinkes
2015). Memberikan pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dini merupakan
salah satu upaya yang dapat dilakukan bidan dalam mengubah perilaku ibu post
partum menjadi lebih sehat (Potter dan Perry, 2009).
Dalam masa pemulihan pasca bersalin, ibu mengalami banyak perubahan
secara fisik maupun fisiologis paling dominan perubahan terjadi pada
fisiologis.Namun jika tidak dilakukan pendampingan maka tidak menutup
kemungkinan akan terjadi keadaan patologi. Masa ini merupakan masa yang
cukup penting untuk tenaga kesehatan untuk selalu melakukan pemantauan,
karena jika tidak dilakukan pemantauan secara maksimal dapat menimbulkan
berbagai masalah pada ibu post partum(Sulistyawati, 2009).
Menurut Permenkes 1464 tahun 2010, menyebutkan bahwa bidan dalam
menjalankan praktik berwenang untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu.
Pelayanan yang diberikan pada ibu post partum salah satunya memberikan
penyuluhan dan konseling. Bidan memiliki tanggung jawab dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan ibu post partum. Pendidikan kesehatan yang diberikan
kepada ibu post partum akan meningkatkan pengetahuan yang lebih baik sehingga
dapat mengubah perilaku ibu post partumagar menjadi lebih sehat (Potter dan
Perry, 2009).
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 7-11 Januari 2017
di PKU Muhammadiyah Bantul, menurut informasi bidan di bangsal An-nisa
mengatakan ibu post partum belum sepenuhnya mengerti tentang mobilisasi dini,
terutama pada ibu dengan persalinan pertama kali dan dilakukan penjahitan
robekan jalan lahir sehingga ibu agak merasa takut melakukan mobilisasi dini.
Usaha yang dilakukan bidan dalam mengatasi hal tersebut yaitu dengan
memberikan KIE (konseling informasi dan edukasi) seputar mobilisasi dini seperti
cara melakukan mobilisasi dini, manfaat mobilisasi dini, hingga bahaya jika tidak
melakukan mobilisasi dini.
4
B. RumusanMasalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan “Bagaimana
Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Mobilisasi Dini Pasca Heacting
Di RS PKU Muhamadiyah Bantul Tahun 2017?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan ibu post partum tentang mobilisasi dini
pasca heacting di RS PKU MuhamadiyahBantul.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu post partum tentang pengertian
mobilisasi dini di RS PKU Muhamadiyah Bantul.
b. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu post partum tentang cara
mobilisasi dini setelah persalinan di RS PKU Muhamadiyah Bantul.
c. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu post partum tentang tujuan dan
manfaat mobilisasi dini di RS PKU Muhamadiyah Bantul.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam menambah wawasan
pengetahuan dibidang kesehatan terutama asuhan pada ibu mifas dengan
mobilisasi dini pasca heacting perinium.
2. Manfaat praktis
a. Mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Memberikan informasi kepada mahasiswa Stikes Jenderal Achmad
Yani Yogyakarta khususnya informasi tentang mobilisasi dini pasca
heacting yang dapat dijadikan bahan untuk meningkatkan pengetahuan
pada ibu post partum khususnya tentang mobilisasi dini.
b. Tenaga kesehatan RS PKU Muhammadiyah Bantul
Sebagai masukan dan gambaran informasi untuk meningkatkan
pelayanan asuhan komprehensif agar dapat memberikan pelayanan yang
lebih baik lagi kepada ibu post partum.
c. Peneliti selanjutnya
Menambah referensi dan pengetahuan untuk peneliti selanjutnya
dalam mencapai hasil yang lebih baik.
6
E. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai gambaran pengetahuan ibu post partum tentang
mobilisasi dini pasca heacting di RS PKU Muhammadiyah Bantul terdapat
beberapa penelitian yang berhubungan dengan judul penelitian ini diantaranya
adalah:
A. HASIL
1. Gambaran umum lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RS PKU Muhammadiyah Bantul
Yogyakarta, rumah sakit ini merupakan rumah sakit umum milik swasta
kelas B yang berada di Jl. Jenderal Sudirman No. 124 Bantul Yogyakarta. RS
PKU Muhammadiyah Bantul memiliki visi yaitu terwujudnya rumah sakit
islami yang mempunyai keunggulan kompetitif global, dan menjadi
kebanggaan umat, sedangkan memiliki misi yaitu berdakwah melalui
pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan mengutamakan peningkatan
kepuasan pelanggan serta peduli kaum dhu‟afa.
Sarana dan prasarana yang ada di RS PKU Muhammadiyah Bantul ini
terdiri dari instalasi rawat jalan, instalasi pelayanan gawat darurat (IGD 24
jam), instalasi pelayanan khusus (ICU), instalasi rawat inap, instalasi bedah
sentral, ruang bersalin (VK), instalasi radiolologi, instalasi laboratorium,
instalasi farmakologi, instalasi fisioterapi, instalasi rekam medik, dan instalasi
gizi. Rumah sakit ini juga mampu menampung rujukan dari puskesmas,
tersedia 113 tempat tidur inap terdiri dari 50 VIP dan 63 kamar kelas 1,2,3.
Pelayanan di RS PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta ini berlangsung 24
jam.
Terdapat 6 bidan dan 8 perawat yang ada di ruang nifas. Salah satu
pelayanan yang diberikan pada ibu post partum yaitu memberikan konseling
tentang mobilisasi dini, sehingga diharapkan sedikit informasi tentang
mobilisasi dini dan ibu tidak takut untuk melakukan mobilisasi dini setelah
melahirkan.
2. Karateristik Responden
Karakteristik responden yang diamati alam penelitian ini yaitu
berdasarkan umur, pendidikan, dan pekerjaan yang disajikan dalam tabel
4.1 berikut :
35
36
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Post Partum Berdasarkan Usia,
Pendidikan Dan Pekerjaan Di RS PKU Muhammadiyah Bantul
Yogyakarta 2017
B. PEMBAHASAN
1. Pengetahuan ibu post partum tentang mobilisasi dini pasca heacting
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RS PKU Muhammadiyah
Bantul Yogyakarta, dengan jumlah 32 responden diperoleh hasil bahwa secara
keseluruhan pengetahuan ibu post partum tentang mobilisasi dini pasca
heacting sebagian besar adalah kategori cukup (50,0%), hal ini dikarenakan
diberikannya konselimg tentang mobilisasi dini pasca melahirkan pada ibu post
partum salah satu konseling yang diberikan yaitu konseling tentang mobilisasi
dini pasca heacting.
Hasil penelitian ini dipengaruhi karena faktor umur ibu yang sebagian
besar berada dalam usia produktif (20-35 tahun) sebanyak 25 responden
(78,1%), salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah
usia karena seseorang yang berusia produktif (20-35 tahun) lebih mudah dalam
menerima pengetahuan yang disampaikan. Menurut teori Budiman dan Riyanto
(2013) umur berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan karena semakin
cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang
dalam berfikir dan melakukan suatu pekerjaan. Usia mempengaruhi daya
tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin
bertambah berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga
pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.
Faktor berikutnya yang mempengaruhi pengetahuan ibu post partum
adalah tingkat pendidikan. Sebagian besar tingkat pendidikan ibu post partum
adalah SMA sebanyak 25 responden (78,1%), pendidikan sangat erat
kaitannya dengan pengetahuan dimana diharapkan seseorang dengan tingkat
pendidikan yang tinggi, orang tersebut akan lebih mudah menangkap dari
pengetahuan yang disampaikan. Hal ini sesuai dengan teori Dewi dan Wawan
(2010), yang menyatakan bahwa, pendidikan turut berperan dalam
40
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Lestari, tri wahyu (2014),
yang menunjukan pengetahuan ibu post partum tentang pengertian mobilisasi
dini dalam kategori baik (51,2%).
3. Pengetahuan ibu post partum tentang cara mobilisasi dini
Hasil penelitian yang dilakukan di Ruang An-nisa RS PKU
Muhammadiyah Bantul tentang cara mobilisasi dini pada 32 responden
didapatkan hasil bahwa, sebagian besar dalam kategori baik (40,6%), hal ini
dapat dilihat dari sebagian besar ibu post partum dapat mengaplikasikan
cara melakukan mobilisasi dini. Faktor yang mempengaruhi terhadap
baiknya pengetahuan ibu yaitu dengan tersedianya bermacam-macam media
massa sehingga menambah wawasan pengetahuan ibu. Sarana sebagai
penambah wawasan pengetahuan ibu, dapat berupa media cetak maupun
elektronik seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, penyuluhan, leafleat
dan lain-lain.
Mobilisasi dini dilakukan secara bertahap dimulai dengan gerakan-
gerakan ringan seperti gerakan miring kiri atau miring kanan diatas tempat
tidur, turun dari tempat tidur, mencoba duduk, dan berlatih berjalan sendiri.
Biasanya ibu diperbolehkan untuk ke kamar mandi dengan dibantu pada 1-2
jam setelah persalinan normal Marmi (2015).
4. Pengetahuan ibu post partum tentang tujuan atau manfaat mobilisasi dini
Hasil penelitian yang dilakukan di Ruang An-nisa RS PKU
Muhammadiyah Bantul tentang tujuan atau manfaat mobilisasi dini pada
32 responden didapatkan hasil bahwa, sebagian besar dalam kategori cukup
(40,6%), hal ini dipengaruhi oleh kurangnya informasi yang didapatkan oleh
ibu. Menurut teori Marmi (2015) tujuan mobilisasi dini pada ibu post partum
yaitu membantu menguatkan otot-otot rahim dan dinding perut,
mengencangkan dasar panggul, mengatasi susah BAB (Buang Air Besar),
membantu memperbaiki sirkulasi darah diseluruh tubuh, mencegah atau
memperbaiki stress inkotinensia.
Manfaat mobilisasi dini Mengurangi kejadian susah BAB (Buang Air
Besar), sarana untuk mengajari ibu merawat anaknya dan membuat ibu merasa
42
lebih sehat Bahiyatun (2009). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Lestari, tri wahyu (2014), yang menunjukan pengetahuan ibu post partum
tentang tujuan atau manfaat dari mobilisasi dini dalam kategori cukup
(48,8%)
5. Pengetahuan ibu post partum tentang resiko tidak melakukan mobilisasi
dini.
Hasil penelitian yang dilakukan di Ruang An-nisa RS PKU
Muhammadiyah Bantul tentang resiko tidak melakukan mobilisasi dini pada
32 responden didapatkan hasil bahwa, sebagian besar dalam kategori kurang
(46,9%), hal ini dapat dilihat kurangnya tingkat pengetahuan resiko tidak
melakukan mobilisasi dini pada dari ibu post partum karena belum dapat
menyebutkan resiko apabila tidak melakukan mobilisasi dini. Padahal ibu
post partum yang tidak melakukan mobilisasi dini dapat menimbulkan
masalah pada masa nifas.
Menurut teori Lia (2009), ibu post partum yang tidak melakukan
mobilisasi dini dapat menimbulkan masalah pada masa nifas. Masalah yang
akan ditimbulkan akibat tidak melakukan mobilisasi seperti peningkatan
suhu tubuh, perdarahan yang abnormal, Involusi uterus yang tidak baik
karena tidak dilakukannya mobilisasi dini dapat menghambat pengeluaran
darah dan sisa plasenta, sehingga akan menggangu kontraksi uterus.
6. Pengetahuan ibu post partum tentang fisiologi masa nifas.
Hasil penelitian yang dilakukan di Ruang An-nisa RS PKU
Muhammadiyah Bantul tentang resiko tidak melakukan mobilisasi dini pada 32
responden didapatkan hasil bahwa, sebagian besar dalam kategori cukup
(40,6%), pengetahuan responden cukup karena mendapat informasi dari
lingkungan, kerabat, tenaga kesehatan dan juga dari pengalaman persalinan lalu
sehingga berpengaruh terhadap pengetahuan ibu.
Perubahan yang terjadi pada masa nifas adalah perubahan sistem
reproduksi, Perubahan sistem pencernaan, perubahan sistem perkemihan,
perubahan sistem musculoskeletal, perubahan endokrin, perubahan tanda-tanda
43
C. Keterbatasan penelitian
1. Kesulitan penelitian
a. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar
kuesioner, sehingga untuk jawaban yang diberikan oleh responden
cenderung bersifat subjektif sehingga kejujuran jawaban yang diberikan
mementukan kebenaran data yang diberikan atau sesuai dengan dengan
keadaan yang sesungguhnya.
b. Pengurusan surat ijin penelitian agak lama sehingga memperlambat
jalannya penelitian.
2. Kelemahan penelitian
Penggunaan instrument penelitian menggunakan pernyataan tertutup, sehingga
tidak dapat dikaji lebih jauh dan mendalam tentang pengetahuan ibu post
partum tentang mobilisasi dini pasca heacting.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1. Pengetahuan ibu post partum tentang mobilisasi dini pasca heacting di
Ruang An-nisa RS PKU Muhammadiyah Bantul sebagian besar dalam
kategori cukup sebanyak 16 responden (50,5%).
2. Pengetahuan ibu post partum tentang pengertian mobilisasi dini di Ruang
An-nisa RS PKU Muhammadiyah Bantul sebagian besar dalam kategori
baik sebanyak 13 responden (34,4% ).
3. Pengetahuan ibu post partum tentang cara mobilisasi dini di Ruang An-
nisa RS PKU Muhammadyah Bantul sebagian besar dalam kategori baik
sebanyak 13 responden (40,6%).
4. Pengetahuan ibu post partum tentang tujuan dan manfaat mobilisasi dini di
Ruang An-nisa RS PKU Muhammadiyah Bantul sebagian besar dalam
kategori cukup sebanyak 13 responden (40,6%).
5. Pengetahuan ibu post partum tentang resiko tidak melakukan mobilisasi
dini di Ruang An-nisa RS PKU Muhammadiyah Bantul sebagian besar
dalam kategori kurang sebanyak 15 responden (46,9%).
6. Pengetahuan ibu post partum tentang perubahan fisiologis masa nifas di
RS PKU Muhammadiyah Bantul sebagian besar dalam kategori cukup
sebanyak 13 responden (40,6%).
B. Saran
Berdasarkan dari hasil, pembahasan, dan kesimpulan penelitian tentang
gambaran pengetahuan ibu post partum tentang mobilisasi dini pasca
heacting, beberapa saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian
telah dilakukan sebagai berikut:
44
45
Budiman dan Riyanto. (2013), Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap
Dalam Penelitian Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta.
Bahiyatun. (2009), Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal, EGC, Jakarta.
Damayanti, I. P., Maita, L., Triana, A., dan Afni, R., (2014), Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Komprehensif Pada Ibu Bersalin Dan Bayi Baru, CV. Budi
Utama, Yogyakarta.
Dewi, Vivian N.L dan Sunarsih, Tri. (2011), Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas,
Cendikia Press, Yogyakarta.
Hidayat, H dan Hidayat, AAA. (2008), Keterampilan Dasar Praktek Klinik Untuk
Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta.
Lia. (2009), Buku Saku Praktek Kebidanan, Buku Kedokteran EGC, Yogyakarta.
Latifah, Neneng Siti. (2015), Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang
Mobilisasi Dini Pasca Heacting Di BPS Andriyani Garuntang Bandar
Lampung, Jurnal Kesehatan Logistik, 10(4), 161-166.
Lestari, Tri Wahyu. (2014), Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang
Ambulansi Dini Di Ruang Kenanga RSUD Wates Kulon Progo.
Marmi. (2012), Asuhan kebidanan pada masa nifas ‘’puerpurium care, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Saleha, S. (2009), Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas, Salemba Medika, Jakarta.
Sofian, Amru. (2013), Sinopsis Obstetric Jilid I, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Sugiyono. (2011), Metologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Alfabeta, Bandung.
________. (2015), Metologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan RD, Alfabeta,
Bandung.
Wawan dan Dewi. (2010), Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan
Perilaku, Nuha Medika, Yogyakarta.
Wahyuni, S.,S. (2011), Hubungan mobilisasi dini dengan involusi uterus pada ibu
nifas di BPS wilayah kerja puskesmas jabon jombang.
WHO (World Health Organization). (2012), Child Health Mortality And Neonatal
Infant, [serialonline], http:// www. who.
int/gho/child_healt/mortality/neonatal_infant/en. Diakses 8 Febuari 2017.
Yudiastuti, Ni Kadek Ethi., dan Handayani, Kadek Iin. (2013), Pengetahuan Ibu
Post Partum Tentang Pentingnya Mobilisasi Dini Di RSUD Wangaya Kota
Denpasar, Jurnal Genta, 3(2), 61-64.
Lampiran 10
KUESIONER PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG
MOBILISASI DINI PASCA HEACTING
PetunjukMengerjakan:
Identitas/ Biodata:
No. Urut :
Nama/ inisial :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Agama :
Alamat :
N Pernyataan B S
O
A. PengertianMobilisasiDini
1. Mobilisasidiniyaitugerakan yang dianjurkanbeberapa jam
setelahibumelahirkandenganbimbingandaripetugas.
2. Setelahmelahirkanibutidakbolehmelakukanaktivitasapapununtu
2
kmenjagajahitanjalanlahir.
3. Ibu
3 yang
mempunyaipenyakitjantungtidakbolehmelakukangerakandinis
etelahmelahirkan.
4. Ibudenganpenyakitparu-
4
parubolehmelakukangerakandinisetelahmelahirkan.
5. Setelahmelahirkanibu
5 yang
melakukangerakandinisecarabertahapdapatmengurangiresikoi
nfeksijahitanjalanlahir.
6. Setelahmelahirkanibuharusberaktifitassecaraterusmenerus
agar lebihcepatpulih.
B. Cara Mobilisasidini
7. Gerakanawaldimulaimobilisasidiawalidengan
6 miring kiri,
miring kanan, dudukdanberjalan –jalanringan.
8. Bergeraksecaradinisetelahmelahirkandilakukansecaraberangs
ur-angsur.
9. Bergerakdinidilakukan
7 2 jam setelahperalinan,
sepertiaktivitas miring kiridan miring kanan.
10. Beberapa jam setelahmelahirkansebaiknyaibubanyaktidur
agar badanmenjadilebihbaik.
11. Ibu
8 yang melahirkansecara normal tidakdiperbolehkanuntuk
BAB/BAK danmandidikamarmandi, meskipundenganbantuan
orang lain pada 1-2 jam setelahpersalinan.
C. Tujuan /manfaatmelakukanmobiliasidini
12. Melakukangerakandinisetelahmelahirkanakanmembuatibulebi
9
hsehat.
13. Tujuanbergerakdinisetelahmelahirkanmembantumengencangk
1
andasarpanggul.
0
14. Melakukangerakandinisetelahmelahirkanmembuatkandungke
1
ncinglebihbaik.
1
15. Melakukangerakandinisetelahmelahirkanakanmembuatsusahb
1
uang
2 air kecil (BAK).
16. Melakukangerakandinisetelahmelahirkanakanmenimbulkanbu
3
ang air besar (BAB).
17. Bergeraksecaradinidapatmenyebabkanperdarahan.
18. Melakukangerakandinisetelahmelahirkan,
1 ibujadicepatpulih,
bisasegeramerawatbayinyadancepatpulangdarirumahsakit.
4
19. Beberapa jam setelahmelahirkanadalahsaat yang
baikbagiibuuntukmerawatbayinya.
D. Resikotidakmelakukanmobilisasidini.
20. Jikatidakmelakukangeakandinisetelahmelahirkanakanmengha
1
mbatpengembalianrahimkebentuksemula
5 (involusi uterus).
21. Apabilatidakmelakukanmobilisasidinisetelahmelahirkanmeny
ebabkanpengeluaransisadarahnifasakanterhambat.
22. Sisadarahsetelahmelahirkan
1 yang
terhambatpengeluarannyaakanmenggangupulihnyarahim.
7
23. Peningkatansuhutubuhkarenatidakmelakukanmobilisasidinim
P
erupakansalahsatutandainfeksi.
e
E. Fisiologimasanifas.
24. Padamasanifasharike
1 1-3 cairan yang keluardarijalanlahir
(lochea)
8 biasanyaberwarnamerahsegar, kentaldanagakbanyak.
25. Pada
1 24 jam
pertamasetelahmelahirkanibuseringmerasasusahBuang
9 Air
Kecil (BAK).
26. Padaharike
2 4
setelahpersalinanibubiasanyaakanmengalamikenaikansuhuaki
0
batdariaktivitaspayudara.
27. Padamasanifastekanandarahibuakantinggi.
28. Pembentukanasitidakmenyebabkankenaikansuhutubuhibupost
partum.