Bagi Pedagogik Kasih Sayang Dalam Pendidikan Kelompok12

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Kasih sayang, kewibawaan, dan tanggungjawab pendidikan


Ditujukan guna Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok
Mata Kuliah Pedagogik

Dosen Pengampu: Riyanti, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 1
Auliya maharani
Awaliyatul isro
Didi junaedi
Iqoh sobirotius sholekha

PROGRAM STUDI PGSD


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) INVADA
CIREBON
2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan
rahmat-Nya. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tetapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah
Pedagogik. Makalah ini berjudul “Kasih sayang, kewibawaan, dan tanggungjawab pendidikan”
yang didalamnya membahas tentang konsep kasih saying dalam pendidikan, peran kasih sayang
dalam pendidikan dan contohnya.
Terimakasih sebanyak-banyaknya kepada pihak – pihak yang telah membantu
menyelesaikan tugas ini. Ucapan terima kasih juga tidak lupa kami haturkan kepada Ibu Riyanti,
M.Pd bersama tim, selaku dosen mata kuliah psikologi pendidikan yang telah memberikan
materi – materi sehingga kami mengerti tentang psikologi pendidikan. Penyusun tetap
menerima apa bila ada kritik dan saran dari para pembaca guna
Penyusun tetap menerima apa bila ada kritik dan saran dari para pembaca guna
penyempurnaan makalah ini. Tim Penyusun sadar bahwa kita hanya manusia biasa yang tak
luput dari kesalahan. Selanjutnya kami berharap semoga makalah yang kami tulis ini dapat
bermanfaat bagi diri pribadi dan bagi para pembaca. Semoga kami menjadi mahasiswa yang
lebih aktif dalam menulis bukan sekedar menyelesaikan tugas semata. Sekian

Cirebon 10 januari 2022

Tim penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A.    Latar Belakang ................................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
C.     Tujuan Penulisan ............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A.    Konsep kasih sayang dalam pendidikan........................................................... 3
B.     Peranan kasih sayang dalam pendidikan.......................................................... 7
C.    Contoh kasih sayang dalam pendidkan ............................................................ 7
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 8
A.    Kesimpulan ...................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9

 
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Bahwa kasih sayang, kewibawaan, dan tanggung jawab pendidikan, merupakan ruh dari
suatu pendidikan, ketiganya tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Ketiga hal tersebut dapat
dikatakan sebagai prasyarat dalam melaksanakan pendidikan. Tanpa kasih sayang anak akan
berkembang menurut kemauannya sendiri, karena pendidik sama sekali tidak peduli terhadap
perkembangan anak didiknya. Anak didik bertindak semaunya tanpa peduli terhadap
pendidiknya. Semua upaya pendidik mungkin akan dilecehkan oleh anak didiknya. Kalaupun
anak patuh kepada pendidik, bukan berasal dari hati nuraninya, melainkan mungkin karena
paksaan atau merasa terpaksa. Tanpa tanggung jawab dari pendidik, upaya pendidikan tidak akan
memiliki arah dan tujuan, karena pendidik akan acuh dalam melaksanakan tugasnnya sebagai
orang dewasa yang harus membawa anak didiknya ke arah kedewasaan.
Begitu pula seorang pendidik harus mempunyai kewibawaan tersendiri, Jika anak sudah
dapat mengakui kewibawaan pendidik, maka saat itulah dapat dimulai pendidikan dan
pengenalan norma yang sesungguhnya. Anak bukan sekedar harus berbuat sesuai dengan norma
secara paksa tanpa mengetahui normanya, melainkan norma itu sendirilah yang diperkenalkan
kepada peserta didik. Maka dari itu, pendidik harus menjadikan diri sendiri menjadi perwujudan
norma itu sendiri. Selain itu, ada atau tidaknya pendidik sangat mempengaruhi sifat peserta didik
menghadapi norma.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana konsep kasih sayang dalam pendidikan?
2.      Sebutkan peranan kasih sayan dalam pendiikan ?
3.      Sebutkan contoh kasih sayng dalam pendidkan ?
C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah untuk:
1.      Mengetahui konsep kasih sayang dalam pendidikan.
2.      Mengetahui peranan kasih sayang dalam pendidikan.
3.      Mengetahui contoh kasih sayang dalam pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Konsep Kasih Sayang dalam Pendidikan


Kasih sayang merupakan fitrah manusia, artinya setiap manusia ditakdirkan oleh Allah
SWT memiliki kasih sayang terhadap sesamanya. Dalam hal pendidikan, kasih sayang harus
mendasari semua upaya dalam membawa anak menuju tujuannya, yaitu kedewasaan. Orang tua
(ayah dan ibu) sudah pasti seharusnya mereka menumpahkan kasih sayang terhadap anak-
anaknya selama meraka membimbingnya sampai mencapai dewasa. Begitupun juga seorang
guru sebagai pendidik, mereka harus menumpahkan kasih sayang pula terhadap anak didiknya
karena kasih sayang merupakan syarat mutlak dalam melakukan interaksi dengan anak didiknya,
baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Tanpa kasih sayang pendidikan takan bermakna apa-
apa.
1.      Makna Kasih Sayang
Kasih sayang merupakan pola hubungan yang unik di antara dua orang manusia atau lebih.
Pola hubungan ini ditandai oleh adanya perasaan kasih sayang, saling mengasihi, saling
mencintai, saling memperhatikan dan saling memberi. Dengan demikian, maka dapat dikatakan
bahwa kasih sayang adalah kebutuhan alami manusia sehingga akan mempengaruhi
kehidupannya. Manusia tidak bisa hidup tanpa makanan dan minuman, demikian juga manusia
tidak bisa hidup tanpa kasih sayang. Manusia mencintai dirinya dan ingin dicintai oleh orang
lain. Anak-anak lebih membutuhkan kasih sayang daripada orang dewasa.
Seorang anak tidak begitu peka apakah ia tinggal di gunung atau di hutan, jenis pakaian
apa yang dikenakan atau menu makanan apa yang dimakan, anak tidak begitu peka tapi ia sangat
peka dengan perasaan orang lain terhadapnya. Kasih sayang merupakan suatu penyerahan diri
secara total dari pendidik (orang dewasa) tanpa pamrih kepada anak didik, dengan tujuan
mencapai tujuan pendidikan, yaitu kedewasaan. Dengan kasih sayang seorang pendidik
menyerahkan seluruh pribadinya demi kepentingan anak didik, dengan tanpa memikirkan
pembalasan apa yang diharapkan dari si anak.
Kasih sayang adalah kebutuhan setiap orang, maka kasih sayang sedemikan dahsyat
mempengaruhi kehidupan anak manusia. Anak-anak yang dibesarkan dalam limpahan kasih
sayang akan tumbuh menjadi anak yang mandiri dan kuat dan memiliki ketajaman hati nurani.
Dengan kasih sayang yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya, anak nantinya akan mampu
memperlakukan orang lain dengan penuh kecintaan. Ketika ia dewasa ia akan belajar mencintai
istriya, anak-anaknya, sahabat, dan masyarakat disekitarnya dengan maksimal. Manusia yang
dicintai akan membalas kasih sayang orang yang mencintainya. Karena manusia itu pada
dasarnya sangat mencintai dirinya, maka ia juga akan mencintai orang yang mencintai dirinya
dan memandang dengan pandangan yang positif. Begitu pula anak-anak yang tumbuh dalam
lautan kasih sayang orangtuanya akan memandang orangtuanya sebagai manusia yang baik, bisa
dipercaya dan patut didengar. Orangtua yang mencintai anaknya akan lebih banyak manuai
sukses dalam mendidik anak-anaknya.
Kasih sayang mempengaruhi kesehatan fisik. Hati yang berbunga-bunga karena limpahan
kasih sayang akan menyehatkan saraf dan fisik. Anak-anak yang kenyang dengan kasih sayang
orangtuanya, tubuhnya lebih sehat dari anak-anak yang kurang mendapatkan kasih sayang.
Anak-anak yang besar dalam limpahan kasih sayang orangtua akan menjadi anak-anak yang
memiliki hati yang hangat. Karena sudah merasakan kebahagiaan kasih sayang dari orangtuanya.
Kasih sayang juga akan menyelamatkan anak-anak dari sifat-sifat kerdil. Anak-anak yang kurang
atau tidak mendapatkan kasih sayang orangtuanya akan tumbuh sebagai anak yang merasa
terkucilkan. Ia akan membenci orangtua dan orang lain dan besar kemungkinan akan menjadi
anak-anak yang suka melakukan hal-hal yang berbahaya.
2.      Dampak Kasih Sayang yang Berlebihan
Kasih sayang orangtua memang penting tapi kalau terlalu berlebihan akan mendatangkan
akibat yang tidak diharapkan. Kasih sayang itu seperti air atau makanan kalau diberikan dengan
ukuran yang tepat dan dengan jumlah yang tepat, maka anak memberikan hasil yang maksimal,
tapi kalau tidak demikian akan berubah menjadi sesuatu yang tidak baik. Kasih sayang yang
terlalu berlebihan untuk anak-anak adalah pengkhianatan.
Anak-anak itu bukan mainan orangtua, tapi ia adalah manusia yang masih kecil yang
harus dididik untuk menyongsong masa depannya. Orangtua harus sadar bahwa, suatu hari
mereka akan lepas dari mereka. Anak-anak juga tidak selamanya anak-anak. Mereka akan
tumbuh menjadi dewasa dan harus bergaul dalam kehidupan sosial akan mengalami hal-hal yang
menyenangkan, menyedihkan, menyengsarakan dan membahagiakan.
Sebagai orangtua yang baik, mereka harus mempersiapkan sesuatu untuk masa depan
anak-anak mereka. Mereka harus dididik supaya menjadi manusia yang tangguh di hari esok.
Jangan membiarkan mereka menjadi anak-anak yang tidak berdaya, lemah dan selalu mengiba-
iba uluran tangan orang lain.
Akibat negatif kasih sayang berlebihan antara lain :
a.       Tumbuhnya sikap ingin diperlakukan istimewa
b.      Anak akan mengalami masalah dalam kehidupan rumah tangganya.
c.       Anak akan menjadi anak yang sangat rentan dengan masalah, kehilangan kepercayaan diri, tidak
berani mengmabil resiko, tidak mau melakukan pekerjaan-pekerjaan yang penting dan selalu
mengharapkan uluran tangan oran lain.
d.       Anak tidak mau lagi mengembangkan diri karena merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
e.       Anak bisa jadi memiliki sifat tercela, seperti sombong, egois, minimnya simpati untuk orang
lain, dan lain-lain.
3.      Hidup Tanpa Kasih Sayang
Menurut Husain Mazhahiri (2002), bahwa kecintaan/ kasih sayang meninggalkan bekasnya
secara positif pada anak, dan menjadikan perilakunya dimasa yang akan datang memilikisifat
kasih sayang dan kecintaan. Sebaliknya, andaikan suatu kecintaan hilang dari rumah tangga, dan
rumah tangga menjadi korban kebekuan dan kekerasan, maka masa depan anak akan terlempar
pada marabahaya, dan kepribadiannya, dimasa datang akan memiliki sifat-sifat kekerasan dan
emosional yang melampaui batas.
Jadi anak yang hidup tanpa kasih sayang orang tuanya, pada masa yang akan datang
setelah ia dewasa akan menampakan kebenciannya terhadap masyarakat sekitar, dan menunjukan
ketidak peduliannya terhadap oarng lain. Ia tidak menunjukan jiwa tolong menolong dan belas
kasih sayang terhadap masyarakat sekitarnya, sehingga ia menjadi manusia yang tidak
berperasaan.
4.      Peranan Kasih Sayang Dalam Pendidikan
Peranan kasih sayang dalam pendidikan di sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan
dalam membentuk sikap, kepribadian dan perilaku anak disamping peran keluarga dan
masyarakat. Banyak peran yang semestinya dilakukan oleh seorang pendidik dalam menjalankan
proses pendidikan, diantaranya:
a.       Pendidik sebagai pembimbing
Dengan kasih sayang diberikan oleh pendidik, anak akan mendapatkan bimbingan untuk
menjalani kehidupan, baik yang sedang dijalani saat ini maupun bekal kehidupan dimasa yang
akan datang. Banyak peserta didik yang tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya ,
pendidik ditempatkan sebagai tempat bertanya, mengadu, meminta pendapat, berkeluh kesah,
curhat, berlindung dan posisi lainnya dalam diri seorang anak didik.
b.      Pendidik sebagai pembentuk kepribadian
Seorang pendidik yang baik akan memperhatikan tingkah laku peserta didiknya sebagai
bagian dari perannya dalam menjalankan proses pendidikan. Pembentukan kepribadian anak
disekolah merupakan hal yang tidak mudah, terbukti dari beberapa pemberitaan media massa/
koran, seorang anak didik yang melakukan bunuh diri karena ingin menyelamatkan harga diri
dan rasa malu yang dialaminya karenatidak dapat membayar uang sekolah.
c.       Pendidik sebagai tempat perlindungan
Tindakan anak yang kabur dari rumah merekakarena diakibatkan tidak menemukan kasih
sayang dirumahnya. Dalam tindakan ini anak akan mencari perlindungan kepada siapa saja yang
dianggap dekat atau yang dapat memberikan perhatian, beruntung jika mereka mendapat tempat
berlindung pada orang yang berlatar belakang baik, tetapi jika sebaliknya , maka akan berakibat
merusak masa depannya.
Maka semestinyasebagai seorang pendidik harus bisa menyikapi permasalahan-
permasalahan yang dihadapi para peserta didiknya, pendidik harus dapat berlaku bijaksana ,
memberikan kasih sayang dan harus dapat memberikan perlindungan terhadap anak didiknya.
d.      Pendidik sebagai figur tauladan
Seorang pendidik harus berperilaku ramah, hangat dan selalu tersenyum, tidak
memperlihatkan muka kusam atau kesal, merespon pembicaraan atau pertanyaan anak didik,
sehingga akan menumbukan kondisi psikologis yang menyenagkan bagi anak dan dapat menjadi
contoh bagi para anak didiknya.
e.       Pendidik sebagai sumber pengetahuan
Pendidik harus mentransfer pengetahuan dengan didasari oleh kasih sayang pada saat
memberikan materi dan bimbingan. Sebagai seorang pendidik juga harus bertanggung jawab
memikirkan sikap dan perilaku anak didiknya dikemudian hari. Dalam proses pembeljaran
dimana terjadi tranformasi pengetahuan, sikap memberi dan melarang semestinya dilakukan
secara hati-hati terhadap anak didiknya. Pengetahuan dapat merubah sikap dan perilaku anak,
perubahan dapat positif apabila pengetahuan yang diterima anak sesuai dengan masanya dan
sebaliknya apabila tidak sesuai akan membentuk perilaku anak yang negatif. Misalnya
pendidikan seks yang diberikan guru dengan tidak hati-hati akan berdampak pada perilaku yang
salah tentang kehidupan seks. Oleh karena itu, seorang guru dalam menyampaikan pengetahuan
harus didasari dengan kasih sayang.
Beberapa hal yang mungkin terjadi apabila guru tidak berhati-hati dalam menyampaikan
pengetahuan :
1)      Akan merusak jalinan kasih sayang di antara guru dan anak didik.
2)      Anak akan belajar pada sumber lain yang apabila tidak di bimbing tidak menutup kemungkinan
menghasilkan perilaku yang tidak di harapkan.
3)      Kurangnya bimbingan dari guru sebagai pendidik akan menumbuhkan perilaku yang tiak
bertanggung jawab atas perbuatannya.
Dengan demikian jelaslah bahwa kasih sayang memegang peranan penting, tidak hanya di
lingkungan keluarga, tetapi sudah seharusnya di sekolah, guru sebagai pengganti orang tua
menumbuh kembangkan hubungan kasih sayang dengan anak didiknya. Dengan ketulusan dan
rasa kasih sayang yang diberikan oleh seorang guru, anak didik akan merasa senang mengikuti
proses pendidikan di sekolah dan tujuan pendidikan akan mudah diwujudkan.

B.     Peranan kasih sayang dalam Pendidikan


Peranan kasih sayang dalam pendidikan di sekolah merupakan begian yang tak terpisahkan
dalam membentuk sikap, kepribadian dan perilaku anak disamping peran keluarga dan
masyarakat. Banyak peran yang semestinya dilakukan oleh seorang pendidik dalam menjalankan
proses pendidikan, diantaranya:
a.       Pendidik sebagai pembimbing
b.      Pendidik sebagai pembantuk kepribadian
c.       Pendidik sebagai tempat perlindungan
d.      Pendidik sebagai figur tauladan
e.       Pendidik sebagai sumber pengetahuan
C.    Contoh kasih sayang dalam pendidikan
• membantu teman yang membutuhkan bantuan dalam kebaikan dengan senang hati.
• membuang sampah pada tempatnya juga termasuk dalam sikap kasih sayang kepada
segenap penghuni sekolah. dengan demikian lingkungan sekolah tetap bersih dan nyaman
untuk belajar
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Kasih sayang merupakan fitrah manusia, artinya setiap manusia ditakdirkan oleh Allah
SWT memiliki kasih sayang terhadap sesamanya. Dalam hal pendidikan, kasih sayang harus
mendasari semua upaya dalam membawa anak menuju tujuannya, yaitu kedewasaan. Orang tua
(ayah dan ibu) sudah pasti seharusnya mereka menumpahkan kasih sayang terhadap anak-
anaknya selama meraka membimbingnya sampai mencapai dewasa. Peranan kasih sayang perlu
diterapkan dalam pendidikan guna terciptanya peserta didik yang memiliki sikap saling
menyayangi, menghormati dan tolong menolong
DAFTAR PUSTAKA

Sadulloh, U. Dkk. (2010). Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung : Alfabeta

Purwanto, N. (2007). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sadulloh, U. Robandi, B. Muharam, A. (2007). Bandung : Cipta Utama

Sadulloh, U. Robandi, B. Muharam, A. (2009). Bandung : UPI Press

Anda mungkin juga menyukai