2022BAB 1 (Farhanah Hidayati)
2022BAB 1 (Farhanah Hidayati)
2022BAB 1 (Farhanah Hidayati)
Disusun Oleh :
NIM : P27901119070
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apendiks disebut juga umbai cacing merupakan organ tambahan dari usus
buntu. Apendiks adalah ujung seperti jari kecil panjangnya kira-kira 10 cm,
melekat pada sekum tepat dibawah katup ileosekal. Apendiks berisi makanan dan
efektif dan lumennya kecil, apendiks cenderung menjadi tersumbat dan rentan
Apendisitis merupakan infeksi yang terjadi pada apendiks atau biasa dikenal
peradangan akibat infeksi pada usus buntu. Infeksi ini bisa mengakibatkan
komplikasi yang umumnya berbahaya (Wim De Jong et al, 2005 dalam Nurafif
dkk, 2015). Meskipun dapat dialami oleh semua kelompok usia, apensisitis leih
sering terjadi antara usia 10-30 tahun (Brunner dan Suddart, 2018)
Apendisitis merupakan salah satu keadaan darurat bedah paling sering tejadi
100.000 penduduk (Kong VY dkk, 2012 dalam Hapsari, 2018). Menurut data
dunia mencapai 3442 juta kasus tiap tahun. Statistik di Amerika mencatat setiap
tahun terdapat 30-35 juta kasus apendisitis. Penduduk di Amerika 10% menjalani
rendah prevalensi nya, akan tetapi cenderung meningkat karena pola dietnya
sakit sebanyak 4.351 kasus. Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan dengan
Dalam profil kesehatan Provinsi Banten 2016, tidak ditemukan data mengenai
apendisitis yang ada di setiap kecamatan yang ada di Provinsi Banten. (Hapsari,
2018). Secara geografis, Provinsi Banten terletak diujung barat Pulau Jawa.
Wilayah nya berbatasan langsung dengan Provinsi DKI Jakarta. Provinsi Banten
mempunyai posisi yang strategis yaitu sebagai jalur penghubung antara Pulau
Jawa dan Sumatera. Sebagian wilayah nya yaitu Kabupaten Tangerang, Kota
Ruptur dapat terjadi dalam 24 hingga 48 jam sehingga pembedahan harus segera
salah satunya yaitu nyeri akut. Nyeri berdasarkan Association for Study of Pain
kerusakan jaringan aktual atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat
dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan
(PPNI, 2016). Dalam hal mengatasi nyeri yang dialami oleh pasien, tenaga medis
melakukan strategi atau cara yang sering disebut dengan istilah Manajemen
Nyeri. Manajemen nyeri terbagi kedalam dua jenis yakni manajemen nyeri
obatan tetapi lebih kepada perilaku caring (Mayasari, 2016). Manajemen nyeri
melalui inhalasi, pemijatan, mandi uap, atau kompres untuk meredakan nyeri,
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lieza Ariany (2019) yang
Tingkat Nyeri pada Pasien Pasca Operasi Apendiktomi didapatkan hasil analisis
menurunkan tingkat nyeri pada pasien pasca operasi apendiktomi dengan nilai p-
value = 0,000. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fataneh
The Level of Pain and The Amount of Medications Prescribed to Reduce Post
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan intensitas nyeri
dunia (Farrar, 2020). Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk
melakukan studi kasus tentang pengaruh aromaterapi terhadap intensitas nyeri
B. Rumusan Masalah
pada penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu “Bagaimana Pengaruh Pemberian
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Pasien
Manfaat penelitian bagi pasien yaitu dapat menurunkan intensitas
nyeri post operasi appendectomy yang di alami oleh pasien dan juga
Andarmoyo, Sulistyo, 2013. Konsep dan Proses Perawatan Nyeri. Yogyakarta : Ar-
Ruzz Media.
Azwar, 2020, Terapi Non Farmakologis pada Penurunan Nyeri Pasien Post Op
Brunner & Suddart, 2013, Handbook for Brunner And Suddart Tekxtbook of
Dermawan, D., Moh Abdul jamil, 2013. Keterampilan Dasar Keperawatan Konsep
Farrar, Ashley J, et al, 2020, Clinical Aromatherapy, Nurs Clin North Am. [dapat
diakses di : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7520654/ ]
Hariyanto, Awan, Rini Sulistyowati, 2016, buku ajar keperawatan medikal bedah 1
Hurst, Marlene, 2012, Hurst refiew : Medical Surgical Nursing Refie, Vol. 2, MC
Trisakti.
Kesehatan.
PPNI, 2016, Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Jakarta : In Media.