LO SOP Pemeriksaan IVA

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PEMERIKSAAN IVA DAN PAYUDARA

Pengertian - IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)


merupakan metode sederhana untuk deteksi dini
kanker leher rahim dengan menggunakan asam
asetat
- Deteksi Dini Kanker Payudara adalah pemeriksaan
payudara untuk mengidentifikasi kelainan payudara
yang dapat mengarah ke arah keganasan (kanker)
sehingga dapat segera mendapat pengobatan dengan
harapan pengobatan dapat lebih tuntas dan angka
kesembuhan lebih tinggi
Tujuan 1. Deteksi dini menggunakan metode IVA bertujuan
mengidentifikasi mereka yang mengalami lesi pra
kanker sehingga dapat memperoleh terapi segera
untuk memutus perjalanan hidup lesi pra kanker
sebelum menjadi kanker
2. Deteksi dini kanker payudara bertujuan
- untuk mengidentifikasi masalah pada payudara
sebelum ibu merasakan gejala dan memberi
kesempatan untuk pengobatan atau pencegahan
sejak dini
- Memberikan pengetahuan pada perempuan di
masyarakat sehingga dapat lebih peduli dengan
adanya kemungkinan terhadap kanker, dan
membekali mereka dengan pengetahuan
pemeriksaan dengan metode SADARI, agar
mereka dapat melakukan pemeriksaan
payudaranya sendiri.
Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 19/PKM.NMD/I/2015
Tentang Jenis-jenis Pelayanan di Puskesmas Narmala
Referensi Buku acuan Pencegahan Kanker Payudara dan Kanker
Leher Rahim diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, Direktorat Jenderal PP & PL,
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular
tahun 2010
Prosedur/Langkah- Penilaian Klien :
langkah 1. Menyapa ibu dengan sopan dan ramah
2. Memastikan bahwa ibu sudah memahami mengapa
dianjurkan menjalani pemeriksaan
3. Memastikan bahwa ibu sudah memahami
kemungkinan temuan seperti apa yang dihasilkan
dan tindak lanjut atau pengobatan apa yang
mungkin perlu dilakukan

Persiapan :
1. Memeriksa apakah peralatan dan bahan sudah
tersedia :
- Inspekulo
- Lidi kapas
- Asam asetat
- Aquades
- Koom steril dari plastik
- Handscoon
2. Memeriksa lampu yang tersedia dan siap
digunakan
3. Menanyakan apakah ibu sudah BAK dan
membersihkan serta membilas daerah genitalnya
bila perlu
4. Meminta ibu untuk melepas pakaian dalam baik
bra maupun celana dan meminta ibu menggunakan
kain
5. Mencuci tangan kemudian menggunakan sarung
tangan

Pemeriksaan Payudara :
1. Pada saat melakukan pemeriksaan harus diingat
untuk selalu mengajarkan cara melakukan
SADARI
2. Melihat payudara dan memperhatikan apakah ada
perubahan :
- Bentuk
- Ukuran
- Putting atau kulit yang berlipat
- Kulit cekung
Memeriksa apakah terjadi pembengkakan, suhu
tubuh yang meningkat atau rasa nyeri pada salah
satu atau kedua payudara
3. Melihat putting payudara dan perhatikan ukuran,
bentuk dan arahnya. Memeriksa apakah ada ruam
atau luka dan keluar cairan dari putting payudara
4. Meminta ibu mengangkat kedua lengannya keatas
kepala dan lihat kedua payudaranya.
Memperhatikan apakah ada perbedaan. Melihat
ibu untuk meletakkan kedua tangan di pinggang
dan memperhatikan kembali payudaranya.
5. Meminta ibu/klien membungkuk untuk melihat
apakah kedua payudaranyamenggantung secara
seimbang
6. Meminta ibu/klien berbaring di meja periksa
7. Meletakkan bantal dibawah pundak kiri ibu/klien.
Meletakkan lengan kiri ibu diatas kepalanya
8. Melihat payudara sebelah kiri dan memeriksa
apakah terdapat kerutan atau lekukan pada kulit
payudara
9. Menggunakan telapak jari-jari telunjuk tengah
dan mani, mempalpasi seluruh payudara, dimulai
dari sisi atas paling luar dari payudara,
menggunakan teknik spiral. Perhatikan apakah
terdapat benjolan atau rasa nyeri
10. Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk
menekan putting payudara. Perhatikan apakah
keluar cairan bening, keruh atau berdarah dari
putting
11. Ulangi langkah-langkah tersebut diatas untuk
payudara di sebelah kanan. Jika perlu, ulangi
tindakan ini dengan posisi ibu duduk dan kedua
lengan berada di samping tubuh
12. meminta ibu/klien untuk duduk dan mengangkat
kedua lengan setinggi bahu. Mempalpasi pangkal
payudara dengan menekan sepanjang sisi luar
otot pectoral kiri sambil secara bertahap
menggerakkan jari-jari kearah avial. Memeriksa
apakah terjadi pembesaran kelenjar getah bening
(lymph nodes) atau rasa nyeri
13. Ulangi langkah tersebut untuk payudara sebelah
kanan
14. Setelah selesai persilahkan ibu mengenakan
kembali pakaiannya sambil periksa mencuci
tangan dengan air dan sabun dan
mengeringkannya

Memeriksa Abdomen dan Lipatan Paha


1. Meminta ibu untuk berbaring di meja periksa
dengan kedua lengan di samping
2. Memapar seluruh abdomen
3. Perhatikan apakah ada benjolan pada abdomen.
Perhatikan letak dan bentuk pusar
4. Memeriksa abdomen untuk melihat apakah
terdapat warna yang tak biasa, parut dan guratan
atau ruam dan lesi
5. Menekan dengan ringan menggunakanpermukaan
jari-jari tangan, mempalpasi semua area
abdomen. Mengidentifikasi adanya masa, daerah
yang nyeri atau resistensi otot. Mecatat temuan
6. Dengan menekan lebih dalam, tentukan ukuran,
bentuk, konsistensi, rasa nyeri, mobilitas dan
pergerakan massa. Mencatat massa dan area nyeri
yang ditemukan
7. Mengidentifikasi area yang terasa nyeri. Jika
terdapat nyeri, periksa apakah terjadi nyeri lepas
8. Jika ada luka terbuka pada abdomen bagian
bawah atau lipat paha, memakai sepasang sarung
tangan periksa yang baru atau sarung tangan
bedah yang telah di DTT sebelum memeriksa
daerah tersebut. Mempalpasi kedua area abdomen
bawah apakah terdapat benjolan atau bisul

Memeriksa Genetalia Luar


1. Meminta ibu untuk meanaruh kedua tumit pada
dudukan. Jika tidak ada dudukan, membantu ibu
menaruh sesuai kakinya ditepi luar ujung meja.
Tutupi ibu dengan selimut atau kain
2. Mencuci tangan dengan air sabun sampai bersih
dan keringkan dengan kain bersih dan kering atau
dianginkan’
3. Menyalakan lampu/senter dan mengarahkan ke
daerah genetalia
4. Memakai sepasang sarung tangan periksa yang
baru atau telah di DTT
5. Menyentuh paha sebelah dalam sebelum
menyentuh daerah genital ibu
6. Memperhatikan labia, klitoris dan perineum
apakah terdapat parut, lesi, inflamasi atau retakan
kulit
7. Dengan memisahkan labia mayora dengan dua
jari, memeriksa labia mayora, klitoris, mulut
uretra dan mulut vagina
8. mempalpasi labia mayora. Lihat apakah terdapat
benjolan, cairan, ulkus dan fistula. Rasakan
apakah ada ketidakberaturan atau benjolan dan
apakah ada bagian yang terasa nyeri
9. Memeriksa kelenjar skene untuk melihat adanya
keputihan dan nyeri. Dengan telapak tangan
menghadap ke ata, masukkan jari telunjuk ke
dalam vagina lalu dengan lembut mendorong ke
atas mengenai uretra dan menekan kelenjar pada
kedua sisi kemudian langsung ke uretra
10. Memeriksa kelenjar bartholin untuk melihat
apakah ada cairan dan nyeri. Masukkan jari
telunjuk ke dalam vagina di sisi bawah mulut
vagina dan meraba dasar masing-masing labia
mayora. Dengan menggunakan jari dan ibu jari,
mempalpasi setiap sisi untuk mencari apakah ada
benjolan atau nyeri
11. Meminta ibu untuk mengejan ketika menahan
labia dalam posisi terbuka. Periksa apakah
terdapat benjolan pada dinding anterior atau
posterior vagina

Pemeriksaan Visual Menggunakan Asam Asetat


(Inspeksi Visual dengan asam Asetat)
1. Memasang spekulum dan menyesuaikannya
sehingga seluruh leher rahim dapat terlihat
2. Memasang cocor bebek spekulum dalam posisi
terbuka sehingga spekulum tetap berada di
tempatnya agar leher rahim dapat terlihat
3. Memindahkan lampu/senter sehingga dapat
melihat leher rahim dengan jelas
4. Memeriksa leher rahim apakah curiga kanker
serviks atau terdapat servisistis, ektopion, tumor,
ovula naboti atau luka. Bila curiga kanker serviks
pemeriksaan diakhiri, langsung ke langkah 12 dan
seterusnya tanpa melakukan langkah ke 13
5. Menggunakan swab kapas yang bersih untuk
menghilangkan cairan, darah atau mukosa dari
leher rahim, membuang swab kapas yang telah
dpakai ke dalam wadah tahan bocor atau kantung
plastik
6. Mengidentifikasi ostium uteri, SkK (sambungan
skuamo koloumnar) dan zona tranformasi. Bila
SKK tidak bisa ditampakkan, lanjutkan dengan
prosedur pemeriksaan test Pap. Bila tes Pap tidak
memngkinkan untuk dilakukan, lanjutkan ke
langkah 12 dan seterusnya
7. Mencelupkan swab bersih ke dalam cairan asam
asetat lalu mengoleskan pada leher rahim.
membuang swab kapas ke dalam kantung plastik
8. Menunggu minimal 1 menit agar asam asetat
terserap dan tampak perubahan warna putih yang
disebut dengan lesi putih
9. Memastikan SKk dengan teliti :
- Memeriksa apakah leher rahim mudah
berdarah
- Mencari apakah terdapat plak putih yang tebal
dan meninggi atau lesi putih
10. Bila perlu, oleskan kembali asam asetat atau usap
leher rahim dengan swab bersih untuk
menghilangkan mukosa, darah atau debris.
Membuang swab kedalam kantung plastik
11. Bila pemeriksaan visual telah selesai, gunakan
swab baru untuk menghilangkan sisa cairan asam
asetat dari leher rahim dan vagina. membuang
swab ke dalam kantung plastik
12. Melepaskan spekulum dan melakukan
dekontaminasi dengan meletakkan spekulum
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
13. Melakukan pemeriksaan bimanual

Tugas/Langkah Pasca Tes IVA


1. Meminta ibu untuk duduk, turun dari meja
periksa dan berpakaian
2. Membersihkan lampu/senter dan alas tempat
duduk pasien berturut-turut dengan larutan klorin
0,5% cairan deterjen dan air bersih
3. Merendam sarung tangan dalam keadaan dipakai
ke dalam larutan klorin 0,5%. Melepas sarung
tangan dengan membalik sisi dalam keluar
- Jika sarung tangan akan dibuang, buang
kedalam kantung plastik
- Jika sarung tangan akan dipakai ulang,
dekontaminasi dengan merendam sarung
tangan dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit
4. Mencuci tangan dengan air dan sabun sampai
benar-benar bersih lalu dikeringkan dengan kain
kering dan bersih atau dianginkan
5. Mencatat hasil tes IVA dan temuan lain ke dalam
catatan medis ibu
- Jika didapatkan lesi putih, menggambar peta
leher rahim dan daerah lesi putih pada catatan
medis ibu
6. Membahas hasil pemeriksaan payudara dan tes
IVA bersama ibu dan menjawab pertanyaan
- Jika hasil pemeriksaan payudara dan tes IVA
negatif, sebutkan waktu kunjungan berikutnya
untuk menjalani kembali pemeriksaan
payudara dan tes IVA
- Jika hasil pemeriksaan payudara dan tes IVA
positif atau dicurigai terdapat kanker,
membahas langkah-langkah selanjutnya
- Setelah member konseling, memberikan
pengobatan atau merujuk
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

Nama Mahasiswa :
NIM :
Hari/Tanggal Ujian :
Tindakan :

Anda mungkin juga menyukai