Kelompok 2 Fikih Muamalah Kontemporer

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

TUGAS STRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Fikih Muamalah Kontemporer Dra.Naimah, MH

MAKALAH FIKIH MUAMALAH KONTEMPORER


“Jual Beli Online”

Dikerjakan Oleh :

Nandia Putri Suciawati 180105020154


Rosilawati 180105020566
Ahmad 180105020568

KEMENTERIAN AGAMA RI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PERBANKAN SYARIAH

2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan waktu yang telah di tentukan.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan pada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW, sampai akhir zaman.
Makalah Mata Fikih Muamalah Kontemporer yang berjudul “Jual Beli
Online” dapat terselesaikan tepat waktu. Dengan selesainya makalah ini tak lupa
penyusun menyampaikan terimakasih kepada Ibu Dra. Naimah, MH. dan pada semua
pihak yang telah membantu, menyumbangkan pikirannya, memberi kritik dan saran
yang membangun sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Kami selaku penyusun berharap agar hasil dari makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembelajaran selanjutnya.

Banjarmasin, 02 Maret 2020

Penyusun

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata jual menunjukan bahwa adanya perbuatan menjual, sedangkan beli
adalah adanya perbuatan membeli dan jual beli online adalah suatu kegiatan jual
beli di mana penjual dan pembelinya tidak harus bertemu untuk melakukan
negosiasi dan transaksi. Kemudian yang digunakan oleh penjual dan pembeli
untuk berkomunikasi yaitu melalui chat, komputer, telepon, sms dan sebagainya.
Jual beli online juga ternyata memiliki dampak positif karena dianggap praktis
cepat dan mudah. Kegiatan jual beli online mulai berkembang di dalam forum
internet, khususnya forum jual beli online seperti LAZADA Indonesia, OLX
Indonesia, Elevenia. Risiko bertransaksi dalam jual beli online pun muncul,
karena di mana ada kesempatan pasti ada pihak-pihak yang ingin mengambil
keuntungan lebih melalui cara-cara yang tidak benar. Dapat diketahui jual beli
online yang aman bisa melalui transfer via ATM, hal ini aman bagi penjual jika
dalam prakteknya, penjual meminta resi bukti transfer kepada pembeli dengan
cara memfoto bukti transfer tersebut kemudian dikirim ke aplikasi atau email
penjual.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan jual beli online?
2. Bagaimana akad dalam jual beli online?
3. Apa saja jenis jual beli online?
4. Bagaimana mekanisme jual beli online?
5. Bagaimana bentuk perlindungan hukum perdata terhadap konsumen jual beli
online?
6. Apa kaidah fiqih mengenai jual beli online ?
7. Bagaimana hukum jual beli online dalam perspektif islam?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui maksud dari jual beli online.

1
2. Mengetahui bagaimana akad dalam jual beli online.
3. Mengetahui jenis jenis jual beli online.
4. Mengetahui mekanisme jual beli online.
5. Mengetahui bentuk perlindungan hukum perdata terhadap konsumen jual beli
online.
6. Mengetahui hukum jual beli online dalam perspektif islam.

1.4 Manfaat
1. Dapat memahami apa itu jual beli online.
2. Dapat memahami jual beli dalam persepektif islam.
3. Dapat mengetahui jenis jual beli online.

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar ……………………………………………………………. ii

Daftar isi …………………………………………………………….……...2

BAB I Pendahuluan ………………………………………………………1

A. Latar belakang masalah ……………………………………….………...1

B. Tujuan penyusunan …………………………………………..………….1

BAB II Pembahasan ………………………….....………………………...4

A. Pengertian Jual Beli Online………………………………………….......4

B. Akad dalam Jual Beli Online.......................... ……….........…………….5

C. Jenis-jenis Jual Beli Online…………………………..………..………....7

D. Mekanisme Jual Beli Onlien……………………………………..............9

E. Bentukl Perlindungan Hukum Perdata…………………...……................10

F. Kaidah Fikih Mengenai Jual Beli Online………………………….……..12

G. Jual beli Online Dalam Perspektif Islam..……………………….……... 12

BAB III Penutup ……………………………………….……………..…...15

A. Kesimpulan …….. ………...……………………………………..…15


B. Saran...................................................................................................15

Daftar pustaka …………………………………..………………………

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Jual Beli Online


Jual beli online adalah suatu kegiatan jual beli di mana penjual dan
pembelinya tidak harus bertemu untuk melakukan negosiasi dan transaksi.
Kemudian yang digunakan oleh penjual dan pembeli untuk berkomunikasi yaitu
melalui chat, komputer, telepon, sms dan sebagainya.i Didalam transaksi jual beli
online, penjual dan pembeli membutuhkan pihak ketiga untuk melakukan
penyerahan barang yang dilakukan oleh pedagang dan penyerahan uang yang
dilakukan oleh pembeli. Seperti jual beli di atas, kita juga bisa melakukan jual
beli online melalui suatu forum jual beli online atau situs jual beli online yang
sudah menyediakan banyak barang untuk diperjual belikan. Tidak hanya itu,
untuk mempelancar dan mengamankan transaksi, ada baiknya bila kita
menggunakan jasa pihak ketiga untuk menyimpan uang kita secara aman. Jual
beli online juga ternyata memiliki dampak positif karena dianggap praktis cepat
dan mudah. Kegiatan jual beli online mulai berkembang di dalam forum internet,
khususnya forum jual beli online seperti LAZADA Indonesia, OLX Indonesia,
Elevenia. Berikut beberapa nama penyedia jasa jual beli online yang cukup
terkemuka di Indonesia, antara lain:

a. LAZADA adalah pusat belanja online yangmenawarkan berbagai macam


jenis produk mulai dari elektronik, buku, mainan anak, peralatan rumah
tangga, perlengkapan bayi, alat kesehatan, dan alat kecantikan. LAZADA di
dirikan pada tahun 2012.
b. OLX adalah tempat untuk mencari barang baru atau bekas berkualitas seperti
produk elektronik, otomotif, rumah, peralatan rumah tangga, aneka jasa, dan
juga lowongan kerja. Sekitar tanggal 14 November 2014, OLX Indonesia

4
mengumumkan bahwa berniaga.com akan marger dengan OLX Indonesia
pada tahun 2015. Proses marger sudah selesai pada bulan januari 2015.
c. ELEVENIA adalah situs belanja online dengan konsep market place nomor
23 di Indonesia yang memberikan kemudahan dan keamanan belanja. Situs ini
juga menawarkan berbagai macam produk untuk pecinta belanja online.
Hingga hari tercatat bahwa ELEVENIA menawarkan lebih dari 2 juta produk
dari 16.000 seller yang terbagi dalam 8 kategori antara lain: fashion,
beauty/health, kids, home/garden, komputer, elektronik, sports, service/food.

B. Akad Dalam Jual Beli Online


Secara bahasa, transaksi (akad) digunakan berbagai arti, yang hanya
keseluruhan kembali pada bentuk ikatan atau hubungan terhadap dua hal. Yaitu
as-Salam atau disebut juga as-Salaf merupakan istilah dalam bahasa arab yang
mengandung makna “penyerahan”. Secara etimologi, salam adalah salaf yaitu
sesutau yang didahulukan.ii Dalam konteks ini, jual beli salam/salaf di mana
harga/uangnya didahulukan, sedangkan barangnya diserahkan kemudian dapat
dinyatakan pula pembiayaan di mana pembeli diharuskan untuk membayar
sejumlah uang tertentu untuk pengiriman barang. Atau dalam kata lain
pembayaran dalam transaksi salam dilakukan di muka. Dikatakan salam karena ia
menyerahkan uangnya terlebih dahulu sebelum menerima barang dagangannya.
Firman Allah QS. Al –Baqarah: 282: ‫ ّمًى‬P‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا تَدَايَ ْنتُ ْم بِ َد ْي ٍن إِلَى أَ َج ٍل ُم َس‬
‫ فَا ْكتُبُوه‬Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu “bermuamalah
tidak secara tunai sampai waktu tertentu, buatlah secara tertulis. ”Jual beli
pesanan dalam dalam fiqh Islam disebut as-Salam sedangkan bahasa penduduk
Hijaz, dan Iraq as-Salaf. Kedua kata ini mempunyai makna yang sama,
sebagaimana diriwayatkan bahwa rasulullah ketika membicarakan akad bai‘ as-
Salam, sehingga dua kata tersebut merupakan kata sinonim. Dengan adanya
pendapat diatas sudah cukup untuk memberikan penjelasan dari akad tersebut, di
mana inti dari pendapat adalah: bahwa akad salam merupakan akad pesanan

5
dengan membayar terlebih dahulu dan barangnya diserahkan kemudian, tapi ciri-
ciri barang tersebut haruslah jelas.dalam Islam dituntut untuk lebih jelas dalam
memberikan satu landasan hukum, maka dari itu Islam melampirkan sebuah dasar
dasar hukum yang terlampir dalam al-Qur’an, al-Hadist atau pun ijma. Perlu
diketahui sebelumnya mengenal transaksi ini secara khusus dalam al-Qur’an tidak
ada yang selama ini dijadikan landasan hukum adalah transaksi jual beli secara
global, karena bai’ as-salam termasuk salah satu jual beli dalam bentuk khusus,
maka hadits Nabi dan ijma’ ulama banyak menjelaskan dan tentunya al-Qur’an
yang membicarakan secara global sudah mencakup atas diperbolehkannya akad
jual beli salam.iii
Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES), salam adalah jasa
pembiayaan yang berkaitan dengan jual beli yang pembiayaannya dilakukan
bersamaan dengan pemesanan barang. Transaksi salam merupakan salah satu
bentuk yang telah menjadi kebiasaan di berbagai masyarakat. Orang yang
mempunyai perusahaan sering membutuhkan uang untuk kebutuhan perusahaan
mereka, bahkan sewaktu-waktu kegiatan perusahaannya terhambat karena
kekurangan bahan pokok. Sedangkan si pembeli, selain akan mendapat barang
yang sesuai dengan yang diinginkannya, ia pun sudah menolong kemajuan
perusahaan saudaranya. Maka untuk kepentingan tersebut Allah mengadakan
peraturan salam.
a. Rukun dan syaratSebagaimana jual beli, dalam akad salam harus terpenuhi
rukun dan syaratnya. Hal terpenting dalam salam adalah bahwa pembayaran
atas harga harus dilakukan pada saat akad dibuat.
b. Syarat-syarat salam adalah sebagai berikut:
 Uangnya dibayar ditempat akad, berarti pembayaran dilakukan terlebih
dahulu. Barangnya menjadi utang bagi si penjual.
 Barangnya dapat dibelikan sesuai waktu yang dijanjiakan, berarti pada
waktu yang dijanjikan barang itu harus sudah ada, oleh sebab itu, men-
salam buah-buahannya yang waktunya ditentukan bukan pada musimnya
tidak sah.

6
 Barang tersebut hendaklah jelas ukurannya, takarannya, ataupun
bilangannya, menurut kebiasaan cara menjual barang semacam itu.
 Diketahui dan disebabkan sifat-sifat dan macam barangnya dengan jelas,
agar tak ada keraguan yang akan mengakibatkan perselisihan antara kedua
belah pihak. Dengan sifat itu, berarti harga dan kemauan orang pada
barang tersebut dapat berbeda.
 Disebutkan tempat menerimanya.

C. Jenis-jenis Jual Beli Online


a. Transaksi antar Bank
Transaksi dengan cara transfer antar bank merupakan jenis transaksi yang
paling umum danpopuler digunakan oleh para penjual Online. Selain cukup
simpel, jenis transaksi ini juga memudahkan proses konfirmasi karena dana
bisa dengan cepat dicek oleh penerima dana/penjual. Prosesnya adalah
pertama pembeli mengirim dana yang telah disepakati lalu setelah dana
masuk, maka penjual akan mengirimkan barang transaksi yang dijanjikan.
Kekurangan transaksi antar bank adalah diperlukannya kepercayaan yang
tinggi dari pada pembeli sebelum memutuskan mengirim dana. Disini tidak
jarang terjadi penipuan, setelah dana terkirim ternyata barang tak kunjung
diterima. Kredibilitas atau nama baik penjual dapat menjadi tolak ukur bagi
para pembeli. Salah satu tipsnya adalah penjual yang kredibel biasanya telah
mempunyai kerjasama dengan bank yang digunakan untuk proses transaksi.
Dengan begitu keamanan dana kita bisa lebih terjamin. Untuk para pembeli,
bila ragu dengan kredibilitas si penjual, maka sebaiknya kita mencari
informasi mengenai orang tersebut di internet sebelum mentransfer uang. Kita
bisa menemukan informasi tentang bisnis orang tersebut, nomor rekeningnya,
nomor telepon, ulasan pembeli sebelumnya, dan lain-lain.iv
b. Cash On Delivery
Pada sistem COD sebenarnya masih menganut cara lama yaitu dengan
bertemu antara penjual dan pembeli. Biasanya sistem transaksi ini dilakukan

7
dalam jual beli antar orang ke orang dan pada umumnya COD digunakan
untuk barang second karena pembeli harus memeriksa dengan baik keadaan
barang tersebut. Keuntungan dari sistem ini adalah antara penjual dan pembeli
lebih bisa leluasa dalam proses transaksi. Pembeli bisa melihat dengan detail
barang yang akan dibeli, dan juga memungkinkan tawar menawar. Jenis
transaksi ini dipopulerkan oleh website jual beli seperti Tokobagus.com,
Berniaga.com, dan banyak website jual beli lain. Kekurangan dari sistem ini
adalah keamanan baik penjual maupun pembeli. Karena mungkin saja pihak
yang akan kita temui adalah orang yang berniat jahat kepada kita. Oleh karena
itu tips yang bisa dilakukan adalah dengan menentukkan tempat transaksi
yang aman bisa ditempat keramaian atau pergi bersama orang yang dapat
menjaga kita.
c. Rekening Bersama
Jenis transaksi jual beli Online yang terakhir adalah dengan menggunakan
rekening bersama atau yang disebut juga dengan istilah escrow. Cara
pembayaran ini sedikit berbeda dengan proses melalui transfer bank. Jika
dalam transfer bank, pihak ketiganya adalah bank, sedangkan dalam sistem ini
yang menjadi pihak ketiga adalah lembaga pembayaran yang telah dipercaya
baik oleh pihak penjual maupun pembeli.Peran lembaga pembayaran
sangatlah penting. Prosesnya yaitu pertama pembeli mentransfer dana kepihak
lembaga Rekber. Setelah dana dikonfirmasi masuk, lalu pihak rekber meminta
penjual mengirim barang yang sudah disepakati. Dan jika barang sudah
sampai baru dana tersebut diberikan kepada sang penjual. Dengan sistem ini
dana yang diberikan oleh pembeli bisa lebih terjamin keamanannya. Karena
dananya hanya akan dilepas jika barang benar-benar sudah ditangan. Jika
terjadi masalah, dana bisa ditarik oleh sang pembeli. Sistem ini banyak
digunakan pada proses jual beli antar member forum kaskus. Setelah
dipopulerkan kini sistem Rekber kian diminati karena dianggap lebih aman.

8
D. Mekanisme Jual Beli Online
Ada beberapa tahapan dalam jual beli online yaitu:v
a. Information Sharing
Merupakan proses paling awal dalam transaksi. Pada tahap ini, calon
pembeli biasanya melakukan browsing di Internet untuk mendapatkan
informasi tentang produk tertentu yang akan dibeli. Informasi tentang produk
tertentu dapat diperoleh langsung baikmelalui website pedagang atau
perusahaan yang memproduksi barang tersebut. Terkait informasi, ada dua hal
utama yang bisa dilakukan users di dunia maya. Pertama ialah melihat
berbagai produk barang atau jasa yang diiklankan oleh perusahaan melalui
website-nya. Kedua adalah mencari data atau informasi tertentu yang
dibutuhkan sehubungan dengan proses transaksi jual beli yang dilakukan.
b. Online Orders
Merupakan tahap pemesanan dari calon pembeli yang tertarik dengan
produk (barang atau jasa) yang ditawarkan. Karena itu, untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, perusahaan perlu memiliki pusat data (corporate database)
yang menyediakan informasi yang memadai baik terkait dengan berbagai
produk yang ditawarkan, maupun tata cara pembeliannya. Untuk pemesanan
melalui website, para pedagang (merchant) biasanya menyediakan katalog
yang berisi daftar barang (product table) yang akan dipasarkan. Setelah
pengisian form pemesanan (order form) dilakukan, biasanya dalam website
disediakan pilihan tombol untuk konfirmasi melanjutkan atau membatalkan
order. Apabila yang ditekan tombol “Submit”, maka proses akan berlanjut
pada tahap pengecekan dan pengesahan order. Sedangkan apabila yang
ditekan tombol “Reset” berarti sistem akan menghapus semua proses order,
sehingga untuk melanjutkan pemesanan, customer perlu memasukkankembali
pilihan order dari awal. Selanjutnya jika informasi yang dikirimkan customer
telah memenuhi persyaratandan dinyatakan valid, maka merchant akan
mengirimkan berita konfirmasi kepada customer dalam bentuk e-mail.
c. Online Transaction

9
Suatu proses perdagangan yang dilakukan secara online. Untuk melakukan
transaksi online, banyak cara yang dapat dilakukan. Misalnya melalui media
internet seseorang dapat melakukan transaksi online dengan cara hating atau
melalui video conference secara audio visual. Sedangkan transaksi lainnya
seperti menggunakan e-mail, juga dapat dilakukan secara mudah.dalam hal
ini, kedua belah pihak cukup menggunakan e-mail address sebagai media
transaksi.Pada tahap ini, biasanya dimulai dengan proses tawar menawar
melalui dunia maya (cyberspace bargain) antara para pihak yang terlibat
transaksi. Bukti adanya kesepakatan dapat diwujudkan dalam bentuk data
elektronik (record) yang ditanda tangani oleh masing-masing pihak secara
digital (dgigital signature) sebagai bukti keabsahan dan kesediaan untuk
menjalankan hak dan kewajiban.
d. E-Payment
Merupakan suatu sistem pembayaran yang dilakukan secara elektronik.
Biasanya agar dapat memberikan jasa pembayaran secara online (online
payment),lembaga keuangan sebagai perusahaan penerbit (issuer),
sebelumnya perlu menjalin kerjasama dengan perusahaan penyedia jaringan
(provider).

E. Bentuk Perlindungan Hukum Perdata Terhadap Konsumen Jual Beli Online


Dengan makin berkembangnya tren jual beli online saat ini, semakin banyak
pula orang yang ingin terjun di dalam bisnis jual beli online tersebut. Namun, di
mana ada peluang pasti ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawabyang ingin
memanfaatkan celah ketidaktahuan para pelaku jual beli online. Oleh sebab itu,
para pelaku jual beli online dituntut untuk mengetahui lebih dalam mengenai
proses, resiko serta keamanan dari sebuah transaksi online. Di sisi lain, saat ini
jenis transaksi online juga semakin beragam mulai dari jenis konvensional di
mana pembeli dan penjual harus bertatap muka dalam melakukan proses transaksi
hingga yang menggunakan proses transaksi otomatis tanpa harus bertatap muka.vi

10
Di Indonesia, perlindungan hak-hak konsumen dan pelaku usaha telah diatur
di dalam UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Tetapi
UUPK 1999 itu hanya mengatur hak dan kewajiban konsumen yang masih
terbatas pada perdagangan yang dilakukan secara konvensional. Sedangkan
mengenai hak dan kewajiban konsumen dalam transaksi onlinebelum secara tegas
diatur dalam undang-undang tersebut.
Pakar internet Indonesia, Budi Raharjo menilai bahwa Indonesia memiliki
potensi dan prospek untuk pengembangan jual beli online. Namun, kendala yang
dihadapi dalam pengembangan ini antara lain keterbatasan infra struktur, belum
adanya undang-undang khusus yang mengatur transaksi online, masih kurangnya
jaminan terhadap keamanan transaksi, dan kurangnya sumber daya manusia yang
bisa diupayakan secara bersamaan dengan pengembangan pranata jual beli online.
Terkait dengan aspek hukum yang berlaku dalam transaksi onlineterutama dalam
upaya untuk melindungi konsumen, Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik setidaknya mengatur tentang
ketentuan-ketentuan yang mengakomodasi tentang perdagangan elektronik yang
merupakan salah satu ornamen dalam bisnis. Maka, secara otomatis perjanjian-
perjanjian di internet tersebut tunduk pada Undang Undang ITE dan hukum
perjanjian yang berlaku.vii

F. Kaidah Fiqih Mengenai Jual Beli Online


Dasar-dasar yang digunakan untuk menentukan hukum jual beli secara online
َ ‫احةُ االَّ أَ ْن يَ ُد َّل َدلِ ْي ٌل ع‬
adalah: ‫َلى تَحْ ِر ْي ِمهَا‬ ِ ‫األَصْ ُل فِي ال ُم َعا َملَ ِة‬
َ َ‫اإلب‬
“Hukum asal dalam muamalah adalah boleh sepanjang tidak ada dalil yang
mengharamkannya.”Berkaitan dengan jual beli, karena jual beli merupakan salah
satu perbuatan muamalah maka hukumnya boleh sepanjang tidak ada dalil yang
mengharamkannya. Kemudian jual beli online juga termasuk dalam kegiatan jual
beli, sehingga selama tidak ada dalil yang mengharamkannya maka hukumnya
boleh.viii

11
ٌ ْ‫“ اَ ْل ُح ْك ُم األَ ْشيَا ِءفَر‬Penilaian Hukum terhadap suatu masalah berangkat
َ َ‫ع ع َْن ت‬
‫ص ُّو ِر ِه‬
dari gambaran tentang sesuatu tersebut.”Hal ini tercermin dari mewabahnya
pertukaran transaksi barang dan jasa melalui media elektronik. Pesatnya
perkembangan ini dimungkinkan mengingat perdagangan melalui jaringan
komputer menjanjikan efisiensi baik dari segi waktu dan biaya serta kenyamanan
dalam bertransaksi bagi konsumen, dibandingkan denga pola bertransaksi secara
tradisional. Dan secara bisnis, keuntungan going in-line bisnis adalah potensi
untuk menghindari biaya operasional kantor atau outlet dan administrasinya yang
diperkirakan setiap transaksi konvensional membutuhkan biaya 12 kali dibanding
transaksi di cyberspace.ix

G. Jual Beli Online Dalam Perspektif Islam


Di dalam Al-Qur’an terdapat penjelasan tentang jual beli online yaitu dalam
Firman Allah SWT dalam Q.S. al-Baqarah ayat 275: ‫َوأَ َح َّل هَّللا ُ ْالبَ ْي َع َو َح َّر َم ال ِّربَا‬
Artinya : “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba.” Di dalam hadis pun dijelaskan yang berbunyi
ْ ‫ اِنَّ َم‬Artinya :“Sesungguhnya sahnya jual beli atas dasar kerelaan.”
‫االبَ ْي َع َع ْنتَ َراض‬
Menurut Pandangan Ulamaa. Menurut pendapat Ahmad Zahro:Jual-beli lewat
online (internet) itu diperbolehkan, dan sah, kecuali jika secara kasuistis terjadi
penyimpangan, manipulasi, penipuan dan sejenisnya, maka secara kasuistis pula
hukumnya diterapkan, yaitu haram.x
Tetapi kasus tertentu menurut mazhab Hanafi tidak dapat digunakan untuk
menggeneralisasi sesuatu yang secara normal positif boleh dan halal.
Oleh karena itu jika ada masalah terkait yang menunjukkan ketaksesuaian barang
antara yang ditawarkan dan dibayar dengan yang diterima, maka berlaku hukum
transaksi pada umumnya, bagaimana kesepakatan yang telah dijalin. Inilah salah
satu faktor yang dapat menjadi penyebab batalnya transaksi jual beli dan dapat
menjadi salah satu penyebab haramnya jual beli, baik online atau bukan karena
adanya manipulasi atau penipuan.

12
Hasil Keputusan Muktamar NU ke-XXXII di Asrama Haji Sudiang Makassar
Tanggal 7-11 Rabi’ul Akhir 1431 H/22 – 27 Maret 2010 M. Hasil sidang tersebut
membolehkan jual beli melalui media online. Adapun dasar yang digunakan
adalah pendapat Muhammad Ibn Syihabuddin al-Ramli, “Dan menurut qaul al-
Azhar, sungguh tidak sah selain dalam masalah fuqa’-sari anggur yang dijual
dalam kemasan rapat/tidak terlihat- (jual beli barang ghaib), yakni barang yang
tidak terlihat oleh dua orang yang bertransaksi, atau salah satunya. Baik barang
tersebut berstatus sebagai alat pembayar maupun sebagai barang yang dibayari.
Meskipun barang tersebut ada dalam majlis akad dan telah disebutkan kriterianya
secara detail atau sudah terkenal secara luas -mutawatir-, seperti keterangan yang
akan datang. Atau terlihat di bawah cahaya, jika cahaya tersebut menutupi warna
aslinya, seperti kertas putih.
Demikian menurut kajian yang kuat.” Bahkan Sulaiman bin Muh{ammadal-
Bujaira’mi dalam H{asyiyahal-Bujairami ‘ala’al-Khatib menjelaskan adanya
tuntutan menyaksikan mabi’ secara langsung tanpa adanya penghalang walaupu
berupa kaca. Muh{ammadSyaubari al-Khudriberkata: “Termasuk padanan kasus
tercegah melihat mabi’-barang yang dijual- adalah melihat mabi’ dari balik kaca.
Cara demikian tidak mencukupi syarat jual beli. Sebab, standarnya adalah
menghindari bahaya ketidakjelasan mabi’, yang tidak bisa dipenuhi dengan cara
tersebut. Sebab, secara umum barang yang terlihat dari balik kaca terlihat beda
dari aslinya. Demikian keterangan dari syarah al-Ramli.”xi

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jual beli menurut Islam pada hakikatnya tidak hanya bersifat konsumtif dan
hanya mengandung unsur material untuk memperoleh keuntungan di dunia, tetapi
juga keuntungan hakiki di akhirat, tentu dengan memperhatikan prinsip jual beli
yang diperbolehkan menurut syar’i. Dalam era globalisasi saat ini, bermunculan
model-model bisnis dengan menggunakan kecanggihan teknologi modern. Hal ini
ditandai dengan berkembangnya elektronik yang mempengaruhi aspek kehidupan
manusia, khususnya dalam bertransaksi jual beli online, yakni internet.Jual beli
online adalah suatu kegiatan jual beli di mana penjual dan pembelinya tidak harus
bertemu untuk melakukan negosiasi dantransaksi dan komunikasi yang digunakan
oleh penjual dan pembeli melalui alat komunikasi seperti chat, komputer, telepon,
sms dan sebagainya.
Dalam transaksi jual beli online, penjual dan pembeli membutuhkan pihak
ketiga untuk melakukan penyerahan barang yang dilakukan oleh pedagang dan
penyerahan uang yang dilakukan oleh pembeli. Risiko bertransaksi dalam jual
beli online pun muncul, karena di mana ada kesempatan pasti ada pihak-pihak
yang ingin mengambil keuntungan lebih melalui cara-cara yang tidak benar.
Dapat diketahui jual beli online yang aman bisa melalui transfer via ATM, hal
ini aman bagi penjual jika dalam prakteknya, penjual meminta resi bukti transfer
kepada pembeli dengan cara memfoto bukti transfer tersebut kemudian dikirim ke
aplikasi atau email penjual. Begitu juga bagi pembeli yang mempunyai hak
meminta resi bukti kirim ke pihak penjual untuk menghindari penipuan. Selain
itu, pembeli juga dapat mengetahui di mana posisi barang melalui aplikasi jasa
pengiriman yang dapat di download di gadget masing-masing. Dapat
disimpulkan, hukum dari jual beli online ini boleh sepanjang rukun dan syarat
terpenuhi, serta tidak ada pihak yang dirugikan di dalamnya.

14
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami. Apabila ada terdapat kesalahan dari kami mohon dapat memaafkan, karena
kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf.

C.

15
DAFTAR PUSTAKA

Alawiy, Muhammad Taqiyyuddin. “Hukum Jual Beli Melalui Internet | Website


Muhammad Taqiyyuddin Alawiy.” Diakses 8 Maret 2020.
http://taqiyyuddinalawiy.com/hukum-jual-beli-melalui-internet.html.
Burhanuddin S. Hukum Kontrak Syariah. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2009.
Gemala Dewi. Hukum Perikatan Islam Indonesia. Jakarta: Pernada Media, 2005.

16
i
Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, “Hukum Jual Beli Melalui Internet | Website Muhammad Taqiyyuddin Alawiy,”
diakses 8 Maret 2020, http://taqiyyuddinalawiy.com/hukum-jual-beli-melalui-internet.html.
ii
Gemala Dewi, Hukum Perikatan Islam Indonesia (Jakarta: Pernada Media, 2005).
iii
Gemala Dewi.
iv
Alawiy, “Hukum Jual Beli Melalui Internet | Website Muhammad Taqiyyuddin Alawiy.”
v
Burhanuddin S, Hukum Kontrak Syariah (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2009).
vi
Burhanuddin S.
vii
Burhanuddin S.
viii
Alawiy, “Hukum Jual Beli Melalui Internet | Website Muhammad Taqiyyuddin Alawiy.”
ix
Alawiy.
x
Gemala Dewi, Hukum Perikatan Islam Indonesia.
xi
Gemala Dewi.

Anda mungkin juga menyukai