LK VK
LK VK
LK VK
1. Keluhan utama :
Nyeri pinggang menjalar ke perut, sakit perut hilang timbul sejak pukul 17.00
wita
C. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat menstruasi
Menarche : Umur 14 tahun
Siklus : 28 hari, teratur
Jumlah : 3 kali ganti pembalut dalam sehari
Lamanya : 7 hari
keluhan : Tidak ada
HPHT : 18-04-2021
b. Pemeriksaan kehamilan
Berapa kali : 1 bulan sekali
Periksa ke : Bidan dan dokter kandungan
c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas bayi
d. KB
Riwayat Keluarga Berencana : Tidak Ada
Rencana Keluarga Berencana : Ayudi/spiral
D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit-penyakit yang dapat
mempengaruhi proses persalinan seperti hipertensi, Asma dll
E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit keturunan seperti
Diabetes Mellitus, hipertensi, Jantung ataupun Asma.
F. GENOGRAM
Ny.H
27 Thn
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: laki-laki meninggal
: perempuan meninggal
: perkawinan
: keturunan
: tinggal serumah
: pasien
H. PEMERIKSAAN FISIK
Nadi : 87 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5 0C
Berat Badan : 85 kg
Lila : 26 cm
HEAD TO TOE
Kulit kepala bersih, warna rambut hitam, tidak ada ketombe, distribusi merata,
tidak ada rambut rontok, tidak ada lesi, tidak ada benjolan.
Wajah
Tidak pucat, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada edema
Mata
Bentuk : simetris
Puting susu : Menonjol (+/+)
Areola : Hiperpigmentasi (+/+)
Lesi : Tidak ada
Retraksi : Tidak ada
Massa : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Pembesaran kelenjar limfe: Tidak ada
Pengeluaran ASI/kolostrum : (+/+)
Sirkulasi jantung
Nadi : 87 x/menit
Irama : Normal
Kelainan bunyi jantung : Tidak ada
Abdomen
Ketuban : (+)
Persentasi: kepala
Perineum : Normal
Lochea : Tidak ada
Vesica Urinaria : Kosong
Ekstermitas (integument/muskoloskeletal)
Apgar score I :7
Apgar score II :9
Kotiledon : Lengkap
Selaput : Lengkap
RR : 20 x/menit
N : 84 x/menit
S : 36,5ºC
J. KEADAAN BAYI
a. BB : 3500 gram
b. PB : 52 cm
c. Lingkar dada : 33 cm
d. Lingkar kepala : 32 cm
e. Lingkar lengan : 11 cm
f. Pusat : Normal
g. Perawatan tali pusat : Jepit, potong, ikat (umbilikal klem)
h. Anus : Berlubang(+)
i. Suhu : 36,5 ºC
j. Kelainan kepala : Tidak ada
k. Pengobatan yang didapat: Vitamin K, salep mata antibiotuk
K. RENCANA PERAWATAN BAYI
Sendiri : Iya
Breast care : Pasien sudah diberikan pendidikan kesehatan tentang
perawatan payudara.
Perine care : Pasien telah diajarkan cara perawatan di rumah dan sanggup
melakukannya
Nutrisi : Pasien mengatakan mengetahui dan sanggup memberikan
nutrisi pada bayinya
Menyusui : Pasien mengatakan mengetahui dan sanggup menyusui
bayinya
L. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Observasi kesejahteraan ibu dan janin:
Q : seperti ditusuk-tusuk
Nadi:87 x/menit
RR:20 x/menit
Suhu: 36,5 ºC
DO : Tanda-tanda inpartu
- Peningkatan ketegangan
oksitoksin meningkat
kadar prostaglsdin
kontraksi uterus
kewhatiran terhadap
keselaman bayi
setresosr
ansietas
No Hari/ Paraf
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Dx tgl/jam
1 Kamis, Setelah dilakukan tindakan 1x30 menit: 1. Kaji derajat ketidaknyamanan melalui isyarat verbal dan non verbal
13/01/2 2. Observasi kesejahtraan ibu dan janin serta kemajuan persalinan
Keluhan nyeri menurun
022 3. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intesitas nyeri
Meringis menurun
4. Identifikasi skala nyeri
5. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
6. Jelaskan strategi meredakan nyeri
7. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
2 Kamis, Setelah dilakukan tindakan 1x30 1. Identifikasi saat tingkat ansietasberubah
13/01/2 menit:klien tampak tenang 2. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaa
022 3. Gunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan
Perilaku gelisah menurun
4. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
Perilaku tegang menurun
5. Latih teknik relaksasi
IMPLEMENTASI (KALA I)
No Hari Paraf
Dx Implementasi Respon hasil
Tgl/jam
I Kamis, 1. Mengkaji derajat ketidaknyamanan melalui isyarat 1. Pasien mengatakan nyeri perut menjalar ke pinggang,
13/01/20 verbal dan non verbal pasien tampak gelisah
22 2. Mengobservasi kesejahtraan ibu dan janin serta 2. Pasien tampak bernapas dalam
kemajuan persalinan 3. Pasien tampak lebih nyaman dengan pemberian
3. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, tindakan memijat punggung
frekuensi, intesitas nyeri 4. Pasien tampak tidur miring kiri
4. Mengidentifikasi skala nyeri 5. Mengisi tabel observasi kesejahtraan ibu dan janin serta
5. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk kemajuan persalinan (terlampir)
mengurangi rasa nyeri
2 Kamis, 1. Identifikasi saat tingkat ansietasberubah 1. Pasien mengatakan paham rasa takutnya
13/01/20 2. Menciptakan suasana terapeutik untuk 2. Pasien mengatakan harus ditemani pada saat post partus
22 menumbuhkan kepercayaa
3. Menggunakan pendekatan yang tenang dan
menyakinkan
4. Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
5. Melatih teknik relaksasi
EVALUASI (KALA I)
N Hari Tgl/jam Evaluasi Paraf
o
Dx
1 RABU S:
O:
- Pasien tampak memegang perutnya saat nyeri datang
- Pasien tampak berbaring miring kiri
- TTV:
TD: 110/70 mmHg, Nadi:87 x/menit, RR:20 x/menit, S:36,5 ºC
- His : 4x10’50”, DJJ : 148 x/menit
- Pembukaan 10 (lengkap) eff 25% , kepala ↓ H1
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi lanjut kala II
2 RABU S:
02.30 Wita O:
- TTV:
TD: 110/70 mmHg
Nadi:87 x/menit
RR:20 x/menit
S:36,5 ºC
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi di lanjutkan
ANALISA DATA (KALA II)
N: 87x/menit
RR : 20x/menit
S: 36,5ºC
S: 36,5ºC keletihan
1 Kamis, Setelah dilakukan tindakan 1x30 menit: 1. Kaji keluhan nyeri, sifat dan skala nyeri
13/01/2022 2. Anjurkan pasien untuk bernapas selama mengumpulkan
Keluhan nyeri menurun
tenaga pada saat his
Meringis menurun
3. Ajarkan tekhnik meneran yang benar
4. Anjurkan pasien napas dalam saat his datang
2 Kamis, Setelah dilakukan tindakan 1x30 menit: 1.Anjurkan pasien istirahat diantara kontraksi
13/01/2022 2.Anjurkan pasien untuk tidak meneran saat tidak ada his
- Verbalisasi keplihan energi meningkat
3.Ajarkan tekhnik meneran yang efektif dan kuat
- Tenaga meningkat
4.Motivasi pasien untuk meneran jika his
5.Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
1 RABU, 1. Mengkaji keluhan nyeri, sifat, dan skala nyeri 1. Nyeri dirasakan saat his
2. Menganjurkan pasien untuk napas selama mengumpulkan tenaga pada saat datang
25/12/20
tidak ada his 2. Pasien mengerti dan belajar
19 02.30
wita 3. Mengajarkan tekhnik meneran yang benar yaitu menarik napas panjang lalu melakukannya
meneran sambil gigi direkatkan, mata menghadap ke perut 3. Pasien mengerti dan belajar
melakukannya
4. Membantu persalinan sesuai
APN (Langkah 1-26)
2 RABU, 1. Anjurkan pasien istirahat diantara kontraksi 1. Pasien mengerti dan
2. Anjurkan pasien untuk tidak meneran saat tidak ada his melakukan yang disarankan
25/12/20
3. Ajarkan tekhnik meneran yang efektif dan kuat 2. Pasien mengerti dan
19 02.30
4. Motivasi pasien untuk meneran jika his melakukan yang disarankan
Wita
5. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan Membantu persalinan 3. Pasien tampak meneran saat
6. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua his
7. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk mematahkan
ampul oksitosin dan memasukkan alat suntik sekali pakai 2½ ml ke dalam
wadah partus set.
8. Memakai celemek plastik.
9. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dengan sabun
dan air mengalir.
10.Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan digunakan
untuk pemeriksaan dalam.
11.Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan
oksitosin dan meletakkannya kembali ke dalam wadah partus set.
12.Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah dengan gerakan
vulva ke perineum.
13. Melakukan pemeriksaan dalam, memastikan pembukaan sudah lengkap dan
selaput ketuban sudah pecah.
14. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin
0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya
dalam larutan klorin 0,5%.
15. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai – pastikan
DJJ dalam batas normal (120–160 x/menit).
16. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin
meneran.
17. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
(Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia
merasa nyaman.
18. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran.
19. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60
menit.
20.Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika
kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm.
21.Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu
22.Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan
23.Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
24.Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm, memasang
handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu.
25.Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
26.Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
27.Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental.
Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut
gerakan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah
arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan
bahu belakang.
28.Setelah bahu lahir, menggeser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Menggunakan tangan
atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas.
29. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung ke arah
bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan
jari telunjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin)
30. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk
basah dengan handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi atas perut ibu.
25/12/2019 O:
02.52 Wita - KU baik
- Pasien tampak tenang
- Bayi lahir spontan, letak belakang kepala, jenis kelamin laki-laki
- Plasenta belum lahir
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi lanjut kala III
ANALISA DATA (KALA III)
Nyeri akut
Kesadaran: composmentis
Ttv
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 87 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
Pasien terlihat pucat
Pasien terlihat cemas pada saat
nyeri datang
1 Kamis, Setelah dilakukan tindakan 1x30 Kaji derajat ketidaknyamanan melalui isyarat verbal dan non
13/01/2022 menit: verbal
Observasi kesejahtraan ibu dan janin serta kemajuan persalinan
Keluhan nyeri menurun
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intesitas nyeri
Meringis menurun
Identifikasi skala nyeri
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
1 Kamis, 1. Mengkaji keluhan nyeri, sifat dan skala nyeri 1. Nyeri dirasakan di daerah
13/01/2022 2. Menganjurkan untuk menarik napas dalam apabila nyeri perut,hilang timbul
3. Melakukan manajemen aktif kala III 2. Pasien tampak bernapas dalam
4. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi 3. Melaksanakan APN langkah 27-42
bayi dalam uterus. 4. K/U baik
5. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitasin agar 5. Pasien mengerti dan melakukan
uterus berkontraksi baik. yang disarankan
6. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 6. Pasien di massage, kontraksi baik
10 unit IM (intramuskuler) di 1/3 paha atas bagian distal
lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin).
7. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan
klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat
ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm
distal dari klem pertama.
8. Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit
(lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat
diantara 2 klem tersebut.
9. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan
tangan kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan
hati-hati kearah dorso-krainal. Jika plasenta tidak lahir
setelah 30 – 40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan
menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan
mengulangi prosedur.
10. Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga
plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong
menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian
kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan
tekanan dorso-kranial).
11. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan
plasenta dengan hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan),
pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran
searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah
robeknya selaput ketuban.
12. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada
fundus uteri dengan menggosok fundus uteri secara sirkuler
menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga
kontraksi uterus baik (fundus teraba keras)
13. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan
tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon
dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan masukan
kedalam kantong plastik yang tersedia.
14. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.
Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan
perdarahan.
15. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak
terjadi perdarahan pervaginam.
16. Mengobservasi K/U pasien
17. Menganjurkan pasien untuk banyak minum
18. Melakukan massage uterus searah jarum jam
DO :
1 Kamis, Setelah dilakukan tindakan 1x30 Kaji derajat ketidaknyamanan melalui isyarat verbal dan non verbal
13/01/2022 menit: Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intesitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Keluhan nyeri menurun
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Meringis menurun
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
1 RABU, Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, 1. Pasien mengerti dengan bagaimana cara mengatasi nyeri
durasi, frekuensi, intesitas nyeri jahitannya
25/12/2019
Mengidentifikasi skala nyeri 2. Pasien mengatakn harus bergerak supaya luka jahitanya
03.01 Wita Menjelaskan strategi meredakan nyeri cepat sembuh walupun terasa nyeri
P : Intervensi dihentikan