Laporan Las Listrik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN BENGKEL

LAS LISTRIK
Pembimbing : BUKHARI, ST. MT

OLEH:

NAMA : Muhammad Abdi Rahman


NO.BP : 1901011032
JURUSAN : TEKNIK MESIN
PRODI : D3 TEKNIK MESIN
KELAS : 1E TME

POLITEKNIK NEGERI PADANG

1
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu,yang mana laporan ini merupakan
hasil dari kegiatan pratikum di bengkel.

Laporan ini disusun untuk memberi pengetahuan dasar tentang”LAS LISTRIK”. Dan
juga untuk memperkaya pengetahuan bagi peserta pratikum (mahasiswa). Disarankan
untuk menggunakan laporan ini sebagai tambahan dalam menguasai materi yang telah
disebutkan di atas.

Harapan penyusun semoga laporan ini dapat dimanfaatkan oleh pembaca sebagai
media pengetahuan. Penyusun sadar jika penulisan ini masih banyak kekuranganannya,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan
ini. Terima kasih.

Padang, 22 JUNI 2020


M Abdi Rahman

2
Tujuan Praktik

 Menyambungkan dua buah pelat logam atau lebih dengan bantuan busur api dari
hubungan pendek antar 2 kutub listrik.

1. Teori Bahan

“Pengelasan busur listrik adalah cara pengelasan menggunakan busur listrik atau
percikan api listrik akibat hubungan singkat antara dua kutub listrik yang terionisasi dengan
udara melalui penghantar batang elektroda yang sekaligus dapat digunakan pula sebagai
bahan tambah atau bahan pengisi dalam pengelasan.

2. Alat dan Bahan

No. Nama Alat Fungsi


Sumber dan sirkuit arus listrik pada
1. Mesin Las listrik
pengelasan hingga sampai ke elektroda.
Penghantar arus listrik yang sekaligus dapat
2. Elektroda diajdikan bahan tambah karena mempunyai
salutan – salutan.
Penyalur arus listrik dari mesin las ke
3. Kabel Las
elektroda.
Tempat elektroda dijepit yang berhubungan
Holder Las ( Penjepit
4. langsung dengan benda kerja dan
elektroda )
pengelasan.
Melindungi mata dan wajah dari cahaya api
5. Kedok Las
pengelasan.
6. Apron Melindungi badan dari percikan api las.
7. Sepatu Kerja Melindungi kaki dari benda kerja yang jatuh
8. Sikat kawat Membersihkan rigi las dari terak halus
9. Palu terak Membersihkan rigi las dari terak kasar
10. Tang jepit Menjepit benda kerja las.

3
11. Meja las Tempat benda kerja yang akan di las.
Melindungi tangan dari panas dan percikan
12. Sarung tangan las
api las.

3. Langkah Kerja

No Kegiatan Unjuk Kerja Alat


Siapkan :
a. Peralatan keselamatan kerja seperti baju
praktikum yang telah terkancing rapih dan
tidak ada bagian yang terurai, kedok las,
sarung tangan dan pelindung kepala.
a. Bahan yaitu Pelat baja ( 100 x 40 x 3 ) 5 buah Mistar baja
1. Persiapan yang telah ditandai garis untuk pembuatan Tang jepit
masing – masing rigi las dengan panjang 100 Dll.
mm. Kemudian diatandai dengan penitik untuk
memperjelasnya.
b. Peralatan las seperti yang tertera di atas.
c. Gambar Kerja dan alat – alat bantu seperti tang
jepit dll.
Kedok las
Sarung tangan
Apron
2. Safety First Gunakan alat – alat keselamatan kerja. Pelindung
kepala
Baju kerja
Sepatu safety
Hubungkan steker 3 phasa mesin las listrik dengan
Menyalakan
3. terminal 3 phasa. Nyalakan tuas mesin las listrik Mesin las
mesin las
dalam keadaan “On”.
Mengatur Atur ampere mesin las listrik sekitar 50 – 60
4. Mesin las
Ampere ampere.
Memasang Pasang elektroda tipe E 6013 pada holder tepat Elektroda
5.
Elektroda pada lekukan karet busanya. Holder

4
Lakukan penyalaan busur api dengan cara
menyentuh atau menggesekkan elektroda kepada Elektroda
Menyalakan
6. benda kerja contoh dengan gesekan yang kecil Holder
busur Api
hingga busur api menyala dan lakukan pemanasan Mesin Las
busur api.
Atur posisi elektroda sehingga tegak lurus ke
depan dan belakang serta 60 - 70° ke arah kanan
pada benda contoh dan jarak antara elektroda dan
benda kerja kira – kira sebesar diameter elektroda Elektroda
Mengatur
kawat elektroda dan lakukan pengelasan
7. posisi Mesin las
percobaan dengan perlahan menarik elektroda
elektroda
yang sudah menyala dari arah kiri ke arah kanan Holder
secara konstan dan tidak terlalu cepat. Sambil
melihat apakah cairan elektroda sudah menyebar
dengan rapih atau belum.
Apabila telah selesai dengan pengelasan
percobaan, maka lakukan pengelasan terhadap
benda kerja 1 dan 2 dimana tipe pengelasannya
Membuat rigi yaitu membuat rigi las lurus dengan posisi bawah Mesin las
las lurus tangan.
8. Sikat kawat
posisi bawah Apabila telah selesai
tangan bersihkan terak dengan Tang jepit
palu terak dan sikat
kawat tiap kali selesai
pengelasan.
9. Membuat a. Dekatkan kedua sisi benda kerja 1 dan 2 Tang Jepit
sambungan dengan jarak antar keduanya sekitar 1 – 2 Mesin las
“I” mm.
Sikat kawat
b. Lakukan pengelasan titik pada kedua ujung
sambungan tersebut.
c. Lakukan pengelasan dengan sambungan
“I” dengan menarik elektroda secara
konstan hingga ke ujung kanan benda
kerja. Jangan lupa juga untuk memberikan
sedikit tekanan yang lebih agar terjadi
penetrasi
( penembusan )
pada hasil

5
sambungan.

d. Atur ampere agar sedikit lebih rendah dari


biasanya untuk mencegah terjadinya
lubang lelehan pada sambungan.
a. Posisikan letak benda kerja 3 sehingga
tegak lurus dengan benda kerja 1 dan 2
yang telah tersambung.
Tang jepit
b. Lakukan pengelasan titik terhadap kedua
Mesin las
ujung sambungan pada salah satu sisi tegak
lurusnya. Sikat kawat

Membuat c. Lakukan pengelasan sudut dalam pada


10. Sambungan sambungan “T” dengan menggerakkan
“T” elektroda
secara bolak
– balik ke
atas dan ke
bawah
mengikuti kontur sudut secara konstan agar
rigi las yang dihasilkan menempel pada
kedua sisi benda kerja tersebut.
a. Atur benda kerja no 4 sehingga berada di
atas benda kerja no. 3 yang telah
menempel secara
posisi benda
kerja tertidur
sehingga seperti
Tang jepit
Melakukan atap dengan adanya sudut luar.
11. sambungan Mesin las
b. Lakukan pengelasan titik terhadap
sudut luar
sambungan sudut luar tersebut. Sikat kawat
c. Lakukan pengelasan pada sambungan
sudut luar tersebut dengan cara menarik
elektroda secara konsisten seperti pada saat
membuat rigi lurus dengan mengikuti
kemiringan sambungan tersebut.

6
Pembersihan Bersihkan kembali benda kerj ayang masih Sikat Kawat
12. terak benda terdapat terak dan kotoran. Tang Jepit
kerja. Palu terak

Mematikan
13. mesin las Tekan tuas mesin las ke keadaan “off” -
listrik
Lakukan proses polishing dengan ampelas untuk
menghaluskan rigi las dan menghilangkan karat
serta kotoran.

Ampelas no.
14. Finishing
1000

Vernier Calliper
Evaluasi Lakukan proses pengukuran terhadap benda kerja
15. Micrometer
Ukuran apakah sesuai dengan gambar kerja atau tidak.
Bevel Protactor
Sapu.
Kuas
Lakukan pembersihan area kerja dari mulai lantai, pembersih.
kebersihan mesin dan alat. Juga sisa – sisa Sikat Kawat.
16. Clean Up
pengelasan. Gunakan majun untuk membersihkan
oli ataupun kotoran pada tangan. Majun.
Air.

7
4. Kesimpulan
Setelah kita selesai melakukan pekerjaan – pekerjaan di atas terdapat beberapa hal yang dapat
dijadikan pembahasan yang dapat diantaranya :
 Dapat dikatakan bahwa pengelasan dengan menggunakan las busur listrik memiliki
perbedaan prinsip kerja dengan las asetilin. Dimana apabila las asetilin bergantung
kepada tekanan gas dan nyala netral api, Las listrik bergantung pada pemilihan dan
penyetingan ampere yang tepat.
 Las listrik juga dapat melakukan berbagai pengelasan benda dengan ketebalan benda
yang tidak dapat dikerjakan dalam proses las listrik.
 Las listrik dinilai lebih bahaya karena berhubungan langsung dengan tegangan listrik
yang apabila terjadi arus pendek atau konsleting dapat mengakibatkan ancaman bagi
weldernya itu sendiri.
 Las listrik memiliki elektroda yang variatif dengan fungsi dan manfaat yang variatif pula.
 Hambatan selama praktikum las listrik ini yang penulis rasakan hanya kesulitan saat
membuat rigi las sambungan “T”.
 Saran penulis untuk praktikum las listrik ini adalah hanya perbanyak kuota mesin las agar
semua mahasiswa dapat berlatih dengan tekun dan tanpa terganggu.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Setelah kita selesai melakukan pekerjaan – pekerjaan di atas terdapat beberapa hal yang dapat
dijadikan pembahasan yang dapat diantaranya :
 Dapat dikatakan bahwa pengelasan dengan menggunakan las busur listrik memiliki
perbedaan prinsip kerja dengan las asetilin. Dimana apabila las asetilin bergantung

8
kepada tekanan gas dan nyala netral api, Las listrik bergantung pada pemilihan dan
penyetingan ampere yang tepat.
 Las listrik juga dapat melakukan berbagai pengelasan benda dengan ketebalan benda
yang tidak dapat dikerjakan dalam proses las listrik.
 Las listrik dinilai lebih bahaya karena berhubungan langsung dengan tegangan listrik
yang apabila terjadi arus pendek atau konsleting dapat mengakibatkan ancaman bagi
weldernya itu sendiri.
 Las listrik memiliki elektroda yang variatif dengan fungsi dan manfaat yang variatif pula.
 Hambatan selama praktikum las listrik ini yang penulis rasakan hanya kesulitan saat
membuat rigi las sambungan “T”.
 Saran penulis untuk praktikum las listrik ini adalah hanya perbanyak kuota mesin las agar
semua mahasiswa dapat berlatih dengan tekun dan tanpa terganggu.

1. Hasil pengelasan yang baik akan di dapat bila proses penyetelan ampere listrik pada
mesin las di lakukan dengan tepat dan benar,
2. Besar arus di pengaruhi dengan jenis elektroda dan ketebalan benda kerja,
3. Terak akan lengket pada benda kerja, dan susah di hilangkan bila penyetelan arus kurang
pas.

4. Jarak ujung elektroda kebenda kerja sangat mempengaruhi hasil las.


5. Untuk dapat mengelas dengan hasil las yang baik, perlu latihan dalam waktu yang tidak
cepat.
6. Dalam mengelas kecepatan menggeser elektroda sangat menentukan hasil las, jika cepat
tembusan lasnya dangkal, oleh karena itu kecepatan saat mengelas harus stbil dan benar.
7. Pada akhir penulisan ini dapat kita ketahui las listrik dengan pengertiannya, alat-alat yang
digunakan posisi pengelasan, tingkat kesulitan las lisstrik, dan keselamatan kerja yang
semestinya.

Saran

9
Bekerjalah dengan hati-hati dan serius, karena pabila kita bermin-main dapat
menyebabkankecelakaan baik bagi diri sendiri dan lingkungan kerja. Aturlah arus mesin las
dengan baik agar mendapatkan hasil yang memuaskan.

Jika ditemukan kendala saat pengerjaan, seperti :

 Ujung elektroda menempel pada benda kerja


 Terlalu cepat menggeser elektroda sehingga tembusannya dangkal
 Tidak memakai topeng las dan sarung tangan sehingga mata perih
Maka hal yang harus dilakukan untuk pemecahan masalahnya adalah :
 Supaya elektroda tidak menempel pada benda kerja diposisikan agar ujung
elektroda tidak terlalu dekat
 Tidak terlalu segera memindahkan elektroda saat melakukan alur, agar
hasilnya bagus
 Pakailah topeng atau kacamata las saat kerja las

10
 Kamar Las

 IlustrasiPengelasan

11
 Dokumen Praktek di Bengkel Las Listrik Politeknik Negeri Padang

DAFTAR PUSTAKA

 Course Note,Bengkel
 Google Searching, Las Listrik.
 Course K3LH
 https://id.wikipedia.org/wiki/Las_listrik.
https://www.crafter.id/mengenal-mesin-las-listrik-stik-busur-listrik-dan-bagian-bagiannya.

12
13

Anda mungkin juga menyukai