SNI 6989.8 - 2009 - PB SSA-Nyala
SNI 6989.8 - 2009 - PB SSA-Nyala
SNI 6989.8 - 2009 - PB SSA-Nyala
,“
Daftar isi
Tabel B.1 - Pemakaian asam lain bersama dengan asam nitrat untuk persiapan contoh uji .. 9
,“
i
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.8:2009
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) ini merupakan hasil revisi dari SNI 06-6989.8-2004, Air
dan air limbah - Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom
(SSA)-nyala. SNI ini menggunakan referensi dari metode standar internasional yaitu
Standard Methods for the Examination Of Water and Wastewater 21 th Edition, editor
L.S.Clesceri, A.E.Greenberg, A.D.Eaton, APHA, AWWA and WPCF, Washington DC (2005),
Electrothermal Atomic Absorption Spectrofotometric Method. SNI ini telah melalui uji coba di
laboratorium pengujian dalam rangka validasi dan verifikasi metode serta dikonsensuskan
oleh Subpanitia Teknis 13-03-S1, Kualitas Air dari Panitia Teknis 13-03, Kualitas Lingkungan
dan Manajemen Lingkungan dengan para pihak terkait.
SNI ini telah disepakati dan disetujui dalam rapat konsensus dengan peserta rapat yang
mewakili produsen, konsumen, ilmuwan, instansi teknis dan pemerintah terkait pada tanggal
11 September 2007 di Serpong. Selanjutnya SNI ini telah melalui tahap jajak pendapat pada
tanggal 11 Juni 2008 sampai dengan 11 Agustus 2008. Kemudian SNI ini telah melalui tahap
pemungutan suara pada tanggal 18 Maret 2009 sampai dengan 18 Juni 2009, dengan hasil
akhir RASNI.
Dengan ditetapkannya SNI ini maka penerapan SNI 06-6989.8-2004 dinyatakan tidak
berlaku lagi. Pemakai SNI agar dapat meneliti validasi SNI yang terkait dengan metode ini,
sehingga dapat selalu menggunakan SNI edisi terakhir.
,“
ii
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.8:2009
1 Ruang lingkup
Metode ini digunakan untuk penentuan logam timbal, Pb total dan terlarut dalam air dan air
limbah secara spektrofotometri serapan atom(SSA)-nyala pada kisaran kadar Pb 1,0 mg/L
sampai dengan 20 mg/L dan panjang gelombang 283,3 nm atau 217,0 nm yang dilengkapi
dengan background correction.
2.1
air bebas mineral
air yang diperoleh dengan cara penyulingan ataupun proses demineralisasi sehingga
diperoleh air dengan konduktifitas lebih kecil dari 2 µS/cm
2.2
kurva kalibrasi
grafik yang menyatakan hubungan kadar larutan kerja dengan hasil pembacaan serapan
yang merupakan garis lurus
,“
2.3
larutan induk logam timbal (Pb)
larutan yang mempunyai kadar logam timbal 100 mg Pb/L yang digunakan untuk membuat
larutan baku dengan kadar yang lebih rendah
2.4
larutan baku logam timbal (Pb)
larutan induk logam timbal yang diencerkan dengan air bebas mineral sampai kadar tertentu
2.5
larutan kerja logam timbal (Pb)
larutan baku logam timbal yang diencerkan, digunakan untuk membuat kurva kalibrasi
2.6
larutan blanko
air bebas mineral yang diasamkan atau perlakuannya sama dengan contoh uji
2.7
larutan pengencer
larutan yang digunakan untuk mengencerkan larutan kerja, yang dibuat dengan cara
menambahkan asam nitrat pekat ke dalam air bebas mineral hingga pH ≤ 2
2.8
larutan pencuci
larutan yang digunakan untuk mencuci semua peralatan gelas dan plastik
2.9
matrix modifier
bahan yang digunakan untuk mengurangi gangguan matriks contoh uji
1 dari 9
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.8:2009
2.10
spike matrix
contoh uji yang diperkaya dengan larutan baku dengan kadar tertentu
3 Cara uji
3.1 Prinsip
Analit logam timbal dalam nyala udara-asetilen diubah menjadi bentuk atomnya, menyerap
energi radiasi elektromagnetik yang berasal dari lampu katoda dan besarnya serapan
berbanding lurus dengan kadar analit.
3.2 Bahan
g) Larutan kalsium
Larutkan 630 mg kalsium karbonat (CaCO3) dalam 50 mL HCl (1+5). Bila perlu larutan
dididihkan untuk menyempurnakan larutan. Dinginkan dan encerkan dengan air bebas
mineral hingga 1 liter.
h) udara tekan.
3.3 Peralatan
2 dari 9
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.8:2009
Bila contoh uji tidak dapat segera diuji, maka contoh uji diawetkan sesuai petunjuk di bawah
ini:
Wadah : Botol plastik (polyethylene ) dan botol gelas
Pengawet : a) Untuk logam terlarut, saring dengan saringan membran
berpori 0,45 μm dan diasamkan dengan HNO3 hingga
pH < 2.
b) Untuk logam total, asamkan dengan HNO3 hingga
pH < 2
Lama Penyimpanan : 6 bulan
Kondisi Penyimpanan : Suhu ruang
Siapkan contoh uji yang telah disaring dengan saringan membran berpori 0,45 μm dan
diawetkan. Contoh uji siap diukur.
Siapkan contoh uji untuk pengujian timbal total, dengan tahapan sebagai berikut:
,“
a) homogenkan contoh uji, pipet 50,0 mL contoh uji dan masukkan ke dalam gelas piala
100 mL atau Erlenmeyer 100 mL;
b) tambahkan 5 mL HNO3 pekat, bila menggunakan gelas piala, tutup dengan kaca arloji
dan bila dengan Erlenmeyer gunakan corong sebagai penutup;
c) panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 mL - 20 mL;
d) jika destruksi belum sempurna (tidak jernih), maka tambahkan lagi 5 mL HNO3 pekat,
kemudian tutup gelas piala dengan kaca arloji atau tutup Erlenmeyer dengan corong dan
panaskan lagi (tidak mendidih). Lakukan proses ini secara berulang sampai semua
logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam contoh uji menjadi agak putih atau
contoh uji menjadi jernih;
e) bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam gelas piala;
f) pindahkan contoh uji ke dalam labu ukur 50,0 mL (saring bila perlu) dan tambahkan air
bebas mineral sampai tepat tanda tera dan dihomogenkan;
CATATAN Tambahkan matrix modifier (larutan kalsium) dan atau atasi gangguan pengukuran
sesuai dengan SSA yang digunakan.
a) timbang ± 0,16 g Pb(NO3)2, masukkan ke dalam labu ukur 1000,0 mL. Tambahkan
sedikit HNO3 1:1 (≈ 100 mg Pb/L);
b) tambahkan 10 mL HNO3 pekat dan air bebas mineral hingga tepat tanda tera kemudian
homogenkan;
c) hitung kembali kadar sesungguhnya berdasarkan hasil penimbangan.
CATATAN Larutan ini dapat dibuat dari larutan standar 1000 mg Pb/L siap pakai.
3 dari 9
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.8:2009
a) pipet 10,0 mL larutan induk 100 mg Pb/L, masukkan ke dalam labu ukur 100,0 mL;
b) tepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera dan homogenkan.
Buat deret larutan kerja dengan 1 (satu) blanko dan minimal 3 (tiga) kadar yang berbeda
secara proporsional dan berada pada rentang pengukuran.
a) operasikan alat dan optimasikan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk
pengukuran timbal;
CATATAN 2 Tambahkan matrix modifier (larutan kalsium) dan atau atasi gangguan pengukuran
sesuai dengan SSA yang digunakan.
b) aspirasikan larutan blanko ke dalam SSA-nyala kemudian atur serapan hingga nol.
,“
c) aspirasikan larutan kerja satu persatu ke dalam SSA-nyala, lalu ukur serapannya pada
panjang gelombang 283,3 nm atau 217,0 nm, kemudian catat.
d) lakukan pembilasan pada selang aspirator dengan larutan pengencer.
e) buat kurva kalibrasi dari data pada butir 3.6.1.c) di atas, dan tentukan persamaan garis
lurusnya;
f) jika koefisien korelasi regresi linier (r) < dari 0,995, periksa kondisi alat dan ulangi
langkah pada butir 3.6.1 b) sampai dengan c) hingga diperoleh nilai koefisien r ≥ 0,995.
a) aspirasikan contoh uji ke dalam SSA-nyala lalu ukur serapannya pada panjang
gelombang 283,3 nm atau 217,0 nm. Bila diperlukan, lakukan pengenceran.
CATATAN 1 Bila hasil pengukuran untuk timbal terlarut diluar kisaran pengukuran, maka lakukan
pengenceran dan ulangi langkah 3.5.1
CATATAN 2 Bila hasil pengukuran untuk timbal total diluar kisaran pengukuran, maka lakukan
pengenceran dan ulangi langkah 3.5.2
4 dari 9
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.8:2009
3.7 Perhitungan
Pb (mg/L) = C x fp (1)
Keterangan:
C adalah kadar yang didapat dari hasil pengukuran, dinyatakan dalam miligram per liter (mg/L);
fp adalah faktor pengenceran.
4 Pengendalian mutu
Jika Perbedaan Persen Relatif (Relative Percent Difference, RPD) lebih besar dari 10%
maka dilakukan pengukuran selanjutnya hingga diperoleh nilai RPD kurang dari atau
sama dengan 10%.
Persen RPD
i) Lakukan kontrol akurasi dengan spike matrix atau salah satu standar kerja dengan
frekuensi 5% - 10% per satu seri pengukuran atau minimal 1 kali untuk jumlah contoh uji
kurang dari 10. Kisaran persen temu balik untuk spike matrix adalah 85% - 115% dan
untuk standar kerja 90% – 110%.
⎛ A −B ⎞
%R = ⎜ ⎟ × 100% (3)
⎝ C ⎠
Keterangan:
A adalah kadar contoh uji yang diperkaya (spike), dinyatakan dalam miligram per liter (mg/L);
B adalah kadar contoh uji, dinyatakan dalam miligram per liter (mg/L);
C adalah kadar standar yang ditambahkan (target value), dinyatakan dalam miligram per liter
(mg/L).
CATATAN 1 Volume spike matrix yang ditambahkan maksimal 5% dari volume contoh uji.
CATATAN 2 Hasil akhir kadar contoh uji yang diperkaya (spike matrix) berkisar 2 kali kadar
contoh uji. Kadar contoh uji yang sudah diperkaya berada pada kisaran rentang pengukuran.
5 dari 9
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.8:2009
Standar ini telah melalui uji banding metode dengan peserta 10 laboratorium pada kadar 5
mg Pb/L dengan tingkat presisi (%RSD) 6,19% dan akurasi (bias metode) 1,14%.
,“
6 dari 9
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.8:2009
Lampiran A
(normatif)
Pelaporan
7 dari 9
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.8:2009
Lampiran B
(informatif)
Pemakaian asam lain bersama dengan asam nitrat untuk
persiapan contoh uji
8 dari 9
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.8:2009
Bibliografi
Standard Methods for the Examination of water and wastewater 21st Edition, 2005, Method
3111B. Electrothermal Atomic Absorption Spectrofotometric Method
,“
9 dari 9
Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
,“
Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
,“
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
,“