SNI 6989.71 - 2009 - Cr-VI - Spektro
SNI 6989.71 - 2009 - Cr-VI - Spektro
SNI 6989.71 - 2009 - Cr-VI - Spektro
,“
Daftar isi
i
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.71:2009
Prakata
SNI ini merupakan hasil SNI baru dengan judul Air dan air limbah – Bagian 71: Cara uji krom
heksavalen (Cr-VI) dalam contoh uji secara spektrofotometri. SNI ini menggunakan referensi
dari metode standar internasional yaitu Standard Methods for the Examination Of Water and
Wastewater 21 th Edition, editor L.S.Clesceri, A.E.Greenberg, A.D.Eaton, APHA, AWWA and
WPCF, Washington DC (2005). SNI ini telah melalui uji coba di laboratorium pengujian
dalam rangka validasi dan verifikasi metode serta di konsensuskan oleh Subpanitia Teknis
13-03-S1, Kualitas Air dari Panitia Teknis 13-03, Kualitas Lingkungan dan Manajemen
Lingkungan dengan para pihak terkait.
SNI ini telah disepakati dan disetujui dalam rapat konsensus dengan peserta rapat yang
mewakili produsen, konsumen, ilmuwan, instansi teknis dan pemerintah terkait pada tanggal
11 September 2007 di Serpong. Selanjutnya SNI ini telah melalui tahap jajak pendapat pada
tanggal 11 Juni 2008 samapai dengan 11 Agustus 2008. Kemudian SNI ini telah melalui
tahap pemungutan suara pada tanggal 18 Maret 2009 sampai dengan 18 Juni 2009, dengan
hasil akhir RASNI.
,“
Dengan dirumuskannya SNI ini maka penerapan SNI 06-2515-1991 dinyatakan tidak berlaku
lagi. Pemakai SNI agar dapat meneliti validasi SNI yang terkait dengan metode ini, sehingga
dapat selalu menggunakan SNI edisi terakhir.
ii
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.71:2009
Air dan air limbah – Bagian 71: Cara uji krom heksavalen (Cr-VI)
dalam contoh uji secara spektrofotometri
1 Ruang lingkup
Metode pengujian ini digunakan untuk menentukan logam krom heksavalen (Cr-VI) terlarut
dalam air dan air limbah secara spektrofotometri dengan kisaran 0,1 mg/L sampai 1,0 mg/L
pada panjang gelombang 530 nm atau 540 nm.
2.1
air bebas mineral
air yang diperoleh dengan cara penyulingan ataupun proses demineralisasi sehingga
diperoleh air dengan konduktifitas lebih kecil dari 2 μS/cm
2.2
kurva kalibrasi
kurva yang menyatakan hubungan kadar larutan kerja dengan hasil pembacaan serapan
yang merupakan garis lurus
,“
2.3
larutan induk logam krom (Cr-VI)
larutan yang mempunyai kadar logam krom heksavalen 500 mg Cr/L yang digunakan untuk
membuat larutan baku dengan kadar yang rendah
2.4
larutan baku logam krom (Cr-VI)
larutan induk logam krom heksavalen yang diencerkan dengan air bebas mineral sampai
kadar tertentu
2.5
larutan kerja logam krom (Cr-VI)
larutan baku logam krom heksavalen yang diencerkan dan digunakan untuk membuat kurva
kalibrasi
2.6
larutan blanko
air bebas mineral yang diasamkan atau perlakuannya sama dengan contoh uji
2.7
spike matrix
contoh uji yang diperkaya dengan larutan baku dengan kadar tertentu
3 Cara uji
3.1 Prinsip
Ion krom heksavalen bereaksi dengan difenilkarbazida dalam suasana asam membentuk
senyawa kompleks berwarna merah-ungu yang menyerap cahaya tampak pada panjang
1 dari 8
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.71:2009
gelombang 530 nm atau 540 nm. Serapannya yang diukur pada panjang gelombang
tersebut sebanding dengan kadar ion krom heksavalen.
3.2 Bahan
CATATAN Larutan ini dapat disimpan hingga satu minggu, bila warna belum berubah.
3.3 Peralatan
,“
Bila contoh uji tidak dapat segera diuji, maka contoh uji disaring dan diawetkan sesuai
petunjuk di bawah ini:
Wadah : Botol plastik (polyethylene)
Pengawet : Atur pH hingga 9 dengan penambahan NaOH
Lama penyimpanan : 30 hari
Kondisi penyimpanan : 4°C ± 2°C
CATATAN Contoh uji yang tidak diawetkan, lama penyimpanan maksimum 24 jam pada suhu
4°C ± 2°C.
2 dari 8
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.71:2009
Siapkan contoh uji yang telah disaring dengan saringan membran berpori 0,45 μm dan
diawetkan. Contoh uji siap diukur.
a) larutkan ± 141,4 mg K2Cr2O7 kering oven dengan air bebas mineral dalam labu ukur
100,0 mL;
b) hitung kadar krom heksavalen berdasarkan hasil penimbangan.
CATATAN Larutan ini dapat dibuat dari larutan standar 1000 mg (Cr-VI)/L siap pakai.
a) pipet 10,0 mL larutan induk krom heksavalen 500 mg (Cr-VI)/L, masukkan ke dalam labu
ukur 100,0 mL;
b) tepatkan hingga tanda tera dengan air bebas mineral. 1,0 mL larutan ini mengandung
50,0 μg Cr-VI.
a) pipet 10,0 mL larutan induk krom heksavalen 50 mg (Cr-VI)/L, masukkan ke dalam labu
ukur 100,0 mL;
b) tepatkan hingga tanda tera dengan air bebas mineral. 1,0 mL larutan ini mengandung
5,0 μg Cr-VI.
a) buat deret larutan kerja dengan 1 (satu) blanko dan minimal 3 kadar yang berbeda
secara proporsional yang berada pada rentang pengukuran;
b) masukkan ke dalam gelas piala 100 mL, kemudian tambahkan 0,25 mL (5 tetes) H3PO4
ke dalam masing-masing larutan kerja;
c) atur pH larutan kerja hingga pH 2,0 ± 0,5 dengan penambahan asam sulfat 0,2 N.
d) pindahkan larutan kerja ke dalam labu ukur 100,0 mL, tepatkan hingga tanda tera
dengan air bebas mineral;
e) tambahkan 2,0 mL larutan difenilkarbazida, kocok dan diamkan 5 hingga 10 menit;
f) larutan kerja siap diukur serapannya.
a) operasikan alat dan optimasikan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk
pengukuran krom heksavalen. Atur panjang gelombangnya pada 530 nm atau 540 nm;
b) ukur serapan masing masing larutan kerja kemudian catat dan plotkan terhadap kadar
logam krom heksavalen;
c) buat kurva kalibrasi dari data pada butir 3.6.1.b) di atas, dan tentukan persamaan garis
lurusnya;
d) jika koefisien korelasi regresi linier (r) < 0,995, periksa kondisi alat dan ulangi langkah
pada butir 3.6.1 a) sampai dengan c) hingga diperoleh nilai koefisien r ≥ 0,995.
3 dari 8
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.71:2009
a) pipet sejumlah volume (V) contoh uji dan masukkan ke dalam gelas piala 100 mL,
tambahkan 0,25 mL (5 tetes) H3PO4, atur hingga pH 2,0 ± 0,5 dengan penambahan
asam sulfat 0,2 N;
b) pindahkan larutan contoh uji tersebut ke dalam labu ukur 100,0 mL, tepatkan hingga
tanda tera dengan air bebas mineral, kemudian tambahkan 2,0 mL larutan
difenilkarbazida, kocok dan diamkan 5 hingga 10 menit;
c) ukur serapannya pada panjang gelombang 530 nm atau 540 nm;
d) catat hasil pengukuran
3.7 Perhitungan
102
Cr − VI (mg/L) = C × × fp (1)
V
Keterangan:
C adalah kadar krom heksavalen yang didapat hasil pengukuran, dinyatakan dalam miligram per
liter (mg/L);
102 adalah volume akhir, dinyatakan dalam mililiter (mL);
V adalah volume contoh uji, dinyatakan dalam mililiter (mL);
fp adalah faktor pengenceran (bila diperlukan).
,“
4 Pengendalian mutu
Persen RPD
i) Lakukan kontrol akurasi dengan spike matrix atau salah satu standar kerja dengan
frekuensi 5% - 10% per satu seri pengukuran atau minimal 1 kali untuk jumlah contoh uji
kurang dari 10. Kisaran persen temu balik untuk spike matrix adalah 85% - 115% dan
untuk standar kerja 90% – 110%.
4 dari 8
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.71:2009
⎛ A −B ⎞
%R = ⎜ ⎟ × 100% (3)
⎝ C ⎠
Keterangan:
A adalah kadar contoh uji yang diperkaya (spike) (mg/L);
B adalah kadar contoh uji (mg/L);
C adalah kadar standar yang ditambahkan (target value) (mg/L).
CATATAN 1 Volume spike matrix yang ditambahkan maksimal 5% dari volume contoh uji.
CATATAN 2 Hasil akhir kadar contoh uji yang diperkaya (spike matrix) berkisar 2 kali kadar
contoh uji. Kadar contoh uji yang sudah di-spike berada pada kisaran rentang pengukuran.
,“
5 dari 8
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.71:2009
Lampiran A
(normatif)
Pelaporan
6 dari 8
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.71:2009
Lampiran B
(informatif)
Zat-zat pengganggu
Sumber: Standard Methods for the Examination of water and wastewater 21st edition, 2005 Method
3500-Cr B.
,“
7 dari 8
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
SNI 6989.71:2009
Bibliografi
Standard Methods for the Examination of water and wastewater 21st edition, 2005 Method
3500-Cr B.
,“
8 dari 8
Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
,“
Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
,“
Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
,“
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Subpanitia Teknis Perumusan SNI 13-03-S1 Kualitas Air, dari Panitia Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan”
,“