LK AMPUTASI Dicky)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

Nn. D DENGAN OPRASI


AMPUTASI GAGREN PENDIS DI
RSU DR. SLAMET GARUT
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas

Keperawatan Medikal Bedah (KMB)

Disusun oleh :
DICKY GUNAWAN
KHGC 18068
4B S1 KEPERAWATAN

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKes KARSA HUSADA GARUT
2021
DENGAN TINDAKAN OPRASI SIMS AMPUTASI

DI RUANGAN OK RSUD Dr.SLAMET

I. IDANTITAS KLIEN
Nama : Ny.D
Usia : 76 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kp. Cilawu
Ruang Rawat : Marjan atas
Tanggal Operasi : 10 DESEMBER 2021
Diagnosa Medis : Gagren Pedis
REKAM MEDIS : 01295992

II. PREOPERATIF
A. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : Klien mengeluh sakit pada kaki kirinya
Riwayat penyakit sekarang : Klien mengatakan sudah sejak 1 bulan lebih yang
lalu klien merasakan hal yang aneh di kakinya, lama kelamaan merasa kaku dan
jika di gerakan juga tertekan terasa sangat sakit dengan skla nyeri 4 – 6 (0-10),
menurut klien keadaan kakinya yang seperti itu sangat mengganggu klien pun takut
ada apa-apa dengan dengan yang di alaminya saat ini maka klien dan keluarga klien
memeriksakan ke RSUD dr.Slamet, setelah hasil pemeriksaan klien dinyatakan
harus di oprasi dan di jadwalkan pada tanggal 10 Desember 2021.
Riwayat Penyakit keluarga : Klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang
menderita penyakit yang mirip dengan penyakit klien
Riwayat Penyakit dahulu : Klien mengatakan klien tidak pernah mengalami
penyakit berat ataupun menular klien hanya pernah mengalami sakit biasa seperti
flu, batu, dan demam.

B. Psikospiritual
Kecemasan Pra operatif : Klien mengatakan sangat cemas saat mengetahui
bahwa jari kakinya ini harus dioperasi, klien awalnya menyangka sakit di jarinya
itu adalah penyakit biasa, klien mengatakan takut untuk operasi
Perasaan : Klien mengatakan perasaannya sekarang takut dan
cemas mengenai operasinya dan klien pun banyak bertanya kepada perawat tentang
bagaimana nanti prosedur operasinya.
Koping : Klien mengatakan dirinya dan keluarga sudah
menyetujui untuk operasi meskipun klien sangat takut untuk operasi namun
kelurganya terlihat menyemagati klien dan mendoakan klien.
Spiritual : Klien beragama islam dan klien selalu berdoa untuk
kelancaran operasi dan kesembuhannya.
Pengetahuan : menurut klien dirinya tidak tau apa-apa mengenai
penyakitnya.
C. Status nutrisi
Klien mengatakan dirinya makannya lancar
D. Status Respirasi
Kien mengatakan tidak punya riwayat penyakit asma atau pernafasan
lainnya klien pun tidak merasakan sesak RR: 22x/mnit
E. Status Eliminasi
Klien mengatakan bahwa kemarin klien sudah BAB dan hari ini belum dan
Klien terahir buang air kecil 2 jam yang lalu, klien mengatakan tidak pernah
punya masalah tentang pola eliminasi.
F. Tanda-tanda vital
TD : 130/80 mmHg Suhu : 36,8 C
RR : 22x/menit Nadi : 81x/menit
G. Pemeriksaan Penunjang :
1. HEMATOLOGI
Darah Rutin
Haemoglobin : 10,9 Gr/dl Normal : 12-16 Gr/dl
Trombosit : 646,000 / Normal : 150 Ribu – 440 Ribu mm/jam
Hemaktokrit : 34 Normal : 33-47 /mm
Eritrosit : 37,2 Normal : 36 – 38 / mm
Lekosit : 9,540 Normal 3,800 - 10,600
Hitung Jenis Lekosit
Basofil :0 Normal : 0 – 1 %
Eosinofil :2 Normal : 1 – 6 %
Batang :0 Normal : 3 – 3 %
Netrofil : 76 Normal : 30 – 70 %
Limfosit : 17 Normal : 30 – 45 %
Monosit :5 Normal : 2 – 10 %
2. KIMIA KLINIK
Ureum : 19 Normal : 13 – 30 mg/dL
Kreatinin : 1.2 Normal : 0.3 – 1.3 mg/dL
Glukosa Darah: 79 Normal : < 140 mg/dL
H. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS :

 Klien mengatakan Cedera fisik/jaringan Nyeri Akut


sakit di bagian kaki dan trauma saraf

kirinya

DO :

 Wajah meringis
 Nadi : 81x/menit
 RR : 22x/menit
 TD : 130/80
mmHg
 Skla nyeri 4-6 (0-
10)

I. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Cedera fisik/jaringan dan trauma saraf
J. Rencana Keperawatan

NOC NIC

Setelah dilakukan asuhan keperawatan


selama 3x24 jam pasien dapat
 Catat lokasi, frekwensi dan
mentoleransi nyeri dan nyeri
intensitas nyeri (skala 0-10). Amati
berkurang. Dengan kriteria hasil:
perubahan karakteristik nyeri,
misalnya kebas dan kesemutan.
 Px. Tampak rileks
 Tinggikan bagian yang sakit
 Nadi: 60-100x/mnt
dengan meninggikan tempat tidur
 RR:16-24x/mnt
atau bantal guling sebagai
 TD:120/80mmHg
penyangga.
 Skala nyeri berkurang 0-2.
 Tingkatkan kenyamanan klien
(rubah posisi sesering mungkin,
dan beri pijatan punggung). Dotong
penggunaan teknik manajemen
stres (napas dalam, visualisasi).
 Berikan pijatan lembut pada sisa
tungkai (puntung) sesuai toleransi
bila balutan telah dilepas.
 Kolaborasi dalam pemberian
analgetik
Intevnsi Keperawatan :

Intervensi Rasional
1. Kaji keluahn nyeri, perhatikan lokasi, 1. Mengindikasikan kebutuhan untuk
intensitas (skala 0-5), frekuensi dan intervensi dan juga tanda-tanda
waktu. Menandai gejala nonverbal perkembangan/ resolusi komplikasi .
misalnya gelisah, takikardi, dan Catatan : sakit yang kronis tidak
meringis menimbulkan perubahan autonomic
2. Dorong pengungkapan perasaan 2. Dapat mengurangi ansietas dan rasa
3. Berikan aktivitas hiburan, mis : takut, sehingga mengurangi persepsi
membaca, berkunjung, dll akan intensitas rasa sakit.
4. Lakukan tindakan patiatif, mis : 3. Memfokuskan kembali perhatian ;
perubahan posisi, massae, renttan gerak mungkin dapat meningkatkan
pada kaki yang sakit kemampuan untuk menanggulangi.
5. Intruksikan pasien/ dorong untuk 4. Meningkatkan relaksasi/ menurunkan
menggunakan visualisasi/ bimbingan ketegangan otot
imajinasi, relaksasi progresif, teknik 5. Meningkatkan relaksasi dan perasaan
nafas dalam sehat.
K. Implementasi

IMPLEMENTASI EVALUASI

Mengobservasi adanya petuntuk non Ds : Pasien mengatakan nyeri hilang


verbal mengenai ketidaknyamanan setelah di kipasi
terutama pada mereka yang tidak bisa
berkomunikasi Do : Pasien terlihat menipasi kaki kiri
nya

Ds : Pasien mengatakan nyeri berkurang


Menggali bersama pasien faktor yang setelah di kipasi dan bertambah saat kaki
dapat menurunkan dan memperberat di gerakan
nyeri
Do : Pasien terlihat mengipasi kakinya
dan tidak menggerakan kakinya sama
sekali

Ds : Pasien mengatakan nyerinya


Mengajarkan prinsip-prinsip berkurang setelah melakukan nafas
manajemen nyeri dalam

Do : Pasien terlihat melakukan nafas


dalam beberapa kali

Ds : Pasien mengatakan kakainya terasa


Mengkolaborasikan dengan pasien, nyeri apabila di gerakan dokter
keluarga dan tim medis
Do : Pasien tampak menahan sakit
L. EVALUASI

S : Klien masih mengeluh sakit kaki kiri

O : Klien terlihat masih agak cemas


Nadi : 81x/menit, RR : 22x/menit, TD : 130/80 mmHg

A : masalah teratasi sebagian


P : lanjutkan intervensi

III. INTRAOPERATIF
Pada tanggal 10 Desember 2021, pukul 10.00 WIB pasien diantar ke ruangan operasi
menggunakan blangkar.

Dignosa : Gaggren Pedis


Informed consent : Telah di setujui oleh pasien dan orang tua pasien yang di
buat pada tanggal 9 desember 2021
Persiapan kamar bedah
1. Alat operatif steril
a. Meja/tempat tidur operasi
b. Monitor
c. Standart infuse
d. Suction
2. Pelaksanaan pembedahan
- Operator :-
- Asisten/Instrument :
- Dokter Bedah : dr. Hendy, Sp.B
- Anastesi : dr. Ibnu, Sp.B
- Jenis anastesi : Umum
- Obat anastesi :-
2. Persiapan instrument : Premed : Dexametasoene, Ondansetron
Medikasi : Atracrium helemen, Fentanyl,Profol
Intra Operatif :
Pukul 11.30
Pasien dibawa keruangan operasi bedah umum kemudian dengan
kesadaran compos mentis.
Pukul 12.30
Pasien persiapan keruangan oprasi dengan menggati pakaian dan
persiapan yang lainnya
Pukul 01.00
Proses tindakan oprasi di laksanakan di ruangan OK kamar 3
Pukul 02.00
Oprasi selesai di laksakan lalu klien di bawa ke ruangan RR

IV. POST OPERATIF

1. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS: klien Adanya bekas luka insisi Nyeri


mengatakan nyeri di
daerah luka yang di menyebabkan nyeri
insisi
DO: Klien terlihat
meringis, skala nyeri
klien 4 (dari rentan
0-5)

2. PERENCANAAN KEPERAWATAN

Tujuan: Rasa nyeri berkurang

Kriteria hasil: Dapat menyatakan nyeri berkurang, tidak adanya perilaku yang
menunjukkan adanya nyeri.

Rencana tindakan

1. Atur posisi semi fowler, ganjal kepala /leher dengan bantal kecil

Rasional: Mencegah hyperekstensi leher dan melindungi integritas pada


jahitan pada luka.
2. Kaji respon verbal /non verbal lokasi, intensitas dan lamanya nyeri.

Rasional: Mengevaluasi nyeri, menentukan rencana tindakan keefektifan


terapi.

3. Intruksikan pada klien agar menggunakan tangan untuk menahan leher


pada saat alih posisi .

Rasional: Mengurangi ketegangan otot.

4. Beri makanan /cairan yang halus

Rasional: Makanan yang halus lebih baik bagi klien yang menjalani
kesulitan menelan.

5. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.

Rasional: Memutuskan transfusi SSP pada rasa nyeri.

3. IMPLEMENTASI
TINDAKAN EVALUASI
1. Mengatur posisi semi fowler,
1. Do: klien terlihat kesakitan
mengganjal kepala /leher
skala nyeri 4
dengan bantal kecil
2. Do: klien terlihat kesakitan
2. Mengkaji respon verbal /non
dan agak sulit untuk berbicara
verbal lokasi, intensitas dan
lamanya nyeri.
3. Mengintruksikan pada klien
3. Do: klien terlihat
agar menggunakan tangan
menggunakan tangan untuk
untuk menahan leher pada saat
menahan leher jika merubah
alih posisi .
posisi
4. Menganjurkan klien jangan
4. Do: keluarga klien
dulu makan sebelum klien
mengatakan akan
platus dan apabila sudah platus
memberikan makanan yg
klien dianjurkan makan
halus dan minum sedikit-
makanan yang halus dulu
sedikit apabila klien sudah
platus
5. Cipixim 2x1, Asam
5. Berkolaborasi dengan dokter mefenamat 2x1, ranitidine
untuk pemberian analgetik 2x1, Ketolac Inj / IV,IUFO RC

4. EVALUASI
S: klien mengatakan masih merasa nyeri
O: Klien terlihat meringis dan skala nyeri 4
A: Masalah nyeri belum teratasi
P: lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai