Tugas Pai Modul 06 Gilang Fadlurrahman
Tugas Pai Modul 06 Gilang Fadlurrahman
Tugas Pai Modul 06 Gilang Fadlurrahman
NIM : 2110722001
TUGAS : MODUL 06 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1. Jelaskan dimensi perilaku tauhid dalam kehidupan manusia sebagai bukti iman?
1.1. Dimensi hati
Dibenarkan oleh hati, yaitu keyakinan yang mendalam di dalam hati sesuai dengan konsep
keimanan menurut rukun iman.
1.2. Dimensi lidah (ucapan)
Diucapkan oleh lidah, yaitu perkataan yang diucapkan yang dikendalikan oleh keimanan.
1.3. Dimensi perbuatan
Diaplikasikan melalui perbuatan, yaitu sikap dan tingkah laku sehari hari sebagai aplikasi dari
keimanan.
2. Jelaskan pengertian perilaku tauhid rububiyah, yauhis mulkiyah, tauhid uluhiyah, tauhid asma’ wa
al-shifatullah beserta ciri-ciri dan contohnya masing-masing, berdasarkan analisis dalil ayat al-Qur’an
masing-masing?
1.1. Perilaku Tauhid Rububiyah
Perilaku Tauhid Rububiyah adalah meyakini bahwa Allah SWT. itu Maha Esa dalam
menciptakan, dalam memiliki, dalam mengatur, dalam menentukan takdir dan dalam menentukan
syari’at (hukum) yang mengatur seluruh tingkah laku manusia. Ada lima ciri perilaku bertauhid
Rububiyah yaitu:
1.1.1. Meyakini dan mengakui serta mengimani bahwa Allah SWT. itu Maha Esa dalam menciptakan.
Artinya alam ini adalah ciptaan Allah. Manusia melakukan aktifitas kehidupan di atas fasilitas
ciptaan Allah SWT., sebagaimana dijelaskan llah SWT dalam Q.S. 7:54.
1.1.2. Meyakini dan mengakui serta mengimani bahwa Allah SWT. itu Maha Esa dalam mengatur
alam semesta sebagai sember daya ekonomi untuk berkehidupan bagi manusia, sebagaimana
dijelaskan Allah SWT. dalam Q.S.10:3 dan 32:5-6.
1.1.3. Meyakini dan mengakui serta mengimani bahwa Allah SWT. itu Maha Esa dalam menentukan
hukum (syari’ah) untuk mengatur seluruh aktifitas manusia dalam kehidupannya. Maka setiap
aktifitas wajib dilaksanakan sesuai dengan sistem syari’ah yang disebut dengan Syari’ah
Ismaiyah, sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam Q.S.45:18.
1.1.4. Meyakini dan mengakui serta mengimani bahwa Allah SWT. itu Maha Esa dalam menentukan
takdir yang membentuk sikap selalu optimis dan tidak boleh berputus asa dalam kehidupan,
sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam Q.S. 87:3 dan QS.10:107
1.2. Perilaku Tauhid Mulkiyah
Meyakini dan mengakui serta mengimani bahwa alam ini adalah milik Allah SWT. Sehingga
diri manusia dan seluruh hasil usaha manusia yang bernilai ekonomis adalah hak berserikat
antara Manusia dengan Allah SWT. Oleh sebab itu Allah mewajibkan kepada setiap hasil
aktifitas ekonomi (harta manusia) untuk di keluarkan zakatnya, infaq dan shadaqah dan
waqafnya sebagai hak Allah SWT., sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS.2:3 dan QS:
3:189 (.)
1.3. Perilaku Tauhid Uluhiyah
Perilaku Tauhid Uluhiyah ialah Meyakini dan mengakui serta mengimani ke Maha-Esaan
Allah SWT. dalam ke-Tuhanan-Nya (ke-Ilahan-Nya) dan mengabdi/beribadah/menyembah (ber-
‘Ubudiyah) hanya kepada Allah SWT. semata. Kata Uluhiyah berasal dari kata ilah yang berarti Tuhan.
Tuhan (Ilah) adalah sesuatu yang dianggap penting atau dipentingkan oleh manusia sedemikian rupa
sehingga manusia membiarkan dirinya dikuasai atau didominasi oleh sesuatu (Tuhan) itu.
Sesuatu yang dianggap atau dipentingkan itu bisa saja berupa tenaga, manusia, ilmu, ajaran
filsafat, otak, hati, nafsu, uang, pangkat/jabatan, kendaraaan, seni, olah raga, baik ia dianggap sebagai
Tuhan atau tidak, atau Tuhan yang sebenarnya, yaitu Allah SWT. Tuhannya orang Islam.
Pengertian yang dianggap penting/dipentingkan di sini ialah jika hanya itu, misalnya ekonomi
itu penting dalam kehidupan, bukan dipentingkan, apabila ekonomi sudah sangat dipentingkan
sedimikian rupa oleh manusia, tentu seluruh hidupnya diabdikannya hanya untuk ekonomi, karena
ekonomi baginya adalah segala-galanya, sehingga menyebabkan dirinya menjadi hamba ekonomi, tidak
mau menjadi hamba Allah SWT mengabdi kepada Allah SWT. Akbanya dalam berekonomi manusia
menghahalkan segala cara untuk memprroleh keuntungan.
Bagi seorang mukmin yang sangat dipentingkan itu hanyalah Allah SWT., sedangkan yang
selain Allah SWT., seperti ekonomi hanya penting saja, karena ekonomi hanyalah merupakan
perlengkapan hidup untuk mengabdi kepada Allah SWT. dan untuk memperoleh kesejahteraan hidup
yang diridhai Allah SWT. Maka manusia dalam melakukan kegiatan ekonomi tunduk dan patuh kepada
hukum Allah SWT., memperoleh keuntungan dengan cara benar dan halal, dan menginggalkan semua
cara yang diharamkan Allah SWT. dalam berekonomi.
Pengertian tauhid Uluhiyah di atas memberikan pemahaman kepada kita, bahwa manusia
yang bertauhid uluhiyah itu hanya akan bertuhan kepada Allah SWT. saja. Konsekuensi logisnya ialah
tidak akan menghambakan diri kepada apapun atau kepada sipapapun, kecuali hanya kepada Allah
SWT. semata, sesuai dengan pernyataannya dalam kalimah syahadat yang berbunyi: هلال اال اله ال ان اشهد
Artinya: Aku menyatakan bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah SWT. sebagaimana
yang terkandung daam Q.S. 20:14 dan QS 47:19 (.).
Ada empat ciri perilaku bertauhid Uluhiyah:
1.3.1.Tidak bertuhan dan tidak menghambakan diri kepada materi, uang, pangkat, harta dan kebutuhan
material lainnya, sebagamana diisyaratkan dalam QS.2:165
1.3.2.Tidak bertuhan kepada hawa nafsu. Hawa nafsu (syahwat yang berarti keinginan), yaitu
keinginan memenuhi nafsu sex, keinginan memiliki anak, dan keinginan memiliki harta yang
banyak (uang), sebagai perlengkapan hidup di dunia yang memang disenangi, akan tetapi bukan
untuk disembah, karena kesemuanya merupakan sarana yang dapat mendukung untuk mengabdi
kepada Allah SWT. Pada kenyataannya ada manusia menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan
yang disembahnya, sebagaimana yang diisyaratan dalam QS.45:23-24. Nafsu manusia menurut al-Qur’an
terbagi tiga yaitu Nafsu Amarah,
Nafsu Lawwamah, dan Nafsu al-muthmainnah, sebagai berikut:
1.3.2.1. Nafsu Amarah ialah nafsu manusia yang tidak beriman sama sekali kepada Allah SWT.,
nafsunya orang kafir dan orang musyrik. yang tidak mengenal halal dan haram, nafsu hewani
yang selalu memuaskan keinginannya tanpa batas, yang selalu mendorong manusia berbuat
dosa/kejahatan; seperti melakukan pergaulan bebas, melakukan sex bebas, mengkonsumsi
makanan dan minman yang haram dan narkoba, berjudi, merampok dan membunuh,
sebgaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS.12:53
1.3.2.2. Nafsu Lawwamah ialah nafsu yang cenderung menyesali diri sendiri, maksudnya bila
manusia berbuat kebaikan, dia menyesali kenapa tidak berbuat kebaikan lebih banyak, dan
apabila ida berbuat kejahatan, dia menyesali kenapa dia tidak berbuat kejahatan lebih banyak,
sebagaimana dijelaskan Allah SWT., seperti berbuat baik; contoh, bersedekah hanya sedikit;
karena pelit, kemudian setelah selesai bersedekah; tmbul penyesalannya kenapa dia tidak
bersedekah lebih banyak. Begitu pula berbuat dosa, seperti berbuat dosa; contoh, mencuri
milik orang lain sedikit, setelah selesai dia mencuri; dia menyesal kenapa dia tidak
mencurinya lebih banyak, sebagaimana dijelsakan Allah SWT. dalam QS. Q.S. 75:2.
1.3.2.3. Nafsu al-muthmainnah, yaitu nafsu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT,
yaitu nafsu manusia sejati, nafsu yang membawa kepada ketenangan hati dan pikiran, karena
motivasi pelakukan stau perbuatan hanya dengan niyat lillah ta’ala yaitu karena Allah SMT
semata untuk mencari keredaan Allah semata, dalam rangka menyembah Allah SWT., tidak
mau berbuat dosa, hanya mau jika perbuatan itu berpahala disi Allah SWT., seperti bersedekah
dengan ikhlash karena Allah SWT. tidak mau melakukan pergaulann bebas dalam
menyalurkan nafsu syahwat, hanya mau jika telah menikah dengan pasangannya, sebagaimana
dijelaskan dalam QS.89:27-30 (.).
1.3.3.Tidak betuhan kepada manusia sebagaimana dijelaskan dalam QS. 9:24.
1.3.4.Tidak betuhan kepada syetan, sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam Q.S. 36:60 24.
1.4. Perilaku Tauhid Asma’ wa Shifatullah (dengan Sifat-Sifat Allah)
Perilaku Tauhid dengan Sifat-Sifat Allah (Asma’ wa Shifatullah), ialah menghiasi sifat kita
dengan sifat-sifat Allah SWT. yang terkandung dalam Asmâul-Husna, karena kita meyakini bahwa
Allah SWT. mempunyai nama lain sebagai sifat-Nya selain nama zat-Nya yang Agung, yaitu Allah
SWT., sebagaimana yang dijelaskan-Nya dalam QS.10:3 dan QS:20:14. Dalam QS.10:3 artinya:
QS.10:3 Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah… (QS.10:3). Dalam QS:20 artinya:Sesungguhnya aku
ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat
untuk mengingat aku.
Allah SWT. mempunyai banyak nama sebagai nama dari sifat-Nya yang melekat pada ZatNya, sekaligus
sebagai nama (panggilan) lain terhadap Zat-Nya yang Maha Agung itu, seperti AlRahman dan Al-Rahim
dalam ayat 1 surat al-Fatihah (QS.1:1): dengan menyebut nama Allah yang
Maha Pengasij dan Maha Penyayang, maka manusia pengasih dan penyayang.
3. Jelaskan fungsi beriman kepada malaikat sesuai dengan tugas malaikat masing-masing dalam
kehidupan, berdasarkan analisis dalil ayat al-Qur’an?
Fungsi dan hikmah mengimani Malaikat-malaikat Allah SWT. dalam kehidupan ialah manusia
akan selalu berhati-hati dalam setiap aktifitas hidupnya, selalu punya harapan positif, karena amalnya
tidak sia-sia, sehingga timbul sifat jujur, amanah (dipercaya), fathanah (cerdas) dan tabligh
(mendakwahkan ajaran Islam) dalam perilakunya, dan sifat terpuji lainnya. Misalnya, ketika mahasiswa
sedang ujian, kebetulan ada soal yang tidak dapat dijawab, maka si mahasiswa tersebut tidak akan
mencontek atau bertanya kepada peserta ujian lainnya untuk menjawab pertanyaan yang tiak dapat
dijawab tersebut, karna merasakan ada malaikat rakib dan atid yang mencatat tentang kejujurannya
dalam ujian.
4. Jelaskan cara mengimani Al-Qur’an dalam kehidupan, berdasarkan analisis dalil ayat al-Qur’an?
Mengimani al-Qur’an dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
3.1. Terima al-Qur’an sebagai kebenaran mutlak dari ilmu Allah SWT, sebagai wahyu terakhir yang
diturunkan Allah SWT. kepada Nabi terakhir diutus Allah SWT. yaitu nabi Muhammad SAW,
sebagai petunjuk bagi manusia dan orang bertaqwa untuk menjalani kehidupannya di dunia,
sebagimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS.2:2.
3.2. Baca al-Quran secara benar sesuai dengan makhrajil huruf dan tanda bacanya dengan sempurna,
Pahamai arti bacaan al-Qur’an sebagai kitab pelajaran yang memnerikan petujuk dalam manjalani
kehidupan, sebagimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS.10:57 dan QS. 15:9
3.3. Biasakan membaca al-Qur’an setiap hari sebagai Zikir yang bernilai pahala dan sebagai obat
kesedihan hati dan kegalauan pikiran serta mengendalikan hawa nafsu sebagimana dijelaskan
Allah SWT. dalam QS.10:57 (.).
3.4. Gunakan kitab Hadis Shahih, seperti Kitab Hadis Shahih Bukhari, Muslim dan Kitab-Kitab Hadis
Shahih lainnya untuk memahami dan mengamalkan al-Qur’an karena fungsi Hadis adalah sebagai
penjelasan dalam melaksanakan ajaran al-Qur’an daam kehidupan sehari-hari sebagimana
dijelaskan Allah SWT. dalam QS.4:59 (.).
3.5. Yakini Al-Qur’an sebagai mukjizat bagi Rasulullah SAW. untuk membuktikan kerasulannya,
sebagimana dijelaskan Allah SWT. dalam Q.S. 2:23-24
3.6. Baca al-Qur’an dengan pelan-pelan dengan sempurna karena gaya bahasa al-Qur’an indah, mudah
dibaca dan mudah dipahami pengertian dan kandungannya, sebagaimana dijelsakan Allah SWT
dalam QS.75:16-19 (.).
3.7. Pelihara kesucian dan keaslian Al-Qur’an, karena Al-Qur’an tidak dapat ditiru oleh manusia,
karena terpelihara sepanjang zaman keasliannya oleh Allah SWT., sebagaimana dijelaskan Allah
SWT. dalam Q.S. 15:9 (.)
5. Jelaskan fungsi beriman kepada Al-Qur’an dalam kehidupan, berdasarkan analisis dalil ayat al-
Qur’an?
Fungsi mengimani al-Qur’an dalam kehidupan adalah:
3.1. Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk dalam menjalani kehidupan bagi orang yang bertaqwa,
sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS.2:2 dan185, dan QS:10:57
3.2. Al-Qur’an berfungsi sebagai sumber ilmu sejarah yang mutlak kebenarannya, di mana manusia
dapat membaca sejarah penciptaan alam dan manusia serta sejarah perilaku umat-umat terdahulu,
semenjak Adam sampai Muhammad, sebagai bahan pelajaran dan perbandingan yang berharga
dalam kehidupan, sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT. dalam QS.12:2-3 dan 111.
3.3. Al-Qur’an berfungsi sebagai kurikulum pendidikan bagi manusia dalam mendidik dirinya untuk
berkehidupan, sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam QS.2:151 dan QS. 62:2.
3.4. Fungsi al-Qur’an sebagai bacaan yang bernilai ibadah, karena ayat-ayat al-Qur’an adalah bacaan
zikir, sebagaimana dijelaskan Allah SWT., dalam QS.15:9.
3.5. Al-Qur’an berfungsi sebagai sumber inspirasi ilmu pengetaguan dan teknologi (IPTEK) bagi
manusia dalam menciptakan kreatifitas kemajuan IPTEK dalam berbagai aspek kehidupan,
sebagaiman diisyaratkan dalam QS.3:190-191 (.).
6. Jelaskan pengertian Nabi dan pengertian Rasul, beserta perbedaan Nabi Muhamma SAW. dengan
Nabi-dan Rasul sebelumnya?
Nabi adalah manusia pilihan Allah SWT. yang bertugas membimbing keluarganya dan
kaumnya kepada kebenaran (agama Islam), berdasarkan wahyu yang diterimanya dari Allh SWT. yang
kenabiannya bertaraf lokal (untuk keluarganya). Nabi Muhammad SAW. adalah manusia pilihan Allah
SWT. yang diutus-Nya kepada seluruh manusia sampai akhir zaman.
ad SAW. sebagai Rasul yang terakhir dan penutup risalah seluruh kenabian bersifat
internasional dan universal, karena Nabi Muhammad SAW. diutus kepada seluruh umat manusia,
sebsampai akhir zaman (kiyamat), Kerasulan Nabi Muhammad SAW. merupakan rahmat bagi
seluruh alam, sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT. dalam Q.S. 21:107 dan QS.2:21
7. Jelaskan eksistensi Nabi dan Rasul dalam kehidupan manusia, berdasarkan analisis dalil ayat al-
Qur’an?
Eksistensi Nabi dan Rasul dalam kehidupan manusia antara lain:
4.1. Nabi dan Rasul itu banyak, ada yang disebutkan dalam al-Qur’an dan ada yang tidak disebutkan,
sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT. dalam Q.S. 4:164.
4.2. Setiap umat diutus kepada mereka Nabi/Rasul, sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT. dalam
Q.S. 10:47 (.).
4.3. Nabi dan Rasul sebelum Muhammad sifatnya temporer terbatas untuk kaumnya (nation)
(liqaumihi), seperti nabi Musa AS. sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT. dalam QS. 61:5.
4.4. Nabi Muhammad SAW. sebagai Rasul yang terakhir dan penutup risalah seluruh kenabian bersifat
internasional dan universal, karena Nabi Muhammad SAW. diutus kepada seluruh umat manusia,
sebsampai akhir zaman (kiyamat), Kerasulan Nabi Muhammad SAW. merupakan rahmat bagi
seluruh alam, sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT. dalam Q.S. 21:107 dan QS.2:21.
8. Jelaskan fungsi Nabi dan Rasul dalam kehidupan manusia, berdasarkan analisis dalil ayat al-
Qur’an?
Fungsi Nabi dan Rasul dalam kehidupan manusia antara lain:
4.1. Nabi dan Rasul berfungsi memberi informasi kebaikan dan peringatan kepada manusia, menjadi
saksi tehadap dihadapan Allah SWT kelah diakhirat tentang umatnya yang berman dan yang tidak
beriman, dan pembawa kabar gembira terhadap hamba Allah. yang selalu berbuat baik dengan
keshalehan dijanjikan akan dimasukkan ke dalam surga Allah SWT, dan pemberi peringatan
terhadap hamba Allah SWT. yang selalu berbuat dosa dengan kekafiran, kemusrikan, kefasikan
dan kemuafikan dijanjikan akan dimaukkan ke dalam neraka-Nya, dan sebagai da’i yang menyeru
dan mengajak manusia kepada melaksanakan ajaran agama Allah dengan izin-Nya dan untuk Jadi
cahaya yang menerangi bagi kehiduoan manusia, sebagaiamana diisyarat dalam firman Allah
SWT. QS.33:45-47 (.).
4.2. Nabi Muhammad SAW. sebagai maha guru bagi umat Islam setelah AllahnSWT sebagai Maha
Guru Yang paling Tinggi, yang bertugas mengajarkan al-Qur’an kepada manusia, mensucikan
keiman manusia dari kemusyrikan dengan ajaran nal-Qur’an, menyelaskan dan menafsirkan alQur’an,
mempraktekan al-ajaran Qur’an dalam kehidupan sehari-hari melalui haditsnya,
mengajarkan ilmu kepada manusia yang tidak dapat diketahui oleh manusia, sebagaimana
dijelaskan Allah SWT. dalam QS.2:151 QS.62:2.
4.3. Nabi Muhammad SAW. sebagai panutan dan tauladan dalam setiap aspek kehidupan manusia,
karena nabi Muhammd SAW. di samping beliau sebagai seorang Rasul, juga sebagai seorang
pemimpin, sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT. dalam Q.S. 33:21.
9. Jelaskan pengertian hari akhirat dalam konsep rukun iman, berdasarkan analisis dalil ayat al-
Qur’an?
Hari akhirat adalah kehidupan yang paling terakhir tampa batas, sebagai tempat hidup kekal
abadi bagi manusia, karena disitulah manusia mempertanggung jawabkan setiap amal perbuatannya
yang dilakukannya selama di dunia. Bagi manusia yang menjalani kehidupannya di dunia sesuai
dengan ajaran agama Islam akan bertempat tinggal di surga selama-lamanya. Bagi manusia yang
menjalani kehidupannya di dunia tidak sesuai dengan ajaran agama Islam akan bertempat tinggal di
neraka, kekal selama-lamanya di dalam neraka tersebut, sebagaimana dijelaskan Allah SWT. dalam
QS.2:28 dan QS.98:6-8
10. Jelaskan eksistensi keimanan kepada hari akhirat dalam kehidupan manusia, berdasarkan analisis
dalil ayat al-Qur’an?
Eksistensi keimanan kepada hari akhirat dalam kehidupan manusia adalah:
5.1. Perjalanan hidup manusia menurut Pencipta alam semesta Allah SWT. mengalami dua kali mati
dan dua kali hidup, sebagaimana dijelaskan Alah dalam QS.2:28.
5.2. Setiap pribadi muslim wajib yakin tentang terjadinya hari kiamat, kekalnya roh, adanya hidup yang
kedua kali dan adanya hari pembalasan (surga dan neraka), sebagaimana dijelaskan Alah dalam
QS:2:4 (.).
5.3. Analisa kepastian terjadinya hari kiamat menurut para sarjana ialah dengan ciri-ciri sebagai
berikut; matahari telah terlalu panas, akhirnya meledak. Matahari kehabisan panas karena sudah
diforsir dan akhirnya menjadi beku. Bintang-bintang berekor bertabrak dengan matahari dan bumi
menjadi pecah. Jatuhnya bintang berekor ke bumi. Bulan sudah sangat dekat dengan bumi dan
terjadi gelombang besar, air pasang, gunung meletus dan akhirnya bumi menjadi hancur.
5.4. Dalil rasional tentang kepastian hidup yang kedua kali yang kekal abadi ialah manusia ingin
keadilan dan kedamaian namun keadilan dan kedamaian itu semakin jauh. Manusia ingin
kejujuran, tetapi kejujuran itu semakin jauh.
5.5. Bukti pasti adanya hari pembalasan ialah bahwa bila manusia melakukan kebaikan, hati dan
perasaannya merasa puas dan bahagia. Bila manusia berbuat jahat, hati dan perasaannya merasa
resah dan gelisah.
5.6. Peristiwa kiamat sebagaimana diisysratkan antara lain dalam Q.S.99.1-8, QS. 69:1-3 dan 13-37
5.7. Kesenangan, kebahagiaan dan kenikmatan di dalam surga, sebagaimana dijelaskan Allah SWT.
dalam QS.2:25 dan QS.2:QS.47:15 (.).
5.8. Kesengsaraan azab di neraka, sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam QS.2:QS.47:15,
QS.54:47-48, QS.74:27-29 dan 35-47.
11. Jelaskan fungsi mengimani hari akhirat dalam kehidupan manusia?
Fungsi mengimani hari akhirat dalam kehidupan manusia adalah sebagai motivasi bagi setiap
pribadi muslim untuk memperbanyak amal ibadah maliyah mu’amalah dalam mencari hidup yang ridha
Allah. Semakin banyak saudara dan semakin kaya seorang muslim, semakin banyak amal maliyah
mu’amalahnya dan amal soaialnya. Maka beriman kepada hari akhirat dijadikan sebagai motivasi kuat
untuk sukses dalam berkehidupan secara halal lagi baik, memotifasi manusia untuk minta ampun dan
bertobat kepada Allah Setiap mendidikan shalat Wajib dan shalat sunat, dhuha dan tahajud, karena
waktu kematian dirinya tidak diketahui oleh manusia.
12. Jelaskan perbedaan Qadha dan Qadar, berdasarkan pengertian dan contoh masing-masing,
lengkapi dengan analisis dalil ayat al-Qur’an dan Hadis?
Qadha artinya ketetapan yang telah pasti, maka beriman kepada Qadha ialah ketetapan Allah
SWT. yang pasti terjadi , baik telah terjadi, yang sedang dan yang akan terjadi pada seluruh alam dan
pada diri mansia, baik qadha yang baik maupun qadha yang buruk, yang dikenal dengan istilah
sunnatullah, seperti jumlah umur manusia, jumlah rezeki manusia, dan jalan hidup manusia, telah
ditetapkan (diqhadha) Allah ketika ruhnya akan ditiupkan Allah SWT
13. Jelaskan eksistensi beriman kepada Kepada Qadha dan Qadar Baik/Buruk dalam kehidupan,
berdasarkan analisis dalil ayat al-Qur’an dan Hadis?
6.1. Manusia tidak dapat merubah qadha, dan Allah SWT. tidak akan merubah qadha yang telah
ditetapkannya, karena qadha merupakan bagian dari sunnatullah (ketentuan Allah SWT. yang telah
tetap terhadap makhluk-Nya), atau hukum alam yang telah ditetakan Allah untuk alam semesta.
6.2. Setiap usaha manusia akan dibatasi oleh takdir dari Allah SWT. sesuai dengan kapasitas manusia
menerima takdir tersebut, baik takdir yang baik maupun takdir yangb buruk, sebagaimana
dijelaskan Allah SWT. dalam al-Qur’an QS.13:11 dan QS 2:286.
Maka semua yang terjadi dalam kehidupan manusia adalah menurut ukuran
takdir Allah SWT. dan tidak dapat diubah oleh manusia, kecuali atas kehendak Allah SWT. Yang
akan terjadi dapat diubah dengan usaha dan do’a atas izin Allah SWT. Dengan demikian tidak ada
istilah diubah dan tidak diubah di dalam urusan takdir, yang penting manusia dengan beriman
kepada takdir akan selalu berusaha secara optimis untuk memperbaiki keadaan yang akan terjadi
atas izin Allah SWT.
6.3. Takdir itu pasti adanya, karena sifat Allah swt. di antaranya adalah Maha Adil, Maha Menguji dan
Maha Menghukum.
14. Jelaskan fungsi beriman kepada Kepada Qadha dan Qadar Baik/Buruk dalam kehidupan,
berdasarkan analisis dalil ayat al-Qur’an dan Hadis?
Fungsi beriman kepada Kepada Qadha dan Qadar Baik/Buruk antara lain adalah:
6.1. Manusia tidak akan putus asa jika usahanya tidak berhasil, karena dengan niat beramal shaleh
dalam setiap mengawali usaha, maka usahanya telah dinilai sebagai satu amal saleh di sisi Allah
SWT; bahkan manusia yang mengimani takdir akan selalu tawakkal (melibatkan Allah swt. dalam
setiap usahanya).
6.2. Manusia tidak akan sombong jika usahanya berhasil gemilang, karena ia bersyukur kepada Allah
SWT. atas keberhasilannya; bahkan manusia tersebut akan menjadi manusia yang selalu bersyukur
kepada Allah swt. setiap ia berhasil.
6.3. Dengan beriman kepada takdir hidup manusia akan terasa lebih berarti, karena manusia dapat
menghadapi kehidupannya dengan sikap penuh harap (optimisme), sabar, dan tawakkal
(melibatkan Allah dalam sertiap usaha) dan tidak bersifat fatalisme/pesimistis, karena takdir itu
tidak dapat diketahui sebelumnya.
KONTROL SEMINAR KELAS 102 AGAMA
MODUL 6
NAMA : GILANG FADLURRAHMAN
NIM : 2110722001
NIM : 2110722001