DOKUMEN RENCANA USAHA - KEL.4 - Kim3B
DOKUMEN RENCANA USAHA - KEL.4 - Kim3B
DOKUMEN RENCANA USAHA - KEL.4 - Kim3B
Kelompok 4
: Anggota
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2021
1. RINGKASAN EKSEKUTIF
1.1. Latar Belakang dan Penggagas Produk
Kulit kusam dan kering akibat cuaca dan faktor luar bisa diatasi dengan melakukan
perawatan kulit salah satu perawatan kulit yang sering dilakukan yaitu dengan
menggunakan masker. Selain dapat mengangkat sel-sel kulit mati. Masker juga bisa
membantu membersihkan kotoran yang menempel dikulit sehingga menjadikan kulit
menjadi sehat. Masker terbagi menjadi dua jenis yaitu masker tradisional dan modern,
masker tradisional terbuat dari bahan tradisional dari alam dan tepung beras yang
teksturnya sudah dihaluskan. Penggunaannya dengan cara dioleskan perlahan-lahan
keseluruh area wajah untuk mengangkat sel-sel kulit mati pada tubuh sehingga kulit
terlihat bersih dan halus, sedangkan masker modern terbuat dari bahan buatan yang
dilengkapi lotion yang rata-rata terbuat dari susu. Masker modern terbuat dari campuran
bahan alami yang berupa ekstra agar lulur lebih tahan lama dan dirancang lebih praktis
sehingga mempermudah dalam penggunaannya.
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, pastinya tak asing lagi dengan yang
namanya daun kelor yakni tanaman tropis yang sejak lama telah dimanfaatkan sebagai
pengobatan tradisional. Penamaan produk ini diambil dari nama latin daun kelor itu
sendiri Moringa oleifera dimana daun kelor ini adalah sejenis tumbuhan dari suku
Moringaceae. Tanaman ini dapat dikenali dari bentuk daunnya yang berukuran kecil dan
pohonnya mudah tumbuh dan bisa hidup di tanah yang tidak terlalu subur.
Citra Moringa merupakan usaha yang bergerak di bidang skin care, khususnya masker
wajah. Produk yang ditawarkannya berupa masker wajah yang terbuat dari bahan alami
atau tradisional. Usaha ini awalnya ditemukan oleh seorang pengusaha muda yang
melihat adanya sebuah peluang usaha dengan pemanfaatan bahan lingkungan yang telah
diketahui oleh masyarakat luas, yaitu daun kelor dan menjadikannya sebuah hal yang
bernilai jual. Kehadiran Citra Moringa dipicu oleh sebuah pemikiran pemilik untuk
membuat sebuah produk skin care berbahan dasar alami, tanpa bahan kimia berbahaya
dan mencegah kulit kusam. Pemasaran dari produk ini menggunakan media sosial dan
strategi SWOT. Pengelola proyek Citra Moringa terdiri dari owner, direktur, manajer,
dan staff. Target produk mengarah kepada Usia remaja karena sedang masanya pubertas.
Pada aspek keuangan, usaha ini katakana layak karena sudah memenuhi perhitungan BEP
dan HPP.
2. DESKRIPSI PERUSAHAAN
Produk yang ditawarkan usaha ini ialah produk skin care, yaitu masker wajah. Lokasi usaha
akan dilaksanakan Jln. Raya Ciparay Kec. Ciparay Kab. Bandung. Proses operasional akan
dijalankan pada suatu rumah produksi bersama. Tampilan kemasan produk dikemas
semenarik mungkin supaya menambah daya tarik pembeli. Kelebihan dari produk ini terbuat
dari bahan alami, tanpa bahan pengawet, sehingga aman digunakan dan tidak menimbulkan
efek samping. Selain itu kemasan produk sangat ramah lingkungan (environmentally
friendly), serta untuk menjaga kualitas masker.
Perkembangan zaman dan gaya hidup masyarakat yang terus berkembang membuat
masyarakat peduli akan kecantikan diri, khususnya kaum wanita. Melihat adanya pangsa
pasar tersebut, maka dapat meningkatkan niat pebisnis untuk memulai usahanya. Salah satu
produk yang kekinian di masyarakat ialah produk skin care. Dalam lahan baru (mililk sendiri)
ini belum ada produk merk pesaing. Penulis berniat untuk menjalankan usaha ini dikarenakan
hal tersebut adanya peluang yang cukup besar dan niat untuk memulai bisnis.
Visi dari Citra Moringa adalah menjadikan usaha tersebut banyak dikenali dan diminati oleh
masyarakat di penjuru negeri, khususnya Indonesia. Misi dari Citra Moringa antara lain :
1. Mengubah pola hidup masyarakat dari penggunaan bahan kimia berbahaya menjadi
bahan alami dan aman untuk kesehatan serta halal.
2. Menciptakan produk skin care yang berkualitas.
3. Meningkatkan minat masyarakat khususnya kaum wanita dalam merawat kecantikan
diri.
4. Meningkatkan keinginan masyarakat dalam berwirausaha.
5. Menyediakan lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja yang ada di daerah sekitarnya.
3. BARANG YANG DIPRODUKSI/ DIPASARKAN
3.2. Manfaat
Zat yang terkandung dalam daun kelor dapat digunakan untuk perawatan
kulit. Kandungan vitamin E yang tinggi dari kelor dapat membantu regenerasi sel kulit
mati, sehingga kulit wajah nampak lebih cerah serta menunda penuaan dini pada
kulit. Produk ini merupakan produk yang tidak menggunakan bahan kimia. Sehingga
dapat diciptakan produk yang harganya tidak mahal dan sebanding dengan masker.
wajah lain yang dapat dijangkau oleh kalangan bawah hingga kalangan atas dan
semua umur, daun kelor mengandung vitamin B2, sehingga mampu menjaga
kelembapan kulit. Dan bukan hanya itu manfaat lain dari produk ini yaitu meratakan
warna kulit, mengatasi jerawat, membantu detoksifikasi, dan mengecilkan pori-pori.
a. Strength (Kekuatan)
Kekuatan produk dari Masker Organik Daun kelor ini ialah: Potensi lain yang dimiliki oleh
usaha Masker :
Sebuah inovasi produk yang menarik dan bernilai eknomis sehingga dapat dijangkau
oleh seluruh masyarakat.
Tanaman Daun Kelor yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar
Daun kelor memliki kandungan di dalamnya yang baik untuk menjaga kesehatan area
wajah
Memiliki Ciri Khas dari segi warna yaitu warna hijau dari kemasan hingga ke daun
kelornya.
b. Weakness (Kelemahan)
Ditinjau secara umum bahwa kurangnya pengalaman usaha di bidang bisnis dan mungkin
menyebabkan ada beberapa bagian yang terhambat. Kurangnya beberapa Alat untuk bagian
produksi yang masih kurang canggih
c. Opportunity (Kesempatan)
Sebagai solusi untuk perwatan wajah dengan bahan alami yang tidak berbahaya bagi
kulit dan sangat tepat untuk membuat kulit sehat.
Dilihat secara menyeluruh adanya peningkatan penawaran masyarakat terutama
kalangan wanita
Menawarkan produk kecantikan berbahan dasar daun kelor atau masker organik yang
berkhasiat
d. Threat (Ancaman)
Banyaknya pesaing yang bergerak di bidang yang sama juga produk masker impor yang
bervariasi dan menarik.
e. Analisis 4P
1. Product
Brand :Masker Organik (Moringa Oleifera)
Quality :100% bahan alami berupa: Daun kelor, beras, kunyit
Packing :menggunakan paper Craft yang dapat di daur ulang atau ramah
lingkungan
2. Price
Untuk harga awal, masker organik daun kelor dijual langsung kepada konsumen
untuk netto 25 gr yaitu sebesar Rp 10.000,00 dan netto 50 gr yaitu sebesar Rp
15.000,00.
3. Promosi
Dimulai dari mulut ke mulut yang berada di lingkungan sekitar lalu membuka akun
sosial media untuk bisnis ini dan mempromosikan produk di sosial media tersebut
melalui WA, Instagram, Tik Tok. Selanjutnya, dilakukan massa promosi selama 1
minggu pada setiap pembelian masing masing netto 25 & 50 gr jika membeli 3
kantong masker netto 25gr maka akan mendapatkan kuas masker secara gratis. Lalu,
jika membeli 3 kantong masker netto 50gr maka akan mendapatkan 1 kantong masker
organik secara free.
4. Tempat
Sesuai dengan produk yaitu di produksi secara Homemade maka untuk memproduksi
produk tersebut dilakukan secara fleksibel yaitu di rumah. Dalam artian dapat di salah
satu rumah tim produksi.
2. Demografis
Segmen Pasar: Segmen Pasar yang di bidik oleh produk Masker Organik Daun kelor
ini adalah semua kalangan namun lebih di utamakan kepada yang mempunyai
masalah kulit berminyak dan berjerawat , karena produk masker organik daun kelor
ini merupakan produk berbasis skincare aman dan menyehatkan yang memiliki
khasiat dalam kecantikan dan keremajaan kulit.
Target produk : Lebih spesifik target produk mengarah kepada Usia remaja karena
sedang masanya pubertas dan kulit tidak ter kontrol dengan baik umumnya timbul
seperti: jerawat, kusam dan berminyak ataupun bekas jerawat, tetapi masker organik
daun kelor ini dapat di gunakan seluruh kalangan baik perempuan dan laki-laki.
Pengembangan pasarnya adalah untuk wanita dan laki-laki yang bertempat tinggal di
perkotaan, namun dapat juga di pedesaan.
Posisi Produk: Di masyarakat produk Face Mask Daun Kelor ini diposisikan sebagai
produk skincare yang menarik, sehat dan kaya akan manfaat bagi kesehatan kulit
wajah.
5. STRATEGI PEMASARAN
Perkenalan Bisnis
Produk yang kami tawarkan merupakan suatu rangkaian perwatan kulit yang dapat dipakai
pada pagi hari dan malam hari yang ekonomis, berkualitas, aman untuk semua jenis kulit,
dapat dipakai untuk perempuan dan lai-laki terutama remaja yang umumnya memiliki
problem di kulit wajah karena masa pubertas tetapi masker ini tidak dapat digunakan untuk
rentang umur dari bayi hingga balita baik itu perempuan atau pun laki-laki, serta yang pasti
jika memakai masker organik daun kelor ini secara rutin tentunya mendapat hasil akhir yang
maksimal. Kulit wajah pun akan glowing, noda-noda bekas jerawat hilang, lebih mulus, dan
jerawat pun hilang. Produk ini bernama “ Face Mask Organic Moringa Oleifera”.
Meningkatkan Pelayanan
Untuk awal produksi ini dapat membuat order atau pesanan melalui WA dengan sistem
COD yang dirasa lebih aman, lalu jika usaha bisnis ini semakin berkembang menyediakan
website untuk wadah para konsumen memberikan saran atas produk.
6. ANALISIS ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
a. Aspek organisasi
b. Struktur organisasi
PEMILIK PERUSAHAAN
DIREKTUR
Pachrizal Ramdani
WAKIL DIREKTUR
STAFF
c. Jabatan
Pemilik Perusahaan : Renaldi Arif Maulana
Direktur : Pachrizal Ramdani
Wakil direktur : Rizky Dinda Islami
Manager Produksi : Pipi Oktaviani
Manager Keuangan : Nabil Fasha Inaya
Manager Pemasaran : Syifa Akmalia Zahra
1. Pemilik Perusahaan
- Menyediakan atau mencarikan dana untuk anggaran biaya perusahaa.
- Mengawasi jalannya perusahaan
- Mereview action plan dan strategi perusahaan
2. Direktur
- Penanggung jawab seluruh aktifitas kegiatan perusahaan
- Mengambil kebijakan untuk memajukan perusahaan
- Mengendalikan keseimbangan pemasukan dan pengeluaran perusahaan
- Melakukan rekruitmen atau menghentikan karyawan sesuai kebutuhan
- Membangun sinergitas dan alur manajemen perusahaan
3. Wakil direktur
- Membantu direktur dalam aktifitas sesuai bagian
- Memberi masukan dalam pengambilan kebijakan baik sesuai bagian
maupun keseluruhan
- Mengendalikan keseimbangan organisasi sesuai dengan tugas yang
diberikan
- Membangun sinergitas staff sesuai dengan tugas pokok yang melekat
4. Manager Produksi
- Bertanggung jawab terhadap proses produksi
- Menentukan dumber daya manusia dan material yang dibutuhkan
- Membuat, menerapkan, dan mengendalikan rencana jadwal produksi
- Menciptakan inovasi baru terhadap kegiatan produksi
5. Manager Keuangan
- Mengawasi dan mengontrol jalannya uang masuk dan keluar
- Melaporkan seluruh penggunaan anggaran kepada pimpinan
- Melakukan perencanaan kebutuhan keuangan
- Membukukan yang terjadi seperti penjualan, pembelian, dan laba rugi.
6. Manager Pemasaran
- Melakukan strategi pemasaran/penjualan ke berbagai arah
- Memelihara semua hasil analisis penjualan yang telah dibuat
- Melakukan pelayanan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
7. Staff
Staff Produksi
- Merekap data hasil produksi
- Mengontrol proses produksi serta kesesuaiannya dengan aturan perusahaan
- Menyusun jadwal kerja
- Membuat laporan harian
Staff Keuangan
- Melakukan penginputan semua transaksi keuangan
- Menyiapkan laporan keuangan
- Berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal terkait dengan aktivitas
keuangan.
- Kualifikasi administrasi keuangan
Staff Pemasaran
- Merencanakan sebuah produk yang akan dijual kepasaran
- Mencari informasi dan melakukan evaluasi terhadap keluhan masyarakat terhadap
produk yang termasuk kekurangan dan kelebihan produk
- Memastikan untuk memiliki jalinan hubungan yang baik terhadap para konsumen
dengan perusahaan
- Mensosialisasikan pertama kali produk kepada masyarakat luas.
f. Penggajian
Keuntungan pada usaha atau uang hasil dagangan di kembalikkan ke modal, dan
sisanya ke kas untuk keperluan lain.
g. Perizinan
CITRA MORINGA termasuk usaha rumahan, maka izin usaha yang dilakukan adalah
melalui rukun tetangga setempat, yang dibutuhkan hanya Surat Izin Tempat Usaha
(SITU) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Jika usaha ini berkembang dan
maju, maka kami akan melakukan pengajuan izin pendirian badan hukum, dengan
melakukan pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
7. ANALISIS ASPEK TEKNIS/ PRODUKSI
a. Jenis produksi
Produk ini di produksi dengan cara mengolah bahan mentah atau bahan baku
menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi yang bisa di pakai oleh konsumen
dengan cara instan.
b. Proses produksi
Proses produksi produk ini terdiri dari :
1) pemilihan daun kelor,
2) pengeringan daun kelor,
3) penghalusan daun kelor,
4) pencampuran bahan,
5) pengemasan produk, dan
6) pelabelan produk.
c. Bahan produksi
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk ini diantaranya:
Daun kelor
Tepung beras
Kunyit
Tempat usaha
Sumber daya listrik dan air
Alat transfortasi
Alat elektronik
Dll
a. Rencana Pemodalan
Sumber pendanaan
Total modal yang di perlukan Citra Moringa adalah Rp. 200.000. Modal tersebut berasal dari
dana pribadi sebesar 100%.
Analisis Keuntungan
= Rp .21.000+(Rp .21.000 x 15 %)
= Rp .17.250
¿
BEP = Total ¿ Cost Harga Jual per unit−variabel cost
383000
= = 24 unit / bulan
17250−1835
- BEP Rupiah
24 x Rp . 15.000=Rp . 360.000
Berdasarkan pada perhitungan BEP per unit dan rupiah di atas, diketahui bahwa Citra
Moringa perlu menjual sebanyak 24 unit perbulan dan mendapat BEP rupiah Rp. 360.000
untuk mencapai titik impasnya.