Tugas Dhe Pedo Gea Kanaya
Tugas Dhe Pedo Gea Kanaya
Tugas Dhe Pedo Gea Kanaya
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Kami juga menyampaikan terima kasih kami atas semua yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini dan yang telah menyampaikan aspirasi
mereka sehingga makalah mengenai Dental Health Education ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini telah kami susun dengan baik dan dengan sedemikian rupa
dan kami berharap bahwa makalah ini dapat membantu para pembaca dalam
mengerti mengenai Dental Health Education ini. Kami juga menyadari bahwa
masih ada banyak kekurangan dari makalah yang telah kami susun ini baik dari
segi kalimat maupun dari bahasanya. Untuk itu, kami dengan sangat terbuka
menerima segala kritik dan saran yang membangun agar kami dapat
mengembangkan dan memperbaikinya menjadi lebih baik.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan kami berharap semoga
makalah mengenai Keselamatan Pasien ini dapat membantu dan bermanfaat bagi
para pembaca sekalian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
melekat erat pada permukaan gigi dan mempunyai kemampuan untuk
memfermentasikan sukrosa menjadi asam, menurunkan pH permukaan gigi
dan menyebabkan mineralisasi gigi ( Anastasia & Tandah 2017).
Upaya meningkatkan pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut dapat dilakukan antara lain melalui dental health education
(Pendidikan kesehatan gigi dan mulut). Pendidikan kesehatan gigi dan mulut
merupakan suatu usaha atau aktivitas yang dapat mempengaruhi individu
untuk memiliki perilaku kesehatan gigi dan mulut yang baik. Tujuan akhir
pendidikan kesehatan gigi dan mulut yakni terjadinya perubahan perilaku
yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan yang mengarah kepada upaya
hidup sehat ( Tandilangi dkk. 2016)
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah anatomi gigi?
1.2.2 Bagaimanakah kelainan yang terjadi pada gigi?
1.2.3 Bagaimanakah tahapan dental health education?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk meningkatkan pengetahuan tentang anatomi gigi
1.3.2 Untuk meningkatkan pengetahuan tentang kelainan yang terjadi pada gigi
1.3.3 Untuk meningkatkan pengetahuan tentang tahapan dental health education
1.4 Manfaat
1.4.1 Memberikan informasi yang mampu memotivasi masyarakat untuk
menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara yang baik dan benar.
1.4.2 Untuk merubah sikap dan perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan
gigi dan mulut sehingga mampu berprilaku sesuai dengan pola kesehatan
yang diharapkan.
1.4.3 Mengurangi prevalensi dan mencegah terjadinya penyakit pada rongga
mulut.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gigi merupakan salah satu organ pengunyah yang terdiri dari gigi-
gigi pada rahang atas dan rahang bawah. Gigi terdiri atas mahkota (korona),
leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Bagian-bagian lain tertutup oleh
gusi dan tertanam di dalam tulang rahang. Bagian-bagian dari gigi dapat
1. Email atau enamel, yaitu: jaringan keras gigi yang paling keras, paling
kuat dan merupakan pelindung gigi yang paling kuat terhadap rangsangan-
2. Dentin, yaitu: jaringan keras gigi yang strukturnya lebih lunak daripada
tubula dentin.
3. Sementum, yaitu: bagian dari jaringan gigi dan termasuk juga bagian dari
4. Pulpa, yaitu: jaringan lunak gigi yang terdapat dalam rongga pulpa sampai
bahan perekat, sel-sel saraf, jaringan limfe dan pembuluh darah. Pulpa
terdiri atas :
3
c) Saluran pulpa yaitu saluran di akar gigi, kadang-kadang bercabang
Fungsi gigi menurut R.,Yulianti (2014) Gigi merupakan stuktur putih kecil
yang ada di dalam mulut manusia dan menjadi salah satu organ yang sangat
penting dalam proses pencernaan dalam tubuh. Gigi digunakan untuk mengoyak ,
mengikis, memotong dan mengunyah makanan. Untuk itu perlunya kita
mengetahui beberapa fungsi gigi-geligi antara lain:
a. Pengunyahan
Gigi memiliki peran pentig untuk menghaluskan makanan agar lebih
mudah ditelan serta meringkankan kerja proses pengunyahan didalam
rongga mulut maka makanan yang ada di proses menjadi lebih halus dan
mempermudah proses penelanan.
b. Berbicara
Gigi sangat diperlukan untuk mengeluarkan bunyi ataupun huruf-huruf
tertentu seperi huruf T,V,D,S dan S. Tanpa gigi maka maka akan kesulitan
dalam berbicara alias ngomong dan tidak akan terdengar sempurna.
4
c. Estetika
Gigi dan rahang dapat mempengarhui senyum seseorang, dengan adanya
gigi yang rapid an bersih maka senyum ssesorang akan terlihat lebih
menarik dibandingkan dengan seseorang yang memiliki gigi yang tidak
beraturan. Selain itu bentuk rahang juga akan mempengaruhi bentuk wajah
seseorang.
5
pembentukan lubang (kavitas). Kavitasi baru timbul bila dentin terlibat
dalam proses tersebut.
6
Salah satu tindakan pencegahan karies dan penyakit periodontal
yang paling baik adalah dengan menjaga kebersihan mulut dengan baik,
hal ini dapat mengurangi akumulasi plak yang merupakan penyebab
utamanya. Gigi haruslah dibersihkan dengan disikat sedikitnya dua kali
sehari dan lakukan pembersihan bagian proksimal gigi dengan
menggunakan dental floss setidaknya sekali sehari. Bebarapa hal yang
dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya karies dan penyakit
periodontal adalah sebagai berikut :
7
- Anak- anak kecil yang cacat dan pasien rumah sakit
- Seseorang yang menggunakan alat gigi (Srigupta, 2004).
2.4.2 Cara Menyikat Gigi
Cara menyikat gigi (Abdul Ghofur, 2012)
a. Gerakan vertical
Arah gerakan menggosok gigi ke atas kebawah dalam keadaan
rahang atas dan bawah tertutup. Gerakan ini digunakan untuk
permukaan gigi yang menghadap ke pipi, sedangkan untuk permukaan
yang menghadap lidah atau langit langit, gerakan menggosok gigi
keatas kebawah dalam keadaan mulut terbuka.
b. Gerakan Horizontal
Arah gerakan menggosok gigi ke depan dan belakang dari
permukaan bukal dan lingual. Gerakan menggosok pada bidang
kunyah dikenal dengan scrub brush, dengan menggunakan cara yang
dilakukan dan sesuai dengan bentuk anatomi permukaan kunyah.
c. Gerakan roll/modifikasi stillman
Gerakannya dimulai dengan meletakkan bulu sikat pada permukaan
gingiva, jauh dari permukaan bidang kunyah ujung bulu sikat
mengarah ke ujung akar perlahan melewati permukaan gigi sehingga
bagian belakang kepala sikat ebrgekan dalam lengkungan
d. Teknik Charter
Bulu-bulu sikat mengarah ke permukaan oklusal membentuk sudut
45o, sikat ditekan sehingga serabut-serabutnya melengkung dengan
ujung ditekan diantara kedua gigi kemudian dengan gerakan memutar
pada gagangnya, ujung sikat dipertahankan pada posisi ini. Tehnik ini
dianjurkan untuk pendertia dengan daerah interdental yang terbuka.
2.4.3 Pemakaian Sikat Gigi Efektif
8
terutama yang tidak terawat dan terlalu lama digunakan. Bakteri juga mudah
berpindah dari sikat gigi ke tubuh manusia melalui rongga mulut dan
kemudian menyebabkan timbulnya penyakit," jelas Prof. Mel. Berdasarkan
pada hal tersebut, ADA (American Dental Association) menganjurkan agar
sikat gigi digunakan kurang dari tiga bulan.
9
Obat kumur biasanya bersifat antiseptik yang dapat membunuh kuman
sebagai timbulnya plak, radang gusi dan bau mulut. Namun, tindakan
berkumur tidak mengeliminir perlunya penyikatan gigi. Obat kumur juga
dapat menjadi penyegar mulut atau mengurangi bau mulut seusai makan.
Penggunaan obat kumur biasanya 20 ml setiap habis bersikat gigi dua kali
sehari. Obat kumur dikulum dalam mulut selama 30 detik kemudian
dikeluarkan. Bahan aktif yang terkandung dalam obat kumur antara lain timol,
eukaliptol, metal salisilat, mentol, klorheksidin glukonat, hidrogen peroksida
dan terkadang mengandung enzim dan kalsium. Bahan lain yang juga
terkandung adalah air, pemanis seperti sorbitol dan sodium sakarin dan
alkohol 20 % (Pratiwi, 2007).
2.4.7 Kontrol Periodik
Kunjungan ke dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk mengetahui
kelainan dan penyakit gigi dan mulut yang mungkin terjadi secara dini.
10
BAB III
3.1 Simpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Anatasia A., Tandah M.R., 2017, “Formulasi Sediaan Mouthwash Pencegah Plak
University
Pratiwi, D., 2007, Gigi Sehat merawat Gigi Sehari – hari, Penerbit Buku Kompas,
Jakarta.
Srigupta., 2004. Patologi Gigi Geligi. A.H.B Schuurs. 1993
Tandilangi M., Mintjelungan C., Wowor VNS., 2016, “Efektivitas Dental Health
Pola Makan dan Minum Pada Anak Sekolah Dasar di Desa Kiawa
Kecamatan Kawangkoan Utara,Jurnal e-Gigi: 1(1): 60
12
13