Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
Gigi merupakan organ yang penting bagi manusia, karena awal dari proses
pencernaan berasal dari mulut dengan bantuan gigi untuk menghaluskan makanan
yang masuk. Kerusakan yang terjadi pada gigi dapat mempengaruhi organ tubuh
lain, dan menyebabkan terganggunya aktivitas sehari – hari. Faktor – faktor yang
menyebabkan kerusakan gigi dapat berasal dari makanan, minuman, ataupun
lingkungan.
Beberapa orang berpendapat bahwa makanan atau minuman yang
dikonsumsi tidak akan berbahaya bagi kesehatan gigi. Tetapi setelah di telusuri
lebih jauh, hal kecil seperti itu justru menjadi alasan terbesar terjadinya
kerusakan pada gigi seperti karies gigi atau gigi berlubang.
Karies gigi (gigi berlubang) merupakan hal yang paling sering dirasakan,
baik bagi orang dewasa maupun anak – anak. Tetapi pada umumnya, penyakit ini
menyerang sebagian besar anak – anak. Penyebabnya adalah kebiasaan anak –
anak mengkonsumsi makanan yang manis, dan tidak langsung membersihkan
mulut. Selain masalah di atas, kerusakan gigi pada anak – anak juga dapat
disebabkan karena kesibukan orang tua dan kurangnya perhatian orang tua
mengenai perawatan gigi yang baik pada anak.
Hal ini didukung oleh kurangnya pengetahuan orang tua dalam memberikan
pengarahan tentang bagaimana cara menyikat gigi dengan benar.
1. Gigi tumbuh di dalam lesung pada rahang dan memiliki jaringan seperti pada
tulang, tetapi gigi bukanlah bagian dari kerangka. Menurut perkembangannya, gigi
lebih banyak persamaannya dengan kulit daripada dengan tulang. Gigi merupakan
salah satu organ pengunyah yang terdiri dari gigi pada rahang atas dan rahang
bawah (Rasinta Tarigan, 1995).
2. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), gigi merupakan tulang keras dan
kecil – kecil berwarna putih yang tumbuh tersusun berakar di dalam gusi dan
gunanya untuk mengunyah dan mengigit. Struktur gigi pada manusia terbagi dalam
dua bagian yaitu bagian mahkota dan bagian akar. Pada bagian mahkota
merupakan bagian gigi yang terlihat dalam mulut, sedangkan pada bagian akar
merupakan bagian yang tertanam di dalam tulang rahang.
Gigi merupakan salah satu jaringan keras tubuh yang terdiri dari enamel/email,
dentin dan sementum. Dalam pertumbuhannya, gigi mengalami dua fase pergantian.
Diawali dari pertumbuhan gigi susu yang lengkap pada kisaran umur tiga tahun
dengan jumlah 20 gigi, kemudian diganti dengan fase gigi tetap yang diawali pada
kisaran umur 13 tahun keatas. Pertumbuhan gigi tetap ini menjadi lengkap setelah
jumlah gigi menjadi 32 gigi, sekitar umur 17 sampai dengan umur 21 tahun. Fase
diantara awal fase gigi tetap sampai gigi tetap yang lengkap disebut fase gigi
campuran, yaitu antara umur 13 sampai dengan umur 17 tahun.
Perawatan Gigi
Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut, terdapat beberapa cara untuk
merawatnya. Diantaranya adalah :
a. Menyikat Gigi
Menyikat gigi adalah cara yang dikenal umum oleh masyarakat untuk menjaga
kebersihan gigi dan mulut dengan maksud agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
Menurut Manson dan Elley (1993), menyikat gigi sebaiknya dilakukan dengan cara
sistematis supaya tidak ada gigi yang terlampaui, yaitu mulai dari posterior ke anterior
dan berakhir pada bagian posterior sisi lainnya.
1. Alat dan Bahan Menyikat Gigi
Beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam menyikat gigi yang baik, antara lain:
Sikat Gigi
Sikat gigi yang baik adalah sikat gigi yang mempunyai ciri-ciri, seperti: bulu-
bulu sikat lunak dan tumpul, sehingga tidak melukai jaringan lunak dalam mulut.
Ukuran sikat gigi diperkirakan dapat menjangkau seluruh permukaan gigi atau
disesuaikan dengan ukuran mulut. Dalam memilih sikat gigi, yang harus diperhatikan
adalah kondisi bulu sikat. Pilihlah bulu sikat yang terbuat dari nilon karena sifatnya
yang elastis (Budiman, 2009).
Pasta Gigi
Pasta gigi yang baik adalah pasta gigi yang mengandung fluor, karena fluor akan
bereaksi dengan email gigi dan membuat email lebih tahan terhadap serangan asam.
Pasta gigi yang mengandung fluor apabila digunakan secara teratur akan dapat
mencegah kerusakan gigi. Pasta gigi mengandung bahan abrasif ringan seperti
kalsium karbonat dan dikalsium fosfat, tetapi baru sedikit bukti-bukti yang
menunjukkan bahwa penggunaan pasta gigi dapat meningkatkan efisiensi
pembersihan plaque. Pasta gigi yang mengandung fluorida ternyata sudah terbukti
dapat meningkatkan absorpsi ion fluor pada permukaan gigi yang akan menghambat
kolonisasi bakteri dari permukaan gigi. Beberapa pasta gigi tentu juga mengandung
bahan-bahan kimia seperti formaldehid atau strongsium clorida, yang dapat
membantu mengurangi sensitivitas dari akar gigi yang terbuka akibat resesi gingiva
(Manson dan Eley, 1993).
Alat Bantu Menyikat Gigi
Menurut Manson dan Elley (1993), beberapa alat bantu yang digunakan untuk
membersihkan gigi adalah: benang gigi, tusuk gigi, dan sikat sela-sela gigi.
Penggunaan benang gigi akan membantu menghilangkan plaque dan sisa-sisa
makanan yang berada di sela-sela gigi dan di bawah gusi. Daerah-daerah tersebut sulit
dibersihkan dengan sikat gigi.
2. Waktu Menyikat Gigi
Waktu menyikat gigi yang tepat adalah pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Waktu tidur produksi air liur berkurang sehingga menimbulkan suasana asam di
mulut. Sisa-sisa makanan pada gigi jika tidak dibersihkan, maka mulut semakin asam
dan kumanpun akan tumbuh subur membuat lubang pada gigi. Sifat asam ini bisa
dicegah dengan menyikat gigi (Budiman, 2009).
3. Teknik Menyikat Gigi
Menurut Depkes RI (1996), teknik menyikat gigi adalah:
a. Sikatlah semua permukaan gigi atas dan bawah dengan gerakan maju mundur dan
pendek-pendek atau atas bawah, sedikitnya delapan kali gerakan setiap permukaan
gigi.
b. Permukaan gigi yang menghadap ke bibir disikat dengan gerakan naik turun.
c. Permukaan gigi yang menghadap ke pipi disikat dengan gerakan naik turun agak
memutar.
d. Permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah disikat dengan gerakan maju -
mundur.
e. Permukaan gigi yang menghadap ke langit-langit atau lidah disikat dengan gerakan
dari arah gusi ke permukaan gigi.
f. Setelah permukaan gigi selesai disikat, berkumur satu kali saja agar sisa fluor masih
ada pada gigi.
g. Sikat gigi dibersihkan di bawah air mengalir air dan disimpan dengan posisi kepala
sikat gigi berada di atas.
h. Membersihkan Lidah dan Berkumur dengan Obat Kumur
Membersihkan lidah dan berkumur dengan obat kumur dapat membersihkan bakteri
yang menempel dari sisa - sisa makanan yang ada.
i. Periksakan Kesehatan Gigi dan Mulut
Rutin untuk memeriksakan gigi ke dokter minimal 6 bulan sekali. Perawatan gigi
tidak hanya dilakukan saat terjadi kerusakan pada gigi, tetapi untuk mendeteksi dan
mengkoreksi masalah pada gigi lebih awal.
BAB II
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
1. Deskripsi Program
Penyuluhan kesehatan gigi ini sangat penting di laksanankan dengan
sasaran anak- anak. Karena dengan pembelajaran mulai dari dini itu akan
membuat anak-anak terbiasa untuk menggosok gigi secara terantur. Sehingga
kesehat gigi sang anak tidak mengalami gangguan , seperti sakit gigi.
2. Hambatan-hambatan kegiatan
Pada saat pelaksanaan sikat gigi masal tampak siswa masih ada yang
belum paham cara menyikat gigi dengan baik dan benar.
Terkadang di tengah materi tampak siswa mulai ramai sendiri, tidak
memerhatikan penyuluhan.
Keterangan Jumlah
Penerimaan :
Dana Puskesmas Rp 2.500.000
Sponsorship Rp 2.500.000
Total penerimaan Rp 5.000.000
Pengeluaran :
Pakaian Dinas & Atribut
Pakaian Lapangan (Kaos lengan panjang) 12 X 55.000 Rp 660.000
ID Card panitia 12 X 17.500 Rp 210.000
Sikat gigi 70 X 5.000 Rp 350.000
Odol 70 X 10.000 Rp. 700.000
Rp 1.920.000
Konsumsi
Panitia 12 X 10.000 Rp 410.000
Peserta 70 X 10.000 Rp 650.000
Snack Rp 300.000
Air galon dan aqua gelas Rp 100.000
Rp 1.460.000
Hadiah
Piala 2set X 100.000 Rp 200.000
Door prize Rp 100.000
Rp 300.000
Dokumentasi Rp 80.000
Biaya tak terduga Rp 250.000
Rp 330.000
Total pengeluaran Rp.4.010.000
Dana Lebih Rp 990.000
5. Kesimpulan
Program penyuluhan kami ini sangat di butuhakan sekali oleh anak-anak TK
setempat karena masih kurangnya pemahaman mengenai kesehatan gigi yang
baik dan benar. Sehingga dengan adanya kegiatan penyuluhan ini siswa/anak-
anak lebih paham dan mengerti mengenai pentingnya kesehatan gigi.
6. Saran
Diharapkan untuk orang tua dan sekolah untuk terus membimbing anaknya
dalam kesehatan gigi dan kesehatan yang lain.
BAB IV
PENUTUP
Lembar Pengesahan
Laporan Pertanggung Jawaban
PERINGATAN BULAN KESEHATAN GIGI NASIONAL
PUISKESMAS JALINAN ASIH
Tahun 2018
Mengetahui,
Kepala Urusan Bagian Tata Usaha
Menyetujui,
Ketua Pimpinan Puskesmas Jalinan asih
LAMPIRAN
Sikat Gigi Masal
Lomba Mewarnai
Pembagian Hadiah