RESUME Keperawatan CA COLON

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

RESUME KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN
DIAGNOSA CARSINOMA COLON DI RUANG EDELWAIS
RSUD ULIN BANJARMASIN

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Medikal Bedah


Program Profesi Ners

Disusun Oleh:
Eka Puspita, S. Kep
11194692110092

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : Carsinoma Colon


NAMA MAHASISWA : Eka Puspita
NIM : 11194692110098

Banjarmasin, November 2021

Menyetujui,

RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners


Preseptor Klinik Preseptor Akademik

Indra Budi.,Ns.,M.Kep M. Sobirin Mochtar, Ns.,M.Kep


NIP. 19800703 1999031001 NIK. 1166052018124
RESUME KEPERAWATAN PROFESI NERS
RUANG KEMOTERAPI

A. Identitas Klien
1. Nama : Tn. K
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 63 tahun
4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan :-
6. Alamat : Batulicin
7. Status Perkawinan : Menikah
8. Agama : Islam
9. Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
10. Nomor Rekam Medik : xxxxxx
11. Tanggal Masuk RS : 13 November 2021
12. Tanggal Pengkajian : 15 November 2021
13. Dx.Medis/ Stadium : Ca. Colon
14. Kemoterapi Ke- : 2 (dua)

B. Keluhan Utama
Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan perutnya kembung dan
merasa mual/ingin muntah hingga makan tidak habis. Pasien mengeluh
dingin.
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan bahwa awalnya BAB keras dan tidak tuntas, serta perut
terasa kembung. Kemudian pasien berobat ke rumah sakit di pelaihari.
Dirumah sakit tersebut pasien dilakukan pemeriksan CT-scan abdomen dan
hasilnya pasien di diagnosa tumor sigmoid. Pada tanggal 28 september 2021
pasien melakukan operasi tumor tersebut. Setelah dioperasi pasien
disarankan dokter untuk kemoterapi. pasien sudah tidak menggunakan
kantong kolostomi. Saat ini pasien menjalani perawatan di ruang edelweis
untuk menjalani kemoterapi ke-2, pasien kemoterapi setiap 2 minggu sekali.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan bahwa tidak pernah mengalami penyakit yang sama
sebelumnya. Pasien mengatakan bahwa pasien bekerja sebagai petani dan
sering makan sayur-mayur yang mentah. Pasien memiliki riwayat penyakit
hipertensi dan asam urat. Pasien pernah merokok namun sudah berhenti.
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit menular seperti TBC
dll.

E. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan bahwa tidak ada keluarganya yang memiliki riwayat
penyakit yang sama seperti pasien. keluarga pasien tidak memiliki riwayat
penyakit yang menular.

F. Keadaan Umum
1. Tingkat Kesadaran/ GCS :
Composmentis / GCS: E4, V5, M6
E : Membuka mata spontan
M : Respon bergerak spontan
V : Suara jelas
2. TTV :
Tekanan Darah: 140/90 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 21 kali/menit
Temp : 36,60C
3. Antropometri :
BB : 64 kg
TB : 162 cm

a. Pemeriksaan fisik : Inspeksi


1. Kulit,
Keadaan umum kulit tampak normal, kulit tampak bersih, namun
Kuku
pada bagian bekas terpasang infus kemo warna kulit berwarna
hitam.
Palpasi
Tekstur kulit teraba kasar, kulit teraba lembab, suhu kulit teraba
hangat, turgor kulit < 2 detik dan CRT < 2 detik

Inspeksi
2. Rambut Kepala : Bentuk kepala normal, distribusi pertumbuhan rambut
, Kepala, Mata,
merata, secara umum tidak ada kelainan pada kepala.
Telinga
Mata : Keadaan mata secara umum normal (tidak ada kelainan
mata seperti: strabismus dan nistagmus, pasien tidak
menggunakan alat bantu penglihatan dan tidak ada
gangguan saat melihat/membaca.
Telinga :Keadaan telinga secara umum normal, tidak ada
gangguan saat mendengar, dan pasien tidak
menggunakan alat bantu pendengaran
Palpasi
Mata : konjungtiva tidak tampak anemis, dan sklera tidak
tampak ikterik

Inspeksi
Mulut : Keadaan mulut secara umum normal, distribusi
3. Hidung, pertumbuhan gigi merata, tidak ada gangguan saat
Mulut/ menelan, tidak tampak adanya stoma pada mulut,
Tenggorokan mukosa bibir lembab, dan tidak tampak sianosis

Hidung: Keadaan hidung secara umum normal, pasien dapat


mencium dengan baik, dan tidak tampak kotor

Inspeksi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe,
dan tidak ada keterbatasan gerak leher.
4. Leher,
Thorax/dada, Thorax: Dada dada tampak simetris, ekspansi/pengembagan
Abdomen dada tampak sama
Sirkulasi: warna ujung-ujung jari tidak pucat, mukosa bibir
tampak kering dan sianosis, kulit lembab dan hangat.
Abdomen: Keadaan abdomen secara umum normal, tidak
tampak asites, tampak pergerakan napas, tidak tampak adanya
benjolan dan warna kulit normal namun tampak adanya bekas
luka operasi dengan panjang ± 15 cm, horizontal. Pasien
terpasang selang katetar pada perut.
Palpasi
Leher : Tidak ada pelebaran vena jugularis
Thorax: Ekspansi/pengembagan dada teraba sama, saat
dilakukan taktil fremitus getarannya teraba sama
Sirkuasi: Capiler Refill time/CRT < 2 detik.
Abdomen: Tidak teraba adanya massa, abdomen tidak teraba
sedikit keras.

Perkusi
Thorax: Saat diperkusi dada terdengar sonor
- -
- -
- -
Abdomen: Suara perut hipertimpani dan pada bagian yang ada
organ hati suara pekak

Auskultasi
Thorax: Bunyi jantung terdengar lup dan dup atau S1 S2 tunggal
Bunyi nafas terdengar vesicular
- -
- -
- -
Abdomen: Peristaltik meningkat 7 x/menit

Pada ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat kecacatan atau


kelumpuhan, fungsi pergerakan baik, pasien dapat melakukan
5. Ekstre
mitas, gerakan ekstremitas atas dan bawah, tidak terdapat bekas trauma
seperti fraktur, Kekuatan otot klien:
5555 5555 0 = Tidak ada kontraksi
5555 5555 1 = Ada kontraksi
2 = Dapat bergerak dengan bantuan
3 = Dapat melawan gravitasi
4 = Dapat menahan tahanan ringan
5 = Dapat menahan tahanan penuh

Keadaan alat genitalia dan fungsi sistem reproduksi secara


umum normal, pasien berjenis kelamin laki-laki, memiliki anak 3
orang. tidak ada keluhan dan gangguan pada sistem reproduksi,
6. Genitali
a, anus,
Pasien tidak ada kelainan pada neurologis

Pasien tidak ada kelainan pada nervus kranial

7. Refleks
neurologis

8. Nervus
Cranial

b. Kebutuhan Cairan :
c. Intake cairan : ± 2.500cc/hari Output Cairan : ± 1.500cc/ hari

d. Balance Cairan : 880cc/jam

e. Nutrisi : Sebelum di RS Sesudah di RS


Frekuensi : 3 kali/hari Frekuensi: 3 kali/hari
Porsi makan/minum: Porsi makan/ minum:
1 porsi/8 gelas 6 sendok/8 gelas
Keterangan: keterangan:
Pasien makan nasi, sayur pasien makanan yang disediakan
mayur dan lauk pauk. rumah sakit

f. Pola tidur : Sebelum di RS Sesudah di RS


Siang/ malam : 7 jam/ 8 jam Siang/ malam : 7 jam/ 8 jam
Kebiasaan tidur: - Kebiasaan tidur:-

g. Kebersihan diri : Sebelum di RS Sesudah di RS


Mandi : 3 x/hari Mandi : diseka 1 x/hari
Sikat gigi : 2 x/hari Sikat gigi : 1 x/hari
Potong kuku: 1x/2 minggu Potong kuku: - x/hari

h. Eliminasi : Sebelum di RS Sesudah di RS


BAB: 1x/hari BAB: . 1 x/hari
BAK: 4-6 x/hari BAK: 4-6 x/hari
i. Spiritualitas : Apa aktivitas spiritualitas Anda sebelum masuk RS?
- Pasien rutin melakukan ibadah dirumah, tanpa bantuan orang lain

Selama di RS, apakah Anda masih bisa melakukan aktivitas spiritualitas?


- Masih melakukan seperti biasanya

Jika, tidak. Apakah hal tersebut menjadi kekhawatiran Anda?


G. Pemeriksaan Penunjang
1. HASIL PEMERIKSAAN CT-SCAN

NO. RM : xx.xx.xx
Nama : Tn. S
Tgl lahir/Umur : 05-05-1968/ 63 tahun
Alamat : Panaitan Lampihong
Tanggal : 17-09-2021
Dokter pengirim : dr. Yacob, Sp. B
Klinis : Tumor abdomen (intraluminal bowel)
MSCT ABDOMEN DENGAN KONTRAS

TS Yth.
Massa isodens disertai fat stranding disekitarnya, lobulated, batas tegas, tepi regular (CT
number ± 18-30 HU, ukuran ± 10.8 x 10.5 x 9.9 cm) pada intralumen colon sigmoid
menyebabkan penyempitan lumen. Paska injeksi kontras tampak enchancement (CT number ±
27-57 HU).
Multiple limfadenopati disekitarnya (ukuran terbesar ± 2.3 x 2.3 cm)
Hepar ukuran dan bentuk normal, sudut tajam, tak tampak nodul, V. Porta dan V. Hepatika tak
melebar.
Vesika fellea tak membesar, dinding tak menebal, tak tampak batu
Duktus biliaris intra-ekstrahepatal tak melebar.
Lien ukuran normal, parenkim homogen, vena lienalis tk melebar, tak tampak nodul
Pankreas ukuran normal, parenkim homogen, duktus pankreatikus tak melebar.
Ginjal kanan ukuran dan bentuk normal, PCS tak melebar, tak tampak batu, tampak lesi
hipodens (CT number ± 1-4 HU), unilokular, kecil-kecil pada upper pole.
Ginjal kiri ukuran dan bentuk normal, PCS tak melebar, tak tampak batu, tampak multiple lesi
hipodens (CT number ± 1-4 HU), unilokular, kecil-kecil pada upper dan lower pole (ukuran
terbesar ± 2.6 x 3.2 cm), tampak multiple lesi hiperdens (CT number ± 74-80 mmHg),
unilokular, kecil-kecil pada upper dan lower pole (ukuran terbesar ± 1 x 0.9 cm), paska injeksi
kontras tak tampak enhancement
Aorta tak melebar. Tak tampak pembesaran limfonodi paraaorta.
Vesika urinaria dinding tak menebal, regular. Tak tampak batu/massa
Prostat tak tampak massa maupun kalsifikasi
Tak tampak cairan bebas intra abdomen
Toraks yang tervisualisasi
Corakan vaskular normal. Tak tampak infiltrate maupun nodul pada paru kanan kiri
Tak tampak efusi pleura
Bone window
Multiple osteofit pada anterolateral corpus vertebra torakolumbal
Penyempitan diskus dan foramen intervertebralis L5-S1

KESAN:
 Tumor sigmoid pada intralumen colon sigmoid menyebabkan penyempitan
lumen regio tersebut (ukuran ± 10.8 x 10.5 x 9.9 cm) disertai multiple
limfadenopati disekitarnya (ukuran terbesar ± 2.3 x 2.3 cm)
 Tumor sigmoid T3N1Mx
 Multiple simple cyst kecil pada kedua ginjal dan hemoragic cyst kecil pada
ginjal kiri
 Spondylosis torakolumbalis
2. DIAGNOSTIC REPORT
DIAGNOSTIC REPORT
No. Registrasi : PAG.426/21
Nama pasien : Tn. S
Jenis/Tgl.lahir : laki-laki/5-5-1958
Alamat : Batu Licin
Klinik/RS : RSUD H. Andi AN Tanah Bumbu
RMK : xx.xx.xx
Diagnosa Klinik:
Sigmoid: Tumor
Makroskopis:
Diterima 2 potongan usus yang saling melekat, berat 650 gram, ukuran usus I (ileum), panjang
38 cm, diameter ujung A dan ujung B = 1,5 cm. Usus II sebagian sudah terbelah, dengan tanda
benang (ujung distal), panjang 18 cm, diameter ujung proximal dan distal= 3cm. Pada irisan
tampak massa ukuran 9x6x6 cm, tumbuh sampai dengan lemak serosa. Pada eksplarasi
didapatkan 10 nodul.
Mikroskopis:
Menunjukkan potongan jaringan usus dengan pertumbuhan tumor ganas, mukosa erosi
sebagian, stoma tampak proliferasi sel-sel epitel anaplastik, inti bulat, pleomorfik, hiperkromatik,
anak inti prominent, mitosis mudah didapatkan, sitoplasma cukup, Tersusun dalam struktur
kelenjar, sebagian terbenam dalam bahan musin. Tumbuh infiltrasi ke lemak serosa. Kedua
ujung bebas tumor. Tampak 1 metastase pada KGB yang didapatkan. Tampak jaringan ileum
tanpa kelainan tertentu.
Kesimpulan: Colon Sigmoid, operasi:
Mucinous adenocarsinoma colon, tumor tumbuh sampai
lemak serosa, kedua ujung bebas tumor. Tampak metastasis
pada 1 KGB dari 10 KGB yang ditemukan. Sebagian jaringan
mengalami degenerasi dan Crack artefag. DUKES C1, MAC
C2, Pt3pN1pMx.

NB. mohon follow up.


H. Farmakologi

No Nama Dosis Cara Komposisi Golongan Indikasi/ Kontaindikasi Efek Samping


Obat (Isi) Pemberian Obat

1. Ranitidine 2 amp IV bolus Ranitidine HCl 150 mg Histamin H2- Indikasi: Efek samping yang timbul :
receptor antagonist - Menghambat sekresi asam lambung - Mual dan muntah.
(Antasida, berlebih - Sakit kepala.
Antirefluks, dan - Tukak lambung - Insomnia.
Antiulserasi) - Sakit maag, - Vertigo.
- Penyakit refluks asam lambung - Ruam.
(GERD) - Konstipasi.
- Sindrom Zollinger-Ellison - Diare.

Kontraindikasi
- Riwayat porfiria akut
- hipersensitivitas terhadap ranitidine
- Pasien dengan gangguan fungsi ginjal
dan liver memerlukan penyesuaian
dosis.

2. Ondansentron 2 amp IV bolus Ondansentron Antiemetik Indikasi: Efek samping yang timbul :
- Mencegah dan mengobati mual dan
muntah - Sakit kepala
Kontraindikasi: - Sembelit
- Hipersensitif - Lelah dan lemah
- Meriang
- Mengantuk
- Pusing

3. Dexamethason 2 amp IV bolus Dexamethason Kortikosteroid Indikasi: Beberapa efek samping dexamethasone
Menangani berbagai kondisi: yang dapat dialami penggunanya
- Peradangan, adalah:
- Reaksi alergi,
- Penyakit autoimun, - Sakit perut
- multiple myeloma, dan - Sakit kepala
- menangani COVID-19 yang - Pusing
bergejala berat - Nafsu makan meningkat
- Sulit tidur
- Perubahan siklus menstruasi
Kontraindikasi: - Muncul jerawat
- Hipersensitif
- Menderita penyakit jamur
- menderita diabetes, hipertensi,
osteoporosis, glaukoma, atau
katarak.

4. Difenhidramin 2 amp IV bolus Difenhidramin Obat antihistamin Indikasi: Efek samping Difenhidramin yang
- Meredakan gejala alergi, dapat dialami
- rhinitis alergi, common cold, - Mulut, hidung, atau tenggorokan
- mabuk perjalanan, serta terasa kering
- gejala penyakit parkinson. - Kantuk
- Pusing
Kontra indikasi: - Mual atau muntah
- Hipersensitif - Sembelit
- menderita asma, - Sakit kepala
- emfisema, - Gelisah atau gugup
- bronkitis kronis, - Euforia terutama pada anak-anak
- glaukoma, - Dada terasa sesak atau tertekan
- hipertensi, - Hilang nafsu makan
- penyakit jantung, penyakit liver, - Ruam, kemerahan, gatal, rasa
- kejang, hipertiroidisme, terbakar, atau iritasi ringan, pada
pembesaran prostat, atau kulit yang dioleskan
- tukak lambung. diphenhydramine

5. REXTA 145 mg Infus Oxaliplatin Kemoterapi Indikasi Efek samping yang mungkin timbul
sitotoksik - Terapi pengobatan kanker kolorektal. adalah:

Kontraindikasi: - Anemia
Hindari penggunaan Rexta pada pasien: - Neutropenia (kadar neutrofil
- Myelosupresi parah darah kurang dari normal)
- Gangguan fungsi ginjal - Trombositopenia (jumlah
- Reaksi alergi trombosit kurang dari normal)
- Neuropati sensoris perifer dengan - Diare, sembelit
penurunan fungsi - Mual, muntah
- Kehamilan dan menyusui. - Sakit perut
- Peningkatan transaminase &
aktivitas alkali fosfatase
- Nyeri punggung
- Artralgia (nyeri sendi)
- Ruam kulit
- Fungsi ginjal yang berubah.

6. LEUCOVORIN 680mg Infus Leucovorin 50 mg Derivat asam folat Indikasi: Beberapa efek samping yang dapat
- Membantu pengobatan anemia timbul setelah menggunakan
megaloblastik leucovorin, di antaranya:
- Membantu tubuh memproduksi dan
menjaga sel-sel yang sehat dan juga - Diare
mencegah terjadinya perubahan DNA - Peningkatan suhu tubuh
sel. - Muntah
- Mual
Kontraindikasi: - Kejang
- Hipersensitif
- Menderita anemia
- Menderita penyakit hati, penyakit
ginjal, atau penyakit pada saluran
pernapasan.
- Sedang hamil, menyusui, atau
merencanakan kehamilan

7. CURACIL 680/4080 Infus 5-Fluorouracil 500 Kemoterapi Indikasi: Efek samping yang mungkin terjadi
mg mg/10 mL. Sitotoksik. - untuk menyembuhkan kanker kolon, saat penggunaan Curacil yaitu:
- kanker rektum,
- kanker payudara, - Stomatitis (inflamasi lapisan
- kanker lambung, mukosa dari struktur apa pun
- kanker pancreas pada mulut).
- Diare.
Kontraindikasi: - Mual muntah.
- Depresi sumsum tulang (setelah - Leukopenia (Rendah kadar sel
pengobatan dengan radioterapi atau darah putih).
agen antineoplastik lainnya) - Alopesia (Kebotakan).
- Infeksi serius (misalnya Herpes - Dermatitis (Peradangan kulit).
zoster, cacar air)
- Pasien yang sangat lemah
- Penggunaan bersama dengan obat
nukleosida antivirus (misalnya
brivudine, sorivudine, dan analog)
dan vaksin hidup
- Wanita hamil dan menyusui

8. Neurobion 2 amp IV bolus Per 3 mL Ampul Vitamin B Kompleks Indikasi: Efek samping yang mungkin terjadi
Vitamin B1 100 mg, - Manfaat neurobion, yakni untuk saat penggunaan neurobion yaitu:
Vitamin B6 100 mg, menjaga kesehatan saraf,
- mengobati gangguan saraf, dan - Reaksi alergi, seperti ruam kulit,
- mengatasi kekurangan vitamin B jantung berdebar, keringat dingin,
- Selain itu, obat ini dapat bahkan syok.
meningkatkan nafsu makan dan dapat - Sakit perut
digunakan untuk masa pemulihan - Diare
setelah sakit. - Buang air kecil berlebihan
- Kerusakan saraf.
Kontraindikasi:
- Neurobion tidak boleh digunakan
pada pasien yang hipersensitif
terhadap komposisi obat
- Tidak untuk dikonsumsi anak-anak
karena memiliki kandungan aktif,
kecuali atas petunjuk dokter.
- Pasien hipokalemia (kadar kalium
rendah).
ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Efek Agen Farmakologi Nausea (D.0076)
- Pasien mengeluh mual (kemoterapi)
- Pasien mngatakan ingin muntah
- Pasien mengatakan makan sedikit
karena mual
DO:
- Pasien diberikan obat kemoterapi
- Rexta (145 mg)
- curacil 680 mg/4080 mg)
2. DS: Efek samping terapi Gangguan rasa
- Pasien mengeluh tidak nyaman saat nyaman (D.0074)
melakukan kemoterapi
- Pasien mengeluh mual
- Pasien mengeluh dingin
DO:
- Pasien sedang menjalani kemoterapi
yang ke-2
- Pasien terpasang kemoterapi

4. DS: Suhu ruangan rendah Risiko hipotermi


- Pasien mengeluh dingin (D.0140)
DO:
- Ruangan ber AC
- Suhu ruangan rendah 160 C
- Pasien tidak menggunakan selimut

A. Prioritas masalah
1. Nausea b.d efek agen farmakologi (kemoterapi)
2. Gangguan rasa nyaman b.d efek samping terapi (kemoterapi)
3. Risiko hipotermi b.d suhu ruangan rendah
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
No SDKI SIKI SLKI

1. Nausea b.d efek agen TINGKAT NAUSEA (L.12111) MANAGEMEN MUAL (I.03117)
farmakologi (kemoterapi)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
nausea menurun dengan kriteria hasil; - Identifikasi pengalaman mual
- Nafsu makan dari skala 2 (cukup - Identifikasi dampak mual terhadap kualitas
menurun) ke skala 5 (meningkat) hidup
- Keluhan mual dari skala 2 (cukup - Identifikasi faktor penyebab mual
meningkat) ke skala 5 (menurun) - Identifikasi antiemetic untuk mencegah mual
- Perasan ingin muntah dari skala 2 - Monitor mual
(cukup meningkat) ke skala 5 - Monitor asupan nutrisi dan kalori
(menurun) Terapeutik
- Berikan makanan dalam jumlah kecildan
menarik
- Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak
berbau, dan tidak berwarna, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
- Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali
jika meransang mual
- Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan
rendah lemak
- Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
mengatasi mual
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu

2. Gangguan rasa nyaman b.d STATUS KENYAMANAN (L. 14137) PENGATURAN POSISI (I.01019)
efek samping terapi
(kemoterapi) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapeutik
diharapkan gangguan rasa nyaman - Tinggikan tempat tidur bagian kepala
menurun dengan kriteria hasil: - Berikan bantal yang tepat pada kepala
- Keluhan tidak nyaman dari skala 2 - Motivasi terlibat dalam perubahan posisi, sesuai
(cukup meningkat) ke skala 5 kebutuhan
(menurun)
- Keluhan kedinginan dari skala 2 (cukup Edukasi
meningkat) ke skala 5 (menurun) - Informasikan saat akan dilakukan perubahan
- Mual dari skala 2 (cukup meningkat) ke posisi
skala 5 (menurun) - Ajarkan cara menggunakan postur yang baik dan
mekanika tubuh yang baik selama melakukan
perubahan posisi

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian premedikasi sebelum
mengubah posisi

TERAPI RELAKSASI (I.09326)

Terapeutik
- Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman,
Jika perlu

3. Risiko hipotermi b.d suhu TERMOREGULASI (L.14134) MANAGEMEN HIPOTERMIA (I.14507)


ruangan rendah
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
diharapkan resiko hipotermi membaik - Monitor suhu tubuh
dengan kriteria hasil: - Identifikasi penyebab hipotermi
- Suhu tubuh skala 5 (membaik) - Monitor tanda dan gejala akibat hipotermi
- Suhu kulit skala 5 (membaik)
- Tekanan darah skala 5 (membaik) Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang hangat
- Ganti pakaian dan/atau linen yang basah
- Lakukan penghangatan pasif
- Lakukan penghangatan aktif ekternal
- Lakukan pengahatan aktif internal

Edukasi
- Anjurkan makan/minum hangat
C. Implementasi Keperawatan
No Hari / Tanggal No. Implementasi Keperawatan Paraf
Diagnosa perawat
1. Senin, 15 MANAGEMEN MUAL (I.03117) S:
November 2021 1 - Pasien mengatakan mual berkurang
Observasi - Pasien mengatakan sudah bisa makan
- Mengidentifikasi dampak mual terhadap
O:
kualitas hidup (tidak nafsu makan)
- Mengidentifikasi faktor penyebab mual - Keluhan mual berkurang
(karena pengobatan) - Pasien mau makan sebanyak 6 sendok
- Memonitor mual (kadang-kadang mual) A:
- Memonitor asupan nutrisi dan kalori - Masalah teratasi
(makan hanya sedikit) P:
Terapeutik - Intervensi dihentikan
- Memberikan makanan dingin, cairan
bening, tidak berbau, dan tidak berwarna
( berikan air hangat)
Edukasi
- Menganjurkan istirahat dan tidur yang
cukup
- Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk
mengatasi mual (teknik relaksasi distraksi)
Kolaborasi
- Bekolaborasi pemberian antiemetik
(Ondansentron 2 amp via IV bolus)

2. Senin, 15 PENGATURAN POSISI (I.01019) S:


November 2021 2 - Pasien mengatakan sudah tidak kedinginan
Terapeutik - Pasien mengatakan mualnya berkurang
- Meninggikan tempat tidur bagian kepala (300
untuk mengurangi mual)

O:
Edukasi - Keluhan tidak nyaman berkurang
- Mengajarkan cara menggunakan postur yang - Keluhan kedinginan berkurang
baik dan mekanika tubuh yang baik selama - Keluhan mual berkurang
melakukan perubahan posisi (memberikan
A:
posisi supinasi untuk mencegah mual)
- Masalah teratasi
TERAPI RELAKSASI (I.09326) P:
- Intervensi dihentikan
Terapeutik
- Menciptakan lingkungan tenang dan tanpa
gangguan dengan pencahayaan dan suhu
ruang nyaman (karena AC tidak boleh
dimatikan makan pasien diberikan selimut)

3. Senin, 15 MANAGEMEN HIPOTERMIA (I.14507) S:


November 2021 3 - Pasien mengatakan sudah merasa hangat
Observasi O:
- Memonitor suhu tubuh
- Suhu tubuh 36.60C
- Mengidentifikasi penyebab hipotermi
- Memonitor tanda dan gejala akibat hipotermi - Suhu kulit normal
- Tekanan darah 140/90 mmHg
Terapeutik A:
- Menyediakan lingkungan yang hangat - Masalah teratasi
- Menganti pakaian dan/atau linen yang basah P:
- Melakukan penghangatan pasif - Intervensi dihentikan
- Melakukan penghangatan aktif ekternal
- Melakukan pengahatan aktif internal

Edukasi
- Menganjurkan makan/minum hangat

Anda mungkin juga menyukai