RESUME Keperawatan CA COLON
RESUME Keperawatan CA COLON
RESUME Keperawatan CA COLON
S DENGAN
DIAGNOSA CARSINOMA COLON DI RUANG EDELWAIS
RSUD ULIN BANJARMASIN
Disusun Oleh:
Eka Puspita, S. Kep
11194692110092
Menyetujui,
A. Identitas Klien
1. Nama : Tn. K
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 63 tahun
4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan :-
6. Alamat : Batulicin
7. Status Perkawinan : Menikah
8. Agama : Islam
9. Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
10. Nomor Rekam Medik : xxxxxx
11. Tanggal Masuk RS : 13 November 2021
12. Tanggal Pengkajian : 15 November 2021
13. Dx.Medis/ Stadium : Ca. Colon
14. Kemoterapi Ke- : 2 (dua)
B. Keluhan Utama
Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan perutnya kembung dan
merasa mual/ingin muntah hingga makan tidak habis. Pasien mengeluh
dingin.
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan bahwa awalnya BAB keras dan tidak tuntas, serta perut
terasa kembung. Kemudian pasien berobat ke rumah sakit di pelaihari.
Dirumah sakit tersebut pasien dilakukan pemeriksan CT-scan abdomen dan
hasilnya pasien di diagnosa tumor sigmoid. Pada tanggal 28 september 2021
pasien melakukan operasi tumor tersebut. Setelah dioperasi pasien
disarankan dokter untuk kemoterapi. pasien sudah tidak menggunakan
kantong kolostomi. Saat ini pasien menjalani perawatan di ruang edelweis
untuk menjalani kemoterapi ke-2, pasien kemoterapi setiap 2 minggu sekali.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan bahwa tidak pernah mengalami penyakit yang sama
sebelumnya. Pasien mengatakan bahwa pasien bekerja sebagai petani dan
sering makan sayur-mayur yang mentah. Pasien memiliki riwayat penyakit
hipertensi dan asam urat. Pasien pernah merokok namun sudah berhenti.
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit menular seperti TBC
dll.
F. Keadaan Umum
1. Tingkat Kesadaran/ GCS :
Composmentis / GCS: E4, V5, M6
E : Membuka mata spontan
M : Respon bergerak spontan
V : Suara jelas
2. TTV :
Tekanan Darah: 140/90 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 21 kali/menit
Temp : 36,60C
3. Antropometri :
BB : 64 kg
TB : 162 cm
Inspeksi
2. Rambut Kepala : Bentuk kepala normal, distribusi pertumbuhan rambut
, Kepala, Mata,
merata, secara umum tidak ada kelainan pada kepala.
Telinga
Mata : Keadaan mata secara umum normal (tidak ada kelainan
mata seperti: strabismus dan nistagmus, pasien tidak
menggunakan alat bantu penglihatan dan tidak ada
gangguan saat melihat/membaca.
Telinga :Keadaan telinga secara umum normal, tidak ada
gangguan saat mendengar, dan pasien tidak
menggunakan alat bantu pendengaran
Palpasi
Mata : konjungtiva tidak tampak anemis, dan sklera tidak
tampak ikterik
Inspeksi
Mulut : Keadaan mulut secara umum normal, distribusi
3. Hidung, pertumbuhan gigi merata, tidak ada gangguan saat
Mulut/ menelan, tidak tampak adanya stoma pada mulut,
Tenggorokan mukosa bibir lembab, dan tidak tampak sianosis
Inspeksi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe,
dan tidak ada keterbatasan gerak leher.
4. Leher,
Thorax/dada, Thorax: Dada dada tampak simetris, ekspansi/pengembagan
Abdomen dada tampak sama
Sirkulasi: warna ujung-ujung jari tidak pucat, mukosa bibir
tampak kering dan sianosis, kulit lembab dan hangat.
Abdomen: Keadaan abdomen secara umum normal, tidak
tampak asites, tampak pergerakan napas, tidak tampak adanya
benjolan dan warna kulit normal namun tampak adanya bekas
luka operasi dengan panjang ± 15 cm, horizontal. Pasien
terpasang selang katetar pada perut.
Palpasi
Leher : Tidak ada pelebaran vena jugularis
Thorax: Ekspansi/pengembagan dada teraba sama, saat
dilakukan taktil fremitus getarannya teraba sama
Sirkuasi: Capiler Refill time/CRT < 2 detik.
Abdomen: Tidak teraba adanya massa, abdomen tidak teraba
sedikit keras.
Perkusi
Thorax: Saat diperkusi dada terdengar sonor
- -
- -
- -
Abdomen: Suara perut hipertimpani dan pada bagian yang ada
organ hati suara pekak
Auskultasi
Thorax: Bunyi jantung terdengar lup dan dup atau S1 S2 tunggal
Bunyi nafas terdengar vesicular
- -
- -
- -
Abdomen: Peristaltik meningkat 7 x/menit
7. Refleks
neurologis
8. Nervus
Cranial
b. Kebutuhan Cairan :
c. Intake cairan : ± 2.500cc/hari Output Cairan : ± 1.500cc/ hari
NO. RM : xx.xx.xx
Nama : Tn. S
Tgl lahir/Umur : 05-05-1968/ 63 tahun
Alamat : Panaitan Lampihong
Tanggal : 17-09-2021
Dokter pengirim : dr. Yacob, Sp. B
Klinis : Tumor abdomen (intraluminal bowel)
MSCT ABDOMEN DENGAN KONTRAS
TS Yth.
Massa isodens disertai fat stranding disekitarnya, lobulated, batas tegas, tepi regular (CT
number ± 18-30 HU, ukuran ± 10.8 x 10.5 x 9.9 cm) pada intralumen colon sigmoid
menyebabkan penyempitan lumen. Paska injeksi kontras tampak enchancement (CT number ±
27-57 HU).
Multiple limfadenopati disekitarnya (ukuran terbesar ± 2.3 x 2.3 cm)
Hepar ukuran dan bentuk normal, sudut tajam, tak tampak nodul, V. Porta dan V. Hepatika tak
melebar.
Vesika fellea tak membesar, dinding tak menebal, tak tampak batu
Duktus biliaris intra-ekstrahepatal tak melebar.
Lien ukuran normal, parenkim homogen, vena lienalis tk melebar, tak tampak nodul
Pankreas ukuran normal, parenkim homogen, duktus pankreatikus tak melebar.
Ginjal kanan ukuran dan bentuk normal, PCS tak melebar, tak tampak batu, tampak lesi
hipodens (CT number ± 1-4 HU), unilokular, kecil-kecil pada upper pole.
Ginjal kiri ukuran dan bentuk normal, PCS tak melebar, tak tampak batu, tampak multiple lesi
hipodens (CT number ± 1-4 HU), unilokular, kecil-kecil pada upper dan lower pole (ukuran
terbesar ± 2.6 x 3.2 cm), tampak multiple lesi hiperdens (CT number ± 74-80 mmHg),
unilokular, kecil-kecil pada upper dan lower pole (ukuran terbesar ± 1 x 0.9 cm), paska injeksi
kontras tak tampak enhancement
Aorta tak melebar. Tak tampak pembesaran limfonodi paraaorta.
Vesika urinaria dinding tak menebal, regular. Tak tampak batu/massa
Prostat tak tampak massa maupun kalsifikasi
Tak tampak cairan bebas intra abdomen
Toraks yang tervisualisasi
Corakan vaskular normal. Tak tampak infiltrate maupun nodul pada paru kanan kiri
Tak tampak efusi pleura
Bone window
Multiple osteofit pada anterolateral corpus vertebra torakolumbal
Penyempitan diskus dan foramen intervertebralis L5-S1
KESAN:
Tumor sigmoid pada intralumen colon sigmoid menyebabkan penyempitan
lumen regio tersebut (ukuran ± 10.8 x 10.5 x 9.9 cm) disertai multiple
limfadenopati disekitarnya (ukuran terbesar ± 2.3 x 2.3 cm)
Tumor sigmoid T3N1Mx
Multiple simple cyst kecil pada kedua ginjal dan hemoragic cyst kecil pada
ginjal kiri
Spondylosis torakolumbalis
2. DIAGNOSTIC REPORT
DIAGNOSTIC REPORT
No. Registrasi : PAG.426/21
Nama pasien : Tn. S
Jenis/Tgl.lahir : laki-laki/5-5-1958
Alamat : Batu Licin
Klinik/RS : RSUD H. Andi AN Tanah Bumbu
RMK : xx.xx.xx
Diagnosa Klinik:
Sigmoid: Tumor
Makroskopis:
Diterima 2 potongan usus yang saling melekat, berat 650 gram, ukuran usus I (ileum), panjang
38 cm, diameter ujung A dan ujung B = 1,5 cm. Usus II sebagian sudah terbelah, dengan tanda
benang (ujung distal), panjang 18 cm, diameter ujung proximal dan distal= 3cm. Pada irisan
tampak massa ukuran 9x6x6 cm, tumbuh sampai dengan lemak serosa. Pada eksplarasi
didapatkan 10 nodul.
Mikroskopis:
Menunjukkan potongan jaringan usus dengan pertumbuhan tumor ganas, mukosa erosi
sebagian, stoma tampak proliferasi sel-sel epitel anaplastik, inti bulat, pleomorfik, hiperkromatik,
anak inti prominent, mitosis mudah didapatkan, sitoplasma cukup, Tersusun dalam struktur
kelenjar, sebagian terbenam dalam bahan musin. Tumbuh infiltrasi ke lemak serosa. Kedua
ujung bebas tumor. Tampak 1 metastase pada KGB yang didapatkan. Tampak jaringan ileum
tanpa kelainan tertentu.
Kesimpulan: Colon Sigmoid, operasi:
Mucinous adenocarsinoma colon, tumor tumbuh sampai
lemak serosa, kedua ujung bebas tumor. Tampak metastasis
pada 1 KGB dari 10 KGB yang ditemukan. Sebagian jaringan
mengalami degenerasi dan Crack artefag. DUKES C1, MAC
C2, Pt3pN1pMx.
1. Ranitidine 2 amp IV bolus Ranitidine HCl 150 mg Histamin H2- Indikasi: Efek samping yang timbul :
receptor antagonist - Menghambat sekresi asam lambung - Mual dan muntah.
(Antasida, berlebih - Sakit kepala.
Antirefluks, dan - Tukak lambung - Insomnia.
Antiulserasi) - Sakit maag, - Vertigo.
- Penyakit refluks asam lambung - Ruam.
(GERD) - Konstipasi.
- Sindrom Zollinger-Ellison - Diare.
Kontraindikasi
- Riwayat porfiria akut
- hipersensitivitas terhadap ranitidine
- Pasien dengan gangguan fungsi ginjal
dan liver memerlukan penyesuaian
dosis.
2. Ondansentron 2 amp IV bolus Ondansentron Antiemetik Indikasi: Efek samping yang timbul :
- Mencegah dan mengobati mual dan
muntah - Sakit kepala
Kontraindikasi: - Sembelit
- Hipersensitif - Lelah dan lemah
- Meriang
- Mengantuk
- Pusing
3. Dexamethason 2 amp IV bolus Dexamethason Kortikosteroid Indikasi: Beberapa efek samping dexamethasone
Menangani berbagai kondisi: yang dapat dialami penggunanya
- Peradangan, adalah:
- Reaksi alergi,
- Penyakit autoimun, - Sakit perut
- multiple myeloma, dan - Sakit kepala
- menangani COVID-19 yang - Pusing
bergejala berat - Nafsu makan meningkat
- Sulit tidur
- Perubahan siklus menstruasi
Kontraindikasi: - Muncul jerawat
- Hipersensitif
- Menderita penyakit jamur
- menderita diabetes, hipertensi,
osteoporosis, glaukoma, atau
katarak.
4. Difenhidramin 2 amp IV bolus Difenhidramin Obat antihistamin Indikasi: Efek samping Difenhidramin yang
- Meredakan gejala alergi, dapat dialami
- rhinitis alergi, common cold, - Mulut, hidung, atau tenggorokan
- mabuk perjalanan, serta terasa kering
- gejala penyakit parkinson. - Kantuk
- Pusing
Kontra indikasi: - Mual atau muntah
- Hipersensitif - Sembelit
- menderita asma, - Sakit kepala
- emfisema, - Gelisah atau gugup
- bronkitis kronis, - Euforia terutama pada anak-anak
- glaukoma, - Dada terasa sesak atau tertekan
- hipertensi, - Hilang nafsu makan
- penyakit jantung, penyakit liver, - Ruam, kemerahan, gatal, rasa
- kejang, hipertiroidisme, terbakar, atau iritasi ringan, pada
pembesaran prostat, atau kulit yang dioleskan
- tukak lambung. diphenhydramine
5. REXTA 145 mg Infus Oxaliplatin Kemoterapi Indikasi Efek samping yang mungkin timbul
sitotoksik - Terapi pengobatan kanker kolorektal. adalah:
Kontraindikasi: - Anemia
Hindari penggunaan Rexta pada pasien: - Neutropenia (kadar neutrofil
- Myelosupresi parah darah kurang dari normal)
- Gangguan fungsi ginjal - Trombositopenia (jumlah
- Reaksi alergi trombosit kurang dari normal)
- Neuropati sensoris perifer dengan - Diare, sembelit
penurunan fungsi - Mual, muntah
- Kehamilan dan menyusui. - Sakit perut
- Peningkatan transaminase &
aktivitas alkali fosfatase
- Nyeri punggung
- Artralgia (nyeri sendi)
- Ruam kulit
- Fungsi ginjal yang berubah.
6. LEUCOVORIN 680mg Infus Leucovorin 50 mg Derivat asam folat Indikasi: Beberapa efek samping yang dapat
- Membantu pengobatan anemia timbul setelah menggunakan
megaloblastik leucovorin, di antaranya:
- Membantu tubuh memproduksi dan
menjaga sel-sel yang sehat dan juga - Diare
mencegah terjadinya perubahan DNA - Peningkatan suhu tubuh
sel. - Muntah
- Mual
Kontraindikasi: - Kejang
- Hipersensitif
- Menderita anemia
- Menderita penyakit hati, penyakit
ginjal, atau penyakit pada saluran
pernapasan.
- Sedang hamil, menyusui, atau
merencanakan kehamilan
7. CURACIL 680/4080 Infus 5-Fluorouracil 500 Kemoterapi Indikasi: Efek samping yang mungkin terjadi
mg mg/10 mL. Sitotoksik. - untuk menyembuhkan kanker kolon, saat penggunaan Curacil yaitu:
- kanker rektum,
- kanker payudara, - Stomatitis (inflamasi lapisan
- kanker lambung, mukosa dari struktur apa pun
- kanker pancreas pada mulut).
- Diare.
Kontraindikasi: - Mual muntah.
- Depresi sumsum tulang (setelah - Leukopenia (Rendah kadar sel
pengobatan dengan radioterapi atau darah putih).
agen antineoplastik lainnya) - Alopesia (Kebotakan).
- Infeksi serius (misalnya Herpes - Dermatitis (Peradangan kulit).
zoster, cacar air)
- Pasien yang sangat lemah
- Penggunaan bersama dengan obat
nukleosida antivirus (misalnya
brivudine, sorivudine, dan analog)
dan vaksin hidup
- Wanita hamil dan menyusui
8. Neurobion 2 amp IV bolus Per 3 mL Ampul Vitamin B Kompleks Indikasi: Efek samping yang mungkin terjadi
Vitamin B1 100 mg, - Manfaat neurobion, yakni untuk saat penggunaan neurobion yaitu:
Vitamin B6 100 mg, menjaga kesehatan saraf,
- mengobati gangguan saraf, dan - Reaksi alergi, seperti ruam kulit,
- mengatasi kekurangan vitamin B jantung berdebar, keringat dingin,
- Selain itu, obat ini dapat bahkan syok.
meningkatkan nafsu makan dan dapat - Sakit perut
digunakan untuk masa pemulihan - Diare
setelah sakit. - Buang air kecil berlebihan
- Kerusakan saraf.
Kontraindikasi:
- Neurobion tidak boleh digunakan
pada pasien yang hipersensitif
terhadap komposisi obat
- Tidak untuk dikonsumsi anak-anak
karena memiliki kandungan aktif,
kecuali atas petunjuk dokter.
- Pasien hipokalemia (kadar kalium
rendah).
ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Efek Agen Farmakologi Nausea (D.0076)
- Pasien mengeluh mual (kemoterapi)
- Pasien mngatakan ingin muntah
- Pasien mengatakan makan sedikit
karena mual
DO:
- Pasien diberikan obat kemoterapi
- Rexta (145 mg)
- curacil 680 mg/4080 mg)
2. DS: Efek samping terapi Gangguan rasa
- Pasien mengeluh tidak nyaman saat nyaman (D.0074)
melakukan kemoterapi
- Pasien mengeluh mual
- Pasien mengeluh dingin
DO:
- Pasien sedang menjalani kemoterapi
yang ke-2
- Pasien terpasang kemoterapi
A. Prioritas masalah
1. Nausea b.d efek agen farmakologi (kemoterapi)
2. Gangguan rasa nyaman b.d efek samping terapi (kemoterapi)
3. Risiko hipotermi b.d suhu ruangan rendah
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
No SDKI SIKI SLKI
1. Nausea b.d efek agen TINGKAT NAUSEA (L.12111) MANAGEMEN MUAL (I.03117)
farmakologi (kemoterapi)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
nausea menurun dengan kriteria hasil; - Identifikasi pengalaman mual
- Nafsu makan dari skala 2 (cukup - Identifikasi dampak mual terhadap kualitas
menurun) ke skala 5 (meningkat) hidup
- Keluhan mual dari skala 2 (cukup - Identifikasi faktor penyebab mual
meningkat) ke skala 5 (menurun) - Identifikasi antiemetic untuk mencegah mual
- Perasan ingin muntah dari skala 2 - Monitor mual
(cukup meningkat) ke skala 5 - Monitor asupan nutrisi dan kalori
(menurun) Terapeutik
- Berikan makanan dalam jumlah kecildan
menarik
- Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak
berbau, dan tidak berwarna, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
- Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali
jika meransang mual
- Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan
rendah lemak
- Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
mengatasi mual
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
2. Gangguan rasa nyaman b.d STATUS KENYAMANAN (L. 14137) PENGATURAN POSISI (I.01019)
efek samping terapi
(kemoterapi) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapeutik
diharapkan gangguan rasa nyaman - Tinggikan tempat tidur bagian kepala
menurun dengan kriteria hasil: - Berikan bantal yang tepat pada kepala
- Keluhan tidak nyaman dari skala 2 - Motivasi terlibat dalam perubahan posisi, sesuai
(cukup meningkat) ke skala 5 kebutuhan
(menurun)
- Keluhan kedinginan dari skala 2 (cukup Edukasi
meningkat) ke skala 5 (menurun) - Informasikan saat akan dilakukan perubahan
- Mual dari skala 2 (cukup meningkat) ke posisi
skala 5 (menurun) - Ajarkan cara menggunakan postur yang baik dan
mekanika tubuh yang baik selama melakukan
perubahan posisi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian premedikasi sebelum
mengubah posisi
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman,
Jika perlu
Edukasi
- Anjurkan makan/minum hangat
C. Implementasi Keperawatan
No Hari / Tanggal No. Implementasi Keperawatan Paraf
Diagnosa perawat
1. Senin, 15 MANAGEMEN MUAL (I.03117) S:
November 2021 1 - Pasien mengatakan mual berkurang
Observasi - Pasien mengatakan sudah bisa makan
- Mengidentifikasi dampak mual terhadap
O:
kualitas hidup (tidak nafsu makan)
- Mengidentifikasi faktor penyebab mual - Keluhan mual berkurang
(karena pengobatan) - Pasien mau makan sebanyak 6 sendok
- Memonitor mual (kadang-kadang mual) A:
- Memonitor asupan nutrisi dan kalori - Masalah teratasi
(makan hanya sedikit) P:
Terapeutik - Intervensi dihentikan
- Memberikan makanan dingin, cairan
bening, tidak berbau, dan tidak berwarna
( berikan air hangat)
Edukasi
- Menganjurkan istirahat dan tidur yang
cukup
- Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk
mengatasi mual (teknik relaksasi distraksi)
Kolaborasi
- Bekolaborasi pemberian antiemetik
(Ondansentron 2 amp via IV bolus)
O:
Edukasi - Keluhan tidak nyaman berkurang
- Mengajarkan cara menggunakan postur yang - Keluhan kedinginan berkurang
baik dan mekanika tubuh yang baik selama - Keluhan mual berkurang
melakukan perubahan posisi (memberikan
A:
posisi supinasi untuk mencegah mual)
- Masalah teratasi
TERAPI RELAKSASI (I.09326) P:
- Intervensi dihentikan
Terapeutik
- Menciptakan lingkungan tenang dan tanpa
gangguan dengan pencahayaan dan suhu
ruang nyaman (karena AC tidak boleh
dimatikan makan pasien diberikan selimut)
Edukasi
- Menganjurkan makan/minum hangat