Kti Sundari Rizky Yusniar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 208

YUSNIAR, SUNDARI RIZKY .Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan HEG.

2020. http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1080/1/KTI%20SUNDARI
%20RIZKY%20YUSNIAR.pdf. Diakses tanggal 19-11-2021 jam 13.00
BAB II

A. Konsep Dasar Hiperemesis Gravidarum

1. Definisi

Hiperemesis gravidarum adalah keluhan mual dan muntah hebat lebih

dari 10 kali sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan

kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau gangguan elektrolit, sehingga

menganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin dalam kandungan

(Kadir et al, 2019).

Hiperemesis gravidarum dapat mempengaruhi status kesehatan ibu serta

tumbuh kembang janin, pada kehamilan 16 minggu pertama 70-80% wanita

mengalami mual dan muntah, 60% wanita mengalami muntah, sementara 33%

wanita hanya mengalami mual. Apabila semua makanan yang dimakan

dimuntahkan pada ibu hamil, maka berat badan akan menurun, turgor kulit

berkurang dan timbul asetonuria (Morgan et al, 2010).

2. Klasifikasi

Klasifikasi Hiperemesis Gravidarum Menurut (Khayati, 2013) :

a. Tingkat I

1) Ibu merasa lemah

2) Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum

2
3

3) Nafsu makan tidak ada

4) Berat badan menurun, temperatur tubuh meningkat

5) Nadi meningkat sekitar 100 per menit dan tekanan darah sistolik

menurun

6) Turgor kulit mengurang

7) Lidah mengering mata cekung

8) Merasa nyeri pada epigastrium

b. Tingkat II

1) Ibu tampak lebih lemah dan apatis

2) Berat badan turun

3) Tensi turun, nadi kecil dan cepat

4) Suhu kadang-kadang naik

5) Mata sedikit ikterik dan cekung

6) Turgor kulit lebih mengurang

7) Lidah mengering dan tampak kotor

8) Hemokonsentrasi, oliguria, konstipasi

9) Aseton tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma

yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing

c. Tingkat III

1) Keadaan umum lebih parah

2) Muntah berhenti

3) Kesadaran menurun dari somnolen sampai koma

4) Nadi kecil dan cepat


4

5) Suhu meningkat

6) Tensi menurun

7) Mulut kering dan kotor, pernapasan bau aseton

8) Mata cekung dan timbulnya ikterus

3. Etiologi

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak

ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak

ditemukan kelainan biokimia. Perubahan-perubahan anatomik pada otak,

jantung, hati, dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-

zat lain akibat inanisi. Menurut (Khayati, 2013) terdapat beberapa faktor

predisposisi dan faktor lain, yaitu :

a. Faktor predisposisi : primigravida, overdistensi rahim (hidramnion,

kehamilan ganda, estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa)

b. Faktor organik : masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal,

perubahan metabolik akibat hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu

dan alergi.

c. Faktor psikologis : rumah tangga yang retak, hamil yang tidak diinginkan,

takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab

sebagai ibu dan kehilangan pekerjaan.

Selain itu menurut (Jusuf CE, 2016) riwayat gestasi juga dapat mempengaruhi

penyebab hiperemesis, dimana ibu hamil yang mengalami mual dan muntah

sekitar 60-80% pada (primigravida), 40-60% pada (multigravida).


5

4. Manifestasi Klinis

Tanda gejala Hiperemesis Gravidarum Menurut (Khayati, 2013) :

Gejala utama hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah saat

hamil, yang bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari. Kondisi ini bisa

sampai mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan.

Muntah yang berlebihan juga dapat menyebabkan ibu hamil merasa pusing,

lemas, dan mengalami dehidrasi.

Selain mual dan muntah secara berlebihan, penderita hiperemesis

gravidarum juga dapat mengalami gejala tambahan berupa :

a. Sakit kepala

b. Konstipasi

c. Sangat sensitif terhadap bau

d. Produksi air liur berlebihan

e. Inkontinensia urine

f. Jantung berdebar

Gejala hiperemesis gravidarum biasanya muncul di usia kehamilan 4-6

minggu dan mulai mereda pada usia kehamilan 14-20 minggu.

Mual dan muntah yang dirasakan ibu hamil cenderung akan membuat

mereka menjadi lebih lemah dan akan meningkatkan kecemasaan terhadap

kejadian yang lebih parah. Masalah psikologis juga berperan pada parahnya

mual dan muntah serta perkembangan hiperemesis gravidarum. Masalah

psikologis yang terjadi pada ibu hamil akan cenderung mengalami mual dan

muntah dalam kehamilan, atau memperburuk gejala yang sudah ada serta
6

mengurangi kemampuan untuk mengatasi gejala normal. Selain itu

ketidakseimbangan psikologis ibu hamil seperti cemas, rasa bersalah,

mengasihani diri sendiri, ingin mengatasi konflik secara serius, ketergantungan

atau hilang kendali akan memperberat keadaan mual dan muntah yang

dialaminya sehingga akan lebih ditakutkan keadaan mual muntah tersebut

menjadi lebih buruk dan menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum

(Tiran, 2008).

5. Patofisiologi

Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah

pada hamil muda terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak

seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hiperemesis

gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis

terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna

terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi

butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan volume cairan yang diminum dan

kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan

ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida air kemih turun.

Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah

berkurang. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya

ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah lebih banyak, dapat

merusak hati dan terjadilah lingkaran yang sulit dipatahkan. Selain dehidrasi

dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput

lender esophagus dan


7

lambung (Sindroma Mallory Weiss) dengan akibat perdarahan

gastrointestinal (Khayati, 2013).

6. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada penyakit hiperemesis

gravidarum menurut (Nurarif & Kusuma, 2016) :

a. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi

janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin,

melokalisasi plasenta

b. Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri,BUN

c. Pemeriksaan fungsi hepar : AST, ALT dan kadar LDH

7. Penatalakasanaan Hiperemesis Gravidarum

Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada kasus hiperemesis

gravidarum menurut (Khayati, 2013) yaitu dengan cara :

a. Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai

suatu proses yang fisiologik.

b. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah

gejal yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah

kehamilan 4 bulan.

c. Menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan

dalam jumlah kecil tetapi sering.

d. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari

tempat tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan

teh hangat.
8

e. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindari.

f. Makanan disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.

g. Menghindari kekurangan karbodidrat merupakan faktor penting,

dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.

Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak mengurang, maka

diperlukan seperti :

a. Obat-obatan

1) Sedativa : Phenobarbital

2) Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B kompleks

3) Anti histamine : dramamin, avomin

4) Anti emetik (pada keadaan lebih berat) : Dislikomin hidrokloride atau

khlorpromasine.

5) Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di

rumah sakit

b. Isolasi

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah

danperedaran udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya

dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita sampai

muntah berhenti pada penderita mau makan. Tidak diberikan makanan atau

minuman dan selama 24 jam.

c. Terapi psikologika

Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat

disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi


9

pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik.

d. Cairan parenteral

Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukosa

5% dalam cairan fisiologis (2-3 liter/hari), dapat ditambah kalium dan

vitamin (vitamin B komplek, vitamin C), bila kekurangan protein dapat

diberiakan asam amino secara intravena, bila dalam 24 jam penderita tidak

muntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan lambat

laun makanan yang tidak cair.

e. Menghentikan kehamilan

Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan

psikiatrik, manifestasi komplikasi organis adalah delirium, takikardi,

ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu

dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukan

pertimbangan gugur kandung diantaranya:

1) Gangguan kejiwaan ditandai dengan : delirium, apatis, somnolen

sampai koma, terjadi gangguan jiwa.

2) Gangguan penglihatan ditandai dengan : pendarahan retina,

kemunduran penglihatan.

3) Ganggguan faal ditandai dengan : hati dalam bentuk ikterus, ginjal

dalam bentuk anuria, jantung dan pembuluh darah terjadi nadi

meningkat, tekanan darah menurun.


1
0

B. Konsep Masalah Keperawatan

1. Pengertian

Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai

respon klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang

dialaminya baik yang berlangsung actual maupun potensial. Diagnosa

keperawatan bertujuan mengidentifikasi respon individu, keluarga, dan

komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan (PPNI, 2017).

2. Kriteria mayor dan minor

Kriteria mayor adalah tanda dan gejala yang ditemukan sekitar 80%-

100% untuk validasi diagnosa. Sedangkan kriteria mayor adalah tanda dan

gejala yang tidak harus ditemukan, namun dapat mendukung penegakan

diagnosis (PPNI, 2017).

3. F aktor yang berhubungan

Kondisi atau situasi yang berkaitan dengan suatu masalah yang dapat

menunjang kelengkapan data untuk menegakan suatu diagnosis atau masalah

keperawatan (PPNI, 2017).


4. Pathway

Bagan 2.1 Pathway Hiperemesis Gravidarum


Sumber : Dzikirullah Rizki (2013), WOC Hiperemesis (2019) dan Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017)
5.Masalah Keperawatan Hiperemesis Gravidarum

Berikut adalah uraian dari masalah yang timbul bagi klien hiperemesis

gravidarum berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (PPNI, 2017)

a. Pola Nafas Tidak Efektif (D.0005)

1) Definisi

Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat

2) Penyebab

a) Depresi pusat pernapasan

b) Penurunan energi

c) Kecemasan

3) Batasan Karakteristik

a) Data Mayor

(1) Subjektif

(a) Dispnea

(2) Objektif

(a) Penggunaan otot bantu pernapasan

(b) Fase ekspirasi memanjang

(c) Pola napas abnormal (mis.takipnea, bradipnea,

hiperventilasi, kussmaul, chryne-stokes)


b) Data Minor

(1) Subjektif

(a) Ortopnea

(2) Objektif
(a) Pernapasan pursed-lip

(b) Pernapasan cuping hidung

(c) Diameter thoraks anterior-posterior meningkat

(d) Ventilasi semenit menurun

(e) Kapasitas vital menurun

(f) Tekanan ekspirasi menurun

(g) Tekanan insiprasi menurun

(h) Ekskursi dada berubah

4) Kondisi Klinis Terkait

a) Depresi sistem saraf pusat

b. Nyeri Akut (D.0077)

1) Definisi

Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan

kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau

lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang

dari 3 bulan.

2) Penyebab

a) Agen pencedera fisiologis (mis.inflamasi, iskemia,

neoplasma)
3) Batasan Karakteristik

a) Data Mayor

(1) Subjektif

(a) Mengeluh nyeri*

(2) Objektif
(a) Tampak meringis

(b) Bersikap protektif (mis.waspada, posisi menghindari nyeri)

(c) Gelisah

(d) Frekuensi nadi meningkat

(e) Sulit tidur

b) Data Minor

(1) Subjektif

(tidak tersedia)

(2) Objektif

(a) Tekanan darah meningkat

(b) Pola napas berubah

(c) Nafsu makan berubah

(d) Proses berpikir terganggu

(e) Menarik diri

(f) Berfokus pada diri sendiri

(g) Diaforesis

4) Kondisi Klinis Terkait

Tidak ada

c. Hipovolemia (D.0023)

1) Definisi

Penurunan volume cairan intravaskuler, interstisiel, dan/atau

intraseluler.

2) Penyebab
a) Kehilangan cairan aktif

b) Kekurangan intake cairan

3) Batasan Karakteristik

a) Data Mayor

(1) Subjektif

(tidak tersedia)

(2) Objektif

(a) Frekuensi nadi meningkat

(b) Nadi teraba lemah

(c) Tekanan darah menurun

(d) Tekanan nadi menyempit

(e) Turgor kulit menurun

(f) Membran mukosa kering

(g) Volume urin menurun

(h) Hematokrit meningkat

b) Data Minor

(1) Subjektif

(a) Merasa lemah

(b) Mengeluh hausSuhu tubuh meningkat

(c) Konsentrasi urin meningkat

(d) Berat badan turun tiba-tiba

3) Kondisi Klinis Terkait

a) Muntah
d. Defisit Nutrisi (D.0019)

1) Definisi

Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

metabolisme

2) Penyebab

a) Kurangnya asupan makanan

b) Ketidakmampuan mencerna makanan

(e) Peningkatan kebutu

(2) Objektif

(a) Pengisian vena menurun

(b) Status mental berubah

c) han metabolisme

d) Faktor psikologis (mis.stress, keengganan untuk makan)

3) Batasan Karakteristik

a) Data Mayor

(1) Subyektif

(tidak tersedia)

(2) Objektif

(a) Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal

b) Data Minor

(1) Subyektif

(a) Cepat kenyang setelah makan


(b) Kram/nyeri abdomen

(c) Nafsu makan menurun

(2) Objektif

(a) Bising usus hiperaktif

(b) Otot pengunyah lemah

(c) Otot menelan lemah

(d) Membran mukosa pucat

(e) Sariawan

(f) Serum albumin turun

(g) Rambut rontok berlebihan

(h) Diare
4) Kondisi Klinis Terkait
Tidak ada
e. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan (D.0129)
1) Definisi
Kerusakan kulit (dermis dan/atau epidermis) atau jaringan

(membrane mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul

sendi dan/atau ligament).

2) Penyebab

a) Perubahan sirkulasi

b) Perubahan status nutrisi (kelebihan atau kekurangan)

c) Kekurangan/kelebihan volume cairan

d) Penurunan mobilitas

e) Perubahan hormonal
f) Suhu lingkungan yang ekstrem

3) Batasan Karakteristik

a) Data Mayor

(1) Subjektif

(tidak tersedia)

(2) Objektif

(a) Kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit

b) Data Minor

(1) Subjektif

(tidak tersedia)

(2) Objektif

(a) Nyeri

(b) Perdarahan

(c) Kemerahan

(d) Hematoma

4) Kondisi Klinis Terkait

a) Imobilisasi

f. Gangguan Rasa Nyaman

1) Definisi

Perasaan kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi fisik,

psikospiritual, lingkungan dan social

2) Penyebab

a) Gejala penyakit
b) Ketidakadekuatan sumber daya (mis.dukungan finansial, social dan

pengetahuan)

c) Gangguan adaptasi kehamilan

3) Batasan Karakteristik

a) Data Mayor

(1) Subjektif

(a) Mengeluh tidak nyaman

(2) Objektif

(a) Gelisah

b) Data Minor

(1) Subjektif

(a) Mengeluh sulit tidur

(b) Tidak mampu rileks

(c) Mengeluh kedinginan/kepanasan

(d) Merasa gatal

(e) Mengeluh mual

(f) Mengeluh lelah

(2) Objektif

(a) Menunjukkan gejala distress

(b) Tampak merintih/menangis

(c) Pola eliminasi berubah

(d) Postur tubuh berubah

(e) Iritabilitas

4) Kondisi Klinis Terkait


a) Distress psikologis

b) Kehamilan

g. Konstipasi (D.0049)

1) Definisi

Penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sulit

dan tidak tuntas serta feses kering dan banyak.

2) Penyebab

a) Fisiologis

(1) Penurunan motilitas gastrointestinal

(2) Ketidakcukupan asupan serat

(3) Ketidakcukupan asupan cairan

(4) Kelemahan otot abdomen

b) Psikologis

(1) Depresi

c) Situasional

(1) Ketidakadekuatan toileting

3) Batasan Karakteristik

a) Data Mayor

(1) Subjektif

(a) Defekasi kurang dari 2 kali seminggu

(b) Pengeluaran feses lama dan sulit

(2) Objektif

(a) Feses keras


(b) Peristaltik usus menurun

b) Data Minor

(1) Subjektif

(a) Mengejan saat defekasi

(2) Objektif

(a) Distensi abdomen

(b) Kelemahan umum

(c) Teraba massa pada rektal

4) Kondisi Klinis Terkait

a) Ketidakseimbangan elektrolit

b) Kehamilan

h. Hipertermia (D.0130)

1) Definisi

Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal tubuh

2) Penyebab

a) Dehidrasi

b) Terpapar lingkungan panas

c) Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan

d) Peningkatan laju metabolisme

3) Batasan Karakteristik

a) Data Mayor

(1) Subjektif

(tidak tersedia)

(2) Objektif
(a) Suhu tubuh diatas nilai normal

b) Data Minor

(1) Subjektif

(tidak tersedia)

(2) Objektif

(a) Kulit merah

(b) Kejang

(c) Takikardi

(d) Takipnea

(e) Kulit terasa hangat

4) Kondisi Klinis Terkait

a) Dehidrasi

i. Intoleransi Aktivitas (D.0056)

1) Definisi

Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari

2) Penyebab

a) Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

b) Tirah baring

c) Kelemahan

d) Imobilitas

3) Batasan Karakteristik

a) Data Mayor

(1) Subjektif

(a) Mengeluh lelah


(2) Objektif

(a) Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi

istirahat

b) Data Minor

(1) Subjektif

(a) Dyspnea saat/setelat aktivitas

(b) Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas

(c) Merasa lemah

(2) Objektif

(a) Tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat

(b) Gambaran EKG menunjukkan aritmia saat/stelah

aktivitas

(c) Gambaran EKG menunjukkan iskemia

(d) Sianosis

4) Kondisi Klinis Terkait

a) Gangguan metabolik
C. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam

praktik keperawatan, terdiri atas lima tahap yang berurutan dan saling

berhubungan, yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi dan

evaluasi. Tahap-tahap tersebut berintegrasi terhadap fungsi intelektual problem

solving dalam mendefinisikan suatu asuhan keperawatan (Salam, 2013).

Pada tahap pengkajian peneliti memakai model keperawatan berfokus pada

perawatan diri yang bertujuan untuk menurunkan tuntutan self care pada tingkat
dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit

meliputi Universal Self Care Requisite, Developmental Self Care Requisite,

Health Deviation Self Care, Nursing System dan Nursing Agency

Berikut lima tahap konsep asuhan keperawatan dengan menggunakan

pendekatan perawatan diri pada klien dengan hyperemesis gravidarum :

1. Pengkajian

a. Universal Self Care Requisite : udara, air makanan dan eliminasi, aktifitas

dan istirahat, solitude dan interaksi sosial, pencegahan kerusakan hidup,

kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia.

b. Developmental Self Care Requisite, berhubungan dengan kondisi yang

meningkatkan proses pengembangan siklus kehidupan seperti (pekerjaan

baru, perubahan struktur tubuh dan kehilangan rambut).

c. Health Deviation Self Care, berhubungan dengan akibat terjadinya

perubahan struktur normal dan kerusakan integritas individu untuk

melakukan self care akibat suatu penyakit atau injury.

d. Nursing System, didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care

dan kemampuan pasien melakukan self care. Jika ada self care defisit, self

care agency dan kebutuhan self care therapeutic maka keperawatan akan

diberikan

e. Nursing Agency, suatu properti atau atribut yang lengkap diberikan untuk

orang-orang yang telah didik dan dilatih sebagai perawat yang dapat

melakukan, mengetahui dan membantu orang lain untuk menemukan

kebutuhan self care terapeutic mereka, melalui pelatihan dan pengembangan


self care agency.

Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan

kebutuhan atau masalah klien. Data yang dikumpulkan meliputi data biologis,

psikologis, social dan spiritual, yaitu :

a. Pengkajian data dasar (nama, umur, sex, status kesehatan, status

perkembangan, orientasi sosio-kultural, riwayat diagnostik dan pengobatan,

faktor sistem keluarga) ; Pola hidup ; Faktor lingkungan.

b. Observasi status kesehatan klien Untuk menemukan masalah keperawatan

berdasarkan self care defisit, maka perawat perlu melakukan pengkajian

kepada klien melalui observasi berdasarkan klasifikasi tingkat

ketergantungan klien yang terdiri dari Minimal Care, Partial Care, Total

Care.

c. Pengembangan model keperawatan Orem dengan masalah fisiologis yang

terdiri dari pemenuhan kebutuhan oksigen, pemenuhan kebutuhan cairan

dan elektrolit, gangguan mengunyah, gangguan menelan, pemenuhan

kebutuhan eliminasi/pergerakan bowel, urinary, excrements, menstruasi,

pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat.

Secara rinci pengembangan model keperawatan dengan masalah

fisiologis adalah sebagai berikut :

1) Pemenuhan kebutuhan Oksigen/Udara

a) Saluran Pernafasan : Sumbatan pada saluran pernafasan oleh benda

asing, Kelainan pada saluran pernafasan daaan peningkatan

resistensi jalan pernafasan.


b) Pengembangan kapasitas vital paru : Restraksi paru. Penurunan

pengembangan paru, Perubahan jaringan paru terhadap pemenuhan

kapasitas vital paru, Keterbatasan ekspansi dada, Pengaruh

muskuler dan neuro terhadap pengembangan paru.

c) Ventilasi alveolar optimal : Alveoli yang terganggu, Penurunan

jumlah alveolus, Kehilangan alveolus dan kapiler pulmonal.

d) Mempertahankan keseimbangan gas diantara alveolus dan paru :

Hipoventilasi alveolar, Penebalan alveolar dan membran kapiler,

Rendahnya aliran darah paru terhadap ventilasi, Penurunan

kapasitas oksigen.

e) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap saraf sentral : Aktifitas

ritme otomatis di medula oblongata, Reseptor regulasi kimia

(kemoreseptor).

f) Terhentinya pernafasan sementara : Kekejangan umum, Tangis

anak-anak.
g) Tidak ada respirasi : Apneu yang muncul pada bayi normal, Apneu

dengan pasien preterm, Apneu pada 24 jam pertama, Apneu pada

penyakit kardiorespiratori, Apneu akibat gangguan metabolic.

h) Distres respiratori : Ansietas, Histeria dan gangguan emosional,

Patologi pada jantung dan paru, Pernafasan periodik pada bayi

preterm, Dispneu dan sianosis pada bayi baru lahir, Penurunan

respiratory rate dan kapasitas vital (kakeksia dan malnutrisi).

i) Peningkatan kerja pernafasan : Injuri.

2) Pemenuhan kebutuhan air/cairan dan makanan/nutrisi


a) Keadaan yang berkaitan dengan kebutuhan cairan :

Kemampuan/ketidakmampuan, kegagalan mengkomunikasikan

kebutuhannya, Kondisi pemasukan/input asupan nutrisi.

b) Jenis makanan dan cairan yang tidak disukai dan mempengaruhi :

Yang berbeda dengan kebiasaan, Yang berbeda dari standar, Yang

bnertentangan dengan kondisi individu.

c) Kondisi internal dan eksternal pemasukan makanan dan cairan :

Hal-hal yang perlu diperhatikan (Kondisi fisik, Stimulasi fisik,

Perilaku yang tidak biasa, Kondisi lingkungan yang mempengaruhi

asupan), Manfaat asupan cairan makanan.

d) Kondisi natural terkait dengan asupan cairan dan makanan ke

dalam mulut
(1) Status / tingkat perkembangan.

(2) Abnormalitas pada mulut dan wajah.

(3) Obstruksi-inflamasi dan lesi pada mulut.

(4) Pengeluaran sekresi dari mulut dan hidung.

(5) Kesulitan untuk membuka dan menutup mulut.

(6) Prosedur pembedahan pada mulut, rahang dan lidah yang

mempengaruhi pemasukan cairan dan nutrisi.

(7) Pertukaran jaringan lunak di mulut : Efek dari kekurangan

nutrisi dan adanya pembatasan asupan, Atropi mukosa mulut

pada orang tua sehingga kemampuan merasakan menurun dan

adanya sensasi terbakar pada mulut.

(8) Posisi tubuh yang terganggu pada saat makan dan minum tidak
mampu membuka mulut.

(9) Kondisi gangguan mengunyah : Kondisi gigi dan rahang,

Kondisi otot untuk mengunyah, Nyeri saat mengunyah akibat

lesi pada jaringan lunak dan tulang, Berkurangnya jumlah

saliva, Kebiasaan tidak mengunyah makanan.

3) Pemenuhan kebutuhan eliminasi dan ekskresi

a) Perubahan pergerakan bowel dan feces : Konstipasi-diare,

Perubahan kepadatan, warna dan karakteristik faeces, Perubahan

intregitas bowel, fungsi, dan perubahan struktur.

b) Perubahan pola urinary, urin dan integritas organ : Perubahan pola

urinary, Perubahan kualitas dan kuantitas urine, Perubahan struktur

dan fungsi integritas organ.

c) Perubahan pola keringat : Keringat berkurang, Keringat meningkat.

d) Perasaan dan emosi yang mempengaruhi : Ketidaknyamanan

atau nyeri, Kecemasan atau ansietas akibat gangguan.

e) Tingkah laku selama perawatan : Pergerakan yang sulit, Tidak

nyaman atau nyeri pada saat pergerakan.

f) Lingkungan : Jamban, Sanitari lingkungan, Privasi pada saat

BAB dan BAK, Berbeda setiap individu.

4) Aktivitas dan istirahat

a) Tingkat aktivitas sehari-hari : Pola aktivitas sehari-hari,

Jenis,frekuensi dan lamanya latihan fisik.

b) Tingkat kelelahan : Aktivitas yang membuat lelah, Riwayat


sesak nafas.

c) Gangguan pergerakan : Penyebab gangguan pergerakan, Tanda

dan gejala, Efek dan gangguan pergerakan.

d) Pemeriksaan fisik : Tingkat kesadaran, Postur atau bentuk

tubuh, Ekstremitas.

5) Keselamatan dan keamanan


(a) Faktor-faktor yang berhubungan dengan sistem sensori

komunikasi pasien seperti adanya perubahan perilaku pasien

karena gangguan sensori komunikasi : Halusinasi, Gangguan

proses piker, Kelesuan, Ilusi, Kebosanan dan tidak bergairah,

Perasaan terasing, Kurangnya konsentrasi, Kurangnya

koordinasi dan keseimbangan.

b) Faktor resiko yang berhubungan dengan keadaan pasien :

Kesadaran menurun, Kelemahan fisik, Imobillisasi,

Penggunaan alat bantu.

2. Diagnosa Keperawatan

Keputusan tentang penentuan diagnosa keperawatan terkait dengan

masalah fisiologis terhadap kehamilan ibu dan mengurangi penyebab

hiperemesis gravidarum pada ibu hamil.

Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (PPNI, 2017)

diagnosa keperawatan yang muncul sebagai berikut :

a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat pernapasan,

penurunan energi, kecemasan

b. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (mis. inflamasi,


iskemia, neoplasma)

c. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, kekurangan

intake cairan

d. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan,

ketidakmampuan mencerna makanan, peningkatan kebutuhan

metabolisme, faktor psikologis (mis. stress, keengganan untuk makan)

e. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan Perubahan status

nutrisi (kelebihan atau kekurangan), kekurangan/kelebihan volume cairan,

penurunan mobilitas, perubahan hormonal, suhu lingkungan yang ekstrem

f. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit,

ketidakadekuatan sumber daya (mis.dukungan finansial, social dan

pengetahuan), gangguan adaptasi kehamilan

g. Konstipasi berhubungan dengan fisiologis (penurunan motilitas

gastrointestinal, ketidakcukupan asupan serat, ketidakcukupan asupan

cairan, kelemahan otot abdomen), psikologis (depresi), situasional

(ketidakadekuatan toileting)

h. Hipertermi berhubungan dengan dehidrasi, terpapar lingkungan panas,

ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan, peningkatan laju

metabolisme

i. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai

dan kebutuhan oksigen, tirah baring, kelemahan, imobilitas

3. Intervensi Keperawatan

Rencana Keperawatan untuk ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum


dapat diberikan apabila kemampuan merawat diri pada klien berkurang dari

yang dibutuhkan untuk memenuhi self care sehingga dapat mengurangi

penyebab dari hiperemesis gravidarum pada ibu hamil.

Intervensi Keperawatan dilakukan berdasarakan Standar Intervensi

Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018) dengan kriteria

hasil berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SLKI

DPP PPNI, 2019) :

a. Pola napas tidak efektif (D.0005)

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pola napas

membaik (L.01004)

Kriteria hasil :

1) Ventilasi semenit meningkat

2) Kapasitas vital meningkat

3) Diameter thoraks anterior-posterior meningkat

4) Tekanan ekspirasi meningkat

5) Tekanan inspirasi meningkat

6) Dispnea menurun

7) Penggunaan otot bantu napas menurun

8) Pemanjangan fase ekspirasi menurun

9) Ortopnea menurun

10) Pernapasan pursed-lip menurun

11) Pernapasan cuping hidung menurun


12) Frekuensi napas membaik

13) Kedalaman napas membaik

14) Ekskursi dada membaik

Intervensi :

Manajemen jalan napas (I.01011)

Observasi

1) Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)

2) Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing,

ronkhi kering)

3) Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)

Terapeutik

4) Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-

thrust jika curiga trauma servikal)

5) Posisikan semi-Fowler atau Fowler

6) Berikan minum hangat

7) Lakukan fisioterapi dada, jika perlu

8) Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik

9) Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal

10) Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill

11) Berikan oksigen, jika perlu

Edukasi

12) Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi

13) Anjurkan teknik batuk efektif


Kolaborasi

14) Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika

perlu

b. Nyeri akut

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat nyeri

menurun (L.08066)

Kriteria hasil :

1) Keluhan nyeri menurun

2) Meringis menurun

3) Sikap protektif menurun

4) Gelisah menurun

5) Kesulitan tidur menurun

6) Menarik diri menurun

7) Berfokus pada diri sendiri menurun

8) Diaforesis menurun

9) Perasaan depresi (tertekan) menurun

10) Perasaan takut mengalami cedera berulang menurun

11) Anoreksia menurun

12) Perineum terasa tertekan menurun

13) Uterus teraba membulat menurun

14) Ketegangan otot menurun

15) Pupil dilatasi menurun


16) Muntah menurun

17) Mual menurun

18) Frekuensi nadi membaik

19) Pola napas membaik

20) Tekanan darah membaik

21) Proses berpikir membaik

22) Fokus membaik

23) Fungsi berkemih membaik

24) Perilaku membaik

25) Nafsu makan membaik

26) Pola tidur membaik

Intervensi :

Manajemen nyeri (I.08238)

Observasi

1) Identifikasi lokasi, karekteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas

nyeri

2) Identifikasi skala nyeri

3) Identifikasi respons nyeri non verbal

4) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri

7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan


9) Monitor efek samping penggunaan analgesik

Terapeutik

10) Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.

TENS, hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat,

aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin,

terapi bermain)

11) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan,

pencahayaan, kebisingan)

12) Fasilitasi istirahat dan tidur

13) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi

meredakan nyeri

Edukasi

14) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

15) Jelaskan strategi meredakan nyeri

16) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

17) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

18) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

19) Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

c. Hipovolemia

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status cairan

membaik (L.03028)
Kriteria hasil :

1) Kekuatan nadi meningkat

2) Turgor kulit meningkat

3) Output urine meningkat

4) Pengisian vena meningkat

5) Ortopnea menurun

6) Dispnea menurun

7) Paradoxymal Nocturnal Dyspnea (PND) menurun

8) Edema anasarka menurun

9) Edema perifer menurun

10) Berat badan meningkat

11) Distensi vena jugularis menurun

12) Suara napas tambahan menurun

13) Kongesti paru menurun

14) Perasaan lemah menurun

15) Keluhan haus menurun

16) Konsentrasi urine menurun

17) Frekuensi nadi membaik

18) Tekanan darah membaik

19) Tekanan nadi membaik

20) Membran mukosa membaik

21) Jugular Venous Pressure (JVP) membaik

22) Kadar Hb membaik

23) Kadar Ht membaik


24) Central Venous Pressure membaik

25) Refluks hepatojugular membaik

26) Berat badan membaik

27) Hepatomegali membaik

28) Oliguria membaik

29) Intake cairan membaik

30) Status mental membaik

31) Suhu tubuh membaik

Intervensi :

Manajemen hipovolemia (I.03116)

Observasi

1) Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat,

nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit,

turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urine

menurun, hematocrit meningkat, haus, lemah)

2) Monitor intake dan output cairan

Terapeutik

3) Hitung kebutuhan cairan

4) Berikan posisi modified Trendelenburg

5) Berikan asupan cairan oral

Edukasi

6) Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral

7) Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak


Kolaborasi

8) Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL)

9) Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. glukosa 2,5%, NaCl

0,4%)

10) Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. albumin, Plasmanate)

11) Kolaborasi pemberian produk darah

d. Defisit Nutrisi

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status nutrisi

membaik (L.03030)

Kriteria hasil :

1) Kekuatan otot pengunyah meningkat

2) Kekuatan otot menelan meningkat

3) Serum albumin meningkat

4) Verbalisasi keinginan untk meningkatkan nutrisi meningkat

5) Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat meningkat

6) Pengetahuan tentang pilihan minuman yang sehat meningkat

7) Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat meningkat

8) Penyiapan dam penyimpanan minuman yang aman meningkat

9) Sikap terhadap makanan/minuman sesuai dengan tujuan kesehatan

meningkat

10) Perasaan cepat kenyang menurun

11) Nyeri abdomen menurun


12) Sariawan menurun

13) Rambut rontok menurun

14) Diare menurun

15) Berat badan membaik

16) Indeks Massa Tubuh (IMT) membaik

17) Frekuensi makan membaik

18) Nafsu makan membaik

19) Bising usus membaik

20) Tebal lipatan kulit trisep membaik

21) Membran mukosa membaik

Intervensi :

Manajemen nutrisi (I.03119)

Observasi

1) Identifikasi status nutrisi

2) Identifikasi alergi dan intoleransi makanan

3) Identifikasi makanan yang disukai

4) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien

5) Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik

6) Monitor asupan makanan

7) Monitor berat badan

8) Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

Terapeutik

9) Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu


10) Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)

11) Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai

12) Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi

13) Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein

14) Berikan suplemen makanan, jika perlu

15)Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika asupan oral

dapat ditoleransi

Edukasi

16) Anjurkan posisi duduk, jika mampu

17) Anjurkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi

18)Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereda nyeri,

antiemetik), jika perlu

19)Kolabor asi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis

nutrien yang dibutuhkan, jika perlu

e. Gangguan integritas kulit/jaringan

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan integritas kulit dan

jaringan meningkat (L.14125)

Kriteria hasil :

1) Elastisitas meningkat

2) Hidrasi meningkat

3) Perfusi jaringan meningkat


4) Kerusakan jaringan menurun

5) Kerusakan lapisan kulit menurun

6) Nyeri menurun

7) Perdarahan menurun

8) Kemerahan menurun

9) Hematoma menurun

10) Pigmentasi abnormal menurun

11) Jaringan parut menurun

12) Nekrosis menurun

13) Abrasi kornea menurun

14) Suhu kulit membaik

15) Sensasi membaik

16) Tekstur membaik

17) Pertumbuhan rambut membaik

Intervensi :

Perawatan integritas kulit (1.11353)

Observasi

1) Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis. perubahan

sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan kelembaban, suhu

lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)

Terapeutik

2) Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring

3) Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu


4) Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama periode diare

5) Gunakan produk berbahan petrolim atau minyak pada kulit kering

6) Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit

sensitive

7) Hindari produk berbahan dasar alcohol pada kulit kering

Edukasi

8) Anjurkan menggunakan pelembab (mis. lotion, serum)

9) Anjurkan minum air yang cukup

10) Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi

11) Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur

12) Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem

13) Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada di

luar rumah
14) Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya

f. Gangguan rasa nyaman

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status

kenyamanan meningkat (L.08064)

Kriteria hasil :

1) Kesejahteraan fisik meningkat

2) Kesejahteraaan psikologis meningkat

3) Dukungan sosial dari keluarga meningkat

4) Dukungan sosial dari teman meningkat

5) Perawatan sesuai keyakinan budaya meningkat


6) Perawatan sesuai kebutuhan meningkat

7) Kebebasan melakukan ibadah meningkat

8) Rileks meningkat

9) Keluhan tidak nyaman menurun

10) Gelisah menurun

11) Kebisingan menurun

12) Keluhan sulit tidur menurun

13) Keluhan kedinginan menurun

14) Keluhan kepanasan menurun

15) Gatal menurun

16) Mual menurun

17) Lelah menurun

18) Merintih menurun

19) Menangis menurun

20) Iritabilitas menurun

21) Menyalahkan diri sendiri menurun

22) Konfusi menurun

23) Konsumsi alkohol menurun

24) Penggunaan zat menurun

25) Percobaan bunuh diri menurun

26) Memori masa lalu membaik

27) Suhu ruangan membaik

28) Pola eliminasi membaik


29) Postur tubuh membaik

30) Kewaspadaan membaik

31) Pola hidup membaik

32) Pola tidur membaik

Intervensi :

Manajemen nyeri (I.08238)

Observasi

1) Identifikasi lokasi, karekteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas

nyeri

2) Identifikasi skala nyeri

3) Identifikasi respons nyeri non verbal

4) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri

7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan

9) Monitor efek samping penggunaan analgesik

Terapeutik

10) Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.

TENS, hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat,

aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin,

terapi bermain)

11) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)

12) Fasilitasi istirahat dan tidur

13) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi

meredakan nyeri

Edukasi

14) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

15) Jelaskan strategi meredakan nyeri

16) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

17) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

18) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

19) Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

g. Konstipasi

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan eliminasi fekal

membaik (L.04033)

Kriteria hasil :

1) Kontrol pengeluaran feses meningkat

2) Keluhan defekasi lama dan sulit menurun

3) Mengejan saat defekasi menurun

4) Distensi abdomen menurun

5) Teraba massa pada rektal menurun

6) Urgency menurun
7) Nyeri abdomen menurun

8) Kram abdomen menurun

9) Konsistensi feses membaik

10) Frekuensi defekasi membaik

11) Peristaltik usus membaik

Intervensi :

Manajemen eleminasi fekal (I.04151)

Observasi

1) Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar

2) Identifikasi pengobatan yang berefek pada kondisi gastrointestinal

3) Monitor buang air besar (mis. warna, frekuensi, volume)

4) Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi

Terapeutik

5) Berikan air hangat setelah makan

6) Jadwalkan waktu defekasi bersama pasien

7) Sediakan makanan tinggi serat

Edukasi

8) Jelaskan jenis makanan yang membantu meningkatkan peristaltik usus

9) Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi, volume feses

10) Anjurkan meningkatkan aktifitas fisik, sesuai toleransi

11) Anjurkan pengurangan asupan makanan yang meningkatkan

pembentukam gas

12) Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat


13) Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi

Kolaborasi

14) Kolaborasi pemberian obat supositoria anal, jika perlu

h. Hipertermi

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan termoregulasi

membaik (L.14134)

Kriteria hasil :

1) Menggigil menurun

2) Kulit merah menurun

3) Kejang menurun

4) Akrosianosis menurun

5) Konsumsi oksigen menurun

6) Piloereksi menurun

7) Vasokontriksi perifer menurun

8) Kutis memorata menurun

9) Pucat menurun

10) Takikardi menurun

11) Takipnea menurun

12) Bradikardi menurun

13) Dasar kuku sianotik menurun

14) Hipoksia menurun

15) Suhu tubuh membaik


16) Suhu kulit membaik

17) Kadar glukosa darah membaik

18) Ventilasi membaik

19) Tekanan darah membaik

Intervensi :

Manajemen hipertermia (I.15506)

Observasi

1) Identifikasi penyebab hipertermia (mis. dehidrasi, terpapar lingkungan

panas, penggunaan incubator)

2) Monitor suhu tubuh

3) Monitor kadar elektrolit

4) Monitor haluaran urine

5) Monitor komplikasi akibat hipertermia

Terapeutik

6) Sediakan lingkungan yang dingin

7) Longgarkan atau lepaskan pakaian

8) Basahi dan kipasi permukaan tubuh

9) Berikan cairan oral

10) Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis

(keringat berlebih)

11) Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut hipotermia atau kompres

dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)

12) Hindari pemberian antipiretik atau aspirin


13) Berikan oksigen, jika perlu

Edukasi

14) Anjurkan tirah baring

Kolaborasi

15) Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu

i. Intoleransi aktivitas

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan toleransi aktivitas

meningkat (L.05047)

Kriteria hasil :

1) Frekuensi nadi meningkat

2) Saturasi oksigen meningkat

3) Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari meningkat

4) Kecepatan berjalan meningkat

5) Jarak berjalan meningkat

6) Kekuatan tubuh bagian atas meningkat

7) Kekuatan tubuh bagian bawah meningkat

8) Toleransi dalam menaiki tangga meningkat

9) Keluhan lelah menurun

10) Dispnea saat aktivitas menurun

11) Dispnea setelah aktivitas menurun

12) Perasaan lemah menurun

13) Aritmia saat aktivitas menurun


14) Aritmia setelah aktivitas menurun

15) Sianosis menurun

16) Warna kulit membaik

17) Tekanan darah membaik

18) Frekuensi napas membaik

19) EKG iskemia membaik

Intervensi :

Manajemen energi (I.05178)

Observasi

1) Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan

2) Monitor kelelahan fisik dan emosional

3) Monitor pola dan jam tidur

4) Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas

Terapeutik

5) Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara,

kunjungan)

6) Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif

7) Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan

8) Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau

berjalan

Edukasi

9) Anjurkan tirah baring

10) Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang

11) Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

Kolaborasi

12) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan

makanan

4. Implementasi Keperawatan

Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplimentasikan intervensi

keperawatan. Implementasi merupakan langkah keempat dari proses

keperawatan yang telah direncanakan oleh perawat untuk dikerjakan dalam

rangka membantu klien untuk mencegah, mengurangi, dan menghilangkan

dampak atau respons yang ditimbulkan oleh masalah keperawatan dan

kesehatan (Ali, 2014).

Implementasi keperawatan direncanakan dengan tujuan klien mampu

melakukan perawatan diri secara mandiri (self care) dengan penyakit yang ia

alami sehingga klien mencapai derajat kesembuhan yang optimal dan efektif.

Sehingga kemandirian pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum dapat

meningkat dengan dilakukan tindakan keperawatan untuk mengurangi penyebab

terjadinya mual muntah yang berlebih dan memberikan rasa nyaman dan aman

pada ibu.

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah

tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi

suatu masalah. Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui seberapa jauh
diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai (Ali,

2014).

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan klien atas tindakan

yang telah dilakukan sehingga dapat disimpulkan apakah tujuan asuhan

keperawatan tercapai atau belum. Hal ini terkait dengan kemampuan ibu hamil

dengan hiperemesis gravidarum dalam kemandiriannya dan mencegah

timbulnya kembali masalah yang pernah dialami. Pada ibu hamil dengan

hiperemesis gravidarum dapat mengevaluasi kemandiriannya dalam

mengatasi masalah yang dialami, meliputi seluruh aspek baik bio-psiko-

sosial dan spiritual.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan merupakan literature review yaitu me-

review Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum

yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang digunakan dalam literature review asuhan

keperawatan adalah dua kasus hiperemesis gravidarum yang akan di review secara

rinci dan mendalam

1. Kriteria Inklusi

a. Ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum primigravida maupun

multigravida

b. Usia reproduksi (20 - 35 tahun)

2. Kriteria Ekslusi

a. Ibu dengan kehamilan normal

C. Batasan Istilah (Definisi Operasional)

Defenisi Operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang muncul secara

berlebihan selama hamil. Mual dan muntah (morning sickness) pada kehamilan

5
3
5
4

trimester awal sebenarnya normal. Namun pada hiperemesis gravidarum,

mual dan muntah dapat terjadi sepanjang hari dan berisiko menimbulkan

dehidrasi.

2. Asuhan Keperawatan Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum

Asuhan keperawatan ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum adalah

bentuk asuhan berupa pelayanan keperawatan profesional yang diberikan

kepada klien dengan menggunakan metodologi proses keperawatan meliputi

pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

Asuhan diberikan dengan tujuan menurunkan tuntutan self care untuk

meningkatkan kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri dan tidak

menempatkan klien pada posisi ketergantungan dengan menggunakan

pendekatan perawatan diri atau self care deficit. Pengkajian menggunakan

format instrument Orem, penegakkan diagnosa menggunakan SDKI,

perencanaan menggunakan SIKI dan SLKI, melakukan pelaksanaan dan

evaluasi.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Balikpapan pada tanggal 15 April 2020 s.d 08

Mei 2020.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Adapun cara pengumpulan data pada penyusunan literature review ini

yaitu melakukan identifikasi laporan asuhan keperawatan melalui media

internet kemudian mereview kasus dari kedua subyek.

2. Instrumen Pengumpulan Data


5
5

Alat atau instrument pengumpulan data menggunakan format pengkajian

Dorothea E Orem, penegakkan diagnosa menggunakan SDKI dan intervensi

menggunakan SIKI & SLKI, melakukan pelaksanaan dan evaluasi.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dilakukan melalui tahap sebagai berikut :

1. Mahasiswa melakukan ujian proposal.

2. Mahasiswa melakukan perbaikan sesuai masukan dari penguji untuk

memproleh persetujuan pengambilan data.

3. Mahasiswa melakukan penyusunan penelitian dengan metode literature

review.

4. Mahasiswa melakukan identifikasi dan validasi laporan asuhan keperawatan

melalui media internet yang disetujui pembimbing.

5. Mahasiswa membandingkan data-data hasil pengkajian menggunakan format

Dorothea E Orem antara konsep teori dengan kasus.

6. Mahasiswa membandingkan penegakan diagnosa keperawatan berdasarkan

SDKI antara konsep teori dengan kasus.

7. Mahasiswa membandingkan penyusunan perencanaan berdasarkan SIKI dan

SLKI antara konsep teori dengan kasus.

8. Mahasiswa membandingkan pelaksanaan pada kasus sesuai dengan

perencanaan berdasarkan SIKI dan SLKI pada konsep teori.

9. Mahasiswa melihat kesesuaian pelaksanaan evaluasi terhadap tujuan dan

kriteria hasil dengan diagnosa yang ditegakkan.

10. Mahasiswa membuat kesimpulan dan saran tentang masalah keperawatan yang
5
6

ditemukan dalam literature review.

11. Mahasiswa melakukan konsultasi kepada pembimbing.

12. Mahasiswa melakukan perbaikan sesuai masukan pada saat konsultasi dengan

pembimbing.

G. Uji Keabsahan Data

Keabsahan data dimaksudkan untuk membuktikan kualitas data atau

informasi yaitu dengan mengumpulkan data sesuai dengan 2 kasus yang diperoleh.

H. Analisa Data

Analisa data pada literature review yaitu data yang dikumpulkan sesuai

dengan kriteria inklusi dan ekslusi dikaitkan dengan konsep teori, prinsip yang

relevan untuk menentukan masalah keperawatan dan membuat kesimpulan.


6
5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada BAB ini akan diuraikan tentang hasil penelitian Asuhan Keperawatan Pada

Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum dalam bentuk review kasus yang telah

dilaksanakan di Rumah Sakit. Pengambilan data dilakukan dengan jumlah sampel

sebanyak 2 klien. Guna membahas tentang keterkaitan dan kesenjangan antara teori

dan pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien Hiperemesis Gravidarum. Selain

menyesuaikan lima tahapan proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, penulis juga akan

menyesuaikan hasil diagnosa yang diambil dengan model konseptual self care Orem

yang saling berhubungan yaitu Basic Conditioning Factors, Universal Selfcare

Requisites, Developmental Selfcare Requisites, Health Deviation Selcare Requisites

dengan sistem pemberian asuhan secara wholly compensatory nursing systems,

partially compensatory nursing systems dan supportive educative. Berikut paparan

literature review Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum :

A. Hasil

1. Gambaran Lokasi Literature Review Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Tk


II Pelamonia Makassar dan

Rumah Sakit Kepolisian Bhayangkara Makassar yang berada di Jalan Letjen

Mappaoudang Makassar. Untuk literatur kasus yang pertama peneliti

menggunakan Ruang Cempaka dari tanggal 30 Mei - 01 Juni 2016, sedangkan

untuk literatur kasus kedua peneliti menggunakan ruang Pearwatan peneliti

menggunakan Ruang Perawatan Nuri dari tanggal 22 Maret - 24 Maret 2017.

5
7
5
8

2. Gambaran Asuhan Keperawatan


Hasil pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan pada kedua klien

yang akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Pengkajian

Tabel 4.1

Pengkajian Keperawatan Ibu dengan Hiperemesis Gravidarum di


Rumah Sakit Tk II Pelamonia Makassar dan Rumah Sakit
Kepolisian Bhayangkara Makassar

Item pengkajian Klien 1 Klien 2

Basic Conditioning Factors


1. Identitas Klien
Nama Ny. M Ny. W

Umur 25 Tahun 32 Tahun

Pendidikan S1 Sekolah Polwan

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Polwan

Status pernikahan Menikah Menikah

Lama pernikahan 3 bulan Tidak terdapat data

Agama Islam Islam

Suku Bugis Makassar

No. Rm XX.XX.XX XX.XX.XX

Sumber informasi Pasien Pasien

Tanggal pengkajian 30 Mei 2016 22 Maret 2017

2. Alasan masuk RS DS : Klien mengatakan DS : Klien mengatakan


smerasa mual dan muntah merasa mual dan muntah yang
disertai pusing dirasakan terjadi lebih dari 10x dalam
sejak 3 hari yang lalu, muntah sehari lalu klien dibawa ke
sebanyak 10 kali setiap habis Rumah Sakit Bhayangkara
makan dan Makassar pada tanggal 21 Maret
minum, muntah cair 2017
5
9

berampas kien dibawa oleh


keluarganya ke Rumah Sakit
TK II Pelamonia Makassar pada
tanggal 29 Mei 2016.

DO : DO :
1. G1P0A0 1. G3P2A0
2. Usia Kehamilan 8 2. Usia Kehamilan 15
minggu minggu
3. Riwayat penyakit DS : Klien mengatakan DS : Klien mengatakan
sekarang merasa mual dan muntah merasa mual dan muntah lebih
disertai pusing. Klien dari 10x dalam sehari yang
mengatakan tidak nafsu dialami sejak ±5 hari yang lalu,
makan. Klien mengatakan akan tetapi keluhan dirasakan
keluhan yang menyertai memperberat
susah tidur dan semua sewaktu 2 hari sebelum dibawa
aktivitas dilakukan ditempat ke rumah sakit. Klien
tidur. Klien mengatakan belum mengatakan setiap makanan
ada mandi sejak dirawat di yang masuk dimuntahkan. Klien
rumah sakit. Klien mengatakan mengatakan tidak nafsu makan.
merasa lemah. Klien mengatakan merasa lemah
dan mudah lelah.

DO : Klien terpasang infus RL


DO : Klien terpasang infus
Futrolit : Dexa 5 % (2 : 1)
4. Riwayat Penyakit lalu DS : Klien mengatakan tidak
memiliki riwayat penyakit DS : Klien mengatakan
sebelumnya. memiliki riwayat penyakit asma

DO : Dari data rekam medik DO : Dari data rekam medik dan


dan informasi klien informasi klien
5. Riwayat penyakit DS : Klien mengatakan tidak DS : Klien mengatakan tidak ada
keluarga ada penyakit keturunan penyakit keturunan seperti yang
seperti yang dikeluhkan klien dikeluhkan klien
sekarang. sekarang.

DO: Dari data rekam medik dan DO: Dari data rekam medik dan
informasi klien informasi klien

6. Riwayat Menstruasi DS : Klien mengatakan haid DS : Klien mengatakan haid


pertama pada usia 14 tahun, pertama pada usia 12 tahun, lama
lama haid 7 hari, teratur, haid 4-6 hari, teratur, dengan
dengan siklus haid 30 hari, siklus haid 28 hari, klien
klien mengganti pembalut mengganti pembalut
dalam 24 jam sebanyak 3 dalam 24 jam sebanyak 3 kali,
kali,keluhan saat haid nyeri keluhan saat haid nyeri perut
perut
DO : Klien saat ini hamil 8 DO : Klien saat ini hamil
minggu 15minggu
6. Riwayat ANC DS : Tidak terdapat data DS : Tidak terdapat data

DO : Klien saat ini hamil 8 DO : Klien saat ini hamil 15


minggu minggu
6
0

7. Status obstetric DS : Klien mengatakan hamil 1 DS : Klien mengatakan hamil ke


melahirkan 0 keguguran 0. 3 melahirkan 2 keguguran 0.
Klien mengatakan tidak tau Klien mengatakan taksiran
tepat taksiran persalinan (TP) persalinan (TP) pada tanggal 13
September 2017

DO : Data di dapat DO : Data di dapat


berdasarkan rekam medik dan berdasarkan rekam medik dan
informasi klien. TFU belum informasi klien. TFU 2 jari
teraba saat dibawah pusat
dilakukannya pemeriksaan

8. Riwayat persalinan DS : Klien mengatakan tidak


yang lalu dan saat ini pernah mengalami persalinan DS : Klien mengatakan pernah
sebelumnya. mengalami persalinan, anak
pertama klien berjenis kelamin
laki-laki umur sekarang 5 tahun
dan anak terakhir umur 2 tahun

DO : Dari data rekam medik DO : Dari data rekam medik


klien dan informasi klien. klien dan informasi klien.
Diagnosa klien G1P0A0 Diagnosa klien G3P2A0
9. Riwayat perkawinan DS : Klien mengatakan sudah DS : Klien mengatakan sudah
menikah, saat ini pernikahan menikah, saat ini pernikahan
pertama, Klien dan pasangan pertama, Klien dan pasangan
bukan single partner bukan single partner

DO : Klien ditemani oleh suami DO : Klien ditemani oleh suami


saat ini saat ini
10. Riwayat genekologi DS : Tidak terdapat data DS : Tidak terdapat data

DO : Tidak terdapat data DO : Tidak terdapat data


11. Riwayat KB DS : Klien mengatakan tidak DS : Klien mengatakan tidak
pernah menggunakan alat pernah menggunakan alat
kontrasepsi atau KB kontrasepsi atau KB
sebelumnya sebelumnya

DO : Dari data rekam medik DO : Dari data rekam medik


klien dan informasi klien tidak klien dan informasi klien tidak
menggunakan KB menggunakan KB
12. Pengkajian Budaya DS : Klien mengatakan DS : Klien mengatakan
penentu kebijakan saat sakit penentu kebijakan saat sakit
adalah suaminya. Klien adalah suaminya, Klien
mengatakan sumber mengatakan sumber dukungan
dukungan dari suami dan dari suami dan keluarga
keluarga
DO : Dari data rekam medik
DO : Dari data rekam medik klien dan informasi klien
klien dan informasi klien
Universal Selfcare Requisitites
1. Oksgenasi DS : Klien mengatakan tidak DS : Klien mengatakan tidak
merasa sesak merasa sesak

DO : Respirasi 20x/menit, nadi DO : Respirasi 22x/menit, nadi


60x/menit, tekanan 90x/menit, tekanan darah 100/70
darah 110/60 mmHg mmHg
6
1

2. Cairan dan DS : Klien mengatakan DS : Klien mengatakan


Elektrolit minumnya hanya 2 gelas minumnya kurang lebih 2-4 gelas
(300cc) (500-1000cc).

DO : Turgor kulit klien jelek, DO : Turgor kulit klien menurun,


bibir tampak kering dan mukosa bibir tampak kering dan pecah-
tampak pucat. Klien terpasang pecah. Klien
infus Futrolit : Dexa 5 % (2 terpasang infus RL, jumlah
: 1) jumlah tetesan 28tpm
tetesan 28tpm
3. Makanan/Nutrisi DS: Klien mengatakan DS: Klien mengatakan makan
makan dalam sehari : 3 kali, dalam sehari : 3 kali, dalam tidak
dalam porsi kecil, jenis dihabiskan hanya 2-5 sendok,
makanan bubur, lauk-pauk, dan jenis makanan bubur, lauk-pauk,
sayur. Klien mengatakan nafsu sayur dan buah. Klien
makan berkurang. mengatakan alergi
Klien mengatakan merasa mual makanan seperti udang, bakso
muntah. Klien dan cumi-cumi. Klien
mengatakan berat badannya mengatakan nafsu makan
menurun selama hamil. Klien berkurang. Klien mengatakan
mengatakan berat badan merasa mual muntah. Klien
sebelum hamil 53 kg dan tinggi mengatakan berat badannya
155 cm. menurun selama hamil. Klien
mengatakan berat badan
sebelum hamil 62 kg dan tinggi
175 cm.

DO : Porsi makan tidak habis, DO : Porsi makan tidak habis,


berat badan 50 kg, Body Mass berat badan 55 kg, Body Mass
Indeks (BMI) menunjukkan 20 Indeks (BMI) menunjukkan
(normal) 17,97 (berat badan kurang)
4. Eliminasi DS : Klien mengatakan buang air
DS : Klien mengatakan kecil tidak menentu,warna
buang air kecil 5-6x/hari, warna kuning tua, bau amoniak, tidak
kuning, bau amoniak, tidak ada ada kesulitan dalam berkemih.
kesulitan dalam berkemih. Klien mengatakan buang air
Klien mengatakan buang air besar 1 kali sehari, warna
besar 1 kali sehari, konsistensi kuning, tidak ada masalah dalam
padat, warna buang air besar
kuning, tidak ada masalah
dalam buang air besar DO : DO : Klien tidak terpasang
Klien tidak terpasang cateter cateter
5. Istirahat dan Tidur DS : Klien mengatakan tidur DS : Klien mengatakan tidur
siang kurang lebih 1 jam dan siang tidak menentu dan tidak
tidur malam sekitar 5 jam. malam sekitar 6 jam tetapi sering
Klien mengatakan susah tidur terbangun. Klien
dan sering terbangun karena mengatakan merasa lemas jika
merasa mual. Klien beraktivitas
mengatakan merasa pusing dan
lemas jika beraktivitas.

DO : Klien lemas, DO : Klien lemas. Ekstremitas


Ekstremitas tidak edema tidak edema
6. Interaksi Sosial DS : Klien mengatakan orang DS : Klien mengatakan orang
yang paling dekat dengan klien yang paling dekat dengan klien
adalah suami. Klien adalah suami dan ibunya.
6
2

mengatakan penentu Klien mengatakan apabila ada


kebijakan dalam menentukan masalah klien bercerita dengan
keputusan pertolongan suami dan ibunya. Klien
kesehatan adalah suaminya. mengatakan penentu kebijakan
Klien mengatakan hubungan dalam menentukan keputusan
klien dengan keluraga terjalin pertolongan kesehatan adalah
dengan baik dan tidak ada suaminya. Klien mengatakan
masalah hubungan klien dengan
tetangga terjalin dengan baik dan
tidak ada masalah

DO : Data didapat dari DO : Data didapat dari informasi


informasi klien klien
7. Pencegahan terhadap DS : Klien mengatakan DS : Klien mengatakan
bahaya mengikuti nasehat dari tenaga mengikuti nasehat dari tenaga
kesehatan kesehatan

DO : Data didapat dari DO : Data didapat dari informasi


informasi klien klien
8. Promosi untuk DS : Klien mengatakan DS : Klien mengatakan
kondisi normal keluarganya sangat keluarganya sangat
mendukung atas mendukung atas kehamilannya
kehamilannya tersebut, tersebut, terutama suami dan
terutama suami dan orang orang tuanya
tuanya

DO : Data didapat dari DO : Data didapat dari informasi


informasi klien klien

Developmental Selfcare Requisites

1. Maintenance of DS : Klien mengatakan DS : Klien mengatakan


developmental aktivitas dibantu oleh aktivitas dibantu oleh
environtment keluarganya seperti makan, keluarganya seperti makan,
buang air kecil dan buang air buang air kecil dan buang air
besar. besar.

DO : Data didapat dari DO : Data didapat dari informasi


informasi klien klien
2. Prevention/manage DS : Klien mengatakan DS : Klien mengatakan
ment of the berharap lahir normal dan berharap bayinya sehat. Klien
conditions bayinya sehat. Klien mengatakan tidak memiliki
threatening the mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
normal development riwayat penyakit keturunan

DO : Dari data rekam medik DO : Dari data rekam medik


klien dan informasi klien klien dan informasi klien

Health Deviation Selfcare Requisites


1. Adherence to medical DS : Klien mengatakan DS : Klien mengatakan
regimen merasa mual dan muntah. Klien merasa mual dan muntah. Klien
mengatakan badan mengatakan badan
terasa lemah terasa lemah

DO : Klien menyampaikan DO : Klien menyampaikan


keluhan pada tenaga keluhan pada tenaga kesehatan
6
3

kesehatan

2. Awareness of DS : Klien mengatakan DS : Klien mengatakan sadar


potential problem khawatir terhadap kondisi dan akan kondisinya saat ini. Klien
associated with the kandungannya. Klien mengatakan mematuhi aturan
regimen mengatakan mematuhi aturan diet yang diberikan
diet yang diberikan

DO : Dari data rekam medik DO : Dari data rekam medik dan


dan informasi klien informasi klien.
3. Modification of self DS : Klien mengatakan ia DS : Klien mengatakan ia
image to incorporates beradaptasi menjadi seorang ibu beradaptasi menjadi seorang ibu
changes in health karena kehamilannya memang karena kehamilannya
status direncanakan. Klien memang direncanakan
mengatakan khawatir
terhadap janin yang
dikandungnya

DO : Data dari rekam medik DO : Data dari rekam medik dan


dan informasi klien. informasi klien. Diagnosa klien
Diagnosa klien G1P0A0 G3P2A0
4. Adjustment of DS : Klien mengatakan
lifestyle to DS : Klien mengatakan bahwa mengerti dilakukannya SC
accommodate senang beradaptasi akan karena klien sudah 2 kali
changes in the health menjadi ibu melakukan SC. Klien
status and medical mengatakan bahwa senang
regimen beradaptasi akan menjadi ibu.

DO : Data dari rekam medik dan


DO : Data dari informasi klien informasi klien
Medical Problem and Plan

1. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah - Leukosit : 0-1
Tidak terdapat data
- Eritrosit : 1-2
b. Urin - PH : 6,5 - WBC : 7,3x10A3/ul
- Keton : + 3 - HGB : 11,4 g/dl
- Bilirubin : + 2 - PLT : 275x10A3/ul
- Glukosa : Negatif
c. USG Tidak terdapat data Tidak terdapat data

2. Diagnosa Medis Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis Gravidarum


3. Penatalaksanaan - IVFD Futrolit : Dexa 5 % - IVFD RL jumlah tetesan
Medis (2 : 1) jumlah tetesan 28tpm
28tpm - Drip neurobion 1 amp/24 jam
- Drip neurobion 1 amp/24 - Injeksi Ranitidine 1 amp/ 8
jam jam
- Injeksi Ranitidine 1 amp/ 8 - Injeksi Ondansetron 1 amp/ 8
jam jam
- Injeksi Ondansetron 1 - Antasida oral
amp/ 8 jam
- Antasida oral
6
4

Pemeriksaan fisik
a. Mata DO : DO :
- Simetris kanan dan kiri - Simetris kanan dan kiri
- Konjungtiva anemis - Konjungtiva anemis
- Sklera tidak ikterik - Sklera tidak ikterik
- Tidak ada secret pada - Tidak ada secret pada
hidung hidung
- Mukosa bibir kering - Mukosa bibir kering
b. Payudara DO :
DO : - Puting susu tampak
- Puting susu datar tidak berbentuk
terdapat lecet - Tidak adanya nyeri tekan
- Tidak adanya nyeri tekan pada kedua payudara
pada kedua payudara - Tidak ada benjolan
- Tidak ada benjolan
c. Abdomen
DO :
- Pembesaran perut sesuai DO :
dengan umur kehamilan - Pembesaran perut sesuai
- Bekas luka operasi tidak dengan umur kehamilan
ada - Bekas luka operasi tidak ada
- TFU belum teraba - TFU 2 jari dibawah pusat
- Tidak terdapat nyeri tekan - Tidak terdapat nyeri tekan
d. Genitalia DO : DO :
- Tidak terdapat perdarahan - Tidak terdapat perdarahan
- Tidak terdapat nyeri tekan - Tidak terdapat nyeri tekan

e. Ekstremitas DO :
- Oedema pada ekstremitas
DO : tidak ditemukan
- Oedema pada ekstremitas - Tidak terdapat nyeri tekan
tidak ditemukan - Tidak terdapat
- Tidak terdapat nyeri tekan benjolan/massa
- Tidak terdapat
benjolan/massa

Sumber : (Supartiningsih, 2016) & (Rahmalia Novianti, 2017)

Interpretasi Data :

Berdasarkan tabel 4.1 yang terdiri dari sub-sub, dijelaskan bahwa

pengkajian yang diperoleh melalui wawancara dan observasi pada kedua klien

ditemukan pada sub sebagai berikut :

1. Identitas Klien

Klien 1 dilakukan pengkajian tanggal 30 Mei 2016, klien bernama Ny.

M, umur 25 tahun, pendidikan terakhir S1, pekerjaan IRT, menikah,


6
5

pernikahan ke 1, lama pernikahan 3 bulan, agama islam, dan suku Bugis.

Sedangkan klien 2 dilakukan pengkajian tanggal 22 Maret 2017, klien

bernama Ny. W, umur 32 tahun, pendidikan terakhir sekolah polisi wanita,

pekerjaan Polwan, menikah, pernikahan ke 1, tidak terdapat data lama

pernikahan, agama islam, dan suku Makassar.

2. Basic Conditioning Factors

Pengkajian riwayat kesehatan pada klien 1 dan 2 memiliki kesamaan

yaitu keduanya mengeluh mual dan muntah berlebih, tidak nafsu makan, dan

merasa lemah. Kehamilan saat ini adalah kehamilan yang direncanakan pada

klien 1 dan 2, klien 1 mengatakan kehamilannya direncanakan karena ini

anak pertama. Lalu pada klien 2 mengatakan bahwa kehamilannya

direncanakan walaupun ini sudah anak ketiganya. Untuk klien 1 riwayat

penyakit lalu klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya

dan klien 2 mengatakan bahwa ia memiliki riwayat penyakit asma. Hasil

pengkajian riwayat keluarga didapat pada klien 1 dan 2 tidak memiliki

penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi, dsb.

Pada pengkajian riwayat menstruasi klien 1 mengatakan haid pertama

pada saat usia 14 tahun, lama haid 7 hari dan teratur dengan siklus haid 30

hari, mengganti pembalut dalam 24 jam sebanyak 3 kali dan keluhan saat

haid yaitu nyeri perut. Sedangkan klien 2 mengatakan haid pertama pada saat

usia 12 tahun, lama haid 4-6 hari dan teratur dengan siklus haid 28 hari,

mengganti pembalut dalam 24 jam sebanyak 3 kali, keluhan yang dirasakan

saat haid adalah nyeri perut. Klien 1 dan 2 tidak terdapat data pemeriksaan

ANC pada pengkajian, G1P0A0 8 minggu klien 1 mengatakan tidak tau tepat
6
6

tafsiran persalinan. Tfu belum teraba saat dilakukan pemeriksaan,

G3P2A0H2 15 minggu klien 2 mengatakan taksiran persalinan pada tanggal

13 September 2017, Tfu 2 jari dibawah pusat. Pada Klien 1 mengatakan ini

pernikahan pertamanya, lama pernikahan dengan suami pertama sudah

berjalan selama 3 bulan, klien ditemani oleh suami saat ini. Sedangkan klien

2 mengatakan ini pernikahan pertamanya, tidak terdapat data lama

pernikahan pada pengkajian, klien ditemani oleh suami saat ini. Pada

pengkajian riwayat genekologi klien 1 dan 2 tidak terdapat data. Klien 1 dan

2 mengatakan sebelumnya tidak pernah memakai kb. Pada klien 1 dan 2

mengatakan penentu kebijakan saat sakit adalah suaminya, sumber dukungan

dari suami dan keluarga.

3. Universal Selfcare Requisites

Pada data cairan dan elektrolit klien 1 mengkonsumsi air sebanyak

300cc, turgor kulit jelek, bibir kering dan mukosa pucat, masih terpasang

infus sedangkan pada klien 2 mengkonsumsi air sebanyak 2-4 gelas/hari

(500-1000cc), badan lemas, turgor kulit menurun, bibir kering dan pecah-

pecah, masih terpasang infus. Dalam pengkajian pola makanan/nutrisi klien 1

dan 2 memiliki kesamaan dalam pola makan yaitu makan dalam sehari 3 kali

jenis makanan yang dikonsumsi yaitu bubur, sayur, lauk pauk dan buah

dalam porsi kecil dan tidak habis. Dalam pola eliminasi klien 1 untuk BAK

frekuensinya 5-6x/hari, untuk BAB memiliki pola BAB 1x/hari dengan

konsistensi padat dan tidak mengalami kesulitan pada saat BAB. Untuk klien

2 frekuensi BAK tidak menentu, sedangkan untuk BAB 1 x/hari dan tidak

mengalami kesulitan pada saat BAB. Pada pengkajian pola istirahat dan
6
7

tidur, klien 1 tidur malam sekitar 5 jam/hari, klien sering terbangun karena

merasa mual, merasa pusing dan lemas jika beraktivitas sedangkan untuk

klien 2 tidur malam sekitar 6 jam/hari dan sering terbangun. Untuk

pengkajian interaksi sosial klien 1 dan 2 memiliki persamaan yaitu orang

terdekat dan penentu kebijakan adalah suami, pada klien 1 tidak terdapat data

interaksi dengan tetangga sedangkan pada klien 2 hubungan dengan tetangga

terjalin dengan baik dan tidak terdapat masalah. Untuk pengkajian

pencegahan terhadap bahaya klien 1 dan 2 mengikuti nasehat dari tenaga

kesehatan. Pada pengkajian promosi untuk kondisi normal klien1 dan 2

keluarganya sangat mendukung kehamilannya, terutama suami dan orang

tuanya.

4. Developmental Selfcare Requisites

Dalam kebutuhan yang berhubungan dengan perkembangan individu

pada klien 1 dan 2 aktivitas dibantu oleh keluarga seperti, makan, BAK dan

BAB, tidak mengalami kesulitan bergerak hanya saja lemah dalam

beraktivitas. Klien 1 dan 2 berharap bayinya sehat dan lahir normal. Klien 1

dan 2 tidak memiliki riwayat penyakit keturunan. Klien 1 mearasa khawatir

terhadap janin yang dikandungnya dan pada Klien 2 sadar akan kondisinya

saat ini.

5. Health Deviation Selcare Requisites

Dalam kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi klien klien 1

dan 2 mengeluh merasa mual dan muntah, merasa lemah. Pada klien 1 dan 2

sadar akan kondisinya saat ini dan mematuhi aturan diet yang diberikan.

6. Medical problem and plan


6
8

Pada pemeriksaan penunjang klien 1 terdapat data pemeriksaan darah

yaotu leukosit (0-1), eritrosit (1-2) dan pada klien 2 tidak terdapat data. Pada

pemeriksaan urin klien 1 terdapat data PH (6,5), keton (+3), bilirubin (+2),

glukosa negatif dan pada klien 2 terdapat data WBC (7,3x10 3/ul), HGB
A

(11,4 g/dl), PLT (275x10 3/ul). Pada klien 1 dan 2 tidak terdapat data
A

pemeriksaan usg. Pada penatalaksaan medis klien 1 dan 2 terdapat data Drip

neurobion 1 amp/24 jam, Injeksi Ranitidine 1 amp/ 8 jam, Injeksi

Ondansetron 1 amp/ 8 jam, Antasida oral, hanya saja pada klien 1 IVFD

Futrolit : Dexa 5 % (2 : 1) jumlah tetesan 28tpm dan klien 2 IVFD RL

jumlah tetesan 28tpm

7. Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan mata klien 1 dan 2 terdapat data simetris kanan dan

kiri, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pemeriksaan hidung tidak ada

secret pada hidung dan mukosa bibir kering. Pada pemeriksaan payudara

klien 1 dan 2 terdapat data tidak ada nyeri tekan pada kedua payudara dan

tidak ada benjolan, hanya saja pada klien 1 puting susu tidak terdapat lecet

dan pada klien 2 puting susu tampak berbentuk, tidak ada nyeri tekan pada

kedua payudara dan tidak ada benjolan. Pada pemeriksaan abdomen klien

1dan 2 terdapat data pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan, bekas

luka operasi tidak ada, tidak terdapat nyeri tekan, hanya saja pada klien 1

Tfu belum teraba dan pada klien 2 Tfu 2 jari dibawah pusat. Pada

pemeriksaan genetalia klien 1 dan 2 terdapat data tidak ada perdarahan dan

tidak terdapat nyeri tekan. Pada pemeriksaan ekstremitas klien 1 dan 2

terdapat data tidak ada oedema pada ekstremitas, tidak terdapat nyeri tekan
6
9

dan tidak terdapat benjolan/massa.

Tabel 4.2

Data Fokus Ibu dengan Hiperemesis Gravidarum di


Rumah Sakit Tk II Pelamonia Makassar dan Rumah Sakit
Kepolisian Bhayangkara Makassar

Klien 1 Klien 2
Data fokus
Ds a. Klien mengatakan mual dan a. Klien mengatakan mual muntah
muntah sebanyak 7 kali dari lebih dari 10 kali
waktu pagi s/d malam b. Klien mengatakan nafsu makan
b. Klien mengatakan muntah klien berkurang
setiap habis makan dan minum c. klien mengatakan setiap kali
c. Klien mengatakan kurang nafsu makan dia selalu muntah
makan d. klien mengatakan jarang minum
d. Klien mengatakan hanya e. klien mengatakaan setiap
makan 4 sendok makanan atau minuman yang
e. Klien mengatakan sudah 2 hari masuk langsung dimuntahkan
tidak mandi f. klien mengatakan penglihatan
f. Klien mengatakan selama berkunang- kunang
dirawat dirumah sakit tidak g. klien mengatakan cepat lelah
pernah keramas h. kien mengatakan merasa
g. Klien mengatakan tidak biasa pusing ketika bangun dari tempat
mandi sendiri tidur
h. Klien mengatakan semoga janin i. klien mengatakan sangat terbatas
dalam kandungan sehat dalam beraktivitas
7
0

i. Klien mengatakan
hanya
minum 2 gelas (300cc)
j. Klien mengatakan pahit saat
mengecap
k. Klien mengatakan pusing
l. Keluarga klien mengatakan
semoga penyakit yang
Do a. /2 porsi makan dihabiskan a. Klien tampak mual dan muntah
b. Muntah sebanyak 7 kali b. Klien tampak menolak untuk
c. Muntah cair berampas makan
d. Klien mengeluarkan bau tak c. Selera makan klien tidak ada
sedap d. Klien tampak menghabiskan 1/3
e. Rambut tampak ada dandruf, porsi saja
kotor dan berbau e. BB sebelum sakit : 62 kg BB saat
f. Rambut tampak berminyak dan sakit : 55 kg
ada pelengketan f. Denyut nadi klien meningkat
g. Wajah kelihatan sedih g. Klien tampak pucat
h. Tampak murung h. Turgor kulit kering
i. Keadaan umum lemah i. Konjungtiva tampak anemis
j. Bibir tampak kering j. Suhu tubuh klien meningkat
k. Mukosa pucat k. Cairan
l. Tampak bercak-bercak putih Input : 1000-2000 cc/hari
m. Penurunan sensasi rasa (pahit Output : 1000-1500 cc/hari
saat mengecap) l. TTV
n. Peristaltik usus 6x/menit TD=100/70 mmHg
o. Kembung N = 90x/menit
p. Abdomen teraba tegang saat S = 37°C
muntah P = 22 x/menit
q. Klien tampak minum hanya 2 m. Klien tampak lemah
gelas (300cc) n. Klien tampak dibantu oleh
r. Terpasang infus pada tangan keluarga ketika ingin bangun
kanan dari tempat tidur
Infus Futrolit : Dexa (2:1) o. Klien tampak dibantu oleh
jumlah tetesan 28tpm dan drips keluarga ketika berjalan ke
neurobion 1 amp/24 jam kamar kecil
s. Kulit tampak pucat p. Klien tampak terbatas dalam
t. Kulit teraba lengket menjalankan aktivitas
u. Turgor kulit jelek
v. IMT : 16
w. BB sebelum hamil 53 kg
BB saat hamil 50 kg
TB 158 cm
x. TTV
TD : 110/60 mmHg
N : 60x/menit P : 20x/menit S :
36°C

Sumber : (Supartiningsih, 2016) & (Rahmalia Novianti, 2017)


Interpretasi Data :

Berdasarkan data focus pada tabel di atas dijelaskan bahwa data yang di

peroleh klien 1 dan 2 sesuai dengan masalah yang di peroleh pada pengkajian
7
1

klien.

Tabel 4.3

Analisa Data Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum


di Rumah Sakit Tk II Pelamonia Makassar dan Rumah Sakit
Kepolisian Bhayangkara Makassar

No Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan


Klien 1
1. Mual dan muntah Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Data Subjektif : kebutuhan tubuh
1. klien mengatakan mual
muntah sebanyak 7 kali sejak
dari waktu pagi s/d malam
2. klien mengatakan muntah
setiap habis makan dan
minum
3. klien mengatakan kurang
nafsu makan
4. klien mengatakan hanya
makan 4 sendok
Data Objektif :
1. Muntah sebanyak 7 kali
2. Muntah cair berampas
3. /2 porsi makan tidak
dihabiskan
4. Bibir tampak kering
5. Mukosa pucat
6. Kembung
7. Abdomen teraba tegang saat
muntah
8. Abdomen tampak membesar
sesuai umur kehamilan
9. BB sebelum sakit : 53 kg BB
saat sakit : 50 kg IMT : 20
(normal)
2. Data Subjektif : Kurang Ansietas
1. Klien mengatakan semoga pengetahuan
janin dalam kandungan
sehat
2. Keluarga klien mengatakan
7
2

semoga penyakit yang di


derita klien tidak parah
Data Objektif :
1. Wajah kelihatan sedih
2. Tampak murung
3. Data Subjektif : Kelemahan Defisit perawatan diri
1. Klien mengatakan sudah 2 hari
tidak mandi
2. Klien mengatakan selama
dirawat dirumah sakit tidak
pernah keramas
3. Klien mengatakan tidak bisa
mandi sendiri
Data Objektif :
1. Klien mengeluarkan bau tak
sedap
2. Rambut tampak ada
dandruff, kotor dan berbau
3. Rambut tampak berminyak da
nada perlengketan
4. Kulit teraba lengket
4. Data Subjektif : Kehilangan volume Risiko kekurangan
1. Klien mengatakan hanya cairan aktif volume cairan
minum 2 gelas (300cc)
2. Klien mengatakan pahit saat
mengecap
Data Objektif :
1. Keadaan umum lemah
2. Tampak bercak-bercak putih
pada lidah
3. Penurunan sensasi rasa (pahit
saat mengecap)
4. Terpasang infus pada tangan
kanan
a. Infus cairan futrolit : dexa
5% (2:1) 28 tpm
b.Drips neurobion 1 amp/24
jam
5.Kulit tampak kusam
6.Klien tampak minum 2
gelas (300cc)
7. Turgor kulit jelek
Kulit teraba lengket
Klien 2
1. Frekuensi mual dan Ketidakseimbangan
muntah berlebihan nutrisi kurang dari
Data Subjektif : kebutuhan tubuh
1. Klien mengatakan mual
muntah lebih dari 10 kali
2. Klien mengatakan nafsu
makan klien berkurang
3. Klien mengatakan setiap kali
makan dia selalu muntah
Data Objektif :
1. Klien tampak mual dan muntah
2. Klien tampak menolak
7
3

untuk makan
3. Selera makan klien tidak ada
4. Klien tampak menghabiskan
1/3 porsi saja
5. BB sebelum sakit : 62kg BB
saat sakit : 55 kg MT : 17,97
(kurang)
2. Kehilangan cairan Kekurangan volume
yang berlebih cairan

Data Subjektif :
1. Klien mengatakan jarang
minum
2. Klien mengatakaan setiap
makanan atau minuman yang
masuk langsung
dimuntahkan
3. Klien mengatakan penglihatan
berkunang - kunang
Data Objektif :
1. Denyut nadi klien meningkat
2. Klien tampak pucat
3. Turgor kulit kering
4. Konjungtiva tampak anemis
5. Suhu tubuh klien
meningkat
6. Cairan
Input : 1000-2000 cc/hari
Output : 1000-1500 cc/hari
7. TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 90x/menit
S : 37 °C
P : 22 x/menit
3. Kelemahan Intoleransi aktivitas
Data Subjektif :
1. Klien mengatakan cepat lelah
2. Klien mengatakan merasa
pusing ketika bangun dari
tempat tidur
3. Klien mengatakan sangat
terbatas dalam beraktivitas
Data Objektif :
1. Klien tampak lemah
2. Klien tampak dibantu oleh
keluarga ketika ingin bangun
dari tempat tidur
3. Klien tampak dibantu oleh
keluarga ketika berjalan ke
kamar kecil
Klien tampak terbatas dalam
menjalankan aktivitas

Sumber : (Supartiningsih, 2016) & (Rahmalia Novianti, 2017)


Intrepretasi Data :
7
4

Berdasarkan analisa data pada tabel di atas dijelaskan bahwa data yang di

peroleh klien 1 dan 2 sesuai dengan etiologi dan masalah yang di peroleh pada

pengkajian klien.

b. Diagnosa Keperawatan

Tabel 4.4

Diagnosa Keperawatan Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di


Rumah Sakit Tk II Pelamonia Makassar dan Rumah Sakit Kepolisian
Bhayangkara Makassar

Klien 1 Klien 2
No.
Urut Hari/tgl Hari/tgl
Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan
ditemukan ditemukan

1. 30 Mei 2016 22 Maret Ketidakseimbangan nutrisi


2017 kurang dari
Ketidakseimbangan kebutuhan tubuh
nutrisi kurang dari Berhubungan dengan
kebutuhan tubuh frekuensi mual dan
berhubungan dengan muntah berlebihan Data
mual dan muntah Data Subjektif :
Subjektif : 1. Klien mengatakan mual
1. Klien mengatakan muntah lebih dari 10
mual muntah kali
sebanyak 7 kali 2. Klien mengatakan nafsu
sejak dari waktu makan klien berkurang
pagi s/d malam 3. Klien mengatakan setiap
2. Klien mengatakan kali makan dia selalu
muntah setiap habis muntah
makan dan minum Data Objektif :
3. Klien mengatakan 1. Klien tampak mual dan
kurang nafsu makan muntah
4. Klien mengatakan 2. Klien tampak menolak
hanya makan 4 untuk makan
sendok 3. Selera makan klien tidak
Data Objektif : ada
1. Muntah sebanyak 4. Klien tampak
7 kali menghabiskan 1/3 porsi
2. Muntah cair saja
berampas 5. BB sebelum sakit : 62kg
3. /2 porsi makan BB saat sakit : 55 kg
tidak dihabiskan IMT : 17,97 (kurang)
4. Bibir tampak
kering
5. Mukosa pucat
7
5

6. Kembung
7. Abdomen teraba
tegang saat
muntah
8. Abdomen tampak
membesar sesuai
umur kehamilan
9. BB sebelum sakit : 53
kg
BB saat sakit : 50 kg
IMT : 20 (normal)
2. 30 Mei 2016 Ansietas berhubungan 22 Maret Kekurangan volume
dengan kurang 2017 cairan berhubungan
pengetahuan Data dengan kehilangan cairan
Subjektif : yang berlebih Data Subjektif
1. Klien mengatakan :
semoga janin dalam 1. Klien mengatakan jarang
kandungan sehat minum
2. Keluarga klien 2. Klien mengatakaan setiap
mengatakan semoga makanan atau minuman
penyakit yang di yang masuk langsung
derita klien tidak dimuntahkan
parah 3. Klien mengatakan
Data Objektif : penglihatan berkunang -
1. Wajah kelihatan sedih kunang
2. Tampak murung Data Objektif :
1. Denyut nadi klien
meningkat
2. Klien tampak pucat
3. Turgor kulit kering
4. Konjungtiva tampak
anemis
5. Suhu tubuh klien
meningkat
6. Cairan
Input : 1000-2000
cc/hari
Output : 1000-1500
cc/hari
7. TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 90x/menit
S : 37 °C
P : 22 x/menit
3. 30 Mei 2016 Defisit perawatan diri 15 February
berhubungan dengan 2017
kelemahan Intoleransi aktivitas
Data Subjektif : berhubungan dengan
1. Klien mengatakan kelemahan Data Subjektif :
sudah 2 hari tidak 1. Klien mengatakan
mandi cepat lelah
2. Klien mengatakan 2. Klien mengatakan merasa
selama dirawat pusing ketika bangun
dirumah sakit tidak dari tempat tidur
pernah keramas 3. Klien mengatakan sangat
3. Klien mengatakan terbatas dalam
7
6

tidak bisa mandi


sendiri beraktivitas
Data Objektif : Data Objektif :
1. Klien mengeluarkan 1. Klien tampak lemah
bau tak sedap 2. Klien tampak dibantu
2. Rambut tampak ada oleh keluarga ketika
dandruff, kotor dan ingin bangun dari
berbau tempat tidur
3. Rambut tampak 3. Klien tampak dibantu
berminyak da nada oleh keluarga ketika
perlengketan berjalan ke kamar kecil
4. Kulit teraba lengket 4. Klien tampak terbatas
dalam menjalankan
aktivitas
4 30 Mei 2016

Risiko kekurangan
volume cairan
berhubungan dengan
kehilangan volume
cairan aktif
Data Subjektif :
1. Klien mengatakan
hanya minum 2
gelas (300cc)
2. Klien mengatakan
pahit saat mengecap
S
Data Objektif :
1. Keadaan umum lemah
2. Tampak bercak-
bercak putih pada
lidah
3. Penurunan sensasi
rasa (pahit saat
mengecap)
4. Terpasang infus pada
um tangan kanan
b a. Infus cairan
futrolit : dexa 5%
(2:1) 28 tpm
r
b.Drips neurobion 1
amp/24 jam
: 5.Kulit tampak
kusam
6.Klien tampak
minum 2 gelas
(300cc)
7.Turgor kulit jelek
8.Kulit teraba lengket

Sumber : (Supartiningsih, 2016) & (Rahmalia Novianti, 2017)


Intrepertasi Data :

Pada tabel diatas setelah melakukan pengkajian dan pengumpulan masalah

pada klien 1 dan klien 2, ditemukan diagnosa keperawatan yang muncul pada klien
7
7

1 adalah Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan mual dan muntah, Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan,

Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan, Risiko kekurangan volume

cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif.

Sedangkan pada klien 2 ditemukan, Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan,

Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebih,

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.

c. Rencana Keperawatan

Tabel 4.5

Rencana Keperawatan Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di


Rumah Sakit Tk II Pelamonia Makassar dan Rumah Sakit Kepolisian
Bhayangkara Makassar

Hari/ Tujuan dan Kriteria


DX.Kep Intervensi
Tanggal Hasil
Klien 1
Senin, 30 Ketidakseimbangan Tujuan : 1.1 Kaji pola makan klien
Mei 2016 nutrisi kurang dari Setelah dilakukan 1.2 Anjurkan makan
kebutuhan tubuh tindakan keperawatan sedikit tapi sering
berhubungan dengan selama 3 x 24 jam, 1.3 Berikan makan dalam
frekuensi mual dan ketidakseimbangan nutrisi porsi hangat
muntah kurang dari kebutuhan 1.4 Berikan air minum saat
tubuh makan
teratasi 1.5 Berikan makanan
Kriteria Hasil : kesukaan klien
1. Klien mengatakan 1.6 Ciptakan lingkungan
7
8

tidak mual dan yang menyenangkan


muntah saat makan
2. Klien mengatakan 1.7 Identifikasi adanya
tidak muntah reflek menelan yang
sehabis makan dan normal
minum 1.8 Atur makanan sesuai
3. Porsi makan dengan kesukaan klien
dihabiskan 1.9 Tunda pemberian
4. Bibir lembab makanan apabila klien
5. Mukosa tidak pucat lelah untuk menelan
1.10Kolaborasi dengan ahli
gizi
Senin, 30 Ansietas Tujuan: 2.1 Kaji tingkat kecemasan
Mei 2016 berhubungan dengan Setelah dilakukan klien
kurang pengetahuan tindakan keperawatan 2.2 Gunakan pendekatan
selama 3 x 24 jam, yang tenang pada klien
ansietas teratasi Kriteria 2.3 Berikan aktifitas
Hasil: pengganti yang
1. Klien tidak khawatir bertujuan untuk
terhadap janin yang mengurangi tekanan
ada didalam 2.4 Ajarkan teknik
2. Wajah tampak relaksasi napas dalam
tenang 2.5 Berikan dukungan
emosional
2.6 Kontrol stimulus untuk
kebutuhan klien yang
dapat memicu
kecemasan
2.7 Atur penggunaan obat-
obatan untuk
mengurangi rasa cemas
2.8 Beri dukugan untuk cepat
sembuh
2.9 Pertimbangkan
kemampuasn klien
dalam mengambil
keputusan
2.10 Berikan HE tentang
penyakitnya
Senin, 30 Defisit perawatan diri Tujuan: 3.1 Monitor kemampuan
Mei 2016 berhubungan dengan Setelah dilakukan perawatan diri secara
kelemahan tindakan keperawatan, mandiri
Defisit perawatan diri 3.2 Monitor kondisi kulit
teratasi 3.3 Monitor kondisi
Kriteria Hasil : rambut dan kulit kepala
1. Klien mengatakan termasuk lainnya
sudah mandi (kasar, kering, kotor,
2. Klien mengatakan berbau,dan ada
sudah keramas dandruf)
3. Klien mengatakan 3.4 Bantu melakukan
bisa mandi sendiri perawatan diri sesuai
4. Bau tak sedap pada kebutuhan
klien berkurang 3.5 Siapkan perlengkapan
5. Rambut tampak untuk membersihkan
bersih rambut (mis: shampoo,
6. Tidak teraba ember, handuk dan
berminyak lain-lain)
7
9

7. Kulit teraba tidak 3.6 Bantu klien berada


lengket pada posisi yang
nyaman saat cuci
rambut
3.7 Baerikan bantuan
sampai klien benar-
benar mampu merawat
diri sendiri secara
mandiri
3.8 Fasilitasi klien untuk cuci
rambut sendiri

3.9 Fasilitasi klien untuk


menggosok gigi
Senin, 30 Risiko kekurangan Tujuan:
Mei 2016 volume cairan Setelah dilakukan 4.1 Monitor tanda-tanda
berhubungan dengan tindakan keperawatan, vital klien
kehilangan volume Risiko kekurangan 4.2 Monitor kehilangan
cairan aktif volume cairan cairan seperti muntah
Kriteria Hasil : 4.3 Monitor makanan/cairan
1. Klien minum air putih yang dikonsumsi
3000ml/hari 4.4 Monitor status gizi
2. Tidak pahit saat 4.5 Berikan cairan dengan
mengecap tepat
3. Keadaan umum baik 4.6 Tingkatkan asupan oral
4. Tidak tampak 4.7 Anjurkan keluarga
bercak-bercak putih memberikan makanan
pada lidah ringan seperti buah-
5. Tidak terpasang buahan/jus buah
infus 4.8 Pantau asupan cairan
6. Kulit elastis selama 24 jam
4.9 Berikan cairan IV
sesuai suhu kamar
4.10Konsultasi dengan
dokter jika ada tanda-
tanda dan gejala cairan
memburuk
Klien 2
22 Maret Ketidakseimbangan Tujuan: 1.1 Kaji adanya alergi
2017 nutrisi kurang dari Setelah dilakukan makanan
kebutuhan tubuh b.d tindakan keperawatan 1.2 Monitor mual muntah
frekuensi mual dan selama 3 x 24 jam, maka 1.3 Ajarkan pasien
muntah berlebihan diharapkan mual muntah bagaimana membuat
berkurang, dan nafsu catatan makanan harian
makan meningkat Kriteria 1.4 Timbang berat badan tiap
Hasil: hari
1. Adanya peningkatan 1.5 Kolaborasi dengan ahli
berat badan sesuai gizi untuk menentukan
dengan tujuan jumlah kalori dan
2. Berat badan ideal nutrisi yang
sesuai dengan tinggi dibutuhkan pasien
badan
3. Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
8
0

- Tidak ada
tanda-tanda
malnutrisi
- Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dari
menelan
- Tidak terjadi
penurunan berat
badan
yang berarti
22 Maret Kekurangan volume Tujuan : 2.1 Monitor vital sign
2017 cairan berhubungan Setelah dilakukan 2.2 Monitor respon pasien
dengan kehilangan tindakan keperawatan terhadap penambahan
cairan yang selama 3 x 24 jam, maka cairan
berlebihan diharapkan 2.3 Dorong pasien untuk
kekurangan volume menambah intake oral
cairan dapat teratasi 2.4 Kolaborasikan pemberian
Kriteria Hasil : cairan IV
1. Klien banyak minum
2. Mempertahankan
urin output sesuai
dengan usia dan
BB,BJ urine normal,
HT normal
3. Tekanan darah, nadi,
suhu tubuh dalam
batas normal
4. Tidak ada tanda-
tanda dehidrasi,
elastisitas turgor
kulit baik, membrane
mukosa lembab,
tidak ada rasa haus
yang berlebihan
22 Maret Intoleransi aktivitas b.d 3.1 Monitor respon fisik,
2017 kelemahan Tujuan: emosi, social dan
Setelah dilakukan spiritual
tindakan keperawatan 3.2 Bantu klien untuk
selama 3 x 24 jam, maka mengidentifikasi
diharapkan dapat aktivitas yang mampu
beraktivitas mandiri dilakukan
seperti biasa Kriteria 3.3 Bantu untuk memilih
Hasil : aktivitas konsisten
1. Berpartisipasi dalam yang sesuai dengan
aktifitas fisik tanpa kemampuan fisik,
disertai peningkatan psikologi dan social
tekanan darah, nadi 3.4 Bantu pasien untuk
dan RR mengembangkan
2. Mampu melalukan motivasi diri dan
aktivitas sehari- hari penguatan
(ADL) secara mandiri
3. Tanda-tanda vital
normal
8
1

4. Energy psikomotor
Level kelemahan
1. Mampu berpindah :
dengan atau tanpa
bantuan alat
2. Status
kardiopulmonary
adekuat
3. Sirkulasi status
baik
4. Status respirasi :
pertukaran gas dan
ventilasi adekuat

Sumber : (Supartiningsih, 2016) & (Rahmalia Novianti, 2017) Interpretasi Data :

Berdasarkan tabel diatas setelah melakukan penegakkan diagnosa

keperawatan pada klien 1 dan klien 2, dibuatlah perencanaan tindakan

keperawatan sesuai dengan masing-masing diagnosa yang ditemukan pada klien.

Perencanaan dibuat sesuai dengan teori pada klien 1 menggunakan (NANDA,

2015) dan pada klien 2 menggunakan (NANDA NIC NOC, 2015)

d. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Tabel 4.6

Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Ibu Hamil dengan


Hiperemesis Gravidarum di Rumah Sakit Tk II Pelamonia
Makassar dan Rumah Sakit Kepolisian Bhayangkara Makassar

Waktu No.
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Pelaksanaan DX

Klien 1
Senin, 30 Mei
2016 10.00
1 1. Mengkaji pola makan klien Hasil :
- Klien mengatakan kurang nafsu
makan
8
2

- Klien mengatakan hanya


makan 4 sendok
10.15 2. Menganjurkan makan sedikit Hasil :
tapi sering Klien mengatakan kurang nafsu
makan

10.20 3. Memberikan makan dalam


Hasil :
porsi hangat
Keluarga sudah memberikan
makanan dalam keadaan hangat
tetapi klien hanya makan 4 sendok

10.25 4. Memberikan air minum saat Hasil :


makan Keluarga selalu menyediakan air
minum saat makan

10.30 5. Memberikan makanan Hasil :


kesukaan klien Klien mengatakan tidak ada
makanan yang disukai

10.45
6. Menciptakan lingkungan yang Hasil :
menyenangkan saat makan Suasana kamar nyaman dan tenang

10.50 7. Kolaborasi dengan ahli gizi Hasil :


Klien diberi bubur dan tempe

11.10 2 1. Mengkaji tingkat kecemasan Hasil :


klien Klien mengatakan khawatir
terhadap janin yang
dikandungnya

11.15 2. Menggunakan pendekatan yang Hasil :


tenang pada klien Klien bertanya tentang
kehamilannya

11.20 3. Mengajarkan teknik relaksasi Hasil :


napas dalam Klien paham dan akan
melakukannya

11.25 4. Memberikan dukungan Hasil :


emosional Klien tampak lebih tenang

11.30 5. Mengontrol stimulus untuk Hasil :


kebutuhan klien yang dapat Klien menjaga nutrisi agar
memicu kecemasan janinnya tidak terganggu

11.35 6. Memberikan HE tentang Hasil :


penyakitnya Klien paham dengan informasi yang
diberikan perawat

12.05 3 1. Monitor kemampuan perawatan Hasil :


diri secara mandiri Klien mengatakan tidak bisa
melakukan perawatan diri secara
mandiri
8
3

12.10 2. Monitor kondisi kulit Hasil :


Kulit teraba lengket
12.15 3. Monitor kondisi rambut dan Hasil :
kulit kepala termasuk lainnya Rambut tampak ada dandruff, kotor,
(kasar, kering, kotor, berbau dan teraba
berbau,dan ada dandruf) berminyak

12.20 4. Membantu melakukan Hasil :


perawatan diri sesuai Klien mengatakan besok ingin
kebutuhan melakukan perawatan cuci rambut

12.40 4 1. Monitor tanda-tanda vital klien Hasil :


- TTV :
TD : 110/60 mmHg
N : 60x/menit
S : 36°C
RR : 20x/menit

12.45 2. Monitor kehilangan cairan Hasil :


seperti muntah Muntah cair berampas sebanyak 2
kali

12.50 3. Monitor makanan/cairan yang Hasil :


dikonsumsi - Klien makan bubur, sayur, dan
tempe
- Cairan RL dan air putih 2 gelas
(300cc)

12.55 4. Monitor status gizi Hasil :


Klien diberikan bubur, sayur dan
tempe

13.00 5. Meningkatkan asupan oral Hasil :


Klien mengatakan minum 2 gelas
(300 cc)

13.05 Hasil :
6. Menganjurkan keluarga
Klien nampak makan buah- buahan
memberikan makanan ringan
seperti buah- buahan/jus buah

13.10 7. Mengkonsultasi dengan dokter Hasil :


jika ada tanda-tanda dan Agar keadaan klien tidak
gejala cairan memburuk bertambah buruk
Selasa, 31 Mei
2016 07.30
1 1. Mengkaji pola makan klien
Hasil :
- Klien mengatakan kurang
nafsu makan
- Klien mengatakan hanya
makan 5 sendok
07.35 2. Menganjurkan makan sedikit Hasil :
tapi sering Klien mengatakan kurang nafsu
makan
8
4

07.40 3. Memberikan makan dalam Hasil :


porsi hangat Keluarga sudah memberikan
makanan dalam keadaan hangat
tetapi klien hanya makan 5 sendok

07.45 4. Memberikan air minum saat Hasil :


makan Keluarga selalu menyediakan air
minum saat makan

07.50 5. Memberikan makanan Hasil :


kesukaan klien Klien tampak memakan buah-
buahan

Hasil :
07.55 6. Menciptakan lingkungan yang Suasana kamar nyaman dan tenang
menyenangkan saat makan
Hasil :

08.00 7. Kolaborasi dengan ahli gizi Klien diberi bubur dan tempe

Hasil :
08.15 2 1. Mengkaji tingkat kecemasan Klien mengatakan khawatir
klien terhadap janin yang
dikandungnya

Hasil :
08.20 2. Menggunakan pendekatan yang Klien bertanya tentang
tenang pada klien kehamilannya

Hasil :
08.25 3. Mengajarkan teknik relaksasi Klien paham dan akan
napas dalam melakukannya

Hasil :
08.30 4. Memberikan dukungan Klien tampak lebih tenang
emosional
Hasil :
08.35 5. Mengontrol stimulus untuk Klien menjaga nutrisi agar
kebutuhan klien yang dapat janinnya tidak terganggu
memicu kecemasan
Hasil :
08.40 6. Memberikan HE tentang Klien paham dengan informasi yang
penyakitnya diberikan perawat

Hasil :
09.00 3 1. Monitor kemampuan perawatan Klien mengatakan tidak bisa
diri secara mandiri melakukan perawatan diri secara
mandiri
Hasil :
09.05 2. Monitor kondisi kulit Kulit teraba lengket

Hasil :
09.10 3. Monitor kondisi rambut dan Rambut tampak ada dandruff, kotor,
kulit kepala termasuk lainnya berbau dan teraba
(kasar, kering, kotor, berminyak
berbau,dan ada dandruf)
8
5

Hasil :
09.15 Klien ingin melakukan perawatan
cuci rambut
4. Membantu melakukan
perawatan diri sesuai Hasil :
09.20 kebutuhan Klien dengan posisi baring sesuai
dengan prosedur
5. Membantu klien berada pada Hasil :
posisi yang nyaman saat cuci Perawat sudah menyiapkan
09.25 rambut perlengkapan

6. Siapkan perlengkapan untuk


membersihkan rambut (mis : Hasil :
09.30 shampoo, ember, handul dll) Perawat membantu melakukan
perawatan cuci rambut
7. Berikan bantuan sampai klien
benar-benar mampu merawat
diri sendiri secara mandiri Hasil :
10.45 - TTV :
1. Monitor tanda-tanda vital klien TD : 110/70 mmHg
N : 60x/menit
S : 36°C
RR : 22x/menit

Hasil :
10.50 4 2. Monitor kehilangan cairan Muntah cair berampas sebanyak 2
seperti muntah kali

Hasil :
10.55 3. Monitor makanan/cairan yang - Klien makan bubur, sayur, dan
dikonsumsi tempe
- Cairan RL dan air putih 3 gelas
(450cc)

Hasil :
11.00 4. Monitor status gizi Klien diberikan bubur, sayur

Hasil :
11.05 5. Meningkatkan asupan oral Klien mengatakan minum 3 gelas
(450 cc)

Hasil :
11.10 6. Menganjurkan keluarga Klien nampak makan buah- buahan
memberikan makanan ringan
seperti buah- buahan/jus buah
Hasil :
11.15 7. Mengkonsultasi dengan dokter Agar keadaan klien tidak
jika ada tanda-tanda dan bertambah buruk
gejala cairan memburuk

Rabu, 01 Juni 1 1. Mengkaji pola makan klien Hasil :


2016 /2 porsi makan tidak dihabiskan

07.30 2. Menganjurkan makan Hasil :


8
6

sedikit tapi sering Klien mengatakan paham dan akan


melakukannya
07.40 3. Memberikan makan dalam Hasil :
porsi hangat Keluarga sudah memberikan
makanan dalam keadaan hangat

07.45 4. Memberikan air minum saat Hasil :


makan Keluarga selalu menyediakan air
minum saat makan

07.50 5. Kolaborasi dengan ahli gizi Hasil :


Klien diberi nasi, sayur dan telur

08.10 2 Hasil :
1. Mengkaji tingkat kecemasan
Klien mengatakan masih khawatir
klien
terhadap kandungannya

08.15 2. Mengontrol stimulus untuk Hasil :


kebutuhan klien yang dapat Klien menjaga nutrisi agar
memicu kecemasan janinnya tidak terganggu

08.20 3. Memberikan HE tentang Hasil :


penyakitnya Klien paham dengan informasi yang
diberikan perawat

08.40 3 1. Monitor kemampuan perawatan Hasil :


diri secara mandiri Klien mengatakan belum bisa
melakukan perawatan diri secara
mandiri

08.45 2. Monitor kondisi rambut dan Hasil :


kulit kepala termasuk lainnya Rambut tampak bersih dan tidak
(kasar, kering, kotor, teraba rambut yang berminyak
berbau,dan ada dandruf)

09.00 4 1. Monitor tanda-tanda vital klien Hasil :


- TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 70x/menit
S : 36°C
RR : 22x/menit

09.05 2. Monitor kehilangan cairan Hasil :


seperti muntah Klien mengatakan masih mual

09.10 3. Monitor makanan/cairan yang Hasil :


dikonsumsi - Klien makan nasi, sayur, dan
telur
- Cairan RL dan air putih 4 gelas
(600cc)
4. Meningkatkan asupan oral
09.15 Hasil :
Klien mengatakan minum 4 gelas
(600cc)
8
7

09.20 5. Mengkonsultasi dengan dokter Hasil :


jika ada tanda-tanda dan gejala Agar keadaan klien tidak
cairan memburuk bertambah buruk

Klien 2

Selasa, 22
Maret 2017

10.00 1 1. Mengkaji adanya alergi


Hasil :
makanan
Klien alergi terhadap makanan
seperti udang, cumi-cumi dan bakso

10.15 2. Memonitor mual muntah Hasil :


Klien tampak mual dan muntah
lebih dari 10 kali

10.25 3. Mengajarkan pasien Hasil :


bagaimana membuat catatan Klien mau melakukannya
makanan harian

10.35 4. Menimbang berat badan tiap Hasil :


hari Berat badan klien 55 kg selama
masuk rumah sakit

10.40 5. Berkolaborasi dengan ahli gizi Hasil :


untuk menentukan jumlah Klien diberi makanan bubur, ikan
kalori dan nutrisi yang bandeng, sayur, buah dan tampak
dibutuhkan pasien mengkonsumsi susu

11.15 2 1. Memonitor vital sign Hasil :


- TD : 100/70 mmHg
- N : 90x/menit
- S : 37oC
- P : 22 x/menit

11.30 2. Memonitor respon pasien


Hasil :
terhadap penambahan cairan
Klien tampak memuntahkan apabila
ada yang makanan atau cairan yang
masuk ke dalam tubuh

11.35 3. Menganjurkan pasien untuk Hasil :


menambah intake oral Klien tampak minum air putih dan
diselingi susu

11.45 4. Berkolaborasi pemberian Hasil :


cairan IV Klien diberi cairan RL di lengan
sebelah kiri

12.10 3 1. Memonitor respon fisik, Hasil :


emosi, social dan spiritual Klien tampak lemah tidak dapat
bangun dari tempat tidur, kadang
mengeluh terhadap penyakit
8
8

yang di deritanya, merasa tidak


berguna dan selama sakit klien
selalu berdoa untuk
kesembuhannya.
12.20 2. Membantu klien untuk Hasil :
mengidentifikasi aktivitas Klien mengatakan tidak mampu
yang mampu dilakukan melakukan aktivitas harian
12.35 3. Membantu untuk memilih Hasil :
aktivitas konsisten yang sesuai Klien tampak sulit melakukan
dengan kemampuan fisik, akivitas fisik, hanya mampu
psikologi dan social berbicara pelan dan tidak ikut serta
di lingkungan sosial akibat
penyakitnya

12.50 4. Membantu pasien untuk Hasil :


mengembangkan motivasi diri Klien mau melakukannya
dan penguatan
Rabu, 23
Maret 2017
11.00 Mengkaji adanya alergi
1 1.
makanan Hasil :
Klien alergi terhadap makanan
seperti udang, cumi-cumi dan bakso
11.15 2. Memonitor mual muntah Hasil :
Mual dan muntah klien tampak
berkurang

11.20 3. Mengajarkan pasien Hasil :


bagaimana membuat catatan Klien mau melakukannya
makanan harian
Hasil :
11.30 4. Menimbang berat badan tiap Berat badan klien masih 55 kg
hari

11.45 5. Berkolaborasi dengan ahli gizi Hasil :


untuk menentukan jumlah Klien diberi makanan bubur, daging
kalori dan nutrisi yang ayam, sayur, buah dan tampak
dibutuhkan pasien mengkonsumsi susu

12.15 2 1. Memonitor vital sign Hasil :


- TD : 110/90 mmHg
- N : 84x/menit
- S : 36,5oC
- P : 20 x/menit

12.25 2. Memonitor respon pasien Hasil :


terhadap penambahan cairan Klien dapat menerimanya dan
minum sedikit tapi sering untuk
mencegah dehidrasi

12.30 3. Menganjurkan pasien untuk


menambah intake oral Hasil :
Klien tampak meningkatkan minum
air putih
8
9

12.50 4. Berkolaborasi pemberian


cairan IV Hasil :
Klien diberi cairan RL di lengan
sebelah kiri
13.10 3 1. Memonitor respon fisik,
emosi, social dan spiritual Hasil :
Klien masih tampak lemah, sudah
dapat bangun dari tempat tidur
dengan berpengang di ujung tempat
tidur, meerima penyakit yang di
deritanya, membandingkan dirinya
dengan orang lain dan selama sakit
klien selalu berdoa untuk
kesembuhannya.

Membantu klien untuk Hasil :


mengidentifikasi aktivitas Klien masih dibantu dalam berjalan
yang mampu dilakukan ke kamar kecil
13.20 2. Membantu untuk memilih Hasil :
aktivitas konsisten yang sesuai Klien sudah mampu bangun dari
dengan kemampuan fisik, tempat tidur secara mandiri
psikologi dan social
13.35 3.
13.50 4. Membantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri Hasil :
dan penguatan Klien mau melakukannya
Kamis, 24
Maret 2017

14.00 1 1. Mengkaji adanya alergi


Hasil :
makanan
Klien alergi terhadap makanan
seperti udang, cumi-cumi dan bakso

14.05 2. Memonitor mual muntah


Hasil :
Pada saat dikaji klien tampak tidak
mual dan muntah lagi dan kooperatif

14.15 3. Mengajarkan pasien Hasil :


bagaimana membuat catatan Klien mengerti dan mau
makanan harian melakukannya

14.25 4. Menimbang berat badan tiap


hari Hasil :
Berat badan klien meningkat 56 kg

14.35 5. Berkolaborasi dengan ahli gizi Hasil :


untuk menentukan jumlah Klien di berikan makanan lunak dan
kalori dan nutrisi yang berserat tinggi
dibutuhkan pasien

15.10 2 1. Memonitor vital sign Hasil :


- TD : 120/80 mmHg
- N : 88x/menit
- S : 36oC
9
0

- P : 20 x/menit

Hasil :
15.20 Klien tampak minum sedikit tapi
2. Memonitor respon pasien
terhadap penambahan cairan sering untuk mencegah dehidrasi
Hasil :
Klien mengerti dan mau
15.30 melakukannya
3. Menganjurkan pasien untuk
menambah intake oral
Hasil :
Klien diberi cairan RL di lengan
15.40 sebelah kiri
4. Berkolaborasi pemberian
cairan IV
Hasil :
Klien tampak koopertif, ekspresi
16.05
1. Memonitor respon fisik, emosi, wajah klien gembira, sudah
3 social dan spiritual menerima keadaannya dan selalu
berdoa untuk kesembuhannya

Hasil :
Klien tampak sudah dapat
16.10 berjalan ke kamar kecil dengan
2. Membantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas mandiri
yang mampu dilakukan
Hasil :
Klien dapat berjalan secara
16.15 mandiri
3. Membantu untuk memilih
aktivitas konsisten yang
sesuai dengan kemampuan
fisik, psikologi dan social Hasil :
Klien yakin bahwa beliau akan
16.25 segera sembuh dari penyakitnya dan
4. Membantu pasien untuk
mengembangkan motivasi berkumpul lagi bersama
diri dan penguatan keluarganya di rumah

Sumber : (Supartiningsih, 2016) & (Rahmalia Novianti, 2017)

Interpretasi Data :

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : dalam

implementasi pada klien 1 dan klien 2 sudah dilakukan sesuai dengan perencanaan

yang telah dibuat berdasarkan teori pada klien 1 menggunakan (NANDA, 2015) dan

pada klien 2 menggunakan (NANDA NIC NOC, 2015).


9
1

e. Evaluasi Keperawatan

Tabel 4.7

Evaluasi Keperawatan Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum


di Rumah Sakit Tk II Pelamonia Makassar dan Rumah Sakit
Kepolisian Bhayangkara Makassar
Hari ke Diagnosa Keperawatan Evaluasi (SOAP)

Klien 1
Senin, 30 Dx.1
Mei 2016
S:
- Klien mengatakan mual dan muntah
sebanyak 7 kali dari waktu pagi s/d malam
- Klien mengatakan muntah setiap habis
makan dan minum
- Klien mengatakan kurang nafsu makan
- Klien mengatakan hanya makan 4 sendok
O:
- Muntah sebanyak 7 kali
- Muntah cair berampas
- /2 porsi makan tidak dihabiskan
- Bibir tampak kering
- Mukosa pucat
- Kembung
- Abdomen teraba tegang saat muntah
- Abdomen membesar sesuai umur
kehamilan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji pola makan klien
2. Anjurkan klien makan sedikit tapi
sering
3. Berikan makanan dalam porsi hangat
4. Berikan air minum pada saat makan
5. Berikan makanan kesukaan klien
6. Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan saat makan
7. Kolaborasi dengan ahli gizi
Dx.2 S:
- Klien mengatakan semoga janin dalam
kandungan sehat
- Keluarga klien mengatakan semoga
penyakit yang diderita klien tidak parah
O:
- Wajah kelihatan sedih
- Tampak murung
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
9
2

1. Kaji tingkat kecemasan klien


2. Gunakan pendekatan yang tenang
pada klien
3. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
4. Berikan dukungan emosional
5. Kontrol stimulus untuk kebutuhan
klien yang memicu kecemasan
6. Berikan HE tentang penyakitnya

S:
- Klien mengatakan sudah 2 hari tidak
Dx.3 mandi
- Klien mengatakan selama dirawat dirunah
sakit tidak pernah keramas
- Klien mengatakan tidak bisa mandi sendiri
O:
- Klien mengeluarkan bau tak sedap
- Rambut tampak ada dandruff, kotor dan
berbau
- Rambut teraba berminyak dan ada
perlengketan
- Kulit teraba lengket
A : Masalah belumteratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor kemampuan perawatan diri
secara mandiri
2. Monitor kondisi kulit
3. Monitor kondisi rambut dan kulit
kepala termasuk kelainannya (kasar,
kering, kotor, berbau dan ada dandruf)
4. Bantu melakukan perawatan diri
sesuai kebutuhan

S:
- Klien mengatakan hanya minum 2 gelas
(300cc)
- Klien mengatakan pahit saat
Dx. 4 mengecap O :
- Keadaan umum lemah
- Tampak bercak-bercak putih pada lidah
- Penurunan sensasi rasa (pahit saat
mengecap)
- Terpasang infus pada tangan kanan (infus
RL : Dexa 5% 2:1 28 tpm, drips neurobion
1 amp/24 jam)
- Kulit tampak kering
- Kulit teraba kering dan kasar
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital klien
2. Monitor kehilangan cairan seperti
muntah
3. Monitor makanan/cairan yang
9
3

dikonsumsi
4. Monitor status gizi
5. Tingkatkan asupan oral
6. Anjurkan keluarga memberikan
makanan ringan seperti buah-
buahan/jus buah
7. Konsultasikan dengan dokter jika ada
tanda-tanda dan gejala cairan
memburuk
Selasa, 31 Dx.1 S:
Mei 2016 - Klien mengatakan mual dan muntah
sebanyak 2 kali
- Klien mengatakan kurang nafsu makan
- Klien mengatakan hanya makan 5 sendok
O:
- Muntah sebanyak 2 kali
- /2 porsi makan tidak dihabiskan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji pola makan klien
2. Anjurkan klien makan sedikit tapi
sering
3. Berikan makanan dalam porsi hangat
4. Berikan air minum pada saat makan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi

Dx.2 S:
- Klien mengatakan semoga janin dalam
kandungan sehat
- Keluarga klien mengatakan semoga
penyakit yang diderita klien tidak parah
O : Tampak murung
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji tingkat kecemasan klien
2. Kontrol stimulus untuk kebutuhan
klien yang memicu kecemasan
3. Berikan HE tentang penyakitnya
Dx.3
S:
- Klien mengatakan sudah 2 hari tidak
mandi
- Klien mengatakan tidak bisa mandi sendiri
O : Kulit teraba lengket
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor kemampuan perawatan diri
secara mandiri
2. Monitor kondisi rambut dan kulit
kepala termasuk kelainannya (kasar,
kering, kotor, berbau dan ada dandruf)
3. Berikan bantuan sampai klien benar-
benar mampu merawat sendiri
9
4

secara mandiri
Dx. 4
S:
- Klien mengatakan hanya minum 3 gelas
(450cc)
- Klien mengatakan pahit saat mengecap
O:
- Keadaan umum lemah
- Tampak bercak-bercak putih pada lidah
- Penurunan sensasi rasa (pahit saat
mengecap)
- Terpasang infus pada tangan kanan (infus
RL : Dexa 5% 2:1 28 tpm, drips neurobion
1 amp/24 jam)
- Kulit tampak kering
- Kulit teraba kering dan kasar
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital klien
2. Monitor kehilangan cairan seperti
muntah
3. Monitor makanan/cairan yang
dikonsumsi
4. Tingkatkan asupan oral
5. Konsultasikan dengan dokter jika ada
tanda-tanda dan gejala cairan
memburuk
Rabu , 01 Dx.1 S:
Juni 2016 - Klien mengatakan mual dan muntah
- Klien mengatakan nafsu makan masih
kurang
O : /2 porsi makan tidak dihabiskan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Dx.2
S : Klien mengatakan masih khawatir terhadap
kandungannya O : Tampak murung
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Dx.3
S : Klien mengatakan belum bisa melakukan
perawatan diri secara sendiri
O : perawatan diri masih dibantu oleh keluarga
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Dx. 4 S:
- Klien mengatakan hanya minum 4 gelas
(600cc)
O:
- Keadaan umum lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
9
5

Klien 2
Selasa, 22 Dx.1 S:
Maret 2017 - Klien mengatakan mual dan muntah
lebih dari 10 kali dalam sehari
- Klien mengatakan setiap kali makan dia
selalu muntah
O:
- Klien tampak mual dan muntah
- Klien tampak menolak untuk makan
- Selera makan klien tidak ada
- Klien tampak menghabiskan V3 porsi
saja
- Klien mengalami penurunan berat badan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Monitor mual muntah
3. Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan harian
4. Timbang berat badan tiap hari
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien

S:
Dx.2 - Klien mengatakan jarang minum
- Klien mengatakaan setiap makanan atau
minuman yang masuk langsung
dimuntahkan
O:
-Denyut nadi klien meningkat
-Klien tampak pucat
-Turgor kulit kering
-Konjungtiva anemis
-TTV :
TD : 100/70 mmHg
N : 90x/menit
S : 37,5oC
P : 25 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor vital sign
- Monitor respon pasien terhadap
penambahan cairan
- Anjurkan pasien untuk menambah
intake oral
- Kolaborasikan pemberian cairan IV

S:
Dx.3 - Klien mengatakan merasa pusing
ketika bangun dari tempat tidur
- Klien mengatakan sangat terbatas
dalam beraktivitas
O:
- Klien tampak lemah
9
6

- Klien tampak dibantu oleh keluarga


ketika ingin bangun dari tempat tidur
- Klien tampak dibantu oleh keluarga
ketika berjalan ke kamar kecil
- Klien tampak terbatas dalam
menjalankan aktivitas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor respon fisik, emosi, social
dan spiritual
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
3. Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan sosial
4. Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
Rabu, 23 Dx.1
Maret 2017
S : Klien mengatakan mual dan mudah yang
dialaminya sudah berkurang O :
- Klien masih tampak mual dan
muntah
- Nafsu makan klien sudah ada
- Klien tampak menghabiskan 1 porsi
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Monitor mual muntah
3. Ajarkan pasien bagaimana membuat
catatan makanan harian
4. Timbang berat badan tiap hari
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien

S : Keluarga klien mengatakan sudah sering


Dx.2
minum sedikit tapi sering
O:
- Pucat pada wajah klien tampak
berkurang
- Konjungtiva anemis
- TTV :
TD : 110/90 mmHg
N : 84x/menit
S : 36,5oC
P : 20 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor vital sign
2. Monitor respon pasien terhadap
penambahan cairan
3. Anjurkan pasien untuk menambah
intake oral
4. Kolaborasikan pemberian cairan IV
Dx.3 S : Klien mengatakan masih merasa pusing
ketika berjalan ke kamar kecil
O:
- Klien masih tampak lemah
- Klien masih tampak dibantu oleh
keluarga ketika berjalan ke kamar
kecil
- Klien masih terbatas dalam
beraktivitas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor respon fisik, emosi, social
dan spiritual
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
3. Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan sosial
4. Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
Kamis, 24 Dx.1 S : Klien mengatakan tidak muntah lagi dan
Maret 2017 hanya sesekali mual
O:
- Klien tampak sudah tidak mual dan
muntah
- Nafsu makan klien membaik
- Klien tampak menghabiskan 1 porsi
- Klien tampak kooperatif
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

Dx.2 S : Klien mengatakan sudah minum teratur


sedikit tapi sering
O:
- Wajah klien nampak ceria
- Turgor kulit tampak elastis
- TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/menit
S:36oC
P : 20 x/menit
Dx.3 A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

S : Klien mengatakan pusing sudah mulai


berkurang
O : Klien tampak sudah dapat berjalan ke
kamar kecil secara mandiri
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

Sumber : (Supartiningsih, 2016) & (Rahmalia Novianti, 2017)


Interpretasi Data :

Berdasarkan tabel 4.5 setelah melakukan pelaksanaan tindakan


keperawatan pada klien 1 dan klien 2, dibuat evaluasi tindakan keperawatan

pada klien. Pada klien 1 saat melakukan evaluasi tindakan setiap diagnosa

keperawatan, dx 1, dx 2, dx 3 dan dx 4 tidak teratasi. Sedangkan pada klien 2,

dx 1, dx 2 dan dx 3 teratasi pada hari ke 3.

B. Pembahasan

Peneliti akan membahas tentang literature review asuhan keperawatan pada

dua klien Hiperemesis Gravidarum. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian,

diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Adapun bahasan

tiap bagian sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pada pengkajian ditemukan beberapa data yang ada pada kedua klien.

Klien 1 bernama Ny. M G1P0A0 umur 25 tahun dan klien 2 bernama Ny. W

G3P2A0 umur 32 tahun dengan diagnosa medis hiperemesis gravidarum yang

dimana kedua klien mengalami mual dan muntah lebih dari 10x, berat badan

menurun, kurang cairan dan turgor kulit berkurang.

Sesuai teori Khayati, 2013 menyatakan mual dan muntah saat hamil,

yang bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari. Kondisi ini bisa sampai

mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan. Muntah

yang berlebihan juga dapat menyebabkan ibu hamil merasa pusing, lemas, dan

mengalami dehidrasi.

Pengkajian diperoleh data pada kedua klien Ny. M dengan kehamilan

primigravida dan Ny.W dengan kehamilan multigravida. Ny.M dan Ny.W


mengatakan kehamilannya direncanakan. Ny.M mengalami masalah

psikologis dimana Ny.M mengatakan merasa cemas dan khawatir dengan

kondisi dan janin yang dikandungnya. Sedangkan Ny.W tidak tedapat data

tentang psikologis sehingga tidak dapat dikatakan tidak mengalami masalah

psikologis.

Sesuai teori Khayati, 2013 dan Jusuf CE, 2016 ada beberapa etiologi

terjadinya hiperemesis gravidarum yaitu, faktor predisposisi : primigravida,

overdistensi rahim, faktor psikologis : rumah tangga yang retak, hamil yang

tidak diinginkan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap

tanggung jawab sebagai ibu dan kehilangan pekerjaan serta riwayat gestasi,

dimana ibu hamil yang mengalami mual dan muntah sekitar 60-80% pada

primigravida, 40-60% pada multigravida.

Menurut Tiran, 2008 mual dan muntah yang dirasakan ibu hamil

cenderung akan membuat mereka menjadi lebih lemah dan akan

meningkatkan kecemasaan terhadap kejadian yang lebih parah. Masalah

psikologis juga berperan pada parahnya mual dan muntah serta perkembangan

hiperemesis gravidarum. Masalah psikologis yang terjadi pada ibu hamil akan

cenderung mengalami mual dan muntah dalam kehamilan, atau memperburuk

gejala yang sudah ada serta mengurangi kemampuan untuk mengatasi gejala

normal.

Pada pengkajian Ny.M dan Ny.W berdasarkan klasifikasi termasuk

dalam hiperemesis gravidarum tingkat 1 dengan 5 tanda gejala yang ada pada

Ny.M dan Ny.W yaitu ibu merasa lemah, muntah terus menerus yang

mempengaruhi keadaan umum, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun
dan turgor kulit mengurang. Menurut Khayati, 2013 klasifikasi hiperemesis

gravidarum terbagi menjadi : tingkat I, tingkat II dan tingkat III sesuai dengan

keluhan yang dirasakan oleh klien.

Pengkajian pada penelitian ini menggunakan format pengkajian Self

Care Orem, data dari Ny.M dan Ny.W setelah dianalisis dapat memenuhi

aspek dari Basic Conditioning Factors, Universal Selfcare Requisites,

Developmental Selfcare Requisites, Health Deviation Selcare Requisites. Pada

Ny.M berdasarkan kemampuan masuk dalam kategori wholly compensatory

nursing systems dimana Ny.M diberikan perawatan diri secara total disebabkan

oleh ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan keperawatan secara

mandiri. Ny.M mengatakan semua aktivitas dilakukan ditempat tidur, merasa

lemah, muntah sebanyak 10x, merasa pusing, belum ada mandi sejak dirawat

di rumah sakit.

Ny.W masuk dalam kategori partially compensatory nursing systems

dimana Ny.W diberikan perawatan diri secara sebagian dan memberikan

bantuan secara minimal. Ny.W mengatakan aktivitas yang dilakukan dibantu

oleh keluarga, merasa lemah, muntah sebanyak 10x, merasa pusing.

Pengkajian pada kedua klien hiperemesis gravidarum menurut asumsi

peneliti bahwa dalam kehamilan bukan hanya dilihat dari kesehatan ibu dan

anak saja tetapi juga pada psikologis ibu dapat mempengaruhi janin yang

dikandungnya dan pada usia kehamilan 15 minggu sudah bisa terdengar detak

jantung janin. Sebagai seorang perawat maka dalam melakukan pengkajian

harus menggali lebih dalam mengenai masalah atau keluhan yang sedang

dialami oleh klien sehingga dari hasil pengkajian tenaga kesehatan dapat
mengetahui masalah dan tindakan apa yang harus diberikan pada klien.

2. Diagnosa keperawatan

Hasil analisa data kedua kasus ibu hiperemesis gravidarum dalam

penegakkan diagnosa keperawatan menggunakan NANDA, 2015 dan belum

sesuai dengan SDKI, 2017 yang digunakan sebagai literatur dalam

menegakkan diagnosa keperawatan. Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI,

2017 indikator penegakkan diagnosa keperawatan terdiri atas penyebab,

tanda/gejala dan faktor risiko, dimana terdapat kriteria mayor dan minor dalam

menegakkan diagnosa. Kriteria mayor adalah tanda dan gejala yang ditemukan

sekitar 80%-100% untuk validasi diagnosa. Sedangkan kriteria minor adalah

tanda dan gejala yang tidak harus ditemukan, namun dapat mendukung

penegakan diagnosis.

Menurut Dzikirullah Rizki, 2013, WOC Hiperemesis, 2019 dan Tim

Pokja SDKI DPP PPNI, 2017 terdapat 9 diagnosa keperawatan yang sering

muncul pada ibu hiperemesis gravidarum yaitu : Pola napas tidak efektif

D.0005, Nyeri akut D.0077, Hipovolemia D.0023, Defisit nutrisi D.0019,

Gangguan integritas kulit/jaringan D.0129, Gangguan rasa nyaman D.0074,

Konstipasi D.0049, Hipertermia D.0130, Intoleransi aktivitas D.0056.

Hasil analisa data pengkajian diagnosa keperawatan yang ditegakkan

bila dilihat dari SDKI, 2017 pada Ny.M ditemukan 1 diagnosa yang sesuai

yaitu Defisit Nutrisi dan 3 diagnosa yang belum sesuai yaitu Defisit perawatan

diri, Ansietas dan Risiko hipovolemia. Sedangkan pada Ny.W

ditemukan 3 diagnosa yang sesuai yaitu Hipovolemia, Defisit Nutrisi dan

Intoleransi Aktivitas.
Terdapat penegakkan diagnosa yang sama pada klien 1 dan klien 2

yaitu :

Diagnosa risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan

kehilangan cairan yang berlebih pada Ny.M dan kekurangan volume cairan

berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebih pada Ny.W, hasil analisa

dari pengkajian terdapat data pada Ny.M merasa lemah, kurang cairan, turgor

kulit jelek, mukosa pucat, berat badan menurun. Sedangkan pada Ny.W

merasa lemah, kurang cairan, turgor kulit menurun, bibir kering dan pecah-

pecah, suhu tubuh meningkat, berat badan menurun.

Perumusan penulisan diagnosa keperawatan yang tercantum pada Ny.M

dan Ny.W menurut teori SDKI, 2017 menjadi hipovolemia berhubungan

dengan kehilangan cairan aktif D.0023. Pada Ny.M dalam kasus peneliti

sebelumnya menegakkan diagnosa risiko hipovolemia sedangkan bila dilihat

dari tanda gejala yang dialami klien seharusnya diangkat diagnosa

hipovolemia pada Ny.M karena memenuhi 80% - 100% validasi dalam

penegakkan diagnosa sesuai dengan kriteria mayor dan minor. Sedangkan

pada Ny.W bila dilihat dari tanda gejala yang dialami klien sudah memenuhi

80% - 100% validasi penegakkan diagnosa sesuai dengan kriteria mayor dan

minor. Dimana menurut teori SDKI, 2017 kriteria mayor yang dapat dilihat

dari data objektif meliputi frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,

tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun,

membran mukosa kering, volume urin menurun dan hematokrit meningkat.

Kriteria minor yang dapat dilihat dari data subjektif ialah merasa lemah dan

merasa haus sedangkan data objektif yaitu pengisian vena menurun, status
mental berubah, suhu tubuh meningkat, berat badan turun tiba-tiba

Diagnosa ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mual dan muntah pada Ny.M dan ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan frekuensi mual dan

muntah berlebihan, hasil analisa peneliti dari pengkajian terdapat data pada

Ny.M mengeluh mual dan muntah, nafsu makan menurun,merasa lemah dan

terjadi penurunan berat badan. Pada Ny.W mengeluh mual dan muntah, nafsu

makan menurun, merasa lemas dan terjadi penurunan berat badan.

Perumusan penulisan diagnosa keperawatan yang tercantum pada Ny.M

dan Ny.W menurut teori SDKI, 2017 menjadi risiko defisit nutrisi ditandai

dengan kurangnya asupan makanan D.0032. Pada Ny.M dan Ny.W dalam

kasus peneliti sebelumnya menegakkan diagnosa defisit nutrisi sedangkan bila

dilihat dari tanda gejala yang dialami klien seharusnya diangkat diagnosa

risiko defisit nutrisi karena pada Ny.M dan Ny.W kriteria mayor dan minor

belum mencukupi untuk diangkat sebagai diagnosa actual dan belum

memenuhi 80% - 100% validasi dalam penegakkan diagnosa sesuai dengan

kriteria mayor dan minor. Dimana menurut teori SDKI, 2017 tidak terdapat

kriteria mayor dan minor tetapi hanya terdapat faktor risiko yang mendukung

diagnosa risiko.

Kemudian penegakkan diagnosa yang berbeda pada Ny.M dan Ny.W

yaitu :

Diagnosa Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan pada

Ny.M, hasil analisa peneliti dari pengkajian terdapat data pada Ny.M merasa

khawatir pada janin dalam kandungannya, sulit tidur dan sering terbangun,
mengeluh pusing, mengeluh mual dan muntah. Pada Ny.W berdasarkan data

yang ada tanda dan gejala tidak menunjukkan terjadinya ansietas.

Perumusan penulisan diagnosa keperawatan yang tercantum pada Ny.M

menurut teori SDKI, 2017 menjadi ansietas berhubungan dengan kurang

terpapar informasi D.0080. Pada Ny.M bila dilihat dari tanda gejala yang

dialami klien sudah memenuhi 80% - 100% validasi penegakkan diagnosa

sesuai dengan kriteria mayor dan minor. Dimana menurut teori SDKI, 2017

kriteria mayor yang dapat dilihat dari data subjektif ialah merasa bingung,

merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang di hadapi dan sulit tidur

berkonsentrasi sedangkan data objektif yaitu tampak gelisah, tampak tegang

dan sulit tidur. Kriteria minor yang dapat dilihat dari data subjektif ialah

mengeluh pusing, anoreksia, palpitasi dan merasa tidak percaya sedangkan

data objektif yaitu frekuensi napas meningkat, frekuensi nadi meningkat,

tekanan darah meningkat, diaphoresis, tremor, muka tampak pucat, suara

bergetar, kontak mata buruk, sering berkemih dan berorientasi pada masa lalu.

Diagnosa Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan kelemahan, hasil

analisa peneliti dari pengkajian terdapat data pada Ny.M sudah 2 hari tidak

mandi sejak dirawat, tidak mampu mandi, makan, ketoilet secara mandiri.

Pada Ny.W berdasarkan data yang ada tanda dan gejala tidak menunjukkan

terjadinya defisit perawatan diri.

Perumusan penulisan diagnosa keperawatan yang tercantum pada Ny.M

menurut teori SDKI, 2017 Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan

kelemahan D.0109. Pada Ny.M bila dilihat dari tanda gejala yang dialami

klien sudah memenuhi 80% - 100% validasi penegakkan diagnosa sesuai


dengan kriteria mayor dan minor. Dimana menurut teori SDKI, 2017 kriteria

mayor yang dapat dilihat dari data subjektif ialah menolak melakukan

perawatan diri sedangkan data objektif yaitu tidak mampu mandi/mengenakan

pakaian/makan/ke toilet/berhias secara mandiri dan minat melakukan

perawatan diri kurang.

Diagnosa Intoleransi Aktivitas berhubungan kelemahan pada Ny.W,

hasil analisa peneliti dari pengkajian terdapat data pada Ny.W mengeluh lelah,

merasa lemah saat beraktivitas, tidak dapat melakukan aktivitas secara

mandiri.

Perumusan penulisan diagnosa keperawatan yang tercantum pada Ny.M

menurut teori SDKI, 2017 intoleransi aktivitas dengan kelemahan D.0056.

Pada Ny.M bila dilihat dari tanda gejala yang dialami klien sudah memenuhi

80% - 100% validasi penegakkan diagnosa sesuai dengan kriteria mayor dan

minor. Dimana menurut teori SDKI, 2017 kriteria mayor yang dapat dilihat

dari data subjektif ialah mengeluh lelah sedangkan data objektif yaitu

frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi istirahat. Kriteria minor yang

dapat dilihat dari data subjektif ialah dispnea saat/setelah aktivitas, merasa

tidak nyaman setelah beraktivitas dan merasa lemah sedangkan data objektif

yaitu tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat, gambaran EKG

menunjukan aritmia saat/setelah aktivitas, gambaran EKG menunjukan

iskemia dan sianosis.

Pada diagnosa kedua klien hiperemesis gravidarum menurut asumsi

peneliti diagnosa ada yang sudah sesuai dengan teori tetapi cara penulisan

pada kasus Ny.M dan Ny.W masih belum sesuai dengan teori dan prioritas
masalah yang ada pada klien. Sebagai seorang perawat maka dalam melakukan

pengkajian harus menggali lebih dalam mengenai masalah atau keluhan yang

sedang dialami oleh klien sehingga dari hasil pengkajian tenaga kesehatan

dapat mengetahui masalah dan tindakan apa yang harus diberikan pada klien.

3. Intervensi Keperawatan

Hasil analisa data kedua kasus ibu hiperemesis gravidarum dalam

penyusunan intervensi keperawatan menggunakan NIC NOC, 2015 dan belum

sesuai dengan SIKI, 2018 dan SLKI, 2019 yang digunakan sebagai literatur

dalam penyusunan intervensi keperawatan.

Intervensi keperawatan yang disusun pada Ny.M dengan diagnosa

hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan secara aktif yaitu setelah

dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status cairan membaik dengan

kriteria hasil L.03028 : turgor kulit meningkat, perasaan lemah menurun,

frekuensi nadi membaik, tekanan darah membaik, tekanan nadi membaik,

membran mukosa membaik, berat badan membaik, Intake cairan membaik,

suhu tubuh membaik. Intervensi Pemantauan cairan I.03121: Observasi


monitor frekuensi dan kekuatan nadi, monitor tekanan darah, monitor berat badan,
monitor elastisitas atau turgor kulit, monitor intake dan output cairan, Edukasi
jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Intervensi keperawatan yang disusun pada Ny.M diagnosa risiko defisit

nutrisi yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status nutrisi

membaik dengan kriteria hasil L.03030 : berat badan membaik, Indeks Massa

Tubuh membaik, frekuensi makan membaik, nafsu makan membaik, membran

mukosa membaik. Intervensi Manajemen nutrisi I.03119 :

Observasi identifikasi status nutrisi, identifikasi alergi dan intoleransi

makanan, identifikasimakanan yang disukai, monitor asupan makanan,


monitor berat badan, Terapeutik berikan makanan tinggi serat untuk mencegah

konstipasi, berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein,

Edukasi (anjurkan diet yang diprogramkan dan Kolaborasi dengan ahli gizi

untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan.

Intervensi keperawatan yang disusun pada Ny.M diagnosa defisit

perawatan diri berhubungan dengan kelemahan yaitu setelah dilakukan

tindakan keperawatan diharapkan perawatan diri meningkat dengan kriteria

hasil L.11103 : kemampuan mandi meningkat, kemampuan makan

meningkat, kemampuan ke toilet BAB/BAK meningkat, minat melakukan

perawatan diri meningka. Intervensi Dukungan perawatan diri 1.11348 :

Observasi monitor tingkat kemandirian, identifikasi kebutuhan alat bantu

kebersihan diri, berpakaian, berhias, dan makan, Terapeutik sediakan

lingkungan yang terapeutik, dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai

mandiri, bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri dan Edukasi

anjurkan melakukan perawatan mandiri secara konsisten sesuai kemampuan.

Intervensi keperawatan yang disusun pada Ny.M diagnosa intoleransi

aktivitas berhubungan dengan kelemahan yaitu setelah dilakukan tindakan

keperawatan diharapkan toleransi aktivitas meningkat dengan kriteria hasil

L.05047 : kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari meningkat,

keluhan lelah menurun, perasaan lemah menurun, warna kulit membaik,

tekanan darah membaik. Intervensi Manajemen energi I.05178 : Observasi

monitor kelelahan fisik dan emosional, monitor pola dan jam tidur, Terapeutik

sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus, fasilitasi duduk di sisi

tempat tidur jika tidak dapat berpindah atau berjalan, Edukasi anjurkan tirah
baring, anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak

berkurang dan Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan

makanan.

Intervensi keperawatan yang disusun pada Ny.M diagnosa ansietas

berhubungan dengan yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan

tingkat ansietas menurun dengan kriteria hasil L.09093 :

verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun, keluhan pusing

menurun, anoreksia menurun, pucat menurun, pola tidur membaik. Intervensi

Reduksi ansietas I.09314 : Observasi identifikasi saat tingkat ansietas

berubah, monitor tanda-tanda ansietas, Terapeutik temani klien untuk

mengurangi kecemasan, pahami situasi yang membuat ansietas, dengarkan

dengan penuh perhatian, gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan,

Edukasi jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami,

informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis,

anjurkan keluarga tetap bersama klien.

Intervensi yang disusun untuk kedua klien hiperemesis gravidarum

menurut asumsi peneliti belum sesuai dengan penyusunan standard luaran dan

standar intervensi keperawatan indonesia. Intervensi yang sudah disusun untuk

klien 1 dan 2 bila difokuskan pada penyebab dari diagnosa keperawatan klien

yaitu mencegah terjadinya masalah nutrisi dan kehilangan/kekurangan cairan

yang dapat memperparah kondisi klien.

4. Implementasi Keperawatan

Pelaksanaan tindakan keperawatan pada Ny.M dilakukan pada tanggal

30 Mei - 01 Juni 2016 di Rumah Sakit Tk II Pelamonia Makassar dan Ny.W


dilakukan pada tanggal 22 - 24 Maret 2017 di Rumah Sakit Kepolisian

Bhayangkara Makassar. Implementasi pada Ny.M dan Ny.W dilakukan sesuai

dengan intervensi yang di buat dan di sesuaikan dengan masalah keperawatan

yang di temukan pada klien.

Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan

disusun untuk mengatasi masalah hipovolemia terhadap Ny.M dan Ny.W,

tindakan yang dilakukan sesuai perencanaan. Tindakan yang dilakukan pada

Ny.M dan Ny.W yaitu memonitor tekanan darah, memonitor elastisitas atau

turgor kulit, memonitor intake dan output cairan, mengdentifikasi tanda-tanda

hipovolemia.

Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan

disusun untuk mengatasi masalah risiko defisit nutrisi terhadap Ny.M dan

Ny.W, tindakan yang dilakukan sesuai perencanaan. Tindakan yang dilakukan

pada Ny.M yaitu mengidentifikasi status nutrisi, mengidentifikasi makanan

yang disukai, memonitor asupan makanan, memonitor berat badan, kolaborasi

dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang

dibutuhkan. Sedangkan pada Ny.W yaitu mengidentifikasi alergi dan

intoleransi makanan, memonitor asupan makanan, memonitor berat badan,

kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien

yang dibutuhkan.

Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan

disusun untuk mengatasi masalah defisit perawatan diri terhadap Ny.M,

tindakan yang dilakukan sesuai perencanaan. Tindakan yang dilakukan pada

Ny.M yaitu memonitor tingkat kemandirian, mengidentifikasi kebutuhan alat


bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias, dan makan, mendampingi dalam

melakukan perawatan diri sampai mandiri, membantu jika tidak mampu

melakukan perawatan diri.

Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan

disusun untuk mengatasi masalah ansietas terhadap Ny.M, tindakan yang

dilakukan sesuai perencanaan. Tindakan yang dilakukan pada Ny.M yaitu

mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah, memahami situasi yang

membuat ansietas, menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan,

menginformasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan dan

prognosis, melatih teknik relaksasi

Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan

disusun untuk mengatasi masalah intoleransi aktivitas terhadap Ny.W,

tindakan yang dilakukan sesuai perencanaan. Tindakan yang dilakukan pada

Ny.W yaitu memonitor kelelahan fisik dan emosional.

Implementasi yang dilakukan pada kedua klien hiperemesis gravidarum

menurut asumsi peneliti semua implementasi sesuai dengan intevensi yang

disusun pada klien 1 dan 2 dengan pelaksanaan tindakan selama 3 hari.

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi yang ditemukan setelah dilakukan perawatan selama 3 hari pada

Ny.M dan Ny.W, masalah hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan

secara aktif pada Ny.M tidak teratasi pada hari ketiga pada tanggal 01 Juni

2016, didapatkan data klien minum hanya 4 gelas/600cc, keadaan umum

masih lemah, turgor kulit belum membaik. Sedangkan pada Ny.W teratasi

pada hari ketiga pada tanggal 24 Maret 2017, didapatkan data hasil bahwa
klien sudah minum teratur sedikit tetapi sering, wajah klien tampak ceria,

turgor kulit elastis.

Evaluasi yang ditemukan setelah dilakukan perawatan selama 3 hari pada

Ny.M dan Ny.W, masalah defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya

asupan makanan pada Ny.M tidak teratasi pada hari ketiga pada tanggal 01

Juni 2016, didapatkan data klien masih mual dan muntah, nafsu makan masih

kurang, ^ porsi makan tidak dihabiskan, berat badan tidak meningkat masih 50

kg. Sedangkan pada Ny.W teratasi pada hari ketiga pada tanggal 24 Maret

2017, didapatkan data hasil bahwa klien tidak muntah lagi dan hanya sesekali

mual, nafsu makan membaik, 1 porsi makan dihabiskan, berat badan

meningkat dari 55 kg menjadi 56 kg.

Evaluasi yang ditemukan setelah dilakukan perawatan selama 3 hari

pada Ny.M, masalah defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan

pada Ny.M tidak teratasi pada hari ketiga pada tanggal 01 Juni 2016,

didapatkan data klien belum bisa melakukan perawatan diri secara mandiri dan

masih dibantu oleh keluarga.

Evaluasi yang ditemukan setelah dilakukan perawatan selama 3 hari

pada Ny.M, masalah ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi

pada Ny.M tidak teratasi pada hari ketiga pada tanggal 01 Juni 2016,

didapatkan data klien masih khawatir terhadap kandungannya, klien masih

tampak murung.

Evaluasi yang ditemukan setelah dilakukan perawatan selama 3 hari

pada Ny.W, masalah intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

pada Ny.W teratasi pada hari ketiga pada tanggal24 Maret 2017, didapatkan
data pusing mulai berkurang, klien dapat berjalan ke kamar kecil sacara

mandiri.

Evaluasi yang diperoleh dari kedua klien hiperemesis gravidarum setelah

dilakukan tindakan menurut pendapat peneliti sudah sesuai dengan respon dari

klien setelah dilakukan tindakan sehingga membuat masalah yang ada pada

Ny.M belum teratasi dan masalah pada Ny.W teratasi pada hari ketiga.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil literature review asuhan keperawatan pada ibu hamil

dengan hiperemesis gravidarum pada Ny.M dan Ny.W maka peneliti dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Peneliti mampu melakukan pengkajian review kasus asuhan keperawatan pada

klien 1 dan klien 2 dengan hiperemesis gravidarum. Pada klien 1 primigravida

dan klien 2 multigravida, dari kedua klien menunjukkan adanya tanda dan

gejala yang sama dan berbeda, keluhan yang dirasakan sama yaitu mual

muntah >10x, tidak nafsu makan. Pengkajian menggunakan format pengkajian

Self Care Orem.

2. Diagnosa keperawatan pada klien 1 dan 2 tidak menggunakan SDKI

3. Perencanaan yang digunakan pada klien 1 dan 2 tidak menggunakan SIKI dan

SLKI

4. Implementasi keperawatan pada kasus ini di laksanakan sesuai dengan

intervensi yang sudah dibuat untuk memenuhi kebutuhan kedua klien


hiperemesis gravidarum. Pelaksanaan tindakan keperawatan tersebut dapat

dilakukan dan berjalan dengan baik berkat kerja sama dari klien, keluarga,

perawat ruangan dan pembimbing lapangan.

Hasil evaluasi yang dilakukan peneliti pada klien 1 dari 4 masalah

keperawatan risiko defisit nutrisi, defisit perawatan diri, ansietas, hipovolemia

tidak teratasi. Klien 2 dari 3 masalah keperawatan teratasi semua yaitu risiko

defisit nutrisi, intoleransi aktivitas dan hipovolemia.

B. Saran

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian yang peneliti lakukan diharapkan dapat menjadi acuan

dan menjadi bahan pembanding pada peneliti selanjutnya dalam melakukan

penelitian pada klien Ibu dengan Hiperemesis Gravidarum.

2. Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian yang peneliti lakukan tentang asuhan keperawatan pada

pasien Ibu dengan Hiperemesis Gravidarum diharapkan dapat menjadi bahan

informasi bagi perawat dan pihak Rumah Sakit untuk dapat menjadi acuan

bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara profesional dan

komprehensif.

3. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dalam

bidang keperawatan khususnya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada

Ibu dengan Hiperemesis Gravidarum secara komprehensif dan mengikuti

perkembangan literature keperawatan yang terbaru serta memacu pada

peneliti selanjutnya sehingga menjadi bahan pembanding dalam melakukan


penelitian pada Ibu dengan Hiperemesis Gravidarum.

DAFTAR PUSTAKA

Adriana, L. (2011). hiperemesis gravidarum. Phys. Rev. E, 24. Retrieved from


http://ridum.umanizales.edu.co:8080/jspui/bitstream/6789/377/4/Munoz_Zap ata
Adriana Patricia Articulo 2011.pdf

Aguswati, F. (2012). Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Fera Aguswati, Kebidanan


DIII UMP, 2016 12. 12-76.

Ali, Z. (2014). Dasar-Dasar Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : EGC

Astuti, D. N. (2017). Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Nisa Ul Jannah, Fakultas


Ilmu Kesehatan UMP, 2017. 9-135.

Dzikirullah Rizki. (2013). WOC Hiperemesis. Retrieved from


https://www.scribd.com/document/133425510/woc-hiperemesis

Fitriya, E. (2017). Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eni Fitriya, Fakultas Ilmu


Kesehatan UMP, 2017. 1-79.

Handayani, R. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat


Kecemasan Menjelang Persalinan Pada Ibu Primigravida Trimester III di
Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2012. NERS Jurnal
Keperawatan, 11. https://doi.org/10.25077/njk.11.1.60-69.2015

Hiperemesis, W. (2019). Aktivasi dan stimulasi CT2. (2), 2019. Retrieved from
https://pdfslide.net/download/link/woc-hiperemesis-gravidarum-2

Irna Nisaulkhusna Kadir, Sitti Saleha, N. (2019). Manajemen Asuhan Kebidanan


Antenatal Care pada Ny “N” dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat III di
Rsud Syekh Yusuf Gowa Tanggal 3 Juni-12 Juli 2019. 1(2), 110-128.
Retrieved from http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/jmidwifery/article/view/10832

Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta : Kemenkes RI; 2014.

Khayati, N. (2013). Asuhan Kebidanan Ibu..., Nur Khayati, Kebidanan DIII UMP,
2013. 11-68.

Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan


Bidan. Edisi kedua. Jakarta: EGC.

Morgan, Gerri. (2009). Obstetri dan genekologi panduan praktik. Jakarta : EGC

Muhlisin, A., & Irdawati. (2010). Teori Self Care Dari Orem Dan Pendekatan
Dalam Praktek Keperawatan\. 97-100. Retrieved from
http://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/viewFile/3800/2460

Nurarif, A. H. & Kusuma, H. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan


Penerapan Diagnosa Nanda, NIC, NOC dalam berbagai kasus. Jogjakarta:
Medication Jogja.

Nur Salam. (2013). Proses Keperawatan. Retrieved from


fkep.unand.ac.id/images/Proses_kep.doc

Oktavia, L. (2016). Kejadian hiperemisis gravidarum ditinjau dari jarak kehamilan


danparitas. 1(2).

Rofi’ah, S., Widatiningsih, S., & Arfiana. (2019). Studi Fenomenologi Kejadian
Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I. Jurnal Riset Kesehatan.
https://doi.org/10.31983/jrk.v8i1.3844

Runiari, Nengah. 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hiperemesis


Gravidarum. Jakarta: Salemba Medika

Rahmawati, R. (2011). Penerapan Asuhan Keperawatan oleh Perawat terhadap Ibu


Hamil.

SDKI. (2017). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017. Retrieved
from http://sdki.bkkbn.go.id/files/buku/2017IDHS.pdf

Setyawati, N., Wahyuningsih, M. S. H., & Nurdiati, D. S. (2014). Pemberian jahe


instan terhadap kejadian mual muntah dan asupan energi pada ibu hamil
trimester pertama. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 10(4), 191.
https://doi.org/10.22146/ijcn.18871

Sumarni, S. (2017). Model sosio ekologi perilaku kesehatan dan pendekatan. The
Indonesian Journal of Public Health, 12, No.1(August), 129-141.
https://doi.org/10.20473/ijph.v12i1.2017.129-000

Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I). (2018). Jakarta. Retrieved from


http://www.inna-ppni.or.id

Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan


(1st ed.). (2019). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia. Retrieved from http://www.innappni.or.id

Tim Pokja SDKI PPNI. (2017). Standar diagnosa keperawatan indonesia. Dewan
Pengurus Pusat. https://doi.org/10.1103/PhysRevLett.77.1889

Tiran, Denise. 2008. Mual muntah kehamilan. Jakarta: EGC


1
2
5

Vikanes, A.V., Stoer, N.C., Magnus, P., Grjibovski,A.M. (2013). Hyperemesis Gravidarum
and Pregnancy Outcomes in the Norwegian Mother and Child Cohort - a Cohort Study.
BioMed Central Pragnancy and Childbirth, 13: 169. Wikipedia. (2020). Morning
sickness. Retrieved from
https://en.wikipedia.org/wiki/Morning_sickness

Willy, T. (2019). Hiperemesis gravidarum. Retrieved from


https://www.alodokter.com/hiperemsis-gravidarum

https://lib.akpermpd.ac.id/index.php?p=show detail&id=1035&keywords=Rahma lia

https://www.sc ribd.com/document/365063549/Hiperemesis-PDF
LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL

Nama Mahasiswa : Sundari Rizky Yusniar


NIM : P07220117074
Judul : “Asuhan Keperawatan Ibu Hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum Yang Di Rawat Di Rumah Sakit ”

Nama Pembimbing : Ns. Grace Carol Sipasulta, M.Kep., Sp.Kep.Mat

Hari/
No Materi Saran Pembimbing Paraf
Tanggal
1 Senin, 27 BAB I - Memperbaiki LBM
Januari 2020 - Mencari sumber data
terbaru
- Menyusun LBM

2 Jumat, 03 BAB I Pathway - Menambahkan model


Februari konsep keperawatan
2020 - Memperbaiki pathway
- Memperbaiki LBM

3 Sabtu, 04 BAB I - Memperbaiki LBM


Februari - Mencari jurnal dan
2020 memasukkan ke LBM
- Menyusun d ata LBM

4 Jumat, 21 BAB 1 dan BAB III - Menyusun LBM


Februari menyesuaikan MSKS
2020 - Memperbaiki tujuan umum
dan khusus
- Menentukan kriteria inklusi
dan ekslusi

5 BAB 1 s.d BAB III - Memperbaiki LBM


Sabtu, 22
- Menentukan penulisan
Februari
cover
2020
- Memperbaiki penyusunan
sub BAB II
- Memperbaiki BAB III
- Daftar pustaka
- Penyusunan power point

6 Senin, 24 BAB 1 s.d BAB III ACC untuk di ujikan


Februari
2020
LEMBAR KONSULTASI KTI

Nama Mahasiswa : Sundari Rizky Yusniar


NIM : P07220117074
Judul : “Asuhan Keperawatan Ibu Hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum Yang Di Rawat Di Rumah Sakit ”

Nama Pembimbing : Ns. Grace Carol Sipasulta, M.Kep., Sp.Kep.Mat

No Hari/ Materi Paraf


Tanggal Saran Pembimbing
1 Selasa, 5 Mei BAB IV - Memilah data sesuai keluhan
2020 pasien

Kamis, 7
2 BAB IV - Memperbaiki sesuai saran
mei 2020

3 BAB IV dan BAB V - Membuat kesimpulan &


Minggu, 10
saran
mei 2020
- Membuat power point

Minggu, 10 BAB IV dan BAB V


4 - Memperbaiki sesuai saran
mei 2020 (Perbaikan)

Kamis, 21
5 BAB I s.d BAB V (Via email)
Mei 2020

6 Jumat, 29 Judul dan Abstrak


Mei 2020 (Perbaikan) - Membandingkan case
review dan literature review
- Penulisan judul sesuai
kaidah
- Alinea 1 ringkasan dari
LBM, Alinea 2 metode
penelitian (literature
review, Alinea 3 hasil dan
pembahasan, Alinea 4
kesimpulan dan saran, Kata
kunci 3-5 kata jika lebih
dibolehkan

7 Sabtu, 30 BAB III dan BAB IV - Menyesuaikan BAB III


Mei 2020 (Perbaikan) - Memasukkan teori yang
ada pada BAB II ke dalam
BAB IV pembahasan

Minggu, 31
8 BAB III dan BAB IV (Via email)
Mei 2020

9 BAB IV - Memperbaiki sesuai saran


Rabu, 03
- Menyesuaikan BAB IV
Juni 2020
dengan teori BAB II

10 BAB IV dan BAB V - Perbaikan saran &


Senin, 08
kesimpulan
Juni 2020
- Daftar pustaka

11 Kamis, 02 BAB I s.d BAB V (Via email)


Juli 2020 (Perbaikan)
LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL

Nama Mahasiswa : Sundari Rizky Yusniar


NIM : P07220117074
Judul : “Asuhan Keperawatan Ibu Hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum Yang Di Rawat Di Rumah Sakit ”

Nama Pembimbing : Dr. Hj. Nina Mardiana, S. Pd., M.Kes

No Hari/ Materi Paraf


Tanggal Saran Pembimbing
1 Rabu, 19 - Perbaikan judul dan - Judul tidak menggunakan
Februari pengetikan teori
2020 - Perbaikan BAB I - Spasi mengikuti kaidah
- Perbaiki latar belakang
masalah seuai
dengan
kaidah
- Gunakan pendekatan
deduktif
LEMBAR KONSULTASI KTI

Nama Mahasiswa : Sundari Rizky Yusniar


NIM : P07220117074
Judul : “Asuhan Keperawatan Ibu Hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum Yang Di Rawat Di Rumah Sakit ”

Nama Pembimbing : Dr. Hj. Nina Mardiana, S. Pd., M.Kes

No Hari/ Materi Paraf


Tanggal Saran Pembimbing
1 Sabtu, 9 mei BAB IV (Via email)
2020

Senin, 11
2 BAB I s.d BAB V (Via email)
mei 2020

Selasa, 12
3 Persetujuan print file KTI (Via email)
mei 2020

4 Senin, 29 BAB I s.d BAB V - Memperhatikan penulisan


Juni 2020 sesuai dengan kaidah
- Memperbaiki BAB IV
point pengkajian dan
diagnosa keperawatan
menggali lebih dalam apa
yang di bahas

5 Rabu, 08 BAB I s.d BAB V (Via email)


Juli 2020 (Perbaikan)

APLIKASI KONSEP MODEL “SELF CARE OREM” PADA


ASUHAN KEPERAWATAN ANTE NATAL

PENGKAJIAN TANGGAL :

A. Basic Conditioning Factors


1. Riwayat Pasien
a. Identitas Pasien
Klien Pasangan/Suami
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Status Pernikahan :
Pernikahan Ke :
Lama Pernikahan :

Agama :
Suku :
Sumber Informasi :
Tanggal Pengkajian :

b. Alasan Masuk RS :

c. Riwayat Kesehatan :
1. Riwayat penyakit sekarang :

2. Riwayat penyakit yang lalu :


a. Pernah menderita penyakit akut : ya/tidak
Bila ya sebutkan : Berapa lama : .......minggu...........hari
Dirawat di RS : ya/tidak
Pengobatan yang didapat : ........................................................
b. Pernah menderita penyakit kronis : ya/tidak
Bila ya sebutkan : Berapa lama : .......minggu.........hari
Pengobatan yang didapat : ya/tidak
c. Riwayat alergi polusi/dingin/serbuk bunga/debu/makanan : ya/tidak
Bila ya cara yang digunakan untuk mengatasi : ........................
3. Riwayat penyakit keluarga
a. Riwayat penyakit keluarga yang diturunkan :
Penyakit Dari ayah Dari ibu
Hipertensi
Kencing Manis
Obesitas

Jantung Koroner
Asma
Lain - lain

b. Riwayat penyakit yang tidak diturunkan :


Penyakit Dari ayah Dari ibu Dari pasangan
Paru/TB

Hepatitis
PMS
HIV/AIDS
Cancer
Lain - lain

4. Riwayat Obstetri dan Gynecology


a. Riwayat Menstruasi Menarche : tahun

Lama haid : .......... hari, teratur/tidak teratur, siklus haid ........


hari, ganti pembalut dalam 24 jam ............ kali, keluhan selama
haid : ....................
b. Riwayat ANC
Usia kehamilan Tempat Keluhan Obat didapat
c. Status Obstetri :
G.........P........A.........H.......... minggu
Haid terakhir (HPHT)......................TP......................................
L1 : TFU : ............cm....................TBJ......................................
L2 : Bagian punggung bayi : kiri/kanan, bagian kecil : kiri/kanan
L3 : Bagian terendah janin : kepala/bokong/lintang
L4 : Bagian terendah masuk PAP : ya/tidak
Penurunan bag terbawah j anin : ......... (metode lima j ari)
Kontraksi : ya/tidak, lama : ........ detik
DJJ...... x/menit, teratur : ya/tidak
d. Riwayat Persalinan yang lalu dan saat ini
Sex PB/BB Kondisi Umur Penolong
Anak ke
sekarang sekarang

e. Riwayat Perkawinan :
- Single/menikah/janda
- Pernikahan ke : ....... , lama menikah : ...... , single partner
: ya/tidak
- Pasangan : single partner : ya/tidak
f. Riwayat Ginekology :
- Keputihan : ya/tidak, warna : jernih/putih susu/putih kekuningan/kehij
auan
- Bau : ya/tidak Gatal : ya/tidak
- Ada bintik/luka di daerah vagina : ya/tidak
- Nyeri haid yang berlebihan : ya/tidak
- Perdarahan diluar siklus haid : ya/tidak
- Pasangan pernah menderita PMS : ya/tidak
g. Riwayat KB
Jenis KB Tahun Lama Keluhan
Pil
Suntik
Implant/susuk
IUD

5. Pengkajian Budaya
- Keyakinan tentang penyakit : ..................................................
- Ada pantangan : ya/tidak, jika ya sebutkan : ...........................
- Penentu kebijakan saat sakit : ..................................................
- Sumber dukungan : ..................................................................
B. Universal Selfcare Requisites
1. Oksigenasi
RR : .......x/mnt, suara nafas : vesikuler/bronchovesikuler, ronchi :
ya/tidak,Wheezing : ya/tidak, Penggunaan otot bantu pernafasan :
ya/tidak,Pernafasan cuping hidung : ya/tidak, ekspansi dinding dada :
simetris/tidak simetris, bentuk dada :
normal/barrel/peogenchest, CRT : <3 dtk/>3 dtk, bibir sianosis : ya/tidak,
akral dingin : ya/tidak, letak apex cordis : ICS ke ...........................,
bunyi jantung S1,S2 normal : ya/tidak nadi : ..........x/mnt, regular :
ya/tidak, TD : .........mmHg, clubbing finger : ya/tidak, cyanosis :
ya/tidak
2. Cairan dan Elektrolit
Minum 24 jam : .......Itr
Turgor kulit : baik/tidak, kulit kering/ tidak
Terpasang IVFD : ya/tidak, jika ya : ........jumlah tetesan ... x/mnt
3. Makanan/Nutrisi
Makan dalam sehari........x, porsi : kecil/sedang/besar, jenis : ...
BB/TB : ......... Kg/ ........ cm, BB/TB sebelum hamil : .............. kg/
.......cm, BMI : kurus, normal, over weight, obesitas, LILA : cm, mukosa
lembab : ya/tidak, sariawan : ya/tidak, disfalgia : ya/tidak conjungtiva
anemis : ya/tidak, Hb : ...... gr/dl, Ht : ......
%, albumin : .......GDS : ........
Mual : ya/kadang/tidak, muntah : ya/kadang/tidak, anorexia : ya/tidak
4. Eliminasi
Bising usus : .......x/mnt
BAK : sehari ........... x, lempias : ya/tidak, warna : jernih/kuning,
nyeri saat miksi : ya/tidak, bau : keton/urea/buah, keluhan lain : ... Terpasang
DC : ya/tidak, jika ya : ......................... cc
Lochea : rubra/serosa/alba, ganti pembalut perhari : ........x
BAB sehari : ....... x, konsistensi : padat/lembek/encer, bau : ..........
warna : .......
teratur : ya/tidak, keluhan : ................
5. Istirahat dan Tidur
Tidur siang : .......jam, tidur malam : .......jam
Istirahat setelah bekerja lebih dari 2 jam : ya/tidak, mudah lelah : ya/tidak
Kondisi sekarang mengganggu istirahat dan tidur : ya/tidak
Nyeri hilang dengan istirahat dan tidur : ya/tidak
Sering istirahat untuk mengurangi nyeri : ya/tidak
Keterbatasan gerakan : ya/tidak, nyeri sendi : ya/tidak memerlukan bantuan
saat beraktifitas : ya/tidak, edema pada ekstermitas : ya/tidak
6. Interaksi Sosial
Memiliki sahabat : ya/tidak
Memiliki teman untuk berbagi masalah dan kebahagiaan : ya/tidak Orang
yang paling diperlukan saat sakit : ..................................................
Orang yang dipercayai untuk menentukan pertolongan kesehatan :
Berinteraksi dengan baik dengan tetangga : ya/tidak
7. Pencegahan terhadap bahaya :
ANC teratur : ya/tidak
Mengikuti nasihat dan petunjuk tenaga kesehatan : ya/tidak
Tablet besi diminum secara teratur : ya/tidak
Menyusui secara on demand : ya/tidak
Belajar mobilisasi setelah SC : ya/tidak
8. Promosi untuk kondisi normal
Suami memberikan dukungan dengan baik : ya/tidak
Keluarga memberikan dukungan dengan baik : ya/tidak
Dukungan tenaga kesehatan : ya/tidak
C. Development Selfcare Requisites
1. Maintenance of development environment
Mampu makan sendiri : ya/tidak, mampu menyusui sendiri : ya/tidak,
bisa BAK sendiri : ya/tidak, bisa BAB sendiri : ya/tidak, mampu memandikan
bayinya : ya/tidak,kesulitan bergerak : ya/tidak
2. Prevention/management of the conditions threatening the normal
development
Berfikir anak adalah anugerah : ya/tidak, nyeri setelah persalinan adalah
normal : ya/tidak, peningkatan tekanan darah karena kehamilan : ya/tidak,
GDM karena kehamilan : ya/tidak, kontraksi menunjukkan bayi sehat :
ya/tidak, gerakan janin harus selalu ada : ya/tidak
D. Health Deviation Selfcare Requisites
1. Adherence to medical regimen
- Menyampaikan keluhan yang di RS pada nakes : ya/tidak
- Kooperatif dalam pengobatan dan perawatan : ya/tidak
- Ketakutan dengan efek samping obat : ya/tidak
- Membeli semua resep yang diberikan : ya/tidak
- Mengikuti saran nakes untuk pemeriksaan penunjang : ya/tidak
2. Awareness of potential problem associated with the regimen
- Menyadari akan kondisi penyakitnya : ya/tidak
- Mematuhi aturan diet dan pengobatan : ya/tidak
- Mematuhi pantangan yang diberikan : ya/tidak
- Perduli dengan efeksamping obat : ya/tidak
- Perduli dengan perubahan payudara : ya/tidak
- Perduli dengan perubahan peradarahan/lochea : ya/tidak
3. Modification of self image to incorporates changes in health status
- Beradaptasi dengan proses menjadi ibu : ya/tidak
- Menikmati mengendong bayinya : ya/tidak
- Menikmati menyusui bayinya : ya/tidak
- Responsive dengan tangisan bayi : ya/tidak
- Menikmati perubahan sebagai orangtua : ya/tidak
4. Adjustment of lifestyle to accommodate changes in the health status and
medical regimen
- Mengerti dilakukannya SC/episiotomy/vacuum/forcep/induksi : ya/tidak
- Adaptasi terhadap nyeri : ya/tidak
- Menerima perubahan tubuh : ya/tidak
- Menerima perubahan peran : ya/tidak
E. Medical Problem and Plan
1. Pemeriksaan penunj ang
a. Darah
- Leukosit : .......ribu/mm3, eritrocit : .........jt/pl, trombosit :
......ribu/mm3
- BT/CT : ......../......./m
b. Urin
- Protein urin : ............, bakteri urin : ada/tidak
c. USG
Jumlah janin : .......Usia : ......... mg, TBJ : ......, letak placenta

d. CTG : ....................................................
2. Diagnose medis : ....................................................
3. Penatalaksanaan medis :

F. Prioritas masalah :
1 ............................................................................................................
2 ............................................................................................................
3 ............................................................................................................
ANALISA DATA
Nama Pasien Jenis Kelamin :

No. Data (DO & DS) Masalah Penyebab

Umur Ruangan
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tanggal ditemukan
Tanggal Teratasi
PERENCANAAN
Nama Pasien Jenis Kelamin :

Umur : Ruangan
No Hari/Tgl/Jam Diagnose Tujuan & Rencana Rasionalisasi
Keperawatan Kriteria Tindakan
Hasil
PELAKSANAAN TINDAKAN

Nama Pasien : Jenis Kelamin :

Umur : Ruangan :

No Hari/Tgl/Jam Tindakan Evaluasi Paraf


Keperawatan
EVALUASI
(CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN)

Nama Pasien Jenis Kelamin :

Umur : Ruangan
No. Hari/Tgl/Jam Dx. Kep. Evaluasi (S O A P)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY “M” DENGAN
DIAGNOSA MEDIS HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI RUANG PERAWATAN CEMPAKA
RS TK. II PELAMONIA MAKASSAR
TANGGAL 30 MEI - 01 JUNI 2016

Di Ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan


Program Diploma III Akademi Keperawatan Pelamonia Makassar

SUPARTININGSIH
213.044

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN PELAMONIA
KESDAM VII / WRB MAKASSAR TAHUN 2016

1
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Tanggal Masuk : 29 Mei 2016 Jam : 12.00 Wita

Tanggal Pengkajian : 30 Mei 2016 Jam : 08.00 Wita


Ruang/Kamar : Cempaka Kelas : I.A
No. Register : 321959 ^^

Diagnosa Medis : Hiperemesis Gravidarum

1. Idenstitas

a. Identitas Pasien

f Nama A : Ny “M”

Usia / Tanggal Lahir : 25 tahun

Pendidikan : Sarjana Ekonomi

Pekerjaan : IRT

Suku / Bangsa : Bugis

Agama : Islam

Alamat : Jl. Gunung Lokon Lr.59 No. 18

Status Perkawinan : Kawin

Lama Perkawinan : 3 bulan

Kawin :1 x

b. Identitas Suami

Nama : Tn “R”

Umur : 25 tahun

8
1
Pekerjaan : Wiraswasta

Suku / Bangsa : Bugis

Agama : Islam

Alamat : Jl. Gunung Lokon Lr.59 No.18

Status Perkawinan : Menikah

Lama Perkawinan : 3 bulan


Pendidikan : Sarjana Teknik

2. Riwayat Keperawatan^^

a. Keluhan Utama : Mual dan muntah

Riwayat Keluhan Utama :

Mual dan muntah disertai pusing dirasakan sejak 3 hari yang lalu pada

tanggal 27 Mei 2016 sebanyak 10 kali setiap habis

makan dan minum. Muntah cair berampas, keluhan yang menyertai

susah tidur dan semua aktivitas dilakukan ditempat tidur.

b. Riwayat Menstruasi

Menarche (Umur)
: 14 Tahun
Tgl haid terakhir : 28 Maret 2016

Siklus haid : Teratur

Lamanya : 7 Hari

Jumlah : 3 kali

Keluhan lain : Nyeri


c. Riwayat Obstetri

G : 1P : 1 A : 0

Tabel 3.1 Riwayat Obstetri


Kehamilan Persalinan Komplikasi Anak
Anak
Umur Keadaan
Ke Kehamil an Jenis Penolong Penyulit Laserasi Infeksi Pendaraha n Jenis BB PB
Kehamilan Sekarang

1. Sementara hamil 8 minggu

d. Riwayat Ginekologi Dan Penyakt Pembedahan Sebelumnya

1) Pemeriksaan Papsmear : tidak dilakukan pemeriksaan papsmear

2) Masalah ginekologi / infertilitas : tidak ada

3) Operasi yang pernah dialami : tidak ada

4) Penyakit berat lain : tidak ada

5) Keluhan : muntah
e. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Keluarga
G1

G2

G3

Keterangan :
_
: Laki-laki : Klien
; ■ : Perempuan — : Garis Keturuan
----: Garis Serumah : Garis Kawin

G1: Kakek dan Nenek Klien dari Ayah dan Ibu sudah
meninggal karena faktor usia

G3 : Klien anak ke-5 dari 5 bersaudara dan Suami Klien anak

ke-3 dari 3 bersaudara

f. Riwayat Psikososial / Spiritual

1) Orang yang terdekat dengan Klien : suami

2) Ineraksi dengan keluarga : baik

3) Presepsi Pasien terhadap penyakitnya :

a) Hal yang dipikirkan saat ini

(1) Semoga tidak mual dan muntah

(2) Semoga janin yang dikandung sehat

(3) Semoga pada kehamilan kedua tidak terulang lagi

(4) Nafsu makan seperti biasa

(5) Tidak pusing lagi

(6) Keluarga klien mengatakan semoga penyakit yang

diderita klien tidak parah

b) Harapan setelah menjalani perawatan/ pengobatan

(1) Semoga mual muntah berhenti


(2) Nafsu makan seperti biasa

(3) Dapat beraktivitas seperti biasa

c) Perubahan yang dirasakan setelah jatuh asakit

(1) Klien mengatakan tidak bisa beraktivitas seperti biasa

(2) Aktivitas terganggu

d) Tugas perkembangan menurut usia dini: bekerja

e) Konsep diri : klien menerima perannya sebagai seorang

istri dan calon ibu

f) Mekanisme koping : klien mengungkapkan keluh

kesahnya kepada Suami

g) Aktivitas agama yang dilakukan: sholat 5 waktu


g. Pola Kebiasaan Sehari-hari

Tabel 3.2 Riwayat Kebutuhan Sehari-hari

No Jenis Sebelum Sakit Selama Sakit

Pada Nutrisi / Cairan


1
a. Frekuensi Makan
1) Jenis makan Bubur, tempe
Nasi, sayur, lauk
2) Nafsu makan Baik /2 porsi tidak habis
3) Pantangan Udang Udang
4) Makanan Alergi Udang Udang
5) Makananyang tidak Udang Udang
disukai
6) BB 53 Kg 50 Kg
7) Keluhan/ Mual dan muntah Mual dan muntah

Masalah
b. Cairan
1) Jumlah cairan 2500 cc 2 gelas (300 cc)

yang diminum
2) Minuman yang Air putih Susu

Disukai Air putih Air putih

3) Minuman yang
tidak disukai Air putih Air putih

4) Keluhan/
Masalah Mual dan munta
2 Eliminasi
a. BAB

1) Frekuensi 1 x sehari 1 x sehari


2) Konsistensi Padat Padat
3) Warna Kuning Kuning
4) Penggunaan Tidak ada Tidak ada
Laxative
b. BAK 5-6 x / hari 5-6 x / hari
1) Frekuensi Kuning Kuning
2) Warna Amoniak Amoniak
3) Bau Tidak ada Tidak ada
4) Keluhan
3 Personal Hygiene a.
Mandi

1) Frekuensi
Belum mandi
2) Cara mandi
2 x / hari Mandi Tida pernah
3) Oral Hygiene
sendiri Tidak pernah
4) Frekuensi
2 x / hari Sendiri Tidak pernah Bau
5) Keluhan
badan klien tidak sedap

b. Genetalia
Bersih
1) Kebersihan
Bersih Tidak ada
2) Pemakaian
Tidak ada
Hygiene /
Tidak ada
3) Solution
Tidak ada Tidak ada
4) Keluhan
Tidak ada
4 Istirahat Dan Tidur
a. Lama tidur 8 jam
b. Tidur siang 2 jam (13.00 15.00)
6 jam
6 jam (23.00 - 05.00)
1 jam (13.00 -
c. Tidur malam Nonton TV
14.00)
5 jam (23.00
d. Kebiasaan Tidak ada
04.00)
pengantar tidur
Tidak ada
e. Keluhan lain

Susah tidur dan sering


terbangun merasa mual
5. Aktivitas dan Latihan
a. Kegiatan dalam Mengurus rumah Tidak ada
Pekerjaan Tangga
b. Waktu bekerja Pagi, siang, Tidak ada
Malam
c. Olahraga Tidak ada Tidak ada
d. Kegiatan lain Tidak ada Tidak ada Pusing &
e. Keluhan dalam lemah
Beraktivitas
6 Kebiasaan
a. Merokok Tidak pernah Tidak pernah
b. Minum Alkohol Tidak pernah Tidak pernah
c. Ketergantungan Tidak pernah Tidak pernah
Obat
7 Pola Seksualitas
Masalah seksualitas Tidak ada Tidak ada

3. Pemeriksaan Fisik

a. Pemeriksaan Fisik Umum

1) Keadaan umum : Lemah

2) Kesadaran : Composmentis

3) Berat badan : 50 Kg Sebelum sakit : 53 Kg

4) Tinggi Badan : 158 cm

5) IMT : 16

6) Tekanan Darah : 110 / 60 mmHg

7) Nadi : 60 x / i

8) Frekuaensi nafas : 20 x / i

9) Suhu Badan : 36° C


b. Daerah Kepala

1) Kepala
a) Inspkesi : bentuk mesochepal

b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan

2) Rambut

a) Inspkesi : warna hitam, dandruf, kotor, dan berbau

b) Palpasi : berminyak, ada perlengketan

3) Kulit Kepala

a) Inspkesi : ada dandruf, tidak ada lesi

b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan

4) Wajah

a) Inspkesi : kelihatan sedih, murung, tampak pucat

b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan

5) Mata

a) Inspkesi : kelopak mata tampak kehitaman

b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan

6) Telinga

a) Inspkesi : simetris kiri dan kanan, telinga tampak bersih

b) Palpasi : tidak ada nyeri pada aurikula

7) Hidung

a) Inspkesi : tidak ada pergerakan cuping hidung, tidak ada

massa

b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada sinus frontalis dan


maksilaris

8) Mulut

a) Inspeksi

(1) Bibir : tampak kering


(2) Gigi : gigi lengkap, tidak ada berlubang, memakai
kawat

gigi
(3) Gusi : warna merah muda, tidak ada sariawan

(4) Mukosa : mukosa pucat

(5) Lidah : tampak bercak-bercak putih, penurunan

sensasi rasa (Pahit saat mengecap)

(6) Palatum : tidak ada palatozkysis

(7) Tonsil : warna kemerahan, tidaka ada pembesaran

(8) Uvula : letak ditengah palatum

(9) Tengorokan : refleks menekan kurang baik

(10) Suara : suara normal

9) Leher

a) Inspkesi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak

ada peningkatan vena jugularis, rentang gerak baik

b) Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada

peningkatan vena jugularis

c. Daerah Dada (Thoraks)


1) Paru-paru

a) Inspeksi : pola pernafasan teratur, tidak ada pergerakan

otot tambahan pernafasan

b) Perkusi : bunyi lapang paru (Resonance)

c) Palpasi : tidak ada pengmbangan dada

d) Auskultasi : bunyi nafas vaskuler

2) Jantung

a) Inspeksi dan palpasi : ada nyeri dada

b) Perkusi : lapang jantung (dulness)

c) Auskultasi

(1) Bunyi jantung Dub di ICS 1 dan 4

(2) Bunyi janrung Lub di ICS 4 dan 5

3) Mammae

a) Inspeksi

(1) Kulit : warna sawo matang

(2) Payudara : membesar sesuai umur kehamilan

(3) Aerola : warna kecoklatan

(4) Putting susu : menonjol

b) Palpasi

(1) Kulit : suhu normal 36°C

(2) Payudara : membesar dan lembek sesuai umur


kehamilan

(3) Aksila : tidak ada pembesaran kelenjar getah

bening

d. Abdomen

1) Inspeksi : belum tampak pembesaran abdomen, warna kulit

sawo matang

2) Auskultasi : peristaltik usus 6 x / menit

3) Perkusi : kembung

4) Palpasi : tinggi fundus uteri belum teraba, Abdomen teraba


tegang

saat muntah

e. Ekstremitas

1) Ekstremitas Atas

a) Inspeksi : pergelangan lengan tampak

baik, kuku tampak lonjong, keadaan

bersih, tidak ada oedema pada tangan

Terpasang infuse pada tangan kanan:

(1) Infus Cairan Putrolit : Dexa 5 % □ 2 : 1 28 tts/m

(2) Drips Neurobion I amp / 24 jam

b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan

2) Ekstremitas Bawah

a) Inspeksi : bentuk kuku lonjong, keadaan bersih, tonus


otot 5 (persendian ROM baik, tidak kaku)

b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan

3) Kulit

Inspeksi : warna kulit sawo matang, kulit tampak kusam

Palpasi : kulit teraba lengket, turgor kulit jelek

4) Daerah Genetalia

a) Inspeksi

(1) Vagina : tampak bersih

(2) Uretra : tidak ada pemasangan kateter

5) Anus

Inspeki : tidak ada hemoroid

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

4. Status Neurologis

a. Gcs : E= 4 M= 6 V= 5

b. Kesadaran : composmentis

c. Refleks patologis : Kerning sign (+/ 0) Laseq sign


(+/ 0)

Babinsky (+/ 0) Brusinsky


(+/ 0)

d. Nervus I (Olfaktorius) : fungsi penghidu baik

e. Nervus II (Optikus) : fungsi penglihatan baik

f. Nervus III, IV, VI : normal

(Okulomotorius, Troklearis, Abdusen)


g. Nervus V (Trigeminus) : sensasi wajah normal

h. Nervus VII (Vasialis) : normal

i. Nervus VIII (Akusitikus) : fungsi pendengaran baik

j. Nervus IX (Glosavaringeus) : normal

k. Nervus X (Vagus) : normal

l. Nervus XII (Aksesorius) : normal

m. Nervus XII (Hifoglosus) : normal


5. Pemeriksaan Diagnostik

a.Laboratotium

Tabel 3.3 Pemeriksaan Laboratorium

No Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan

1. ' 29-05-16 Urin Lengkap


Leukosit Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Urobilin >=8.0 0,2
Axotein Positif 3 Negatif
Ph 6,5 5,0
Blood Negatif Negatif
Sg >=1.030 1,000
Keton Positif 3 Negatif
Bilirubin Positif 2 Negatif
Glokose Negatif Negatif
Ascorbat Negatif Negatif
Sedimen
Leukosit 0-1 0-1
Eritrosit 1-2 0-1
Epitel 2-4 0-1
Kristal Negatif 0-1
Bakteri Negatif 0-1
As. Urat Negatif 0-1
Ca Oksalat Negatif 0-1
Lain-Lain
b. Terapi Obat
Tabel 3.4 Terapi Obat
No Tanggal Nama obat Dosis Frekuensi Rute Keterangan

Injeksi Menetralisir asam


1. 30-5-16 Ranitidine 1 amp 8 jam IV lambung

Untuk mence- ■
Ranitidine IV
Ondansetron gah mual dan
2. 30-5-16 1 amp 8 jam
Antasida muntah '

Menetralisir asam
3. 30-5-16 Antasida 8 jam Oral lambung _

Membantu
mencukupi '
Drips
4. 30-5 -16 1 amp 24 jam IV asupan
Neurobion
vitamin

Infuse cairan Untuk peme

putrolit dan 500 nuhan cairan


5. 30-5-16 IV IV
Dexa 5 % ml tubuh
B. Klasifikasi Data
Tabel 3.5 Klasifikasi Data

Data Subjektif Data Objektif

1. Klien mengatakan mual muntah 1. /2 porsi makan dihabiskam ’


sebanyak 7 kali dari waktu pagi s/d Malam 2. Muntah sebanyak 7 kali
2. Klien mengatakan muntah setiap 3. Muntah cair berampas
habis makan dan minum 4. Pasien mengeluarkan bau tak sedap
3. Klien mengatakan kurang nafsu 5. Pusing
Makan 6. Rambut tampak ada dandruf, kotor dan berbau
4. Klien mengatakan hanya makan 4 Sendok 7. Rambut teraba berminyak, dan ada
5. Klien mengatakan sudah 2 hari tidak mandi perlengketan
6. Klien mengatakan selama dirawat 8. Wajah kelihatan sedih
dirumah sakit tidak pernah keramas 9. Tampak murung
7. Klien mengatakan tidak biasa mandi sendiri 10. Keadaan umum lemah
8. Klien mengatakan semoga janin 11. Bibir tampak kering
dalam kandungan sehat 12. Mukosa pucat
9. Keluarga klien mengatakan semoga penyakit 13. Tampak bercak-bercak putih
yang diderita klien tidak parah 14. Penurunan sensasi rasa (pahit saat mengecap)
10. Klien mengatakan hanya minum 2 15. Peristaltikusus 6 x / menit
gelas (300 cc) 16. Kembung
11. Klien mengatakan pahit saat 17. Abdomen teraba tegang saat
mengecap. muntah
18. Abdomen teraba tegang saat
muntah
19. Klien tampak minum hanya minum 2 gelas
(300 cc)
20. Terpasang infuse pada tangan
kanan
Infuse Rl: Dexa 5 % 2:1 28 tts/m
Drips Neurobion 1 amp / 24 jam
21. Kulit tampak kusam
22. Kulit teraba lengket
23. Turgor kulit j elek
24. Imt:16
25. BB : 50 Kg
TB : 158 Cm
26. Ttv: TD : 110/60 mmHg
N:60 x/m
S :36° C
P : 20x/m
C. Analisa Data
Tabel 3.6 Analisa Data
No. Diagnosa Keperawatan Etiologi Masalah

DS: Hiperemesis gravidarum Ketidakseimbangan nutrisi


1
a. Klien mengatakan mual l kurang dari kebutuhan

muntah sebanyak 7x Intake menurun tubuh

sejak dari waktu pagi s/d l


malam Energi menurun

b. Klien mengatakan l
muntah setiap Mobilisasi lemak protein di

habis jaringan l

makan dan minum BB menurun

c. Klien mengatakan l
kurang nafsu makan Ketidakseimbangan nutrisi

d. Klien mengatakan hanya makan kurang dari kebutuhan tubuh

4 sendok.
DO:

a. Muntah sebanyak 7 kali

b. Muntah cair berempas


c. / porsi makan tidak
dihabiskan
d. Bibir tampak kering
e. Mukosa pucat
f. Kembung
g. Abdomen, teraba tegang saat
muntah
h. Abdomen tampak membesar
sesuai umur
kehamilan
i. IMT : 16
j. TB: 158 Cm
2 DS: Hiperemesis gravidarum Ansietas

a. Klien mengatakan semo- l


ga janin dalam kandungan Perubahan status kesehatan j

sehat Kurang pengetahuan j


b. Keluarga klien mengatakan Ansietas
semoga penyakit
yang diderita klien
tidak
parah
DO:
a. Wajah kelihatan sedih
3 Mual dan muntah j Defisit perawatan diri
DS:
Hiperemesis gravidarum j
a. Klien mengatakan sudah
Intake menurun j
2 hari tidak mandi
Iritasi saluran cerna j
b. Klien mengatakan sela
Nyeri uluh hati j
ma dirawat dirumah sakit
Kurang perawatan diri j
tidak pernah keramas
Defisit perawatan diri
c. Klien mengatakan tidak
bisa mandi sendiri
DO :
a. Pasien mengeluarkan
bau tak sedap
b. Rambut tampak ada
dandruff, kotor dan
berbau
c. Rambut teraba bermi
nyak, dan ada perlengketan
d. Kulit teraba lengket

4 DS: Hiperemesis gravidarum Risiko kekurangan

a. Klien mengatakan hanya j volume cairan dan

minum 2gelas (300 cc) Output meningkat elektrolit

b. Klien mengatakan pahit saat j


mengecap Dehidrasi

DO: j
a. Keadaan umum lemah Hipokalemi
b. Tampak bercak-bercak l
putih pada lidah Gangguan
c. Penurunan sensasi rasa keseimbangan elektrolit
(pahit saat mengecap) l
d. Terpasang infuse pada Resiko kekurangan
tangan kanan : volume cairan
1) Infuse Cairan Putrolit:
Dexa 5% 2:1 28 tpm.
2) Drips neurobion 1 amp /
24 jam
e. Kulit tampak kusam
f. Klien tampak minum 2 gelas
(300 cc)
g. Turgor kulit jelek
h. Kulit teraba lengket
D. Diagnosa Keperawatan
Tabel 3.7 Diagnosa Keperawatan

No. Masalah/ Diagnosa Tgl Ditemukan Tanggal Teratasi


Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari 30-05-2016 Tidak teratasi
1
kebutuhan tubuh b/d mual dan muntah

2 Ansietas b/d kurang pengetahuan 30-05-2016 Tidak teratasi

3 Defisit perawatan diri b/d 30-05-2016 Tidak teratasi


Kelemahan
.
4 Risiko kekurangan volume cairan b/d 30-05-2016 Tidak teratasi '
kehilangan volume cairan aktif
E. Rencana Keperawatan
Tabel 3.8 Rencana Keperawatan

Diagnosa
No
Tujuan Intervensi Rasional
.
Keperawatan

1 ' Ketidakseimba- ' Ketidakseimba 1. Kaji pola ma- ’ 1. Untuk menge- ’


ngan nutrisi kurang dari ngan nutrisi ku- kan klien tahui pola
kebutuhan rang dari kebutuhan makan klien
tubuh b/d mual dan tubuh teratasi 2. Anjurkan klien 2. Agar klien
muntah DS: dengan kriteria makan sedikit mendapatkan
a. Klien mengata hasil: tapi sering energy
kan mual muntah 1. Klien mengata 3. Berikan makanan 3. Agar klien ber-
sebanyak 7 x kan tidak mual dalam gairah untuk
sejak dari dan muntah porsi hangat makan
waktu pagi s/d 2. Klien mengata 4. Berikan air 4. Dilakukan
Malam kan tidak minum pada apabila klien
b. Klien mengata muntah sehabis saat makan tesedak maka
kan muntah makan dan segera diberi
setiap habis minum kan air minum
Makan dan 3. Porsi makan 5. Berikan maka 5. Untuk memancing
minum dihabiskan nan kesukaan klien gairah
c. Klien mengata 4. Bibir lembab klien atas makanan
kan kurang 5. Mukosa tidak 6. Ciptakan ling- 6. Agar menam
nafsu makan pucat kungan yg me- bah nafsu makan
d. Klien mengata 6. Imt : 18 - 24 x / nyenangkan saat dari klien
kan hanya makan 4 menit makan

sendok. 7. Identifikasi 7. Untuk melihat

DO : adanya reflex reflek menelan

a. Muntah menelan yang klien

sebanyak 7 x normal

b. Muntah cair 8. Atur makanan 8. Memberikan

berampas sesuai dengan fariasi untuk

c. /2 porsi makan kesukaan klien menambah


tidak dihabiskan nafsu makan
d. Bibir tampak 9. Tunda pemberian 9. Memberikan
kering makanan apabila klien jangka waktu
e. Mukosa pucat lelah untuk untuk klien
f. Kembung menelan menelan
g. Abdomen, 10. Kolaborasi de-
teraba ngan ahli gizi 10. Untuk mema
ntau makanan
tegang
yang bisa di
saat muntah
berikan pada
h. Abdomen klien
tampak membesar
sesuai

umur
Kehamilan
i. IMT : 16
2 Ansietas b/d ku Ansietas teratasi p) Kaji tingkat 1. Untuk mengetahui
rang pengetahuan DS : dengan kriteria kecemasan klien tingkat
a. Klien hasil: kekhawa
mengatakan 1. Klien tidak q) Gunakan pendekatan tiran klien
Semoga janin khawatir terhadap yang 2. Untuk men-
Dalam kan janin tenang pada obat
ciptakan
dungan sehat yang ada dalam t)klien
Berikan 5. Memberikan
saling percaya

b. Keluarga klien kandunganny dukungan


r) Berikan aktifi- tas ketenangan
dengan klien

mengatakan Semoga 2. Wajah tampak emosional


pengganti 3. Untukdan keperca-

Penyakit yang tenang yang bertujuan yaan


mengurangi sebelum
rasa

Diderita klien untuk me mengambil


kahawatir yang

tidak parah ngurangi teka keputusan


berlebihan

DO: u)nan
Kontrol stimu- 6. Untuk mem-
lus untuk ke-
a. Wajah kelihatan s) Ajarkan teknik 4. Agarberikan klienkesi-
Sedih butuhan
relaksasi napas klien tidak tergantung
bukan yang
dalam
yang dapat pada
bisa berman-
memicu ke-
faat bagi klien
cemasan

v) Atur penggu 7. Untuk mem-


naan obat-
berikan moti-
obatan untu
k vasi pada klen
rasa cemas
w) Beri duku- 8. Untuk selalu
ngan untuk
memantau
cepat sembuh
keadaan
stimulus
dari
klien
x) Pertimbang
9. Memotifasi
kan kemam
klien agar
puan klien da
lebih ber-
lam mengam
semangat
bil keptusan

y) Berikan HE 10.Menambah
tentang
wawasan klien
penyakitnya
tentang
penyakitnya

3 Defisit perawatan Defisit perawatan p) Monitor ke- 1. Untuk menge-


1


diri b/d kelemahan diri teratasi dengan mampuan tahui hamba-
DS: kriteria hasil perawatan diri tan yang di-
a. Klien mengata- 1. Klien menga- secara mandiri hadapi
kan sudah 2 takan sudah q) Monitor 2. Utuk meman-
hari tidak mandi mandi kondisi kulit tau kebersihan
b. Klien mengata- 2. Klien mengata- klien
kan selama di- kan sudah r) Monitor kon- 3. Untuk menge-
rawat dirumah keramas disi rambut tahui keber-
sakit tidak per- 3. Klien mengata- dan kulit sihan rambut
nah keramas kan bisa mandi kepala ter- klien
c. Klien sendiri masuk kelain-
mengatakan 4. Bau tak sedap nya (kasar,
tidak bisa pada klien ber- kering, kotor,
mandi sendiri kurang berbau dan
DO: 5. Rambut tampak ada dandruf).
a. Pasien bersih s) Bantu me- 4. Mempermu-
mengeluarkan 6. Tidak teraba lakukan pe- dah klien da-
bau tak sedap berminyak rawatan diri lam melaku-
b. Rambut tampak 7. Kulit teraba sesuai ke- kan perawatan
ada dandruf, tidak lengket butuhan diri
kotor dan ber- t) Siapkan per- 5. Membantu
bau lengkapan klien untuk
c. Rambut teraba untuk mem- melengkapi
berminyak, dan bersihkan perlengkapan
ada perleng- rambut (mis: dan membe-
ketan shampo, em- rikan perawa-
d. Kulit teraba ber, handuk tan pada klien
lengket dan lain-lain)
u) Bantu pasien 6. Untuk me-
berada pada nambah rasa
posisi yang nyaman pada
nyaman saat klien
cuci rambut
v) Berikan ban- 7. Agar klien
tuan sampai mampu me-
pasien benar- lakukan pe-
benar mampu rawatan se-
merawat diri cara mandiri
sendiri secara
mandiri
w) Fasilitasi 8. Untuk mem-
pasien untuk berikan pe-
mandi sendiri rawatan pada
dengan tepat klien setelah
klien pulang
x) Fasilitais 9. Agar klien
pasien untuk mampu me-
cuci rambut lakukan pe-
sendiri rawatan cuci
rambut
y) Fasilitasi 10. Menambah
pasien untuk pemahaman
menggosok
gigi

Risiko kekurangan Resiko kekurangan 1. Monitor tanda- 1. Untuk menge-


volume cairan b/d volume cairan tera- tanda vital tahui keadaan
kehilangan volume tasi dengan kriteria pasien umum klien
cairan aktif hasil: 2. Monitor 2. Untuk menen-
DS: 1. Klien minum air kehilangan tukan interven-
a. Klien menga- putih 3000 ml / cairan seperti si selanjutnya
takan hanya hari muntah
minum 2gelas 2.Tidak pahit saat 3. Monitor ma- 3. Agar dapat
(300 cc) mengecap kanan/cairan mengetahui
b. Klien menga- 3.Keadaan umum yang dikom- asupan cairan
takan pahit saat 4.Tidak tampak sumsi atau makanan
mengecap bercak-bercak yg dikomsumsi
DO: putih pada lidah 4. Monitor 4. Mengetahui
a. Keadaan umum 5.Tidak terpasang status gizi perubahan gizi
lemah infuse pasien
b. Tampak bercak 6.Kulit elastic 5. Berikan 5. Memenuhi
-bercak putih cairan kebutuhan
pada lidah dengan tepat cairan pasien
c. Penurunan sen- 6. Tingkatkan 6. Meningkatkan
sasi rasa (pahit asupan oral asupan cairan
saat mengecap) oral pasien
d. Terpasang 7. Anjurkan ke- 7. Memenuhi
infuse pada luarga mem- kebutuhan
tangan kanan : berikan ma- vitamin dan
1. 1Infuse Cai- kanan ringan mineral
ran Putrolit: seperti buah-
Dexa 5% buahan / jus
2 : 1 28 tpm. buah
2. Drips neuro- 8. Pantau asup- 8. Mengetahui
bion 1 amp / an cairan se- keseimbangan
24 jam lama 24 jam cairan
e. Kulit tampak 9. Berikan cair- 9. Mengurangi
kusam an IV sesuai penguapan.
f. Klien tampak suhu kamar
minum 2 gelas 10. Konsultasi- 10.Agar tidak ter-
(300 cc) kan dengan jadi kekura-
g. Turgor kulit dokter jika ngan cairan
jelek ada tanda-
h. Kulit teraba tanda dan
lengket gejala cairan
memburuk
F. Implementasi Dan Evaluasi
Tabel 3.9 Catatan dan Perkembangan Hari I
Tgl No. Jam Implementasi Evaluasi

30 1. 10.00 ’ 1. Mengkaji pola makan Jam 11.00 Wita


mei klien
2016 Hasil : S:
Klien mengatakan kurang 1. Klien mengatakan mual
nafsu makan, klien me- dan muntah sebanyak 10
ngatakan hanya makan 4 kali sejak 3 hari yang lalu
sendok. dari waktu pagi s/d malam
10.15 2. Menganjurkan klien 2. Klien mengatakan muntah
makan sedikit tapi sering setiap habis makan dan
Hasil : minum
Klien mengatakan kurang 3. Klien mengatakan kurang
nafsu makan nafsu makan
10.20 3. Memberikan 4. Klien mengatakan hanya
dalam porsi hangat 4 sendok
Hasil : O:
Keluarga sudah member- 1. Muntah sebanyak 10 kali
kan makanan dalam ke- 2. Muntah cair berampas
adaan hangat tapi klien 3. /2 porsi makan tidak
hanya makan 4 sendok dihabiskan
10.25 4. Memberikan air minum 4. Bibir tampak kering
pada saat makan 5. Mukosa pucat
Hasil : 6. Kembung
Keluarga selalu menye- 7. Abdomen teraba tegang
diakan air minum saat saat muntah
makan 8. Abdomen tampak
10.30 5. Memberikan membesar sesuai umur
kesukaan klien kehamilan
Hasil : 9. Imt : 16
Klien mengatakan tidak A : Masalah belum teratasi
ada makanan yg disukai P : Lanjutkan intrvensi
10.45 6. Menciptakan lingkungan 1. Mengkaji pola makan klien
yang menyenangkan saat 2. Menganjurkan klien
makan makan tapi sering
Hasil : 3. Memberikan makanan
Suasana kamar nyaman dalam porsi hangat
dan tenang 4. Menberikan air minum
10.50 7. Mengkolaborasikan pada saat makan
dengan ahli gizi 5. Memberikan makanan
Hasil : kesukaan klien
Klien diberi bubur dan 6. Menciptakan lingkungan
tempe yang menyenang kan saat
makan
7. Kolaborasi dengan ahli gizi

2. ' 11.10 1. Mengkaji tingkat kecema- ’ Jam 11.45 Wita ’




san klien
Hasil : S:
Klien mengatakan kha- 1. Klien mengatakan
watir tehadap janin yang semoga janin dalam
dikandungnya kandungan sehat
11.15 2. Menggunakan pendeka- 2. Keluarga klien
tan yang tenang pada mengatakan semoga
klien penyakit yang diderita
Hasil : klien tidak parah
Klien bertanya tentang O:
kehamilannya 1. Wajah kelihatan sedih
11.20 3. Mengajarkan teknik 2. Tampak murung
relaksasi napas dalam A : Masalah belum teratasi
Hasil : P : Lanjutkan intervensi
Klien paham dan akan 1. Mengkaji tingkat
melakukannya kecemasan klien
11.25 4. Memberikan dukungan 2. Menggunakan
emosional pendekatan yang tenang
Hasil : pada klien
Klien tampak lebih tenang 3. Mengajarkan teknik
11.30 5. Mengontrol stimulus relaksasi napas dalam
untuk kebutuhan klien 4. Memberikan dukungan
yang dapat emosional
memicu 5. Mengontrol stimulus
kecemasan untuk kebutuhan klien yg

Hasil : memicu kecemasan

Klien menjaga 6. Memberikan HE tentang

nutrisi penyakitnya
11.35 agar janinnya tidak
terganggu
6. Memberikan HE tentang
penyakitnya
Hasil :
Klien paham dengan

12.05 informasi yang diberikan


Jam 12.30 Wita

1. Monitor kemampuan
perawatan diri secara S :
mandiri 1. Klien mengatakan

Hasil : Klien mengatakan tidak 2 hari tidak mandi


sudah
bisa melakukan perawatan diri 2. Klien mengatakan selama

secara mandiri dirawat dirumah


tidak pernah keramas
2. Monitor kondisi kulit Hasil : sakit
12.10
3. Klien mengatakan
Kulit teraba lengket
bisa mandi sendiri
tidak
12.15 3. Monitor kondisi rambut O
dan kulit kepala 1. Pasien mengeluarkan bau
termasuk kelain-kelainan taktak sedap

nya (kasar, kering, kotor, berbau 2. Rambut tampak


ada
dan ada dandruf) Hasil : dandruff, kotor
dan
Rambut tampak ada berbau

dandruf, kotor, berbau 3. Rambut teraba berminyak


dan ada perlengketan
dan teraba berminyak 4. Kulit teraba lengket
12.20 4. Membantu melakukan A : Masalah belum teratasi
perawatan diri sesuai kebutuhan P : Lanjutkan intervensi
Hasil : 1. Monitor kemampuan
Klien mengatakan besok ingin perawatan diri secara
melakukan perawatan cuci mandiri
rambut 2. Monitor kondisi kulit
3. Monitor kondisi rambut
dan kulit kepala termasuk kelain-
kelainan nya
(kasar, kering, kotor,
berbaudan ada dandruff
4. Membantu melakukan
perawatan diri sesuai
kebutuhan

4 12.40 1. Monitor tanda- tanda vital ’ Jam 13.15 Wita ’



pasien
Hasil : S:
TTT:TD:110/60 mmHg 1. Klien mengatakan hanya
N : 60X/m minum 2 gelas (300 cc/)
S : 36 °C 2. Klien Mengatakan pahit
P:20 x /m saat mengecap
2. Monitor kehilangan cairan O:
12.45
seperti muntah 1. Keadaan umum lemah
Hasil : 2. Tampak bercak-bercak
Muntah cair berampas putih pada lidah
sebanyak 2 kali 3. Penurunan Sensasi rasa
3. Monitor makanan / cairan yang (pahit saat mengecap)
12.50
dikomsumsi 4. Terpasang Infuse pada
Hasil : tangan kanan
Klien makan bubur,sayur dan Infuse Rl: Dexa 5 % - 2:1 28
tempe. Cairan Rl dan air putih2 tts/m
gelas ( 300 cc) Drips neurobion 1 amp
12.55 4. Monitor status gizi /24 jam
Hasil : 5. Kulit tampak kering
Klien diberikan bubur, 6. Kulit teraba kering dan
sayur dan tempe kasar
13.00 5. Meningkatkan asupan A : Masalah belum teratasi
oral P : Lanjutkan intervensi
Hasil : 1. Monitor tanda- tanda vital
Klien mengatakan minum pasien
2 gelas ( 300 cc ) 2. Monitor kehilangan cairan
13.05 6. Menganjurkan seperti muntah
memberikan makanan 3. Monitor makanan / cairan
ringan seperti buah- yang dikomsumsi
buahan / jus buah 4. Monitor status gizi
Hasil : 5. Meningkatkan asupan oral
Klien nampak makan 6. Menganjurkan keluarga
buah-buahan memberikan makanan
13.10 7. Menkonsultasikan ringan seperti buah-
dengan dokter jika ada buahan / jus buah
tanda-tanda dan gejala 7. Menkonsultasikan dengan
cairan memburuk dokter jika ada tanda-
Hasil : tanda dan gejala cairan
Agar keadaan klien tidak memburuk
bertambah buruk
G. Implementasi Dan Evaluasi

Tabel 3.10 Catatan Perkembangan Hari 2

Tgl No. Jam Implementasi Evaluasi

31 1. 07.30 ’ 1. Mengkaji pola makan Jam 08.05 Wita ’


mei klien
2016 Hasil : S:
Klien mengatakan kurang 1. Klien Mengatakan mual
nafsu makan, klien dan muntah sebanyak 2
mengatakan hanya kali
makan 5 sendok . 2. Klien mengatakan kurang
07.35 2. Menganjurkan klien nafsu makan
makan sedikit tapi sering 3. Klien mengatakan hanya
Hasil : makan 5 sendok
Klien mengatakan kurang O:
nafsu makan 1. Muntah sebanyak 2 kali
07.40 3. Memberikan makanan 2. /2 porsi makan tidak
dalam porsi hangat dihabiskan
Hasil : A : Masalah belum teratasi
Keluarga sudah memberi- P: Lanjutkan intrvensi
kan makanan dalam 1. Kaji pola makan klien
keadaan hangat tapi klien 2. Anjurkan klien makan tapi
hanya makan 5 sendok sering
07.45 4. Memberikan air minum 3. Berikan makanan dalam
pada saat makan porsi hangat
Hasil : 4. Berikan air Minum pada
Keluarga selalu menye- saat makan
diakan air minum saat 5. Kolaborasi Dengan ahli
makan gizi
07.50 5. Memberikan makanan
kesukaan klien
Hasil :
Klien tampak memakan
buah-buahan
6. Menciptakan lingkungan
07.55
yang menyenangkan saat makan
Hasil :
Suasana kamar nyaman
dan tenang
7. Mengkolaborasikan dengan ahli
08.00 gizi Hasil :
Klien diberi bubur, sayur
dan tempe

2. 08.15 1. Mengkaji tingkat kece- Jam 08.50 Wta


masan klien
Hasil : S:
Klien mengatakan kha 1. Klien mengatakan semoga janin
watir tehadap janin yang dalam kandungan sehat
dikandungnya 2. Keluarga klien mengatakan
08.20 2. Menggunakan pendekatan semoga penyakit
yang tenang pada yang diderita klien tidak
klien parah
Hasil : O : Tampak murung
Klien berbicara tentang A : Masalah belum teratasi
kehamilannya P : Lanjutkan intervensi
08.25 3. Mengajarkan teknik relaksasi 1. Mengkaji tingkat kecemasan
napas dalam klien
Hasil : 2. Mengontrol stimulus untuk
Klien paham dan akan kebutuhan klien yang
melakukannya dapat memicu kecemasan
08.30 4. Memberikan dukungan 3. Memberikan HE tentang
emosional penyakitnya
Hasil :
Klien tampak lebih tenang

08.35 5. Mengontrol stimulus


untuk kebutuhan klien
yang dapat memicu
kecemasan
Hasil :
Klien akan menjaga
nutrisinya agar janinnya
tidak terganggu
08.40 6. Memberikan HE tentang
penyakitnya
Hasil :
Klien paham dengan
informasi yang diberika
n
perawat

3. 09.00 1. Monitor kemampuan’ Jam 09.35 Wita ’




perawatan diri secara
mandiri S:
Hasil : 1. Klien mengatakan sudah
Klien mengatakan tidak 2 hari tidak mandi
bisa melakukan perawa - 2. Klien mengatakan tidak
tan diri secara mandiri bisa mandi sendiri
09.05 2. Monitor kondisi kulit O : Kulit teraba lengket
Hasil : A : Masalah belum teratasi
Kulit teraba lengket P : Lanjutkan intervensi
09.10 3. Monitor kondisi rambut 1. Monitor kemampuan
dan kulit kepala ter- perawatan diri secara
masuk kelain-kelainan mandirii
nya (kasar, kering, kotor, 2. Monitor kondisi rambut
berbau dan ada dandruf dan kulit kepala termasuk
Hasil : kelain-kelainan nya (kasar,
Rambut tampak ada kering, kotor, berbaudan
dandruf, kotor, berbau ada dandruf
dan teraba berminyak 3. Berikan bantuan sampai
09.15 4. Membantu melakukan pasien benar-benar
perawatan diri sesuai mampu merawat diri
kebutuhan sendiri secara mandiri
Hasil : Klien ingin
melakukan
perawatan cuci rambut
0920 5. Bantu pasien berada
pada posisi yang nyaman
saat cuci rambut Hasil : Klien
dengan posisi
baring sesuai dengan
prosedur
6. Siapkan perlengkapan
09.25 untuk membersihkan
rambut (mis: shampo,
ember, handuk dll)
Hasil : Perawat sudah menyiap-
kan perlengkapan
7. Berikan bantuan sampai
pasien benar-benar
09.30 mampu merawat diri
sendiri secara mandiri
Hasil : Perawat membantu mela-
kukan perawatan cuci
rambut

4. 10.45 ’ 1. Monitor tanda- tanda vital Jam 11.20 Wita ’

’ S:
pasien Hasil : 1. Klien mengatakan hanya
Ttv : TD :110/70 mmHg
minum 2 gelas (300 cc/)
N:60 x /m 2. Klien mengatakan pahit
S : 36° C saat mengecap

10.50 P:22 x /m O:
2. Monitor kehilangan cairan 1. Keadaan umum lemah
seperti muntah 2. Tampak bercak-bercak
Hasil : putih pada lidah
Muntah cair berampas 3. Penurunan Sensasi rasa

10.55 sebanyak 2 kali (pahit saat mengecap)


3. Monitor makanan / cairan 4. Terpasang Infuse pada
yang dikomsumsi Hasil : tangan kanan
Klien makan bubur,sayur dan a. Infuse Rl: Dexa 5 % -
tempe. Cairan Rl dan air putih 3 2:1 28 tpm
gelas ( 450 cc) b. Drips neurobion 1
11.00 4. Monitor status gizi Hasil : amp/24 jam
Klien diberi bubur, sayur 5. Kulit tampak kering
5. Meningkatkan asupan 6. Kulit teraba kering dan
11.05 oral kasar
Hasil : A : Masalah belum teratasi
Klien mengatakan minum 3 P : Lanjutkan intervensi
gelas ( 450 cc ) 1. Monitor tanda- tanda vital
6. Menganjurkan keluarga pasien
11.10 memberikan makanan 2. Monitor kehilangan cairan
ringan seperti buah- seperti muntah
buahan / jus buah 3. Monitor makanan / cairan
Hasil : yang dikomsumsi
Klien nampak makan 4. Meningkatkan asupan
buah-buahan oral
7. Menkonsultasikan 5. Menkonsultasikan
11.15 dengan dokter jika ada dengan dokter Jika ada
tanda-tanda dan gejala cairan tanda-tanda dan gejala
memburuk cairan memburuk
H. Implementasi Dan Evaluasi

Tabel 3.11 Catatan Perkembangan Hari ke 3

Tgl No Jam Implementasi Evaluasi

01 juni 1. 07.30 1. Mengkaji pola makai Jam 07.55 Wita


2016 klien S:
Hasil : 1. Klien mengatakan masih
!4 porsi makan mual
07.35 tidak 2. Klien mengatakan nafsu
dihabiskan masih kurang
2. Menganjurkan klien ma O :
kan sedikit tapi sering 1. /2 porsi makan tidak dihabiskan
Hasil : A : Masalah belum teratasi
07.40 Klien mengatakan paham dan P : Lanjutkan intervensi
akan melakukannya
3. Memberikan
makanan
dalam porsi hangat
Hasil :
07.45 Keluarga sudah membe
rikan makanan dalam
keadaan hangat
4. Memberikan air minum pada
saat makan
Hasil :
07.50
Keluarga selalu menyediakan
air minum saat
makan
5. Mengkolaborasikan dengan ahli
gizi Hasil : Klien diberi nasi,
08.10 1. ] /lengkaji tingkat kecema- Jam 08.30 ta san klien
Wi
S:
Hasil : 1. Klien mengatakan masih
Klien mengatakan masih khawatir terhadap kan
khawatir terhadap kan dungannya
dungannya O : Tampak murung
08.15 2. Mengontrol stimulus A : Masalah belum teratasi
untuk kebutuhan klien P : Lanjutkankan intervensi
yang dapat memicu
kecemasan Hasil : Klienakan
menjaga
nutrisinya agar janinnya tidak
08.20 terganggu
3. Memberikan HE tentang
penyakitnya Hasil :
Klien paham dengan informasi
yang diberikan perawat

3. 08.40 1. Monitor kemampuan Jam 08.50 Wita


perawatan diri secara
mandiri Hasil : Klien S : Klien mengatakan belum bisa

mengatakan belum bisa melakukan perawatan diri

melakukan perawatan diri secara secara mandiri

mandiri O : Perawatan diri masih dibantu oleh

2. Monitor kondisi rambut keluarga


08.45 dan kulit kepala termasuk A : Masalah belum teratasi

kelain-kelainan nya P : Lanjutkan intervensi


(kasar, kering, kotor,
berbaudan ada dandruf) Hasil :
Rambut tampak bersih
dan tidak teraba rambut
yang berminyak

4. 09.00 Jam 09.30 Wita

1. Monitor tanda- tanda vital pasien


Hasil : S : Klien mengatakan minum air putih

TTV: TD :110/70 mmHg 4 gelas ( 600 cc) O: Keadaan umum

N : 70 x / m lemah A : Masalah belum teratasi P :

S : 36° C Lanjutkan intervensi

P:22 x/m
09.05 2. Monitor kehilangan cairan
seperti muntah
Hasil :
Klien mengatakan masih mual
3. Monitor makanan / cairan
09.10
yang dikomsumsi Hasil :
Klien makan nasi, sayur
dan telur. Cairan air putih 4
gelas ( 600 cc)
4. Meningkatkan
asupan
09.15
oral
Hasil :
Klien mengatakan minum
4 gelas ( 600 cc )
5. Menkonsultasikan
09.20
dengan dokter jika ada
tanda-tanda dan gejala cairan
memburuk
Hasil :
Agar keadaan klien
tidak bertambah buruk
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Gambaran Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Merupakan Rumah Sakit Polri kelas B.
Sekarang menjadi Rumah Sakit Badan Layanan Umum (BLU) yang berada di Jln.
Letjend. Pol. Mappa Oudang No. 63 Makassar, Kelurahan Jongaya, Kecamatan
Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi selatan, Indonesia. 90223. Telpon: 0411-830841.
Di sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Letjen Pol. Mappa Oudang, disebelah Timur
berbatasan dengan Jalan Kumala, disebelah Selatan berbatasan dengan Jalan
Mallongbassang dan disebelah Utara berbatasan dengan Kampus Akper Mappa
Oudang Makassar .
Rumah Sakit Bhayangkara Makassar memiliki 17 Ruang Perawatan diantaranya:
a. Ruang Perawatan VIP Cendrawasih
b. Ruang Perawatan VIP Merak
c. Ruang Perawatan VIP Garuda
d. Ruang Perawatan Bersalin Nuri
e. Ruang Perawatan Maleo
f. Ruang Perawatan Bangau
g. Ruang Perawatan Kenari
h. Ruang Perawatan Merpati
i. Ruang Perawatan Gelatik
j. Ruang Perawatan Rajawali
k. Ruang Perawatan Elang
l. Ruang Perawatan Kasuari
m. Ruang Perawatan Kakatua
n. Ruang Perawatan Anak Parkit
o. Ruang Perawatan Anak Ketilang
p. Ruang Perawatan Intensive Care Unit (ICU)
q. Ruang Kamar Operasi

Ruang kebidanan Nuri mempunyai Ruang VIP, Ruang Perawatan


Bangsal (kelas III) dan Ruang Perawatan Kelas I dan kelas II. Klien menggunakan
jaminan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kelas I dan ditempatkan
di kamar 10 (kelas I).
2. Karakteristik Partisipan (Identitas Klien)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada klien Ny. W Hyperemesis Gravidarum
dengan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di ruang perawatan
Nuri Rumah Sakit Bhayangkara Makassar tanggal 22 Maret 2017, diketahui bahwa klien
datang ke rumah sakit dengan keluhan mual muntah yang terjadi lebih dari 10 kali dalam
sehari. Klien berusia 32 tahun, klien merupakan anak tunggal dan kehamilan klien
merupakan kehamilan yang ke 3, klien memiliki 2 orang anak laki-laki yang masing-
masing berusia 5 tahun dan 2 tahun, klien tidak pernah mengalami abortus. Klien bekerja
sebagai polisi wanita (polwan) dan suami klien bekerja sebagai karyawan swasta dan
tinggal di Jl. Aspol Toddopuli Blok

3. Data Asuhan Keperawatan


a. Pengkajian
1) Biodata
a) Identitas Klien
Nama klien : Ny W
Usia/tanggal lahir : 32 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Aspol Toddopuli Blok E/18
Agama : Islam
Suku/bangsa : Makassar
Status pernikahan : Kawin
Pekerjaan : Polwan
NO.RM 160264
Tanggal masuk RS : 21 Maret 2017
Tanggal pengkajian : 22 Maret 2017
Diagnosa medis : Hyperemesis Gravidarum
Rencana therapy :Injeksi Ranitidine (per 8 jam),
Ondansentrone (per 8 jam), Drips
Neurobion/hari, Antasida.
b) Penanggung jawab
Nama : Tn W

Usia : 33 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki


Pekerjaan : Swasta
: Jl. Aspol Toddopuli Blok
Alamat
E/18
Hubungan dengan klien : Suami
2) Riwayat Kesehatan Saat Ini
a) Keluhan Utama
Mual muntah
b) Riwayat keluhan utama
Klien masuk rumah sakit dengan keluhan mual muntah lebih dari 10 kali dalam
sehari dialami sejak ± 5 hari yang lalu, akan tetapi keluhan dirasakan
memperberat sewaktu 2 hari sebelum di bawa ke rumah sakit. Setiap makanan
yang masuk dimuntahkan oleh klien dan klien juga mengatakan tidak ada nafsu
makan dan selama fase ini berat badan klien menurun, klien merasa lemah dan
mudah lelah serta napasnya berbau aseton.
3) Pola reproduksi
a) Riwayat haid
(1) Menarche umur: 12 tahun
(2) Siklus haid: teratur (28 hari)
(3) Lamanya haid: 4-6 hari
(4) Sifat darah: kental
b) Riwayat kehamilan
(1) G3 P2 A0
(2) HPHT : 6 Desember 2016
(3) Tafsiran persalinan : 13 September 2017
(4) PNC 2 kali

(5) Klien mengeluh setiap habis makan sesuatu selalu muntah


4) Riwayat keluarga berencana (KB)
a) Melaksanakan KB : belum pernah
b) Jenis kontrasepsi : belum pernah
c) Sejak kapan : belum pernah
d) Merencanakan yang akan datang : klien belum berfikir untuk melakukan KB
5) Riwayat kesehatan Masa Lalu
a) Riwayat penyakit yang pernah dialami
(1) Klien, suami dan keluarga tidak memiliki penyakit keturunan seperti
hipertensi, DM, jantung, epilepsi maupun cacat bawaan
(2) Klien, suami dan keluarga tidak memiliki penyakit lain seperti TBC,
penyakit hati, ginjal, inveksi virus lain.
(3) Klien memiliki riwayat penyakit asma
b) Riwayat operasi yang pernah dialami
klien sudah 2 kali melakukan SC
c) Riwayat alergi
Klien alergi terhadap udang, cumi-cumi dan bakso.
d) Riwayat keluarga
Genogram 3 Generasi

G II

G III
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
____ : Garis perkawinan
| : Garis keturunan

: Klien
? : Tidak diketahui
X : Meninggal
------------------ :
---------Garis serumah
Penjelasan gambar :
G I : kakek dan nenek klien dari ayah sudah meninggal karena faktor usia kakek
dan nenek klien dari ibu sudah meninggal karena faktor usia
G II : Ayah dan ibu klien masih hidup
G III : Klien anak tunggal
Klien memiliki 2 anak laki-laki
- Anak pertama klien berusia 8 tahun
- Anak kedua klien berusia 6 tahun
6) Pola kegiatan sehari-hari

Tabel 4.1 Pola kegiatan sehari-hari


No Jenis kegiatan Sebelum sakit Saat sakit
1. Nutrisi
Baik
a. Selera makan
Nasi, buah, lauk Kurang
b. Jenis makanan
pauk Bubur, lauk pauk,
sayur, buah 3x sehari
c. Frekuensi makan sehari
3x sehari porsi tidak
dihabiskan hanya 3-5
d. Makanan pantangan
Udang, bakso, cumi- sendok Udang,

cumi bakso, cumi-cumi 10


e. Mual dan muntah
jarang kali sehari

2. Cairan
a. Jenis
Air putih, cairan
Air putih dan susu RL 28 tts/mnt (500-
1000 cc/hari)
b. Frekuensi
Tidak menentu
Tidak menentu
c. Jumlah
(susu 3x/hari) 1500- 500- 1000 cc (2-4
2000 cc (6-8 gelas) gelas)
3.
Eliminasi
a. BAB 1 kali sehari 1 kali sehari
1) Frekuensi
Kuning Kuning
2) Warna
Tidak ada Tidak ada
3) Konstipasi
Tidak menentu Tidak menentu
b. BAK
Amoniak Amoniak
1) Frekuensi
Kuning muda Kuning tua
2) Bau
3) Warna

4. Personal hygiene
a. Mandi 2 x sehari
b. Menyikat gigi 3 x sehari Tidak menentu
c. Cuci rambut 3-4 x seminggu
2 x sehari
d. Ganti pakaian 2 x sehari
Tidak pernah
2 hari sekali
5. Aktivitas
a. Hobby Olahraga
b. Aktivitas kehidupan sehari- Dilakukan oleh
Tidak ada
hari mandiri
- Kebutuhan
klien dibantu
oleh keluarga
- Klien
mengatakan
tidak bisa
bangun sendiri
- Klien
mengatakan
mudah lelah
6. Istirahat tidur
a. Siang Tidak pernah
Tidak
b. Malam 22.00-05.00 WITA
menentu
23.00-05.00 tapi
sering terbangun

7) Pemeriksaan fisik
a) keadaan umum/kesadaran
- kesadaran komposmentis
- klien tampak lemah
- klien tampak gelisah
- klien malas beraktivitas
b) tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg
N : 90 x/menit
S : 370 C
P : 22 x/menit
Berat badan
Sebelum sakit : 62 kg
Saat sakit : 55 kg
Tinggi badan : 175 cm
c) wajah
- inspeksi
• ekspresi wajah tampak meringis
• waj ah klien tampak pucat
• tidak tampak udema
- palpasi
• tidak terdapat nyeri tekan
d) rambut
- inspeksi
• tampak pendek, lurus, dan bersih
- palpasi
• tidak terdapat nyeri tekan
• rambut mudah rontok
e) mata
- inspeksi
• tampak simetris kiri dan kanan
• konjungtiva tampak anemis
• tidak tampak icterus pada sclera
• pupil isokor bila dirangsang cahaya
- palpasi
• tidak teraba adanya nyeri tekan
f) mulut
- inspeksi
• tidak terdapat stomatitis
• bibir tampak kering
• lidah tampak kurang bersih
• gigi tampak bersih
g) leher
- inspeksi
• tidak tampak adanya pembengkakan kelenjar tyroid
- palpasi
• tidak teraba nyeri tekan
• tidak teraba pembesaran karotis
h) buah dada
- inspeksi
• tampak simetris kiri dan kanan
• putting tampak terbentuk
- palpasi
• tidak terdapat nyeri tekan
• ASI belum keluar
i) Abdomen
- Inspeksi
• Tidak tampak luka bekas operasi
• Tampak linea nigra dan striae livit
• Perut masih tegang
- Palpasi
• Balotemen : DJJ (+)
• Tinggi fundus : 2 jari dibawah pusat
j) Genetalia dan anus
Tidak dilakukan pemeriksaan
k) Ekstremitas
- Ekstremitas atas
• Udema : tidak ada
• CRT : 0-3 detik
- Ekstremitas bawah
• Udema : tidak ada
• Varises : tidak
• Adanya nyeri : tidak ada
• Kesemutan : tidak ada
• Kejang : tidak
l) Pemeriksaan diagnostic
WBC : 7,3x10A3/ul 4,0-10,0
HGB : 11,4 g/dl 11,0-16,0

PLT : 275 x10A3/ul 100-300


8) Data psikososial
a) Status emosional : dapat terkendali
b) Pola interaksi orang paling dekat dengan klien adalah suami dan
ibunya, klien ramah, apabila ada masalah klien bercerita dengan
suami dan ibunya
c) Komunikasi verbal dan nonverbal : komunikasi yang digunakan
klien dalam berkomunikasi dengan orang terdekatnya adalah verbal
dan nonverbal
9) Data sosial ekonomi
a) Masalah financial : cukup
b) Status perkawinan klien sah
c) Selama hamil klien jarang makan, setiap makan dan minum klien
selalu muntah
d) Klien merasa senang dengan kehamilannya saat ini karena memang
direncanakan dan klien berharap keadaan janinnya sehat sampai
kelahirannya nanti
e) Hubungan klien dengan suami, keluarga, tetangga terjalin baik,
tidak ada masalah, rencana melahirkan di rumah sakit dan
pengambilan keputusan adalah suami.
f) biaya perawatan ditanggung oleh BPJS
10) Data spiritual
Sebelum sakit klien taat beribadah, namun pada saat sakit klien tidak pernah
menjalankan ibadah sholat, yang bisa dilakukan klien hanyalah berdoa
KLASIFIKASI DATA

A. Data Subjektif
1. Klien mengatakan mual muntah lebih dari 10 kali
2. Klien mengatakan nafsu makan klien berkurang
3. Klien mengatakan setiap kali makan dia selalu muntah
4. Klien mengatakan jarang minum
5. Klien mengatakaan setiap makanan atau minuman yang masuk langsung
dimuntahkan
6. Klien mengatakan penglihatan berkunang-kunang
7. Klien mengatakan cepat lelah
8. Kien mengatakan merasa pusing ketika bangun dari tempat tidur
9. Klien mengatakan sangat terbatas dalam beraktivitas
B. Data Objektif
1. Klien tampak mual dan muntah
2. Klien tampak menolak untuk makan
3. Selera makan klien tidak ada
4. Klien tampak menghabiskan V3 porsi saja
5. Berat badan klien tampak menurun
- Sebelum sakit : 62 kg
- Saat sakit : 55 kg
6. Denyut nadi klien meningkat
7. Klien tampak pucat
8. Turgor kulit kering
9. Konjungtiva tampak anemis
10. Suhu tubuh klien meningkat
11. Cairan
- Input : 1000-2000 cc/hari
- Output : 1000-1500 cc/hari
12. TTV
- TD=100/70 mmHg
- N = 90x/menit
- S = 37 Co

- P = 22 x/menit
13. Klien tampak lemah
14. Klien tampak dibantu oleh keluarga ketika ingin bangun dari tempat tidur
15. Klien tampak dibantu oleh keluarga ketika berjalan ke kamar kecil
16. Klien tampak terbatas dalam menjalankan aktivitas
DATA FOKUS

Tabel 4.2 Data fokus

Data Subjektif Data Objektif


1. klien mengatakan mual muntah lebih dari 10 1. Klien tampak mual dan muntah
kali 2. Klien tampak menolak untuk makan
2. klien mengatakan nafsu makan klien 3. Selera makan klien tidak ada
berkurang 4. Klien tampak menghabiskan V3 porsi saja
3. klien mengatakan setiap kali makan dia selalu 5. B erat badan klien tampak menurun
muntah - Sebelum sakit : 62 kg
4. klien mengatakan jarang minum - Saat sakit : 55 kg
5. klien mengatakaan setiap makanan atau 6. Denyut nadi klien meningkat
minuman yang masuk langsung dimuntahkan 7. Klien tampak pucat
6. klien mengatakan penglihatan berkunang- 8. Turgor kulit kering
kunang 9. Konjungtiva tampak anemis
7. klien mengatakan cepat lelah 10. Suhu tubuh klien meningkat
8. kien mengatakan merasa pusing ketika bangun 11. Cairan
- Input : 1000-2000 cc/hari
dari tempat tidur
- Output : 1000-1500 cc/hari
9. klien mengatakan sangat terbatas dalam
12. TTV
beraktivitas
- TD=100/70 mmHg
- N = 90x/menit
- S = 37 oC
- P = 22 x/menit
13. Klien tampak lemah
14. Klien tampak dibantu oleh keluarga ketika
ingin bangun dari tempat tidur
15. Klien tampak dibantu oleh keluarga ketika
berjalan ke kamar kecil
16. Klien tampak terbatas dalam
menjalankan aktivitas
ANALISA DATA

Tabel 4.3 Analisa Data


No Data Penyebab Masalah
1. DS : Peningkatan ekstrogen Ketidakseimbangan
1. klien mengatakan mual nutrisi kurang dari
muntah lebih dari 10
kali l kebutuhan tubuh

2. klien mengatakan nafsu Penurunan pengosongan lambung


makan klien berkurang Peningkatan tekanan gaster Factor
3. klien mengatakan setiap predisposisi
kali makan dia selalu
muntah

DO :
1. Klien tampak mual dan
muntah
l
Emesis gravidarum Komplikasi
2. Klien tampak menolak Hiperemesis gravidarum
untuk makan Pengeluaran nutrisi berlebihan
3. Selera makan klien tidak
ada
4. Klien tampak
1
menghabiskan 1/3 porsi Ketidakseimbangan nutrisi
saja kurang dari kebutuhan tubuh
5. Berat badan klien tampak
menurun
- Sebelum sakit : 62kg
- Saat sakit : 55 kg
6. IMT
17,97 (kurang)

2. DS : Peningkatan ekstrogen Kekurangan volume


1.klien mengatakan cairan
jarang minum
2. klien mengatakaan
setiap makanan atau
1
Penurunan pengosongan lambung
minuman yang masuk Peningkatan tekanan gaster Factor
langsung dimuntahkan predisposisi
3.klien mengatakan
penglihatan berkunang-
kunang Emesis gravidarum
Komplikasi Hiperemesis gravidarum
DO: Kehilangan cairan berlebih
1. Denyut nadi klien
meningkat
2. Klien tampak pucat
3. Turgor kulit kering
l
Dehidrasi
4. Konjungtiva tampak
anemis
5. Suhu tubuh klien
1
Cairan ekstra seluler dan plasma
meningkat
6. Cairan
Input : 1000-2000
1
Kekurangan vol
cc/hari
Output : 1000-1500
cc/hari Dehidrasi
7. TTV
- TD=100/70 1
mmHg Cairan ekstra seluler dan plasma
- N = 90x/menit
- S = 37 oC
= 22 x/menit
1
Kekurangan volume cairan

3. DS: Peningkatan ekstrogen Penurunan Intoleransi aktivitas


1. klien mengatakan pengosongan lambung Peningkatan
cepat lelah
2. kien mengatakan tekanan gaster Factor predisposisi
merasa pusing ketika
l
Emesis gravidarum

l
bangun dari tempat
tidur
3. klien mengatakan Komplikasi
sangat terbatas dalam
beraktivitas l
DO: Hiperemesis
1.Klien tampak lemah
2.Klien tampak dibantu
l
oleh keluarga ketika Kehilangan cairan berlebih
ingin bangun
tempat tidur
dari l
Dehidrasi
3.Klien tampak dibantu
oleh keluarga ketika
berjalan ke kamar kecil
l
Hemokonsentrasi
4.Klien tampak terbatas
dalam menjalankan l
Aliran darah ke jaringan menurun
aktivitas
l
Metabolisme intra sel menurun
l
Otot lemah
l
Kelemahan tubuh
l
Intoleransi aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tabel 4.4 Diagnosa Keperawatan


NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL DITEMUKAN TGL TERATASI

1 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh b.d frekuensi mual dan 22 Maret 2017 24 Maret 2017
muntah berlebihan
2 Kekurangan volume cairanb.d
kehilangan cairan berlebihan 22 Maret 2017 24 Maret 2017

3 Intoleransi aktivitas b.d kelemahan


22 Maret 2017 24 Maret 2017
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tabel 4.5 Rencana Tindakan Keperawatan


No Diagnosa keperawatan Kriteria hasil Intervensi
1 Ketidakseimbangan nutrisi NOC
kurang dari kebutuhan tubuh - Nutritional status : 12.Kaji adanya alergi makanan
b.d frekuensi mual dan food and fluid 13.Monitor mual muntah
muntah berlebihan DS : intake 14.Ajarkan pasien bagaimana
1.klien mengatakan mual - Nutritional status : membuat catatan makanan
muntah lebih dari 10 kali nutrient intake harian
2.klien mengatakan nafsu - Weight control 15. Timbang berat badan tiap hari
makan klien berkurang 16.Kolaborasi dengan ahli gizi
3.klien mengatakan setiap Kriteria hasil : untuk menentukan jumlah
kali makan dia selalu 1. Adanya peningkatan kalori dan nutrisi yang
muntah berat badan sesuai dibutuhkan pasien
dengan tujuan
DO : 2. Berat badan ideal
1.klien tampak mual dan sesuai dengan tinggi
muntah badan
2. Klien tampak menolak 3 Mampu
untuk makan mengidentifikasi
3. Selera makan klien tidak kebutuhan nutrisi
ada - Tidak ada tanda-
4.Klien tampak tanda malnutrisi
menghabiskan 1 /3 porsi
- Menunjukkan
saja
peningkatan fungsi
5.Berat badan klien tampak
menurun pengecapan dari
- Sebelum sakit : 62kg menelan
- Saat sakit : 55 kg - Tidak terjadi
6. IMT penurunan berat
17,97 (kurang) badan yang berarti

2 kekurangan volume cairan 16. Monitor vital sign


NOC
b.d kehilangan cairan 17. Monitor respon pasien terhadap
1. Fluid balance penambahan cairan
berlebihan 2. Hydration 18. Anjurkan pasien untuk
DS : 3. Nutritional Status : menambah intake oral
1. klien mengatakan jarang Food and fluid 19. Kolaborasikan pemberian
minum intake cairan IV
2.klien mengatakaan
setiap makanan atau Kriteria hasil :
minuman yang masuk 1. Mempertahankan
langsung dimuntahkan urin output sesuai
3.klien mengatakan dengan usia dan BB,
penglihatan berkunang- BJ urine
kunang normal, HT normal
2. Tekanan darah,
DO: nadi, suhu tubuh
dalam batas normal
1. Denyut nadi klien
3. Tidak ada tanda-
tanda dehidrasi,
Meningkat elastisitas turgor
2. Klien tampak pucat kulit baik,
3.Turgor kulit kering membrane mukosa
4. Konjungtiva tampak lembab, tidak ada rasa
anemis haus yang berlebihan
5. Suhu tubuh klien
meningkat
6. TTV
- TD=100/70 mmHg
- N = 90x/menit
- S = 37,5 oC
- P = 25 x/menit

3 Intoleransi aktivitas b.d NOC 1. Monitor respon fisik,


Kelemahan - Energy conservation emosi, social dan
DS: - Activity tolerance spiritual
- Self care : ADL 2. Bantu klien untuk
1. klien mengatakan cepat
mengidentifikasi
lelah
Kriteria hasil : aktivitas yang mampu
2. kien mengatakan
1. Berpartisipasi dalam dilakukan
merasa
aktifitas fisik tanpa 3. Bantu untuk memilih
pusing ketika bangun
disertai peningkatan aktivitas konsisten yang
dari tempat tidur
tekanan darah, nadi dan sesuai dengan
RR kemampuan fisik,
3. klien mengatakan 2. Mampu melalukan psikologi dan sosial
sangat terbatas dalam aktivitas sehari-hari 4. Bantu pasien untuk
beraktivitas (ADL) secara mengembangkan
mandiri motivasi diri dan
DO: 3. Tanda-tanda vital penguatan
1. Klien tampak lemah normal
2. Klien tampak dibantu 4. Energy psikomotor
oleh keluarga ketika
ingin bangun dari Level kelemahan
tempat tidur 1. Mampu berpindah :
3. Klien tampak dibantu dengan atau tanpa
oleh keluarga ketika bantuan alat
berjalan ke kamar kecil 2. Status kardiopulmonary
4. Klien tampak terbatas adekuat
dalam menjalankan 3. Sirkulasi status baik
aktivitas 4. Status respirasi :
pertukaran gas dan
ventilasi adekuat.
CATATAN TINDAKAN

Tabel 4.6 Catatan Tindakan


Hari/ No.D Jam Implementasi
Tanggal X
Selasa I 10.00 1. Mengkaji adanya alergi makanan
22 Maret Hasil : klien alergi terhadap makanan seperti udang,
2017 cumi-cumi dan bakso
10.15 2. Memonitor mual muntah
Hasil : klien tampak mual dan muntah lebih dari 10 kali
10.25 3. Mengajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
harian
Hasil : klien mau melakukannya
10.35 4. Menimbang berat badan tiap hari
Hasil : berat badan klien 55 kg selama masuk rumah sakit
10.40 5. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
Hasil : Klien diberi makanan bubur, ikan bandeng, sayur,
buah dan tampak mengkonsumsi susu

II 11.15 1.
Memonitor vital sign Hasil : TD=100/70 mmHg

N = 90x/menit S = 37 oC P = 22 x/menit
11.30 2. Memonitor respon pasien terhadap penambahan cairan
Hasil : klien tampak memuntahkan apabila ada yang
makanan atau cairan yang masuk ke dalam tubuh
3. Menganjurkan pasien untuk menambah intake oral Hasil :
11.35
Klien tampak minum air putih dan diselingi susu
11.45 4. Berkolaborasi pemberian cairan IV
Hasil : Klien diberi cairan RL di lengan sebelah kiri

III 12.10 1. Memonitor respon fisik, emosi, social dan spiritual


Hasil : klien tampak lemah tidak dapat bangun dari tempat
tidur, kadang mengeluh terhadap penyakit yang di deritanya,
merasa tidak berguna dan selama sakit klien selalu berdoa
untuk kesembuhannya.
12.20 2. Membantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
Hasil : klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas
harian
12.35
3. Membantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai
dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial
Hasil : klien tampak sulit melakukan akivitas fisik, hanya
mampu berbicara pelan dan tidak ikut serta di lingkungan
12.50
sosial akibat penyakitnya
4. Membantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan
penguatan
Hasil : klien mau melakukannya
Rabu I 11.00 1. Mengkaji adanya alergi makanan
23 Maret Hasil : klien alergi terhadap makanan seperti udang, cumi-
2017 cumi dan bakso
11.15 2. Memonitor mual muntah
Hasil : mual dan muntah klien tampak berkurang
11.20 3. Mengajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
harian
Hasil : klien mau melakukannya
11.30 4. Menimbang berat badan tiap hari
Hasil : berat badan klien masih 55 kg
11.45 5. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
Hasil : Klien diberi makanan bubur, daging ayam, sayur,
buah dan tampak mengkonsumsi susu

1. Memonitor vital sign


II 12.15 Hasil : TD=110/90 mmHg

N = 84 x/menit
S = 36,5 oC
12.25 P = 20 x/menit
2. Memonitor respon pasien terhadap penambahan cairan
Hasil : klien dapat menerimanya dan minum sedikit tapi
12.30 sering untuk mencegah dehidrasi
3. Menganjurkan pasien untuk menambah intake oral Hasil :
Klien tampak meningkatkan minum air putih
4. Berkolaborasi pemberian cairan IV
12.50
Hasil : Klien diberi cairan RL di lengan sebelah kiri

1. Memonitor respon fisik, emosi, social dan spiritual


Hasil : klien masih tampak lemah, sudah dapat bangun dari
III 13.05
tempat tidur dengan berpengang di ujung tempat tidur,
meerima penyakit yang di deritanya,
membandingkan dirinya dengan orang lain dan selama sakit
klien selalu berdoa untuk kesembuhannya.
2. Membantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
13.15 Hasil : klien masih dibantu dalam berjalan ke kamar kecil
3. Membantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai
dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial
Hasil : klien sudah mampu bangun dari tempat tidur secara
13.25
mandiri
4. Membantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan
penguatan
Hasil : klien mengatakan lebih termotivasi untuk sembuh
dari penyakitnya
13.35

Kamis I 14.00 1. Mengkaji adanya alergi makanan


24 Maret Hasil : klien mengatakan alergi terhadap makanan udang,
2017 cumi-cumi dan bakso
14.05 2. Memonitor mual muntah
Hasil : Pada saat dikaji klien tampak tidak mual dan muntah
lagi dan kooperatif
14.15 3. Mengajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
harian
Hasil : klien mengerti dan mau melakukannya
14.25 4. Menimbang berat badan tiap hari
Hasil : berat badan klien meningkat 56 kg
14.35 5. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
Hasil : tampak di berikan makanan lunak dan berserat
tinggi

II 15.10 1. Memonitor vital sign


Hasil : TD=120/80 mmHg

15.20

15.30

15.40

III 16.05

16.10

16.15

16.25 S = 36 oC
P = 20 x/menit
2.
Memonitor respon pasien terhadap penambahan cairan Hasil : klien tampak minum sedikit tapi sering
untuk mencegah dehidrasi
3. Menganjurkan pasien untuk menambah intake oral Hasil : klien mengerti dan mau melakukannya
4. Berkolaborasi pemberian cairan IV
Hasil : Klien diberi cairan RL di lengan sebelah kiri

1. Memonitor respon fisik, emosi, social dan spiritual


Hasil : klien tampak koopertif, ekspresiwajah klien gembira, sudah menerima keadaannya dan
selalu berdoa untuk kesembuhannya
2. Membantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
Hasil : klien tampak sudah dapat berjalan ke kamar kecil dengan mandiri
3. Membantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan
sosial
Hasil : klien dapat berjalan secara mandiri
4. Membantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
Hasil : klien yakin bahwa beliau akan segera sembuh dari penyakitnya dan berkumpul lagi
bersama keluarganya di rumah
CATATAN PERKEMBANGAN

Tabel 4.7 Catatan Perkembangan


Tanggal No.Dx Jam Evaluasi
Selasa I 11.00 S = - klien mengatakan mual dan muntah lebih dari 10 kali
22 Maret 2017 dalam sehari
- klien mengatakan setiap kali makan dia selalu muntah
O = - klien tampak mual dan muntah
- Klien tampak menolak untuk makan
- Selera makan klien tidak ada
- Klien tampak menghabiskan 1 /3 porsi saja
- Klien mengalami penurunan berat badan
A = Masalah belum teratasi
P = Lanjutkan intervensi
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Monitor mual muntah
3. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian
4. Timbang berat badan tiap hari
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

II 11.55 S = - klien mengatakan jarang minum


- klien mengatakaan setiap makanan atau minuman
yang masuk langsung dimuntahkan
O = - Denyut nadi klien meningkat
- Klien tampak pucat
- Turgor kulit kering
- Konjungtiva tampak anemis
- TTV
TD=100/70 mmHg
N = 90x/menit
S = 37,5 oC
P = 25 x/menit

A = Masalah belum teratasi


P = Lanjutkan intervensi
1. Monitor vital sign
2. Monitor respon pasien terhadap penambahan cairan
3. Anjurkan pasien untuk menambah intake oral
4. Kolaborasikan pemberian cairan IV

III 13.10
S = - kien mengatakan merasa pusing ketika bangun dari
tempat tidur
- klien mengatakan sangat terbatas dalam beraktivitas
O = - Klien tampak lemah
- Klien tampak dibantu oleh keluarga ketika ingin
bangun dari tempat tidur
- Klien tampak dibantu oleh keluarga ketika berjalan ke
kamar kecil
- Klien tampak terbatas dalam menjalankan aktivitas
A = Masalah belum teratasi
P = Lanjutkan intervensi
1. Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
3. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai
dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial
4. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri
dan penguatan

Rabu I 12.00
23 Maret S = klien mengatakan mual dan mudah yang dialaminya
2017 sudah berkurang
O = - klien masih tampak mual dan muntah
- Nafsu makan klien sudah ada
- Klien tampak menghabiskan 1 porsi A = Masalah
belum teratasi
P = Lanjutkan intervensi
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Monitor mual muntah
3. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian
4. Timbang berat badan tiap hari
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
II 12.55

S = keluarga klien mengatakan sudah sering minum sedikit


tapi sering
O = - Pucat pada wajah klien sudah berkurang
- Konjungtiva masih tampak anemis
- TTV
TD=110/90 mmHg
N = 84x/menit
S = 36,5 oC
P = 20 x/menit

A = Masalah belum teratasi


P = Lanjutkan intervensi
1. Monitor vital sign
2. Monitor respon pasien terhadap penambahan cairan
3. Anjurkan pasien untuk menambah intake oral
4. Kolaborasikan pemberian cairan IV
III 14.00

S = klien mengatakan masih merasa pusing ketika berjalan


ke kamar kecil
O = - Klien masih tampak lemah
- Klien masih tampak dibantu oleh keluarga ketika
berjalan ke kamar kecil
- Klien masih terbatas dalam beraktivitas
A = Masalah belum teratasi
P = Lanjutkan intervensi
1. Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
3. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang
sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial
4. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan
penguatan
Kamis I 15.00 S = klien mengatakan tidak muntah lagi dan hanya sesekali
24 Maret mual
2017 O = - klien tampak sudah tidak mual dan muntah
- Nafsu makan klien membaik
- Klien tampak menghabiskan 1 porsi
- Klien tampak kooperatif
A = Masalah teratasi
P = Pertahankan intervensi

II 15.50
S = Klien mengatakan sudah minum teratur sedikit tapi
sering
O = - Wajah klien nampak ceria
- Turgor kulit tampak elastis
- TTV
TD=120/80 mmHg
N = 88x/menit
S = 36 oC
P = 20 x/menit

A = Masalah teratasi
III 16.30 P = Pertahankan intervensi

S = klien mengatakan pusing sudah mulai berkurang


O = - klien tampak sudah dapat berjalan ke kamar kecil
secara mandiri

A = masalah teratasi
P = Pertahankan intervensi
25

Anda mungkin juga menyukai