LAPORAN PKL Riskidaa
LAPORAN PKL Riskidaa
LAPORAN PKL Riskidaa
Disusun oleh :
Nama : Riski Dwi Ayu Anjarni
Tingkat : XII TO 1
NIS : 3745
Program Studi Keahlian : TeknikOtomotif
Paket Keahlian : TeknikOtotronik
i
Laporan PKL ini telah disetujui oleh pembimbing sekolah dan disyahkan
oleh Kepala SMK Negeri Nusawungu Pada :
Hari :
Tanggal :
Disetujui,
Mengetahui,
ii
LAPORAN PENGESAHAN INDUSTRI
Laporan PKL ini telah disetujui oleh pembimbing industri Bengkel
RESTU BARU Pekuncen pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Pimpinan
iii
LEMBAR PENGUJIAN
Laporan PKL ini telah diuji dan dipertahankan dihadapan Penguji Sekolah
pada :
Hari :
Tanggal :
Penguji 1 Penguji 2
............................................ ................................................
NIP.- NIP.-
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan YME atas rahmat serta
Karunia-Nya sehingga dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan. Penyusun
laporan ini disusun setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan selama enam
bulan. Laporan ini ditekankan kearah ketampilan perawatan dan perbaikan rack
end dan tie rod pada system kemudi mobil Toyota new avanza tahun 2011. Dalam
menyusun laporan ini tidak lepas dari dukungan dan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada:
Penyusun memohon maaf atas segala kekurangan serta mohon kritik dan
saran dari pembaca agar laporan ini dapat berguna bagi para pembaca dalam
memperluas wawasan serta khasanah.
vi
DAFTAR ISI
vii
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................................15
B. Pengembangan Produk................................................................................15
C. Saran....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
viii
DAFTAR GAMBAR
9
20
24
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan adalah suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian profesional yang memadukan antara komponen
yang ada di sekolah dan kompetisi yang diinginkan oleh dunia industry
sesuai dengan tujuan dari praktik kerja lapangan yaitu memenuhi
sebagai persyararatan untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional. Dalam
menyajikan laporan ini seharusnya diuraikan dengan rinci disertai
dengan data-data yang lengkap sehingga para pembaca dapat
memahami isi laporan ini, akan tetapi karena waktu yang singkat dan
terbatasnya pengalaman penyusun hanya dapat menyajikan
laporan berdasarkan pada pengalaman dan pengetahuan yang
penyusun peroleh selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di
Bengkel Restu Baru Pekuncen.
Bengkel Restu Baru Pekuncen berdiri pada tahun 2013 didirikan
oleh bapak M.Ugiono dan memiliki dua mekanik. Restu Baru Kroya
merupakan bengkel pribadi (tidak resmi)sudah berjalan selama 6 tahun
dari tahun 2013. Bengkel Restu Baru Kroya melayani kendaraan roda
empat.
Sistem kemudi adalah sistem pada chasis mobil yang berfungsi
untuk merubah arah laju kendaraan dengan menggerakan atau
membelokan roda depan mobil dan menjaga mobil agar tetap stabil.
Sistem kemudi mempunyai dua jenis yaitu manual steering dan power
steering. Sistem kemudi mempunyai komponen utama yaitu steering
gear, steering coloumb, steering linkage, dan steering wheel.
Setelah penyusun memperoleh kesimpilan dari uraian diatas, maka
penyusun memberi atau memilih judul “PERAWATAN DAN
PERBAIKAN RACK END DAN TIE ROD PADA SISTEM
KEMUDI MOBILTOYOTA AVANZATAHUN 2011”
1
B. Tujuan Penyusunan Laporan
Setelah menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan selama 6 bulan
peserta didik diwajibkan untuk membuat laporan dengan tujuan :
1. Bagi Peserta Didik
a. Dapat mengembangkan ketrampilan pekerjaan yang meliputi
pengetahuan dan sikap etos kerja.
b. Untuk membandingkan antara teori yang diperoleh dibangku
sekolah dengan praktik yang sebenarnya di dunia kerja.
c. Agar peserta didik mampu mengenal lebih jauh profesi yang
akan ditekuni kelak.
d. Memudahkan pengembangan karir dan ketrampilan kehidupan
melalui eksplorasi di dunia kerja.
2. Bagi Instansi
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi bengkel dalam
mengevaluasi instansi untuk waktu yang akan datang.
3. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat menambah informasi khusus bagi peserta
didik yang sedang menyusun laporan Praktik Kerja Lapangan dan
pembendaharaan laporan Praktik Kerja Lapangan bagi SMK
Negeri Nusawungu.
C. Alasan pemilihan judul
Dalam penyusunan laporan ini penyusun memilih tentang
perawatan dan perbaikan rack end dan tie rod pada sisitem kemudi,
yang telah penyusun lakukan di bengkel dengan alasan sebagai
berikut :
1. Penulisan judul ini dilakukan karena masih kurang yang
mengetahui tentang apa itu rack end dan tie rod.
2. Penyusun ingin menambah pengalaman sekaligus bagi peserta
didik yang belum paham tentang rack end dan tie rod.
3. Pengambilan judul ini diharapkan dapat menjadi sumber
pengetahuan tentang rack end dan tie rod.
2
D. Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam penyusunan laporan ini penyusun mempunyai beberapa faktor
baik pendukung maupun penghambat diantaranya :
1. Faktor Pendukung
a. Peralatan yang memadai.
b. Para teknisi dan karyawan yang sangat berpastisipasi dalam
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
c. Adanya pembimbing industry yang mempunyai wawasan
tinngi.
d. Tempat kerja yang memadai.
2. Faktor Penghambat
a. Kurangnya kreatifitas dalam mencari informasi dan data yang
diperlukan.
b. Kurangnya konsultasi dengan guru pembimbing.
E. Rumusan Masalah
Didalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ini
penyusun merumuskan :
1. Apa yang dimaksud dengan system kemudi ?
2. Apa saja komponen system kemudi ?
3. Apa saja tipe system kemudi?
4. Apa saja penggantian dan perawatan rack end dan tie rod pada
system kemudi ?
3
BAB II
PELAKSANAAN KERJA
A.Dasar Teori
4
b. Power steering
Adalah system untuk menggerakan kemudi dari tenaga
manusia, dan mekanisme yang bekerja memanfaatkan tenaga
hidrolik. Mengurangi daya pengemudi dan kestabilan yang tinggi
selama pengemudi.
5
Kerugian :
Kontruksi rumit karena hubungan gigi sector dan gigi pinion tidak
langsung dan biaya perbaikan lebih mahal.
2. Jenis rack end dan pinion
Komponen utama system kemudi jenis rack end pinion adalah sebagai
berikut :
1. Roda kemudi berfungsi mengendalikan roda depan melalui lengan
penghubung.
2. Poros utama kemudi, berfungsi mengirim gaya putar roda ke bak
roda gigi kemudi.
3. Batang kemudi, merupakan poros utama.
4. Poros intermediate, berfungi menghubungkan poros utama dan
poros pinion.
5. Rack End Pinion, berfungsi menambah gaya yang dikirim dari
roda kemudi dan gerakkan putar diubah menjadi gerak translasi.
6. Tie Rod, menghubungkan lengan nakel dan batang penghubung .
7. Sepatu Rack, untuk mencegah masuknya debu ke mekanisme rack.
8. Lengan Nake, berfungsi mengendalikan roda-roda depan sesuai
dengan gerakan lengan penghubung.
Cara kerja :
Saat roda kemudi diputar pinion berputar lalu menggerakan rack
dari samping ke samping melalui tie rod ke lengan nakel pada roda-
roda depan sehingga satu roda depan didorong, sedangkan satu roda
tertarik, ini menyebabkan roda-roda berputar ke arah yang sama.
6
Keuntungan :
Kontruksi ringan dan sederhana.
Persinggungan antara gigi pinion dan rack secara langsung.
Pemindahan momen relative lebih baik, sehingga lebih ringan.
Kerugian :
Bentuk roda gigi kecil, hanya digunakan pada mobil
penumpang.
Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan.
7
KOMPONEN UTAMA SISTEM KEMUDI
1. SISTEM COLOMN
Steering column yaitu tempat poros utama atau main shaf, yang
berfungsi meneruskan putaran dari steering wheel ke steering gear.
Steering column yaitu mekanisme yang menyerap gaya dorong dari
pengemudi pada saat tabrakan. Ada dua tipe steering column yaitu :
a. Model Collapsible
Keuntungan : Jika kendaraan berbenturan dan steering
gear box mendapat tekanan yang kuat, main shaft column akan
runtuh sehingga pengemudi terhindar dari bahaya. Kerugian :
Main shaft kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil
penumpang.
b. Model Non collapsible
Keuntungannya main shaft nya lebih kuat dan
kerugiannya adalah jika berbenturan keras , kemudian tidak
dapat menyerap goncangan sehingga keselamatan pengemudi
relative kecil.
2. STEERING GEAR
Steering gear berfungsi mengarahkan roda depan dan sebagai
gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar pengemudian lebih
ringan, maka diperlukan perbandingan reduksi yang disebut
perbandingan steering gear. Perbandingan yang semakin besar
menyebabkan kemudi semakin ringan, tapi jumlah putarannnya
bertambah banyak, untuk sudut belok yang sama. Steering gear yang
paling banyak digunakan adalah type recilculating ball (gambar kiri)
dan rack end pinion (gambar kanan).
8
Gambar 2.5 Steering gear
9
3. STEERING LINKAGE
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan
tenaga gerak dari steering gear ke roda depan. Walaupun mobil
bergerak naik dan turun, gerakan kemudi harus diteruskan ke roda-
roda depan dengan sangat tepat setiap saat.
a. Steering linkage untuk suspensi rigid
Tipe ini terdiri dari pitman arm, drag link, knuckle arm, tie-rod
dan tie-rod end. Tie rod mempunyai pipa untuk menyetel
panjangnya rod.
b. Steering linkage untuk suspensi independent
Tipe ini terdapat sepasang tie rod yang disambungkan ada relay
rod (pada tipe rack dan pinion, rack berfungsi sebagai relay rod).
Sebuah pipa dipasang diantara tie rod dan tie rod end menyetel
panjang rod
10
4. STEERING WHEEL
Steering wheel berfungsi untuk mengendalikan arah roda depan
melalui lengan penghubung. Jika pengemudi ingin membelokan
kendaraan, maka ia akan memutar roda kemudi.
11
Spare Part pada bagian kaki mobil yang sering mengalami
kerusakan/pergantian yaitu Tie Rod dan Long Tie Rod (Rack End). Fungsi
utama Tie Rod dan Rack End adalah meneruskan putaran dari steer mobil
sehingga roda dapat berputar ke kanan atau kiri sesuai dengan kemudi. Dibagi
menjadi dua bagian yaitu tie rod yang menempel langsung pada knuckle pada
mobil dan rack end yang menempel langsung pada racksteer.
Tie Rod
12
Rack End berfungsi menghubungkan Warm Stir dengan Tie Rod, dan
untuk mengatur tingkat kestabilan roda. Stabil artinya rack end mengatur
tingkat kelurusan roda agar mobil berjalan lurus. Bisa diatur saat melakukan
spooring pada mobil. Jika rack end rusak gejalanya hampir sama dengan tie
rod untuk itu saat memeriksa tie rod perhatikan juga apakah yang rusak tie
rod-nya atau rack end-nya.
Ciri-ciri Tie Rod dan Long Tie Rod (rack end) rusak
Untuk mengecek tie rod ataupun long tie rod rusak tidak terlalu sulit.
Cukup mendongkrak salah satu sisi ban dan menggoyangkan ban tersebut
dengan perasaan, apabila ketika menggoyangkan sedikit oblak berarti tie rod
mengalami kerusakan. Agar lebih yakin, tentu saja harus membuka ban mobil
dan melepas tie rod dari knuckle sehingga dapat melihat jelas apakah tie rod
sudah oblak (tie rod yang rusak ketika kita putar dengan tie rod yang masih
bagus yang membutuhkan tenaga untuk menekannya ke segala sisi).
Untuk mengecek rack end yang rusak harus membuka ban dan melepas
tie rod dari knuckle setelah itu tinggal melihat ketika rack end dalam keadaan
tergantung, sehingga mengayun kebawah terus menerus dan apakah rack end
digoyangkan dengan tangan sudah tidak memiliki tekanan.
Biasanya penggantian spare part rack end pasti bersamaan atau tidak
berbeda jauh waktu penggantian tie rod karena tie rod mengalami kerusakan
dahulu baru merambat ke bagian rack end. Tetapi penggantian tie rod tidak
harus mengganti bagian rack end dan setelah.
13
Penggantian kedua spare part ini, harus segera melakukan spooring
sehingga jarak antara kiri dan kanan ban presisi. Pada rack end terdapat karet
boot yang memiliki 2 fungsi yaitu :
1. Melindungi Rack End/Long Tie Rod dari kotoran, debu dan
air.
2. Melindungi Rack Steer dari kotoran, debu dan air yang
menyebabkan karat.
Efek samping/akibat jika karet boot ini pecah/rusak akan
berpengaruh pada :
a. Rack End tidak tahan lama atau cepat rusak, jika sudah rusak
steer akan terasa goyang dan ban akan cepat habis (makan
sbelah).
b. Rack steer ada kemungkinan akan kemasukan air dan kotoran
yang menyebabkan As Rack Power Steering menjadi karat dan
melukai Seal Rack Power Steering, sehingga terjadi kebocoran
minyak dan steer akan berat dan memerlukan biaya yang besar
untuk perbaikannya. Maka jika ada kebocoran/sobek pada
karet boot lakukan penggantian.
Penyebab Tie Rod dan Long Tie Rod (rack end) rusak
1. Jarang dilakukan spooring
Spooring adalah perawatan berkala yang tidak tertera
dalam buku pedoman servis fungsi spooring salah satunya
adalah memelihara komponen kaki-kaki mobil (termasuk tie
rod) agar tidak cepat aus.
2. Pemakaian kendaraan ugal ugalan
Ugal ugalan yang dimaksud disini yaitu saat melewati
jalan yang tidak rata namun dengan kecepatan tinggi. Sudah
tentu hal ini selain cepat merusak tie rod, juga dapat
mengancam keselamatan berkendara.
3. Kurangnya perawatan dan perhatian
Salah satu item yang dicek ketika melakukan pengecekan
understeel adalah memeriksa but penutup rack end, bila but
penutup tersebut robek tentu partikel kecil seperti pasir akan
masuk kedalam sehingga mempercepat proses kerusakan.
14
Bagian part ini termasuk bagian spare part yang aktif alias terus
melakukan gerak ketika kita memutar steer mobil dan bahan yang
menahan poros gerak itu adalah bagian joint dari tie rod yang berupa
karet boot. Tentu saja karet yang mengalami pergerakan terus menerus,
lama kelamaan akan pecah atau getas. Sedangkan pada bagian rack end
juga mengalami kerusakan karena merupakan poros dari tenaga untuk
disalurkan kepada knuckle sehingga ban mobil mengalami pergerakan ke
kiri ataupun ke kanan. Jadi penyebab utama tie rod dan rack end rusak
adalah karena usai pemakain dan jalan yang rusak yang sering kita lalui
dengan kecepatan tinggi.
1. Jarak ban tidak bisa center hingga posisi steer tidak bisa rata tengah,
serta jika ke-2 spare part ini alami rusaknya mobil tidak bisa di
spooring.
2. Ban cepat aus di bagian dalam karena jarak ban tak rata saat kita
memutar mobil satu diantara alami gesekan .
3. Bunyi yang mengganggu seperti besi yang terdengar kita saat melalui
lubang ataupun jalan yang tidak rata.
4. Freeplay setir/speleng terasa banyak
Akibat dari kerusakan tie rod yang telah aus yang pertama adalah
membuat jarak bebas atau free play setir mobil lebih banyak dari
yang seharusnya. Selain itu dengan banyaknya spelling setir mobil ini
membuat anda menjadi kesulitan dalam melakukan manuver.
5. Ban depan aus bergelombang terutama dibagian pinggir akibat posisi
roda saat dipacu berputar sekaligus obak kanan kiri dengan kecepatan
tinggi. Bila hal ini sampai dibiarkan, ban yang keriting menimbulkan
getaran bahkan bunyi mendengung serta masa pakai ban yang lebih
pendek.
6. Saat mobil jalan lurus setir kadang miring kiri kadang miring kanan
karena banyaknya spelling ini membuat setir mobil terkadang miring
ke kanan, kadang juga miring ke kiri pada saat mobil berjalan lurus di
jalan raya.
15
7. Stir mobil terasa bergetar, hal ini dikarenakan guncangan dari gerakan
ban yang keluar masuk akibat oblaknya rack end atau tie rod akan
merembet naik ke bagian setir mobil sehingga menimbulkan rasa
tidak nyaman saat memegang kemudi, tangan bisa kesemutan dan
kram dalam waktu singkat.
8. Tie rod terlepas dan terjadi kecelakaan
Kerusakan pada bagian tie rod rack end yang sudah parah dan
tidak segera dilakukan penggantian juga bisa berakibat sangat fatal
seperti terlepasnya joint tie rod yang sudah aus tadi dari dudukannya,
sehingga kecelakaanpun tidak bisa kita hindari.
Maka dari itu sebaiknya jika tie rod ataupun rack end sudah
terdeteksi rusak segera lakukan penggantian agar kendaraan aman,
pikiranpun menjadi tenang dan nyaman.
16
A. Keselamatan Kerja
Dalam melaksanakan pekerjaan perlu diperhatikan
keselamatan kerja didalam melaksanakan pekerjaan. Beberapa
keselamatan kerja yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut :
1. Berdo’alah sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan.
2. Gunakan selalu pakaian praktik atau wearpack.
3. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya masing-
masing.
4. Tempatkan alat sesuai dengan tempatnya.
5. Gunakan helm, sarung tangan, masker, kacamata, tutup
telinga, sepatu safety, dan yang lainnya sesuai dengan
fungsinya.
6. Jangan bersendagurau pada saat melakukan pekerjaan.
7. Mematuhi peraturak kerja yang ada di bengkel.
8. Mengenakan perlengkapan keamanan kerja (safety).
9. Mengikuti arahan dan dan intruksi dari pembimbing bengkel
dengan baik.
10. Bersihkan tempat kerja dan alat setelah digunakan.
B. Persiapan Kerja
Sebelum melaksanakan pekerjaan sebaiknya perlu
diperhatikan persiapan-persiapan kerja yang dibutuhkan. Adapun
persiapan kerja diantaranya :
1. Berdo’a sebelum melaksanakan pekerjaan.
2. Mengenakan perlengkapan keamanan kerja (safety).
3. Siapkan alat dan bahan sebelum melakukan pekerjaan.
17
No Nama Alat Spesifikasi Satuan Jumlah
1 Kunci Roda 19 mm Buah 1
2 Dongkrak General Buah 1
3 Jackstand General Buah 1
4 Kunci Ring 17 mm Buah 2
5 Kunci Ring 19 mm Buah 1
6 Kunci Pipa General Buah 1
7 Obeng General Buah 1
9 Palu General Buah 1
9 Tang General Buah 1
Tabel 2.2 Alat Kerja.
D. Langkah kerja
Langkah-langkah untuk mengganti Rack End (Long Tie Rod)
dan Tie Rod pada sistem kemudi adalah sebagai berikut :
Pertama-tama kita mengendorkan baut roda.
18
Selanjutnya membuka keempat mur rodanya. Setelah roda terlepas
biasanya tie rod akan terpampang jelas seperti gambar dibawah ini.
Gambar 2.16
Membuka pin
pengunci
Tarik
keluar
19
Gambar 2.17 Menarik kawat pengunci
Lepas mur dengan kunci 17.
Lepas tie rod menggunakan dua kunci 17. Kencangkan mur sampai
mentok, kunci pada mur selanjutnya sebagai penahan. Putar kunci 17
yang pada tie rod berlawanan arah jarum jam.
20
Gambar2.20 Melepas tie rod
Kalau sudah ringan diputarnya, lepas dengan tangan kosong.
21
Gambar 2.23 Menarik boot karet
Kemudian lepas rack end menggunakan kunci pipa.
Setelah itu pasang kembali rack end dan tie rod yang baru.
Pertama-tama siapkan rack end terlebih dahulu.
22
.
Gambar 2.26 memasang rack end
23
Kemudian pasang tie rod.
24
Pasang kawat atau pengunci menggunakan tang.
25
SITEM PERAWATAN
Perawatan harus selalu dilakukan oleh seorang mekanik atau pemilik mobil.
Perawatan harus dilakukan satu bulan sekali atau bahkan setiap minggu sekali.
Perawatan yang dilakukan adalah :
1. Lakukan Spooring
Spooring adalah perawatan berkala yang tidak tertera dalam buku
pedoman servis. Fungsi spooring salah satunya adalah memelihara
komponen kaki-kaki mobil termasuk tie rod agar tidak cepat aus.
2. Jaga daya ikatnya karna apabila terjadi kelonggaran mengakibatkan bunyi-
bunyi dibagian roda serta membuat roda menjadi tidak stabil.
3. Sering melakukan perawatan dan pengecekan understeel adalah memeriksa
boot penutup reck end, bila boot penutup robek tentu akan cepat proses
keausan.
A. Pemeriksaan dan Pengujian
Cara pemeriksaan rack end dan tie rod adalah :
1. Pegang roda pada sisi kanan dan kiri kemudian gunakan roda ke kanan
dan ke kiri apabila terasa kocak pada roda maka kemungkinan rack end
atau tie rod rusak.
2. Pemeriksaan pada saat rack end ditolak tarik ada sedikit freeplay.
3. Pemeriksaan boot karet dan ada sobekan.
B. Hasil Kerja
Setelah dilakukan perbaikan dan pengecekan kembali rack end dan tie
rod pada sistem kemudi dapat berfungsi kembali dengan normal, tetapi
harus selalu dilakukan perwatan untuk meminimalisir terjadinya
kerusakan,pada pemeriksaan rack end saat ditolak tarik terjadi freeplay
atau oglak dan pada saat boot karet diperiksa ternyata sobek.
BAB III
26
A. Kesimpulan
Setelah penyusun mengikuti Laporan Kerja Lapangan,maka penyusun
dapat mengambil beberapa kesimpulan diantaranya :
1. Sistem kemudi adalah satu system pada chassis mobil yang berfungsi
merubah arah laju kendaraan dengan menggerakan atau membelokan
roda-roda depan mobil dan menjaga agar posisi mobil stabil.
2. Komponen pada system kemudi terdiri dari steering gear, steering
linkage,steering gear,steerin colomn dan steering wheel.
3. Jika Rack end dan Tie rod rusak,tidak dilakukan perbaikan dapat
mengakibatkan kerusakan pada kaki-kaki mobil lainnya,seperti :
a) Ban cepat aus dibagian dalam karena jarak ban tak rata saat kita
memutar mobil.
b) Bunyi yang mengganggu seperti bunyi lubang saat kita berkendara.
c) Freeplay steer/spelleng banyak
d) Ban cepat aus bergelombang terutama dibagian pinggir.
e) Tie rod terlepas dapat mengakibatkan kecelakaan.
Perawatan Rack End dan Tie rod dilakukan dengan cara :
a) Sering dilakukan spooring.
b) Sering melakukan perawatan dan pengecekan pada rack end dan tie
rod pada system kemudi.
c) Jaga daya ikatnya karena apabila terjadi kelonggaran mengakibatkan
bunyi dibagian roda dan membuat roda tidak stabil.
4. Lakukan pemeriksaan pada rack end dan tie rod dengan cara:
a) Apabila rack end dan tie rod digoyangkan ke kanan dan ke kiri terasa
kocak hasilnya berarti rack end dan tie rod tersebut rusak atau aus
maka kesimpulannya jika rack end dan tie rod digoyangkan ke kanan
dan ke kiri terasa kocak maka rack end dan tie rod rusak perlu diganti
jika tie rod dan rack end digoyangkan ke kanan dan ke kiri tidak terasa
koclak maka tie rod dan rack end tersebut masih bagus.
b) Jika rack end ditolak tarik akan sedikit freeplay hasilnya itu lumayan
bagus atau tidak perlu diganti masih bisa dipakai maka kesimpulannya
. jika rack end ditolak tarik freeplay maka rack end rusak atau perlu
diganti tetapi jika rack end tidak freeplay maka rack end tersebut tidak
rusak atau tidak perlu diganti.
c) Periksa boot karet jika ada sobekan maka hasilnya rusak
kesimpulannya jika pada pemeriksaan boot karet terdapat sobekan
berarti boot karet tersebut rusak dan perlu diganti tetapi jika pada saat
27
pemeriksaan boot karet tidak ditemukan kerusakan maka boot karet
tersebut masih bisa dipakai.
A. Pengembangan Produk
Semakin bertambahnya jenis kendaraan dengan versi yang berbeda
maka setiap teknisi harus siap baik fisik maupun mental. Dari
penyusunan laporan dan pengalaman yang diperoleh penulis pada saat
melakukan Praktik Kerja Lapangan, saya rasa tidak ada pengembangan
produk yang perlu dilakukan, karena segala kegiatannya sudah memakai
peralatan yang sesuai dengan standar yang berlaku.
B. Saran-saran
1. Untuk Institusi/Bengkel
a. Penyusun berharap agar institusi bisa membimbing dengan baik
peserta didik yang Praktik Kerja Lapangan sehingga bisa
menambah pengalaman dan pengetahuan.
b. Perusahaan/Bengkel agar dapat melengkapi peralatan agar peserta
Praktik Kerja Lapangan dapat memanfaatkan peralatan tersebut
untuk melakukan perawatan dan perbaikan sistem kemudi.
2. Untuk Sekolah
a. Penyusun berharap pada pihak sekolah agar bisa menjalin
hubungan kerjasama yang baik dengan pihak instansi terkait guna
mempermudah peserta didik mencari tempat Praktik Kerja
Lapangan.
b. Penyusun berharap agar pihak sekolah memberi dorongan mental
kepada peserta didik agar dalam melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Untuk Peserta Didik
a. Peserta didik hendaknya bisa menambah pengalaman dan
pengetahuan pada saat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
b. Peserta didik melaksanakan Praktik Kerja Lapangan harus
mematuhi tat tertib yang ada dibengkel tersebut.
28
DAFTAR PUSTAKA
29