Kelompok 2 Metode Suhu Basal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH KELUARGA BERENCANA

“METODE SUHU BASAL”

DISUSUN OLEH :

IIN REZKI 152191258


LENI HERLINA 152191262
MARIA EMENSIA 152191012
PUSPANING DIAN MANASIH 152191021
RUQOYATUL JAMIL 152191276
SUSILAWATI 152191277

FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN


PROGRAM SARJANA
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN AJARAN 2019/2020
A. Pengertian Kontrasepsi Metode Suhu Basal
Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama
istirahat atau dalam keadaan tidur. Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi
hari segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya.
Tujuan pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan terjadinya masa
subur atau ovulasi. Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang berupa
thermometer basal. Thermometer basal ini dapat digunakan secara oral
(mulut) atau rektal (vagina atau dubur) dan ditempatkan pada lokasi serta
waktu yang sama selama 5 menit.
Suhu normal tubuh sekitar 35,5-36°C. Pada waktu ovulasi, suhu akan
turun lebih dahulu dan naik menjadi 37-38°C kemudian tidak akan kembali
pada suhu 35°C pada saat itulah terjadi masa subur atau ovulasi. Peninggian
suhu basal badan 0,2-0,5°C pada waktu ovulasi. Peninggian suhu basal badan
mulai dari 1-2 hari setelah ovulasi, dan disebabkan oleh peninggian kadar
hormon progesterone.

B. Keuntungan
1. Memiliki tingkat keamanan yang tinggi jika diukur secara rutin dan benar.
2. Murah (ekonomis)
3. Tidak ada efek samping sistemik

C. Kekurangan
1. Kesalahan dapat terjadi jika sedang mengalami sakit (mengukur tidak pada
waktu biasanya, tidur terlalu larut malam, ganti thermometer, ganti tempat
pengukuran suhu).
2. Kelemahan cara ini bila lupa melakukannya
3. Pengukuran yang tidak teliti
4. Perlu pencatatan tiap hari
D. Manfaat
Metode suhu basal tubuh dapat bermanfaat sebagai konsepsi maupun
kontrasepsi.
1. Manfaat Konsepsi
Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan
kehamilan.
2. Manfaat Kontrasepsi
Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan
menghindari atau mencegah kehamilan.

E. Petunjuk Penggunaan
1. Suhu diukur pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangun
dari tempat tidur).
2. Catat suhu tubuh pada kartu yang tersedia
3. Gunakan catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari
siklus haid untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang normal dan
rendah dalam pola tertentu.
4. Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan
lainnya.
5. Tarik garis pada 0,05°C sampai 0,01°C diatas suhu tertinggi dari suhu 10
hari tersebut garis ini disebut dengan garis pelindung atau garis suhu.
6. Periode tak subur mulai pada sore hari setelah hari ketiga berturut-turut
suhu tubuh berada diatas garis pelindung.
7. Hari pantang senggama dilakukan sejak hari pertama haid hingga sore
ketiga kenaikan secara berurutan suhu basal tubuh (setelah masuk periode
masa tak subur)
8. Masa pantang untuk senggama pada metode suhu basal tubuh lebih
panjang dari metode ovulasi billings.
9. Perhatikan kondisi lendir subur dan tak subur yang dapat diamati.
F. Faktor yang Mempengaruhi Metode Suhu Basal
1. Penyakit
2. Gangguan tidur
3. Merokok atau minum alkohol
4. Penggunaan obat-obatan ataupun narkoba
5. Stress
6. Penggunaan selimut elektrik
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. 2013. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai