Bind Modul 3
Bind Modul 3
Bind Modul 3
MODUL 3
TEKS EDITORIAL
Drs. Dharmadi
A. PENDAHULUAN
1. Standar Kompetensi ----------------------------------------------------------------------- 1
2. Deskripsi ------------------------------------------------------------------------------------------ 1
3. Waktu ----------------------------------------------------------------------------------------------- 2
4. Petunjuk Penggunaan Modul -------------------------------------------------------- 2
B. PEMBELAJARAN
1. Tujuan Materi ---------------------------------------------------------------------------------- 3
2. Uraian Materi ----------------------------------------------------------------------------------- 3
3. Rangkuman -------------------------------------------------------------------------------------- 8
C. EVALUASI
1. Tugas ------------------------------------------------------------------------------------------------- 9
2. Tes ------------------------------------------------------------------------------------------------------ 11
i
PENDAHULUAN
Editorial merupakan salah satu rubrik yang ada di media massa cetak seperti koran,
majalah, atau buletin. Editorial biasanya menjadi sebuah cara untuk merespon suatu isu
atau permasalahan dan memberikan tawaran solusi di akhir teks. Bahasa yang digunakan
merupakan bahasa yang lugas.
Dengan membaca editorial, pembaca tidak hanya sekadar tahu peristiwa yang
sedang terjadi seperti saat membaca berita. Dengan membaca editorial, pembaca akan
lebih memahami dan dapat bersikap kritis. Hal ini karena di dalam editorial ada pendapat-
pendapat (penulis, redaksi) yang bisa memperjelas pemahaman pembaca tentang
peristiwa atau keadaan yang menjadi ulasannya. Dengan sering membaca editorial,
diharapkan pembaca lebih bijak dalam menanggapi suatu berita; lebih dewasa di dalam
mengadapi suatu persoalan yang terjadi di lingkungan sekitar.
STANDAR KOMPETENSI
3.5 Menyerap informasi (berupa pendapat, alternatif solusi, dan simpulan terhadap isu)
dalam teks editorial.
4.5 Mengungkapkan informasi yang berupa pendapat, alternatif solusi, dan simpulan
terhadap isu dalam teks editorial
3.6 Menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan teks editorial.
4.6 Mengomentari informasi berupa pendapat, alternatif solusi, dan simpulan terhadap
isu dari teks editorial yang telah disusun.
DESKRIPSI
Modul ini merupakan modul pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
SMK kelas XII semester 5. Modul pembelajaran ini dapat mempermudah dalam proses
pembelajaran. Modul ini berisi materi pembelajaran yaitu Teks Editorial.
1
WAKTU
Alokasi waktu untuk mempejari dan mengerjakan modul ini yaitu satu minggu.
PETUNJUK PENGGUNAAN
Sebelum Pembelajaran
1. Sebelum masuk pada materi, disajikan pendahuluan sebagai pengantar menuju materi
utama.
2. Disajikan kompetensi dasar dan alokasi waktu sebagai pedoman bagi pengguna modul
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Selama Pembelajaran
1. Mempelajari dan memahami materi pada modul.
2. Mempelajari dan mencatat contoh teks dan analisis.
3. Mengerjakan tugas yang terdapat pada bagian evaluasi.
4. Mengerjakan tes untuk mengukur kemampuan dalam memahami modul.
Setelah Pembelajaran
1. Mengevaluasi jawaban dengan kunci jawaban.
2. Mengetahui hasil evaluasi (sudah memenuhi kriteria ketuntasan atau belum)
3. Memutuskan untuk meneruskan belajar pada materi selanjutnya atau tetap pada
materi yang sama.
2
PEMBELAJARAN
TUJUAN MATERI
URAIAN MATERI
3
B. Tujuan Teks Editorial
1. Mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam isu yang sedang banyak dibicarakan
di kehidupan sekitar.
2. Memberi pandangan pada pembaca pada isu yang sedang berkembang di
masyarakat.
4
Pada bagian pengenalan isu disajikan peristiwa persoalan aktual, fenomenal, dan
kontroversial.
2. Argumentasi
Argumentasi dalam teks editorial disebut juga sebagai penyampaian pendapat.
Bagian ini merupakan bagian pembahasan yang berisi tanggapan redaksi terhadap
isu yang sudah diperkenalkan sebelumnya.
3. Penegasan
Penegasan dalam teks editorial berupa simpulan, saran, atau rekomendasi. Di
dalamnya juga terselip harapan redaksi kepada para pihak terkait dalam
menghadapi atau mengatasi persoalan yang terjadi dalam isu tersebut.
5
Contoh:
a. Masyarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena kenaikan
tanpa didahului sosialisasi.
b. Malah boleh jadi ada politisi yang mengkategorikannya sebagai reaksi yang
cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pemerintah
memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat.
6
Apalagi jika tulisan disertai dengan kutipan yang memiliki nilai untuk
menguatkan opini yang akan ditulis dan hal yang penting adalah
menyampaikan opini dengan jujur dan akurat.
Pengenalan Isu/Tesis
Sebagai konsekuensi dari pembatasan penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi,
kelangkaan solar, dan premium mulai dirasakan di sejumlah daerah. Belum jelas tindakan
apa yang akan ditempuh pemerintah agar kelangkaan yang kian meluas ini tak sampai
memunculkan keresahan dan gejolak di masyarakat. Yang pasti, tidak bisa dengan dalih
kuota tak boleh dilanggar, barang yang begitu vital bagi masyarakat dibiarkan menghilang
dari pasaran.
Argumentasi
Tanggung jawab pemerintah untuk menjamin BBM tetap ada di pasar. Kita juga
mempertanyakan pernyataan pihak Pertamina yang menyebutkan, karena pembatasan
dilakukan dalam rangka mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi agar tak melebihi kuota,
ada kemungkinan kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun.
Kita memahami Pertamina dihadapkan pada dilema pelik menjaga BBM bersubdi
agar cukup hingga Desember 2014. Sebagai bagian upaya dari menekan defisit APBN, kuota
BBM bersubsidi dipangkas dari 48 juta kl menjadi 46 juta kl pada APBN Perubahan 2014.
Untuk penyaluran BBM bersubsidi di atas angka itu, pemerintah tak akan membayarkan
subsudinya kepada Pertamina. Maka yang coba dilakukan Pertamina adalah membatasi
penyaluran BBM bersubsidi secara prorata dengan menetapkan kuota harian dan
mengurangi jatah SPBU.
Persoalannya, dampak yang diakibatkan oleh pembatasan ini dirasakan bukan
hanya oleh pihak pemilik kendaraan pribadi. Warga kesulitan mendapatkan BBM. Aktivitas
ekonomi, termasuk distribusi logistik, juga lumpuh atau terganggu. Petani dan nelayan
kecil yang perlu solar serta premium untuk irigasi dan melaut juga terkena imbasnya.
Di sejumlah daerah, kelangkaan bahkan bukan hanya terjadi pada BBM bersubsidi,
melainkan juga nonsubsidi. Artinya, langkah pembatasan kembali membebani secara tak
adil pada masyarakat kecil yang bukan hanya dihadapkan pada kenaikan BBM, melainkan
juga kelangkaan. Aktivitas ekonomi, temasuk distribusi logistik, juga lumpuh atau
terganggu, Petani dan nelayan kecil yang perlu solar serta premium untuk irigasi dan
melaut juga terkena imbasnya.
Penegasan
Pengalaman selama ini, pembatasan yang mekanismenya tak disiapkan dengan baik
hanya memunculkan persoalan baru. Akrobat pemerintah dengan subsidi energi mencapai
Rp300 triliun lebih tahun 2014 dan diperkirakan Rp500 triliun tahun 2015 tak semestinya
terjadi seandanya pemerintah dari awal tak menunda menempuh langkah berani untuk
memangkas ke depan opsi pembatasan saja tak cukup. Bangsa kita harus disadarkan, era
minyak murah telah lama berlalu dan kita tak mau terus tersandera subsidi.
7
RANGKUMAN
1. Editorial adalah artikel utama yang ditulis oleh redaktur koran yang merupakan
pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa (berita) aktual (sedang menjadi sorotan),
fenomenal, dan kontroversial (menimbulkan perbedaan pendapat).
2. Isi teks editorial adalah (a) fakta atau peristiwa aktual, fenomenal, dan kontroversial;
(b) pendapat atau opini redaksi terhadap peristiwa tersebut.
3. Opini dalam editorial dapat berupa kritik, penilaian, prediksi, harapan, maupun saran.
4. Perbedaan fakta dengan opini adalah fakta tidak dapat terbantahkan, opini sebaliknya
justru masih bisa diperdebatkan. Dalam menanggapi satu objek atau peristiwa yang
sama, akan timbul berbagai pendapat yang sifatnya subjektif.
5. Struktur teks editorial meliputi pernyataan umum (tesis), argumentasi, dan penegasan.
6. Ciri-ciri kaidah kebahasaan teks editorial yaitu (a) menggunakan kalimat retoris, (b)
menggunakan kata-kata populer, (c) menggunakan kata ganti penunjuk yang merujuk
pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal lainnya yang menjadi fokus ulasan, (d)
menggunakan konjungsi kausalitas.
7. Syarat saran/rekomendasi yang baik yaitu (a) benar-benar bisa menjadi solusi bagi
penerima saran untuk memecahkan masalahnya, dan (b) praktis, dapat dipraktikkan.
8
EVALUASI
TUGAS
Banjir yang selalu melanda Ibu Kota Jakarta sudah tidak bisa ditoleransi dan
dimaklumi. Harus ada solusi yang cepat dan tepat untuk mengatasinya sebelum Jakarta
benar-benar tenggelam. Salah satu solusi yang diusung Pemkot DKI Jakarta adalah
program normalisasi sungai. Program tersebut berupa pengosongan lahan di sekitar
sungai-sungai yang ada di Jakarta.
Pengosongan lahan pun akan berimbas pada seluruh warga yang tinggal di
permukiman sekitar sungai. Dengan demikian, akan banyak relokasi yang dilakukan
Pemkot DKI. Namun, relokasi ke rusunawa ternyata bukanlah kabar gembira bagi
warga sekitar bantaran sungai sebab itu artinya mereka harus menata kembali hidup
mereka dari awal sehingga tidak sedikit warga yang melakukan aksi menolak
penggusuran.
Masih segar dalam ingatan kita semua tragedi Kampung Pulo pada 20 Agustus
2015 kemarin. Tiga hari setelah rakyat Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-70
ternyata menjadi momen mengerikan bagi warga Kampung Pulo. Mereka harus
bersitegang dengan petugas yang hendak menggusur permukiman mereka. Bahkan,
bentrokan fisik yang memakan korban luka pun tak terelakan dalam kejadian nahas
itu. Hal ini sebenarnya membuat dilema sekaligus kesal karena dalang dari semua
keributan ini bukanlah pemerintah bukan juga rakyat di sekitar bantaran Sungai
Ciliwung. Lalu siapakah yang sebenarnya salah?
Jika kita telusuri, akar permasalahan ini adalah pihak yang mengizinkan orang-
orang untuk membuat perkemahan di bantaran sungai. Menurut masyarakat sekitar,
mereka telah membayar uang sewa kepada sejumlah oknum. Entah kita harus
menyebut mereka apa? Entah preman, entah yang lainnya. Yang pasti mereka itulah
yang mengaku bahwa daerah tersebut, yang berplang milik pemerintah, merupakan
wilayah kekuasaannya sehingga mereka yang ingin membuat bangunan harus
meminta izin dan menyerahkan sejumlah uang untuk dapat memiliki lahan di tempat
tersebut.
Sayangnya, oknum tersebut tidak pernah muncul setiap pemerintah melakukan
penggusuran. Mereka (oknum) tidak pernah bertanggung jawab, dan mereka pun tidak
pernah ditindak tegas oleh pemerintah bahkan aparat keamanan. Keberadaannya
9
hanya muncul ketika hendak menerima keuntungan, sedangkan selanjutnya mereka
tak mau menanggung kerugian yang diterima warga bantaran sungai.
Dengan demikian, jelaslah siapa otak yang seharusnya digusur dan dibasmi. Para
oknum tak bertanggung jawab yang mengaku sebagai penguasa, sebab rakyat bantaran
sungai tentu tidak akan mendirikan bangunan jika tidak ada yang memberi izin sebab
mereka pasti mengerti maksud plang yang dipasang di sepanjang bantaran sungai.
Pemerintah pun tidak akan melakukan penggusuran jika tidak ada bangunan
yang didirikan di pinggir sungai yang menyebabkan penyempitan area sungai sehingga
banjir selalu menimpa Jakarta yang notabene ibu kota negara. Jika normalisasi sungai
tidak dilakukan, seluruh penduduk Jakartalah yang rugi. Oleh karena itu, marilah kita
sama-sama pahami maksud pemerintah yang hendak merelokasi semua penghuni
bantaran ke rusunawa yang pemerintah siapkan. Tujuannya tiada lain agar tidak ada
pihak yang kembali dirugikan.
Banjir yang selalu melanda Ibu Kota Jakarta sudah tidak bisa ditoleransi dan
dimaklumi. Begitu pun pihak-pihak yang mendatangkan orang-orang yang
menyebabkan kebanjiran tersebut harus ditindak tegas oleh seluruh aparat.
10
TES
Soal
Pilihan Ganda
Editorial
11
E. Sudah semestinyalah pemimpin Amerika mengambil langkah tegas terhadap
perusahaan yang korupsi.
Pernyataan berikut yang merupakan pendapat penulisan dalam tajuk rencana yaitu ...
A. Sejumlah anggota masyarakat semena-mena menggunakan air bersih.
B. PDAM harus terus berjuang untuk meningkatkan suplai air bersihnya.
C. Kesulitan air yang menimpa sebagian besar penduduk hendaknya dapat ditarik
maknanya.
12
D. Sebaiknya penduduk menggunakan air sumur dengan memperhatikan
peruntukannya.
E. Masyarakat harus berdisiplin dalam penggunaan air bersih karena hal ini dapat
mencerminkan kesetiakawanan sosial.
13
Kalimat yang menyatakan kausalitas terdapat pada kalimat ...
A. nomor 1
B. nomor 2
C. nomor 3
D. nomor 4
E. nomor 5
14
Pemkot DKI Jakarta adalah program normalisasi sungai (4). Program tersebut berupa
pengosongan lahan di sekitar sungai-sungai yang ada di Jakarta (5).
Kalimat yang mengandung kata ganti penunjuk terdapat pada kalimat ...
A. nomor 1
B. nomor 2
C. nomor 3
D. nomor 4
E. nomor 5
Informasi yang terdapat dalam kolom khusus surat kabar tersebut yaitu ...
A. rumah bantuan presiden untuk nelayan
B. Muara Angke merupakan perkampungan nelayan
C. banyak orang berduit membeli rumah di Muara Angke
D. pembangunan rumah bantuan presiden salah prosedur
E. rumah bantuan presiden untuk nelayan tidak dinikmati oleh nelayan
15. Kalimat berikut yang merupakan kalimat kritik dan saran yang tepat yaitu ...
A. Hasil kerja karyawan baru itu masih sangat jauh dari standar operasional
perusahaan.
B. Keputusan pemerintah menghentikan impor daging mungkin akan berdampak
negatif bagi pasar.
C. Karyawan baru seharusnya lebih memperhatikan dan memahami standar
operasional perusahaan dalam bekerja.
D. Pemerintah seharusnya tetap melakukan impor daging tetapi dalam jumlah kecil,
hal ini ditujukan untuk mencukupi kebutuhan daging di pasar.
15
E. Pemerintah salah langkah dalam memutuskan kenaikan harga BBM, akan lebih
baik jika pemerintah lebih memperhatikan konsekuensinya bagi rakyat kecil.
Soal
Pilihan Ganda
Persiapan UN
Istilah yan tepat untuk menggantikan kata bercetak tebal di atas yaitu ...
A. mobil
B. pesawat
C. kereta api
D. kapal laut
E. sepeda motor
16
4. Perhatikan kalimat berikut dengan cermat!
Siswa Jepang, dari tahun pertama hingga tahun kekenam sekolah dasar harus belajar
etika dalam berurusan dengan orang-orang.
17
E. pertumbuhan, investasi
8. Salah satu karakteristik teks eksposisi yaitu berisi data faktual. Faktual memiliki arti ...
A. terbaru
B. tidak logis
C. bersifat khayal atau fiksi
D. tidak berdasarkan kenyataan
E. berdasarkan kenyataan atau mengandung kebenaran
18
D. PBB memberi kesejahteraan anak melalui UNICEF.
E. Hobi mengumpulkan prangko agaknya mulai ditingalkan.
19
18. Perhatikan kalimat-kalimat dalam teks eksposisi berikut!
(1) Belanja pemerintah yang lebih cepat dan besar telah membantu pertumbuhan
ekonomi.
(2) Pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I tahun 2016 lebih baik dibandingkan
dengan semester I tahun 2015 yang tumbuh sekitar 6,3%.
(3) Di lain pihak, A. Tony, Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada,
menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh sektor domestik.
(4) Peningkatan konsumsi masyarakat dinilai ikut mendorong pertumbuhan ekonomi
Indonesia.
(5) Selaras dengan itu, ekonom Mirza Adityaswara berpendapat bahwa sejumlah
sektor ekonomi dalam negeri tumbuh karena didorong oleh suku bunga rendah.
Kalimat yang menyatakan argumen yang berupa data hasil penelitian dan pendapat
ahli terdapat pada ...
A. Kalimat (1) dan (2)
B. Kalimat (2) dan (4)
C. Kalimat (2) dan (3)
D. Kalimat (3) dan (5)
E. Kalimat (1) dan (3)
20
21. Perhatikan kalimat-kalimat berikut dengan cermat!
(1) Harimau adalah hewan pemangsa.
(2) Harimau dapat hidup di hutan.
(3) Harimau dapat mencapai tinggi 1,5 meter.
(4) Mamalia adalah istilah teknis pada bidang bilogi.
(5) Kuda mempunyai ekor sepanjang satu meter.
21
B. rajinlah belajar
C. pandailah berhitung
D. pergi ke sekolah jangan sampai terlambat
E. peliharalah anak ayam dengan baik agar tidak mati
Bagian isi pantun yang sesuai dengan sampiran tersebut yaitu ...
A. Kalau tak ada tukang pantun
duduk musyawarah terasa hambar
B. Ikan busuk jangan dibuang
buat perencah di saur kayu
C. Hati risau bercampur rindu
siang malam mabuk kepayang
D. Menangis mayat di dalam kubur
22
teringat badan tidak sembahyang
E. Orang muslim hidup beradat
Perangai sopan muka pun manis
23
(Pada-Mu Jua: Amir Hamzah)
24
Berdasarkan kutipan cerpen tersebut, sifat tokoh Kurdi yaitu ....
A. baik
B. egois
C. sombong
D. pemberani
E. lemah lembut
25
KUNCI JAWABAN
TUGAS
1. Membaca teks berjudul “Penggusuran Lahan Salah Siapa?” dengan cermat hingga
memahami isinya.
2. Isi teks editorial berjudul “Penggusuran Lahan Salah Siapa?”
a. isu aktual, fenomenal, dan kontroversial
perlu solusi yang cepat dan tepat untuk mengatasi banjir yang selalu melanda
Ibu Kota Jakarta
adanya program normalisasi sungai dari Pemkot DKI Jakarta berupa
pengosongan lahan di sekitar sungai-sungai
relokasi ke rusunawa berimbas pada warga yang tinggal di permukiman
sekitar sungai
tidak sedikit warga yang melakukan aksi menolak penggusuran
b. fakta
Tiga hari setelah rakyat Indonesia merayakan kemerdekaan yang ke-70
ternyata menjadi momen mengerikan bagi warga Kampung Pulo.
Mereka harus bersitegang dengan petugas yang hendak menggusur
permukiman mereka.
Bahkan, bentrokan fisik yang memakan korban luka pun tak terelakan dalam
kejadian nahas itu.
c. opini redaktur atas fakta
Hal ini sebenarnya membuat dilema sekaligus kesal karena dalang dari semua
keributan ini bukanlah pemerintah bukan juga rakyat di sekitar bantaran
Sungai Ciliwung.
Yang pasti mereka itulah yang mengaku bahwa daerah tersebut, yang berplang
milik pemerintah, merupakan wilayah kekuasaannya sehingga mereka yang
ingin membuat bangunan harus meminta izin dan menyerahkan sejumlah
uang untuk dapat memiliki lahan di tempat tersebut.
Mereka (oknum) tidak pernah bertanggung jawab, dan mereka pun tidak
pernah ditindak tegas oleh pemerintah bahkan aparat keamanan.
Keberadaannya hanya muncul ketika hendak menerima keuntungan,
sedangkan selanjutnya mereka tak mau menanggung kerugian yang diterima
warga bantaran sungai.
d. sikap redaksi mendukung program pemerintah karena tujuan program
pemerintah agar tidak ada pihak yang kembali dirugikan
26
e. saran atau rekomendasi redaksi terhadap pihak yang dituju
saran untuk masyarakat yaitu perlunya memahami maksud pemerintah yang
hendak merelokasi semua penghuni bantaran ke rusunawa yang pemerintah
siapkan
saran untuk semua pihak perlunya memahami tujuan program pemerintah
agar tidak ada pihak yang kembali dirugikan
saran untuk pihak-pihak yang mendatangkan orang-orang yang menyebabkan
kebanjiran tersebut harus ditindak tegas oleh seluruh aparat
3. Hasil analisis teks editorial berjudul “Penggusuran Lahan Salah Siapa?”
a. Struktur teks
(1) Pengenalan isu/tesis : paragraf 1 dan 2
(2) Argumentasi : paragraf 3, 4, 5, dan 6
(3) Penegasan : paragraf 7 dan 8
b. Kaidah kebahasaan
(1) Kalimat retoris
Siapakah yang sebenarnya salah?
Entah kita harus menyebut mereka apa?
(2) Kata-kata populer
diusung, pengosongan, penggusuran, bentrokan, dilema
relokasi, normalisasi, aparat, oknum, rusunawa, tragedi
(3) Kata ganti penunjuk
Program tersebut berupa pengosongan lahan di sekitar sungai-sungai
yang ada di Jakarta.
Jika kita telusuri, akar permasalahan ini adalah pihak yang mengizinkan
orang-orang untuk membuat perkemahan di bantaran sungai.
Hal ini sebenarnya membuat dilema sekaligus kesal karena dalang dari
semua keributan ini bukanlah pemerintah bukan juga rakyat di sekitar
bantaran Sungai Ciliwung
Sayangnya, oknum tersebut tidak pernah muncul setiap pemerintah
melakukan penggusuran.
(4) Konjungsi kausalitas
Hal ini sebenarnya membuat dilema sekaligus kesal karena dalang dari
semua keributan ini bukanlah pemerintah bukan juga rakyat di sekitar
bantaran Sungai Ciliwung.
Namun, relokasi ke rusunawa ternyata bukanlah kabar gembira bagi
warga sekitar bantaran sungai sebab itu artinya mereka harus menata
kembali hidup mereka dari awal sehingga tidak sedikit warga yang
melakukan aksi menolak penggusuran.
Para oknum tak bertanggung jawab yang mengaku sebagai penguasa,
sebab rakyat bantaran sungai tentu tidak akan mendirikan bangunan jika
tidak ada yang memberi izin sebab mereka pasti mengerti maksud plang
yang dipasang di sepanjang bantaran sungai.
27
TES
Skor = total jawaban benar dari soal editorial dan persiapan UN dikalikan 2
= ........ x 2
= .........
28
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
aktual : sedang menjadi pembicaraan orang banyak atau baru saja terjadi
akurat : teliti, cermat
asumsi : dugaan yang diterima sebagai dasar
buletin : media cetak berupa selebaran atau majalah, berisi warta singkat atau
pernyataan tertulis yang diterbitkan secara periodik oleh suatu
organisasi atau lembaga tertentu
editorial : artikel dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan
pendirian editor atau pimpinan surat kabar tersebut mengenai
bberapa pokok masalah; tajuk rencana
ekspositoris : memaparkar, menerangkan, atau menjelaskan suatu topik yang
berupa informasi urut, jelas, dan detail
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu yang
benar-benar ada atau terjadi
fenomenal : luar biasa, hebat, dan dapat dirasakan pancaindra
jurnalistik : hal yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran
kontroversial : bersifat menimbulkan perdebatan
lugas : mengenai yang pokok-pokok (yang perlu-perlu) saja
opini : pendapat; pikiran; pendirian
redaksi : badan (pada persuratkabaran) yang memilih dan menyusun tulisan
yang akan dimasukkan ke dalam surat kabar, dsb.
retoris : tidak memerlukan jawaban
tesis : pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang
dikemukakan dalam karangan
29
PENUTUP
30