Askep Gerontik Asam Urat Jhoint Polii-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. L.

M DENGAN KASUS

ATRITIS GOUT ( ASAM URAT )

Dosen Pembimbing
Jane A. Kolompoy, SKM, M.Kes
Nip 196504291988032003

Disusun oleh
Jhoint Fortun Polii
711440118050

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MANADO

PRODI DIPLOMA III JURUSAN KEPERAWATAN

2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian

Usia lanjut adalah golongan penduduk atau populasi berumur 60 tahun atau lebih
(Bustan, 2000).Usia lanjut adalah masa yang dimulai sekitar usia 60 hingga 65 tahun dan
berlanjut hingga akhir kehidupan (Stolte, 2003).Menua (menjadi tua) adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti
dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang diderita (Nugroho, 2000).

B.   Teori-Teori Proses Penuaan

1.    Teori Biologis

a. Teori Genetik dan Mutasi


Teori genetik menyatakan bahwa menua itutelah terprogram secara genetik untuk spesies
tertentu. Teori ini menunjukkanbahwa menua terjadi karena perubahan molekul dalam sel
tubuh sebagai hasil darimutasi spontan yang tidak dapat dan yang terakumulasi seiring
dengan usia.Sebagai contoh mutasi sel kelamin sehingga terjadi penurunan
kemampuanfungsional sel (Suhana,1994; Constantinides,1994).

b. Teori Imunologis
Teori imunologis menua merupakan suatu alternatifyang diajukan oleh Walford 1965. Teori
ini menyatakan bahwa respon imun yangtidak terdiferensiasi meningkat seiring dengan usia.
Mutasi yang berulang dapatmenyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh
mengenali dirinyasendiri. Jika mutasi merusak membran sel akan menyebabkan sistem imun
tidakmengenal dirinya sendiri sehingga merusaknya. Hal inilah yang mendasaripeningkatan
penyakit auto-imun pada lanjut usia (Goldstein,1989).

c. Teori Stres
Teori stres menyatakan bahwa menua terjadi akibathilangnya sel-sel yang biasanya
digunakan oleh tubuh. Regenerasi jaringan tidakdapat mempertahankan kestabilan
lingkungan internal, kelebihan usaha, dan stressyang menyebabkan sel-sel tubuh lemah.
d. Teori Pakai dan Usang
Dalam teori ini, dinyatakan bahwa sel-sel tetap ada sepanjang hidup manakala sel-sel
tersebut digunakan secara terus-menerus. Teori ini dikenalkan oleh Weisman (1891).
Hayflick menyatakan bahwa kematian merupakan akibat dari tidak digunakannya sel-sel
karena dianggap tidak diperlukan lagi dan tidak dapat meremajakan lagi sel-sel tersebut
secara mandiri.Teori ini memandang bahwa proses menua merupakan proses pra–program
yaitu proses yang terjadi akibat  akumulasi stress dan injuri dari trauma. Menua dianggap
sebagai “Proses fisiologis yang ditentukan oleh sejumlah penggunaan dan keusangan dari
organ seseorang yang terpapar dengan lingkungan (Matesson, Mc.Connell, 1988)

2.    Teori Psikologis

a. Teori Tugas Perkembangan


Havigurst (1972) menyatakan bahwa tugas perkembangan pada masa tua antara lain adalah
1)   Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
2)   Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan
3)   Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
4)   Membentuk hubungan dengan orang-orang yang sebaya
5)   Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
6)   Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes

Selain tugas perkembangan diatas, terdapat pula tugas perkembangan yang spesifik yang
dapat muncul sebagai akibat tuntutan :
1)   Kematangan fisik
2)   Harapan dan kebudayaan masyarakat
3)   Nilai-nilai pribadi individu dan aspirasi

b. Teori Delapan Tingkat Kehidupan


Secara Psikologis, proses menua diperkirakan terjadi akibat adanya kondisi dimana kondisi
psikologis mencapai pada tahap-tahap kehidupan tertentu. Ericson (1950) yang telah
mengidentifikasi tahap perubahan psikologis (depalan tingkat kehidupan) menyatakan bahwa
pada usia tua, tugas perkembangan yang harus dijalani adalah untuk mencapai
keeseimbangan hidup atau timbulnya perasaan putus asa.

Peck (1968) menguraikan lebih lanjut tentang teori perkembangan erikson dengan
mengidentifikasi tugas penyelarasan integritas diri dapat dipilah dalam tiga tingkat yaitu :
pada perbedaan ego terhadap peran pekerjaan preokupasi, perubahan tubuh terhadap pola
preokupasi, dan perubahan ego terhadap ego preokupasi.

Pada tahap perbedaan ego terhadap peran pekerjaan preokupasi, tugas perkembangan yang
harus dijalani oleh lansia adalah  menerima identitas diri sebagai orang tua dan mendapatkan
dukungan yang adekuat dari lingkungan untuk mengnhadapi adanya peran baru sebagai
orang tua (preokupasi). Adanya pensiun dan atau pelepasan pekerjaan merupakan hal yang
dapat dirasakan sebagai sesuatu yang menyakitkan dan dapat menyebabkan perasaan
penurunan harga diri dari orang tua tersebut.

Perubahan fisik dan pola fikir pada usia lanjut juga dapat menjadi salah satu gangguan yang
berarti bagi kehidupan lanjut usia. Kondisi fisik/pola fikir yang menurun kadang tidak
disadari oleh lanjut usia dan hal ini dapat mengkibatkan konflik terhadap peran baru dari
lanjut usia yang harus dijalaninya.

Tugas perkembangan terakhir yang harus diterima oleh lanjut usia adalah bahwa mereka
harus mampu menerima kematian yang bakal terjadi pada dirinya dalam kesejaheraan.
Pemanfaatan sisa keefektifan tubuh untuk aktivitas sehari-hari dapat menjadi salah satu
upaya untuk meningkatkan moral individu dalam menerima perubahan ego menuju
keselarasan diri.

c. Teori Jung
Carl Jung merupakan psikolog swiss yang mengembangkan teori bahwa perkembangan
personal individu dilalui melalui tahapan-tahapan : masa kanak-kanak, masa remaja dan
remaja akhir, usia pertengahan, dan usia tua. Kepribadian personal ditentukan oleh adanya
ego yang dimiliki, ketidaksadaran personal dan ketidaksadaran kolektif. Teori ini
mengungkapkan bahwa sejalan dengan perkembangan kehidupan, pada masa usia
pertengahan maka seseorang mulai mencoba menjawab hakikat kehidupan dengan
mengeksplorasi nilai-nilai, kepercayaan dan meninggalkan khayalan. Pada masa ini dapat
terjadi “krisis usia pertengahan” yang dapat mempengaruhi/menghambat proses ketuaan itu
sendiri secara psikologis. Adanya sikap ekstrovert maupun introvert sangat berpengaruh
sekali terhadap peran dan penyelesaian masalah kehidupan saat usia pertengahan. Pencapaian
keselarasan hidup merupakan salah satu indikator telah tereksplorasinya nilai-nilai kehidupan
oleh individu dan pencapaian ini sangat dipengaruhi oleh kepribadian (introvert maupun
ekstrovert). Berdasar pada pemahaman diatas, maka Jung menilai bahwa seseorang mampu
dianggap sukses dalam proses menua manakala individu mampu untuk menjadi “orang yang
berfokus pada orang lain” dan memiliki kepedulian yang penuh terhadap kehidupan sosial.

3.    Teori sosial
a. Teori Aktivitas
Teori ini menyatakan bahwa seorang individu harus mampu eksis dan aktif dalam kehidupan
sosial untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan di hari tua. (Havigurst dan Albrech.
1963). Aktivitas dalam teori ini dipandang sebagai sesuatu yang vital untk mempertahankan
rasa kepuasan pribadi dan kosie diri yang positif. Teori ini berdasar pada asumsi bahwa : (1)
aktif lebih baik daripada pasif (2) Gembira lebih baik daripada tidak gembira (3) orang tua
merupakan adalah orang yang baik untuk mencapai sukses dan akan memilih alternatif
pilihan aktif dan bergembira.
b. Teori Kontinuitas
Teori ini memandag bahwa kondisi tua merupakan kondisi yang selalu terjadi dan secara
berkesinambungan  yang harus dihadapi oleh orang lanjut usila.

C.      Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lansia

1.    Perubahan Fisik
a. Sistem pernafasan pada lansia
1) Otot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga volume udara inspirasi
berkurang, sehingga pernafasan cepat dan dangkal.
2) Penurunan aktivitas silia menyebabkan penurunan reaksi batuk sehingga potensial terjadi
penumpukan sekret.
3) Penurunan aktivitas paru (mengembang & mengempisnya) sehingga jumlah udara
pernafasan yang masuk keparu mengalami penurunan, kalau pada pernafasan yang
tenang kira kira 500 ml.
4) Alveoli semakin melebar dan jumlahnya berkurang ( luas permukaan normal 50m²),
sehingga menyebabkan terganggunya prose difusi.
5) Penurunan oksigen (O2) Arteri menjadi 75 mmHg mengganggu proses oksigenasi dari
hemoglobin, sehingga O2 tidak terangkut semua kejaringan.
6) CO2 pada arteri tidak berganti sehingga komposisi O2 dalam arteri juga menurun yang
lama kelamaan menjadi racun pada tubuh sendiri.
7) Kemampuan batuk berkurang, sehingga pengeluaran sekret & corpus alium dari saluran
nafas berkurang sehingga potensial terjadinya obstruksi.

b. Sistem persyarafan.
1) Cepatnya menurunkan hubungan persyarafan.
2) Lambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir.
3) Mengecilnya syaraf panca indera.
4) Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf pencium & perasa
lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin.

c. Perubahan panca indera yang terjadi pada lansia.


1)   Penglihatan
a) Kornea lebih berbentuk skeris.
b) Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
c) Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).
d) Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat,
susah melihat dalam cahaya gelap.
e) Hilangnya daya akomodasi.
f) Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas pandang.
g) Menurunnya daya membedakan warna biru atau warna hijau pada skala.
2)   Pendengaran.
a) Presbiakusis (gangguan pendengaran) : hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada
telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara, antara lain nada nada yang tinggi, suara
yang tidak jelas, sulit mengerti kata kata, 50 % terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.
b) Membran timpani menjadi atropi menyebabkan otosklerosis.
c) Terjadinya pengumpulan serumen, dapat mengeras karena meningkatnya kreatin.

3)   Pengecap dan penghidu.


a) Menurunnya kemampuan pengecap.
b) Menurunnya kemampuan penghidu sehingga mengakibatkan selera makan berkurang.

4)   Peraba.
a)   Kemunduran dalam merasakan sakit.
b)   Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.

5)     Perubahan cardiovaskuler pada usia lanjut.


a) Katub jantung menebal dan menjadi kaku.
b) Kemampuan jantung memompa darah menurun 1 % pertahun sesudah berumur 20 tahun.
Hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
c) Kehilangan elastisitas pembuluh darah sehingga kurangnya efektifitasnya pembuluh darah
perifer untuk oksigenasi, perubahan posisi dari tidur keduduk (duduk ke berdiri) bisa
menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65 mmHg (mengakibatkan pusing
mendadak).
d) Tekanan darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer (normal
± 170/95 mmHg ).

6)     Sistem genito urinaria


a) Ginjal mengecil dan nephron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun sampai 50%,
penyaringan diglomerulo menurun sampai 50%, fungsi tubulus berkurang akibatnya
kurangnya kemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun proteinuria
(biasanya + 1) ; BUN meningkat sampai 21 mg % ; nilai ambang ginjal terhadap glukosa
meningkat.
b) Vesika urinaria / kandung kemih, Otot otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai
200 ml atau menyebabkan frekwensi BAK meningkat, vesika urinaria susah dikosongkan
pada pria lanjut usia sehingga meningkatnya retensi urin.
c) Pembesaran prostat ±75% dimulai oleh pria usia diatas 65 tahun.
d) Atropi vulva.
e) Vagina, selaput menjadi kering, elastisotas jaringan menurun juga permukaan menjadi
halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya lebih alkali terhadap perubahan warna.
f) Daya seksual, Frekwensi sexsual intercouse  cenderung menurun tapi kapasitas untuk
melakukan dan menikmati berjalan terus.

7)      Sistem endokrin / metabolik pada lansia.


a) Produksi hampir semua hormon menurun.
b) Fungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah.
c) Pituitary, Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di pembuluh darah
dan berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH dan LH.
d) Menurunnya aktivitas tiriod sehingga BMR turun dan menurunnya daya pertukaran zat.
e) Menurunnya produksi aldosteron.
f) Menurunnya sekresi hormon gonads : progesteron, estrogen, testosteron.
g) Defisiensi hormonal dapat menyebabkan hipotirodisme, depresi dari sumsum tulang serta
kurang mampu dalam mengatasi tekanan jiwa (stess).

8)    Perubahan sistem pencernaan pada usia lanjut


a) Kehilangan gigi, penyebab utama adanya periodontal disease yang biasa terjadi setelah
umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
b) Indera pengecap menurun, adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi indera
pengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap dilidah terutama rasa
manis, asin, asam & pahit.
c) Esofagus melebar.
d) Lambung, rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun), asam lambung menurun, waktu
mengosongkan menurun.
e) Peristaltik lemah & biasanya timbul konstipasi.
f) Fungsi absorbsi melemah (daya absorbsi terganggu).
g) Liver (hati)makin mengecil & menurunnya tempat penyimpanan, berkurangnya aliran
darah.

9)    Perubahan sistem muskuloskeletal


a) Tulang kehilangan densikusnya sehingga rapuh.
b) Resiko terjadi fraktur.
c) Kyphosis.
d) Persendian besar & menjadi kaku.
e) Pada wanita lansia > resiko fraktur.
f) Pinggang, lutut & jari pergelangan tangan terbatas.
g) Pada diskus intervertebralis menipis dan menjadi pendek (tinggi badan berkurang).

10)  Perubahan sistem kulit & karingan ikat


a) Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
b) Kulit kering & kurang elastis karena menurunnya cairan dan hilangnya jaringan adiposa.
c) Kelenjar kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan baik, sehingga tidak begitu tahan
terhadap panas dengan temperatur yang tinggi.
d) Kulit pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat menurunnya aliran darah dan
menurunnya sel sel yang meproduksi pigmen.
e) Menurunnya aliran darah dalam kulit juga menyebabkan penyembuhan luka luka kurang
baik.
f) Kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh.
g) Pertumbuhan rambut berhenti, rambut menipis dan botak serta warna rambut kelabu.
h) Pada wanita > 60 tahun rambut wajah meningkat kadang kadang menurun.
i) Temperatur tubuh menurun akibat kecepatan metabolisme yang menurun.
j) Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak
rendahnya akitfitas otot.

11)  Perubahan sistem reproduksi dan kegiatan seksual


1)   Perubahan sistem reprduksi
a)    Selaput lendir vagina menurun/kering.
b)   Menciutnya ovarium dan uterus
c)    Atropi payudara.
d)   Testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan secara berangsur berangsur.
e)    Dorongan seks menetap sampai usia diatas 70 tahun, asal kondisi kesehatan baik.
2)   Kegiatan seksual.
Seksualitas adalah kebutuhan dasar manusia dalam manifestasi kehidupan yang
berhubungan dengan alat reproduksi. Setiap orang mempunyai kebutuhan sexual, disini kita
bisa membedakan dalam tiga sisi : 1) fisik, Secara jasmani sikap sexual akan berfungsi
secara biologis melalui organ kelamin yang berhubungan dengan proses reproduksi, 2)
rohani, Secara rohani tertuju pada orang lain sebagai manusia, dengan tujuan utama bukan
untuk kebutuhan kepuasan seksualitas melalui pola-pola yang baku seperti binatang dan 3)
sosial, Secara sosial kedekatan dengan suatu keadaan intim dengan orang lain yang
merupakan suatu alat yang apling diharapkan dalammenjalani seksualitas.

Seksualitas pada lansia sebenarnya tergantung dari caranya, yaitu dengan cara yang lain dari
sebelumnya, membuat pihak lain mengetahui bahwa ia sangat berarti untuk anda. Juga
sebagai pihak yang lebih tua tanpa harus berhubungan badan, masih banyak cara lain untuk
dapat bermesraan dengan pasangan. Pernyataan pernyataan lain yang menyatakan rasa
tertarik dan cinta lebih banyak mengambil alih fungsi hubungan seksualitas dalam
pengalaman seks.

2.    Perubahan-perubahan mental/ psikologis

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :


a. Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa.
b. Kesehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan (herediter)
e. Lingkungan
f. Gangguan saraf panca indra, timbul kebutaan dan ketulian
g. Gangguan konsep diri akibat kehilangan jabatan
h. Rangkaian dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan teman dan famili
i. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran diri dan perubahan
konsep diri

Perubahan kepribadian yang drastis keadaan ini jarang terjadi lebih sering berupa ungkapan
yang tulus dari perasaan seseorang, kekakuan mungkin oleh karena faktor lain seperti
penyakit-penyakit.Kenangan (memory) ada dua; 1) kenangan jangka panjang, berjam-jam
sampai berhari-hari yang lalu, mencakup beberapa perubahan, 2) Kenangan jangka pendek
atau seketika (0-10 menit), kenangan buruk.

Intelegentia Quation; 1) tidakberubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal, 2)


berkurangnya penampilan,persepsi dan keterampilan psikomotorterjadi perubahan pada daya
membayangkan, karena tekanan-tekanan dari faktro waktu.

Pengaruh proses penuaan pada fungsi psikososial:


a. Perubahan fisik, sosial mengakibatkan timbulnya penurunan fungsi, kemunduran orientasi,
penglihatan, pendengaran mengakibatkan kurangnya percaya diri pada fungsi mereka.
b. Mundurnya daya ingat, penurunan degenerasi sel sel otak.
c. Gangguan halusinasi.
d. Lebih mengambil jarak dalam berinteraksi.
e. Fungsi psikososial, seperti kemampuan berfikir dan gambaran diri.

3.    Perubahan Aspek Psikososial

Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami penurunan fungsi kognitif
dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, pengertian,
perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin lambat.
Sementara fungsi psikomotorik (konatif) meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan
kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang
cekatan.

Dengan adanya penurunan kedua fungsi tersebut, lansia juga mengalami perubahan aspek
psikososial yang berkaitan dengan keadaan kepribadian lansia. Beberapa perubahan tersebut
dapat dibedakan berdasarkan 5 tipe kepribadian lansia sebagai berikut:
a. Tipe kepribadian konstruktif (Construction personality), biasanya tipe ini tidak banyak
mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai sangat tua.
b. Tipe kepribadian mandiri (Independent personality), pada tipe ini ada kecenderungan
mengalami post power sindrome, apalagi jika pada masa lansia tidak diisi dengan kegiatan
yang dapat memberikan otonomi pada dirinya
c. Tipe kepribadian tergantung (Dependent personality), pada tipe ini biasanya sangat
dipengaruhi kehidupan keluarga, apabila kehidupan keluarga selalu harmonis maka pada
masa lansia tidak bergejolak, tetapi jika pasangan hidup meninggal maka pasangan yang
ditinggalkan akan menjadi merana, apalagi jika tidak segera bangkit dari kedukaannya.
d. Tipe kepribadian bermusuhan (Hostility personality), pada tipe ini setelah memasuki lansia
tetap merasa tidak puas dengan kehidupannya, banyak keinginan yang kadang-kadang tidak
diperhitungkan secara seksama sehingga menyebabkan kondisi ekonominya menjadi morat-
marit.
e. Tipe kepribadian kritik diri (Self Hate personality), pada lansia tipe ini umumnya terlihat
sengsara, karena perilakunya sendiri sulit dibantu orang lain atau cenderung membuat susah
dirinya.
A. Konsep dasar penyakit Pada lasia
1. Pengertian Atritis Gout ( asam urat )

Asam urat merupakan kelainan metabolik yang disebabkan karena


penumpukan purin atau eksresi asam urat yang kurang dari ginjal. Asam urat merupakan
penyakit heterogen meliputi hiperurikemia, serangan artritis akut yang biasanya mono-
artikuler. Terjadi deposisi kristal urat di dalam dan sekitar sendi, parenkim ginjal dan dapat
menimbulkan batu saluran kemih
(Edu S. Tehupeiory, 2000)

2. Etiologi
a) Faktor genetik dan !aktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang
dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat.
b) Jenis kelamin dan umur
c) Prosentase Pria dan wanita yaitu 2:1 pria lebih beresiko terjadinya asam urat yaitu
umur (30 tahun keatas), sedangkan anita terjadi pada usia menopouse (50-60 tahun).
d) Berat badan
e) Brelebihan berat badan meningkatkan risiko hiperurisemia dan gout berkembang
karena ada jaringan yang tersedia untuk omset atau kerusakan, yang menyebabkan
kelebihan produksi asam urat.
f) konsumsi alkohol
g) minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan hiperurisemia, karena alkohol
mengganggu dengan penghapusan asam urat dari tubuh.
h) diet
i) makan makanan yang tinggi purin dapat menyebabkan atau memperburuk gout.
misalnya makanan yang tinggi purin: kacang-kacangan, rempelo dll.
j) Obat-obatan Tertentu
k) Sejumlah obat dapat menempatkan orang pada risiko untuk mengembangkan
hiperurisemia dan gout. diantaranya golongan obat
jenis diuretik, salisilat, niasin, siklosporin, le1odo1a.

Patofisiologi
1. Presipitasi kristal monosodium urat, dapat terjadi di jaringan jika konsentrasi dalam
plasma lebih dari 9 mg/dl.
2. Respon leukosit polimorfonuklear (PMN) dan selanjutnya akan terjadi !agositosis kristal
oleh leukosit.
3. Fagositosis, terbentuk !agolisosom dan akhirnya membran 1akuol disekeliling kristal
bersatu dengan membran leukositik lisosom.
4. Kerusakan lisosom, terjadi robekan membram lisosom dan pelepasan en7im dan oksida
radikal ke dalam sitoplasma.
5. Kerusakan sel, terjadi respon in!lamasi dan kerusakan jaringan. Setiap orang memiliki
asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam
urat. normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui !eses
(kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang
ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh.
hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak
mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih
selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau
bengkak.

IV. Tanda dan Gejala


1.) Stadium Arthritis 9out Akut

a) Sangat akut, timbul sangat cepat dalam waktu singkat.


b) keluhan utama: nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala sistemik
berupa demam, menggigil dan merasa lelah.
c) faktor pencetus: trauma lokal, diet tinggi purin (kacang-kacangan, rempelo dll),
kelelahan !isik, stres, diuretic
d) penurunan asam urat secara mendadak dengan allopurinol atau obat urikosurik
dapat menyebabkan kekambuhan.

2) Stadium Interkritikal
Stadium ini merupakan kelanjutan dari stadium akut dimana terjadi periode
interkritikal asimptomatik.
3) Stadium Arthritis gout menahun
Stadium ini umumnya pada pasien yang mengobati sendiri sehingga dalam aktu
lama tidak berobat secara teratur pada dokter. $ada tahap ini akan terjadi benjolan-
benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini
berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari
kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan
tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan
mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.

V. Komplikasi
a. penderita akan mengalami radang sendi akut berulang dan
semakin lama semakin sering kekambuhannya
b. Sakitnya akan bertambah lemah
c. Sendi yang terasa sakit bertambah banyak
d. Tofi semakin lama semakin besar, bahkan pecah dan menjadi luka
e. pada ginjal dan saluran kemih bisa timbul batu

VI. Pemeriksaan Penunjang


1) pemeriksaan darah
leukosit, uric acid, len meningkat
2) pemeriksaan urin tinggi
Asam urat tinggi
3) Aspirasi Cairan sendi
menunjukan penumpukan kristal asam urat
4) Pemeriksaan radiologi gambaran radiologi hanya nampak berupa pembengkakan
jaringan lunak disekitar persendian.
VII. Penatala!sanaan
1) Non !armakologi
a. Pembatasan makanan tinggi purin (100-150 mg purin/hari.)
b. cukup kalori sesuai kebutuhan yang didasarkan pada TB dan BB.
c. Tinggi karbohidrat kompleks (nasi, roti, singkong, ubi) disarankan tidak kurang
dari 100 g/hari.

d. rendah protein yang bersumber hewani.


e. Rendah lemak, baik dari nabati atau hewani.
f. Tinggi Cairan. Usahakan dapat menghabiskan minuman sebanyak 2,5 ltr atau
sekitar 10 gelas sehari dapat berupa air putih masak, teh, sirop atau kopi.
g. Tanpa alkohol, termasuk tape dan brem perlu dihindari juga. Alkohol dapat
meningkatkan asam laktat plasma yang akan menghambat pengeluaran asam
urat
2) Farmakologi
a. Pengobatan !ase akut, obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri dan
inflamasi (colchicine, indometasin, Fenilbutazon, kortikostropin)
b. Pengobatan hiperurisemia, terbagi dua golongan, yaitu : Golongan urikosurik
(probenesid,sulfinpirazon,azapropazon,benzbromaron) dan inhibitor xantin
(alopurinol ).
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN

I. IDENTITAS

Nama : Ny. L.M

Umur : tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku : Minahasa

Agama : Kristen

Status Perkawinan : Kawin

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Alamat : ds. Kuyanga, Kec. Tombatu, Kab. Minahasa tenggara

Kategori : old

Sumber pendapatan

Ada, jelaskan

Tidak, jelaskan

Orang yang paling dekat /yang dapat dihubungi: Suami

Riwayat Pekerjaan :

II. RIWAYAT KESEHATAN

 Keluhan yang dirasakan saat ini


Klien mengatakan nyeri lutut sebelah kanan

 Apa keluhan yang anda rasakan tiga bulan terakhir


Nyeri sendi
 Penyakit saat ini :
Asam urat

 Kejadian penyakit 3 bulan terakhir :


Asam urat

III. STATUS FISIOLOGIS

Postur tulang belakang lansia :

Membungkuk    

Tanda-tanda vital dan status gizi :

(1) Keadaan umum : Cukup

(2) Tingkat kesadaran : Composmentis

(3) Suhu : 36,3 0C

(4) Tekanan darah : 120/80 mmHg

(5) Nadi : 115x/menit

(6) Respirasi : 20x/menit

(7)Tinggi badan : 150 cm

(8) BB : 52 kg

(9) IMT :

PEMERIKSAAN HEAD TO TOE

1.Kepala

a. Kebersihan : Bersih

b. Kerontokan rambut : Tidak ada

c. Warna : Putih

d. Keluhan : Tidak ada


2. Mata

a. Konjungtiva : Tidak anemis

b. Sklera : Tidak ikterik

c. Strabismus : Tidak

d. Penglihatan : Kabur

e. Peradangan : Tidak

f. Riwayat katarak : Tidak

g. Pandangan kabur : Ya

h. Nyeri tekan : Tidak

i. Keluhan :Klien mengatakan “penglihatan saya kabur”

mbak apalagi kalau melihat orang dari jarak jauh dan juga saat
melihat tulisan. Saya tidak bisa membaca kalau tidak pakai
kacamata”

j. Penggunaan kacamata : Ya

3. Hidung

a. Bentuk : Simetris

b. Peradangan : Tidak ada

c. Penciuman : Tidak terganggu

d. Pernafasan cuping hidung : Tidak ada

e. Nyeri tekan : Tidak

f. Obstruksi : Tidak

g. Keluhan : Tidak ada

4. Mulut dan tenggorokan

a. Kebersihan : Baik

b. Mukosa : Lembab

c. Peradangan/stomatitis : Tidak
d. Gigi geligi : Tidak

e. Radang gusi : Tidak

f. Karies : Tidak

g. Lesi : Tidak ada

h. Kesulitan mengunyah : Tidak

i. Kesulitan menelan : Tidak

j. Keluhan : tidak ada

5. Telinga

a. Kebersihan : Bersih

b. Peradangan : Tidak

c. Pendengaran : Tidak terganggu

6. Leher

a. Pembesaran kelenjar thyroid : Tidak ada

b. JVD : Tidak ada

c. Kaku kuduk : Tidak ada

d. Nyeri tekan : Tidak

e. Benjolan/massa : tidak ada

d. Keluhan : Tidak ada

7. Dada

a. Bentuk dada : Normal chest

b. Retraksi : Tidak

c. Wheezing : - -

- -

d. Ronchi : - -

- -
e. Suara jantung tambahan : Tidak ada

f. Ictus cordis : (+), tidak ada pelebaran

g. Keluhan : Tidak ada

8. Abdomen

a. Bentuk : Distend

b. Nyeri tekan : Tidak

c. Auskultasi : Tympani

d. Supel : Ya

e. Bising usus : Ada

frekwensi 18 kali/menit

f. Massa : Tidak ada

g. Keluhan : Tidak ada

9. Genetalia

a. Kebersihan : Tidak terkaji

b. Haemoroid : Tidak ada

c. Keluhan : Tidak ada

10. Ekstremitas
5 5
Kekuatan otot :
5 5
Kekuatan otot
: lumpuh
: ada kontraksi
: Melawan grafitasi dengan sokongan
: Melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
: Melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
: Melawan grafitasi dengan kekuatan penuh

Rentang gerak        : maksimal


Deformitas               : tidak ada
Tremor                    : tidak ada
Nyeri : ada, klien tampak meringis dan kadang memegang lutut kananya
Edema kaki              : tidak ada
Penggunaan alat bantu           : tidak ada

Refleks

Area Kanan Kiri

Biceps + +

Triceps - -

Knee + +

Achiles + +

Keterangan:

Refleks +: normal

Refleks -: menurun/meningkat

11. Integumen

a. Kebersihan : Baik

b. Warna : Tidak

c. Kelembaban : Lembab

d. Lesi : Tidak ada

e. Turgor : 2 detik

f. Akral : Hangat

g. Pruritus : Tidak ada

h. Perubahan tekstur : Tidak

i. Perubahan tekstur : Tidak

g. Gangguan pada kulit : Tidak ada


12. Test Koordinasi / Keseimbangan :

No. Aspek penilaian Keterangan Nilai

1 Berdiri dengan postur normal Tidak mampu melakukan aktifitas 1

2 Berdiri dengan postur normal Dengan bantuan sedang sampai maksimal 2


(mata tertutup)

3 Berdiri dengan saru kaki 2

Kanan : Kanan : Dengan bantuan sedang sampai maksimal

Kiri : Kiri : Dengan bantuan sedang sampai maksimal

4 Berdiri, fleksi trunk, dan berdiri ke Sedikit Bantuan (Untuk keseimbangan) 2


posisi netral

5 Berdiri, lateral dan fleksi trunk

6 Berjalan, tempatkan salah satu Sedikit Bantuan (Untuk keseimbangan) 3


tumit didepan jari kaki yang lain

7 Berjalan sepanjang garis lurus Sedikit Bantuan (Untuk keseimbangan) 4

8 Berjalan mengikuti tanda gambar Sedikit Bantuan (Untuk keseimbangan) 4


pada lantai

9 Berjalan mundur Sedikit Bantuan (Untuk keseimbangan) 3

10 Berjalan mengikuti lingkaran Sedikit Bantuan (Untuk keseimbangan) 4

11 Berjalan dengan tumit Tidak mampu melakukan aktifitas 1

12 Berjalan dengan ujung kaki Tidak mampu melakukan aktifitas 1

JUMLAH

Intepretasi :

Kriteria penilaian : Keterangan :

4 : Melakukan aktifitas dengan 42 – 54 : Melakukan aktifitas dengan


lengkap lengkap

3 : Sedikit Bantuan (Untuk 28 – 41 : Sedikit Bantuan (Untuk


keseimbangan) keseimbangan)

2 : Dengan bantuan sedang 14 – 27 : Dengan bantuan sedang


sampai maksimal sampai maksimal

1 : Tidak mampu melakukan < 14      : Tidak mampu melakukan


aktifitas aktifitas

IV. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL


Berikan tanda centang pada sesuai dengan pengkajian

Hubungan dengan orang Hubungan dengan orang lain diluar rumah


lain dalam keluarga :
Tidak dikenal
Tidak dikenal
Sebatas kenal
Sebatas kenal
Mampu berinteraksi
Mampu berinteraksi
Mampu kejasama
Mampu kejasama

Kebiasaan lansia Stabilitas emosi


berinteraksi ke keluarga
Labil
Selalu
Stabil
Sering
Iritabel
Jarang
Datar
Tidak pernah
Jelaskan :
…………………………………………………….
.

Motivasi penghuni rumah Frekwensi kunjungan keluarga


Kemampuan sendiri 1 kali/bulan

Terpaksa 2 kali/bulan

Tidak pernah

1. Pengkajian Masalah emosional

Pertanyaan tahap 1
 Apakah klien mengalami susah tidur :
Tidak
 Ada masalah atau banyak pikiran :
Tidak mengalami
 Apakah klien murung atau menangis sendiri :
Tidak
 Apakah klien sering was-was atau kuatir :
Tidak

                                       Lanjutkan pertanyaan tahap 2 jika jawaban ya 1 atau lebih

Pertanyaan tahap 2
Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan
 Ada masalah atau banyak pikiran :
Tidak
 Ada gangguan atau masalah dengan orang lain :
Tidak
 Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter :
Tidak
 Cenderung mengurung diri :
Tidak

Lebih dari 1 atau sama dengan 1 jawaban ya, maka masalah emosional ada atau ada gangguan
emosional
 
Gangguan emosional
Kesimpulan : Tidak mengalami

2. Tingkat kerusakan intelektual


Dengan menggunakan SPMSQ (short portable mental status quesioner).

Ajukan beberapa pertanyaan pada daftar dibawah ini :


Benar Salah Nomor Pertanyaan
 1 Tanggal berapa hari ini ?
 2 Hari apa sekarang ?
 3 Apa nama tempat ini ?
 4 Dimana alamat anda ?
 5 Berapa umur anda ?
 6 Kapan anda lahir ?
 7 Siapa presiden Indonesia ?
 8 Siapa presiden Indonesia
sebelumnya ?
 9 Siapa nama ibu anda ?
 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap
pengurangan 3 dari setiap
angka baru, secara
menurun
JUMLAH

Interpretasi :
Salah 0 – 3              : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5              : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8              : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10            : Fungsi intelektual kerusakan berat

Kesimpulan : Fungsi intelektual utuh

3. Identifikasi aspek kognitif

Dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)


No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif maksimal Klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
Tahun       : 2020
Musim      : Hujan
Tanggal    : 23
Hari          : Senin
Bulan        : November
2 Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada ?
Negara : Indonesia
Propinsi : Sulawesi utara
Kabupaten/kota : Minahas tenggara
Panti :
Wisma :
3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi, meja,
kertas), kemudia ditanyakan kepada klien,
menjawab :
kursi
meja
kertas
4 Perhatian 5 5 Meminta klien berhitung mulai dari 100
dan kemudian kurangi 7 sampai 5 tingkat.
kalkulasi Jawaban :
93
86
79
72
65
5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek
pada poin ke- 2 (tiap poin nilai 1)
kursi
meja
kertas

6 Bahasa 9 9 Menanyakan pada klien tentang benda


(sambil menunjukan benda tersebut).
1.Lantai
2.pintu

Minta klien untuk mengulangi kata berkut :


“ tidak ada, dan, jika, atau tetapi )
Klien menjawab :
Tidak ada, dan, jika, tetapi

Minta klien untuk mengikuti perintah berikut


yang terdiri 3 langkah.
Ambil kertas ditangan anda, lipat dua dan
taruh dilantai
1. Ambil kertas ditangan anda
2. lipat dua
3. taruh dilantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila
aktifitas sesuai perintah nilai satu poin.
“tutup mata anda”
Klien menutup mata

Perintahkan kepada klien untuk menulis


kalimat dan menyalin gambar.
Klien dapat menulis

Total nilai 30 30
Interpretasi hasil :
24 – 30    : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23    : gangguan kognitif sedang
0 -  17      : gangguan kognitif berat
Kesimpulan : tidak ada gangguan kognitif

V. Pengkajian terhadap perilaku kesehatan


Kebiasaan merokok : Tidak merokok
Kebiasaan minum alkohol : Tidak pernah 
Minum Kopi : 1 gelas/hari      

Pengetahuan Tentang Kesehatan Usia Lanjut


1. Apakah anda sudah mengerti tentang makanan yang sehat  :
Belum tau
2. Apakah anda sudah mengerti tentang penyakit yang anda derita :
Belum mengerti
Klien terlihat bingung dan bertanya-tanya tentang penyakitnya
3. Apakah anda sudah mengerti tentang pencegahan penyakit-penyakit pada usia lanjut :
Belum tau
4. Apakah anda sudah mengerti tentang latihan-latihan fisik untuk usia lanjut :
Tidak tau

2. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari:

a. Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi

1. Frekwensi makan

(1) 1 kali sehari


(2) 2 kali sehari
(3) 3 kali sehari
(4) Tidak teratur
2. Jumlah makanan yang dihabiskan

(1) 1 porsi dihabis


(2) ½ porsi yang dihabiskan
(3) < ½ porsi yang dihabiskan
(4) Lain-lain
3. Makanan tambahan

(1) Dihabiskan
(2) Tidak dihabiskan
(3) Kadang-kadang dihabiskan

b. Pola pemenuhan cairan


1. Frekwensi minum

(1) < 3 gelas sehari


(2) > 3 gelas sehari
2. Jika jawaban < 3 gelas sehari, alasan

(1) Takut kencing malam hari


(2) Tidak haus
(3) Persediaan air minum terbatas
(4) Kebiasaan minum sedikit
3. Jenis Minuman

(1) Air putih (2) Teh(3) Kopi (4) susu

(5) lainnya, jelaskan………

c. Pola kebiasaan tidur

1. Jumlah waktu tidur

(1) <4 jam (2) 4-6 jam (3) >6 jam

Keluhan: Tidak ada

1. Gangguan tidur berupa


(1) Insomnia (2) Sering terbangun

(3) Sulit mengawali (4) Tidak ada gangguan

3. Penggunaan waktu luang ketika tidak tidur

(1) Santai (2) Diam saja

(3) Ketrampilan (4) Kegiatan keagamaan


d. Pola eliminasi BAB

1. Frekwensi BAB

(1) 1 kali sehari


(2) 2 kali sehari
(3) Lainnya, jelaskan .........
2. Konsisitensi

(1) Encer (2) Keras (3) Lembek (4) Padat

3. Gangguan BAB

(1) Inkontinensia alvi


(2) Konstipasi
(3) Diare
(4) Tidak ada

e. Pola BAK

1. Frekwensi BAK

(1) 1 – 3 kali sehari

(2) 4 – 6 kali sehari

(3) > 6 kali sehari

2. Warna urine

(1) Kuning jernih


(2) Putih jernih
(3) Kuning keruh
3. Gangguan BAK

(1) Inkontinensia urine


(2) Retensi urine
(3) Lainnya, jelaskan

f. Pola aktifitas

1. Kegiatan produktif lansia yang sering dilakukan

(1) Membantu kegiatan dapur


(2) Berkebun
(3) Pekerjaan rumah tangga
(4) Ketrampilan tangan
2. Pola pemenuhan kebersihan diri mandi

(1) 1 kali sehari


(2) 2 kali sehari
(3) 3 kali sehari
(4) < 1 kali sehari
3. Memakai sabun

(1) ya (2) tidak

4. Sikat gigi

(1) 1 kali sehari


(2) 2 kali sehari
(3) Tidak pernah, alasan karena sudah tidak ada giginya
5. Menggunakan pasta gigi

(1) ya (2) tidak

6. Kebiasaan berganti pakaian bersih

(1) 1 kali sehari


(2) > 1 kali sehari
(3) Tidak ganti

Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)

N KRITERIA DENGA MAND Skor KETERAN


O N IRI yg GAN
BANTU dida
AN pat
1 Makan 5 10 10 Frekuensi :
2x/hari
Jumlah
Jenis
2 Minum 5 10 10 Frekuensi:>3
x/ hari
Jumlah
Jenis : air
putih
3 Berpindah dari 5-10 15 15
kursi roda ke
tempat tidur,
atau sebaliknya
4 Personal toilet 0 5 5 Frekuensi
(cuci muka,
menyisir
rambut, gosok
gigi)
5 Keluar masuk 5 10 10
toilet (mencuci
pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15 15 Frekuensi :
2x/hari
7 Jalan di 0 5 5
permukaan datar
8 Naik turun 5 10 5
tangga
9 Mengenakan 5 10 10
pakaian
1 Kontrol bowel 5 10 10 Frekuensi :
0 (BAB) 2x/hari
Konsistensi :
lembek
1 Kontrol Bladder 5 10 10 Frekuensi :4-
1 (BAK) 6x/hari
Warna :
putih jernih
1 Olah 5 10 5 Jenis :
2 raga/latihan Frekuensi :
1 Rekreasi/pemanf 5 10 10 Jenis :
3 aatan waktu memancing
luang Frekuensi :
Jumlah : 120

Interpretasi :
5 - 60 : Ketergantungan total
65 – 125 : Ketergantungan sebagian
130 : Mandiri
Kesimpulan : Ketergantungan sebagian

VI. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

PEMUKIMAN
Luas bangunan       : -

Bentuk bangunan    :
(1) Rumah               (2) Petak (3) asrama              (4) paviliun
Jenis bangunan       :
(1) Permanen          (2) Semi permanen (3) non permanen

Atap rumah
(1) Genting              (2) seng   (3) ijuk                     (4) kayu   (5) asbes

Dinding
(1) Tembok             (2) Kayu  (3) bambu               (4) lainya,  …………………………

Lantai
(1) semen                (2) tegel   (3) keramik              (4) tanah (5) lainnya, ……………….

Kebersihan lantai
(1) baik    (2) kurang
Ventilasi
(1) < 15 % luas lantai                              (2) 15 % luas lantai

Pencahayaan
(1) Baik    (2) kurang               Jelaskan, ……………………………………

Pengaturan penataan perabot


(1) baik    (2) kurang

Kelengkapan alat rumah tangga


(1) lengkap              (2) tidak lengkap    Jelaskan, …………………………………

SANITASI

Penyediaan air bersih (MCK) :


(1) PDAM                (2) Sumur                (3) Mata air             (4) sungai                (5) lainnya,
DAP……………….

Penyediaan air minum


(1) air rebus sendiri (2) Beli (aqua)                         (3) air biasa tanpa rebus

Pengelolaan jamban
(1) bersama            (2) kelompok           (3) pribadi                (4) lainnya, ………………………

Jenis jamban :
(1) Leher angsa      (2) cemplung terbuka              (3) Cemplung tertutup                             (4)
Lainnya

Jarak dengan sumber air


(1) < 10 meter                         (2) > 10 meter
Sarana pembuangan air limbah (SPAL) :
(1) Lancar                               (2) Tidak lancar

Petugas sampah
(1) ditimbun             (2) dibakar               (3) daur ulang         (4) dibuang sembarang
tempat              
(5) dikelola dinas

Polusi udara
(1) Pabrik                (2) Rumah tangga   (3) industri               (4) Lainnya, ……………………..

Pengelolaan binatang pengerat


(1) tidak   (2) ya,    (3) dengan racun   (4) dengan alat   (5 ) lainnya, ……………….

FASILITAS

Peternakan
(1) ada                    (2) tidak ada                   Jenis, ……………………………

Perikanan
(1) ada                    (2) tidak ada   Jenis, …………………………..

Sarana olah raga


(1) ada                    (2) tidak ada                         Jenis, ……………………………

Taman
( 1) ada                   (2) tidak ada   Luasnya, …………………………….

Ruang pertemuan
(1) ada                    (2) tidak   Luasnya, ………………………………

Sarana hiburan
(1) ada                    (2) tidak   Jenis, …………………………………….

Sarana ibadah
(1) ada                    (2) tidak ada   Jenis, …………………………………….

KEAMANAN DAN TRANSPORTASI


Keamanan

Sistem keamanan lingkungan


Penanggulangan kebakaran                   (1) ada                    (2) tidak
Penanggulangan bencana                      (1) ada                    (2) tidak
Transportasi
Kondisi jalan masuk panti
(1) rata                    (2) tidak rata                            (3) licin                     (4) tidak licin

Jenis transportasi yang dimiliki


(1) Mobil  (2) sepeda motor    (3) lainnya, ……………       Jumlah : …………….

Komunikasi
Sarana komunikasi
(1) ada                                    (2) tidak ada

Jenis komunikasi yang digunakan dalam panti :


(1) Telepon             (2) kotak surat                         (3) fax                      (4) lainnya,
……………………..

Cara penyebaran informasi :


(1) Langsung           (2) tidak langsung    (3) Lainnya, …………………………………..

Pengkajian Status Fungsional : Kemandirian aktifitas hidup sehari-hari : berikan kode (v) pada
kolom mandiri atau tergantung setiap aktifitas lansi

Aktivitas Mandiri tergantung

Mandi : v

Berpakaian : v

Ke Toilet : v

Berpindah : v

Kontinen :

Makan : v

Kemampuan v
menggunakan telp

Berbelanja v

Menyiapkan makan v

Membersihkan rumah v

Mencuci pakaian v
Jenis transportasi

Kewajiban untuk berobat v


sendiri

Kemampuan untuk v
mengatasi finansial

Nilai level ketergantungan lansia : ADL dan IADL

11. Pengkajian lingkungan ( buat denah)


a) Penataan kamar : 3 kamar tidur
b) Penerangan : Baik
c) Kebersihan dan kerapihan : baik
d) Sirkulasi udara : Baik
e) Penataan halaman : Baik
f) Keadaan kamar mandi ; Baik
g) Pembuangan air kotor ; Baik
h) Sumber air minum : Baik
i) Pembuangan sampah ; Baik
j) Sumber pencemaran : Baik

GERIATRIC DEPRESSION RATING SCALE

Pilihlah jawaban terbaik ( beri tanda v) tentang apa yang anda rasakan 1 minggu terakhir

N PERTANYAAN YA TID SKO


O AK R

1 Apakah anda merasa puas terhadap v


kehidupan anda selama ini?

2 Apakan anda sudah tidak melakukan V


kegiatan minat dan hobbi anda ?

3 Apakah anda merasa hidup anda hampa/ V


kosong ?

4 Apakah anda sering merasa bosan ? v

5 Apakah anda bersemangat menjalani v


kehidupan saat ini dan kedepan

6 Apakah anda terganggu dengan pikiran- v


pikiran yang tidak dapat anda singkirkan ?

7 Apakah anda merasa bahagia menjalani v


kehidupan anda?

8 Apakah anda merasa sering tidak berdaya ? v

9 Apakah anda lebih nyaman dirumah atau v


lebih suka jalan-jalan keluar atau berbuat
sesuatu yang baru?

10 Apakah anda sering lupa ? v

11 Apakah anda merasa hidup ini indah ? v

12 Apakah saat ini anda merasa tidak V


berguna ?

13 Apakah anda masih mempunyai kekuatan v


untuk melakukan kegiatan sehari-hari ?

14 Apakah anda merasa tidak mempunyai V


harapan masa depan ?

15 Apakah anda merasa banyak orang lebih v


baik dari anda ?

SKORE : 5 -9 : Kemungkinan Depresi


SKORE : ≥ 10 : Depresi
Analisa data

Data Etiologi Masalah


Ds : Nyeri kronis
 Klien mengatakan
nyeri dilutut sebelah
kanan
 Klien mengatakan
nyeri di rasakan dari 3
bulan lalu
Do :
 Klien tampak meringis
dan kadang memegang
lutut kanannya
P : Jika berdiri terlalu
lama
Q: seperti di tusuk-
tusuk
R: lutut kanan
S: 4
T: nyeri terasa 1 menit
 TD : 115x/menit

Ds : Kurang terpapar informasi Defisit Pengetahuan


 Ny. L.M belum
mengerti tentang
penyakitnya,
Do :
 Ny. L.M terlihat
bingung dan bertanya-
tanya tentang
penyakitnya
B. DIAGNOSA
1. Nyeri kronis b.d di tandai dengan Ds :Klien mengatakan nyeri dilutut sebelah kanan Klien
mengatakan nyeri di rasakan dari 3 bulan lalu Do :Klien tampak meringis dan kadang memegang
lutut kanannya
2. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi di tandai dengan ds : Ny. L.M belum
mengerti tentang penyakitnya, Do : Ny. L.M terlihat bingung dan bertanya-tanya tentang
penyakitnya

No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi


hasil
1. Nyeri kronis b.d di tandai Setelah dilakukan 1. Identifikasi skala nyeri
dengan Ds :Klien tindakan keperawatan 2. Identifikasi factor yang memperberat
mengatakan nyeri dilutut selama tiga hari 3 hari di dan memperingan nyeri
sebelah kanan Klien harapkan tingkat nyeri 3. Berikan teknik nonfarmakologis
mengatakan nyeri di menurun dengan KH : ( terapi pijat )
rasakan dari 3 bulan lalu 1.keluhan nyeri menurun 4. jelaskan penyebeb, periode, dan
Do :Klien tampak 2.Meringis menurun pemicu nyeri
meringis dan kadang 3. frekwensi nadi 5. Ajarkan tehnik napas dalam
memegang lutut membaik
kanannya 1.

2. Defisit pengetahuan b.d Setelah dilakukan 1.Identifikasi kesiapan dan kemampuan


kurang terpapar tindakan keperawatan dalam menerima informasi
informasi di tandai selama tiga hari 3 hari di
dengan ds : Ny. L.M 2.Sediakan materi dan media
harapkan kecukupan
belum mengerti tentang pendidikan kesehatan
penyakitnya, Do : Ny. informasi kognitif yang
L.M terlihat bingung dan berkaitan dengan topic 3.Berikan kesempatan untuk bertanya
bertanya-tanya tentang tertentu membaik
penyakitnya Dengan KH : 4.Jelaskan faktor resiko yang dapat
1.pertanyaan masalah mempengaruhi kesehatan
yang di hadapi menurun
5.Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat

C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


N Diagnosa Hari, Implementasi Evaluasi
O Tgl,jam
1.. Nyeri kronis b.d di Rabu, 25 S : Klien mengatakan nyeri
tandai dengan Ds :Klien november masih terasa
mengatakan nyeri 2020
dilutut sebelah kanan
Klien mengatakan nyeri 1. Mengidentifikasi skala nyeri
08.00
di rasakan dari 3 bulan
lalu Do :Klien tampak O : klien tampak meringis
meringis dan kadang dan masih memegang lutut
memegang lutut kananya
2. Mengidentifikasi factor yang
kanannya 08.30
memperberat dan memperingan
nyeri A : masalah belum teratasi

09.15 3. Memberikan teknik


nonfarmakologis ( terapi pijat )
P : Intervensi di lanjutkan
11.00 4. Menjelaskan penyebeb,
periode, dan pemicu nyeri

12.00 5. Mengajarkan tehnik napas


dalam
Defisit pengetahuan b.d Kamis, 26 S : Klien mengatakan nyeri
kurang terpapar november masih terasa
informasi di tandai 2020
dengan ds : Ny. L.M
belum mengerti tentang 08.00 1. Mengidentifikasi skala nyeri
penyakitnya, Do : Ny. O : klien tampak meringis
L.M terlihat bingung dan masih memegang lutut
dan bertanya-tanya kananya
2. Mengidentifikasi factor yang
tentang penyakitnya 08.30
memperberat dan memperingan
nyeri
A : masalah belum teratasi
09.15 3. Memberikan teknik
nonfarmakologis ( terapi pijat )

11.00 4. Menjelaskan penyebeb, P : Intervensi dipertahankan


periode, dan pemicu nyeri

12.00 5. Mengajarkan tehnik napas


dalam
Defisit pengetahuan b.d Jumat, 27 S : Klien mengatakan nyeri
kurang terpapar november sudah tidak terlalu terasa
informasi di tandai 2020
dengan ds : Ny. L.M
belum mengerti tentang 08.00 1. Mengidentifikasi skala nyeri O : klien sudah tidak
penyakitnya, Do : Ny. tampak meringis lagi
L.M terlihat bingung
dan bertanya-tanya
2. Mengidentifikasi factor yang
tentang penyakitnya 08.30 A : masalah belum tertasi
memperberat dan memperingan
nyeri

09.15 3. Memberikan teknik


nonfarmakologis ( terapi pijat ) P : Intervensi dipertahankan

11.00 4. Menjelaskan penyebeb,


periode, dan pemicu nyeri

12.00 5. Mengajarkan tehnik napas


dalam

N Diagnosa Hari, Implementasi Evaluasi


O Tgl,jam
2.. Defisit pengetahuan b.d Rabu, 25 S : klien mengatakan belum
kurang terpapar november mengerti tentang
informasi di tandai 2020 penyakitnya
dengan ds : Ny. L.M
belum mengerti tentang 08.00 1.Mengidentifikasi kesiapan dan
penyakitnya, Do : Ny. kemampuan dalam menerima
L.M terlihat bingung informasi O : klien masih tampak
dan bertanya-tanya bingung dan masi selalu
tentang penyakitnya 08.30 2.menyediakan materi dan bertanya tentang
media pendidikan kesehatan penyakitnya
3.Memberikan kesempatan
09.15
untuk bertanya

4.Menjelaskan faktor resiko A : masalah belum teratasi


11.00 yang dapat mempengaruhi
kesehatan
12.00 P : Intervensi di lanjutkan
5.Mengajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat

Defisit pengetahuan b.d Kamis, 26 S : klien mengatakan sudah


kurang terpapar november mulai mengerti tentang
informasi di tandai 2020 penyakitnya
dengan ds : Ny. L.M
belum mengerti tentang 08.00 1.Mengidentifikasi kesiapan dan
penyakitnya, Do : Ny. kemampuan dalam menerima
L.M terlihat bingung informasi O : klien sudah tidak
dan bertanya-tanya tampak bingung tetapi
tentang penyakitnya 08.30 2.menyediakan materi dan masih banyak tentang
media pendidikan kesehatan penyakitnya
3.Memberikan kesempatan
09.15
untuk bertanya

4.Menjelaskan faktor resiko A : masalah belum teratasi


11.00 yang dapat mempengaruhi
kesehatan

12.00 5.Mengajarkan perilaku hidup P : Intervensi dipertahankan


bersih dan sehat
Defisit pengetahuan b.d Jumat, 27 S : klien mengatakan sudah
kurang terpapar november mengerti tentang
informasi di tandai 2020 penyakitnya
dengan ds : Ny. L.M
belum mengerti tentang 08.00 1.Mengidentifikasi kesiapan dan
penyakitnya, Do : Ny. kemampuan dalam menerima
L.M terlihat bingung informasi O : klien sudah tidak
dan bertanya-tanya tampak bingung
tentang penyakitnya 08.30 2.menyediakan materi dan
media pendidikan kesehatan
A : masalah teratasi
3.Memberikan kesempatan
09.15
untuk bertanya

4.Menjelaskan faktor resiko


11.00 yang dapat mempengaruhi P : Intervensi dihentikan
kesehatan

12.00 5.Mengajarkan perilaku hidup


bersih dan sehat

Anda mungkin juga menyukai