Makalah Sel Dan Penyakit
Makalah Sel Dan Penyakit
Makalah Sel Dan Penyakit
21061014
FAKULTAS KEPERAWATAN
MANADO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan
kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sel
dan Penyakit ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Ilmu keperawatan Dasar 1. Selain itu pembuatan makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sel dan Penyakit bagi para
pembaca terlebih khusus mahasiswa prodi keperawatan Universitas Katolik De La
Salle Manado juga saya sebagai penulis.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Maam Laurensi Meity Sasube,
S.Si.,M.Biotech. selaku dosen mata kuliah IDK1 yang telah memberikan tugas ini
sehingga menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni.
Saya menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….i
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...
A. Latar Belakang…………………………………………………...............
B. Rumusan Masalah…………………………………………......................
C. Tujuan…………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….
A. Definisi Sel………………………………………………………………...
B. Teori Sel…………………………………………………………………...
C. Organel-Organel Sel dan Fungsinya……………………………………
D. Penyakit Pada Organel Sel………………………………………………
A. Kesimpulan……………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Sel merupakan bagian atau unit
terkecil dari makhluk hidup. Sebagai unit struktural artinya makhluk hidup
tersusun atas sel-sel. Makhluk hidup yang terdiri dari satu sel disebut makhluk
hidup uniseluler/monoseluler sedangkan makhluk hidup yang terdiri dari banyak
sel disebut makhluk hidup multiseluler.
Dari penemuan sel dan segala aktivitasnya, lahirlah teori sel yaitu sel merupakan
unit struktural, unit fungsional, unit pertumbuhan, unit genetik, dan unit
reproduksi. Sel sebagai unit fungsional berarti bahwa seluruh fungsi/aktivitas
kehidupan (Metabolisme, reproduksi, irebilitas, pencernaan, ekskresi, dll) yang
berlangsung pada tubuh makhluk hidup dilakukan oleh sel.
Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Dalam ukuran yang
sangat kecil dengan bentuk yang bermacam-macam, sel memiliki beberapa bagian
sel yang memiliki fungsi masing-masing yang saling berinteraksi dan saling
ketergantungan. Oleh karena itu sel dipandang sebagai dasar kehidupan makluk
hidup.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, adapun rumusan masalah yang terangkat yaitu :
- Apakah definisi sel?
- Bagaimanakah teori sel?
- Bagaimanakah struktur organel sel dan fungsinya?
- Apa saja penyakit-penyakit yang mengganggu organel sel?
C. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk membahas semua hal tentang sel secara
garis besar mencakup definisi, teori, struktur, perbedaan, serta penyakit
yang menyerang organel sel agar supaya pembaca lebih memahami
secara dalam tentang sel.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sel
Sel berasal dari kata latin “Cella” yang berarti ruangan kecil.Dalam biologi, sel
adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit
penyusun semua makhluk hidup. Sel disebut unit terkecil karena sudah tidak dapat
dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang dapat berdiri sendiri. Sel
mampu melakukan proses kehidupan seperti respirasi, perombakkan, penyusunan
dan reproduksi melalui pembelahan dan stimulasi sel. Semua fungsi kehidupan
diatur dan berlangsung didalam sel. Karenanya sel dapat berfungsi secara autonom
selama seluruh kebutuhan kehidupannya terpenuhi.
A. Teori Sel
2. Robert Brown pada tahun 1831, menyatakan bahwa didalam sel terdapat
organel yangdisebut dengan nukleus atau inti sel.
3. Felix Durjadin pada tahun 1835, menyatakan bahwa bagian yang terpenting
didalam sel adalah isi sel yang terdiri atas materi hidup yang dikenal dengan cairan
sel atau protoplasma.
4. Johanes Purkinje pada tahun 1839, Johanes lah yang pertama kali
memperkenalkan istilah protoplasma. Menurut Johanes Purkinje protoplasma
dibedakan menjadi dua yaitu bagian yang kental atau gelap dikenal dengan istilah
nukleus dan bagian yang cair dinamakan sitoplasma.
Setelah banyaknya ilmuan yang menemukan sel tentunya tidak terlepas dengan
munculnya teori-teori yang mendukung, berikut teori tentang sel :
Teori ini dikemukakan oleh seorang yang bernama Jacob Schleiden (1804-1881)
dan Theodor Schwan (1810-1882) Tahun 1839 Schleiden, yang ahli botani
berkebangsaan Jerman, mengadakan pengamatan mikroskopis terhadap sel
tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodor-Schwan melakukan pengamatan
terhadap sel hewan.
Secara umum sel memiliki dua jenis utama yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
1. Sel Prokariotik
Sel prokariotik dicirikan oleh tidak adanya membran inti sedangkan sel eukariotik memiliki
membran inti. DNA sel prokariotik berbentuk sirkuler dan juga memiliki DNA sirkuler lain yang
disebut plasmid.
2. Sel Eukariotik
Sel eukariotik lebih bersifat kompleks dibandingkan dengan sel prokariotik. Sel eukariotik terdiri
dari tiga bagian besar yaitu membran sel, sitoplasma dan inti sel. Kesatuan inti sel dan
sitoplasma disebut dengan protoplasma. Sitoplasma dapat dipisahkan lagi menjadi sitosol yaitu
cairan sel dan organel-organel yang memiliki bentuk dan fungsi khusus dalam mendukung
aktivitas sel.
Sel Hewan
1. Membran Sel
Membran sel merupakan bagian terluar yang membungkus sel yang tersusun atas lemak dan
protein. Fungsinya yaitu melindungi sel, penerima rangsangan dari luar, dan mengatur keluar
masuknya zat.
2. Retikulum Endoplasma
Bagian sel yang berbentuk seperti benang-benang yang ada di inti sel. Retikulum endoplasma
terbagi atas 2 yaitu,
a). Retikulum Endoplasma Halus (REh), yang tidak melekat pada ribosom.
b). Retikulum Endoplasma Kasar (REk), yang melekat pada ribosom.
Adapun fungsi Retikulum Endoplasma yaitu sebagai alat transportasi zat pada sel sendiri, sintesa
protein (REk), mensintesis lipid dalam sel (REh), dan membantu dalam detoksifikasi sel-sel
berbahaya pada sel (REh).
3. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel, kecuali nukleus/inti sel dan organel, serta sitoplasma terdiri
dari protein material dan air. Sitoplasma memiliki koloid kompleks yang bisa berubah tergantung
konsentrasi air. Jika konsentrasi air rendah disebut gel, jika konsentrasi air tinggi disebut sol.
Sitoplasma memiliki fungsi sebagai tempat berlangsungnya metabolisme sel.
4.Mitokondria
Organel terbesar yang merupakan mesin dalam sel. Bentuknya mirip cerutu atau rokok yang
memiliki dua lapis membrane yang lekuk-lekuk dan dinamakan kritas. Oksigen dan glukosa
berkombinasi dalam membentuk energy ATP yang dibutuhkan untuk metabolisme dalam
organel. Fungsinya mengasilkan energi dalam bentuk ATP dan respirasi seluler.
5. Lisosom
Organel yang merupakan kantong terikat di membran yang berisi kandungan enzim hidrolotik
yang dipakai dalam mengontrol pencernaan intra seluler dalam keadaan apapun. Fungsi lisosom
adalah sebagai pemasukan makromolekul dari luar menuju ke dalam sel dengan mekanisme
endositosis, mencerna materi dengan memakai fagositosis, mengontrol pencernaan intraseluler,
dan penghancur organel yang rusak (autofagi).
6. Mikrofilamen
Organel yang terbentuk dari protein aktin dan miosin. Mikrofilamen memiliki tekstur yang
lembut serta memiliki diameter yang lebih kecil. Fungsi mikrofilmen adalah berperan dalam
pergerakan sel, endositosis, dan eksositosis.
Kantong kecil berisi dengan enzim katalase yang sifatnya toksik menjadi air dan oksigen yang
membahayakan sel. Peroksisom banyak ditemukan di sel hati dan ginjal. Fungsi peroksisom
yakni mengurangi perokida (H2O2) dari sisa sisa metabolism toksik dan perubahan lemak
menjadi karbohidrat.
8. Mikrotubulus
Organel di dalam sitoplasma yang ditemukan pada sel eukariot dan berbentuk silindris panjang
dengan diameter dalam kurang lebih 12nm dan diameter luar 25nm. Mikrotubulus bersifat kaku.
Fungsi mikrotubulus adalah untuk melindungi sel, berperan dalam pembentukkan flagella, silia,
sentriol dan memberi bentuk sel.
9. Ribosom
Organel yang padat dan kecil yang terdiri atas 65% RNA ribosom ( penyusun utama ribosom)
dan 35% protein ribosom RNP. Di dalam sel ribosom terikat pada retikulum endoplasma kasar
(REk) atau membran inti sel. Fungsi ribosom yakni tempat berlangsungnya sintesis protein.
10. Sentriol
Organel sel yang membentuk tabung yang bisa ditemukan pada bagian sel eukariota, dan
berperan dalam pembelahan sel. Sepasang sentriol yang membentuk struktur gabungan disebut
sentrosom. Fungsi sentriol adalah sebagai proses pembelahan sel dalam membentuk benang
spindle dan berperan membentuk silia dan flagella.
Badan golgi atau apparatus golgi yaitu organel yang dikaitkan dalam fungsi ekskresi sel dan
dapat ditemukkan di semua sel eukariotik. Fungsi badan golgi adalah untuk membentuk vesikula
(kantong) untuk ekskresi, membentuk membran plasma, membentuk lisosom, dan memproses
protein.
12. Nukleus
Inti dari sel yang mengatur atau mengendalikan aktivitas sel untuk metabolism maupun ke
pembelahan sel. Fungsi nukleus yakni tempat terjadinya replikasi, untuk menjaga integritas gen-
gen, mengontrol aktivitas gen dengan mengelola ekspresi gen, mengendalikan proses metabolism
dalam sel dan menyimpan informasi genetik.
13. Nukleolus
Nukleolus yaitu daerah yang terdapat pada inti sel (nukleus) yang bertanggung jawab pada
pembentukkan protein menggunakan RNA (Asam Ribonukleat). Fungsinya bertanggung jawab
dalam pembentukkan protein.
14. Nukleoplasma
Cairan padat yang terdapat pada inti sel (nukleus) yang mengandung serat kromatin. Fungsi
nukleoplasma adalah untuk membentuk kromosom dan gen.
15. Membran Inti
Elemen strukutural utama nukleus yang membungkus keseluruhan organel dan memisahkan
antara sitoplasma dan daerah inti. Fungsinya sebagai pelindung inti sel dan tempat pertukaran zat
antara materi inti dan sitoplasma.
Sel Tumbuhan
1. Nukleus/Inti Sel
Nukleus atau inti sel adalah bagian paling dalam sel tumbuhan. Nukleus berisi materi genetik
utama yang berbentuk kromosom dari sel. Nukleus punys beberapa fungsi yaitu untuk
pembelahan serta pertumbuhan sel dan sintesis protein.
2. Kloroplas (Plastida)
Kloroplas adalah sekumpulan organel yang memiliki pigmen hijau daun atau klorofil. Kloroplas
memiliki fungsi yang penting bagi tumbuhan untuk bisa berfotosintesis dang memproduksi
makanannya sendiri.
3. Ribosom
Ribosom adalah butiran dari nucleoprotein yang berukuran kecil. Ribosom terdiri dari 2 jenis
yaitu, ribosom terikat dan ribosom bebas. Dan fungsi dari keduanya adalah untuk mensintesis
protein di dalam tubuh sel tumbuhan.
4. Mitokondria
Mitokondria termasuk bagian organel sel yang ukurannya besar dan mudah terlihat. Bentuknya
lonjong dan berisi berbagai enzim untuk memecah karbohidrat. Fungsi utama mitokondria adalah
untuk menyuplai energy berupa ATP yang digunakkan sel untuk hidup.
5. Badan Golgi
Badan golgi berbentuk kantong pilih yang berkelok. Badan golgi ini berfungsi mengeluarkan zat-
zat kimia keluar dari sel.
6. Retikulum Endoplasma
RE atau retikulum endoplasma adalah organel yang menghubungkan nukleus dan sitoplasma.
Fungsi retikulum endoplasma ini adalah untuk mengangkut sintetis lemak, sebagai lokasi
penyimpanan berbagai senyawa seperti steroid, fosfolipid, dan glikolipid.
7. Vakuola
Vakuola mempunyai peran sebagai wadah penyimpanan sel. Vakuola juga berfungsi untuk
mengatur tekanan turgor sel tumbuhan.
8. Peroksisom
Peroksisom adalah organel sitoplasma yang berfungsi untuk memecah metabolism asam lemak
jadi bentuk gula yang sangat sederhana.
D. Penyakit Penyakit Organel Sel
Adapun penyakit penyakit organel yang lebih khusus menyerang organel lisosom,
yaitu sebagai berikut :
1. Pompe Disease
Penyakit yang mempengaruhi enzim Alpha-Glucosidase (GAA). Enzim ini memecah glikogen
gula menjadi glukosa. Tanpa GAA glikogen dapat menumpuk di sel otot dan sel lainnya.
2. Krabbe Disease
Penyakit yang mempengaruhi sel saraf akibat kekurangan enzim galactosylceramidase. Enzi
mini membantu membuat memelihara mielin yang adalah lapisan pelindung di sekitar sel-sel
saraf yang membantu saraf berbicara satu sama lain.
3. Gaucher Disease
Penyakit ini disebabkan karena kurangnya glucocerebrosidase (GBA) yang berfungsi memecah
lemak yang disebut glucocerebroside. Tanpa GBA lemak menumpuk di limpa, hati, dan sumsum
tulang.
4. Fabry Disease
Penyakit ini terjadi akibat tubuh kekurangan enzim Alpha-Galactosidase A. Enzi mini memecah
zat lemak yang disebut globotriaosylceramide. Tanpa enzim ini lemak akan menumpuk di dalam
sel dan merusak sel.
5. Niemann-Pick Disease
Penyakit Niemann-Pick adalah sekelompok gangguan yang dibedakan menjadi 3 tipe yaitu : A,
B, dan C. Tipe A dan B disebabkan karena kurangnya enzim acid sphingomyelinase yang
memecah lemak sphingomyelin. Sedangkan tipe C disebabkan karna tubuh tidak mampu
memecah kolestrol dan lemak dalam sel sehingga menumpuk di hati dan limpa.
6. Mucopolysaccharidosis (MPS)
Penyakit Mucopolysaccharidosis terjadi karena tubuh kekurangan enzim yang memecah
karbohidrat tertentu yaitu glikosaminoglikan atau mukopolysakarida. Karbohidrat yang tidak
dapat dipecah menumpuk pada banyak organ sel.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sel merupakan bagian atau unit terkecil dari makhluk hidup. Berdasarkan
tipenya sel terbagi atas 2, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel terdiri dari
beberapa organel sel baik sel hewan dan sel tumbuhan. Banyak penyakit penyakit
yang menyerang organel sel terutama yang menyerang fungsi penyimpanan
lisosom.
DAFTAR PUSTAKA